You are on page 1of 5

Tim karate Indonesia berhasil menorehkan pencapaian luar biasa pada ajang SEA Games 2011 kali ini.

Betapa tidak, setelah hanya berhasil menyabet tiga medali emas pada SEA Games 2009 Laos, kali ini Umar Syarif dan kawankawan berhasil meraup 10 emas. Hasil tersebut bahkan melampaui target yang diberikan oleh Pengurus Besar Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (PB FORKI) yang menargetkan tujuh emas, serta KONI Pusat dengan target lima emas. Keberhasilan itu pun tidak lepas dari peran seluruh elemen yang terkait dalam pembinaan karate di Tanah Air. Namun, hal terpenting dari hasil tersebut adalah dengan terus memupuk rasa kebersamaan antara pengurus dengan para atletnya. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PB FORKI, Hendardji Soepandji kepada wartawan usai partai final di Jakarta, baru-baru iniMenurutnya, terdapat tiga kunci keberhasilan atas prestasi yang diraih oleh tim karate Indonesia, yaitu kebersamaan, kerja keras dan komitmen. Kebersamaan antara pengurus dan atlet dilihat Hendardji sebagai hal yang cukup signifikan dalam meningkatkan performa atlet di pertandingan. Mereka merasa dekat dengan pengurus, sehingga merasa nyaman untuk berlatih dan bertanding. Mereka merasa, kami (pengurus) memerhatikan nasib mereka, katanya. Selain kebersamaan, kerja keras para atlet juga menjadi faktor besar raihan medali tersebut. Menurut Hendardji, atlet Indonesia telah bekerja keras dengan melakukan persiapan selama dua tahun. Mereka juga melakukan try out ke luar negeri, seperti Jepang, untuk mengikuti turnamen dalam masa persiapan tersebut. Hal penting lainnya, mereka (atlet) memiliki komitmen untuk berprestasi pada SEA Games kali ini. Hal ini penting karena dapat memperkuat langkah mereka untuk jadi juara, ujarnya. Meskipun telah meraih prestasi gemilang, bukan berarti para atlet dapat beristirahat dalam waktu yang lama. Hendardji mengatakan, para atlet hanya akan diberi libur selama tiga bulan, dan setelah itu harus mengikuti pelatihan kembali. Mereka juga disiapkan untuk mengikuti kejuaraan dunia atlet elit pada Juni 2012 mendatang. Sampai pertandingan hari terakhir SEA Games 2011 pada cabang karate, Indonesia berhasil menjadi juara dengan mengumpulkan 10 medali emas, dari 12 yang diperebutkan. Pada hari ketiga yang berlangsung kemarin, mempertandingkan kategori tim kumite putra dan putri. Tim "Merah Putih" berhasil menunjukkan dominasinya dengan menyumbangkan dua emas. Pada tim kumile putra, Indonesia mengalahkan Filipina 3-0 lewat karateka Hendro Salim, Juntar Simanjuntak, dan CristoMandolo. Langkah gemilang tim putra, juga diikuti oleh tim kumite putri yang mengalahkan Malaysia secara dramatis dengan skor 2-1. Tim putri diisi oleh Yulanda Asmuruf, Fitrianingsih Nur Hidayat, dan Martinel Prihastuti. Atas hasil tersebut, total medali yang dikumpulkan oleh Indonesia adalah 10 emas, 2 perak dan 3 perunggu.

Karateka putra Indonesia (kiri-kanan) Yulizar, Christo Mondolu, Hendro Salim, Umar Syarief, Jintar Simanjuntak, Suryadi, dan Donny Dharmawan menyanyikan lagu Indonesia Raya saat upacara pemberian medali nomor Kumite Beregu Putra SEA Games XXVI Tennis Indoor.

Karateka Indonesia Umar Syarief menggigit medali emas saat upacara pemberian medali nomor Kumite +84kg putra SEA Games XXVI Indonesia melawan karateka Thailand Sanphasit Chonlaph di Tennis Indoor Senayan, jakarta, Sabtu (12/11). Umar Syarief berhasil menyumbangkan medali emas setelah memenangi pertandingan dengan skor 9-1.

Di antara cabang olahraga baru di arena SEA games tersebut adalah cabang olahraga Vovinam, olahraga bela diri khas dari Vietnam. Vovinam adalah bela diri yang berasal dari Vietnam dan baru pertama kali dipertandingkan dalam SEA Games XXVI 2011. Olahraga bela diri ini menggabungkan ketegasan pencak silat dan kelembutan wushu. Bali menjadi sentra olahrag di Indonesia karena menjadi tempat awal berkembangnya vovinam. Cabang olahraga yang dipertandingkan hanya tiga hari dari tanggal 14 sampai 16 November itu menyediakan 14 medali emas. Tempatnya di GOR Tanjung Priok Sport Hall, Jakarta Utara. Total atlet yang berlaga dari cabang ini adalah sebanyak 27 orang, yang terdiri dari 9 putri dan 18 putra. Saingan terberat kontingen Indonesia dalam cabang ini adalah Vietnam yang merupakan negara asal bela diri tersebut. Ada dua nomor yang dipertandingkan di olahraga ini, yaitu nomor seni pementasan (art/performance) dan kategori pertandingan.

Pada dasarnya ada kemiripan antara Vovinam dengan cabang olahraga silat, yang merupakan bela diri khas Indonesia. Sehingga, semua atlet Vovinam Indonesia punya keahlian pencak silat. Atlet pelatnas vovinam rata-rata berasal dari cabang pencak silat. Oleh sebab itu, mereka tidak mengambil kuda-kuda untuk melindungi kepala karena di pencak silat dilarang mengenai kepala. Sebaliknya di cabang vovinam, apabila mengenai kepala lawan justru mendapat poin. Di kejuaraan Laos Asian Indoor Games in 2009, Indonesia berhasil meraih dua mendali emas. Selain itu, di ajang kejuaraan yang digelar di Kamboja, Indonesia meraih lima medali emas. Pengalaman itu menjadi modal berharga untuk menatap persaingan perebutan medali cabang vovinam di arena SEA Games 2011. Pada Sea Games 2011, Indonesia menurunkan 27 atlet, diantaranya 9 putri dan 28 putera. Dalam SEA GAMES ini, peserta cabang olahraga Vovinam hanya diikuti empat negara yakni, Laos, Vietnam, Kamboja dan Indonesia. Lawan terberat Indonesia yaitu Vietnam yang merupakan olahraga asal Vovinam itu sendiri. Atlet vovinam Indonesia akan menghadapi lawan kuat dari negara yang lebih dulu mengenal vovinam, bela diri asli Vietnam, seperti Laos, Kamboja, Thailand, dan Filipina. Indonesia pertama kali mengikuti vovinam dalam ASEAN Indoor Games 2009. Atlet Indonesia meraih dua medali emas dan lima perunggu. Sebelumnya kontingen Indonesia berjaya dalam Kejuaraan tingkat Asia Tenggara yang digelar di Pnomh Penh, Kamboja dari 13-17 Oktober. Mereka pulang dengan titel juara ke dua di bawah Vietnam yang menjadi asal olah raga beladiri tersebut. Indonesia mendapatkan lima medali emas, lima medali perak dan tujuh medali perunggu. Vietnam sebagai juara pertama meraih sembilan medali emas dan 10 medali perak. Lima medali emas itu berasal dari nomor performance single woman oleh Kadek Wulandari, woman weapon double oleh Luh Gede Arista Dewi dan Ni Made Ratna Dewi, men weapon double oleh I Kadek Ari Sutara dan Putu Ruwita, women defense oleh Eni Kusmayanti dan Sulendra, dan men multi weapon oleh Ari Wirawan, Wisnu Atmadi Sudewa, Suryawan, dan Tomi Sunjay.

Tim pencak silat Indonesia kembali mengukir prestasi dengan menjadi pengumpul medali emas terbanyak pada SEA Games XXVI yang digelar di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta. Dengan perolehan sembilan medali emas, lima perak, dan dua perunggu dengan total 16 medali diharapkan mampu mengembalikan kejayaan olahraga pencak silat Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya Pada SEA Games dua tahun lalu di Laos, tim Indonesia dalam cabang olahraga itu hanya mampu meraih dua medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu, dengan total delapan medali. Manajer tim pencak silat Indonesia Edhy Prabowo mengatakan perolehan medali emas pada SEA Games sudah melampaui target diharapkan pemerintah. "Sebenarnya target untuk mendapatkan medali emas cabang olahraga ini dari pemerintah adalah sebanyak lima keping. Tetapi berkat kerja keras dari timnas dan para atlet tersebut, sehingga harapan dari kita semua dapat terwujud untuk mendapatkan perolehan medali tersebut," katanya. Namun di sisi lain, kata dia, pihaknya merasa belum puas dengan hasil ini karena semua yang berlaga ini dipersiapkan untuk mendapatkan medali emas. "Bahkan harapan kami untuk bisa menyapu bersih medali emas yang dipertandingkan sebanyak 18 keping," kata Edhy Prabowo yang juga anggota Komisi VI DPR-RI itu. Ia mengatakan walau belum bisa memenuhi semua harapan tersebut, pihaknya merasa bersyukur bisa mendapatkan prestasi yang gemilang dan menjadi juara umum pada cabang olahraga bela diri pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara dua tahunan itu. "Kami syukuri apa yang kami dapat. Semua atlet sudah berjuang keras untuk meraih prestasi membela tim Merah Putih. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan para atlet, karena berbulan-bulan mereka meninggalkan pekerjaan dan jauh dari keluarganya demi melakukan pemusatan latihan nasional demi memperkuat Timnas Indonesia," katanya. Menyinggung para atletnya bertanding, dia mengatakan bahwa mereka sudah sekuat tenaga bertanding demi kejayaan bangsa. "Mereka sudah fokus untuk bertanding, namun ada beberapa hal yang kita tidak duga dan itu bukan semua kesalahan dari atlet. Contohnya, pada waktu babak penyisihan atlet kita ada yang cedera, keseleo maupun hidungnya sampai berdarah. Namun mereka terus berjuang," ujarnya. Dia mengatakan pada laga kategori seni, atlet Indonesia semua bisa menyapu bersih emas yang dipertandingkan. Namun pada pertandingan tarung sejumlah atlet seperti Tuti Trisnayanti pada kelas C putri yang diharapkan mendapat emas ternyata hanya bisa meraih perak. Begitu juga Atlet putri di kelas D, Mariati yang diharapkan bisa menyumbang medali emas juga kandas, hanya mendapatkan medali perak. "Sedangkan atlet andalan Sapto Purnomo di kelas D putra dan Pranoto di kelas I hanya bisa meraih medali perak," kata Edhy Prabowo. Ia juga berharap kepada pemerintah untuk ke depannya membina atlet Indonesia, sehingga bisa lebih baik dan meningkatkan prestasi olahraga nasional. "Selama ini dukungan pemerintah sudah cukup baik, tetapi ke depannya agar terus ditingkatkan pembinaan kepada atlet. Dan yang terpenting menganggarkan dana yang lebih untuk olahraga, sehingga dalam latihan tidak setengah hati," katanya. Dengan demikian, menurut dia, para atlet yang ingin mendapat ilmu dari luar negeri, sehingga mereka harus siap berlatih juga ke negeri tersebut yang lebih menguasai teknik-teknik pertandingan. "Kami perlu latihan intensif di dalam negeri juga ke luar negeri. Tetapi kalau berlatih di dalam negeri dari segi fasilitas kita masih jauh ketinggalan. Ada padepokan Pencak silat, tapi fasilitasnya belum mendukung dan berstandar internasional," ujarnya. Idealnya untuk padepokan silat, kata dia, harus fasilitas lengkap peralatannya, seperti matras harus tidak dipindahkan, memiliki ruang fitness, dalan fasilitas lainnya yang memadai. "Selama ini kami dalam melakukan pelatnas untuk mendapatkan fasilitas, di antaranya 'track jogging', kolam renang, kami harus mencari tempat di luar padepokan ini," kata Edhy Prabowo. Persahabatan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Soebianto mengatakan bahwa dalam laga pertandingan cabang olahraga pencak silat negara-negara Asia Tenggara ini untuk menjunjung tinggi persahabatan dan sportivitas.

Cabang olah raga bela diri tarung drajat akan menggelar pertandingan eksibisi di ajang SEA Games XXVI 11-22 November 2011. Achmad Derajat, pendiri olahraga tarung drajat, mengatakan pertandingan eksibisi tersebut akan membuat olahraga asli Indonesia itu semakin terkenal. Achmad Derajat mengatakan tarung drajat sudah menyebar ke berbagai negara, khususnya di Asia Tenggara. Terbukti beberapa negara sudah mengunjungi Pusat Perguruan Tarung Drajat di Bandung. Saat ini kami fokus agar tarung drajat bisa menjadi olahraga resmi pada SEA Games Myanmar 2013 mendatang, ujar Achmad Drajat, kemarin. Pertandingan ekshibisi tarung drajat akan digelar di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, 13-14 November 2011. Ajang ini akan diikuti 48 atlet dari delapan negara, Thailand, Malaysia, Laos, Myanmar, Timor Leste, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Menurut dia, perkembangan olah raga bela diri yang didirikan sejak 18 Juli 1972 itu di negara-negara itu cukup bagus. Untuk meningkatkan kemampuan petarung, Perguruan Tarung Drajat sudah mempersiapkan pelatih untuk dikirim ke negara-negara tersebut. Yang terpenting adalah menyiapkan tatanan bahasa dalam peraturan permainan untuk disosialisasikan dengan bahasa internasional, ujarnya. Namun, kata Achmad, perkembangan olahraga ini membutuhkan dukungan negara untuk menyediakan fasilitas dan pendanaan. Dua faktor tersebut sangat berperan meningkatkan prestasi atlet, kata dia. Ia menyebut Brunei dan Myanmar sebagai negara yang serius mengembangkan olahraga ini dengan memanggil pelatih asal Indonesia. Pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara, SEA Games XXVI, akan mempertandingkan 44 cabang olahraga dari berbagai disiplin olahraga. Dari seni bela diri, ada 10 cabang akan yang akan memperebutkan emas. Cabang itu adalah anggar, wushu, tinju, vovinam, karate, taekondo, kempo, pencak silat, judo, dan gulat.

TUGAS KLIPPING
NAMA : ALDI FIRDAUS

KELAS : 5C

MATA PELAJARAN : PENJASKES

You might also like