You are on page 1of 2

Reportasiaaaa

MENGINTIP TELUR KOMODO

eberapa waktu lalu,kami bermain kebun binatang ragunan di jakarta. Di sana, kmi mengintip telur komodo di dalam inkubator. Hmmm..... kenapa harus masuk inkubator, ya? y Kanibal

Saat ini, komodo termasuk binatang langka dan sangat di lindungi. Itu karena jumlahnya sudah sangat sedikit. Kalau tidak dijaga dan di rawat dengan baik, komodo terancam punag. Sayang bukan? Apalagi komodo itu kanibal. Jadi ia bisa memakan teman atau saudara nya sendiri. Wah , tambah sedikit, deh jumlahnya Nah, ketika komodo koleksi kebun binatang ragunan bertelur, para petugas segera mengamankan telur-telur itu. Ssstt, soalnya seringkali komodo itu memakan telurnya sendiri, lo! Jadi, calon anak komodo yang dinanti-nanti kan, enggak akan pernah ada. y Inkubator telur Supaya tidak dimakan oleh komodo dewasa, telur-telur komodo itu dikumpulkan dan di simpan dalam inkubator. Inkubator ini seperti yang di gunakan untuk menghangatkan bayi manusia yang baru lahir. Suhu dan kelembaban di dalam inubator sangat di jaga. Suhunya berkisar 30oC sampai 32oC . telur-telur itu juga ditutup pasir. Di habitat aslinya, biasanya komodo memang beetelur di lubang pasir. Lalu, telur-telur itu dibiarkan begitu saja karena komodo tidak mengerami telurnya. Saat ini, sebanyak 80 butir telur komod masih dieram dalam inkubator, sejak bulan September 2010. Para dokter dan perawat menjaganya 24 jam. Masa pengeraman telur-telur ini akan berlangsung 8 sampai 9 bulan. Apakah semua telur akan menetas jadi bayi komodo? Belum tentu. Berapa perkiraan yang bisa menetas kelak, pak dokter un belum tahu. Karena di habitat aslinya pun,

Reportasiaaaa
seringkali banyak telur komodo yang gagal menetas. Yang berhasil menetas, kadang ada yang langsung komodo dewasa. Waduuuuuh....! Semoga saja dengan bantuan inkubator ini, banyak telur yang menetas, ya. Supaya jumlah komodo bertambah dan tidak punah.

You might also like