You are on page 1of 4

IX. Analisis Data Percobaan pertama adalah bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat natrium dan senyawanya.

Langkah pertama adalah meletakkan sepotong kecil logam Na di atas kertas saring. Kemudian meletakkan Na pada permukaan air dan menutupnya dengan kaca arloji. Timbul percikan dalam gelas kimia yang berisi air tersebut. Reaksi yang terjadi adalah: 2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2 Timbulnya percikan api menunjukkan bahwa natrium sangat reaktif dengan air dan menghasilkan larutan basa yaitu NaOH, yaitu jika ditetesi dengan indicator PP larutan berubah warna menjadi merah muda. Selain itu juga terbentuk gas hydrogen yang dibuktikan adanya asap putih pada saat timbul percikan api. Percobaan kedua adalah bertujuan untuk mengetahui sifat natrium dan senyawanya. Yaitu dengan cara meletakkan butiran-butiran kecil NaOH pada cawan porselin dan membiarkannya. NaOH padat jika dibiarkan di udara terbuka akan leleh sedikit demi sedikit, dimana akan terbentuk natrium bikarbonat. Reaksi: NaOH(s) + CO2(g) Na2CO3(s) + H2O(l) Selanjutnya melarutkan padatan tersebut dengan air dan meletakkannya ke dalam tabung reaksi. Kemudian mereaksikan larutan tersebut dengan HCl pekat, terbentuk uap gas pada campuran kedua larutan tersebut. Gas tersebut merupakan gas CO2, dapat dibuktikan melalui reaksi berikut: Na2CO3(s) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2 Hal tersebut menunjukkan bahwa natrium karbonat reaktif dengan HCl. Percobaan ketiga adalah bertujuan untuk mengetahui sifat natrium dan senyawanya. Memasukkan seujung spatula Na2O2 ke dalam cawan dan ditambah H2SO4 encer. Timbul endapan melayang, gelembung serta larutan menjadi panas. Na2O2(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O2(aq)

Panas dan gelembung yang ditimbul akibat terjadi reaksi penguraian hydrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen, yaitu terjadi reaksi eksoterm. 2H2O2(aq) 2H2O(l) + O2 Selanjutnya larutan ditambahkan dengan KI dan amilum. Larutan menjadi berwarna ungu, hal tersebut menunjukkan adanya I2. Namun pada reaksi ini yang dianalisis bukanlah I2, namun pada reaksi tersebut terbentuk senyawaan dari Na yaitu NaOH. Reaksi : Na2SO4(aq) + 2KI(aq) K2SO4(aq) + 2NaOH(aq) + I2(aq) Percobaan keempat bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa natrium. Yaitu dengan cara menguji nyala NaCl. Sebelum NaCl dililitkan pada kawat kawat nikrom, kawat nikrom tersebut dicelupkan ke dalam larutan HCl terlebih dahulu, hal ini bertujuan agar kawat tersebut benar-benar bersih. Kemudian melilitkan NaCl pada kawat dan menguji dengan nyala api. Nyala api yang dihasilkan berwarna jingga. Hal tersebut menunjukkan adanya unsure Na, dimana jika diuji dengan nyala api menghasilkan nyala api berwarna jingga. Percobaan kelima bertujuan untuk mengetahui sifat kalium dan senyawanya. Yaitu dengan cara melarutkan sepotong krcil KOH denga air dan diperhatikan. Timbul panas, hal ini menunjukkan terjadinya reaksi eksoterm. 2KOH(s) + H2O(l) KOH(aq) + H2 Kemudian meneteskan tetes demi tetes larutan tersebut pada jari tangan dan digosok-gosok. Jari terasa licin seperti memegang sabun. Hal ini meunjukkan terbentuk larutan basa pada reaksi tersebut, larutan tersebut adalah KOH. Percobaan keenam bertujuan untuk mengidentifikasi sifat kalium dan senyawanya. Langkah pertama adalah memasukkan 1-2ml KOH ke dalam dua tabung reaksi. Tabung I, larutan KOH diencerkan dengan air dan ditambahkan air brom (kuning jernih). Larutan menjadi jernih tidak berwarna karena pada Br tejadi reaksi redoks. 2KOH(aq) + Br2(aq) KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(l)

Kemudian menambahkan asam sulfat, larutan menjadi berwarna kuning lagi. Hal ini disebabkan karena pada keadaan asam, larutan Br2 terbentuk kembali.
KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(l)
H2SO4

2KOH(aq) + Br2(aq)

Pada tabung 2, larutan KOH dimasukkan pada tabung reaksi dan dimasukkan beberapa helai benang wol kemudian dipanaskan. Timbul gelembung gas. Percobaan ketujuh bertujuan untuk mengetahui sifat kalium dan senyawanya. Yaitu dengan cara memasukkan abu kayu ke dalam tabung reaksi dan melarutkannya dengan air kemudian disaring. Filtrate diambil dan ditambahkan indicator PP. Larutan berwarna merah muda, hal ini menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Reaksinya: K2CO3(s) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2CO3(aq) H2CO3(aq) H2O(l) + CO2 Pada saat abu ditambahkan air, terbentuk larutan KOH, larutan tersebut yang bersifat basa. Percobaan kedelapan bertujuan untuk mengetahui sifat kalium dan senyawanya. Langkah pertama adalah mereaksikan abu kayu dengan HCl ke dalam tabung reaksi kemudian diamati. Abu tidak larut namun terbentuk gelembung gas. K2CO3(s) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2CO3(aq) H2CO3(aq) H2O(l) + CO2 Berdasarkan reaksi tersebut, terbentuk garam KCl dan terbentuk gas CO2. Reaksi antara abu dan HCl tersebut merupakan reaksi penggaraman. Dimana garam KCl yang dihasilkan bersifat mudah larut dalam air. Percobaan kesembilan bertujuan untuk mengetahui sifat kalium dan senyawanya. Yaitu dengan cara mereaksikan KCl dengan asam tartrat. Terbentuk

endapan putih melayang yang merupakan KHC4H4O6. Garam kalium ini mengandung ion monovalen K+ yang membentuk larutan tidak berwarna. KCl(aq) + H2C4O6(aq) KHC4H4O6 + HCl(aq) Percobaan kesepuluh bertujuan untuk mengidentifikasi kalium dan senyawanya. Yaitu dengan menguji nyala larutan KCl, dengan cara mencelupkan kawat nikrom kemudian diuji dengan nyala api. Terbentuk nyala api biru kekuningan. Seharusnya warna yang terbentuk adalah lembayung, hal ini dapat disebabkan karena KCl yang diuji sangat sedikit dan cepat menguap sehingga warna nyala yang terbentuk tidak sempurna. X. Kesimpulan 1. Logam natrium sangat reaktif dengan air, dan menghasilkan senyawanya yaitu NaOH yang bersifat basa. Senyawa Na2CO3 reaktif dengan HCl yang ditandai dengan terbentuknya gas CO2. Senyawa KOH bersifat basa yaitu larutannya licin seperti sabun. KOH dapat mengoksidasi air brom menghasilkan larutan tidak berwarna. Abu kayu mengandung unsure kalium jika direaksikan denhan air menghasilkan senyawa KOH yang bersifat basa. K2CO3 dapat mengalami rekasi penggaraman jika direaksikan dengan HCl membentuk garam KCl. KCl dapat mengalami reaksi penggaraman jika direaksikan dengan asam tartrat menghasilkan garam KHC4H4O6 2. Logam natrium dan kalium dapat diidentifikasi dengan uji nyala api, dimana logam natrium menghasilkan api berwarna jingga sedangkan logam kalium menghasilkan nyala ungu/lembayung. Sifat basa senyawa NaOH dan KOh dapat diidentifikasi dengan indicator PP yang menghasilkan warna merah muda.

You might also like