You are on page 1of 26

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ibu hamil adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami kehamilan. Kehamilan adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaana antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Kehamilan terbagi atas: trimester I (1-14 minggu), trimester II (14-28 minggu), trimester III (28-42 minggu). Berdasarkan hasil survei Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007, sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok. Dengan demikian menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah China dan India, dalam kasus kematian akibat menghisap rokok. Dari jumlah kematian tersebut, sekitar 67% adalah laki-laki. Hal tersebut diungkapkan Yayi Suryo Prabandari, peneliti Pusat Kajian Bioetik dan Perilaku Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) (Yudiprasetyo.info). Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang (bahayamerokok.com). Sementara itu peneliti lainnya Prof. Dr. Sunarto menambahkan, Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Pasifik yang belum

menerapkan

konvensi

soal

pemakaian tembakau

dalam Framework

Convenstion on Tobaco Control (FCTC). Konvensi ini telah ditandatangani 160 negara di dunia yang salah satunya mengatur secara ketat pemakaian tembakau untuk rokok seperti produksi, iklan dan penggunanya

(Yudiprasetyo.info). Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan program safe motherhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja, antara lain : pelayanan keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan obsetrik neonatal, pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana masalah kesehatan dapat timbul, berupa masalah KIA/KB dan kesehatan lingkungan. Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Tn.C yang berada di wilayah RT 02 RW 04 Kelurahan Bungursari Kecamatan Bungursari

Kota Tasikmalaya sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah.

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak pada keluarga. b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya. c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah. d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah. e. Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, serta menanamkan perilaku hidup sehat

BAB II TINJAUAN TEORI

A. KEHAMILAN 1. Pengertian Ibu hamil adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami kehamilan. Kehamilan adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaana antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Kehamilan terbagi atas: trimester I (1-14 minggu), trimester II (14-28 minggu), trimester III (28-42 minggu). 2. Tanda-tanda Kehamilan a. Aminorhoe b. Mual muntah c. Payudara membengkak d. Perut membesar 3. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan a. Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua b. Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala atau kejang c. Demam atau panas tinggi d. Air ketuban keluar sebelum waktunya e. Bayi dalam kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak f. Muntah terus menerus dan tidak mau makan

Enam masalah ini bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran dini (prematur) yang membahayakan ibu dan bayi. Jika ada tanda seperti ini pada kehamilan, segera datang kepetugas kesehatan didampingi suami dan keluarga. Selain 6 masalah penyebab keguguran tersebut, masalah lain kehamilan yang perlu diwaspadai juga termasuk batuk lama, lemah, jantung berdebar-debar, gatal pada kemaluan dan keluar keputihan. Untuk mencegahnya, lakukan pula pemeriksaan rutin ke dokter atau bidan ini adalah cara cepat untuk mendeteksi segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada kehamilan anda.

B. MEROKOK 1. Pengertian Merokok adalah suatu kegiatan yang begitu susah dilepaskan oleh para perokok, meskipun kita semua sudah mendengar propaganda bahaya merokok bagi kesehatan (dhila-ilmu.blogspot.com). Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan

peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.

2. Bahaya Merokok Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari

secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif. 3. Zat Kimia yang terkandung dalam Rokok Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku

pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah). Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).

a. Nikotin

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.

b. Timah Hitam (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

c. Gas Karbonmonoksida (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk

pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya di sisi hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 15 persen.

d. Tar

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 45 mg.

4. Cara Pengobatan dan Terapi untuk Berhenti Merokok

Para ahli kesehatan mencoba membantu para perokok dengan menanamkan keinginan kuat untuk menghentikan kebiasaan merokoknya, dan juga membantu keluar dari segala permasalahan yang kelak akan dihadapinya dengan berbagai cara pengobatan dan terapi yang beragam, sesuai dengan kondisi yang ada. Diantara pengobatan tersebut adalah :

a. Psikoterapi

Salah satu pengobatan yang terbaik adalah pengobatan secara berkelompok atau Group Therapy, yang didalamnya orang-orang yang masih merokok dipertemukan dengan orang-orang yang berhasil melepaskan diri dari kebiasaan merokok. Lalu dilakukan diskusi di antara mereka. Setiap individu yang berhasil melepaskan diri dari merokok, membagi pengalamannya kepada mereka yang belum berhasil. Diskusi dan dialog yang dilakukan bias memberikan pengaruh yang kuat dalam diri perokok, bisa meningkatkan kemauan serta membabat habis segala rintangan yang menghalanginya untuk bisa melepaskan diri dari kebiasaan merokok.

b. Hipnotis

Cara ini dilakukan berdasarkan titik kesadaran dalam diri pasiennya. Psikolog menggunakan cara hipnotis ini untuk memberi kesadaran dalam diri pasien akan bahaya yang menghantuinya bila ia tetap merokok, dan memberikan paparan akan keuntungan yang didapatkan bila ia berhasil melepaskan diri dari kebiasaan merokok.

c. Psikoanalisis

Cara ini dilakukan bila keadaan yang dihadapi sudah sangat rumit, yakni disaat motivasi dalam diri perokok berkaitan erat dengan beragam faktor psikologis yang melekat erat dalam pikirannya.

d. Dimensi pendidikan

Yang dimaksud adalah dengan memaparkan berbagai bahaya yang ditimbulkan dari rokok baik di hadapan perokok, baik melalui dialog langsung dengannya ataupun dengan bedah buku yang berkaitan dengan masalah tersebut, dengan tujuan untuk memberikan pencerahan dan menyadaran dirinya dari bahaya rokok.

BAB III ASUHAN KELUARGA ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.C 15 DESEMBER 2011
A. PENGKAJIAN 1. Struktur Dan Sifat Keluarga a. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat Tasikmalaya b. Daftar Anggota Keluarga N o 1 Ny.M Nama J k P 23 Th Umur Pendidik an SMA Hubungan Keluarga Istri Pekerja an IRT Islam Agama Ket : Tn.C : 23 Tahun : SMA : Wirasuasta : Islam :Gandok II, RT/RW 02/ 04, Bungursari,

c. truktur Keluarga dan Genogram

Keterangan

= Tn. O ( Ayah Tn. C ) = Ny. I ( Ibu TN. C ) = Tn. C

= Ny. M

= Keluarga yang serumah

d. Hubungan Antar Anggota Keluarga Menurut pengakuan Ny.M, hubungan antar anggota keluarga terjalin baik. e. Pola Pengambilan Keputusan Menurut pengakuan Ny.M, pengambilan keputusan terhadap suatu masalah dilakukan dengan diskusi bersama. f. Kebiasaan Sehari-hari Anggota Keluarga 1) Pola Aktivitas Sehari-hari Anggota Keluarga Tn.C bekerja sebagai wirasuasta, berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB dan pulang ke rumah sore hari, sedangkan Ny.M bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yang mengurus rumah. 2) Kebiasaan Makan dan Minum Menurut pengakuan Ny.M, kebiasaan makan anggota keluarga di rumah sebanyak 3 kali sehari dan minumnya 7 gelas sehari,

sedangkan bayinya diberi ASI dan makanan tambahan yang lain. 3) Kebiasaan Eliminasi Kebiasaan BAB anggota keluarga 2 kali sehari, tidak ada keluhan, tempatnya di wc umum. Kebiasaan BAK ada keluhan. 4) Kebiasaan Tidur Kebiasaan tidur anggota keluarga tidak teratur sesuai dengan keinginan, rata-rata tidur pukul 21.00 WIB dan bangun untuk Tn.C 6 kali sehari dan tidak

dan Ny.M pukul 04.00 WIB, anaknya yang SD pukul 05.30 sedangkan jadwal tidur dan bangun bayinya tidak tentu. 5) Penggunaan Waktu Luang Waktu luang digunakan untuk berkumpul, istirahat, dan kadangkadang digunakan untuk berkunjung ke rumah saudara. 6) Personal Hygiene Kebiasaan mandi anggota keluarga 2x sehari. 7) Kebiasaan Keluarga yang Merugikan Pola kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan adalah kebiasaan Tn.C merokok di dalam rumah. 2. Faktor Sosial Budaya a. Penghasilan dan Pengeluaran Penghasilan Tn.C tidak menentu tiap harinya dan penghasilan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga apabila ada sisa uang kadang-kadang disimpan (ditabung). b. Kegiatan Beragama dan Berbudaya Tn.C biasanya melaksanakan sholat magrib dan sholat jumat berjamaah di mesjid. Sedangkan Ny.M melaksanakan sholat 5 waktu di rumah, kadang-kadang pada hari Rabu mengikuti pengajian di mesjid, tapi setelah punya bayi ibu jarang mengikuti pengajian. c. Peran Anggota Keluarga Tn.C berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah, sedangkan Ny.M berperan sebagai pengatur rumah tangga.

d. Hubungan Keluarga dengan Masyarakat Menurut Ny.M hubungan dengan tetangga sekitarnya terjalin baik ditandai dengan adanya kunjungan tetangga ke rumahnya. 3. Faktor Lingkungan a. Rumah dan Pekarangan Luas rumah 40 m dengan bentuk rumah tidak permanen. Rumah ini adalah rumah milik sendiri yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 tempat menyimpan barang. Ventilasi udara kurang, kebersihan rumah cukup baik, dan tidak ada halaman rumah. b. Macam Lingkungan dan Tempat Tinggal 1) Sumber Air Keluarga menggunakan sumber air minum, mandi dan mencuci dari sumur, keadaan air berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 2) Tempat pembuangan tinja Keluarga tidak mempunyai WC pribadi, sehingga tempat pembuangan tinjanya di WC umum. 3) Pembuangan sampah Sampah dibuang ke tempat penampungan sampah yang dibuat di belakang rumah dan kemudian dibakar. 4) Kandang ternak Keluarga mempunyai hewan ternak, kandangnya berada diluar rumah dan keadaan kandang tidak terawat. 5) Lingkungan tempat tinggal

Keluarga Tn.C tinggal di tempat yang kurang sehat ditandai dengan kurangnya ventilasi rumah, Tn.C merokok di dalam rumah dan keadaan kandang yang tidak terawat. c. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan Di lingkungan rumah terdapat sekolah yang setiap hari senin- jumat dipakai untuk belajar siswa SD dan SLTP dan Majlis Talim digunakan untuk kegiatan rutin posyandu setiap bulan. Apabila ada anggota keluarga yang sakit berobat ke mantri. d. Fasilitas Informasi dan Komunikasi Keluarga Tn.C memiliki fasilitas informasi berupa televisi, dan tidak mempunyai fasilitas komunikasi. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Riwayat kesehatan Tn.C Tn.C mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang berat dan menular. b. Riwayat kesehatan Ny.M Ny.M mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang berat dan menular. 5. Data Khusus Kesehatan Keluarga a. Tn.C 1) Data Subjektif a) Keluhan Utama Tn.C mengatakan tidak mengeluh apa-apa.

b) Riwayat Kesehatan Tn.C mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang berat dan menular. 2) Data Objektif a) Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran Keadaan emosional b) Tanda-tanda vital TD Suhu Nadi Respirasi c) Antropometri Berat badan Tinggi badan d) Pemeriksaan fisik Kepala : simetris, rambut hitam, benjolan (-), rontok :60 kg : 165 cm : 120/90 mmHg : 36,2 C : 78 x/mnt : 20 x/mnt : Baik : Compos mentis : Stabil

(-), dan kelainan (-). Muka Mata : simetris, oedem (-), dan kelainan (-). : simetris, conjunctiva merah muda, sklera

anikterik, fungsi (+)/(+), dan kelainan (-)/(-).

Telinga

: simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), dan

kelainan (-)/(-). Hidung : simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), polip

(-)/(-), dan kelainan (-)/(-). Mulut dan gigi : bibir simetris, lidah bersih, caries (-), karang gigi (-), pembesaran tonsil (-), dan kelainan (-) Leher : simetris, pembesaran kelenjar tyroid (-),

KGB (-), dan kelainan (-). Dada : simetris, gerakan nafas teratur, ronchi (-),

wheezing (-), bunyi jantung reguler, dan kelainan (-). Abdomen kelainan (-). Ekstremitas Atas Bawah b. Ny.M 1) Data Subjektif a) Keluhan Utama Ny.M mengatakan tidak ada keluhan apa- apa. b) Riwayat Kesehatan Ny.M mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit yang berat dan menular. 2) Data Objektif : simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-). : simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-). : simetris, pembesaran abnormal (-), dan

a) Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran Keadaan emosional b) Tanda-tanda vital Tek.darah Suhu Nadi Respirasi c) Antropometri Berat badan Tinggi badan d) Pemeriksaan fisik Kepala : simetris, rambut hitam, benjolan (-), rontok : 50 kg : 150 cm : 100/70 mmHg : 38 C : 76 x/mnt : 20 x/mnt : Baik : Compos mentis : Stabil

(-), dan kelainan (-). Muka Mata : simetris, oedem (-), dan kelainan (-). : simetris, conjunctiva merah muda, sklera

anikterik, fungsi (+)/(+), dan kelainan (-)/(-). Telinga : simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), dan

kelainan (-)/(-). Hidung : simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), polip

(-)/(-), dan kelainan (-)/(-).

Mulut dan gigi : bibir simetris, lidah bersih, caries (-), karang gigi (-), pembesaran tonsil (-), dan kelainan (-) Leher : simetris, pembesaran kelenjar tyroid (-),

KGB (-), dan kelainan (-). Dada : simetris, gerakan nafas teratur, ronchi (-),

wheezing (-), bunyi jantung reguler, puting susu menonjol, pengeluaran ASI(+)/(-) sedikit, payudara sebelah kanan memerah, bengkak dan nyeri pada perabaan. Abdomen Leopold I : Tidak ada luka bekas operasi : Tinggi Fundus Uteri pertengahan sepusat

dan Px bagian yang teraba bulat, kurang melenting dan lunak (Bokong) Leopold II : Bagian yang teraba pada samping kanan

perut ibu adalah bagian terkecil janin dan pada samping kiri perut ibu adalah bagian terbesar janin teraba memanjang (punggung) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras,bulat

dan melenting (Kepala) sudah masuk PAP Leopold IV TFU TBBA : Divergen : 30 Cm : 30-11x135= 2565 gram 30-11x155= 2945 gram Ekstremitas

Atas Bawah

: simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-). : simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-).

B. ANALISA MASALAH Dari analisa data masalah kesehatan yang dialami keluarga adalah lingkungan yang tidak sehat didukung oleh sosial ekonomi yang masih rendah dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. Faktor ini dapat berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga itu. Hal ini bisa dilihat pada kebiasaan merokok Tn. C di dalam rumah. Dalam hal ini petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kesehatan maupun kesehatan

lingkungannya.

C. TIPOLOGI MASALAH No 1 Data Tn.A merokok di dalam rumah Masalah Tn.A dengan perokok aktif

D. PRIORITAS MASALAH. 1. Merokok No 1 Kriteria Sifat masalah skala ; o Ancaman kesehatan o Tidak atau kurang sehat o Situasi krisis 2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Apabila keluarga Hitung 2/3 x 1 Skor 2/3 Pembenaran Ancaman kesehatan

untuk diubah : o Dengan mudah o Hanya sebagian o Tidak dapat 3 Potensi masalah untuk dicegah : o Tinggi o Cukup o Rendah 4 Menonjolnya masalah : o Masalah berat harus segera ditangani o Masalah tidak harus segera ditangani o Masalah dapat dirasakan Total E. ASUHAN KEBIDANAN 2 1/3 0/2 x 1 0 2/3 x 1 2/3

menuruti saran yang telah diberikan maka kemungkinan masalah mudah untuk dirubah Dengan penyuluhan tidak menjamin dapat merubah kebiasaan tersebut

Keluarga tidak menyadari bahwa kebiasaan merokok merupakan ancaman kesehatan

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.C

Tanggal PRIORITAS I

: 15 Desember 2011 : Merokok di dalam rumah

A. Subjektif Tn.A mengatakan dirinya suka merokok di dalam rumah B. Objektif

1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum b. Keadaan emosional c. Kesadaran 2. Tanda-tanda Vital a. Tek.darah b. Respirasi c. Nadi d. Suhu 3. Antropometri a. Berat badan b. Tinggi badan 4. Pemeriksaan Fisik a. Kepala : simetris, rambut hitam, benjolan (-), rontok (-), dan : 60 kg : 160 cm : 120/90 mmHg : 20 x/mnt : 78 x/mnt : 36,2 C : Baik : Stabil : Compos mentis

kelainan (-). b. Muka c. Mata : simetris, oedem (-), dan kelainan (-). : simetris, conjunctiva merah muda, sklera anikterik, fungsi

(+)/(+), dan kelainan (-)/(-). d. Telinga e. Hidung : simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), dan kelainan (-)/(-). : simetris, fungsi (+)/(+), sekret (-)/(-), polip (-)/(-), dan

kelainan (-)/(-). f. Mulut dan gigi : bibir simetris, lidah bersih, caries (-), karang gigi

(-), pembesaran tonsil (-), dan kelainan (-)

g. Leher

: simetris, pembesaran kelenjar tyroid (-), KGB (-), dan

kelainan (-). h. Dada : simetris, gerakan nafas teratur, ronchi (-), wheezing (-),

bunyi jantung reguler, dan kelainan (-). i. j. Abdomen : simetris, pembesaran abnormal (-), dan kelainan (-). Ekstremitas Atas : simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-).

Bawah : simetris, pergerakan baik, dan kelainan (-).

C. Analisa Tn.C dengan perokok aktif. D. Penatalaksanaan 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga bahwa keadaan Tn.C baik, namun dengan kebiasaan merokoknya akan mempengaruhi kesehatannya. 2. Menganjurkan Tn.C agar berhenti merokok mengingat bahaya merokok sangat mengancam kesehatannya. 3. Menganjurkan Tn. C untuk tidak merokok di dalam rumah. 4. Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok diantaranya dapat mengakibatkan penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Ibu hamil adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami kehamilan. Kehamilan adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaana antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Kehamilan terbagi atas: trimester I (1-14 minggu), trimester II (14-28 minggu), trimester III (28-42 minggu). Merokok adalah suatu kegiatan yang begitu susah dilepaskan oleh para perokok, meskipun kita semua sudah mendengar propaganda bahaya merokok bagi kesehatan (dhila-ilmu.blogspot.com). Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang. B. Saran 1. Bagi Keluarga Perlu ditingkatkan kesadaran akan pentingnya prilaku hidup sehat dan bersih.

2. Bagi Masyarakat Pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan perlu ditingkatkan. 3. Bagi Institusi Pendidikan Institusi pendidikan harus lebih giat ikut serta dalam kegiatan penyuluhan kesehatan di lingkungan masyarakat. 4. Bagi Instansi Kesehatan Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan menyusui serta penyuluhan tentang bahaya merokok.

You might also like