You are on page 1of 26

ASIH KURNIASARI (NIM : 11110162200007)

DEWI AGUSTINA ( NIM 1111016200019 )

YUDIANTONO ( NIM :1111016200025 )

WAHIDAYAHTI ( NIM : 1111016200023 )

DESTILASI
Destilasi adalah proses pemisahan dan pemurnian suatu zat berdasarkan perbedaan titik didih dari masing masing zat.

KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah suatu metode yang digunakan untuk memisahkan campuran molekular berdasarkan distribusi molekul molekul dalam campuran dengan fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen).

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memisahkan dan memurnikan suatu zat dari campurannya, secara fisik diantaranya : Pemisahan cair- cair diantaranya , destilasi, kromatografi, ekstraksi dan koagulasi. Pemisahan padat cair diantaranya, dekantasi, filtrasi, adsorbsi.

Susun

rangkaian alat destilasi seperti pada gambar percobaan dibawah ini

Sediakan

alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini diantaranya

TERMOMETER

PEMBAKAR SPIRTUS

GELAS UKUR

CORONG PISAH

LARUTAN SAMPEL

PENJEPIT KLEM

KAWAT KASA

STATIF

Ambil

100 ml larutan sampel, lalu tuang kedalam labu destilasi menggunakan corong

masukkan

termometer kedalam leher tabung destilasi

nyalakan

air keran yang telah tersambung dengan selang sebagai kondensor

nyalakan

pembakar spirtus seperti pada gambar.

catat

suhu saat destilat mendidih, mulai menetes dan perhatikan kecenderungan kenaikan suhu.

Catat

suhu konstan pertama dan kedua.

Hentikan

pemanasan saat cairan dalam labu tinggal sedikit, agar destilat tidak terkontaminasi dan labu mudah dibersihkan.

Potonglah kertas saring dengan ukuran p = 9cm, l = 2cm, sebanyak 3 buah.

Buatlah titik dengan menggunakan spidol berwarna, pada masing-masing kertas.

siapkan alat dan bahan yang digunakan pada proses selanjutnya diantaranya :
PIPET TETES

GELAS KIMIA

Siapkan n-Heksana, air dan spiritus masingmasing 5ml. Tuangkan masing-masing eluen kedalam gelas kimia 30 ml,

Masukkan kertas saring kedalam masingmasing eluen sampai dasar kertas menyentuh larutan. Lalu gantung diatas mulut gelas kimia.

Amati perubahan yang terjadi pada setiap masing-masing eluen.


SPIRTUS

AIR

N-HEKSANA

Destilasi Proses pemisahan bahan cair atau larutan berdasarkan perbedaan titik didih melalui penguapan oleh pemanasan, kemudian zat cair yang menguap diembunkan melalui kondensor dan di tampung dalam wadah tertentu. Pada proses destilasi penggunaan kondensor dimaksudkan untuk mempercepat penurunan suhu agar proses pengembunan berlangsung lebih cepat. Pada destilasi sederhana, zat-zat dengan titik didih yang besar. Untuk memisahkan zat-zat dengan titik uang berdekatan, maka digunakan destilasi bertingkat (Fraksinasi).

Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut :


Suhu Derajat Suhu Perubahan warna Sifat Fisik

Suhu kamar / suhu awal

30oC

Warna awal merah Dingin,berbau alkohol menyengat Warna larutan didh merah Warna larutan bening Warna larutan bening -

Suhu didih / titik didih

62OC

Suhu pada tetesan pertama

72oC

Dingin es, berbau alkohol tidak menyengat Tidak terlalu dingin, agak berbau alkohol

Suhu pada tetesan kedua

92oC

Dari data percobaan diatas diketahui bahwa titik didih larutan adalah 62C, titik didih ini mendekati titik didih metanol (CH3OH) sebesar 65C, Penyimpangan atau ketidak akuratan suhu nyata dan suhu teoritis dapat disebabkan pada kesalahan saat membaca termometer. Pada percobaan ini telah kita ketahui bahwa metanol memiliki titik didih 62C sedangkan air memiliki titik didih 100C, oleh karena itu apabila campuran metanol dan air dipanaskan metanol akan terlebih dahulu menguap dibandingkan air, metanol akan mendidih lalu menjadi uap dan uap tersebut akan didinginkan di kondensor sehingga metanol yang berbentuk uap akan berubah kembali menjadi cairan/tetesan yang akan keluar dan menetes.

Pada saat suhu statif pertama yaitu 72C jarum termometer akan tetap pada posisinya, hal ini menunjukan bahwa pada suhu ini kadar metanolnya akan berkurang, lalu saat jarum termometer akan bergerak naik ini menunjukan bahwa kadar metanolnya berkurang karena menguap dan terpisah dengan larutan awal, dan pada tahap selanjutnya hingga metanol menjadi murni (bening / tak berwarna)

Kromatografi

Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemissahan distribusi suatu senyawa pada dua fase yaitu fase diam dan fase gerak, pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas. Pada percobaan kromatografi, larutan yang digunakan adalah n-heksana,spirtus dan aquades sebagai fase gerak (eluen) dan fase diamnya adalah kertas. Teknik yang digunakan pada percobaan kali ini dengan menggunakan media kertas adalah ascending dimana pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler

Pada percobaan menggunakan eluen nheksana tidak dapat merambatkan warna sedangkan eluen metanol dan aquadest dapat merambatkan warna, hal ini dikarenakan n-heksana merupakan pelarut non polar sedangkan metanol dan aquadest merupakan pelarut polar.

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan : Destilasi dan kromatografi merupakan proses pemurnian dan pemisahan zat dari larutanya Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa destilatnya adalah metanol yang mempunyai titik didih 62C Pada proses kromatografi menggunakan teknik kromatografi kertas Pada kromatografi eluen n-heksana tidak dapat merambatkan warna sedangkan eluen metanol dan aquadest dapat merambatkan warna

Ensklopedia

Iptek.2004.Tim penyusun.Jaksel: Lentera abadi. Hendayana Sumar.2006.Kimia Pemisahan (metode kromatografi dan elektroforesis modern).Bandung: Remaja Rosdakanya. Smith,Julian c, dkk.1989.Operasi teknik kimia,Edisi keempat.Jakarta: Erlangga. S.M.khopkar.2003.Konsep dasar kimia analitik.Jakarta: Erlangga.

You might also like