You are on page 1of 47

Mikro Mineral

Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh < 100 mg/hari

jumlah dalam tubuh < 15 mg/hari _ Fe, Zn, Iod., Se, Cu, Mn, Fluor (F), Co
(esensial) _ Cr, Mo (mungkin esensial) _ As, Ni, Si, Al, Ba, Pb, Cd, Sr, Va , Br dan Bo (non esensial)

Kandungan mineral mikro bahan makanan tergantung konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut

Fungsi mineral mikro :


Umumnya berhubungan dengan enzim Penting untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi

Besi (Fe)
Mikro mineral yang paling banyak dalam tubuh hewan/manusia 3-5 gr org dws Fungsi : Alat angkut O2 , elektron dan terlibat dalam berbagai reaksi enzim Metabolisme Energi (dalam perannya membawa O2) 80% dalam hemoglobin dan 20% dalam mioglobin dan protein lain _ Kemampuan belajar , Besi sangat dibutuhkan oleh otak dalam perannya pada kepekaan reseptor saraf dopamin. _ Sistem kekebalan , Besi dibutuhkan untuk sintesis enzim reduktase ribonukleotida yang digunakan untuk pembentukan DNA pada sel limfosit-T _ Pelarut obat-obatan , obat yang tidak larut air dapat dilarutkan oleh enzim yang mengandung besi

Walaupun banyak terdapat dalam bahan makanan penduduk dunia Banyak yang mengalami kekurangan Besi penurunan produktivitas kerja, penampilan kognitif dan sistem kekebalan

Penurunan produktivitas , karena :


Berkurangnya enzim mengdung besi yang berfungsi dalam metabolisme energi metabolisme terganggu dan penumpukan asam laktat Menurunnya hemoglobin darah

Absorbsi, Transportasi dan Penyimpanan Besi Penyebaran besi lebih lambat daripada absorbsi besi

Besi dibawa ke sumsum tulang Pembentukan hemoglobin Sisanya dibawa ke tempat lain Kelebihan besi dapat mencapai 200 hingga 1500 mg disimpan Sebagai ferritin dan hemosiderin Hati =30% Sumsum tul.belakang =30% Limpa dan Otot.

Pengukuran feritin serum= Status Besi

Dua ion Feri diikatkan pada transferin untuk dibawa kejaringan Banyaknya reseptor transferin tergantung pada kebutuhan tiap sel

Bila besi tidak dibutuhkan :reseptor transferin dalam keadaan jenuh Bila besi dibutuhkan : reseptor transferin dalam keadaan tidak jenuh

Daur Ulang Besi

Sel darah merah :+120 hari Zat Besi di daur ulang, Hati mengikatkan ke transferin kembali ke sumsum tulang. Zat Besi hanya sedikit dikeluarkan tubuh yaitu melalui urin, keringat, dan kulit yg mengelupas. Laki-laki : 1 mg/hari Wanita : 0,5 mg/hari

Bentuk besi dalam makanan


Makanan Hewani Besi-hem
hemoglobin dan mioglobin Diabsorbsi sebagai kompleks porfirin utuh, dalam sel mukosa dipecah oleh hemoksigenase (5% besi total makanan)

Makanan Nabati Besi non hem


Agar dapat diabsorbsi harus dalam bentuk terlarut oleh pelarut asam askorbat, gula dan asam amino, diionisasi oleh asam lambung (bentuk Fero mudah larut)

Sumber Besi
Daging, ayam, ikan, 40% dalam bentuk besi-hem Ketersediaan Bilogik Tinggi Serelia tumbuk, kacangkacangan Ketersediaan Biologik Sedang Sayuran Ketersediaan Bilogik Rendah

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi Besi


Normal : 5-15% Defisiensi : 50% Bentuk Besi Besi-hem :2 x lipat besi-non hem Bila dimakan bersama2 akan meningkatkan absorbsi besi-non hem Asam organik (Vit.C) Feri menjadi Fero, meningkatkan Asam Fitat dan Tanin (dalam the/kopi) menghambat Tingkat Keasaman Lambung meningkatakan Faktor intrinsik Kebutuhan tubuh

Angka Kecukupan Gizi


Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998): Bayi : 3-5 mg, Balita 8-9 mg Anak-anak : 10 mg Remaja : 14-17 mg / 14-25 mg Dewasa : 13 mg/ 14-26 mg Ibu hamil :+ 20 mg Ibu menyusui : + 2mg

Kekurangan Besi
Defisiensi Besi umum (terutama dalam bentuk besihem Konsumsi makanan kurang seimbang Gangguan absorbsi Perdarahan

Tahapan kekurangan Besi : 1. Simpanan besi berkurang penurunan feritin hingga12 ug/L Gangguan belum terlihat 2.Simpanan besi habis prekursor hem (protoporfirin) meningkat, Hb 95%nilai normal 3. Anemia Gizi Besi hipokromik mikrositik

Evaluasi Status Besi


Menghitung jumlah sel darah merah Melihat ukuran sel Menghitung kadar hemoglobin Mengukur nilai feritin darah paling peka Mengukur nilai protoporfirin Mengukur jumlah transferitin
Kelebihan Besi :
Jarang terjadi karena makanan biasanya karena supplemen Besi Rasa eneg, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, Mengigau dan pingsan

Seng (Zn)
Tubuh mengandung : 2-2,5 gram seng , tersebar dalam : Hati, pankreas, ginjal,otot, tulang, ion cairan intrasel dengan bagian terbanyak pada mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Dalam plasma 0,1% dari total

Absorbsi dan Metabolisme


Seng dalam makanan

Sirkulasi enteropankreatik

Saluran Cerna (duodenum) Transferin dan Albumin

Pankreas: Membuat enzim pencernaan

Hati Kelebihan disimpan dalam btk metalotionein

Absorbsi seng diatur oleh metalotionein bila Konsumsi tinggi disimpan dan absorbsi berkurang Berumur 2-5 hari

Ekskresi : Feses,urin,kulit, darah haid, air mani

Faktor yang mempengaruhi absorbsi


Absorbsi seng :15-40% Status seng tubuh Jenis makanan serat dan fitat akan menghambat sedangkan protein histidin akan meningkatkan absorbsi Tembaga yang >>> : menghambat absorbsi Nilai Albumin / transferin sebagai alat transport

Fungsi Seng
Kofaktor dari 200 enzim Bagian dari enzim carbonik anhidrase mengeluarkan carbon dioksida, amonia dan produksi hidroklorida Bagian dari enzim peptidase karboksil dalam pankreas Pencernaan protein Bagian dari hormon insulin Bagian integral dari enzim DNA/RNA Polimerase Bagian dari enzim kolagenase sintesa dan degradasi kolagen (kulit, jaringan ikat , persembuhan luka) Bagian dari enzim superoksida dismutase Bagian dari enzim dehidrogenase retinol dehidrogenase (berbagai fungsi vit.A), detoksifikasi alkohol Pembentukan sperma, Pembentukan antibodi, metabolisme tulang, transport oksigen, pemunahan radikal bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta penggumpalan darah

Angka Kecukupan Gizi


Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998): Bayi : 3-5 mg Anak-anak (1-9 tahun): 8-10 mg 10->65 tahun :15 mg Ibu hamil :+ 5 mg Ibu menyusui : +10 mg

Sumber Seng
Daging, hati, kerang Ketersediaan Bilogik Tinggi Serelia tumbuk, kacang-kacangan Ketersediaan Biologik rendah

Kekurangan : Akibat jenis makanan tubuh pendek dan terlambat Pematangan seksual, gangguan fungsi pankreas, Gangguan pembentukan kilomikron, kerusakan Permukaan saluran cerna, diare dan gangguan fungsi Kekebalan, gangguan sistem saraf dan otak serta gangguan Metabolisme vit.A, persembuhan luka
Kelebihan: 2-3 akg : Menurunkan absorbsi tembaga degenerasi otot jantung 10 AKG: mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein Aterosklerosis >2 gram :muntah, diare, demam, kelelahan, anemia , gangguan reproduksi

Iodium
0,00004% dari BB atau 15-23 mg 75% berada dalam kelenjar tiroid Sisanya berada pada ludah, payudara.lambung dan ginjal
Fungsi Iodium : Iodium berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif Vit.A Sintesis protein,absorbsi KH dan sintesa kolesterol darah Bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin (T3 dan T4) Fungsi hormon ini adalah mengontrol konsumsi oksigen Merangsang metabolisme sampai 30%, mengatur suhu tubuh, reproduksi, Pembentukan sel darah merah, fungsi otot dan saraf

Sejarah
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium:
Kretinism (Cebol)

Perkembangan selanjutnya :
Gondok (Pembengkakan kelenjar tiroid)

- Penurunan kualitas sumber daya manusia pertumbuhan tubuh dan otak terhambat WHO : GAKI prioritas utama di seluruh dunia termasuk Indonesia Fortifikasi Iod pada garam 1990 : 1 miliar GAKI, 200 juta gondok, 5 juta kretin, 15 juta retarded

Ekologi dan Demografi defisiensi Iodium


Iodium berada dalam satu siklus alam Sebagian besar ada dilaut, lapis bawah tanah, sumur minyak dan gas alam sebagai Iodida (oksidasi oleh sinar matahari) Iodium (mudah menguap), kembali ke tanah oleh hujan. Proses pengembalian lebih lambat dan sedikit. Banjir tanah kekurangan Iodium. Daerah pegunungan : kurang Iodium

Sumber Iodium :
Makanan laut ikan,udang, Kerang, ganggang laut, tumbuhan Sekitar pantai

Absorbsi dan Ekskresi


Diabsorbsi dalam bentuk Iodida Konsumsi normal/hari : 100150 ug Ekskresi : ginjal

Dalam darah : bentuk I bebas dan terikat protein Dewasa : 15-20 mg Iod. (70-80% pd kel. Tiroid, min. 60 ug/hari) T3 dan T4
Kebutuhan Iodium /hari : 1-2 ug/kg BB Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998): Bayi : 50-70 mug Balita dan Anak-anak : 70-120 ug Remaja dan dewasa : 150 ug Ibu hamil :+ 25 ug Ibu menyusui : + 50 ug

Kontrol sekresi hormon tiroid

Kekurangan Iodium
Konsentrasi hormon tiroid menurun
Terjadi mekanisme feedback sehingga TSH meningkat

Kelebihan : juga membesar


Sesak nafas

Gondok endemik : bila sudah mewabah di satu daerah Gejala : malas, lamban, obesitas Pada ibu Hamil : Janin bisa retarded (IQ = 20)

TSH akan merangsang kelenjar Tiroid Agar mampu menyerap Iod lebih banyak

Pembengkakan kelenjar Tiroid

GONDOK

Tembaga (Cu)
Sejarah : Anemia bisa disembuhkan bila ada zat gizi yang mengandung besi dan tembaga Dalam menjalankan fungsinya tembaga banyak berinteraksi dengan Zn, Mo,S dan vit.C.

AKG untuk Indonesia : belum ada, USA : 1,5-3 mg/hari Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Tersebar dalam : Otot (40%), Hati (15%), Otak (10%), Darah ( 6%), selebihnya menyebar dalam Tulang,ginjal dll. Dalam plasma terikat pada seruloplasmin (60%), selebihnya pada transkuprein, Albumin dan asam amino

Absorbsi dan Metabolisme


Tembaga dalam makanan 1 mg, 35-705 diabsorbsi

seruloplasmin dan transkuprein

Saluran Cerna (duodenum Dan lambung) secara aktif Dan pasif

Metalotionein, sebagai alat angkut

Albumin dan transkuprein Jaringan tubuh lain Hati Kelebihan disimpan dalam btk metalotionein Atau seruloplasmin

Dalam saluran cerna atau ginjal dapat direabsorbsi Kembali bila tubuh membutuhkan

Ekskresi : Feses,urin,kulit, darah haid

Fungsi Tembaga
Bagian dari enzim terutama enzim yang berkaitan dengan reaksi menggunakan oksigen /radikal oksigen Bagian dari metaloprotein yg terlibat dalam fungsi rantai sitokrom dalam oksidasi (mitokondria), sintesis protein kompleks jaringan kolagen (kerangka tubuh), sintesis neurotransmiter (pembuluh darah) Bagian dari metaloenzim superoksida dismutase (sel darah merah) Bagian dari enzim tirosinase yang merubah asam amino tirosin menjadi melanin (pigmen kulit dan rambut)

Peran Tembaga dalam mencegah anemia : 1.Membantu absorbsi besi 2. Melepas simpanan besi dari feritin hati 3.Oksidasi besi feri fero

Sumber :
Terdapat luas dalam makanan: tiram,kerang,hati,ginjal,kacang-kacangan, unggas, biji2an, serelia, cokelat air yang mengandung tembaga

Kekurangan Tembaga :
Jarang terjadi , dapat terlihat pada penderita kurang protein dan anemia,serta diare Kekurangan dapat mengganggu pertumbuhan metabolisme dan demineralisasi tulang

Kelebihan Tembaga :
dapat terjadi bila kelebihan suplemen atau minum air dari wadah tembaga, 10-15 mg dapat muntah-muntah dan diare. Kronis : nekrosis sel hati dan ginjal

Mangan (Mn)
Tubuh mengandung 10-20 mg (tulang dan kelenjar)

Absorbsi dan Ekskresi :


Belum diketahui, faktor makanan mempengaruhi absorbsi Fe dan Ca menghambat absorbsi Transportasi Mn dalam plasma oleh protein transmanganin, dalam waktu singkata alan diekskresi via empedu (feses)

Fungsi Mn:
kofaktor enzim dalam berbagai proses metabolisme

Kekurangan dan Kelebihan Mn


Kekurangan : Belum pernah terlihat , kebutuhan yang kecil sedangkan kandungan dalam makanan banyak, terjadi bersamaan dengan kekurangan besi Akibat : steril dan gangguan pertumbuhan kerangka tubuh, gangguan metabolisme lemak, sistem saraf Kelebihan : Keracunan Mangan bisa terjadi bila lingkungan terkontaminasi pekerja tambang Akibat : kelainan otak, tingkah laku dan penampilan abnormal

Krom (Cr)
Mineral esensial dalam metabolisme KH dan lipida Mudah diabsorbsi dalam bentuk Cr+++ Absorbsi akan naik bila konsumsi rendah dan turun bila konsumsi tinggi Dalam jaringan tubuh menurun dengan umur kecuali pada paru2

Absorbsi dan ekskresi :


Dalam bentuk Cr+++ akan diabsorbsi 10-25% (49 ug) ,bentuk lain 1%. Transportasi dalam plasma : transferin/albumin Asam amino membantu krom tidak mengendap dalam media alkali usus. Ekskresi : melalui urin, akan meningkat karena konsumsi gula yang tinggi dan aktifitas fisik

Fungsi:
Metabolisme KH dan Lipida. Bekerja sama dengan insulin : memasukkan glukosa ke dalam sel . Bagian darai ikatan organik faktor toleransi glukosa bersama asam nikotinat dan glutation (Glucose tolerance factor)
AKG untuk Indonesia : belum ada, USA :50-200 ug/hari

Sumber :
Makanan nabati. Sayuran : 30-50 ppm, Biji2an/serealia ; 70 ppm, buah : 20 ppm Hasil laut dan daging Kekurangan Krom : Gangguan toleransi terhadap glukosa (walupun insulin Normal) mirip diabetes Kelebihan Krom: Belum pernah ditemukan Kromat adalah kromvalensi 6 (toksik) valensi 3 menjadi bervalensi 6

tubuh tidak dapat mengubah Krom

Selenium (Se)
Jumlah Se dalam tubuh 3-30mg (kandungan dalam tanah dan konsumsi makanan) Konsumsi org dws : 20-30 ug Baru dianggap esensial sejak 1957 mencegah timbulnya penyakit hati akibat defisiensi vit. E 1973 : bagian esensial enzim glutation peroksidase

Absorbsi dan Ekskresi Selenium


Dalam makanan berbentuk Selenometionin dan Selenosistein Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif Transport dalam plasma oleh Albumin dan alfa-2 globulin Absorbsi lebih efisien bila tubuh kekurangan selenium. Ekskresi terjadi bila konsumsi tinggi

Sumber Se :
Makanan laut, hati, ginjal, daging, unggas Dalam serealia, biji-bijian dan kacang-kacangan tergantung dari kondisi tanah. Sayur dan buah rendah
AKG Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998): Laki-laki : 70 ug dan wanita : 55 ug /hari

Fungsi Selenium :
Enzim glutation peroksidase adalah katalisator dalam pemecahan peroksida yg terbentuk dalam tubuh (radikal bebas yang toksik, dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel sehingga rusak) tidak toksik. Se berperan dalam menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel (sitosol dan mitokondria) sedangkan vit. E menghalangi kerja radikal bebas yang sudah terbentuk (membran sel) Membantu sintesis immunoglobulin dan ubikinon Kompleks asam amino RNA

Kekurangan dan Kelebihan Se


Kekurangan : Kaku, pembengkakan, rasa sakit pada persendian jari-jari, siku,lutut dan kaki , lemah , sakit otot dan kardiomiopati (degenerasi otot jantung) Kelebihan : 1mg /hari : muntah, diare, rambut dan kuku rontok, luka pd kulit dan sistem saraf

Molibden (Mo)
Fungsi :

Sumber :
Susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan AKG : Dws 75-250 ug/ hari, anak 15-20 ug/hari

Kofaktor berbagai enzim : xantin oksidase , sulfit oksidase dan aldehid oksidase dalam oksidasi reduksi purin-pirimidin, oksidasi sulfit dalam pemecahan sistein dan metionin serta pembentukan sulfat dan sulfit

Absorbsi 80% (sangat efektif), bila >>> menghambat absorbsi Cu, segera setelah diabsorbsi diekskresi melalui urin Defisiensi Belum pernah terlihat karena kekurangan makanan peningkatan laju pernafasan dan denyut jantung, gangguan saraf.

Kelebihan : mirip gout asam urat tinggi

Fluor (F)
Terdapat dalam tanah , air, tumbuhan dan hewan. Sedikit dalam tubuh manusia namun perannya penting. AKG 1.5-4 mg/hari

Fungsi :
Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi (kristal hidroksiapatit yang terbentuk pada awal pembentukan tulang dan gigi diganti oleh kristal fluoroapatit)

Defisiensi :
Karies gigi (penambahan Fluor : Fluorodisasi pada pasta gigi dapat mencegah) dan keropos Tulang

Kelebihan :
Keracunan (konsumsi 20-80 mg/hari) gejalanya : fluorosis(gigi kekuningan), mulas, diare, sakit dada, gatal, muntah.

Sumber :
Air air PAM sudah di fluoridasi 1 ppm (1bagian F/1 juta bagian air atau 1mg /L air))

Kobal (Co)
Sebagian besar dalam tubuh terikat dengan Vit.B 12. Plasma darah mengandung 1 ug Co/100 ml Absorbsi Co pada bagaian atas usus halus mengikuti absorbsi Besi. Absorbsi meningkat bila konsumsi Besi rendah. 85% ekskresi melalui urin Fungsi : merupakan komponen vit.b 12 untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan semua fungsi sel Sumber : Hewan memamah biak mendapatkan dari mikroorganisme dari saluran cerna Manusia mendapatkan dari makanan hewani (hati,ginjal, daging) dan makanan nabati (tergantung pada kondisi tanah sedikit) Defisiensi : bisa terjadi pada vegetarian

Mikro mineral yang belum ditetapkan AKGnya Silikon (Si)


Konsentrasi yang tingg terdapat pada epidermis dan jaringan ikat. Berperan dalam kalsifikasi tulang dan sintesis kolagen Diabsorbsi dalam bentuk asam silikat dan diekskresi dalam urin Konsentrasi plasma rata-rata ; 0,5 ug/L Sumber utama :makanan nabati (biji-bijian dan serealia utuh. Bir juga mengandung Si tinggi

Vanadium (Va)
Berasal dari nama dewi Skandinavia : Cantik, muda dan kemilau Fungsi enzim yang berkaitan dengan fosforilasi pertumbuhan dan perkembangan tulang serta reproduksi normal Sumber Baik : serealia dan hasilnya Sumber sedang : daging,ikan, unggas

Timah (Pb)
Semula hanya dianggap sebagai kontaminasi lingkungan Pada tikus meningkatkan pertumbuhan Sifatnya cenderung membentuk ikatan kovalen seperti carbon Berfungsi sebagai induksi terhadap enzim oksigenase hem (pemecahan hem dalam ginjal dan mengganggu fungsi sel yang bergantung pada hem) Kandungan Timah dalam makanan : belum diketahui

Nikel (Ni)
Pada tahun 1974 : ditemukan sebagai zat gizi esensial pada ayam, tikus dan kambing. Terdapat dalam DNA dan RNA untuk menstabilisasi struktur asam nukleat dan protein sebagai kofaktor atau komponen struktural berbagai enzim Defisiensi : kerusakan hati dan alat tubuh lain Sumber baik : kacang-kacangan, serelia dan produknya Sumber rendah : hewani

Boron (Bo)
Pada tikus dan anjing : Bo berpengaruh terhadap metabolisme mineral makro Suplementasi pada wanita menopause dapat mencegah kehilangan Ca dan demineralisasi tulang

Still under surveylance :


Perak (Ag), Mercuri(Hg), Stanum(Sn), Barium(Ba), Kadmium(Cd), dan Arsen (As)

SELALU OPTIMIS MENGHADAPI HARI ESOK ADALAH KUNCI SUKSES !!! SUKSES ADALAH SESUATU YANG HARUS DIRAIH DENGAN USAHA !! USAHA YANG MUDAH ADALAH DIMULAI DENGAN BELAJAR DAN BERDOA !!

You might also like