You are on page 1of 125

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Pada saat ini, persentase penduduk di Indonesia yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih dari badan atau perusahaan air minum masih sangat kecil yaitu untuk daerah perkotaan sekitar 45 % , sedangkan untuk daerah pedesaan baru sekitar 36 % . Di daerah - daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih tersebut, penduduk biasanya menggunakan air sumur galian, air sungai yang kadang- kadang bahkan sering kali air yang digunakan kurang memenuhi standart air minum yang sehat. Bahkan untuk daerah yang sangat buruk kualitas air tanah maupun air sungainya, penduduk hanya menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan akan air minum. Oleh karena itu di daerah - daerah seperti ini, persentase penderita penyakit yang disebabkan akibat penggunaan air minum yang kurang bersih atau kurang memenuhi syarat kesehatan masih sangat tinggi. Dalam rangka penyediaan air yang bersih dan sehat bagi masyarakat pedesaan yang mana kualitas air tanahnya buruk serta belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM, perlu memasyarakatkan alat penjernihan air sungai sederhana yang murah dan dapat dibuat oleh

masyarakat dengan menggunakan bahan yang ada dipasaran setempat. Salah satu alat pengolah air sederhana tersebut adalah alat penjernihan air yang didesain dapat menjernihkan ir sungai, adapun alat tersebut terdiri dari pompa air yang mengalirkan air dari sungai menuju bak penampung, sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. yang kemudian akan diairkan pada bak berikutnya yang telah dilengkapi dengan lapisan lapisan ijuk, kerikil kecil, ijuk, pasir, arang aktif, kerikil, dan yang terakhir kerikil besar.
1

I.2 Batasan Masalah Permasalahan timbul pada Alat Penjernihan Air yang berlokasi di Desa Argorejo, Dusun Kalakan, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, yaitu dengan penambahan pipa apabila ingin disalurkan ke rumah-rumah warga, selain itu kami juga memberikan penyuluhan atau gambaran cara penjernihan air dengan bahan yang ada dilingkungan sekitar. Karena kompleksnya permasalahan yang akan dilaksanakan dan dibahas dalam program kami, maka permasalahan terbatas pada: a. Gambaran umum tentang alat penjernihan air b. Bahan isian yang digunakan dalam alat penjernih c. Cara mengganti bahan isian apabila telah jenuh

I.3 Manfaat a. Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya dalam masyarakat Menambah keterampilan, wawasan dan pengalaman khususnya dibidang teknik kimia dengan langsung menerapkan dalam Kuliah Kerja Nyata. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam

menganalisa dan menyimpulkan suatu permasalahan teknik


Menjadikan mahasiswa lebih kritis terhadap masalah yang ada dalam masyarakat dan merealisasikannya dengan praktek kerja.

b. Bagi Almamater Almamater IST Akprind akan semakin terbukti atas

kepeduliannya terhadap masyarakat, dan meningkatkan nama baik almamater. Sebagai pengabdian pada Negara terutama dalam bidang pendidikan

Penilaian masyarakat akan semakin yakin bahwa IST Akprind adalah salah satu perguruan tinggi yang mampu mencetak alumni-alumni yang peduli terhadap permasalahan-

permasalahan masyarakat. Jurusan Teknik Kimia semakin dikenal dalam masyarakat, khususnya Dusun Kalakan. Terjalin kerjasama dengan dunia pendidikan sebagai sarana tukar informasi dan media introspeksi untuk penyempurnaan sarana dan peningkatan proses produksi. Ikut serta dalam mensukseskan perkembangan pendidikan, khususnya perguruan tinggi dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia seutuhnya yang lebih berpotensi.

c. Bagi Masyarakat Menjalin kerjasama antara institute dan mahasiswa Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana proses pengolahan air dengan teknologi yang sederhana dan terjangkau I.4 Tujuan Tujuan Kuliah Kerja Nyata Mandiri adalah: Agar dapat membantu masyarakat mendapatkan kualitas air yang lebih memadai. Mengenalkan kepada masyarakat tentang teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agar Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati masalah yang sangat komplek yang dapat dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan menanggulangi masalah-masalah yang ada.

Agar perguruan tinggi lebih dekat dengan dan lebih meningkatkan kualitas dan program-program yang relevansi dengan tuntunan pembangunan. Untuk mempersiapkan kader-kader pembangunan yang

bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

I.5 Visi dan Misi KKN Visi Visi dari Kuliah Kerja Nyata adalah sebagai wahana transformasi IPTEK dengan didasari pengembangan kepribadian mahasiswa yang mampu mewujudkan cinta Tanah Air yang disesuaikan dengan tantangan pembangunan. Misi Mengembangkan kepribadian mahasiswa. Menggalang terciptanya struktur masyarakat yang kondusif. Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendayagunaan dan pelestarian lingkungan hidup. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kea rah kemandirian dalam suasana kehidupan yang kreatif dan inovatif Memberikan umpan balik Bagi perguruan tinggi untuk lebih memantapkan kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.

I.6 Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data dalam kuliah kerja nyata ini adalah: 1. Metode survei: Metode ini dengan melakukan pemantauan dan juga pengamatan secara langsung mengenai objek serta mencatat segala sesuatu yang ada. 2. Metode Observasi: Metode ini berupa pengamatan dan pengambilan data laporan serta pengumpulan informasi melalui Tanya jawab dengan
4

semua pihak yang dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai objek. 3. Literatur: pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari bukubuku literature, referensi, dan juga jurnal ilmiah yang mendukung.

I.7 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Air Bersih dan Air minum Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi system penyediaan air minum, dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (ketentuan umum permeskes No. 416). Air Minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum. Berdasarkan permenkes No. 416/menkes/per/IX/1990, yang membedakan air bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik, kimia, biologis, dan radiologis maksimum yang dperbolehkan. Persyaratan Air Minum 1. Persyaratan fisik air minum 2. Persyaratan kimia 3. Persyaratan mikrobiologis 4. Persiapan radioaktif

Persyaratan fisik air minum yang dapat diindra dengan penciuman, penglihatan, dan indra perasa 1. Air harus jernih/tidak keruh 2. Tidak berwarna
5

3. Rasanya tawar 4. Tidak berbau 5. Temperature normal (20-25C) 6. Tidak mengandung padatan Persyaratan Kimia 1. pH netral 2. tidak mengandung bahan kimia beracun 3. tidak mengandung garam dan ion-ion logam 4. kesadahan rendah 5. tidak mengandung bahan organik Persyaratan mikro biologi 1. tidak mengandung bakteri pathogen 2. tidak mengandung bakteri non pathogen

Teknologi Sederhana Pengolahan Air Adapun teknologi sederhana diantaranya adalah: 1. Pengolahan air keruh dengan pengendapan saja 2. Pengolahan air gambut 3. Pengolahan air gambut tipe TP2AS Sistem Batch 4. Pengolahan air dengan bahan kimia bertingkat 5. Pengolahan air bersih skala rumah tangga 6. Pengolahan air kotor dengan saringan pasir (aerasi dan filtrasi) 7. Pengolahan air kotor dengan saringan pasir (aerasi dan filtrasi) secara sederhana 8. Pengolahan air skala rumah tangga 9. Si kate, model kebutuhan air bersih 10. Pengolahan air bersih dengan penyulingan 11. Pengolahan air sumur yang mengandung bakteri E.coly 12. Pengolahan air kotor sumur sederhana

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Bidang program kerja kelompok pada KKN ini adalah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.

II.2 Objek Objek yang dijadikan sasaran di program kerja KKN ini adalah penjernihan Air Sungai menjadi Air Bersih.

II.3 Pengolahan Air Sungai di Dusun Kalakan Pengolahan air sungai di Dusun Kalakan adalah menggunakan teknologi sederhana yaitu Pengolahan air kotor dengan saringan pasir (filtrasi) secara sederhana. Adapun pelaksanaannya dilakukuan mulai tanggal 16 Februari sampai dengan selesai. Alat penjernihan air sederhana ini yaitu dengan menggunakan bahan-bahan penyaring yang ada di lingkungan sekitar dan tanpa penambahan zat kimia, atau dengan kata lain penjernihan air dengan cara fisik. Dengan pernjernih air sederhana ini, bisa menggunakan air sawah, air payau maupun air sungai yang keruh. Selain itu, bahan untuk penjernihan air harus sering diganti, karena kotoran yang mengendap akan semakin tebal dan efektivitas penjernihan air akan semakin berkurang. Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernihan air ini adalah: 1. Pipa besi sebagai tempat penyangga. 2. Drum 4 buah. 3. Pipa paralon untuk tempat aliran air dari sungai menuju drum penampung pertama. 4. Pompa untuk menaikkan air dari sungai. 5. Bahan-bahan penyaring yang terdiri dari; batu, batu kerikil, pasir, arang, dan ijuk.
7

Adapun fungsi dari masing-masing bahan penyaring adalah: 1. Batu koral, dan batu kerikil: Batu koral berukuran dengan garis tengah 2-3 cm, dan batu kerikil berfungsi untuk membantu proses aerasi. Proses aerasi adalah Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara memben tuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas H2S, Methan, Carbon Dioksida dan gas-gas racun lainnya. Dari persamaan reaksi antara besi dengan oksigen tersebut, maka secara teoritis dapat dihitung bahwa untuk 1 ppm oksigen dapat mengoksidasi 6.98 ppm ion Besi. Reaksi oksidasi ini dapat dipengaruhi antara lain : jumlah Oksigen yang bereaksi , dalam hal ini dipengaruhi oleh jumlah udara yang dikontkkan dengan air serta luas kontak antara gelembung udara dengan permukaan air . Jadi makin merata dan makin kecil gelembung udara yang dihembuskan kedalam air bakunya , maka oksigen yang bereaksi makin besar. 2. 3. Pasir: Pasir berfungsi untuk menahan endapan lumpur. Arang: arang berfungsi sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap baud an warna yang terdapat di air. 4. Ijuk: ijuk berfungsi untuk menyaring pertikel yang lolos dari lapisan sebelum dan meratakan air yang mengalir. Pembuatan 1. Sediakan sebuah drum atau kolam dengan kedalaman 1 meter sebagai bak penampungan. 2. Buat bak penyaringan dari drum. Beri kran pada ketinggian 5 cm dari dasar bak. Penyusunan bahan isian antara lain; batu dengan

tinggi 15cm, kerikil 10cm, arang 15cm, pasir 20cm, ijuk 15cm, pasir 15cm, sabut kelapa 10cm, kerikil 5cm. 3. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. 4. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air. 5. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil.

II.4 Daftar Pengeluaran Kegiatan Umum Harga (Rp) No Nama Barang Jumlah Per unit 1 Besi konstruksi 2 Pompa air 3 Drum 4 Pipa aliran air 5 Las konstruksi 6 Kayu 7 PVC 3 inch 8 Gergaji besi 9 PVC 3/4 10 Pipa besi tanam 4 lembar 1 buah 2 buah 3 buah 1 buah 3 lonjor 1 buah 5 buah 2 buah 160,000 300000 75000 40000 225000 10500 53500 23000 16500 50000 Total 480000 300000 375000 80000 225000 42000 53500 23000 49500 50000

11 Semen Besi konstruksi rumah 12 pompa 13 Las rumah pompa 14 Kabel 15 Isolasi 16 Jek 17 Fit kombinasi 18 Saklar gantung 19 Cat 20 Bahan-bahan penjernih TOTAL

2 sak

45000

90000

4 buah

10000 50000

40000 50000 37500 2000 2000 4000 2500 37500 200000 2.143.500

15 meter 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 kg

2500 2000 2000 4000 2500 37500 200000

II.5 Jumlah Dana Keseluruhan Perincian Pemasukan Dana Keseluruhan No Sumber Dana 1 Iuran anggota: 12@ 350.000,00 2 Dana Stimulan LPM Total Jumlah (Rp) 4.200.000,00 480.000,00 4.680.000,00

10

Perincian Pengeluaran Dana Keseluruhan

NO

Nama Kegiatan 1 Pembuatan Alat Penjernihan Air 2 Pelatihan pembuatan makanan dari jagung 3 Pembagian bubuk abate 4 Pembuatan papan pengumuman 5 Bimbingan belajar 6 Senam 7 pelatihan pembuatan briket 8 Posyandu 9 Pelatihan pembuatan lilin

Jumlah (Rp) 2.143.500,00 76.250,00 80.000,00 167.500,00 83.500,00 154.000,00 5.000,00 119.500,00 71.500,00 85.000,00 30.000,00 78.000,00 686.250,00 900.000,00 4.680.000,00

10 Pelatihan pembuatan balsem 11 Pelatihan pembuatan VCO 12 Pengecatan pos ronda 13 Konsumsi pembukaan dan penutupan KKN 14 Konsumsi di lapangan Total

11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN III.1 Kesimpulan Selama kurun waktu 1 bulan melaksanakan KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. kesimpulan yaitu : a. Program kerja KKN mempunyai nilai yang sangat positif bagi institusi dan masyarakat. b. Program Kerja KKN mempunyai nilai manfaat yang cukup baik untuk mahasiswa, sehingga menjadi lebih tahu kondisi masyarakat tentang permasalahan yang di hadapi yang kemudian mhasiswa mencari slusi permasalahan tersebut. Dengan terjun langsung ditengah-tengah Yogyakarta maka dapat diambil

masyarakat akan membuat mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan tanggungjawab sebagai mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia. c. Pelaksanaan KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta ini berjalan dengan baik, lancar serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat Dusun Kalakan serta aparat desa yang terkait sehingga program kerja dapat terlaksana sesuai yang diinginkan.

III.2 Saran Dari hasil pelaksanaan KKN Mandiri ini tahun 2009 yang bertempat di KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta ini,

maka kami akan menyampaikan saran agar dalam pelaksanaan KKN di


12

masa yang akan datang bisa berjalan dengan baik dan benar-benar bermanfaat dengan program kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat atau lembaga pendidikan.Adapun saran-saran meliputi: a. Untuk LPM IST AKPRIND Yogyakarta, agar lebih meningkatkan pembekalan terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan KKN

dengan membuat buku panduan resmi tentang tata cara KKN sehingga mahasiswa benar-benar siap pada saat terjun di masyarakat. b. Mahasiswa juga mengharapkan dukungan yang lebih dari LPM dan DPL untuk sering memantau kami dilokasi KKN, khusunya KKN kelompok kecil dalam hal pengurusan birokrasi dan laporan akhir KKN. c. Untuk mahasiswa agar meningkatkan kerjasama terhadap temanteman satu kelompok untuk selalu evaluasi program kerja agar terus meningkat, dan bila terjadi perbedaan pendapat yang cukup signifikan perlu adanya musyawarah yang intensif sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Buku Panduan Akademik 2003/2004, Institut Sains & Teknologi Akprind, Yogyakarta. Purnamawati, Dwi Indah, Ir., M.Si., dan Miftahussalam, Ir., M.Si., Diktat Kuliah Teknik Lingkungan Industri, Institut Sains & Teknologi Akprind, Yogyakarta. Sidharta, Drs., 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan dan

Dokumentasi, Institut Sains & Teknologi Akprind, Yogyakarta.

14

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (pelatihan pembuatan makanan dari jagung) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Siti Maryati Wahid (06.01.3573)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
15

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 1. Pelatihan Pembuatan Makanan dari Jagung Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Siti Maryati Wahid (06.01.3573) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Siti Maryati Wahid

Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui,

(Ari Dwi Wibowo)

Dosen Pembimbing Lapangan

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diwilayah Papua khususnya Papua Barat Daya, Rajaampat, pulau Gag jangung merupakan makanan khasnya walaupun tidak menjadi makan pokok mengingat tanaman jagung di wilayah ini merupakan makanan musiaman. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Jagung biasanya di buat makanan dengan berbagai variasi. Di Pulau Gag salah satu variasi pembuatan makanan ini dengan di buat bubur jagung. Tak hanya di pulau Gag, tetapi di wilayah lainpun makanan dari jagung yang dibuat pun bervarian salah satunya adalah cup curn. 1.2 Permasalahan No Permasalahan 1 Kurangnya pengetahuan masyrakat tentang pembuatan makanan dari jagung 2 Adanya perbedaan budaya rasa dari masakan Lokasi Desa Argorejo, Dusun Kalakan Desa Argorejo, Dusun Kalakan

17

1.3 Tujuan pelaksanaan Tujuan dari pengabdian masyarakat ini menciptakan pengetahuan tentang budaya pengelolahan makanan jagung dari wilayah lain serta pengetahun kepada masyarakat tempat KKN bagaimana mengelola jagung menjadi makanan yang lebih bervarian. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarkat ini diharapkan akan memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata sebagai media mengembangkan ilmu pengetahuan dan media mendapatkan pengalaman dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Dan sebagai aplikasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi 2. Bagi masyarakat kegiatan ini merupakan media meningkatkan pengetahuan masyarakat dusun kalakan. 1.4 Tinjaun Pustaka Jagung(Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, nilai gizi dan protein yang terkandung dalam jagung, tidak kalah dengan pangan lainnya. Jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Adapun hasil penelitian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan NTT bekerjasama Ikatan Ahli Gizi dan Menu Indonesia (IAGMI) NTT
18

menemukan bermacam-macam zat gizi yang terkandung dalam dalam pangan jagung. Mengatakan nilai zat gizi yang mengandung energi terdapat pada jagung segar sebanyak 140 kilo kalori, jagung giling 361 kilo kalori, jagung muda 129 kilo kalori dan tepung jagung kandungan gizi yang terkandung di dalamnya sebanyak 374 kilo kalori.mengandung protein dan terdapat pada jagung segar 4,7 gram, jagung giling 8,7 gram, jagung muda 4,1 gram dan tepung jagung 7,0 gram. Zat gizi yang mengandung lemak dari jagung segar sebanyak 1,3 gram, jagung giling 4,5 gram, jagung muda 1,3 gram dan tepung jagung 4,2 gram.karbohidrat yang terkandung dalam jagung segar 33,1 gram, jagung giling 73,4 gram, jagung muda 30,3 gram dan tepung jagung 77,1 gram.Khusus untuk berat jenis (BDD), jagung segar mengandung 90 BDD, jagung giling 100 BDD, jagung muda 28 BDD dan tepung jagung 100 BD.(Muga, 2009) Adapun cara pembuatan makanan dari jagung adalah sebagai berikut: Bubur Jagung Bahan: 1. Jagung manis 2. santan kelapa 3. gula pasir 4. gula jawa dan 5. garam Cara pembutan: Jagung manis yang telah diiris masukan kedalam panci beserta santan kelapa perasan awal,gula jawa. Aduk hingga setengah mendidih kemudian masukan santan perasan berikutnya, dan diberi garam secukupnya diaduk-aduk hingga mendidih tunggu sampai matang.
19

Cup Corn Bahan: 1. Jagung manis, 2. susu putih, 3. mises, 4. keju Cara Pembuatan: jagung manis yang telah dipipih di stem sampai matang, kemudian diambil dan dimasukan ke dalam cup, diikuti dengan susu putih, mises, dan keju.

20

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Bidang Bidang yang diamati ataupun ditinjau dalam program KKN meliputi empat bidang, salah satu diantaranya adalah bidang sosial budaya. Dalam program ini bidang social budaya yang kami amati adalah pengetahuan warga tentang masakan budaya dari jagung yang bervarisi. 2.2. Obyek Obyek yang merupakan tujuan dari program kami adalah seluruh warga setempat, khususnya ibu-ibu PKK, di RT 01 dan RT 02, Dusun

Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. 2.3.Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Jenis kegiatan adalah pelatihan, metode yang diberikan pada aktifitas pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara penjelasan, disertai dialog dan pembagian kepada ibu-ibu PKK dan anak-anak makanan yang telah dibuat sebelumnya. Acara ini diformat dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penjelasan pembuatan makan dari jagung dengan nama Bubur jagung dan yang kedua pop curn serta demo masaknya. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah: Hari, tanggal pelaksanaan : Kamis, 18 Februari 2010 Jam : 13.00-17.00 Lokasi : Posko KKN dan Rumah Bapak RT 02, Ds. Kalakan, Sedayu, Bantul. Alat dan Bahan : Bubur Jagung Jagung, kelapa parut, air, gula pasir, gula jawa.garam, cup curn : cup, Jagung, susu, meses coklat, keju,

21

Jadwal Program Kerja KKN pelatihan pembuatan makanan RT 01 dan RT 02 Ds. Kalakan 13.00-15.00 : persiapan pembuatan maknan yang telah jadi dalam kapasitas banyak (masak). 15.00-17.00 : Demo masak, serta pembagian masakan yang telah disediakan 2.4. Jumlah Dana Jumlah dana yang terpakai bersumber dari dana kas kelompok sebesar Pemasukan : No. 1. Asal Dana Peserta KKN Jumlah Rp.76.250,00 Rp. 76.250,00

TOTAL

Pengeluaran: No. 1. 2. 3. 4. 5 6. 7. Nama Barang Jagung 10 kg @ Rp. 3.000,00 Kelapa 2 buah @ Rp 3.000,00 Coklat meises 1 bungkus Keju kraft blok 200 gr Omela 390 gr Simas 200 gr Cup agar-agar dan sendok agar-agar TOTAL Jumlah Rp. 30.000,00 Rp. 6.000,00 Rp. 4.100,00 Rp. 16.500,00 Rp. 5.650,00 Rp. 4.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 76.250,00

22

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Dalam pelaksanaan kegiatan KKN khususnya program pembuatan makanan dari jagung yang telah diuraikan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Dengan adanya program kerja KKN IST. Akprind khususnya pelatihan pembuatan makanan, dapat menambah pengetahuan ibu-ibu PKK Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta mengenai masakan dari wilayah lain 2. Mengetahui antusias masyarakan dalam mempelajari pembuatan makan di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. 3.2 Saran 1. Pengetahuan pembuatan makanan dari wilayah lain agar di lestarikan agar pengetahuan yang telah di dapat tidak di sia-siakan. 2. Harap jagung yang di gunakan merupakan jagung manis yang masih muda.

23

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/jagung.htm

24

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Pembagian Bubuk Abate) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Elvia Subardja (06.01.3566)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
25

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 2 Pembagian Bubuk Abate

Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Elvia Subardja (06.01.3566) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Elvia Subardja Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

26

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi suatu tempat yang bersih, nyaman, dan rapi akan membawa dampak positif bagi penghuninya begitu juga sebaliknya, seandainya suatu tempat ataupun bangunan yang tidak terawat, kotor, berantakan akan membawa dampak negatif untuk penghuninya dan orang-orang di sekitarnya. Lingkungan berperan besar dalam kehidupan masyarakat baik untuk kehidupan pribadi, kehidupan social, maupun kesehatan. Untuk itu sudah selayaknya dan sewajibnya setiap masyarakat menjaga dan merawat kondisi lingkungan di sekitarnya guna terciptanya masyarakat yang bersih, sehat dan disiplin. Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

27

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. Sesudah masa tunas/inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.

Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini

angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok/kematian. Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

28

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut: 1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup; 2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang; 3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk; 4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi; 5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit. I.2 Permasalahan Dalam hal ini kami menemukan berbagai permasalahan khususnya di lokasi pelaksanaan KKN. Adapun permasalahan yang muncul adalah lingkungan tempat pelaksanaan KKN kami merupakan daerah-daerah pekarangan yang banyak ditubuhi pohon yang tidak tertata dengan baik dan berbekatan dengan aliran sungai. Tipe tempat yang sangat disukai oleh nyamuk, untuk hidup dan berkembang biak. Oleh karena itu, banyak nyamuk
29

yang tinggal di daerah tersebut, terutama nyamuk Aides Aidepty yang merupakan nyamuk pembawa virus demam berdarah. I.3 Tujuan Pelaksanaan Menciptakan kawasan yang bersih, rapi dan bebas dari nyamuk sehingga setiap orang maupun orang-orang disekitarnya akan merasa nyaman di dalamnya serta terciptanya kondisi yang sehat dan terhindar dari serangan demam berdarah. I.4 Tinjauan Pustaka Kesehatan akan tercapai apabila kita menjaga lingkungan sekitar kita tetap bersih dan rapi. Menjaga tempat penampungan air tetap bersih merupakan salah satu cara untuk mencegah perkembangbiakan dan bertumbuhkembangnya bayi-bayi nyamuk yang berpotensi untuk menyebarkan virus, demam berdarah khususnya, yang dapat menyerang manusia sehingga dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia.

30

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Bidang Bidang yang diamati ataupun ditinjau dalam program KKN meliputi empat bidang, salah satu diantaranya adalah bidang Kesehatan Masyarakat. Dalam program ini bidang kesehatan yang kami amat adalah kebersihan rumah warga, bebas dari nyamuk, dalam hal ini khususnya kebersihan tempat penampungan air. Tempat penampunan air merupakan tempat favorit untuk perkembangbiakan nyamuk. Nyamuk akan mengeluarkan telur di dalam air yang bersih. Kemudian menetaskan telurnya, yang sering kita sebut dengan jentik-jentik nyamuk. Jentik-jentik nyamuk akan bertumbuh menjadi nyamuk dewasa yang pada akhirnya akan menyebarkan banyak virus, tergantung jenis nyamuknya. Untuk mencegah nyamuk menjadi dewasa dan menyebarkan virus, alangkah baiknya jika jentik-jentiknya kita basmi terlebih dahulu, mengingat saat ini banyak virus demam berdarah yang beredar di masyarakat. 3.2. Obyek Ada dua (2) obyek yang kami tinjau dalam program ini, yaitu : pertama adalah rumah-rumah warga di RT 01 yang memiliki bak penampungan air. Kedua adalah rumah-rumah warga di RT 02 yang memiliki bak penampungan airFaktor kebersihan menjadi hal yang kami tekankan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari nyamuk. Untuk menciptakan kondisi yang bersih dan bebas nyamuk kami berusaha untuk memberikan penyuluhan tentang 3M, yaitu Menguras bak penampung air, Menutup bak penampung air, dan Mengubur barang bekas yang dapat menampung air serta ditutup dengan penaburan bubuk abate di bak penamungan air. 2.5.Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Jenis kegiatan dalam program ini meliputi dua (2) hal yaitu pembagian bubuk abate di RT 01 dan pembagian bubuk abate di RT 02. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini pada hari Rabu, 17 Februari 2010 dari jam 08.00

31

12.00 di RT 01 dan pada hari Sabtu, 20 Februari 2010 dari jam 08.00 12.00 di RT 02. 2.6.Jumlah Dana Jumlah dana yang terpakai bersumber dari dana kas kelompok sebesar Pemasukan : Dana kas kelompok : Rp 80.000,00

Pengeluaran : Bubuk Abate 45 @ Rp 1800 Total : Rp 80.000,00 : Rp 80.000,00

32

BAB III KESIMPULAN Dalam pelaksanaan kegiatan KKN khususnya program pembagian bubuk abate yang telah diuraikan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : a. Bahwa kebersihan lingkungan sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari yang kita lalui. b. Kebersihan lingkungan merupakan salah satu jalan untuk menjaga kesehatan. c. Pembagian bubuk abate dapat mengurangi perkembangbiakan nyamuk dengan jalan membunuh jentik-jentik nyamuk yang terdapat di dalam bak penampungan air di rumah-rumah warga. d. Dalam pelaksanaan program ini ada 45 rumah yang teretak di RT 01 dan RT 02 yang menjadi sasaran pembagian bubuk abate

33

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

34

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU Pembuatan Papan Pengumuman (Whiteboard) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Sihar Dwi Agus Rinaldi (08.01.3603n)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
35

YOGYAKARTA 2010 HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 3. Pembuatan Papan Pengumuman (Whiteboard) Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Sihar Dwi Agus Rinaldi (08.01.3603n) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Sihar Dwi Agus Rinaldi Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

36

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Papan tulis merupakan media yang tidak hanya digunakan di kelas saja, melainkan di kantor-kantor, rumah sakit-rumah sakit dan rumah tinggalpun menggunakan papan tulis. Kapan papan tulis mulai digunakan orang tak dapat diketahui dengan pasti. Berabad-abad lamanya telah dipakai orang bermacammacam bahan untuk membuat papan tulis. Di antaranya yang paling lazim digunakan ialah papan tulis yang dibuat dari kayu yang dicat hitam. Dewasa ini warna papan tulis tidak hanya hitam, tetapi digunakan pula warna-warna lain dengan maksud untuk menambah efektivitas dan mengurangi kelelahan mata. Zaman dulu, papan tulis dibuat dari lembaran tipis batu tulis berwarna hitam atau abu-abu. Kemudian, papan tulis dibuat dari lembaran papan yang dicat dengan cat yang mengilat, biasanya berwarna hitam atau hijau. Sekarang ini papan tulis yang digunakan pada umumnya adalah papan tulis whiteboard yang menggantikan papan tulis kapur. Papan tulis sangat vital penggunaannya pada kehidupan sehari-hari. Hal isi dikarenakan papan tulis dapat tempat pengumuman pengumuman penting bagi setiap individu pada setiap lingkungan kehidupannya, baik itu lingkungan kerja, sekolah, dan lain sebagainya.

1.2.Permasalahan Di lokasi KKN, terdapat 2 RT yang cakupan wilayahnya cukup luas. Untuk memberikan informasi kegiatan yang mengikut sertakan warga, terutama warga RT 2 yang berlokasi agak jauh dari posko KKN, akan lebih baik bila dibuatkan suatu media, yaitu berupa papan tulis whiteboard.
37

1.3.Tujuan Pelaksanaan a. Memberikan informasi informasi kepada warga tentang kegiatan KKN yang sedang dilaksanakan, khususnya yang menyangkut partisipasi warga. b. Dapat digunakan oleh warga untuk memberikan pengumuman-

pengumuman kepada warga sekitar, seperti contoh : jadwal pos ronda, kegiatan posyandu, rapat RT, dan lain sebagainya. c. Membantu tim KKN dalam kegiatan bimbingan belajar sebagai sarana mengajar.

1.4.Tinjauan Pustaka Papan tulis whiteboard terbuat dari bahan-bahan material yang mudah didapatkan, yaitu papan triplek melamin, blok kayu untuk rangka pinggirannya, lis alumunium untuk tepian, serta paku untuk menempelkan ketiga bahan tersebut. Triplek melamin adalah papan triplek yang salah satu permukaannya dilapisi melamin yang kami pilih berwarna putih mengkilap dan licin. Blok kayu merupakan potongan kayu kecil dengan tebal kira-kira 2 cm dengan panjang menyesuaikan panjang dan lebar dari whiteboard yang akan dibuat. Lis alumunium merupakan lempengan lis dari alumunium yang berbentuk siku dengan panjang menyesuaikan. Lis ini digunakan untuk tepian whiteboard.

38

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Bidang Bidang yang ditinjau pada kegiatan KKN pembuatan papan whiteboard ini adalah bidang pelayanan pada masyarakat. 2.2. Obyek Obyek dari program ini adalah pos ronda RT 1, pos ronda RT 2 , dan posyandu Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul yang sangat sesuai dengan tujuan awal program ini. 2.3. Jenis kegiatan dan waktu pelaksanaan a. Pembelian bahan baku Pembelian bahan baku dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2010 jam 08.00 - 10.00 WIB. Pembelian bahan baku dilakukan di toko material yang berjarak kira-kira 500m dari posko KKN. b. Pembuatan papan whiteboard Pembuatan papan whiteboard dilaksanakan setelah membeli bahan material, yaitu pada Selasa 16 Februari 2010 jam 10.00 15.00 bertempat di posko KKN, yaitu kediaman Bapak Ngadiran selaku ketua RT 1 dusun Kalakan 2.4. Jumlah Dana Pemasukan: No. 1. Iuran Peserta KKN
39

Nama

Jumlah Rp. 167.500,00

TOTAL

Rp. 167.500,00

Pengeluaran: No. 1. Nama Barang Papan Triplek Melamin ukuran 2,4m x 1,2m 1 buah 2. Blok Kayu tipis tebal 2 cm panjang 3 m, 3 buah @ Rp. 12.000,00 Rp. 36.000,00 Rp. 35.000,00 Rp. 3.000,00 Rp. 3.000,00 Rp. 16.500,00 Rp. 9.000,00 TOTAL Rp. 167.500,00 Jumlah Rp. 65.000,00

3. 4. 5 6. 7.

Lis Alumunium 6 m 2 buah @ Rp17.500,00 Paku kecil 3 ons @ Rp.1.000,00 Klem pigura 6 buah @ Rp. 500,00 Spidol 3 buah @ Rp. 5.500,00 Penghapus 3 buah @ Rp. 3.000,00

40

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan a. Papan whiteboard dapat digunakan untuk memberikan informasi informasi kegiatan KKN kepada warga sekitar dengan cukup efektif. b. Papan whiteboard juga dapat digunakan warga sekitar Dusun Kalakan untuk mencatat setiap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. c. Papan whiteboard sangat membantu kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak warga Dusun Kalakan

3.2 Saran a. Kebersihan papan whiteboard dijaga agar usia pakainya dapat lebih panjang. b. Dihindari bahan-bahan yang bersifat tajam agak tidak merusak lapisan melamin pada whiteboard. c. Gunakanlah spidol yang dapat dihapus (eraseable) / spidol non permanen supaya setelah digunakan menulis, whiteboard dapat dihapus kembali untuk dipergunakan lagi.

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

42

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Bimbingan Belajar) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh:

Yuliana Banne (06.01.358)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
43

YOGYAKARTA 2010

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 4. Bimbingan Belajar Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Yuliana Banne (06.01.3568) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Yuliana Banne Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan)

(Ari Dwi Wibowo)

Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

44

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut A J Jones, bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya. Menurut L D Crow dan A Crow, bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya. Jadi, bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya. Suatu kegiatan yang dilaksanakan sudah pasti memiliki latar belakang. Demikian pula halnya dengan layanan bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan karena dilatar belakangi oleh beberapa hal, sebagai berikut: 1. Adanya criterion referenced evaluation yang mana mengklasifikasikan siswa berdasarkan keberhasilan mereka dalam menguasai pelajaran. Dan kualifikasi itu, antara lain : a. Siswa yang benar-benar dapat meguasai pelajaran. b. Siswa yang cukup menguasai pelajaran.
45

c. Siswa yang belum dapat menguasai pelajaran. 2. Adanya kemampuan/tingkat kecerdasan dan bakat yang dimiliki oleh tiap siswa yang mana berbeda dengan siswa yang lainnya. Dimana klasifikasi siswa tersebut antara lain : a. Siswa yang prestasinya lebih tinggi dari apa yang diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya. b. Siswa yang prestasiya memang sesuai dengan apa yang diperkirakan berdasarkan tes kemampuan belajarnya. c. Siswa yang prestasinya ternyata lebih rendah dai apa yang diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya. 3. Adanya penerapan waktu untuk menyelesaikan suatu program belajar. Dan klasifikasi siswa dalam hal ini antara lain : a. Siswa yang ternyata dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dari waktu yang disesuaikan. b. Siswa yang dapat menyelesaikan pelajaran sesuai waktu yang telah disesuaikan. c. Siswa yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Adanya penggunaan norm referenced yang mana membandingkan prestasi siswa yang satu dengan yang lainnya. Dan klasifikasi siswa berdasarkan perstasinya itu antara lain : a. Siswa yang prestasi belajarnya selalu berada di atas nilai rata-rata prestasi kelompoknya. b. Siswa yang prestasi belajarnya selalu berada di sekitar nilai ratarata dari kelompoknya. c. Siswa yang prestasinya selalu berada di bawah nilai rata-rata prestasi kelompoknya.
46

Setelah mengetahui begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa dalam kegiatan belajarnya, maka diperlukanlah suatu bentuk layanan bimbingan belajar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa yang memiliki permasalahan dalam belajarnya dapat segera memperoleh bantuan atau bimbingan dalam kegiatan belajar yang diperlukannya. Jadi, layanan bimbingan belajar sangat diperlukan oleh semua orang yang sedang melakukan proses atau kegiatan belajar.

1.3

Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas maka Tujuan dari kegiatan bimbingan belajar ini yaitu: Siswa dapat meningkatkan kemampuan menyimak dalam

pembelajaran Membantu siswa dalam pembelajaran sehingga tidak menghambat tujuan pembelajaran. Memberikan dorongan untuk lebih semangat belajar Membantu menolong kesulitan yang dihadapi siswa serta mengajari cara untukm menyelesaikannya I.4 Tinjauan Pustaka Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Gudance dalam bahasa inggris dengan istilahnya, maka bimbingan dapat di artikan secara umum sebagai suatu bantuan namun dalam pengertian yang sebenarnya tidak setiap bantuan dalam arti bimbingan membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan, tertentu, sesuai dengan prinsipnya dan tujuannya. Bimbingan juga dianggap sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sisitematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman, penerimaan, pengembangan, dan
47

perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya (H.M Surya dan kawan kawan ). Sedangkan belajar sendiri yaitu : 1. Prosesi tingkah laku ( dalam arti luas ) di timbulkan atau di ubah melalui praktek dan tingkat latihan ( Gary dan Lingslay ). 2. Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman pengalaman ini terjadi melalui intruksi antara individu dengan lingkungannya ( Anita E ). 3. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu, yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang ulang dalam situasi itu dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecenderungan, tanggapan, bawaan, kematangan, atau keadaan, sesaat seorang ( Hilgard dan Gower ). Mungkin banyak orangtua di pedesaan kurang menyadari bahwa bimbingan belajar bagi anak merupakan salah satu hal yang penting, yang hanya sekedar merasa cukup mendapatkan pelajaran di sekolah. Orang tua yang terlalu sibuk hampir tidak maksimal memberikan bimbingan belajar dirumah karena kurangnya waktu dan kesadaran bahwa sesungguhnya anakanak mereka masih membutuhkan bimbingan belajar di luar sekolah. Dengan adanya bimbingan di luar jam sekolah, anak-anak akan semakin lincah dan cermat. karena, mereka mendapatkan bimbingan belajar semua pelajaran yang mereka terima di sekolah dengan suasana yang santai tapi penuh dengan evaluasi materi, sehingga apa yang tadi tidak dimengerti oleh mereka menjadi lebih mudah dipahami sertamembuat mereka lebih bersemangat untuk belajar.

48

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Adapun dalam program kerja individu ini adalah dalam bidang pendidikan. II.2 Objek Objek yang dijadikan sasaran dalam program kerja individu pada KKN ini adalah adik-adik SD kelas 1-6, dan SMP di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta. II.3 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan yaitu berupa pengadaaan bimbingan belajar 2X seminggu ( selasa dan jumat ). Kegiatan bimbingan belajar untuk adik-adik SD dan SMP, pada pukul 16.0017.00 dikediaman Bapak RT 01, Dusun Kalakan, Argorejo, Sedayu, Bantul. Kegiatan terakhir pada bimbingan belajar adalah mengadakan lomba cerdas cermat peserta belajar. II.4 Jumlah Dana Dana untuk kegiatan bimbingan belajar berasal dari iuran anggota KKN yaitu sebesar: RP 100.000,00 Dana tersebut dipergunakan untuk membeli hadiah pada lomba cerdas cermat peserta bimbingan belajar, yaitu berupa buku, pena, dan pensil

49

BAB III KESIMPULAN Bimbingan belajar terhadap siswa dalam bentuk apapun merupakan aktivitas yang akan membantu dalam menyelenggarakan pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempunyai peranan yag amat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik psikologis maupun sosial. Karena siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dan interaksi dalam lingkungan. Dalam peraturan pemerintah nomor 38 tahun 1990 tentang tenaga kependidikan mempunyai beberapa ketentuan yang dapat kita jadikan sebagai acuan dalam mengkaji peranan guru dalam memahami tingkat perkembangan anak didik, system motivasi, pribadi, kecakapan, kesehatan mental dan sebagainya. Sehingga pembelajaran yang akan disampaikan bisa tercapai dengan baik dan akan melibatkan siswa untuk bisa aktif dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh ( Hartley dan Davies 1928 ). Bahwa bagian yang dapat menimbulkan proses belajar dengan baik bila : 1. Sisiwa berpartisipasi secara aktif. 2. Materi dalam bentuk unit unit kecil dan di organisir secaa sistematis dan logis. 3. Tiap respon siswa diberi balikan dan disertai penguatan. Selain itu pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungannya.

50

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/konsep-dasar-bimbinganbelajar.html http://digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchivesHASHO1994b444b4d.dirdoc. pdf.PDF H. M. Surya dkk. 2003. Kapita Selekta Kependidikan SD Universitas Terbuka. Saraswati, Sinta. Dra. dkk . 2004. Bimbingan dan Konseling Semarang : UPT MKK UNNES

51

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU Kerohanian Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh:

Margi Debiana Betty 06.01.3570

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010

52

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 5. Kerohanian Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Margi Debiana Betty (06.01.3570) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Margi Debiana Betty Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan)

(Ari Dwi Wibowo)

Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

53

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia mengingini hidup dengan nyaman, aman, tentram dan sejaterah. Selain itu manusia juga ingin bersosialisasi dengan orang lain tanpa adanya gangguan dan kesalapahaman. Oleh karena itu untuk mencegah kesalahpahaman yang ada, manusia sejak dini/masih berusia dini mulai ditanamkan hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian/ketuhanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Kehidupan beragama tercermin dalam sikap, perilaku dan tindakan sesuai dengan nilai-nilai agama yang menekankan hidup beragama, toleransi dan penghargaan atas pluralitas yang belakangan ini mengalami tantangan yang hebat sekali. Kerukunan hidup dan toleransi kelihatannya sudah tidak mampu untuk mengatasi adanya kerusuhan dan tindak kekerasan yang terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh bermacam-macam hal dalam berbagai bidang kehidupan, yang menyebabkan adanya pikiran dan tindakan dari seseorang untuk berbuat jahat . untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan maka seseorang perlu hidup beragama serta belajar untuk melakukan hal-hal yang diajarkan agama yang dapat membangun diri sendiri, orang lain serta bangsa dan Negara. Oleh karena itu ajaran agama harus mulai diterapkan dengan baik semenjak seseorang berusia dini hingga dewasa. I.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu: 1. Bagaimana memberi motivasi kepada adik-adik agar lebih tertarik dan semangat untuk mempelajari ilmu agama.
54

2. Metode dalam penyampaian, ataupun referensi yang dipakai. I.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas maka Tujuan dari kegiatan kerohanian ini yaitu: a. Meningkatkan hubungan antara manusia dan Tuhan b. Mencegah terjadinya gangguan , kekacauan dan kesalahpahaman di antara setiap Individu. c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa d. Menerapkan ajaran agama yang ada sesuai dengan kepercayaan setiap orang sehingga dapat membangun diri sendiri, orang lain serta bangsa dan negara e. Meningkatkan bermasyarakat. a. Dapat meningkatkan kerukunan hidup dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. I.4 Tinjauan Pustaka Keagamaan menyumbangkan pemikiran tentang bagaimana caranya mengatasi tindak kekerasan, dengan berpedoman kepada hukum sebab akibat. Suatu perbuatan terjadi karena adanya niat, dan niat ini berawal dari pikiran, ucapan dan perbuatan badan jasmani. Diantara ketiga hal tersebut maka pikiran yang memegang peranan yang sangat penting. Terjadinya kekerasan itu karena adanya pikiran jahat (negatif). segala keadaan adalah hasil dari apa yang telah kita pikirkan, ditentukan oleh pikiran kita dan dijadikan oleh pikiran kita. Pikiran diibaratkan sebagai majikan. Kalau kita berpikir, berbicara atau berbuat dengan pikiran yang jahat, maka hasilnya adalah penderitaan, bagaikan roda pedati yang selalu mengikuti jejak kaki lembut yang menariknya".
55

kerukunan

hidup

dan

toleransi

dalam

kehidupan

Jadi tindak kekerasan yang sekarang merebak dimana-mana, pada hakekatnya disebabkan oleh adanya pikiran negatif, pikiran jahat. Pikiran jahat itu adalah pikiran yang membenci, pikiran serakah dan pikiran yang bodoh . Ketiga pikiran jahat inilah yang menjadi pemicu tidak kekerasan berupa pertentangan, perkelahian, penjarahan, pembunuhan dan sebagainya. Mungkin banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa pendidikan Keagamaan bagi anak merupakan hal yang penting. Faktanya, pendidikan spiritual merupakan hal yang perlu ditanamkan pada anak sejak bayi, bahkan sejak anak Anda masih berada di dalam kandungan hingga anak beranjak dewasa. Menurut suatu sumber, penelitian telah membuktikan bahwa orang yang sering mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan

memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah berkecimpung dalam kegiatan keagamaan . Pendidikan keagamaan secara tidak langsung mendidik seseorang untuk menjadi disiplin. Mungkin yang diajarkan padanya adalah hal-hal sederhana, seperti ikut mengajaknya beribadah atau mengajarkan menyanyi lagu-lagu yang bernuansa keagamaan. Namun seseorang akan menjadi terbiasa untuk berdisiplin dalam hal-hal spiritual, seperti ia akan terbiasa berdoa sebelum menyantap makanan, dan sebagainya. Disiplin yang dimulai dari hal rohani kelak akan mempengaruhi kepribadiannya untuk menjadi anak yang disiplin juga di dalam hal jasmani. Pendidikan keagamaan memang penting

ditanamkan sejak kecil. Bahkan dalam menjalankan hari-hari yang bisa dikatakan sulit, pegangan agama sangat penting untuk menolong seseorang dalam hidupnya.

56

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Adapun dalam program kerja individu ini adalah dalam bidang keagamaan. II.2 Objek Objek yang dijadikan sasaran dalam program kerja individu pada KKN ini, adalah adik-adik usia 5-10 tahun di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta. II.3 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan kerohanian yang dilakukan yaitu berupa TPA dan mengikuti kegiatan Pemuda di Gereja. 1. TPA TPA dilaksanakan di rumah bapak RT I Dusun kalakan,

Kecamatan Argorejo, Sedayu Bantul setiap hari selasa dan jumat, pukul 16.0017.00 WIB untuk anak-anak berusia 5-10 tahun. 2. Kegiatan pemuda di Gereja Kegiatan pemuda di Gereja dilaksanakan dengan cara

mengikuti/berpartisipasi dalam ibadah pemuda di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Sedayu, Dusun Kalakan, Argorejo, Sedayu, Bantul, yang pelaksanaannya setiap hari sabtu pukul 18.00-20.00 WIB

57

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak kecil hingga seseorang beranjak dewasa. Bahkan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari pegangan ajaran agama sangat penting untuk menolong seseorang dalam hidupnya. Kegiatan keagaman mempunyai banyak manfaat baik untuk diri sendiri, orang lain serta bangsa dan negara. Pendidikan keagamaan sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Anak yang sejak bayi atau bahkan sejak dalam kandungan harus dibiasakan oleh ayah dan ibunya untuk akrab dengan hal-hal kerohanian, seperti dinyanyikan lagu-lagu yang bernuansa keagamaan, diceritakan cerita-cerita yang berbau keagamaan, dan diperkenalkan pada kebiasaan berdoa atau bersembahyang sejak dini, biasanya akan berperilaku lebih baik dari anak-anak kebanyakan, karena anak kecil biasanya akan menyerap apa yang sering diajarkan oleh kedua orangtuanya. Kebiasaan yang baik sejak kecil akan terus bertumbuh seiring bertambahnya usia seseorng hingga ia beranjak dewasa baik dalam pikiran, perkataan maupun dalam tingkah lakunya. Dengan perkembangan yang ada maka kehidupan yang rukun serta toleransi akan benar-benar diterapakn kehidupan sehari-hari. dalam

58

DAFTAR PUSTAKA

http://carahidup.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Pentingnya-PendidikanSpiritual-Sejak-Dini.doc. H:\Pentingnya Filsafat Dalam Agama.htm Unung Nuralamsyah,2008. Etika Kehidupan Beragama

59

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU Senam Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh: Indah Susilowati 05.01.3537

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010

60

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 6. Olah raga (Senam) Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Indah Susilowati (05.01.3537) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Indah Susilowati Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan)

(Ari Dwi Wibowo)

Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

61

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali bermunculan berbagai jenis penyakit yang disebabkan kurangnya kesadaran kita terhadap pentingnya menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan bugar, misalnya kolesterol, diabetes, hipertensi, jantung bahkan stroke. Menyadari akan hal itu, maka penulis selaku anggota KKN IST Akprind mengadakan program senam, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi badan agar tetap sehat, bugar serta dapat mencegah datangnya penyakit. Penulis selaku anggota KKN IST Akprind berharap dengan diadakan senam tersebut masyarakat dapat merasakan manfaatnya bagi kesehatan dan dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit. I.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang dihadapi di masyarakat saat ini adalah: 1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya olah raga, dan juga kurangnya pengetahuan mengenai olah raga. 2. Tidak adanya tenaga pemandu olah raga dalam hal ini senam. I.3 Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah: 1. Untuk meningkatkan kesehatan jasmani dalam masyarakat 2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya olah raga, demi kesehatan
62

3. Menumbuhkan kebiasaan olah raga dalam lingkungan masyarakat. 4. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana menerapkan gaya hidup sehat dengan berolah raga. I.4 Tinjauan Pustaka 1. Sejarah Singkat Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Menurut Menke G. Frank, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan. Sedang Drs. Imam Hidayat menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis". 2. Pengertian Senam Waktu singkat bukan menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Beragam olah tubuh bisa dipilih untuk menjaga badan tetap bugar dan jauh dari penyakit. Senam bisa menjadi salah satu pilihan untuk berolahraga menjaga tubuh tetap sehat. Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
63

dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Salah satu jenis senam yang sangat baik untuk kesehatan adalah senam Tera. Gerakannya lembut mengalir menggabungkan gerakan fisik dengan pernapasan. Latihan rutin mampu melatih keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan. Senam Tera memberi pengaruh yang sama kuat pada jantung seperti jalan cepat atau treadmill. Tentu saja itu sangat bagus, terutama bagi mereka yang fungsi organ-organ tubuhnya mengalami penurunan karena pengaruh pertambahan usia. Biasanya pada usia lanjut, otot-otot tubuh mulai kaku. Efeknya banyak. salah satunya, pergerakan rongga dada dan paru-paru menjadi tidak maksimal. Penyakit jantung juga sering dialami lansia. Jika kerja jantung bagus, banyak darah yang bisa dipompa dan dialirkan ke seluruh tubuh. Sehingga paru-paru makin sehat karena banyak oksigen yang masuk ke paru-paru. Untuk mendapatkan fungsi jantung dan paru-paru yang bagus, otot-otot kaku pada lansia harus dilatih supaya organ dalam tubuh itu bisa bekerja maksimal. Sementara kegunaan senam tera selain untuk melemaskan dan merenggangkan persendian, juga melatih pernapasan. Selain itu juga diberikan senam refleksi, senam osteoporosis dan senam pernafasan. Senam refleksi berguna untuk melenturkan otot, sedang senam osteoporosis untuk mencegah pengeroposan tulang dan senam pernafasan untuk melancarkan pernafasan dan melancarkan peredaran darah.

64

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Bidang program kerja yang dilaksanakan pada Program Kerja Individu dalam KKN ini merupakan program kerja di bidang kesehatan.

II.2 Objek Objek yang dijadikan sasaran dalam program kerja individu pada KKN ini, adalah para Ibu-ibu, di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta.

II.3 Pelaksanaan Berkenaan dengan pentingnya manfaat senam bagi kesehatan, maka KKN IST Akprind memprogramkan setiap seminggu sekali melaksanakan senam bersama. Hal ini sebagai salah satu upaya membiasakan hidup sehat dengan berolahraga dan memasyarakatkan senam. Seperti halnya para anggota KKN IST Akprind bersama ibu-ibu warga Kalakan melaksanakan olahraga Senam bersama di halaman rumah Bapak Mudjiono, seperti yang telah direncanakan dalam program KKN. Kegiatan senam tersebut dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu setiap hari Rabu pukul 16.00 WIB di halaman rumah Bapak Mudjiono dengan mengundang instruktur senam. Program senam ini banyak diminati oleh warga terutama ibu-ibu rumah tangga dan lansia. Setiap pertemuan, peserta senam bisa mencapai 30 orang termasuk anggota KKN IST Akprind. Dan jumlah peserta senam terus bertambah di setiap pertemuan karena telah dapat merasakan manfaat yang positif bagi kesehatan. Dalam cuaca yang cukup cerah para peserta senam melakukan gerakangerakan senam dengan semangat dan dinamis, diantaranya senam refleksi, senam tera, senam osteoporosis, senam pernafasan dan ada juga senam kreasi
65

yang di pandu Instruktur mulai dari pemanasan sampai pada gerakan Inti dan pendinginan. Penulis sangat berharap semoga dengan diadakannya senam tersebut dapat mencegah berbagai macam penyakit dan membantu meningkatkan kesehatan warga dusun Kalakan.

II.4 Jumlah Dana Pemasukan No. 1. Iuran Peserta KKN Nama Jumlah Rp. 154.000,00

TOTAL

Rp. 154.000,00

Pengeluaran No. 1. 2. Nama Barang Instruktur senam Aqua gelas 3 dos @ Rp 18.000,00 TOTAL Jumlah Rp. 100.000,00 Rp. 54.000,00 Rp. 154.00,00

66

BAB III KESIMPULAN Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

67

DAFTAR PUSTAKA

Imam Hidayat, 1970, Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO, Bandung Menke G Frank, 1960, Encyclopedia of Sport, Banner and Company, New York http : // www.korem 161.mil.id http :// www.Bataviase.co.id

68

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Pelatihan Pembuatan Briket) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh:

Fajar Nugraha 06.01.3565

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
69

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 7. Demo Pembuatan Briket Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Fajar Nugraha (06.01.3565) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Fajar Nugraha Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

70

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar masyarakat pedesaan memanfaatkan lahannya untuk pertanian dari hasil pertanian tersebut terutama jerami ditumpuk sebagai sampah sehingga akan menyebabkan pencemaran tanah dan bila dibakar begitu saja akan mengakibatkan polusi udara sedangkan di daerah hutan jati banyak daun jati yang berserakan dan menutupi lahan, menyebabkan dekomposisi daun yang berakibat tidak bisa ditanami tanaman lain, sehingga terjadi pencemaran tanah dan mudah terjadi kebakaran hutan, apabila masalah ini dibiarkan terus menerus dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor. Pengolahan jerami dan daun jati ini salah satunya dapat dilakukan dengan briket bioarang. Pembuatan briket bioarang dapat memberikan dampak positif antara lain,

meminimalkan pencemaran dan dari segi ekonomi dapat memberikan nilai tambah, apabila diolah menjadi suatu produk yang bermanfaatkan bagi masyarakat. Daun jati, gugur kering dan jerami kering banyak diperoleh di hutan dan persawahan yang terdapat di desa Kalakan, Kelurahan Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Daun jati gugur kering dan jerami kering di daerah ini, kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. (Sumber: Anonim, 1998) 1.2 Permasalahan Dari uraian latar belakang diatas dapat diajukan masalah sebagai berikut a. Seberapa besar daun jati gugur kering dan jermi kering dapat dijadikan energi bahan bakar alternatif. b. Seberapa besar pemanfaatan daun jati gugur kering dan jerami kering untuk meninimalkan pencemaran. c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuatan briket.
71

1.3

Tujuan Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan pembuatan briket, yang dapat dengan mudah dilakukan dengan memanfaatkan bahan baku yang ada. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarkat ini diharapkan akan memberikan manfaat yaitu: 3. Bagi mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata sebagai media

mengembangkan ilmu pengetahuan dan media mendapatkan pengalaman dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Dan sebagai aplikasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi 4. Bagi masyarakat kegiatan merupakan media meningkatkan pengetahuan masyarakat dusun kalakan. 1.4 Tinjauan Pusataka Bio Arang Bioarang merupakan arnag yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa menggunakan udara (pirolisis) dalam suatu bejana bermulut sempit. Berdasarkan Johannes (1989), alat pirolisis dapat menggunakan suatu drum kapasitas 220 liter yang tingginya 89 cm dan garis tengah 55 cm yang dilubangi bagian atasnya dengan diameter 25 cm. Keistimewaan bioarang ialah ketersediaan sumber bahan baku biomassa yang potesinya cukup banyak dan nilai bakar yang tidak jauh dari arang kayu. Bahan bakar bioarang ini relatif tidak mengeluarkan asap yang mencemarkan udara. Briket Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikreasikan sedangkan briket bioarang adalah gumpalan atau batangan arang yang terbuat dari bioarang yang dikeraskan menggunakan perekat. (Adan, LU., 1989)
72

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas briket berdasarkan www.retekonline.com. Diantaranya : Jenis bahan baku yang digunakan Proses pembakaran Jenis perekat yang digunakan Proses pengeringan briket Nilai bakar yang dihasilkan dari briket + bioarang 5000 kkal perleg. Nilai bakar ini lebih besar dibandingkan dengan nilai bakar biomassa yang hanya sebesar 2000-2500 kkal perleg. Nilai kalori sebanyak 5000 kkal perkg ini layak digunakan untuk memasak. Selain itu pembuatna briket bioarang biayanya murah, alat yang digunakan cukup sederhana dan bahanbahan yang diperlukan telah tersedia di alam (Sern, J.B., 1991). Briket merupakan bahan bakar pengganti arang yang dapat dibuat dari daun-daunan, serbuk gergaji, yang dipanaskan dengan sedikit udara, untuk membuat briket dari dari daun jati dan jerami caranya yaitu: 1. Bahan yang digunakan: a. Daun jati yang telah kering b. Jerami yang telah kering c. Tepung kanji 2. Alat yang digunakan: a. Kaleng atau drum b. Pipa yang dipotong dengan panjang 7cm 3. Cara pembuatan: a. Persiapan alat untuk media pembakaran : kaleng atau drum dilubangi pada bagian samping sebagai tempat udara masuk b. Daun jati dibakar didalam kaleng atau drum namun jangan sampai menjadi abu, tetapi menjadi arang, begitu juga dengan jerami c. Arang dari daun jati dan jerami kemudian dicampur dengan perbandingan 2:1 (semakin banyak daun jati maka lama nyala api
73

briket akan tahan lama, fungsi penambahan jerami adalah untuk memudahkan nyala briket pada awal penggunaan) d. Pembuatan lem dari tepung kanji: tepung kanji yang telah dicampur air kemudian dipanaskan hingga mengental, kemudian siap digunakan untuk pembuatan briket e. Tuangkan lem kedalam campuran arang daun jati dan jerami hingga dapat dicetak menggunakan pipa paralon dengan cara dimasukkan dalam pipa kemudian dipadatkan dan dikeluarkan dari pipa f. Briket yang telah dicetak kemudian dijemur hingga kering dan siap digunakan sebagai bahan bakar seperti halnya arang kayu

74

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Bidang Kegiatan pelatihan pembuatan briket merupakan bidang

Peningkatan Produksi (PP). 2.2 Obyek Obyek yang merupakan tujuan dari program kami adalah seluruh warga setempat, khususnya Bapak-bapak di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. 2.3 Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah di halaman Bapak RT 02, Kamis, 25 Februari 2010 dari jam 15.00 17.00 di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. 2.4 Anggaran Dana Pemasukan Dana berasal dari peserta /anggota KKN sebesar: Rp 5000,00 Pengeluaran Tepung kanji sebagai perekat: Rp. 5000,00

75

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Pembuatan briket bioarang dari daun jati dan jerami dapat memberikan dampak positif antara lain, meminimalkan pencemaran dan dari segi ekonomi dapat memberikan nilai tambah, apabila diolah menjadi suatu produk yang bermanfaatkan bagi masyarakat. Daun jati, gugur kering dan jerami kering banyak diperoleh di hutan dan persawahan yang terdapat di desa Kalakan, Kelurahan Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Daun jati gugur kering dan jerami kering di daerah ini, kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga berpotensi untuk dijadikan bahan bakar alternatife dan mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi.

76

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, L.u., 1998, Membuat Briket Bioarang, Laporan Hasil Penelitian, Yogyakarta

Anonim, 1998, Data Kepemilikan Lahan, Kantor Kepala Desa Kalakan, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

77

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Posyandu Balita) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh: Diah Utami 06.01.3572

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010

78

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 8. Posyandu

Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Diah Utami (06.01.3572) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Diah Utami Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

79

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan cara melakukan pemeliharaan kesehatannya.

Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan kepada upaya pencegahanan peningkatan kesehatan dan pada pengobatan dan rehabilitasi.

Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu, polindes terutama di posyandu. Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kepmenkes mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu. Adapun prinsip dasar Posyandu adalah: 1. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat perpaduan pelayanan antara pelayanan professional dan nonprofessional (oleh masyarakat). 2. Adanya kerja sama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi, penganggulangan diare) maupun lintas sektoral (Dep. Kes. RI, Depdagri/Bagdes, dan BKKBN). 3. Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain). 4. Mempunyai sasaran penduduka yang sama (Bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun, ibu hamil, PUS). Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC. I.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang timbul adalah:

80

1. Bagaimana memotivasi para ibu untuk cermat dan tanggap terhadap perkembangan balitanya dengan senantiasa rutin keposyandu. 2. Bagaimana mengoptimalkan kegiatan posyandu, dengan kegiatan yang tidak monoton serta dengan penambahan gizi dalam setiap posyandu. I.3 Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan posyandu adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan keaktifan ibu dalam kegiatan posyandu terhadap status gizi balita. 2. Menambah pengetahuan para Ibu

3. Menghitung status gizi balita 4. Menganalisa hubungan keaktifan ibu dalam kegiatan posyandu terhadap status gizi balita. I.4 Tinjauan Pustaka Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satunya tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau. Selain itu posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

81

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Bidang program kerja yang dilaksanakan pada Program Kerja Individu dalam KKN ini merupakan program kerja di bidang kesehatan.

II.2 Objek Objek yang dijadikan sasaran dalam program kerja individu pada KKN ini, adalah para Ibu-ibu, dan Balita di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta.

II. 3 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Jenis kegiatan yang dilakukan pada program kerja individu pada KKN dalam posyandu sebagai berikut: 1. Memberikan makanan tambahan kepada balita Adapun makanan tambahan yang diberikan kepada balita yaitu bubur kacang hijau. 2. Memberikan penyuluhan bahan kimia berbahaya. Penyuluhan bahan kimia kepada para Ibu, mengenai bahan-bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan seperti formalin, borak, pewarna tekstil, serta pemilihan jenis-jenis plastik yang baik dan yang tidak boleh untuk di daur ulang. Waktu pelaksanaan: Waktu pelaksanan kegiatan posyandu Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Sedayu, Bantul yaitu pada hari Kamis, Tanggal 11 Maret 2010, bertempat di Balai Posyandu RT 02 Kalakan pukul 09.00-11.00 WIB.

82

II. 4 Jumlah Dana Jumlah anggaran dana untuk melaksanakan program kerja individu ini adalah: Pemasukan No. 1. Nama Iuran Peserta KKN TOTAL Jumlah Rp. 119.500,00 Rp. 119.500,00

Pengeluaran No. 1. 2. 3. 4. 5 6. 7. 8. Nama Barang Jelly 50 buah @ Rp 1.000,00 Kacang hijau 2 kg @ Rp 13.000,00 Gula jawa 1 kg Gula pasir 1 kg Kelapa 2 buah @ Rp 3.000,00 Pisang Plastik Vanili, Jahe, Kayu manis TOTAL Jumlah Rp. 50.000,00 Rp. 26.000,00 Rp. 9.500,00 Rp. 10.500,00 Rp. 6.000,00 Rp. 14.000,00 Rp. 1.500,00 Rp. 2.000,00 Rp. 119.500,00

83

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan Kasimpulan yang dapat diambil dari kegiatan yang telah dilakukuan adalah: 1. Dengan adanya makanan tambahan diharapkan dapat memberikan asupan tambahan dan menambah nilai gizi bagi balita. 2. Dengan adanya penyuluhan kepada para ibu mengenai bahan kimia berbahaya, maka para ibu akan lebih cermat lagi dalam memilih produk-produk di pasaran serta lebih teliti dalam menggunakan plastik sebagai perabot yang digunakan.

III.2 Saran Diharapkan setelah kegiatan ini kegiatan posyandu yang ada di Dusun Kalakan lebih aktif dan memiliki program-program yang dapat membantu meningkatkan kesehatan balita dan menambah pengetahuan bagi para ibu.

84

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Perawatan Kesehatan Masyarakat, 2005. Anonim, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Anonim, pentingnya posyandu untuk balita, 2010 http://posyandu.blt.ac.id/uploads/2009/Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu).doc

85

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Demo Pembuatan Lilin) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Ari Dwi Wibowo (08.01.0205n)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
86

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 9. Demo Pembuatan Lilin Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Ari Dwi Wibowo (08.01.0205n)

Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Ari Dwi Wibowo Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

87

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hampir semua masyarakat mengetahui lilin sebagai salah satu alat penerangan. Apalagi saat listrik padam, maka lilin menjadi salah satu kebutuhan utama yang harus tersedia saat itu. Biasanya masyarakat hanya membeli lilin yang sudah jadi tanpa mengetahui bagaimana cara pembuatannya. Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan cara pembuatan lilin sehingga dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. I.2 Permasalahan Adapun permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat adalah: 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahan-bahan pembuatan lilin 2. Bagaimana cara pembuatan lilin

I.3 Tujuan Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah: 1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahan-bahan

pembuatan lilin. 2. Memberikan pelatihan bagaimana cara pembuatan lilin 3. Memberikan Membantu masyarakat untuk lebih meningkatkan

keterampilan sehingga dapat dikembangkan sebagai usaha kecil.

88

I.4 Tinjauan Pustaka Bahan utama untuk membuat lilin adalah parafin. Dalam kimia parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkandengan formula CnH2n+2. Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n=2040.Molekul parafin paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini yang lebih berat, seperti oktan C8H18, muncul sebagai cairan pada temperatur ruangan. Bentuk padat parafin, disebut lilin parafin, berasal dari molekul terberat mulai C20H42 hingga C40H82. Lilin parafin pertama ditemukan oleh Carl Reichenbach tahun 1830. Parafin, atau hidrokarbon parafin, juga merupakan nama teknis untuk sebuah alkan pada umumnya, tapi dalam beberapa hal kata ini merujuk pada satu linear, atau alkan normal dimana bercabang, atau isoalkan juga disebut isoparafin. Berbeda dari bahan bakar yang dikenal di Britania dan Afrika Selatan sebagai minyak parafin atau hanya parafin, yang disebut sebagai kerosin di sebagian besar AS, Australia dan Selandia Baru.Namanya berasal dari kata Latin parum (jarang) + affinis dengan arti seluruhnya "sedikit affinitas, atau "sedikit reaktivitas". Ini diakibatkan oleh alkan, yang non kutub dan sedikit gugus fungsional-nya sangat tidak reaktif. Metode Pembuatan Lilin 1. Bahan yang digunakan a. Parafin padat b. Asam stearat c. Wax oil (pewarna minyak) 2. Alat yang digunakan a. Kompor, panci dan pengaduk. b. Sumbu (dari benang wol) c. Cetakan (sesuai keinginan)

89

3. Cara pembuatan a. Masukkan parafin dan asam stearat kedalam panci dengan

perbandingan parafin dan asam stearat 4 : 1, kemudian dipanaskan sambil diaduk hingga meleleh seluruhnya b. Setelah meleleh, matikan api dan tambahkan pewarna sesuai keinginan kedalam parafin cair sambil diaduk hingga rata. c. Kemudian tuangkan parafin cair kedalam cetakan yang talah diberi sumbu dan didiamkan hingga mengering ( 2 jam). d. Keluarkan lilin dari cetakannya setelah dingin dan padat dan lilin siap untuk digunakan.

90

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Kegiatan pelatihan pembuatan vicks merupakan bidang

Peningkatan Produksi (PP). II.2 Obyek Obyek yang merupakan tujuan dari program kami adalah seluruh warga setempat, khususnya ibu-ibu PKK, dan anak-anak Sekolah Dasar di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. II.3 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Jenis kegiatan adalah pelatihan, metode yang diberikan pada aktifitas pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara presentasi, disertai dialog dan praktek. Acara ini diformat dalam dua sesi. Sesi pertama adalah penjelasan bahan-bahan, alat-alat dan cara pembuatan lilin serta fungsinya. Praktek pembuatan lilin oleh mahasiswa KKN dan diikuti oleh sisiwasiswa kelas IV SD Jetis II. Sesi kedua berupa penjelasan bahan-bahan, alat-alat dan cara pembuatan lilin. Pelatihan pembuatan lilin oleh mahsiswa KKN dan diikuti oleh bu-ibu PKK. Diharapkan pelatihan pembuatan lilin berlangsung lebih interaktif dan fokus. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini, sesi pertama pada hari Rabu, 24 Februari 2010 dari jam 09.00 10.30 di SD Jetis II dan sesi kedua pada hari Rabu, 10 Maret 2010 dari jam 15.30 17.00 di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta.

91

II.4 Anggaran Dana Pemasukan No. 1. Iuran Peserta KKN Nama Jumlah Rp. 71.500,00

TOTAL

Rp. 71.500,00

Pengeluaran No. 1. 2. 3. Nama Barang Stearic Acid 500 gr Parafin Solid album 1 kg Waxoline 1 pot TOTAL Jumlah Rp. 30.000,00 Rp. 32.000,00 Rp. 9.500,00 Rp. 71.500,00

92

BAB III KESIMPULAN Kegunaan lilin yang utama adalah sebagai alat penerangan pengganti lampu listrik. Tetapi dengan berjalannya waktu, telah banyak modifikasi dan kreatifitas yang dituangkan dalam lilin, misalnya sebagai hiasan, suvenir, media promosi dan yang paling fenomenal adalah sebagai aroma terapi, sehingga memberi nilai tambah yang cukup tinggi. Bahan bahan pembuatan lilin dapat diperoleh dengan mudah dengan harga tejangkau. Cara pembuatannya juga sangat mudah dan sederhana. Oleh karenanya dengan pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat mempraktekkan keterampilan ini sebagai salah satu usaha kecil.

93

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007, Aneka Industri Kecil, Bratachem Press, Jakarta. Hardjono, 2000, Teknologi Minyak Bumi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hart Harold, 1983, Organic Chemistry, a Short Course, 6th ed, Houghton Mifflin Co.

94

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU Pelatihan Pembuatan Vicks Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I Yogyakarta

Disusun Oleh: Sigit Adi Gunawan 06.01.3569

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
95

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 10. Demo Pembuatan Vicks Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Sigit Adi Gunawan (06.01.3569) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Sigit Adi Gunawan Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

96

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bisa dipastikan, hampir semua orang mengalami pusing kepala. Sebagian dari kita menganggap enteng hal itu. Bahaya paling nyata dari rasa pusing ini adalah aktivitas kita akan sangat terganggu. Bisa dibayangkan bagaimana tidak nyamannya mengalami rasa sakit ini. Konsentrasi kita bisa berubah alias tidak stabil, sementara pekerjaan yang harusnya segera bisa kita selesaikan akan terhambat. Biasanya orang awam membedakan pusing menjadi beberapa jenis, seperti limbung saat berdiri mendadak, berkunang-kunang, melayang, dan lain-lain. Pusing sebenarnya terdiri dari dua jenis. Pertama yaitu kondisi saat penderita merasa segala objek yang ada di depan matanya dan ada di sekitarnya bergerak atau berputar-putar. Kedua adalah kondisi penderita merasa seperti berjalan di atas awan, tubuhnya terasa ringan dan tidak stabil. Sedangkan berdasarkan penyebabnya, secara garis besar, pusing dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pusing yang timbul sebagai akibat dari adanya kelainan pada otak, dan pusing yang disebabkan oleh kelainan pada telinga. Pada telinga bagian dalam dua terdapat semicircular canal dan vestibulum yang bertugas mengatur keseimbangan. Selain itu juga terdapat rumah siput yang berfungsi untuk menangkap suara atau sebagai indra pendengaran. Kedua fungsi ini saling berdampingan. Otak kecil bertugas untuk mengontrol segala macam perintah atau impuls yang berasal dari mata, bagian tubuh lain, terutama alat kontrol organ keseimbangan yang terdapat di dalam telinga. Dengan ini, otak kecil berperan besar dalam menjaga postur dan keseimbangan tubuh manusia. Sehingga bila terjadi kelainan atau gangguan, terutama pada otak kecil atau

97

organ pengatur keseimbagan yang terdapat di dalam telinga, akan menimbulkan pusing. Pusing yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada telinga ini, bersamaan dengan memburuknya fungsi organ pengatur keseimbangan dan selaput gendang. Yang akan dirasakan adalah telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Contoh dari kasus ini adalah meniere syndrom dan gangguan pendengaran yang timbul secara mendadak. Sedangkan jenis pusing yang tidak disertai gangguan pada pendengaran antara lain BPPV (Benign Paroxymal Positional Vertigo) dan radang pada vestibulum. Sedangkan pusing yang diakibatkan oleh gangguan pada otak disebabkan karena memburuknya aliran darah pada arteri yang bertugas untuk mengirim zat gizi dan unsur asam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh stres atau penyempitan pada arteri. Keadaan ini dapat menjadi penyebab berbagai macam gangguan pada otak, misalnya pendarahan, infraksi, kanker, dan berbagai macam penyakit lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Apabila pusing yang dirasakan tidak terlalu hebat, pertolongan pertama pada penderita adalah dengan membaringkannya pada tempat yang tenang. Setelah pusing dirasakan berkurang, gerak-gerakkan kepala dengan perlahan, dan berusaha untuk mencari posisi yang dapat menghilangkan pusing tersebut. Setelah penderita tenang, bawalah ke ahli THT untuk mendapat pemeriksaan. I.2 Permasalahan No Permasalahan 1 Kurangnya pengetahuan masyrakat tentang pembuatan vicks 2 Banyak masyrakat yang beranggapan bahwa vicks sulit dibuat dan mahal
98

Lokasi Desa Argorejo, Dusun Kalakan Desa Argorejo, Dusun Kalakan

I.3 Tujuan Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan pembuatan vicks, yang dapat dengan mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarkat ini diharapkan akan memberikan manfaat yaitu: 5. Bagi mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata sebagai media

mengembangkan ilmu pengetahuan dan media mendapatkan pengalaman dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Dan sebagai aplikasi dari salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi 6. Bagi masyarakat kegiatan merupakan media meningkatkan pengetahuan masyarakat dusun kalakan.

I.4 Tinjauan Pusataka Vicks merupakan salah satu obat luar yang banyak digunakan oleh masyarakat. Rasanya yang hangat apabila digunakan atau dioleskan pada kulit dapat mengurangi rasa pegal pada daerah-daerah yang diolesi vicks tersebut. Rasa hangat yang meresap ke dalam kulit dapat menimbulkan rasa nyaman, sehingga membuat otot rileks dan pegal-pegal pada otot dapat hilang atau teratasi. Vicks yang dijual di pasaran cukup mahal, hal ini yang menjadi inspirasi pelatihan pembuatan vicks yang mudah dilakukan dan lebih hemat secara ekonomi. Adapun bahan- bahan yang digunakan adalah Vaseline (100 gram), Minyak Gandapura (10 cc), Minyak Kayu Putih (10 cc), Menthol Kristal (10 gram), Camfer Kristal (10 gram). Sedangkan alat-alat yang digunakan cukup sederhana, yaitu kompor, panci email, centong kayu yang kecil atau pengaduk, sendok makan, cepuk untuk tempat vicks. Dan cara pembuatannya juga sederhana dan gampang serta tidak berbahaya, yaitu 1. Vaseline dan camper Kristal dimasukkan ke dalam panci, lalu dipanaskan sampai mencair, setelah mencair matikan api (larutan a)
99

2. Minyak Kayu Putih, Minyak Gandapura dan menthol kristal dimasukkan ke dalam larutan a, diaduk sampai merata. 3. Hasil percampuran dimasukkan ke dalam cepuk, tunggu sampai dingin dan mengental, kemudian tutup cepuk dengan rapat sehingga baunya tidak menguap. Setelah vicks dingin dan mengental vicks siap digunakan untuk mengurangi rasa pegal, mengurut, memijit, untuk menghilangkan mual dan pusing-pusing.

100

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Kegiatan pelatihan pembuatan vicks merupakan bidang

Peningkatan Produksi (PP). II.2 Obyek Obyek yang merupakan tujuan dari program kami adalah seluruh warga setempat, khususnya ibu-ibu PKK, dan anak-anak Sekolah Dasar di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. II.3 Jenis Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Jenis kegiatan adalah pelatihan, metode yang diberikan pada aktifitas pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara presentasi, disertai dialog dan praktek. Acara ini diformat dalam dua sesi. Sesi pertama adalah penjelasan bahan-bahan, alat-alat dan cara pembuatan vicks serta fungsi dan bahayanya bahan-bahan yang digunakan serta dimana bahan-bahan tersebut dapat diperoleh untuk siswa-siswa kelas IV SD Jetis II. Praktek pembuatan vicks oleh mahasiswa KKN dan diikuti oleh sisiwa-siswa kelas IV SD Jetis II. Sesi kedua berupa penjelasan bahan-bahan, alat-alat dan cara pembuatan vicks serta fungsi dan bahayanya bahan-bahan yang digunakan serta dimana bahan-bahan tersebut dapat diperoleh untuk ibuibu PKK. Pelatihan pembuatan vicks oleh mahsiswa KKN dan diikuti oleh bu-ibu PKK. Diharapkan pelatihan pembuatan vicks berlangsung lebih interaktif dan fokus. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini, sesi pertama pada hari Rabu, 24 Februari 2010 dari jam 09.00 10.30 di SD Jetis II dan sesi kedua pada hari Rabu, 10 Maret 2010 dari jam 15.30 17.00 di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta.
101

II.4 Anggaran Dana Pemasukan No. 1. Asal Dana Peserta KKN Jumlah RP. 85.000,00

TOTAL

Pengeluaran No. 1. 2. Nama Barang Paket bahan vicks 5 x @ Rp 10.000,00 Cepuk 70 x @ Rp 500,00 Jumlah Rp. 50.000,00 Rp. 35.000,00 Rp. 85.000,00

TOTAL

102

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN III.1 Kesimpulan Selama kurun waktu 1 bulan melaksanakan KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. diambil kesimpulan yaitu : d. Program kerja KKN mempunyai nilai yang sangat positif bagi institusi dan masyarakat. e. Program Kerja KKN mempunyai nilai manfaat yang cukup baik untuk mahasiswa, sehingga menjadi lebih tahu kondisi masyarakat tentang permasalahan yang di hadapi yang kemudian mhasiswa mencari slusi permasalahan tersebut. Dengan terjun langsung ditengah-tengah masyarakat akan membuat mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan tanggungjawab sebagai mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat yang bertujuan untuk Yogyakarta maka dapat

meningkatkan sumber daya manusia. f. Pelaksanaan KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta ini berjalan dengan baik, lancar serta mendapat

dukungan penuh dari masyarakat Dusun Kalakan serta aparat desa yang terkait sehingga program kerja dapat terlaksana sesuai yang diinginkan.

III.2 Saran Dari hasil pelaksanaan KKN Mandiri ini tahun 2009 yang bertempat di KKN Mandiri IST AKPRIND di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta ini, maka kami akan menyampaikan saran agar dalam
103

pelaksanaan KKN di masa yang akan datang bisa berjalan dengan baik dan benar-benar bermanfaat dengan program kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat atau lembaga pendidikan.Adapun saran-saran meliputi: d. Untuk LPM IST AKPRIND Yogyakarta, agar lebih meningkatkan pembekalan terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan KKN

dengan membuat buku panduan resmi tentang tata cara KKN sehingga mahasiswa benar-benar siap pada saat terjun di masyarakat. e. Mahasiswa juga mengharapkan dukungan yang lebih dari LPM dan DPL untuk sering memantau kami dilokasi KKN, khusunya KKN kelompok kecil dalam hal pengurusan birokrasi dan laporan akhir KKN. f. Untuk mahasiswa agar meningkatkan kerjasama terhadap temanteman satu kelompok untuk selalu evaluasi program kerja agar terus meningkat, dan bila terjadi perbedaan pendapat yang cukup signifikan perlu adanya musyawarah yang intensif sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.

104

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

105

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Demo Pembuatan VCO) Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Wahyuni Dewi (06.01.3567)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
106

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 11. Demo Pembuatan VCO Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Wahyuni Dewi (06.01.3567) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Wahyuni Dewi Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan) Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Ari Dwi Wibowo)

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

107

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Virgin coconut Oil atau VCO merupakan minyak yang dihasilkan dari minyak kelapa segar. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO dihasilkan dengan tidak adanya penambahan bahan kimia ataupun proses yang melibatkan panas yang tinggi. Selain warna dan rasa yang berbeda, VCO mempunyai asam lemak yang tidak terhidrogenasi seperti pada minyak kelapa biasa. VCO menjadi popular karena manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena VCO mengandung asam lemak rantai menengah

(Medium Chain Fatty Acid/MCFA). Sifat MCFA yang mudah diserap sampai ke mitokondrio akan meningkatkan metabolisme tubuh penambahan energi yang dihasilkan oleh metabolisme itu menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh tubuh manisia sehinggah meningkatkan tingkat energi yang dihasilakn.. MFCA yang banyak terkandung dalam VCO adalah asam laurat (Lairid acid). Manfaat lain dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan. Sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta menggantikan sel-sel rusak lebih cepat. VCO dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir didalam tubuh sebagai energi, kolestrol dan lemak. VCO memiliki harga jual yang lebih mahal daripada minyak kelapa biasa, hal ini disebabkan karena masih kirangnya ketersediaan VCO serta berkaitan dengan manfaatnya yang besar bagi kesehatan. Harga VCO mempunyai harga berkisar antara US$ 10-15 per liter. Ditambah dengan harga bahan baku yang

108

murah dan merlimpah serta proses yang relatif mudah, membuat investasi di bidang ini sangat menarik. I.2. Tujuan pembuatan VCO Tujuan dari pembuatan VCO diantaranya adalah : 1. Menginformasikan pengetahuan warga tentang manfaat penggunanan VCO 2. Menambah wawasan warga terdahap manfaat dari buah kelapa 3. Meningkatkan kemampuan warga tentang cara pembuatan VCO I.3. Manfaat pembuatan VCO Manfaat dari pembuatan VCO diantaranya adalah : 1. Dapat menginformasikan pengetahuan warga tentang manfaat

penggunanan VCO 2. Dapat menambah wawasan warga terdahap manfaat dari buah kelapa 3. Dapat meningkatkan kemampuan warga tentang cara pembuatan VCO I.4. Tinjauan Pustaka Minyak kelapa (Cocos Nicifera) merupakan minyak yang paling sehat dan paling aman dibanndingkan dengan minyak goreng golongan minyak sayur seperti minyak jagung, minyak kedele dan minyak biji matahari atau conula. VCO merupakan minyak kelapa yang diperoleh dengan tidak melibatakan bahan kimia maupun pemanasan. VCO dapat dibuktikan bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, dan HIV/AIDS, karena didalam VCO terkandung senyawa penting yaitu Medium

Trygliserine Chain (MTC) yang dapat berperan sebagai zat aktif penyerang penyakit. Zat ini sebenarnya dihasilkan secara alami oleh kelenjar manusia guna membentuk system pertahanan tubuh, sealin itu VCO mempunyai kandungan (Medium Chain Fatty
109

Acid/MCFA0

yang

merangsang

pembentukan kolestrol baik didalam tubuh. Bila minyak ini sebagai minyak goring,

digunakan

akan mengurangi resiko penumpukan kolestrol

didalam darah yang bias menjadi penyebab penyakit obesitas serta jantung. Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat virgin coconut oil untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya. Ringkasan ini diharapkan memberikan pengetahuan dan kita bersama memiliki harapan sehat lebih besar dari manfaat Virgin Coconut Oil. Mari kita simak bersama ringkasan berikut ini : Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasitlainnya. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.6.Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan atlit. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah. Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic fibrosis. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
110

Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative colitis dan bisul perut. Mengurangi peradangan kronis. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan kanker lainnya. Baik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau kelengketan platelet. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke. Membantu mencegah tekanan darah tinggi. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung. Virgin coconut oil pada suhu tinggi tidak membentuk zat yang berbahaya seperti pada vegetable oil lainnya. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi. Tidak beracun untuk dikonsumsi.

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) yaitu buah kelapa yang berumur 11-12 bulan dengan kulit sabut kelapa berwarna coklat. Jenis buah kelapa yang digunakan berasal dari jenis buah kelapa dengan variates berdaging tebal . Buah kelapa terdiri dari beberapa bagian , yaitu kulit luar (Epicarp), sabut (mesocarp), tempurung (endocarp), kulit daging buah (testa), daging buag (endosperm), air kelapa dan lembaga. Bagian yang mengahsilakan VCO yaitu daging buanya. Selain daging buah kelapa , bagian kelapa yang lain berguna untuk hal yang lain, contoh ampan dari daging buah yang sudah diambil

111

minyaknya berguna sebagai bahan baku untuk mambuat kue, atau dapat juga digunakan sebagai bahan baku untuk pakan ternak. Virgin Coconut Oil (VCO) sering disebut juga sebagai minyak kelapa murni . penyebutan nama pada minyak kelapa jenis ini dengan penambahan atribut murni mengidentifikasikan terdapat beberapa perbedaan pada

kenampakan, sifat fisis dan prinsip proses pengolahannya terhadap jenis minyak kelapa biasa. Warma minyak kelapa murni ini relative lebih bening dan tidak berwarna apabila dibandingakan dengan minyak kelapa biasa.

Kadar air dalam minyak kelapa murni lebih rendah menyebabkan minyak ini tidak mudah berbau tengik. Karena tidak menggunakan pemanasan yang tinggi, maka kandungan asam lemak trans tidak ada, sedangkan kandungan asam laurat yang tinggi menyebankan VCO bersifat anti bakteri. Komoditas VCO masih belum

terpublikasikan secara luas sehingga standar produknya masih belum dikenal umum seperti minyak kelapa biasa. Table Standar mutu VCO Persyaratan Karekteristik Kadar air (%) Kotoran Bilangan sampel) Bilangan KOH/g) Lod (mg Lod/g 6-11 Versi (1) 0.10 Versi (2) 0.20 0.05% 6.3-10.6 Versi (3) 0.30 0.50% 8-10.0

Penyabunan

(mg 248-265

248-265

255-265

Bilangan peroksida oksigen/ g sample) Bilangan

(mg 0.002

0.015

tak-tersabunakan 15
112

15

N/A

(g/kg) Bilangan Reichert Bilangan Polenske 6-8.5 13-18 6-8.5 13-18 0.30%

Asam lemak bebas (sbg asam 0.20% laurat) Logam Cu (mg/kg) Logam Pb (mg/kg) Logam Fe (mg/kg) Logam As (mg/kg) warna (skala Co)50 PtN/A 0.4 5 0.1 0.1

Normal

Bau Densitas (40oC/air 20oC) 0.908-0.921 0.9080.921 1.4481.450 N/A

Indeks bias(nD 40oC)

1.448-1.450

Proses pembuatan VCO a. Bahan yang digunakan: 1. Kelapa tua yang telah diparut 1 kg 2. Air

b. Alat yang digunakan 1. Baskom 2. Saringan santan 3. Botol aqua 2 buah atau yang lainnya

113

c. Cara pembuatan: 1. Kelapa parut diambil santanya dengan 1 liter air 2. Masukan santan ke dalam botol aqua dan dibalik, kemudian didiamkan hingga terbentuk dua lapisan yaitu krim dibagian atas dan air dibagian bawah 3. Selanjutnya pisahkan krim dan air dengan cara melubangi bagian atas botol aqua yang dibalik kemudian buka tutup aqua pelan-pelan hingga iar keluar seluruhnya. 4. Krim yang ada kemudian dipindahkan dalam wadah yang lainnya, kemudian diaduk selama sepuluh menit untuk membuat krim pecah setelah itu masukkan kedalam botol aqua yang bersih tutup rapat dalam keadaan terbalik diamkan selama 24 jam 5. Setelah 24 jam maka akan terbentuk 3 lapisan yaitu: lapisan pertama atau bagian atas adalah blondo, lapisan kedua atau bagian tengah adalah minyak kelapa murni (VCO), lapisan ketiga atau bagian bawah adalah air. 6. Ambil VCO dengan cara melubangi botol aqua bagian atas seperti langkah pada nomor 3. 7. Catatan : Apabila pemilihan kelapa benar-benar tua maka pendiaman 8 jam telah terbentuk blondo.

114

BAB II PEMBAHASAN II.1 Bidang Kegiatan pelatihan pembuatan VCO merupakan bidang

Peningkatan Produksi (PP). II.2 Obyek Obyek yang merupakan tujuan dari program kami adalah seluruh warga setempat, khususnya ibu-ibu PKK di RT 01 dan RT 02, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. II.3 Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah di kediaman Bapak RT 01, Rabu, 10 Maret 2010 dari jam 15.30 17.00 di Dusun Kalakan RT 01 dan RT 02, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. II.4 Anggaran Dana Pemasukan No. 1. Iuran Peserta KKN TOTAL Pengeluaran No. 1. Nama Barang Kelapa 10 butir @ Rp. 3.000,00 Jumlah Rp. 30.000,00 Nama Jumlah Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00

115

BAB III KESIMPULAN Minyak kelapa (Cocos Nicifera) merupakan minyak yang paling sehat dan paling aman dibanndingkan dengan minyak goreng golongan minyak sayur. Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat virgin coconut oil untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya Virgin Coconut Oil (VCO) dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia yang berguna untuk membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan.

116

DAFTAR PUSTAKA http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr286065.pdf Timoti Hana. 2005. Aplikasi Teknologi Membran Pada Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).PT Nawapanca Adhi Cipta www.chem-is-try.com http://buahmerah.baliwae.com/ebook_apakah_vco_virgin_coconut_oil_itu.pdf

117

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA INDIVIDU (Pengecatan Pos Ronda) Kelompok Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : VII : Kalakan : Argorejo : Sedayu : Bantul : D.I.Yogyakarta

Disusun oleh : Yohana Listyo Nugroho (05.01.3533)

PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2010
118

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INDIVIDU

Laporan pelaksanaan program individu Kuliah Kerja Nyata yaitu berupa kegiatan sebagai berikut: 12. Pengecatan Pos Ronda Dimana pelaksanaan program individu ini dikoordinir dan laporannya telah disusun oleh: Yohana Listiyo Nugroho (05.01.3533) Dan telah dilaksanakan dengan baik Yogyakarta, 29 Maret 2010 Koordinator

Yohana Listiyo Nugroho Menyetujui, Kepala Dusun Kalakan Ketua KKN

(Asa Wakijan)

(Ari Dwi Wibowo)

Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan

(Bambang Kusmartono ST.,MT.)

119

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pos ronda adalah merupakan suatu tempat dimana beberapa warga berkumpul dan melakukan beberapa aktifitas dalam mewujudkan masyarakat yang aman,tentram dan nyaman dengan antisipasi ancaman dan gangguan dari luar desa dengan system pertahanan dan keamanan yang diterapkan di lapisan masyarakat tingkat desa.Beberapa aktifitas biasa dilakukan di pos ronda,salah satu kegiatan malam adalah melakukan piket penjagaan desa di malam hari yg sudah diatur jadwalnya yang melibatkan warga Ds.Kalakan khususnya bapak-bapak dan para

pemuda.Dari semua kegiatan yang dilakukan di pos ronda akan selalu di pantau oleh ketua RT dan warga di RT yang bersangkutan. Di Ds.Kalakan khususnya RT 01 dan RT 02 mempunyai masingmasing 1 (satu) pos ronda,sehingga pos ronda sangat perlu diperhatikan kenyamanan dan kebersihannya. Kinerja team KKN di Ds.Kalakan adalah menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk mengabdi,malayani dan membekalidan merawat beberapa fasilitas sederhana dan berbagi ilmu yg dapat diterapkan di semua lapisan masyarakat..Pos ronda dan fasilitasnya akan sepenuhnya digunakan untuk keperluan warga,misalnya yang sudah televisi,papan ada tersebut

pengumunan,madding,dll.Dari

fasilitas

sepenuhnya akan dimanfaatkan seefisien mungkin dan sepenuhnya untuk warga dalam berbagi info dan pelaporan kegiatan warga masing-masing RT. Melihat pentingnya pos ronda untuk warga Ds.Kalakan maka team KKN membuat salah satu program perawatan dan kebersihan pos ronda di Ds.Kalakan khususnya untuk RT 01 dan RT 02.

120

I.2 Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah: 1. Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan memperindah salah satu fasilitas Desa. 2. Kegiatan dalam rangka memberikan kenyamanan pada masyarakat, dengan pos ronda yang rapi dan bersih. I.3 Tinjauan Pustaka Dapat kita ketahui bahwa pos ronda sangat membantu warga dalam beberapa aspek misalnya dalam mewujudkan system pertahanan dan keamanan masyarakat Ds. Kalakan,dari pos ronda kita juga dapat mengetahui beberapa info kegiatan yang akan dilakukan warga karena di pos ronda biasa ditempel beberapa pengumuman yang berhubuingan dengan kegiatan warga khususnya adalah bapak-bapak dan para pemuda.Selain itu pos ronda adalah salah satu tempat untuk beberapa warga berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan bagi warga.Dari fasilitas yang sudah ada di pos ronda akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh warga dari masing-masing RT,misalnya:dari madding kita dapat mengetahui kegiatan yang dilakukan warga,dari jadwal jaga malam(ronda)dapat kita ketahui juga rutinitas yang dilakukan warga,dll. Dari beberapa segi yang dilihat maka dapat kita simpulkan bahwa pos ronda di Ds.Kalakan merupakan suatu tempat yang paling sering dipergunakan oleh warga untuk berkumpul. Dengan demikian harus kita jaga kenyamanan dan kebersihan pos ronda sangatlah berguna team KKN merencanakan salah satu program perawatan dan pembersihan pos ronda untuk menciptakan suasana yang nyaman dilingkungan pos ronda tersebut. Dengan kesepakatan team KKN dengan melakukan beberapa kali observasi,maka telah direncanakan dan memasukkan beberapa kegiatan
121

dalam

membantu

warga

untuk

merawat

pos

ronda,menciptakan

kenyamanan dan menjaga kebersihan lingkungan pos ronda. Perencanaan kegiatan perawatan pos ronda,yaitu: 1. Pembersihan lingkungan pos ronda, 2. Pengecekan genting dan beberapa fasilitas di pos ronda, 3. Pengecatan dinding pos ronda. Beberapa persiapan yang telah dilakukan di awal KKN untuk perawatan pos ronda adalah pembelian cat dinding dan alat mengecat lainya.Warna cat sebelumnya telah ditentukan dengan kesepakatan dengan masing-masing Ketua RT dan memilih 1 warna yaitu krem(kuning kecoklatan).Hari dan pelaksaan pengecatan telah disepakati oleh team KKN yaitu Sabtu,13 Maret 2010 jam pelaksanaan 08.00-15.00.

122

BAB II PEMBAHASAN 2.1.Bidang Bidang yang ditinjau pada kegiatan KKN pengecatan pos ronda ini adalah bidang pelayanan pada masyarakat. 2.2. Obyek Obyek dari program ini adalah pos ronda RT 1, pos ronda RT 2, Dusun Kalakan, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul yang sangat sesuai dengan tujuan awal program ini. 2.3.Pelaksanaan Hari,tanggal pelaksaan adalah Sabtu,13 Maret 2010 Jam 08.0015.00 dengan lokasi Pos Ronda RT 01 dan RT

02,Ds.Kalakan,Sedayu,Bantul. Alat dan bahan Cat,alat cat dan alat kebersihanya lainya. 2.4.Jumlah Dana

No. 1. 2. Cat tembok Kuas 4 buah

Nama Barang

Jumlah Rp. 60.000,00

Rp. 18.000,00 TOTAL Rp.78.000,00

123

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan Dari kerja team yang bagus,kompak dan terkoordiner maka program perawatan dan pengecatan pos ronda berjalan dengan baik dan sukses.Dan dengan pendekatan kepada warga sangat dibutuhkan dalam KKN ini.Pada waktu palaksanaan saya selaku koordiner sangat merasa senang karena salah satu dari warga ikut membantu,mengawasi kami sehingga kami bisa merasa lebih ringan melakukan pekerjaan kami,lebih merasa dekat dengan warga dan merasa memiliki bahkan kami merasa manjadi warga Ds.Kalakan.Ini salah satu wujud keakraban team kami dan pengabdian kami kepada warga RT 01 dan RT 02 Ds.

Kalakan,Argorejo.Sedayu,Bantul

3.2 Saran Setiap apa yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan maka semua pekerjaan akan merasa lebih ringan.Ilmu tidak hanya kita dapatkan dari bangku akademis ataupun dari buku saja,tetapi kita dapat belajar semuanya dari alam sekitar.

124

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Buku Panduan Akademik 2005/2006, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Sidharta, 2005, Petunjuk Singkat Penulisan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

125

You might also like