You are on page 1of 5

PENDIDIKAN ANAK DI ERA GLOBALISASI Drs. H.

Fauzan

. . ,
Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia, Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, dengan berusaha sekuat kemampuan melaksanakan perintah - perintah Allah, dan meninggalkan larangan-larangan Allah SWT. Termasuk taqwa adalah kita tingkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap ajaran-ajaran agama Allah, demikian juga masalah pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Memperhatikan pendidikan bagi anak-anak, berarti memperhatikan pula masa depan keturunan kita, agar dapat supaya menjadi umat yang berkualitas, sejahtera fisik dan mentalnya agar menjadi ummat yang kuat, cerdas, cakap, menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki agama yang kokoh. Maka jangan meninggalkan anak keturunan dalam keadaan lemah, menjadi umat yang terbelakang. Allah SWT berfirman :


Artinya : Hendaklah takut orang-orang yang bila (wafat) meninggalkan keturunan yang tiada berdaya, kawatir akan nasib mereka. Hendaklah

mereka bertaqwa kepada Allah, dan mengatakan kata-kata yang benar. (An-Nisa' : 9) Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia. Memperhatikan masa depan keturunan, berarti memperhatikan pula atas keberhasilan pendidikan anak bangsa kita, yang mesti tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional bangsa dan negara. Sebagai bangsa yang sedang membangun, kita menyadari bahwa pembangunan nasional kita, menghadapi berbagai tantangan yang sampai saat ini masih merupakan hambatan yang rawan. Masalah-masalah ini, meliputi jumlah pendudukan yang sangat besar, tingkat pertumbuhan yang tinggi, jumlah penduduk usia muda dan anak-anak yang sangat besar. penyebaran penduduk yang belum merata, dan lain sebagainya. Dari sekian permasalahan kependudukan tersebut adalah karena adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak seimbang dengan pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kebutuhan hidup lainnya. Karena itulah berawal dari problem ini, maka berturut-turut muncul persoalan-persoalan berikutnya. Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia Dalam membentuk Indonesia baru pada era globalisasi, gerakan pembangunan harus mengarah kepada prioritas pengembangan sumber daya manusia atau peningkatan kualitas manusia. Bahkan dewasa ini, kehidupan era teknologi dan industrialisasi semakin mendorong kepada globalisasi dunia. Keadaan yang demikian ini, tentunya semakin memacu tumbuhnya persaingan ketat di semua aspek kehidupan manusia. Maka kita di tuntut untuk leb1h slap mengantisipasi kekuatan umat, untuk dapat berperan dalam pembangunan, sehingga tidak terpontal apalagi tertinggal. Bagaimanapun, kita telah memasuki era perkembangan dan pengetrapan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang telah membawa banyak perubahan yang hebat dan cepat. Perkembangan bangsa dan perubahan itu lambat atau cepat akan mempengaruhi seluruh sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk

umat Islam. Sehingga akan terjadi penggeseran tata nilai kehidupan. Sebab bagaimanapun juga kita sudah tidak dapat lepas atau melepaskan diri dari situasi yang mengarah kepada globalisasi dunia ini. Oleh karena itu, merupakan kewajiban kita semua, untuk meningkatkan kualitas keberagamaan bangsa, untuk dapat menjadi daya tangkal terhadap pengaruh negatif, sekaligus menjadi potensi bagi kelanjutan pembangunan bangsa dan negara. Peningkatan kualitas keberagamaan bangsa, sebagai daya tangkal terhadap pengaruh negatif. tidak dapat dilepaskan dari pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa. Maka agama-lah yang sangat diperlukan untuk dapat men-filter dari segala pengaruh negatif. Firman Allah SWT :


Artinya : Hendaklah sebagian dari golongan mereka pergi memperdalam ilmu agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya. Apabila telah kembali, supaya mereka dapat menjaga dirinya. ( At-Taubah : 122 ) Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia Dari uraian diatas, kita sebagai orang beragama perlu kiranya menyadari bahwa dalam era globalisasi ini, pendidikan agama bagi putra-putri kita sangat penting sekali untuk terwujudnya kaum intelektual dan cendekiawan muslim sejati, mampu menangkal berbagai pengaruh negatif yang menyelubungi kehidupan mereka. Hadirin kaum muslimin jama'ah Jum'ah yang berbahagia Adalah keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama. Sebab di dalam keluarga inilah anak, pertama-tama memperoleh didikan dan bimbingan. Dikatakan lingkungan utama, sebab sebagian besar dari kehidupan anak adalah di

dalam keluarga. Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga. Di dalam keluarga, orang tua memegang peranan yang paling dominan dan memikul tanggungjawab anak-anaknya. Sabda Nabi Muhammad saw:

()
Setiap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan fitrahnya (Islam), maka kedua orang tuanya yang akan menjadikan yahudi, atau nasrani atau majusi. (HR. 13ukhori dan Muslim)

Artinya :

Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia Oleh karena itu sebagai orang tua hendaklah memberi arahan, bimbingan serta memberi contoh pengamalan atau perilaku yang sesuai dengan agama, serta dapat mencegah amalan yang tidak sesuai dengan agama. Kemudian dalam pergaulan anak dengan lingkungan atau masyarakat. Orang tua harus selalu mengawasi dan mengarahkan kepada anak-anaknya agar bergaul dengan warga masyarakat yang ber-akhlaqul karimah. Demikian juga setiap anak yang hendak memasuki jenjang memilih pendidikan sekolah atau pendidikan formal orang tua hendaknya mengarahkan pada pendidikan yang basic agamanya dapat dipertanggung jawabkan. Firman Allah SWT :

: ) (6

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim : 6 )

Sabda Nabi Muhammad saw:

) (
Artinya : Setiap kamu adalah penanggung jawab dan setiap kaum akan ditanya atas segala yang menjadi pertanggung jawabnya. ( HR. Bukhori dan Muslim ) Hadirin jama'ah Jum'ah yang mulia Dari apa yang telah kami uraikan diatas, maka bahwa di era globalisasi pasti akan banyak pengaruh yang negatif bagi kehidupan kita dan anak-anak kita. Sebagai modal utama untuk menangkal pengaruh negatif tidak ada lain adalah pendidikan agama. Dan apabila kualitas keberagamaan bangsa dari hasil pendidikan anak dapat meningkat, insya Allah harapan masyarakat dalam Qoryatan Thoyyibah akan tercapai pula. Amin.

You might also like