You are on page 1of 6

Perencanaan Keperawatan Tujuan: a. Mengenal eliminasi normal. b. Kembali kekebiasaan defekasi yang regular c.

Cairan dan makanan yang sesuai d. Olah raga teratur e. Rasa nyaman terpenuhi f. Integritas kulit dapat dipertahankan g. Konsep diri baik Kriteria Evaluasi: a. Untuk klien dengan konstipasi: Konsistensi feces lunak Pola defekasi normal Tidak ada distensi abdomen, flatus dan perasaan penuh sebelum defekasi Defekasi nyaman Diet dan cairan seimbang (8-10 gelas per hari, tinggi serat) Latihan teratur setiap hari (minimal 15 menit berjalan) Tidak menahan defekasi Menggunakan laksatif seperlunya b. Untuk klien dengan diare: BAB tidak lebih dari 2 kali sehari Konsistensi faeces baik Hidrasi baik: kulit baik, urin out put 60 ml/jam Bebas dari nyeri abdomen dan iritasi perianal c. Untuk klien dengan inkontinensia bowel: Pertahankan pola defekasi yang teratur Inkontinensia berkurang Bebas iritasi perianal dan bau Berpartisipasi dalam program training bowel Interaksi sosial baik.

BAB V PROSES KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN ELIMINASI Pengkajian 1. Pola berkemih Pada orang-orang untuk berkemih sangat individual 2. Frekuensi Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan kesempatan. Banyak orang-orang berkemih kira-kira 70 % dari urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari. Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu makan. 3. Volume Volume urine yang dikeluarkan sangat bervariasi. 4. Usia Jumlah / hari Hari pertama & kedua dari kehidupan 1560 ml Hari ketigakesepuluh dari kehidupan 100300 ml Hari kesepuluh 2 bulan kehidupan 250400 ml Dua bulan1 tahun kehidupan 400500 ml 13 tahun 500600 ml 35 tahun 600700 ml 58 tahun 7001000 ml 814 tahun 8001400 ml 14 tahun-dewasa 1500 ml Dewasa tua 1500 ml / kurang Jika volume dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam pada orang dewasa, maka perlu lapor. Pengkajian fisik Pengkajian fisik memungkinkan perawat memperoleh data untuk menentukan keberadaan dan tingkat keparahan masalah eliminasi urin. Organ utama yang ditinjau kembali meliputi kulit, ginjal, kandung kemih dan uretra Diagnosa Keperawatan Perubahan dalam eliminasi urine berhubungan dengan retensi urine, inkontinensi dan enuresis Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya inkontinensi urine Perubahan dalam rasa nyaman berhubungan dengan dysuria Resiko infeksi berhubungan dengan retensi urine, pemasangan kateter Perubahan konsep diri berhubungan dengan inkontinensi Isolasi sosial berhubungan dengan inkontensi Self care defisit : toileting jika klien inkontinesi Potensial defisit volume cairan berhubungan dengan gangguan

fungsi saluran urinary akibat proses penyakit Gangguan body image berhubungan dengan pemasangan urinary diversi ostomy Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterampilan pemasangan diversi urinary ostomy Perencanaan & Intervensi Tujuan : Memberikan intake cairan secara tepat Intake cairan secara tepat, pasien dengan masalah perkemihan yang sering intake jumlah cairan setiap hari ditentukan dokter. Pasien dengan infeksi perkemihan, cairannya sering ditingkatkan. Pasien dengan edema cairannya dibatasi. Memastikan keseimbangan intake dan output cairan Mengukur intake dan output cairan. Jumlah caiaran yang masuk dan keluar dalam setiap hari harus diukur, untuk mengetahui kesimbangan cairan. Mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Membantu mempertahankan secara normal berkemih. Mencegah kerusakan kulit Membantu pasien mempertahankan posisi normal untuk berkemih Memberikan kebebasan untuk pasien Mencegah infeksi saluran kemih Memberikan bantuan pada saat pasien pertama kali merasa ingin buang air kecil Jika menggunakan bedpan atau urinal yakin itu dalam keadaan hangat. Memulihkan self esteem atau mencegah tekanan emosional Bila pasien menggunakan bedpan, tinggikan bagian kepala tempat tidur dengan posisi fowler dan letakkan bantal kecil dibawah leher untuk meningkatkan support dan kenyamanan fisik (prosedur membantu memberi pispot/urinal) Untuk anak kecil meningkatkan kontrol berkemih dan self esteem. Tindakan secara umum Tuangkan air hangat dalam perineum Mengalirkan air keran dalam jarak yang kedengaran pasien Memberikan obat-obatan yang diperlukan untuk mengurangi nyeri dan membantu relaks otot Letakkan secara hati-hati tekan kebawah diatas kandung kemih pada waktu berkemih Menenangkan pasien dan menghilangkan sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan. Tindakan hygienis Untuk mempertahankan kebersihan di daerah genital Tujuannya untuk memberikan rasa nyaman dan mencegah infeksi Tindakan spesifik masalah-masalah perkemihan Retensi urin

Membantu dalam mempertahankan pola berkemih secara normal Jika tejadi pada post operasi - berikan analgetik Kateterisasi urin

Inkontinensi Menetapkan rencana berkemih secara teratur dan menolong pasien mempertahankan itu Mengatur intake cairan, khususnya sebelum pasien istirahat, mengurangi kebutuhan berkemih Meningkatkan aktifitas fisik untuk meningkatkan tonus otot dan sirkulasi darah, selanjutnya menolong pasien mengontrol berkemih Merasa yakin bahwa toilet dan bedpan dalam jangkauannya Tindakan melindungi dengan menggunakan alas untuk mempertahankan laken agar tetap kering Untuk pasien yang mengalami kelemahan kandung kemih pengeluaran manual dengan tekanan kandung kemih diperlukan untuk mengeluarkan urine Untuk pasien pria yang dapat berjalan/berbaring ditempat tidur, inkontinensi tidak dikontrol dapat menggunakan kondom atau kateter penis. Enuresis Untuk enuresis yang kompleks, maka perlu dikaji komprehensif riwayat fisik dan psikologi, selain itu juga urinalisis (fisik, kimia atau pemeriksaan mikroskopis) untuk mengetahui penyebabnya. Mencegah agar tidak terjadi konflik kedua orang tua dan anak-anaknya Membatasi cairan sebelum tidur dan mengosongkan kandung kemih sebelum tidur / secara teratur. Implementasi 1. Peningkatan kesehatan Penyuluhan klien tentang masalah eliminasi urin Meningkatkan perkemihan nirmal Meningkatkan pengosongan kandung kemih secara lengkap Pencegahan infeksi 2. Perawatan akut Mempertahankan kebiasaan eliminasi Obat-obatan Kateterisasi Pencegahan infeksi 3. Perawatan restorasi

Menguatkan otot dasar panggul Bladder retraining Melatih kebiasaan Kateterisasi mandiri Mempertahankan integritas kulit Peningkatan rasa nyaman

Evaluasi Untuk mengevaluasi hasil akhir dan respon klien terhadap asuhan keperawatan, perawat mengukur keefektifan semua intervensi. Tujuan optimal dari intervensi keperawatan yang dilakukan ialah kemampuan klien untuk berkemih secara volumter tanpa mengalami gejala-gejala ( misalnya urgensi, disuria, atau sering berkemih). Urin yang keluar harus berwarna kekuningan, jernih, tidak mengandung unsure-unsur yang abnormal, dan memiliki ph serta berat jenis dalam rentang nilai yang normal. Klien harus mampu mengidentifikasi factor-faktor yang dapat mempengaruhi perkemihan normal. Perawat juga mengevaluasi intervensi khusus, yang dirancang untuk meningkatkan fungsi berkemih normal dan mencegah terjadinya komplikasi akibat perubahan pada system perkemihan. KESIMPULAN 1. Konsep Eliminasi Sampah Dan Metabolisme Tubuh Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine : Miksi (berkemih) Refleks berkemih Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi fecal Susunan feses terdiri dari : 1. Bakteri yang umumnya sudah mati 2. Lepasan epitelium dari usus 3. Sejumlah kecil zat nitrogen terutama musin (mucus) 4. Garam terutama kalsium fosfat 5. Sedikit zat besi dari selulosa 6. Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml) Faktor-faktor yang mempengaruhi Eliminasi fecal 1. Usia dan perkembangan : mempengaruhi karakter feses, control Diet 2. Pemasukan cairan. Normalnya : 2000 3000 ml/hari 3. Aktifitas fisik : Merangsang peristaltik usus, sehingga peristaltik usus meningkat. 4. Faktor psikologik 5. Kebiasaan

6. Posisi 7. Nyeri 8. Kehamilan : menekan rectum 9. Operasi & anestesi 10. Obat-obatan 11. Test diagnostik : Barium enema dapat menyebabkan konstipasi 12. Kondisi patologis 13. Iritan

DAFTAR PUSTAKA http://www.proses_pencernaan_makanan.html http://www.siklus_alami_tubuh_dalam_proses_pencernaan_makanan.ht ml Perry, Potter. 2005. Fundamental keperawatan, edisi 4, volume 1. Jakarta : EGC Perry, Potter. 2005. Fundamental keperawatan, edisi 4, volume 1. Jakarta : EGC

You might also like