You are on page 1of 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER ALOKASI WAKTU : SMK Negeri 2 Pamekasan : Pendidikan Agama Islam : 3 AV2 (Audio Video)/ Ganjil : 2 x 40 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI 1.1 Menerapkan Akhlaq Terpuji Kepada Diri Sendiri B. KOMPETENSI DASAR 1.1 1.2 1.3 1.4 Menjelaskan Pengertian Tawakal Mengidentifikasikan Bentuk dan Contoh Tawakal Menunjukkan Nilai-Nilai Positif Tawakal Menampilkan Prilaku Tawakal dan Ikhtiar

C. INDIKATOR 1.1 1.2 1.3 1.4 Mampu Menjelaskan Pengertian Tawakal Mampu Mengidentifikasikan Bentuk dan Contoh Tawakal Mampu Menunjukkan Nilai-Nilai Positif Tawakal Mampu Menampilkan Prilaku Tawakkal.

D. MATERI POKOK TAWAKAL Makna Dan Hakekat Tawakal Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT. Sedangkan dari segi istilahnya, tawakal didefinisikan oleh beberapa ulama salaf, yang sesungguhnya memiliki muara yang sama. Diantara definisi mereka adalah: 1. Menurut Imam Ahmad bin Hambal. Tawakal merupakan aktivias hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. (Al-Jauzi/ Tahdzib Madarijis Salikin, tt : 337) 2. Ibnu Qoyim al-Jauzi Tawakal merupakan amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala kecukupan bagi dirinya, dengan tetap melaksanakan sebab-sebab serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.1 Sebagian ulama salaf lainnya berpendapat mengenai takawal, diantaranya adalah ungkapan : Jika dikatakan bahwa Dinul Islam secara umum meliputi dua aspek; yaitu alistianah (meminta pertolongan Allah) dan al-inabah (taubat kepada Allah), maka tawakal
1

Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat wal Ahya bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254.

merupakan setengah dari komponen Dinul Islam. Karena tawakal merupakan repleksi dari al-istianah (meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT): Seseorang yang hanya meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah, menyandarkan dirinya hanya kepada-Nya, maka pada hakekatnya ia bertawakal kepada Allah. Maka dengan demikian Tawakal merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Oleh karena itulah, kita dapat melihat, banyak sekali ayat-ayat ataupun hadits-hadits yang memiliki muatan mengenai tawakal kepada Allah SWT. Demikian juga para salafus shaleh, juga sangat memperhatikan masalah ini. Sehingga mereka memiliki ungkapan-ungkapan khusus mengenai tawakal. Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61)


Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Bentuk dan contoh Tawakal Selain dalam Al-Quran, dalam haditspun, tawakal memiliki porsi yang sangat banyak. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi telah mencakup sebagaian besar hadits-hadits tentang tawakal. Dari hadits-hadits tentang tawakal ini, kita dapat menyimpulkan beberpa poin : Tawakal akan mendatangkan nasrullah. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits no 5, dalam kitab Riyadhus Shalihin. Dimana dikisahkan pada saat perang Dzatur riqa, ketika Rasulullah SAW sedang beristirahat di bawah sebuah pohon, sedangkan pedang beliau tergantung di pohon. Ketika tiba-tiba datang seorang musyrikin yang mengambil pedang beliau sambil berkata, siapa yang dapat melindungimu dariku?. Namun dengan sangat tenang Rasulullah SAW menjawab Allah. Setelah tiga kali bertanya, tiba-tiba pedang yang dipegangnya jatuh. Lalu Rasulullah SAW mengambil pedang tersebut seraya bertanya, sekarang siapakah yang dapat melindungimu dari ku? Tawakal adalah setelah usaha. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:

( )
Dari Anas bin Malik ra, ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW. Wahai Rasulullah SAW, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal, atau aku lepas ia dan aku bertawakal? Rasulullah SAW menjawab, Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah. (HR. Tirmidzi). dan juga bagi seseorang yang bertawakal ada nilai-nilai positif yang terkandung dalam dirinya, seperti yang dikisahkan dalam hadist Rasulullah SAW, yang berbunyi;

: ( )
Dari Umar ra, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pastilah Allah akan memberikan rizki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rizki pada seekor burung. Pergi pagi hari dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore hari dalam keadaan perut kenyang. (HR. Tirmidzi).

Hadits di atas menjelaskan tentang hakekat tawakal yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dengan perumpamaan seekor burung. Dimana burung pergi pada pagi hari dengan perut kosong karena lapar, namun di sore hari ia pulang dalam keadaan perut kenyang dan terisi penuh. Karena pada hakekatnya Allah SWT lah yang memberikan rizkinya sesuai dengan kebutuhannya. Demikian juga manusia, sekiranya manusia benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan mengamalkan hakekat tawakal yang sesungguhnya, tentulah dari aspek rizki, Allah SWT akan memberikan rizki padanya sebagaimana seekor burung yang berangkat pada pagi hari dengan perut kosong dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang. Artinya insya Allah rizkinya akan Allah cukupi. Setelah kita memperjelaskan panjang lebar tentang bentuk atau usaha mengenai tawakal maka kemudian ada beberapa unsure yang perlu kita ketahui agar kita benarbenar mengaktualisasikan dengan baik dalam perilaku sehari-hari. Dengan demikian, Tawakal merupakan gabungan berbagai unsur yang menjadi satu, dimana tawakal tidak dapat terealisasikan tanpa adanya unsur-unsur tersebut. Unsurunsur ini juga dinamakan atau merupakan derajat dari tawakal itu sendiri: 1. () Derajat pertama dari tawakal adalah : Marifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya minimal meliputi tentang kekuasaan-Nya keagungan-Nya, keluasan ilmuNya, keluasan kekayaan-Nya, bahwa segala urusan akan kembali pada-Nya, dan segala sesuatu terjadi karena kehendak-Nya, dsb. 2. () Derajat tawakal yang kedua adalah : Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha. Karena siapa yang menafikan keharusan adanya usaha, maka tawakalnya tidak benar sama sekali. Seperti seseorang yang ingin pergi haji, kemudian dia hanya duduk di rumahnya, maka sampai kapanpun ia tidak akan pernah sampai ke Mekah. Namun hendaknya ia memulai dengan menabung, kemudian pergi kesana denan kendaraan yang dapat menyampaikannya ke tujuannya tersebut. 3. () Derajat Tawakal yang ketiga adalah : Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang ditawakali, yaitu Allah SWT. Karena tawakal memang harus disertai dengan keyakinan akan ketauhidan Allah. Jika hati memiliki ikatan kesyirikankesyirikan dengan sesuatu selain Allah, maka batallah ketawakalannya. 4. () Derajat tawakal yang keempat adalah : Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya. Hal ini seperti kondisi seorang bayi, yang hanya bisa tenang dan tentram bila berada di susuan ibunya. Demikian juga seorang hamba yang bertawakal, dia hanya akan bisa tenang dan tentram jika berada di susuan Allah SWT. 5. () Derajat tawakal yang kelimana adalah : Husnudzan (baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT. Karena tidak mungkin seseorang bertawakal terhadap sesuatu yang dia bersuudzan kepadanya. Tawakal hanya dapat dilakukan terhadap sesuatu yang dihusndzani dan yang diharapkannya. 6. (

Derajat Tawakal yang keeman adalah : Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT. Karena orang yang bertawakal harus sepenuh hatinya menyerahkan segala sesuatu terhadap yang ditawakali. Tawakal tidak akan mungkin terjadi, jika tidak dengan sepenuh hati memasrahkan hatinya kepada Allah. 7. () Derajat tawakal yang ketujuh yaitu : Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Dan hal inilah yang merupakan hakekat dari tawakal. Allah SWT berfirman: (QS. 40 : 44)

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". Seorang hamba yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka ia tidak akan berbuat melainkan dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena dia yakin, bahwa Allah tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang terbaik bagi dirinya baik di dunia maupun di akhirat. Dari penjelasan diatas maka dapat kami simpulkan sebagai berikut: Tawakal yang merupakan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW, jika dilakukan dengan baik dan benar, insya Allah tidak akan menjadikan seorang hamba menjadi hina dan tidak memiliki apa-apa. Karena tawakal tidak identik dengan kepasrahan yang tidak beralasan. Namun tawakal harus terlebih dahulu didahului dengan adanya usaha yang maksiman. Hilangnya usaha, berarti hilanglah hakekat dari tawakal itu. Oleh kerananya, marilah kita meningkatkan rasa tawakal kita kepada Allah, dengan memperbanyak unsur-unsur yang merupakan derajat dalam ketawkalan ke dalam diri kita. Sehingga kitapun dapat masuk ke dalam surga Allah tanpa adanya hisab, sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits di atas. Amin. E. METODE PEMBELAJARAN Ceramah dan Tanya Jawab F. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa Mengetahui dan Menjelaskan Pengertian Tawakal Siswa dapat memahami Bentuk dan Contoh Tawakal Siswa dapat Mengetahui Nilai-Nilai Positif Tawakal Siswa dapat Mengaktualisasikan Prilaku Tawakal Dalam Kehidupan

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Alokasi Waktu

No. 1.

Kegiatan belajar

Metode - Ceramah - Tanya Jawab - Ceramah - Tanya Jawab

Media

2.

Pendahuluan - Guru mengucapkan salam - Perkenalan dan mengabsen siswa 15 Menit - Mereview (pree test) pengetahuan siswa tentang tawakkal Kegiatan Inti - Guru Menjelaskan Pengertian Tawakal - Guru Mengidentifikasikan Bentuk dan Contoh Tawakal 45 Menit - Guru Menjelaskan Nilai-Nilai Positif Tawakal Penutup - Guru Mengadakan Post tes Akhir Serta Menyimpulkan Materi Pembelajaran - Mengucapkan Salam Sebagai Penutup

-Papan Tulis -Karton -Spidol

20 Menit

-Tanya Jawab -Ceramah

Kegiatan Pembelajaran H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. Aqidah Akhlaq Untuk MTs Kelas VIII Buku yang relavan Internet Alat : Spidol, Papan tulis,karton

I. PENILAIAN Performent dan Akhlaqul Karimah Tes lisan dan tulisan

J. Bentuk Soal A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti. a. b. c. d. e. Menyerahkan Mempercayakan Dan mewakilkan Pasrah Diri Semua jawaban Benar

2. Seseorang yang menyerahkan, mempercayai dan mewakilkan urusannya hanya kepada allah SWT disebut a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. B. Sabar Sombong Tawakal Taqwa Iman Pasrah kepada teman Percaya bahwa tiada tuhan selain allah. Menyerahkan diri kepada allah terhadap apa yang kita lakukan. Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT. Jawaban c & d benar.

3. Apa yang dinamakan Tawakal menurut istilah ?

Isilah titik dibawah ini! 1. Apa yang dinamakan tawakal menurut istilah? 2. Tulislah salah satu hadits atau al-quran beserta terjemahannya tentang tawakal yang anda ketahui? KUNCI JAWABAN

A. 1. e. Semua jawaban Benar (Bobot Nilai: 15)

2. c. Tawakal

(Bobot Nilai: 15)

3. e. Menyerahkan diri kepada allah terhadap apa yang kita lakukan. (c&d) (Bobot Nilai: 15) B. 1. Seseorang yang menyerahkan, mempercayai dan mewakilkan urusannya hanya

kepada allah SWT. (Bobot Nilai: 25) 2.

Dan aku menyerahkan urusanku kepada allah. Sesungguhnya Allah maha melihat akan hamba-hamba-Nya. (Bobot Nilai: 25) Atau hadist/al-quran yang lain mengenai tawakal.

Pamekasan, 11 Oktober 2011 Mengetahui, Guru Pamong H. ABD. MUNI, BA Peserta PPL

ABDUL RAHMAN NIM : 180 811 016

Mengetahui Kepala Sekolah SMK 2 Pamekasan

Drs. Bachtiar Suprianto NIP. 195909231985031013

You might also like