Professional Documents
Culture Documents
LARUTAN ELEKTROLIT
Pengertian sifat koligatif larutan; Pengertian elektrolit; Teori-teori yang menjelaskan elektrolit; Jenis-jenis larutan elektrolit; Perbedaan elektrolit dan non elektrolit; Perhitungan dan rumus yang berhubungan dengan elektrolit.
Pengertian elektrolit
Elektrolit ialah zat yang larutannya dalam air atau leburannya dapat menghantarkan aliran listrik. Larutan elektrolit juga menunjukkan sifat-sifat koligatif, tetapi lebih besar dari zat non elektrolit dengan konsentrasi yang sama. Dikatakan larutan Elektrolit memiliki sifat-sifat koligatif yang abnormal.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut: HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2eH2(g) Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
Teori Ion Svante August Arrhenius Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikelpartikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
ion-ion lawan sebagaai akibat gaya tarik antar ion. Sifat-sifat elektrolit ditentukan oleh interaksi antar ion-ion tersebut dan hal ini tergantung oleh valensi, konsentrasi ion, temperature dan tetapan dielektrikum medium. y Pada temperature tetap dan untuk pelarut tertentu, faktor temperature dan tetapan dilektikum tetap, hingga sifat elektrolit ditentukan oleh valensi ion dan konsentrasi ion. Hal ini berlaku untuk larutan encer. Oleh Debye-Huckel, pengaruh konsentrasi dan valensi ion terhadap gaya tarik antar ion dapat ditanyakan sebagai kekuatan ion dari larutan.
1. Larutan Elektrolit Kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menj adi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu ( = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah : Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
2. Larutan Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan y ang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H 2CO3, H2S dan lain-lain. Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
Perbandingan umlah partikel total antara larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit dengan konsentrasi yang sama misalnya a M adalah: Jumlah molar sisa molekul yang tidak terionkan ditambah molar ion yang dihasilkan, dibagi jumlah molar mula-mula jika tidak terionkan.
Harga I yang besarnya [1+(n-1)E] ini yang kemudian dikenal dengan faktor vant hoff. Persamaan penurunan titik beku larutan elektrolit :
Keterangan : (Tf = Penurunan titik beku Kf = Tetapan titik beku molal g = Massa zat terlarut dalam garam Mr = Mr zat terlarut P = massa pelarut dalam gram E = derajat ionisasi / derajat disosiasi
Contoh Perhitungan
Penurunan titik beku dari 19,6 gram asam sulfat dalam 2 liter air ternyata besarnya 2,9 kali dari 3 gram urea yang terlarut dalam 500 gram air. Berapa persen derajat ionisasi asam sulfat tersebut? Kf = 1,86
Jawab : Urea rumus kimianya CO(NH2)2 Mr Urea = 12+16+ 2(14+2) = 60 Molalitas urea = (g/Mr) x (1000/P) = (3/60) x (1000/500) = 0.1 m Penurunan Titik Beku larutan urea tersebut adalah (?Tf): = m.Kf = 0.1 x 1,86 = 0,186 0C Penurunan titik beku asam sulfat adalah 2,9 kali ?Tf urea = 2,9 x 0,186 = 0,5394 0C Molalitas asam sulfat = (g/Mr) x (1000/P) = (19,6/98)x(1000/2000) = 0,1 m
Penurunan titik beku asam sulfat ?Tf = m. Kf. i 0,5394 = 0,1 x 1,86 x i i = 2,9 Faktor Van Hoff (i) i = {1 + ?(n-1)} 2,9 = 1 + ?(3-1) 2,9 = 1 + 2? 1,9 = 2? ? = 0,95 Jadi persen ionisasi asam sulfat adalah 0,95 x 100% = 95%
WASSALAMUALAIKUM