You are on page 1of 6

ANALISA TERHADAP PUT USAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR : 135/PLW/2010/PTUN- JKT.

Jakarta 20Desember-2011

Analisa : terhadap putusan PTUN Jakarta Terhadap Putusan No.135/PLW/2010/PTUN-JKT Tentang Pertanahan Para Pihak : Penggugat : Arpah Bin Bakir diwakili oleh kuasa hukumnya kepada Sandi E.Si tungkir ,SH, Supriyadi Sebayang,SH, Samaruddin RD Manulang,SH,Para Advokat pada SESA Law Firm, Jalan Pramuka Raya 19 A, Jakarta Timur berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal, 21 Oktober 2010; Tergugat : KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA JAKARTA UTARA Obyek Sengketa :

KRONOLOGIS TENTANG DUDUK SENGKETA Bahwa Pelawan pada tanggal 17 September 2010 telah mengajukan gugatan pembatalan terhadap Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 601/HGB/DA/1987, tangga l 27 September 1987 tentang Pember ian Hak Guna Bangunan kepada PT.Multi Bina Pura dan Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 830/Roro tan , atas nama PT.Multi Bina Pura International terhadap Terlawan I dan Terlawan I I di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagaimana ternyata dalam perkara nomor 135/G/2010/PTUN- JKT tanggal 17 September 2010 Bahwa selanjutnya dalam pemeriksaan perkara (dismissal ) Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah mengeluarkan Penetapan Nomor 135/G/2010/PTUN- JKT, tangga l 11 Oktober 2010 (selanjutnya disebut Penetapan Aquo) , yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.174.000. ,- (Seratus tujuh puluh empat ribu rupiah ) aquo Pelawan sangat keberatan dan telah mengajukan perlawanan pada tangga l 25 Oktober 2010, oleh karena perlawanan ini diajukan masih dalam tenggang waktu 14 (empat belas )hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2) huruf h UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara oleh karenanya Perlawanan Pelawan harus dinyatakan diterima ; Bahwa adapun keberatan - keberatan Pelawan atas Penetapan aquo karena isi pertimbangan Penetapan aquo tidak di landasi pertimbangan hukum yang benar dengan alasan sebagai berikut :

Pelawan menolak pertimbangan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagaimana ternyata dalam halaman 4 paragraf 2,3 dan 4 pada Penetapan aquo yang pada pokoknya menguraikan : Menimbang,bahwa didalam putusan Nomor 280/Pdt .G/2009 /PN.JKT. UT. termuat perkara antara Para Penggugat (Para Penggugat perkara ini / incasu) selaku Penggugat I sampai dengan Penggugat VI I melawan PT.Multi Bina Pura sebagai Tergugat I dan Kantor Pertanahan Kota Jakarta Utara sebagai Tergugat I I , obyek yang dipersengketakan adalah Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 830/Roro tan ) Bahwa keputusan Menter i Dalam Negeri Nomor : 601/HGB/DA/1987 tangga l 27 September 1987 tentang Pember ian Hak Guna Bangunan kepada PT.MultiBina Pura sebagai dasar terbitnya Sertipikat obyek sengketa aquo. bahwa oleh karenanya Ketua Pengadilan tata Usaha Negara Jakarta berpendapat bahwa obyek sengketa aquo telah diketahui oleh Para Penggugat pada tangga l 9 Agustus 2009, maka sudah semestinya Para Penggugat merasa kepentingannya di rugikan sejak saat keputusan Tata Usaha Negara tersebut diketahui , yaitu sejak tanggal 9 Agustus Bahwa pertimbangan hukum tersebut diatas tentu saja kelir u , mengingat yang menjad i obyek gugatan dalam perkara aquo adalah Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 830/Rorotan atas nama PT.Multi Bina Pura Internasional sedangkan badan hukum yang dimaksud oleh Ketua Pengadi l an Tata Usaha Negara dalam putusan aquo adalah Ser tipikat HGB Nomor 830/Rorotan atas nama PT.Mul t i Bina Pura, sehingga Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara te lah salah dalam menentukan obyek, mengingat nama pemilik Sertipikat tersebut berdasarkan hukum merupakan 2 (dua) badan hukum (subyek hukum) yang berbeda Selanjutnya Penggugat juga menolak pertimbangan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam Penetapan aquo, bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 601/HGB/DA/1987 tangga l 27 September 1987 tentang Pemberian Hak Guna Bangunan kepada PT.Multi Bina Pura diketahui oleh Pelawan pada tanggal 9 Agustus 2009, mengingat dalam gugatan Pelawan di Pengadilan Negeri Jakar ta Utara tidak pernah menguraikan tentang adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebu t di atas , bahkan hingga saat ini Pelawan belum melihat secara pasti bentuk dan isi darI Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut ,mengingat pada saat pemeriksaan dismissal dilakukan , Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara juga tidak pernah memberikan kepada Pelawan.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 601/HGB/DA/1987 tangga l 27 September 1987 tentang Pemberian Hak Guna Bangunan kepada PT.Multi Bina Pura adalah produk Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak bersamaan diterbit k an , meskipun penerbitannya lahir sebagai dasar terbitnya SHGB Nomor 830/Rorotan Bahwa perlu disampaikan mengenai 2(dua) obyek gugatan yang diajukan pembatalannya oleh Pelawan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta diketaui oleh Pelawan secara pasti melalui Putusan Nomor 280/Pdt .G/2009 /PN.JKT.UT yang oleh kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakar ta Utara diberita hukan kepada Pelawan tangga l 14 Jul i 2010, dimana pada halaman 15 poin 7 Putusan Nomor 280/Pdt .G/2009 /PN.JKT.UT. telah diuraikan bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 830/Rorotan atas nama PT.MultiBina Pura sudah beralih kepada dan atas nama PT.Multi Bina Pura Internasional , maka tidak tepat jika Ketua Pengadilan mengatakan bahwa Pelawan mengetahui sejak 9 Agustus 2009, apalagi dalam gugatan Pelawan sebelumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara jelas tidak memuat tentang keberadaan Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 830/Rorotan atas nama PT.Multi Bina Pura Internasional , melainkan yang dikuasai oleh PT.Multi Bina Pura (Badan hukum/subyek hukum yang berbeda) Bahwa oleh karena telah terbukti Ketua Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta dalam mengeluarkan Penetapan aquo tidak didasari fakta dan pertimbangan hukum yang benar , maka sudah seharusnya Penetapan aquo dibatalkan , dan selanjutnya Pelawan mohon agar pemeriksaan pokok perkara Pelawan sebagaimana dimaksud perkara Nomor 135/G/2010/PTUN- JKT. tangga l 17 September 2010 di lanjutkan dan diperiksa dengan acara biasa TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan perlawanan dari Pelawan adalah sebagaimana terurai tersebut diatas Menimbang, bahwa gugatan perlawanan Pelawan tersebut didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tangga l 25 Oktober 2010 dengan register perkara nomor : 135/PLW/2010/PTUN- JKT. , yang dia jukan terhadap Penetapan Dismissal Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 135/G/2010/PTUN- JKT, tangga l 11 Oktober 2010. Dengan demikian Majelis Hakim menilai bahwa gugatan per lawanan diajukan masih dalam tenggang waktu sebagaimana di tentukan dalam Pasal 62 ayat (3) huruf a Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986, oleh karena itu telah memenuhi persyara tan formal untuk dapat diterima dan disidangkan; Menimbang,bahwa Penetapan Nomor : 135/G/2010/PTUN- JKT, tanggal 11 Oktober 2010 yang dikeluar kan oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam amarnya menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat /Pelawan t idak di te r ima , dengan pertimbangan bahwa Surat Keputusan yang digugat diajukan oleh Para Penggugat /Pelawan telah lewat waktu 90 har i (daluwarsa) sebagaimana ketentuan Pasal 55 dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 ten tang Perad i l an Tata Usaha Negara karena Para Penggugat /Pe lawan te lah mengetahui Surat Keputusan obyek sengketa pada tangga l 9 Agustus 2009 sebagaimana telah dimuat dalam gugatan Perdata yang diajukan Para Penggugat /Pelawan dalam perkara Nomor : 280/Pdt .G/2009 /PN.JKT.UT. Menimbang, bahwa terhadap Penetapan Nomor : 135/G/2010/PTUN- JKT. , tangga l 11 Oktober 2010 tersebut Pelawan dalam dalil gugatan perlawanannya pada pokoknya menyatakan keberatan dan menolak atas pertimbangan hokum dalam penetapan dimaksud. Menimbang, bahwa atas gugatan per lawanan Pelawan tersebu t , Terlawan I I telah mengajukan tanggapan/ jawaban dalam persidangan tanggal 23 Nopember 2010 yang pada pokoknya menyatakan pertimbangan hukum Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam penetapan Nomor : 135/G/2010/PTUN- JKT. tangga l 11 Oktober 2010 sudah benar dan tepa t. Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari Penetapan Nomor : 135/G/2010/PTUNJKT. , tangga l 11 Oktober 2010. ,dalil gugatan perlawanan Pelawan, dalil jawaban Terlawan I I serta bukt i - bukt i pendukung yang dia jukan oleh Pelawan, maka yang menjadi permasalahan hukum yang perlu diuji kebenarannya adalah apakah benar Surat keputusan Tata Usaha Negara yang digugat Para Penggugat dia jukan masih dalam tenggang waktu 90 hari sebagaimana ditentukan dalam Pasal 55 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradil an Tata Usaha Negara. Menimbang, bahwa sesuai bukt i P- 1 yaitu Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 280/Pdt .G/2009 /PN.JKT.UT bahwa didalam gugatan Perdata yang dia jukan Pelawan/dahulu Para Penggugat pada tangga l 9 Agustus 2009 tersebut telah dimuat Surat keputusan obyek

sengketa yaitu Sertipik a t Hak Guna Bangunan Nomor 830/Rorotan , dan Surat keputusan Nomor : 601/HGB/DA/1987 tanggal 27 September 1987 tentang pemberian hak sebagai dasar terbi t nya sertipikat obyek sengketa tersebut sudah tercantum dalam sertipik a t tersebu t . Dengan demilian Pelawan/Dahulu Para Penggugat telah mengetahui Surat keputusan obyek sengketa pada tangga l 9 Agustus 2009, sehingga Pelawan merasa kepentingannya di rugikan sejak saat Surat Keputusan obyek sengketa diketahui yaitu sejak pada tanggal 9 Agustus 2009. Menimbang, bahwa sejak dike tahu i Surat Keputusan obyek sengketa tangga l 9 Agustus 2009 sampai dengan dida f t a r kan gugatan di Pengadi l an Tata Usaha Negara Jakar ta pada tangga l 17 September 2010 sudah melampaui tenggang waktu 90 har I sebagaimana te lah di ten tukan dalam Pasal 55 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 ten tang Peradi l an Tata Usaha Negara, sehingga Pengadi l an Tata Usaha Negara Jakar ta t i dak berwenang untuk memer iksa dan mengadi l i perkara tersebu t Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim sependapat dengan pertimbangan-pertimbangan hukum dalam Penetapan Ketua Pengadi l an Tata Usaha Negara Jakar ta Nomor : 135/G/2010/PTUN- JKT, tangga l 11 Oktober 2010 yang menyatakan bahwa gugatan Pelawan/dahulu.Para Penggugat dia jukan te lah lewat waktu 90 hari sebagaimana yang telah di ten tukan dalam Pasal 55 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986, oleh karena i tu gugatan per lawanan Pelawan tidak dapat dibenarkan dan karenanya patut dinyatakan di tolak

KESIMPULAN Uraian sedikit diatas merupakan dasar berpikir kita kenapa kita menerima keputusan pengadilan itu karna pada dasarnya pengadilan itu berpatokan kepada hukum tanpa adanya intervensi dari lembaga diluarnya, dan pada saat ini pengadilan sudah mengalami sedikit perkembangan untuk menghindari sikap yang represif yaitu dengan digunakannya yurisprudensi oleh hakim dalam mengambil keputusan. Dan keputusan untuk tidak menerima gugatan dirasa sudah sangat tepat. Berdasarkan alasan- alasan yang telah disebutkan diatas maka Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memberikan putusan : 1. Menerima Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya 2. Membatal kan Penetapan Nomor 135/G/2010/PTUN- JKT. tanggal 11 Oktober 2010 3. Memerintahkan agar pokok gugatan perkara Nomor 135/G/2010/PTUN- JKT. tertangga l 17 September 2010 diperik sa , diputus dan diselesaikan dengan acara biasa

TUGAS
ANALISA PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Nama : TANTIO FEBRI PRAKOSO NIM : 2101090038 SEMESTER : 5 (LIMA)

You might also like