You are on page 1of 12

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA


NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

Judul Percobaan

: Hukum Joule ( L4 )

Tujuan Percobaan : 1. Dapat memahami terjadinya panas yang ditimbulkan arus listrik berdasarkan Hukum Joule. 2. Dapat menghitung panas jenis suatu larutan dengan metode listrik.

Alat dan Bahan beserta Fungsinya

1. Kalorimeter yang dilengkapi dengan kawat pertahanan. Berfungsi untuk mengukur kalor atau panas. 2. Thermometer Berfungsi untuk mengukur suhu. 3. Voltmeter Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. 4. Amperemeter Berfungsi untuk mengukur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. 5. Sumber arus atau power supply Berfungsi sebagai sumber untuk menglirkan arus listrik. 6. Kabel Berfungsi untuk menyambungkan arus listrik. 7. Stopwatch Berfungsi untuk mengukur waktu dalam melakukan percobaan.

Dasar Teori

Didalam kehidupan, semua makhluk hidup yang hidup dibumi ini sangat memerlukan energi. Energi stsu sering disebut dengan tenaga, adalah suatu pengertian yang sering kali digunakan orang, energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Akhir-akhir ini kita banyak mendengar tentang krisis energi, yang tidak lain disebut bahan baker. Bahan bakar adalah sesuatu yang menyimpan energi, dalam kehidupan sehari-hari kita menghubungkan arti energi dengan gerak, misalnya

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

seorang anak yang sering melakukan kegiatan seperti berlari atau melakukan gerak dikatakan penuh dengan energi. Dalam fisika kita juga artikan energi sebagai kemampuan melakukan kerja. Energi di alam juga merupakan sesuatu besaran yang kekal. Energi dapat dari suatu benyuk ke bentuk lain, misalnya pada kompor dapur, energi yang dilakukan atau disimpan didalam minyak tanah diubah menjadi api. Selanjutnya jika digunakan untuk memanaskan air, energi diubah ke bentuk lain menjadi gerak molekul-molekul air. Energi juga dapat dipindahkan dari suatu tempat suatu benda ke benda lain, atau secara umumnya dari suatu system ke system lain. Perpindahan energi disebut dengan transfer energi. Sebagai contoh kita didapur, energi pembakaran yang ada dalam api dipindahkan ke air yang berada dalam panic. Perpindahan energi ini terjadi karena perubahan temperature, yang disebut dengan kalor. Energi juga dapat dipindahakan dari suatu system ke system lain melalui gaya yang mengakibatkan pergeseran benda. Perpindahan energi semacam ini kita kenal sebagai kerja mekanik atau kita katakan sebagai kerja saja. Energi adalah suatu kuantitas yang kekal, yang dapat berubah bentuk, dan juga dapat pindah dari system ke system lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya tetap. Energi tidak dapat dibentuk dari nol juga tidak dapat dimusnahkan. Kita hanya dapat merubah bentuk energi atau memindahkan energi. Energi yang sering digunakan manusia adalah energi listrik. Oleh karena energi listrik dapat diubah bentuknya menjadi energi bentuk lain dengan mudah, energi listrik juga mudah diangkut dengan menggunakan kawat-kawat sebagai penghantarnya. Jadi energi listrik itu lebih mudah dimanfaatkan disbanding dengan energi lainnya. Hanya dengan menekan tombol sakelar saja, maka kita dapat memutar motor listrik, menghidupkan lampu, dan sebagainya. Energi listrik antara lain dapat diubah menjadi energi-energi lain sebagai berikut; energi kimia dengan menggunakan elektrolisa, energi panas, misalnya pada setrika listrik, energi cahaya, misalnya pada lampu pijar, energi mekanik, misalnya pada motor listrik.

Apabila suatu rangkaian panghantar yang memiliki beda potensial V dan dialiri arus listrik I dalam waktu t detik, maka energi listrik yang terjadi dalam penghantar itu dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :

W = V.I.t

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Berdasarkan hokum Ohm, dapat kita ketahui bahwa ;

V = I.R

atau

I = V/R

Tahanan yang dialiri arus listrik akan menimbulkan sejumlah panas yang jumlahnya dapat diukur atau ditentukan melalui rumus berikut :

Q = 0,24 V . I . t

.. (1)

Keterangan, Q = panas yang ditimbulkan (kalori) V = beda potensial (Volt) I = kuat arus (Ampere) t = lama arus yang mengalir (detik) R = besar tahanan (Ohm)

Panas yang diterima oleh larutan (termasuk calorimeter) adalah sebagai berikut : Q = ( M . C + m . Ckal ) ( Ta Tm ) .. (2)

Keterangan,

M = massa larutan (gram) C = panas jenis larutan (kalori/gram0C) m = massa kalorimeter + pengaduk (gram) Ckal = panas jenis kalorimeter (kalori/gram0C) Ta = temperature akhir larutan (0C) Tm = temperature awal larutan (0C)

Apabila tidak ada panas yang hilang maka perlu dilakukan pada persamaan (1) dan (2), yaitu terhadap pertukaran panas yang terjadi antara calorimeter dan sekelilingnya (efek pendingin) dan terhadap arus yang mengalir ke alat ukur voltmeter. Koreksi di berikan melalui penggantian antara Ta dan Ta serat antara I dan I sehingga kedua persamaan tersebut menjadi :

Ta = Ta + ( Ta + Tc )

Keterangan, Tc = temperature yang dicapai oleh larutan setelah sumber arus diamati selama jangka waktu t/C

I = I V / R

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Keterangan,

R = besar tahanan alat ukur voltmeter

Berdasarkan persamaan

W = V . I . t , maka :

W = ( I . R ) I . t sehingga W = I2 R . t

Persamaan diatas disebut sebagai hukum Joule yang menyatakan bahwa energi yang dikeluarkan oleh suatu penghantar akan : berbanding lurus dengan kuadrat arus yang melaluinya, berbanding lurus dengan hambatan penghantar, berbanding lurus dengan lamanya arus yang mengalir

Perpindahan Panas Andaikan suatu system A yang memiliki suhu lebih tinggi dari suatu system dihubungkan system B. Apabila sudah tercapai keseimbangan termal, ternyata yang terjadi adalah penurunan suhu A dan kenaikkan suhu B. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika para ahli yang meneliti fenomena ini pada zaman dahulu beranggaban bahwa kehilangan sesuatu dialami oleh A dan sesuatu tersebut mengalir ke B. Mengenai peristiwa-peristiwa tersebut (perubahan suhu yang terjadi) biasanya diakatakan bahwa terjadi aliran panas atau perpindahan panas dari A ke B. Pada saat itu, proses perpindahan panas itu diduga adalah aliran suatu zat alir yang tidak berbobobt. Perpindahan panas yang diduga merupakan aliran suatu zat asli yang tidak berbobot dan tidak dapat dilihat disebut kalori, yang terjadi apabila suatu zat dibakar dan bergerak dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah. Berkat perkembangan ilmu fisika pada abad 18 dan 19, teori kalori ini lambat laun mulai ditinggalkan dan berkat keterampilan Runford dan Joule munculah gagasan bahwa aliran panas tidak lain ialah perpindahan energi. Apabila perpindahan energi terjadi semata-mata karena perbedaan suhu maka peristiwa tersebut disebut pengaliran panas.

Kuantitas Panas Dari hasil percobaan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pengaliran panas setara dengan pengerjaan usaha. Begitu kedua panas itu rampung, energi system akan menjadi lebih besar dari nilai sebelumnya. Dengan melakukan percobaan tidak akan dapat diakatakan apakah penambahan energi tersebut disebabkan karena pengaliran panas atau pengerjaan usaha. Kedua hal tersebut sama-sama merupakan perpindahan energi dan keduanya juga dinyatakan dalam satuan yang sama yaitu satuan daya listrik / watt.

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Untuk menghitung banyaknya energi yang berpindah selama terjadi pengaliran panas / pengerjaan usaha, dapat digunakan cara termudah, yaitu dengan menggunakan alat. Dengan alat tersebut, akan didapat dibuktikan bahwa bila V adalah beda potensial antara ujung-ujung tahanan dan I merupakan arus listrik, tanpa melihat apakah energi perpindahan itu merupakan pengaliran panas atau pengerjaan usaha, bertambahnya energi system per satuan waktu sama dengan V . I . Jadi, pengaliran panas merupakan perpindahan energi yang hanya disebabkan oleh perbedaan suhu. Jika sepotong kawat tahanan terendam dalam suatu zat cair arau terbalut zat padat dan dimasukkan sebagai bagian dari system, timbulnya beda potensial V dan arus listrik I dalam kawat tahanan itu selalu membangkitikan aliran energi yang disebut pengerjaan usaha. Jika usaha ini berlangdung terus selama waktu t, maka jumlah usaha yang dilakukan oleh W adalah :

W = V.I.t

Itu merupakan jumlah energi yang ditambahkan kepada system, jika sekiranya tahanan itu bukan lagi bagian dari system, maka perpindahan energi tersebut dinamakan pengaliran panas dan selama waktu t, jumlah energi yang berpindah disebut dengan kuantitas Q, dimana ;

Q = V.I.t

Kapasitas Panas Misalnya panas sebanyak dQ berpindah dari suatu sumber ke sekelilingnya. Jika system ini mengalami perubahan suhu dt, maka :

C = dQ / m . dT

Kapasitas panas jenis air dapat dianggab sama sebagai 1 kal g yang banyak dipakai untuk keperluan praktis dan sering juga digunakan sebagai satuan massa. Satu molekul gram ialah jumlah gram yang sama dengan berat molekul m. Untuk menghitung jumlah mol m, rumus yang digunakan adalah membagi massa dengan berat molekul. Apabila massa m diganti dengan bilangan kali maka diperoleh,

MC = dQ / n . dT

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Hasil kali Mc disebut dengan kapasitas panas mol ( C ) total kapasitas panas Q yang harus diberikan kepada benda bermassa m untuk mengubah suhunya dari T1menjadi T2 ialah , Q = M . C . ( T1 T2 ) Kapasitas panas jenis atau kapasias panas molar suatu zat bukan satu-sartunya sifat fisis yang penetunya secara eksperimen memerlukan pengukuran suatu kuantitas panas, konduktifitas panas leburan, panas penguapan, panas pembakaran, panas larut, dan panas reaksi, semuanya merupakan sifat-sifat fisis lain dari materi yang disebut dengan sifat termal materi. Bidang fisika dan kimia yang berhubungan dengan pengukuran sifat-sifat termal ini dinamakan dengan kalorimetri.

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

DATA HASIL PERCOBAAN Kondisi Fisik Bahan Massa calorimeter Temperatur Air : : 26 grm
o

Kelistrikan rangkaian

Tegangan Sumber (Vs) Arus Rangkaian

: 225 Volt : 1.87 Ampere

Waktu yang diperlukan untuk menaikkan temperature

Tabel 1. Data Hasil Percobaan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kenaikan Temperatur (T) dalam oC 29 oC 32 oC 35 oC 38 oC 41 C 44 oC 47 oC 50 oC 53 oC 56oC
o

Waktu (t) dalam detik 38 41 48 61 101 159 176 230 338 363

PENGOLAHAN DATA

Besarnya energi listrik yang digunakan untuk memanaskan air adalah : W = V.i.t Kalau energi tersebut dinyatakan dalam satuan kalori, yang menyatakan energi panas, maka : Q = 0.24 V.i.t

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Tabel 1. Penghitungan energi listrik yang diubah menjadi energi panas (Q) pada waktu tertentu (t) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu (t) dalam detik 38 41 48 61 101 159 176 230 338 363 Energi Panas (Q) dalam kalori 3837.24 4140.18 4847.04 6159.78 10,198.98 16,055.82 17,772.48 23,225.4 34,131.24 36,655.74

Pada siatem pemanas berlaku : Q = m.c. T Karena pada system ini terdiri dari dua bahan yang digunakan, yaitu air sebagai zat yang akan dipanaskan, dan aluminium sebagai alat pemanas sehingga kalori total : Q = (Mair.Cair + mkalori.Ckalori) T Atau Q = Mair.Cair. T + mkalori.Ckalori. T Dengan kata lain Q = Qair + Qkalori Sehingga kalor yang diserap oleh air adalah sebesar : Qair = Q - Qkalori Atau dijabarkan : Qair = Q (mkalori.Ckalori. T) Dimana : mkalori (massa calorimeter) sudah diketahui yaitu :.grm, dengan kalor jenis (Ckalori) aluminium sebesar : 0.217 kal/grm oC, maka kalor yang diserap oleh air dapat dihitung. Qair = Mair.Cair. T

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Tabel 2. Perhitungan Mair, T dan Qair No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mair. T 3,000 6,000 9,000 12,000 15,000 18,000 21,000 24,000 27,000 30,000 Qair 3837.24 4140.18 4847.04 6159.78 10,198.98 16,055.82 17,772.48 23,225.4 34,131.24 36,655.74

Tabel 3. Pengolahan Data No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mair. T 3,000 6,000 9,000 12,000 15,000 18,000 21,000 24,000 27,000 30,000 Qair 3837.24 4140.18 4847.04 6159.78 10,198.98 16,055.82 17,772.48 23,225.4 34,131.24 36,655.74 (Mair. T)2 9 x 106 36 x 106 81 x 106 144 x 106 225 x 106 324 x 106 441 x 106 576 x 106 729 x 106 900 x 106 3465 x 106 Qair2 14.72 x 108 17.15 x 108 23.49 x 108 37.94 x 108 1.04 x 108 2.58 x 108 3.15 x 108 5.39 x 108 11.6 x 108 13.43 x 108 130.98 x 108 (Mair. T* Qair) 11.51 x 106 24.84 x 106 43.62 x 106 73.61 x 106 152.98 x 106 289 x 106 373.22 x 106 627.08 x 106 921.54 x 106 1099.67 x 106 3617.374 x 106

Linieritas Data Gardien garis (m) dalam persamaan grafik adalah kalor jenis (Cair) yang didapat berdasarkan hasil percoban yang telah dilakukan yaitu : m = (Mair. T* Qair) / (Mair. T)2 m = 3617.374 x 106 / 3465 x 106 m = 1.044

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Grafik 1. Qair terhadap Mair. T data dan linieritas hasil percobaan

Dari data kedua garis diatas (Data percobaan dan Linieritasnya) maka koefisien korelasinya adalah : r = (Mair. T* Qair ) / ( (Mair. T)2 * (Qair)2) r = 3617.374 x 106 / (3465 x 106 * 130.98 x 108) r = 3617.374 x 106 / (45.37 x 1018) r = 3617.374 x 106 / 6.74 x 109 r = 0.54

dan besarnya standar kesalahan yang terjadi dalam percobaan ini adalah :

Sn =

(1-r2) (Qair) (n-2) (Mair. T)2

Sn =

(1-0.54) 130.98 x 108 (10-2) 3465 x 106

Sn =

(0.46) 130.98 x 108 (8) 3465 x 106

Sn =

6.025 x 10 2.772 x 1010

Sn = 0.466

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Nilai kalor jenis (Cair) = m = 1.044 Kesalahan absolute (KA) = 0.466 Kesalahan Relatif (KR) = (Sn / Rx) x 100% = (0.466 / 0.54) x 100% = 0.86 % Nilai terbaik hasil pengukuran = Cair Sn = 1.044 0.466

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

Trial version of MAHASISWA MESIN (HMM) e-PDF Document Converter HIMPUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA NIM : Wanstein Panjaitan : 03081005018

Analisa percobaan

Pada percobaan ini, para praktikan akan mencoba mengetahui seberapa besar pengaruh tegangan pada calorimeter terhadap kenaikan suhu suatu larutan tegangan yang dihasilkan oleh power supply dihubungkan oleh kedalam suatu larutan oli dan larutan minyak tanah. Tegangan yang diberikan pada percobaan ini sebesar 3 volt serta arus yang dialirkan sebesar 4 ampere. Percobaan ini dilakukan sampai 5 kali dengan tingkat perubahan suhu yang terus berubah. Hal yang pertama yang dilakukan oleh praktikan adalah menghitung suhu awal dalam calorimeter, kemudian hidupkan power supply dan hitung kenaikan suhu tersebut sampai lebih dari 3o C dari suhu awal (Ta). Lalu hitung waktu yang diperlukan untuk mencapai kenaikan suhu tersebut. Kemudian matikan power supply lalu hitung kembali berapa besar kanaikan suhu larutan setengah dari waktu diperlukan untuk kenaikan 2 derajat dari suhu awal. Dari data yang telah kami peroleh, praktikan mendapatkan hasil yang mengejutkan karena nilai kalor jenis pada minyak sayur lebih besar dari pada kalor jenis pada oli. Hal ini disebabkan oleh kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu pada minyak sayur lebih besar dari pada kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu pada oli. Faktor yang mempengaruhi kalor jenis antara lain : 1. Massa larutan 2. Massa calorimeter 3. Temperatur 4. dll

Kesimpulan 1. kalor jenis suatu zat dapat berubah-ubah. 2. Dari percobaan ini kalor jenis dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : massa larutan, massa kalorimater, dan temperature atau suhu suatu larutan.

Please purchase 'e-PDF Creator' on http://www.e-pdfconverter.com to remove this message.

You might also like