You are on page 1of 11

TUGAS MATA AJAR ILMU KEPERAWATAN DASAR 3 TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE

DISUSUN OLEH AHMAD RIZAI IDA IVONE JUMILA MISNANCI TRIYANI S YAYAT TRISNAYATI YUDI WAHYU WIDODO

PROGRAM B SEMESTER PERTAMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2011

A. Biografi Florence Nightingale Florence Nightingale lahir tanggal 12 maret 1820. Nama depannya disesuaikan dengan nama kota kelahirannya di Itali, yaitu Florence. Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di luar kota London, William (W.E.N) dan Fanny Nightingale. Pada tahun 1837, pada usia tujuh belas tahun, Nightingale menulis curahan hatinya di buku hariannya, Pada tanggal 7 Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa? Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita , bukan karena status sosial keluarga kaya , namun perasaan bahagia yang muncul saat dia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah keluarganya. Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Namun pada masa itu (tahun 1840-an), pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang hina, dengan alasan:

Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi; Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita baikbaik, selain itu banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh;

Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas; Perawat pada masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.

Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi ini. Kemudian suatu saat ia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe, Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat? Dia menjawab, Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain. dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman yang didirikan oleh pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan

diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa. Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi Florence menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang. Tiga tahun kernudian (1854), dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte dan menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama (komite institusi ini menginginkan agar institusi tersebut hanya menerima jemaat gereja Inggris). Pada tahun1854 juga, Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Crimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Sidney Herbert, sahabat Florence Nightingale yang juga seorang menteri perang, meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia tiba bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14 orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma Dissenting Deaconnesses, perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera. Di tempat inilah Florence mendapat julukan the lady with the lamp, julukan yang diberikan oleh pasien-pasiennya karena setiap malam tiba ia selalu berpatroli menjenguk para korban yang terluka, bahkan di tengah malam yang dingin. Kedatangan Florence yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan oleh pasien. Selama perang berlangsung, Florence menghadapi pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer. Perang Crimea telah membongkar sistem kemiliteran Inggris yang ternyata mengirim ribuan prajurit untuk menjemput kematiannya sendiri akibat kekurangan gizi, penyakit, dan diabaikan. Sebanyak 60.000 prajurit Inggris dikirim ke Crimea. Sejumlah 43.000 meninggal, sakit, atau terluka, dan hanya 7.000 yang terluka oleh musuh. Sisanya merupakan korban

akibat lumpur, kekacauan, dan penyakit.Selama 21 bulan, ia mengabdi dengan tulus tak kenal lelah merawat, menghibur tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Berkat pengabdian Florence beserta timnya presentasi kematian prajurit yang terluka parah membaik, dari 42% menjadi hanya 2%. Berkat jasanya tersebut oleh pemerintah Inggris ia diangkat menjadi menjadi pahlawan wanita nasional Inggris. Pada tahun 1860, Florence mendirikan sekolah keperawatan di St.Thomas Hospital, London dan kelas pertamanya berisi lima belas orang murid wanita muda. Di tahun yang sama Florence menulis Notes on nursing : What It Is and What It Is Not . Buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi popular di kalangan awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia. Filosofinya terhadap praktik keperawatan merupakan refleksi dari perubahan kebutuhan masyarakat. Ia melihat peran perawat sebagai seseorang yang bertugas menjaga kesehatan seseorang berdasarkan pengetahuan tentang bagaimana menempatkan tubuh dalam suatu status yang bebas dari penyakit atau sembuh dari suatu penyakit. Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh Florence :

Pada tahun 1883 Florence dianugerahi medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria Pada tahun 1907, Florence menjadi wanita pertama yang memperoleh penghargaan bintang tanda jasa The Order of Merit dari Raja Inggris Pada tahun 1908, Florence dianugerahi Honorary Freedom of The City dari kota London. Cinta kasih dan pengabdian tulus Florence mengilhami Henry Dunnant untuk mendirikan Palang Merah Internasional.

Florence meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di usianya yang ke 90.Sepanjang hidupnya, dia bekerja tanpa lelah untuk mengadakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan medis di kemiliteran. Hal ini dikarenakan dia telah bersumpah bahwa Semua yang terjadi di Crimea, tidak boleh terulang kembali.

B. Teori umum Florence Nightingale Florence Nightingale mencetuskan sebuah teori keperawatan yang dikenal dengan teori perawatan modern (modern nursing) yang dikenal dengan teori lingkungan (environmental theory). Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan. Florence meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat berperan penting untuk penanganan perawatan yang layak bagi proses penyembuhan. C. Diskripsi konsep Bagan teori keperawatan Florence Nightingale Klien/manusia

Perawat /keperawatan

Kesehatan

Lingkungan 1. Manusia Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual,emosional,sosial dan spiritual. Walaupun memang lebih berfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, hal ini berkaitan dengan dimensi psikologik dari manusia 2. Lingkungan Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen dalam mempertahankan kesehatan individu, yang meliputi : Udara segar Air bersih Saluran pembuangan yang efisien

Kebersihan Cahaya Florence lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang digali secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanan terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannya bahwa jika ingin melihat status kesehatan seseorang, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik / tubuhnya.

3. Kesehatan Florence mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari lingkungan, fisik dan psikologis. Terutama faktor lingkungan yang meliputi : Kebersihan Minuman Nutrisi Kelembaban Jalan udara / ventilasi Saluran air Menurut Florence, keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan tubuh untuk memperbaiki masalah. Florence sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas. 4. Keperawatan Florence memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai usaha mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga

dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan lingkungan yang sehat bagi keluarga dan komunitasnya, yang pada dasarnya hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit.

D. Inti konsep Florence Nightingale Inti konsep Florence Nightingale adalah pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan yang terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial. 1. Lingkungan fisik (physical environment) Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan memepengaruhi pasien dimanapun dia berada. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan harus bebas debu, asap , bau dan tidak lembab. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,tinggi penempatan tempat tidur harus memeberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien di tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi yang cukup. 2. Lingkungan psikologi (psychology environment) Florence melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien untuk menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan beraktivitas yang dapat merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.

3. Lingkungan sosial (social environment)

Florence memandang bahwa lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan seseorang bukan hanya lingkungan di rumah sakit saja tetapi juga kondisi lingkungan secara menyeluruh yakni lingkungan komunitas pasien.

E. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale a. Definisi keperawatan Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pelayanan kesehatan. Florence menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang sakit b. Tujuan tindakan keperawatan Memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan

c. Alasan tindakan keperawatan

Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan / meningkatkan kesehatan serta mencegah panyakit dan luka d. Konsep individu Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional,sosial dan spiritual yang lengkap dan berpotensi e. Konsep sehat Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh f. Konsep lingkungan Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang

F. Hubungan teori Florence dengan proses keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian menitikberatkan pada kondisi lingkungan (fisik,psikologi dan sosial) 2. Analisa data Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi kesehatan pasien 3. Masalah Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya , misal : Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan Ventilasi Air bersih Saluran pembuangan 4. Diagnosa keperawatan Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain ;

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan Penyesuaian terhadap lingkungan 5. Implementasi Upaya dasar untuk merubah lingkungan dengan tujuan menciptakan kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kesehatan seseorang 6. Evaluasi Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan seseorang

Kesimpulan Florence Nightingale dengan teori perawatan modern (modern nursing) yang dikenal dengan teori lingkungan (environmental theory) merupakan teori filosofi (Phylosophical theory). Teori filosofi merupakan teori yang seringkali menjadi usaha awal untuk mendefinisikan fenomena keperawatan dan berfungsi sebagai dasar dari rumusan teoritis yang lebih lanjut. Dalam hal ini Florence merupakan salah satu pendiri keperawatan yang meletakkan dasar dasar teori keperawatannya dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien , serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit. Konsep dasar tentang lingkungan ini kemudian diadaptasi ke dalam teori keperawatan selanjutnya seperti teori adaptasi Calista Roy dan teori Betty Neuman.

Daftar Pustaka

http://aripristiana.blogspot.com/2011/02/florence-nightingale.html diunduh tanggal 14 Oktober 2011 http://www.bascommetro.com/2008/11/florence-nightingale.html diunduh tanggal 14 Oktober 2011 http:aevril.blogspot.com/p/model-model-konseptual-keperawatan.html diunduh tanggal 14 Oktober 2011 http://biokristi.sabda.org/florence_nightingale_0 diunduh tanggal 13 Oktober 2011 http://meetabied.blogspot.com/2010/03/model-konsep-dan-teorikeperawatan.html diunduh tanggal 13 Oktober 2011 http://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/teori-dan-model-konseptual-keperawatan/ diunduh tanggal 13 Oktober 2011 http://indonesiannursing.com/2008/07/konsep-model-florence-nightingle/ diunduh tanggal 13 Oktober 2011

You might also like