Professional Documents
Culture Documents
proses produksi fermentasi dari skala laboraotorium menjadi skala industri Perbedaan yang terjadi : jumlah mikroba yang digunakan, oksigen yang diperlukan proses pengadukan yang diperlukan Mikroba skala laboratorium BELUM TENTU dapat digunakan untuk skala industri
dilakukan dengan penataan kondisi lingkungan yang diperlukan untuk mikroorganisme tertentu pula
Fermentor yang sering digunakan yaitu fermentor
Mencampurkan seluruh isi fermentor Penyempurnaan dalam transfer panas dan massa
homogenitas produk yang baik. Homogenitas yang sempurna akan sulit dicapai dalam skala industri, sedangkan dalam skala laboratorium dapat mendekati kondisi optimal dengan mempertimbangkan jumlah pengadukan atau lama pengadukan Waktu pencampuran : waktu yang diperlukan untuk meminimalkan perbedaan konsentrasi dalam seluruh volume cairan dan dapat diukur dengan memberikan penambahan sensor oksigen pada cairan fermentasi.
yaitu :
tenaga per unit volume yang lebih kecil sekaligus memerlukan kapasitas pemompaan yang lebih rendah per unit volume tangki pencampur skala kecil. Hal ini menyebabkan perlunya waktu pencampuran lebih lama
tenaga/unit volume yang konstan. Pada kondisi ini hubungan antara kecepatan impeller (N) dan
diameternya (D) dituliskan sbb : N23 D22 D2 = N13 D12 atau N1 = N2 (-----) 2/3 D1
sama.
Fermentasi menggunakan tenaga = satu hp/100
Koefisien transfer volumetrik O2 yaitu kLa harus dijaga agar tetap konstan dan dipertahankan di atas nilai tertentu. Nilai kLa untuk berbagai ukuran fermentor :
1. Hubungan antara hasil proses dan k La harus diperoleh untuk seleksi microbial. 2. Hubungan antara kLa laju aerasi, kecepatan impeller dan skala harus ditentukan.
Konstanta kL Fermentasi antibiotika membutuhkan oksigen yang banyak sehingga sangat penting untuk mempertahankan koefisien transfer volumetrik oksigen. Langkah langkah yang perlu diperhatikan dalam menentukan kL , yaitu :
Hub. Antara hasil proses dan kL harus didapatkan untuk seleksi mikrobial Hub. Antara kL laju aerasi, kecepatan impeller dan skala harus ditentukan Apabila digunakan untuk skala industri dengan data operasional belum tersedia maka penentuan kL bedasarkan perhitungan matematis
Fermentasi pada media yang mengandung miselia yang padat (fermentasi kapang), dipengaruhi oleh gaya gunting atau nilai mutlak kecepatan pengadukannya.
Contoh pengaruh ukuran dan kecepatan impeller terhadap hasil produksi antibiotika novobiosin :
Hasil Novobiosin
1,0
gaya gunting (S) sebanding dengan kecepatan impeller ( INDi), maka untuk masukan tenaga volumetrik yang sama : Dis 1/3 Ss = Se (--------) Die Pada industri fermentasi kecepatan pengadukan biasanya besarnya tetap dan mencapai 250-500 cm/detik.
biasanya tidak tercampur dengan baik. Apabila fermentor berukuran besar (>5000 liter) kurang tercampur dengan baik pula
Korelasi antara ukuran bejana dengan waktu pencampuran, dengan persamaan berikut :
ft = tm (NDi2)2/3 g1/6 Di Keterangan :
1/3
ft = fungsi waktu pencampuran tm = waktu pencampuran yang terobservasi Y = kedalaman cairan T = diameter tangki
Bilangan Reynolds
Hubungan antara hasil proses dari penggandaan skala fermentasi (misalnya konsentrasi antibiotik) dengan bilangan Reynolds : NDi a a = K (NRe ) = K ( ---------)
2
Faktor momentum
Impeller dapat juga berfungsi sebagai sebuah pompa, maka penggandaan skala dapat didasarkan pada laju pemompaan, atau transfer momentum impeller. Faktor momentum impeller : Mf = (WL) (NDi) [N(Di W)] Keterangan : L = panjang blade impeller W = lebar blade impeller
nilai ka; di bawah nilai kritis k a terutama ditentukan oleh efek aerasi, gelembung udara. Koefisien transfer O dapat diestimasi oleh :
KLa
T -----
SKALA PENGGANDAAN
Skala laboratorium (tahap penyeleksian mikroba)
mulai diterapkan) Skala industri (pelaksanaan proses-proses dengan mempertimbangkan perhitungan ekonomi industri fermentasi tersebut)
- ukuran : dari tabung reaksi ke tabung kocok 500 ml - fungsi : seleksi dan pengembangan strain mikroba Pilot plant - ukuran : 5 40 - 200 liter - fungsi : optimasi faktor-faktor lingkungan Industri - ukuran : 5.000 - 100.000 liter - fungsi : membawa proses ke arah keuntungan perusahaan
Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan : Faktor kimiawi : konsentrasi substrat, konsentrasi precursor, dll. Faktor fisik : kemampuan pindah massa, kemampuan pencampuran, disipasi tenaga, gaya gunting, dll.
Faktor-faktor lingkungan fisik akan berubah dengan berubahnya skala, maka beberapa parameter translasi yang baik harus ditetapkan, yaitu : Konstanta volumetric laju transfer O2, KLa Konstanta kecepatan impeller INDi Konstanta masukan tenaga volumetric, Pg/V Waktu pencampuran seimbang Bilangan NRe yang sama atau faktor-faktor momentum Pengawasan umpan balik untuk mencoba menjamin besarnya faktor-faktor kunci lingkungan setepat mungkin.
penggandaan skala pada tangki yang sama terhadap hasil produk secara geometrik dapat dilakukan dengan cara mengasumsikan hasil optimal pada bejana (misalnya bejana 10 liter) diperoleh pada kondisi N = 500 rpm dan laju aerasi = 1 VVM. Hasil optimasi ini akan ditranslasikan untuk bejana 10 liter yang dioperasikan pada masukan gas volumetrik yang sama.
mempertahankan KLa dan kecepatan putar impeller, serta mengatur rasio Di /T. Kisaran Di /T adalah 0,25 0,4, sedangkan besar kecepatan impeller adalah 500 cm/detik.
pembentukan produk hubungannya dengan metabolisme sel, konsumsi oksigen Menentukan hub. fisiologik mikroorganisme dengan lingkungan eksternal (contoh : kebutuhan oksigen dengan distribusi gaya gunting) Menentukan hubungan antara variabel operasi dan peralatan (skala produksi, kecepatan impeller, aliran udara, suhu dll) dan kontrol proses terhadap variabel lingkungan