You are on page 1of 14

PENERAPAN ERGONOMI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Disusun oleh : Uus Rusmawan 031121014

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA STIKES BINAWAN JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan Makalah dengan judul PENERAPAN ERGONOMI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen Mata Kuliah Ergonomi, Program B K3, STIKES Binawan. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yeng telah membantu sehingga terselesaikannya tugas ini. Terutama kepada Ibu Mayarni, selaku Dosen dari Mata Kuliah Ergonomi. Terakhir, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak utuk perbaikan makalah di masa yang akan datang. Meskipun demikian besar harapan penulis makalah ini bisa bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Tujuan................................................................................................2 C. Manfaat..............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri Pulp dan Kertas.......................................3 B. Penerapan Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas..............................5 C. Penilaian Menurut OWAS.................................................................7 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................11 B. Saran................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ergonomi (ILO) merupakan penerapan ilmu biologi manusia, sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia secara optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan. Ergonomi berkaitan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, peralatan yang digunakan oleh manusia khususnya untuk peralatan import, pekerja dalam keadaan tetap sehat ddalam bekerja, dan pekerja berproduktivitas kerja. Ergonomi dalam suatu tempat kerja terdiri dari 3 aspek yang saling berhubungan yaitu mesin, manusia dan lingkungan kerja. Ergonomi itu sendiri bertujuan agar tercapainya efisiensi dan kesejahteraan kerja yang berkaitan erat dengan produktivitas dan kepuasan kerja. Oleh sebab itu, ergonomi perlu diterapkan di setiap tempat kerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi optimal bagi pekerja diantaranya yaitu mengurangi beban kerja, memperbaiki sikap kerja, dan penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai. Prinsip dasar dari ergonomi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan pekerja secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas. Suatu tempat kerja seharusnya menerpakan ergonomi kerja pada setiap peralatan yang digunakan oleh pekerja, karena hal ini menyangkut kesehatan pekerjanya dan produktivitas yang dihasilkan oleh pekerjanya. Salah stau tempat kerja yang memerlukan penerapan ergonomi di tempat kerjanya adalah bengkel.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang Industri Pulp dan Kertas
2. Untuk mengetahui penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas

C. Manfaat 1. Daapt mengetahui gambaran umum tentang Industri Pulp dan Kertas
2. Dapat mengetahui penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas

BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri Pulp dan Kertas Industri pulp dan kertas merupakan industri yang mengubah bahan baku selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) menjadi pulp, kertas dan kardus. Jenis-jenis selulosa yang dapat digunakan antara lain :

selulosa untuk pembuatan kertas

1.

Selulosa yang disebut dengan hemi selulosa 2. selulosa menjadi pengotor 3.

Sifat penting pada selulosa yang penting untuk pembuatan kertas antara lain:

gugus aktif alkohol (dapat mengalami oksidasi) derajat polimerisasi (serat menjadi panjang)

Makin panjang serat, kertas makin kuat dan tahan terhadap degradasi (panas, kimia dn biologi). Alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi Pulp dan Kertas, anatar lain :

Tanki pencampur Pulper Mesin Kertas Cleaner Alat Pemurnian dalam bentuk disk Mesin Pengepres Mesin pencetak Kertas Mesin Pengering Calendar Stack Mesin Pemotong Serat Air

Urutan proses pembuatan Pulp dan Kertas melalui beberapa tahap, antara lain : 1. Pembuatan pulp pada Pulper Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat. Proses pembuatan pulp ada 3 jenis, antara lain :

Pulping mekanis

dengan

cara

- pemisahan serat secara mekanis - kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan - cocok untuk kertas koran, tisu

Pulping kimia

dengan

cara

pemisahan selulosa dengan bahan kimia yaitu basa (proses soda & proses kraft) dan asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)

Pulping dengan cara semi kimia proses campuran antara kimia & mekanis, pelunakan untuk pemisahan serat dengan larutan sulfit, sulfat astau soda

2. Cleaner Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci. 3. Pemurnian Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan. 4. Pembentukan Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk

meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan. 5. Pengepresan Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack. 6. Pengeringan Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air hingga kadar airnya 5 7 %. 7. Calender Stack Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas. 8. Pope Reel Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas. B. Penerapan Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas Ergonomi di Industri Pulp dan Kertas dapat diterapkan di beberapa hal dalam pekerjaan yang dilakukan di Industri Pulp dan Kertas, antara lain : 1. Tempat Kerja Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan di tempat kerja Industri Pulp dan Kertas, antara lain :

Usahakan pekerja tidak berdiri terus menerus sepanjang dia

bekerja, selingi dengan duduk

Jarak jangkauan antara pekerja dengan mesin yang

dioperasikannya sesuai dengan posisi pekerja, sehingga pekerja akan nyaman dalam melakukan tugasnya

Pencahayaan yang cukup di tempat kerja, dengan memasang

ventilasi yang cukup jumlahnya serta sesuai penempatannya di tempat kerja

Berikan sarana yang sesuai dengan kondisi tubuh pekerja, serta

pastikan seorang pekerja ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kemampuan serta kondisi tubuhnya sehingga dia dapat bekerja secara produktif 2. Desain Tempat Duduk Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan di industri pulp dan kertas pada tempat duduk di tempat kerjanya, antara lain:

Usahakan letak tempat duduk sesuai dengan kondisi tubuh

pekerja, sehingga jangkauan antara pekerja yang duduk dengan mesin atau peralatan yang akan digunakannya sesuai

Berikan pengetahuan pada pekerja mengenai sikap duduk yang baik Memfasilitasi tempat duduk yang ergonomis sesuai dengan

dan benar, seperti punggung tegak dan bahu rileks kondisi tubuh pekerja 3. Tempat Kerja Berdiri Pada pekerja yang melakukan pekerjaannya dengan berdiri di industry pulp dan kertas, penerapan ergonomi yang dapat dilakukan antara lain :

Menyediakan kursi untuk beristirahat pekerja saat dia merasa Tersedianya alas kaki yang sesuai dengan tempat dimana ia bekerja, Pekerja mempertahankan lengan dan siku dekat dengan badan Tinggi mesin atau peralatan yang akan dijangkau atau dioperasikan

lelah berdiri

oleh pekerja sesuai dengan kondisi tubuh pekerja 4. Peralatan yang menggunakan tangan Penerapan ergonomi di industri pulp dan kertas pada peralatan yang menggunakan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan dengan design tombol, pengungkit, stir, dll. Pegangan pengungkit dan stir

disesuaikan dengan kondisi tubuh pekeraja sehingga pekerja nyaman dalam menggunakannya. 5. Pekerjaan dengan Tenaga Fisik Berat Penerapan ergonomi yang dapat dilakukan untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat, antara lain :

Pekerjaan pekerjaan yang berat disesuaikan dengan kapasitas

pekerja

Pekerjaan yang berat dan ringan divariasikan dalam satu hari Pengaturan waktu istirahat yang tepat untuk pekerja dengan Pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu

pada pekerja pekerjaan yang berat melakukan pekerjaan berat tersebut oleh satu pekerja.
C.

Penilaian Menurut OWAS

Gb.1

Gb.2

Gb.3 terlihat pada gambar 1 adalah sebagai berikut :

Gb.4

1. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang

No. Bag. Tubuh 1. 2. 3. 4. Bag. Belakang Lengan Kaki Beban

Pergerakan Bungkuk kedepan Kedua tangan di bawah bahu Duduk < 10 kg Kategori OWAS

skor 2 1 1 1 2

Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 1 adalah kategori 2 yang artinya berbahaya pada system musculoskeletal, memberi pengaruh ketegangan yang signifikan, sehingga perlu adanya perbaikan. 2. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 2 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2. 3. 4. Bag. Belakang Lengan Kaki Beban Pergerakan Lurus Kedua tangan pada atau di atas bahu Berjalan atau bergerak < 10 kg Kategori OWAS skor 1 3 7 1 1

Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 2 adalah kategori 1 yang artinya Tidak masalah pada system musculoskeletal dan tidak perlu perbaikan. 3. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 3 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2. 3. 4. Bag. Belakang Lengan Kaki Beban Pergerakan Lurus Kedua tangan pada atau di atas bahu Berjalan atau bergerak >20 kg Kategori OWAS skor 1 3 7 3 2

Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 3 adalah kategori 2 yang artinya berbahaya pada system

musculoskeletal, memberi pengaruh ketegangan yang signifikan, sehingga perlu adanya perbaikan. 4. Penilaian ergonomi dengan standar OWAS pada kegiatan seperti yang terlihat pada gambar 4 adalah sebagai berikut : No. Bag. Tubuh 1. 2. 3. 4. Bag. Belakang Lengan Kaki Beban Pergerakan Bungkuk kedepan Kedua tangan pada atau di atas bahu Bergerak atau berjalan >20 kg Kategori OWAS skor 2 3 7 3 4

Kategori menurut OWAS dari sikap kerja seperti yang terlihat pada gambar 4 adalah kategori 4 yang artinya berbahaya pada system musculoskeletal, menyebabkan resiko yang jelas dan perlu perbaikan secara langsung.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ergonomi berkaitan erat dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, peralatan yang digunakan oleh manusia khususnya untuk peralatan import, pekerja dalam keadaan tetap sehat ddalam bekerja, dan pekerja berproduktivitas kerja. Salah satu tempat kerja yang memrlukan adanya penerapn ergonomi di tempatnya adaalh Industri Pulp dan Kertas. Industri Pulp dan Kertas merupakan industri yang mengubah bahan baku selulosa (terdapat dalam tumbuhan berupa serat) menjadi pulp, kertas dan kardus. Penerapan ergonomi di Industri Pulp dan Kertas dapat diterapkan pada tempat kerja, design tempat duduk, tempat kerja berdiri, peralatan yang menggunakan tangan, dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik berat. Penerapan ergonomi tersebut disesuaikan dengan kondisi tubuh dari pekerja itu sendiri sehingga pekerja akan merasakan nyaman dan aman dalam pekerjaannya dan bekerja secara produktif. B. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan, antara lain : 1. Industri sebaiknya menyediakan jadwal kerja dan istirahat bagi pekerja 2. Industri sebainya mengadakan pelatihan tentang pekerjaan yang akan dilakukan oleh pekerja kepada semua pekerja di industry Pulp dan Kertas 3. Industri memberikan kesempatan kepada pekerja untuk beradaptasi dengan pekerjaannya yang baru 4. Industri sebaiknya lebih mementingkan kenyamanan dan keamanan pekarja dalam bekerja dengan menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kondisi tubuh pekerja

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Pabrik_Kertas_Tjiwi_Kimia www.E-Kuliah.com www.google.co.id

You might also like