You are on page 1of 72

Unsur & Konfigurasi Elektron

Yuni K. Krisnandi
Materi dan Komponennya
Materi ditinjau dari atom penyusunnya dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 bagian:
1. Unsur tipe zat paling sederhana dengan sifat fisika & kimia
yang unik. Hanya terdiri dari satu atom.(O, C, H, O, Cl, Na).
Molekul struktur yang mengandung 2 atau lebih atom sejenis yang
berikatan secara kimiawi dan memiliki sifat sebagai satu unit yang
independen (O
2
, N
2
).
2. Senyawa zat yang tersusun dari 2 atau lebih unsur yang
bergabung secara kimiawi untuk membentuk zat baru.
Unsur-unsur dalam senyawa telah pasti jumlah dan rasionya (massanya)
fixed mass ratio. (NaCl, HCl, NH
3
, CO
2
)
Memiliki sifat yang jauh berbeda dari unsur-unsur pembentuknya.
Na = padatan yang eksplosif dalamair, Cl
2
= gas, NaCl = garam,
padatan yang larut dalamair
Hanya dapat dipisahkan dengan proses kimia untuk terurai menjadi
unsur-unsur pembentuknya.
NaCl
(s)
Na
(s)
+ Cl
2(g)
3. Campuran
2 atau lebih unsur atau senyawa dalam berbagai proporsi
Komponen masih memiliki sifat2 mereka
Campuran Heterogen: pemisahannya kasat mata, komposisi regional
berbeda-beda
Campuran Homogen: tidak terlihat pemisahan, komposisi merata
METODE PEMISAHAN SECARA FISIKA: penyaringanm ekstraksi,
distilasi, kristalisasi, kromatografi, dll
Terdiri dari 1 tipe atom
dikelaskan sebagai metal,
nonmetal atau metalloid
Tipe paling sederhana dari
materi yang masih memiliki
sifat-sifat khususnya
Massa atom adalah rata2
masa isotop yang ditimbang
berdasarkan kelimpahan
Atom
proton
elektorn
netron
2 atau lebih unsur bergabung
dalam fraksi yang tetap
berdasarkan massanya
Sifat-sifatnya berbeda dari
sifat unsur-unsur pembuatnya.
Massa molekul adalah
gabungan dari massa atom
Senyawa ionik
Senyawa Kovalen
REAKSI
KIMIA
ZAT MURNI
UNSUR SENYAWA
Model inti Atom
Penemuan elektron dan sifat-sifatnya
awal abad 19 : Sir William Crookes menemukan sinar
katoda bermuatan negatif elektron
1897 : J.J Thomson menggunakan magnet dan medan
listrik untuk mengukur rasio massa partikel sinar katoda
terhadap muatannya.
1909 : Robert Milikan menemukan massa elektron: 9.109 x
10
-31
kg
Penemuan inti atom
Rutherford mengukur pantulan dari partikel yang
ditembakkan ke lempeng tipis emas.
Pantulan tersebut disebabkan oleh partikel bermuatan
positif pada lempeng emas tsb proton pada inti atom
Penemuan neutron oleh Chadwick 20 tahun kemudian
1913: AHLI FISIKA NIELS BOHR mengusulkan :
Elektron dapat berputar mengelilingi proton pada orbit dengan jari-jari
tertentu, yang menurut fisika klasik hal ini tidak mungkin; yaitu elektron
akan jatuh ke dalam inti, sambil meradiasi energi.
Bohr dapat menjabarkan rumus Rydberg yaitu memilih orbit-orbit dengan
persyaratan: momentum orbit (sudut) dari electron adalah m.v.r harus
terkuanta :
h
m.v.r = n --------, n = 1, 2, 3, 4 . . . . . . . . (bilangan kuantum)
2 t
m = massa electron; r = jari-jari orbit; v = laju electron; h = tetapan Planck
Bilangan kuantum berupa bilangan bulat.
Syarat kedua : orbit stabil dan terkuanta, hal ini bertentangan dengan teori
fisika klasik.
Namun dengan menggunakan asumsi konsep fisika secara tradisional, bagi
setiap orbit, energi dan jari-jari diberikan oleh rumus :
m.Z
2
e
4
n
2
h
2
c
o
E = - ------------- r = --------------
8t
2
h
2
c
o
2
t.m.Z.e
2
Z = muatan inti untuk atom H = 1.
Secara singkat Bohr mendapatkan rumus :
R
E = - ------ , maka energi terendah adalah untuk n = 1, E = - R
n
2
Bila elektron tereksitasi ke orbit yang lebih tinggi energinya (n > 1) dan
kembali ke orbit n = 1, diperoleh deret garis UV, karena elektron akan
kehilangan energi yang sama dengan R(1/1
2
1/n
2
).
Untuk kembalinya elektron ke n = 2 (deret sinar tampak); n = 3 (deret infra
merah).
Untuk kasus-kasus ini Bohr menggunakan postulat Planck yang juga
bertentangan dengan fisika klasik, yaitu radiasi terkuanta dan setiap kuantum
radiasi dengan frekuensi, v, mempunyai energi E sebagai :
E = h.v.
Jari-jari orbit yang paling stabil adalah 0,529 sebagai jari-jari Bohr.
Model atom selanjutnya
Model Bohr dilanjutkan oleh Sommerfeld, menunjukkan garis-
garis halus spektrum atom H yang tampak bila ada medan
magnit yang dapat dijelaskan baik oleh orbit berupa lingkaran
maupun ellips. Hal ini memunculkan orbit ellips.
Untuk atom-atom yang jumlah inti dan elektron lebih banyak,
teori Bohr-Sommerfeld harus ditinggalkan, salah satu alasan
adalah tidak mungkin dapat dipastikan bahwa elektron
sebagai partikel yang diskrit dengan tepat ditentukan
letaknya.
MEKANIKA GELOMBANG (WAVE MECHANICS)
HEISENBERG dan SCHRODINGER
Ditemukannya sifat elektron sebagai gelombang, 1924 De
Broglie (fisikawan Perancis) menemukan persamaan :
h
= ----------; = panjang gelombang partikel; h = tetapan Planck;
m.v m = massa partikel dan v = kecepatan partikel.
Elektron yang bergerak mengelilingi inti seperti teori Bohr
dapat dianggap sesuai dengan persamaan de Broglie, namun
sulit menggambarkan gerakan elektron dalam atom dengan
tepat.
Ini sesuai dengan prinsip dasar fisika modern, Heisenbergs
uncertainty principle, yang menyatakan adanya hubungan
antara ketidakpastian dalam suatu lokasi dan momentum suatu
elektron yang dilukiskan oleh persamaan :
h
A
x
.A
px
> --------
4 t
A
x
= ketidakpastian dalam posisi elektron
A
px
= ketidakpastian dalam momentum suatu elektron
Artinya hanya bentuk orbital atau region tentang letak yang
mungkin suatu elektron dapat ditentukan. Probabilitas
menemukan elektron di suatu ruang (electron density) dapat
dihitung setidaknya secara prinsip.
Persamaan Schrodinger
Schrodinger memunculkan persamaan gelombang yang
dihasilkan dari partikel bergerak yang disebut mekanika
gelombang. Dari persamaan ini menyerupai Bohr berhasil
diungkapkan problem atom-atom yang lebih rumit dengan
benar.
Mekanika elektron mempunyai fungsi gelombang, +, yang
memberikan nilai tepat pada setiap titik dalam ruang.
elektron ditinjau sebagai partikel diskrit; +
2
menyatakan
kemungkinan mendapatkan secara relatif pada setiap titik
elektron dipandang sebagai distribusi pole dari muatan
negatif yang densitasnya beragam dari satu tempat ke tempat
lain, sesuai dengan nilai +
2
.
Persamaan Schrodinger didasarkan pada konsep : potensial dan energi
kinetik, tetapi dengan perubahan utama sesuai dengan sifat gelombang
dari elektron.
Ia menggambarkan level energi dan sifat-sifat lain dari elektron dalam atom
dan molekul dan ketika semua interaksi antar partikel dapat dicakup
sebagai hasil dari pengamatan eksperimental.
H. += E.+
H = operator Hamiltonian; e = energi elektron; += fungsi gelombang.
H, meliputi derivatif yang mengoperasikan +dalam bentuk yang dipakai
untuk perhitungan level energi sebagai :
-h
2
o
2
o
2
o
2
[ --------- ( ------ + ------- + ------- ) + V(x, y, z)] +(x,y,z) = E +(x,y,z)
8 t
2
m ox
2
oy
2
oz
2
H
ORBITAL ATOM dalam MEKANIKA GELOMBANG
Dalam mekanika gelombang terdapat lagi bilangan kuantum
utama n yang bernilai dari 1 sampai .
Setiap nilai n terdapat bilangan kuantum anguler, l , nilainya 0,
1, 2 . . . . n-1.
Akhirnya terdapat bilangan kuantum m, nilainya : -l s.d. + l
Tabel Bilangan Kuantum :
N l m
e

1
2
2
3
3
3
4
4
4
4
0
0
1
0
1
2
0
1
2
3
0
0
-1, 0, +1
0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2
0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
1s
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f

Jenis orbital adalah s, p, d dan f (secara abdjad diikuti oleh g, h
dan seterusnya) yang mempunyai nilai l : 0, 1, 2, 3 dan
seterusnya. Bagi setiap nilai n ada 1 orbital s. Bagi nilai n mulai
2 terdapat satu set orbital p dan seterusnya.
Orbital s :
Bentuk simetri bulat (bola).
Orbital p :
Setiap orbital p terdiri atas cuping sepanjang sumbu positif cartesius
dan cuping negatif sepanjang sumbu negatifnya.
Terdapat 3 orbital pada setiap set : p
x
pada sumbu x; p
y
pada sumbu y,
p
z
pada sumbu z.
z
x
y
p
x
p
y
p
z
Orbital -d :
Ada 5 sub set orbital (lihat gambar), beberapa hal penting :
orbital d
z
2
simetri di sekeliling sumbu Z.
orbital-orbital d
xy
, d
yz
dan d
zx
sangat mirip kecuali amplitudo
maksimumnya berada pada masing-masing bidang XY, YZ dan ZX (ruang
antara sumbu cartesiusnya !)
orbital d
x
2
-
y
2
mempunyai bentuk tepat sama dengan orbital dxy, tetapi
diputar 45 pada sumbu Z, hingga cupingnya terarah di sepanjang sumbu X
dan Y.
Orbital f :
Orbital f didapat setelah bilangan kuantum utama n = 4.
Orbital 4f hanya sedikit berperan dalam ikatan kimia,
sedangkan orbital 5f cukup ekstensif digunakan dalam
berbagai senyawaan dari unsur-unsur aktinida.
Table 3-6b Orbitals and Electron Capacity of the First Four Principle
Energy Levels
Principle
energy level (n)
Type of
sublevel
Number of
orbitals per
type
Number of
orbitals per
level(n
2
)
Maximum
number of
electrons (2n
2
)
1 s 1 1 2
2
s 1
4 8
p 3
3
s 1
9 18 p 3
d 5
4
s 1
16 32
p 3
d 5
f 7

Aplikasi Konfigurasi Elektron
1s
2
Bilangan besar "1" bilangan kuantum utama "n" ,
menunjukkan tingkat energi. Info: elektron dari helium
menempati tingkat energi pertama dari atom
Huruf "s" bilangan kuantum momentum anguler "l". Info:
dua elektron dari helium menempati orbital "s" atau orbital
bola.
Eksponen "2" jumlah total elektron pada orbital / subkulit
tersebut. Dalam hal ini, kita mengetahui bahwa terdapat 2
elektron dalam orbital bola pada tingkat energi pertama.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron diatur berdasarkan:
1. PRINSIP AUFBAU :
Limitasi nilai bilangan kuantum menghasilkan prinsip Aufbau, dimana
dasar elektron dalam atom hasil dari kenaikan bilangan kuantum terus-
menerus. Dalam proses ini dimulai dari n, l dan m
l
nilai terendah (1, 0 dan
0) dan juga nilai m
s
.
2. Prinsip Larangan Pauli :
Setiap elektron dalam suatu atom mempunyai set bilangan kuantum yang
unique. Sekurang-kurangnya 1 bilangan kuantum harus berbeda antar satu
elektron terhadap elektron yang lain. Prinsip ini tidak berasal dari
persamaan Schrodinger, tetapi dari penentuan eksperimental struktur
elektronik.
3. Aturan Hund
Pauli exclusion principle : No more than two electrons may occupy a
single orbital and if two do occupy a single orbital, their spin must be
paired. No two electrons can have same four quantum numbers (n, l, m
l
and m
s
) in an atom.
He : 1s
2
Li : 1s
2
2s
1
Be : 1s
2
2s
2
N : 1s
2
2s
2
2p
3
B : 1s
2
2s
2
2p
1
C : 1s
2
2s
2
2p
2
O : 1s
2
2s
2
2p
4
F : 1s
2
2s
2
2p
5
Ne : 1s
2
2s
2
2p
6
(penuh kulit n = 2)
K = [Ar] 4s
1
, Ca = [Ar] 4s
2
[Ar] = konfigurasi Argon : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
.
Susunan periodik Unsur :
1871 : Dmitri Mendeleev Susunan periodik
unsur
Susunan periodik modern: kotak-kotak unsur
disusun berdasarkan kenaikan nomer atom:
Kolom vertikal : golongan 1 sd 8 (A dan B)
Golongan 1-8 A : golongan utama
Golongan 1-10 B : golongan transisi
Baris horizontal : periode 1 sd 7
Secara garis besar dibagai menjadi 3 kelompok:
Logam, non logam, dan metalloid (semi metal).
Elektron Valensi - Elektron dalamkulit terluar dari
suatu atom.
Core Electrons (elektron bag.dalam) - Semua sisa
elektron kulit paling dalam(inner shell)
1A
2A 3A 4A 5A 6A 7A
8A
1B 2B 3B 4B 6B 5B 7B
8B
Untuk Unsur Golongan
Utama: jumlah elektron
valensi sama dengan
nomor golongan (jumlah
elektron s dan p).
Untuk unsur logam
transisi elektron
valensi sama dengan
jumlah elektron s dan
d(n-1).
Golongan unsur Utama
Ditemukan dalam kolom ada kesamaan sifat kimia dan konfigurasi
elektron terluarnya mirip.
Maka nampak ada koreksi yang serasi dari konfigurasi elektron terhadap
ketatanan berkala.
Kolom yang dihuni unsur berciri konfigurasi elektron ns
2
np
6
diletakkan di
ujung kanan juga bersama-sama dengan He (1s
2
) dan inilah golongan gas
mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn.
Selanjutnya untuk konfigurasi elektron :
[..] ns : terletak paling kiri : Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr (logam alkali)
[..] ns
2
: terletak nomor 2 dari kiri : Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra (logam
alkali tanah)
[..] ns
2
np
5
: golongan halogen : F, Cl, Br, I, At.
[..] ns
2
np
4
: golongan chalcogen : O, S, Se, Te.
[..] ns
2
np
3
: tidak mempunyai nama : N, P, As, Sb, Bi.
[..] ns
2
np
2
: idem : C, Si, Ge, Sn, Pb.
[..] ns
2
np
1
: idem : B, Al, Ga, In, Te.
Golongan Unsur Transisi
menempati daerah tengah dari
Tabel.
Di antara Ca ( Z = 20) dan Ga (Z =
31) terdapat 10 unsur yang
mengandung konfigurasi
elektron berorbital 3d.
Konfigurasi elektronnya : [Ar]
4s2 3d
x
, x berharga 1 s.d. 10,
demikian pula [Kr] 5s
2
4d
1
s.d
[Kr] 5s
2
4d
10
.
Deret lain mulai dari La : [Xe] 6s
2
5d
1
; Hg : [Xe] 6s
2
5d
10
.
Dari Ce s.d. Lu melewati pengisian orbital 4f, sehingga terdapat 30 unsur
secara vertikal terhadap kolomdengan ciri konfigurasi elektron ; [] ns
2
(n-
1)d
x
. Dengan mengecualikan Zn, Cd dan Hg, unsur-unsur ini disebut unsur-
unsur transisi (blok d).5d
10
.
Unsur-unsur lantanida & Aktinida
Akhirnya, 14 unsur
antara La dan Hf dengan
orbital 4f diisi, ini
disebut unsur-unsur
lantanida, mirip dengan
lantanum.
Yang satu lagi mengandung 5f disebut golongan aktinida. Letaknya
di bawah lantanida yang sesuai. Kadang-kadang disebut sebagai
unsur-unsur golongan blok f.
Konfigurasi Elektron
AtomH : memiliki 1 elektron
: 1s
1
: 1 kulit periode
: 1 elektron valensi golongan
: golongan IA, periode 1
AtomHe : memiliki 2 elektron
: 1s
2
: 1 kulit periode
: 2 elektron valensi golongan
: golongan VIIIA, periode 1
AtomLi : memiliki 3 elektron
: 1s
2
, 2s
1
: 2 kulit periode
: 1 jumlah elektron valensi
golongan
: golongan IA, periode 2
AtomCl : memiliki 17 elektron
: 1s
2
, 2s
2
, 2p
6
, 3s
2
, 3p
5
: periode = 3
: golongan = VIIA
Mn: [Ar]4s
2
3d
?
Berapa elektron yang terdapat pada subkulit d?
4, 5, 6
Soal
Grup dalam SPU
Grup Nama Konfig. Valensi
Grup I Logam Alkali ns
1
Grup II Logam Alkali Tanah ns
2
Grup VII Halogen ns
2
np
5
Blok d Logam Transisi ns
2
(n-1)d
1-10
Blok - p Unsur Gol. utama ns
2
np
1-6
Blok - f Logam Tanah Jarang (n-2) f
1-14
Grup VIII Gas Mulia ns
2
np
6
Grup dalam SPU
Logam
Konduktor
Melepaskan elektron
Nonlogam
Mudah patah
Mengambil elektron
Semi-Logam or Metalloid
Logam Alkali
Logam Alkali Tanah
Halogen
Logam Transisi
Gas Mulia
Logam Transisi Dalam
Sistem Periodik Unsur-Unsur
Di dalam sistim periodik unsur-unsur ;
Jari-Jari atom = dari kanan atas ke kiri bawah
semakin besar.
Afinitas elekron = dari kiri bawah ke kanan
atas semakin besar.
Energi Ionisasi = dari kiri bawah ke kanan
atas semakin besar
Kelektronegatifan = dari kiri bawah ke kanan
atas semakin besar
Sistem Periodik Unsur-Unsur
Afinitas elektron
Energi Ionisasi
Kelektronegativan
Membesar ke atas dan ke kanan.
Semua tingkat energi penuh
1
2
3
4
5
6
7




Semua sub-kulit penuh (s, p, d, f)
Setengah penuh
Kestabilan Unsur
Contoh Konfigurasi Elektron unsur transisi
Tembaga (Copper = Cu)
Harapan : [Ar] 4s
2
3d
9
Kenyataan : [Ar] 4s
1
3d
10
Cu mendapatkan kestabilan dengan mengisi
penuh sub-kulit (orbital) d.
Kestabilan Unsur
Khrom (Chromium = Cr)
Harapan : [Ar] 4s
2
3d
4
Kenyataan : [Ar] 4s
1
3d
5
Cr mendapatkan kestabilan dengan cara mengisi
setengah penuh sub-kulit (orbital) d.
Kestabilan Unsur
Contoh Konfigurasi Elektron unsur transisi
Kestabilan Unsur
Contoh Konfigurasi Elektron unsur transisi
Tuliskan konfigurasi elektron yang diharap- kan
dan kenyataan, dari beberapa unsur di bawah ini
:
Mo-42
Ag-47
Au-79
1
2
3
4
5
6
7

Kestabilan Unsur
Bentuk Ion
Agar menjadi stabil Atom umumnya akan mengambil
atau melepaskan elektron.
Sehingga mempunyai konfigurasi elektron (Isoelek-
tronik) seperti Gas Mulia.
O
2-
10e
-
[He] 2s
2
2p
6
Kestabilan Unsur
Konfigurasi Elektron Ion
Tulis konfigurasi elektron Oksigen agar men-dekati
Gas Mulia.
8
O =
1
s
2
,
2
s
2
,
2
p
4
ion Oksigen O
2-
Ne
Kestabilan Unsur
Beberapa unsur Transisi, jika berada dalam
bentuk ion, umumnya elektron valensi dari sub-
kulit s akan dilepaskan terlebih dahulu sebelum
melepaskan elektron dari sub-kulit d.
Misalnya, Ti
+
diharapkan ; [Ar] 4s
2
, 3d
1
Ternyata ; [Ar] 4s
1
, 3d
2
Elektron Valensi
Electron dalam suatu unsur dapat dibagi menjadi
elektron inti (core) dan elektron Valensi
(valence electrons).
Na 1s
2
2s
2
2p
6
3s
1
Core = [Ne] dan e-valensi = 3s
1
Br [Ar] 3d
10
4s
2
4p
5
Core = [Ar] 3d
10
dan e-valensi = 4s
2
4p
5
Struktur Titik Elektron Lewis
Struktur titik Lewis adalah, suatu cara untuk
menggambarkan struktur elektron valensi dari
suatu atom.
Struktur digambarkan sebagai titik-titik (yang
mewakili elektron valensi) disekitar simbol unsur.
Struktur Titik Lewis, juga dapat dipakai untuk
menjelaskan elektron ikatan yang terdapat di
dalam suatu molekul.
Struktur Titik Elektron Lewis
Contoh ;
O
F
O
H
H
N
Diagram Lewis
Struktur Molekul
Teori ikatan
Gaya tarik menarik apa
yang terdapat di dalam
molekul, yang
menyebabkan atom-
atom berikatan satu
dengan lainnya?
Teori ikatan
Atom-atom berikatan satu
dengan lainnya membentuk
suatu senyawa (molekul),
sebab senyawa lebih stabil
daripada atom-atom yang
terpisah sendiri-sendiri.
Aturan Oktet
Atom cenderung
mengambil, melepaskan,
atau menggunakan
bersama elektron untuk
mencapai 8 elektron
valensi disekelilingnya.
ATURAN
OCTET !
Aturan Oktet
Umumnya atom membentuk ikatan dengan men-capai
struktur 8 (delapan) elektron valensi disekitar atomnya.
Kecuali ;
Hidrogen hanya memiliki 2 e
-
-valensi
Li, Be, dan B hanya memiliki 2, 4, 6 e
-
-valensi
Pengembangan Oktet lebih dari 8 e
-
-valensi
(Misalnya ; S, P, Xe)
Radikal memiliki elektron valensi yang ganjil
(odd)
Menggambar Struktur Lewis
Susunlah kerangka dari atom-atom yang berikatan, sesuai
rumus molekul yang ditentukan.
Susun atom-atom tunggal (atom logam) biasanya berada
di tengah-tengah dan atom lain berada di sekelilingnya.
Hitung dan jumlahkan seluruh elektron valensi dari atom-
atom yang membentuk ikatan (bila perlu gunakan SPU).
Bentuk ikatan (2 e
-
) di antara atom-atom yang ber-ikatan.
Tambahan:
Lengkapilah susunan 8 e
-
pada atom pusat terlebih
dahulu.
Distribusi sisa e
-
, sebagai e
-
yang tidak ber-ikatan agar
setiap atom mencapai aturan oktet (dan ikuti beberapa
kekecualian yang ada).
Jika tidak tersedia cukup e
-
untuk mengikuti aturan
Oktet, pindahkanlah e
-
yang tidak ber-ikatan menjadi
bentuk ikatan rangkap (2 = double bond atau 3 = triple
bond).
Menggambar Struktur Lewis
CF
4
1 C 4e
-
= 4e
-
4 F 7e
-
= 28e
-
32e
-
- 8e
-
24e
-
F
F C F
F
Menggambar Struktur Lewis
BeCl
2
1 Be 2e
-
= 2 e
-
2 Cl 7e
-
= 14 e
-
16 e
-
- 4 e
-
12 e
-
Cl Be Cl
Menggambar Struktur Lewis
CO
2
1 C 4e
-
= 4 e
-
2 O 6e
-
= 12 e
-
16 e
-
- 4 e
-
12 e
-
O C O
H O H
F B F
F
F F
F S F
F F
N O
Sangat tidak stabil!
N O
Very unstable!!
Ion Poliatom
Hitung dan jumlahkan seluruh elektron valen-si
dari atom-atom yang membentuk ikatan.
Tambahkan 1e
-
untuk setiap muatan negativ.
Kurangi 1e
-
untuk setiap muatan positiv.
Ikuti prosedur seperti sebelumnya.
Letakkan tanda kurung (bracket) disekitar Ion dan
tuliskan jumlah muatannya.
Ion Poliatom
ClO
4
-
1 Cl 7e
-
= 7 e
-
4 O 6e
-
= 24 e
-
31 e
-
+ 1 e
-
32 e
-
- 8 e
-
24 e
-
O
O Cl O
O
NH
4
+
1 N 5e
-
= 5 e
-
4 H 1e
-
= 4 e
-
9 e
-
- 1 e
-
8 e
-
- 8 e
-
0 e
-
H
H N H
H
Ion Poliatom
Resonansi Struktur
Molekul tidak dapat digambarkan hanya
dalam satu diagram Lewis saja.
Struktur nyata adalah suatu rata-rata dari
beberapa kemungkinan.
Beberapa kemungkinan struktur dipisah-kan
dengan tanda panah dua arah.
Resonansi Struktur
O
O S O
O
O S O
O
O S O
SO
3
Resonansi Struktur
O S O
O S O

You might also like