You are on page 1of 21

Larutan elektrolit

Kelompok 2  Anisa Pebiansyah  Datu Wage R  Dea Garcita  Dea Widiastin

LARUTAN ELEKTROLIT
Pengertian sifat koligatif larutan; Pengertian elektrolit; Teori-teori yang menjelaskan elektrolit; Jenis-jenis larutan elektrolit; Perbedaan elektrolit dan non elektrolit; Perhitungan dan rumus yang berhubungan dengan elektrolit.

Pengertian sifat koligatif larutan


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan ya ng tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: Penurunan tekanan uap jenuh Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Tekanan osmosis

Pengertian elektrolit
Elektrolit ialah zat yang larutannya dalam air atau leburannya dapat menghantarkan aliran listrik. Larutan elektrolit juga menunjukkan sifat-sifat koligatif, tetapi lebih besar dari zat non elektrolit dengan konsentrasi yang sama. Dikatakan larutan Elektrolit memiliki sifat-sifat koligatif yang abnormal.

Teori-teori yang menjelaskan elektrolit


Michael Farraday

Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut: HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2eH2(g) Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

Teori Ion Svante August Arrhenius Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikelpartikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

Teori Gaya Tarik Antara Ion Debye-Huckel


y Ion-ion ini dalam larutan dikelilingi oleh atmosfer

ion-ion lawan sebagaai akibat gaya tarik antar ion. Sifat-sifat elektrolit ditentukan oleh interaksi antar ion-ion tersebut dan hal ini tergantung oleh valensi, konsentrasi ion, temperature dan tetapan dielektrikum medium. y Pada temperature tetap dan untuk pelarut tertentu, faktor temperature dan tetapan dilektikum tetap, hingga sifat elektrolit ditentukan oleh valensi ion dan konsentrasi ion. Hal ini berlaku untuk larutan encer. Oleh Debye-Huckel, pengaruh konsentrasi dan valensi ion terhadap gaya tarik antar ion dapat ditanyakan sebagai kekuatan ion dari larutan.

Jenis-jenis larutan elektrolit


Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya ionisasi), larut an dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit, yang terdiri dari elek trolit kuat dan elektrolit lemah serta larutan non elektrolit

1. Larutan Elektrolit Kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menj adi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu ( = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah : Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

2. Larutan Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan y ang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:

Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H 2CO3, H2S dan lain-lain. Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Contoh : + (aq) + Cl- (aq) NaCl(s) Na

Perbedaan elektrolit dan non elektrolit


Larutan Elektrolit 1. Dapat menghantarkan listrik 2. Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) 3. Lampu dapat menyala terang atau redup dan ada gelembung gas Contoh: Garam dapur (NaCl) Cuka dapur (CH3COOH) Air accu (H2SO4) Garam magnesium (MgCl2 Larutan Non Elektrolit 1. Tidak dapat menghantarkan listrik 2. Tidak terjadi proses ionisasi 3. Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas Contoh: Larutan gula (C12H22O11) Larutan urea (CO NH2)2 Larutan alkohol C2H5OH (etanol) Larutan glukosa (C6H12O6)

Perhitungan dan rumus yang berhubungan dengan elektrolit.


Svante Arrhenius pada tahun 1887, dari hasil penelitiannya telah memberikan suatu konsep yang dikenal dengan nama derajat ionisasi (E), yaitu suatu bilangan pecah yang menyatakan berapa bagian dari elektrolit yang pecah menjadi ion-ion, atau E= banyaknya mol yang terionisasi banyaknya mol elektrolit mula-mula

Perbandingan umlah partikel total antara larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit dengan konsentrasi yang sama misalnya a M adalah: Jumlah molar sisa molekul yang tidak terionkan ditambah molar ion yang dihasilkan, dibagi jumlah molar mula-mula jika tidak terionkan.

Harga I yang besarnya [1+(n-1)E] ini yang kemudian dikenal dengan faktor vant hoff. Persamaan penurunan titik beku larutan elektrolit :

Keterangan : (Tf = Penurunan titik beku Kf = Tetapan titik beku molal g = Massa zat terlarut dalam garam Mr = Mr zat terlarut P = massa pelarut dalam gram E = derajat ionisasi / derajat disosiasi

Contoh Perhitungan

Penurunan titik beku dari 19,6 gram asam sulfat dalam 2 liter air ternyata besarnya 2,9 kali dari 3 gram urea yang terlarut dalam 500 gram air. Berapa persen derajat ionisasi asam sulfat tersebut? Kf = 1,86

Jawab : Urea rumus kimianya CO(NH2)2 Mr Urea = 12+16+ 2(14+2) = 60 Molalitas urea = (g/Mr) x (1000/P) = (3/60) x (1000/500) = 0.1 m Penurunan Titik Beku larutan urea tersebut adalah (?Tf): = m.Kf = 0.1 x 1,86 = 0,186 0C Penurunan titik beku asam sulfat adalah 2,9 kali ?Tf urea = 2,9 x 0,186 = 0,5394 0C Molalitas asam sulfat = (g/Mr) x (1000/P) = (19,6/98)x(1000/2000) = 0,1 m

Penurunan titik beku asam sulfat ?Tf = m. Kf. i 0,5394 = 0,1 x 1,86 x i i = 2,9 Faktor Van Hoff (i) i = {1 + ?(n-1)} 2,9 = 1 + ?(3-1) 2,9 = 1 + 2? 1,9 = 2? ? = 0,95 Jadi persen ionisasi asam sulfat adalah 0,95 x 100% = 95%

WASSALAMUALAIKUM

You might also like