You are on page 1of 8

Periodontitis kronis Periodontitis kronis biasanya disebut sebagai adult Periodontitis atau crhonic adult periodontitis.

Mrupakan entuk yang paling banyak dari periodontitis. Ini biasa dianggap sebagai perkembangan penyakit. Bagaimanapun, dengan adanya faktor sistemik ataupun faktor lingkungan yang mungkin bisa menentukn reaksi host terhadap akumulasi plak,seperti deabetes mellitus, meroko, atau stres yang mungkin menyebabkan perkembangan penyakit ini makin agresif. Meskipun periodontitis kronis paling sering terdapat pada remaja, itu bisa terjadi juga pada anak-anak ataupun orang tua sebagai respon terhadap plak kronis dan akumulasi kalkulus. Penelitian ini mendasari perubahan nama dari adult periodontitis disarankan menjadi periodontitis kronis. Plak menyebabkan periodontitis terdapat pada remaja. Menjadi pandangan yang lebih universal dari periodontitis kronis, yang dapat terjadi pada semua umur. (lht hal. 7) Periodontitis kronis didefinisikan sebagai pnyakit infeksi dikarenakan inflamasi pada jaringan lunak dari gigi, kehilangan jaringan ikat secara progresif dan kehilangan tulang. Definisi ini menggaris bawahi tanda-tanda klinis dan etiologis dari penyakit.(1) susunan mikrobial plak. (2) inflamasi periodontal. (3) hilangnya jaringan ikat dan hilangnya tulang alveolar. Susunan poket periodontal biasanya di akibatkan oleh proses penyakit resesi gingiva sekaligus kehilangan jaringan ikat pada kasus kedalaman poket yang menyisakan kedangkalan. Meskipun pada keduanya mulai terjadi kehilangan jaringan ikat dan kehilangan tulang. Keadaan Klinis Ciri-ciri umum Tanda-tanda klinis dapat ditemukan pada pasien yang tidak terinfeksi periodontitis kronis mungkin terdapat akumulasi plak supragingiva dan plak subgingiva (seringkali bersamaan dengan penumpukan kalkulus). Inflamasi gingiva penyusun poket, kehilangan jaringan ikatperiodontal, kehilngan tulang alveolr dan supurasi (gambar 31-1). Pada pasien dengan OH yang buruk, gingiva bisa terlihat mengkilat hingga agak bengkak dan memperlihatkan perubahan interval warna dari merah pucat menjadi merah tua. Hilangnya bintik bintik gingiva dan berubahya topografi permukaan mungkin termasuk kekasaran dan gulungan margin gingival dan kekerasan atau lekukan papilla. Pada beberapa pasien, terutama mereka yang menjalani rawat jalan secara teratur perubahan warna, kontur dan kepadatan seringkali bersamaan dengan inflamasi gingiva mungkin tidak terlihat saat pemeriksaan dengan inflamasi

gingiva bisa terdeteksi hanya saat perdarahan dari gingiva sebagai respon dari pemeriksaan poket periodontl dengan menggunakan periodontal probing (gambar 31-2 A dan 31-3 A). Perdarahan gingiva baik secara tiba-tiba ataupun disebabkan probing. Ini biasa. Dan hubungan eksudat inflamasi dari cairan cervicular dan supurasi dari poket biasanya juga di temukan. Pada beberapa kasus, contohnya seperti akibat dari inflamasi tingkat rendah, ketebalan serat jaringan lunak bisa trsembunyi saat terjadi inflamasi. Kedalaman poket brvariasi dari kedua kehilangan tulang baik secara horizontal ataupun vertikal dapat ditemukan. Kegoyngan gigi sering terjadi pada kasus bert dengan kehilngan perlekatan dan kehilngan tulang yang luas. Periodontitis kronis bisa terdiagnosis secara klinis dengn mendeteksi perubahan inflmasi kronis pada marginal gingiva, kemunculan poket periodontal dan kehilanagan perlekatan secara klinis. Hal itu dapat terdiagnosis secara klinis apabila diikuti dengan kehilangan tulang. Penemun itu mungkin mirip dengan yang terlihat pada penyakit agresiv. Perbedaan mendasar terletak pada umur pasien, derajat peningkatan penyakit dari waktu ke waktu, kesamaan alami dari penyakit agresif dan ketiadaan ketergantungan dari faktor lokal pada penyakit agresif di bandingkan dengan kberadaan plak yang banyak dan kalkulus pada periodontitis kronis. Distribusi Penyakit Periodontitis kronis tergantung dari efek samping pnyakit. Tanda-tanda klinis dari periodontitis kronis : inflamasi, susunan poket, hilangnya jaringan ikat dan kehilangan tulang. Hal ini akibat langsung. Efek samping dari akumulasi plak subgingiva. Sebagai kesimpulan dari efek lokal ini, poket, jaringan ikat dan kehilangan tulang mungkin terjadi pada satu permukaan gigi meskipun permukaan lain berada pada level normal jaringan ikat. Sebagai contoh, bagian proksimal permukaan dengan akumulasi plak kronis mungkin menyebabkan kehilangan jaringan ikat sedangkan permukaan yang bebas plak dari gigi yang sama mungkin bebas dari penyakit. Pada kesempatan ini, sebagai efek samping, periodontitis kronis mungkin i jelaskan menjadi localized, saat sebagian sisi menunjukan perlekatan dan kehilangan tulang atau umunya, ketika beberapa sisi disekitar mulut terkena, sebagai berikut : Localized Periodontitis. Periodontitis dianggap localized saat kurang dari 30% sisi di mulut menunjukan hilangnya perlekatan dan kehilangan tulang. (gambar 31-2)

Generalized Periodontitis. Periodontitis dianggap localized katika 30% atau lebih sisi di mulut menunjukan hilangnya perlekatan dan kehilangan tulang. (gambar 31-3) Pola kehilangan tulang yang nampak pada periodontitis kronis terlihat vertikal. Ketika perlekatan dan kehilangan tulang yang hebat terjadi pada permukaan satu gigi diatas permukaan yang berdekatan. (gambar 31-2) Horizontal, ketika proses kehilangan perlekatan dan tulang terjadi sat bersamaan pada sebagaian besar permukaan gigi. (gambar 31-3, B). Kehilangan tulang secara vertical biasanya bersamaan dengan mambentuk defek tulang dan menyusun poket infrabony. Kehilangan tulang secara horizontal biasanya bersamaan dengan poket suprabony . (Hal. 23) Keganasan Penyakit Keganasan penyakit merusak periodontium hal ini terjadi dikarenakan dari periodontitis kronis yang umumnya tergantung jalannya waktu. Dengan bertambahnya umur, kehilangan perlekatan dan kehilangan tulang menjadi lebih sering dan lebih ganas. Akibat dari akumulasi kerusakan (Bab 8). Keganasan penyakit bisa di jelaskan sebagai berikut : Ringan & mengalami kemajuan (Bab 7). Hal ini bisa digunakan untuk mendiskripsikan keganasan penyakit pada seluruh keadaan mulut atau status penyakit pada gigi setiap individu, yaitu : Slight/mild periodotitis. Kerusakan jaringan periodontal terjadi kehilangan perlekatan kira-kira 2 mm secara klinis. Modarate Periodontitis. Kerusakan jaringan kehilangan perlekatan 3 - 4 mm secara klinis. periodontal terjadi ketika

ketika

Periodontitis Ganas. Kerusakan jaringan periodontal terjadi ketika kehilangan perlekatan 5 mm secara klinis. Gejala. Pasien bisa menjadi khawatir ketika mereka tahu memiliki periodontitis kronis. Ketika mereka mendapati gusi mereka berdarah saat menyikat gigi atau maka, terdapat ruang antero gigi mereka yang dapat menyebabkan perpindahan gigi atau gigi mereka bisa tanggal. Karena periodontitis kronis biasanya menyakitkan. Bagaimanapun juga. Biasanya pasien kurang suka untuk dirawat dan menerima perawatan yang direkomendasikan. Pada kesempatan ini respon negatif biasanya pada pertanyaan seperti ini Apakah ini mnyakitkan? itu tidak cukup untuk menghilangkan kecurigaan terhadap periodontitis. Terkadang rasa sakit muncul akibat adanya karies, menyebabkan gigi menjadi sensitiv terhadap

panas dan dingin. Area dari localized periodontitis tumpul akan rasa sakit. Kadang teradiasi dalam di dalam rahang bersamaan dengan periodontitis. Adanya sisa makanan pada gigi impaksi bisa membuat pasien tidak nyaman. Peningkatan Kemajuan Penyakit Pasien memiliki kekhawatiran pengaruh plak menyebabkan periodontitis kronis selama ini. Perkembangan penyakit ini biasanya lambat tapi bisa berubah karena faktor sistemik ataupun lingkungan dan kebiasaan. Periodontitis kronis dapat terjadi kapan saja dan tanda persamaannya mungkin terdeteksi selama masa tua karena adanya akumulasi plak kronis dan kalkuluskarena perkembangan penyakit ini lambat. Bagaimanapun periodontitis biasanya menjadi jelas atau nampak pada usia antara 30 th ke atas. Perkembangan periodontitis kronis tidak selalu sampai pada semua bagian mulut. Beberapa area yang terlibat masi tetap sama pada waktu yang lama. Pastinya perkembangannya bisa berulangkali. Perkembangan lesi yang berulang sering terjadi pada bagian interproksimal dan selalu di barengi dengan banyaknya akumulasi plak dan tidak mudah melakukan tindakan kontrol plak. Pada area furkasi overhanging margins, bagian gigi yang mal posisi dan area food impaksi. Telah di jelaskan perkembangan beberapa jenis penyakit. Pada kasus ini perkembangan tindakan dilihat dari banyaknya kehilangan perlekatan selama periode ini. y Continous model : perkembangan penyakit jenis ini berlanjut dan akibatnya perkembangan dari kerusakannya kelihatan konsisten selama terjadinya penyakit. Model acak/random: perkembangan penyakit menimbulkan kerusakan dalam waktu yang singkat tanpa adanya kerusakan berarti. Sebagai contoh penyakit ini datang secara tiba-tiba tergantung dari proses kronologis penyakit gigi tersebut. Multiple Brust Model : Perkembangan penyakit periodontal yang terjadi pada gigi selama ini dan ledakan aktivitas ini ditambah dengan lamanya ketidak aktivan. Kronologis dari penyakit ini tidk sama pada setiap individu gigi/tiap kelompok gigi.

Prevalensi Prevalensi periodontitis kronis meningkat seiring usia. Biasanya sama pada semua orang baik pria ataupun wanita. Periodontitis itu berjalan seiring waktu bukan tergantung waktu. Intinya. Bukan karena umur seseorang sehingga menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit tapi lebih kepada lamanya waktu

dari jaringan periodontal terakumulasi oleh plak. Kejadian dan prevalensi dari periodontitis kronis didiskusikan secara detail pada bab 8. Faktor Resiko Penyakit Awal mula Periodontitis Meskipun bukan faktor resiko utama pada penyakit ini tetapi merupakan prediksi. Awal mula periodontitis menyebabkan pasien memiliki resiko besar untuk kehilangan prlekatan dan tulang. Tantangan dari akumulasi plak. Ini berarti pasien tersebut yang memiliki poket, hilangnya perlekatan dan kehilangan tulang akan terus kehilangan jaringan pendukung periodontal secara terus menerus bila perawatannya gagal. Pada saat ini, pasien dengan periodontitis kronis akan terjangkiti penyakit ini lagi bila terjadi akumulasi plak. Ini berarti di butuhkan monitoring dan perawatan dari periodontitis guna mencegah kembalinya penyakit ini. Faktor resiko di beritahukan pada pasien dan harus didiskusikan. Faktor Lokal Akumulasi plk pada permukaan gigi dan gusi pada perbatasan antara gigi dan gusi tergantung dari pergerakan agen utama pada etiologi dari periodontitis kronis. Hilangnya perlekatan dan tulang bersamaan dengan meningkatnya banyaknya organisme bakteri gram negativ pada permukaan biofilm pada plak subgingival, yang banyak meningkat jumlah bakteri yang bersifat patogen dan virulen. Porphyromonas Gingivalis (dari bakteroides gingivalis), Tannerella forsythia (dari bakteroides gingivalis) dan Treponema denticola, yang di kenal juga dengan sebutan red compleks yang biasanya menyertai mulainya hilangnya perlekatan dan tulang pada periodontitis kronis (lihat Bab 9&13)

You might also like