You are on page 1of 28

Arwin Zoelfatas A . T u j u a n : Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat :1.Mendefinisikan psikologi dan psikologi pendidikan2.

Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan individu, indikatorindikator motivasi, bentuk- bentuk konflik, bentuk-bentuk perilaku salah-suai dan taksonomi perilaku individu.3.Menjelaskan psikologi pendidikan sebagai ilmu, arti penting psikologi pendidikan bagiguru, peranan dan pengaruh pendidikan terhadap perubahan dan perkembangan perilakuindividu.4.Menguraikan mekanisme pembentukan perilaku menurut pandangan behaviorisme danholistik. B.Pokok Bahasan 1.Pengertian Psikologi Pendidikan.2 . P e r i l a k u I n d i v i d u . 3.Taksonomi P e r i l a k u I n d i v i d u . 4.Pengaruh Pendidikan terhadap Perubahan Perilaku dan Pribadi Individu. C . I n t i s a r i B a c a a n Pengertian Psikologi Pendidikan Secara etimologis, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa atau nafash i d u p , d a n l o g o s a t a u i l m u . D i l i h a t d a r i a r t i k a t a t e r s e b u t s e o l a h o l a h p s i k o l o g i merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu padasalah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kitamengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung Psikologi Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat. Psikologi Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek aspek kepribadiannya. Psikologi Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis) Psikologi Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal. Psikologi Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan d u n i a industri. Psikologi Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikanDisamping jenis jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus berkembang,sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.P s i k o l o g i p e n d i d i k a n d a p a t d i k a t a k a n s e b a g a i s u a t u i l m u k a r e n a d i d a l a m n y a t e l a h memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni : Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yangterlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat pendidikan.

Epistemologis; teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil dalil psikologi p e n d i d i k a n dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional , baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif. Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang p s i k o l o g i y a n g s e c a r a k h u s u s m e n g k a j i p e r i l a k u i n d i v i d u d a l a m k o n t e k s s i t u a s i pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu,dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap tujuan psikologi yang utama adalah penerapannya secara nyata dalam pemecahan pemecahan masalah tertentu manfaat psikopend adalah membantu proses pendidikan membantu para pendidik agar dalam menentukan tugas mendidiknya dapat dilakukan dengan caara yang lebih baik, karena dibantu dengan pengetahuan tentang tingkah laku anak didik yaitu psikopend. Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar. Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat : 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu. 2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya. 3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban. 4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya. 5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

6, Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya. 7. Menilai hasil pembelajaran yang adil. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian. Psikologi Pendidikan, Pengertian dan Penerapan Seperti kita ketahui secara umum tujuan pendidikan nasional sebagaimana telah diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945 adalah sebagai upaya mencerdaskan generasi-generasi bangsa yang nantinya akan menjadi penerus perjuangan generasi terdahulu dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia menuju bangsa yang berbudi luhur dan berkesejahteraan sosial. Namun demikian untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 diatas, bukanlah merupakan suatu hal yang mudah untuk diraih. Realitas globalisasi dan modernisasi dilengkapi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya, diakui atau tidak telah memberi dampak negatif yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dampak positif yang ditimbulkan terhadap perkembangan para generasi bangsa ini, dan selanjutnya hal ini akan dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diamatkan oleh UUD 1945 diatas. Dampak negatif dari globalisasi, modernisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya terhadap perkembangan generasi-generasi bangsa ini tentunya bukan merupakan rahasia lagi. Hampir tiap hari kita disuguhi dengan informasi-informasi mengenai pelajar yang membolos sekolah dan keluyuran dijalanan atau berada di tempat penyewaan Play Station (Memorandum, 11 Maret 2008), pelajar yang terlibat perkelahian (News.okezone.com), pelajar yang terlibat perilaku seks bebas (http:www.bkkbn.go.id), pelajar yang terlibat penyalah gunaan NARKOBA (http:www.bkkbn.go.id) dan masih banyak lagi. Realitas perilaku para pelajar sebagaimana telah digambarkan diatas, jelas sangat menuntut keterampilan para tenaga pendidik dalam memahami perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik para pelajar jika menginginkan para pelajar tersebut tidak gagal di bangku sekolah dan tidak

kehilangan masa depan mereka. Disinilah pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi para tenaga pendidik dan disinilah pentingnya peran seorang Psikolog dalam dunia pendidikan. Arthur S. Reber, 1988 seorang guru besar psikologi di Brooklyn College, University of New York City, University of British Columbia Canada, dan University of Innsbruck Austria (dalam Syah, 2001) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas. 2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum. 3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan. 4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif. 5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan. Tadrif, 1987 (dalam Syah, 2001) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan. Adapun ruang lingkupnya, meliputi: 1. Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan dengan mengajar dan belajar). 2. Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dalam mengajar dan belajar); dan 3. Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan belajar). Senada dengan gagasan Tadrif diatas Santrock (2007) menegaskan psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan dan merupakan bidang yang sangat luas, mencakup bagaimana mendesain lingkungan fisik kelas?, bagaimana menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran?, bagaimana menghadapi perilaku bermasalah?, bagaimana memahami gaya belajar dan gaya berfikir siswa?, bagaimana mendeteksi kemampuan belajar siswa?, bagaimana memotivasi siswa?, bagaimana cara penggunaan pendekatan behavioral, kognitif dan sosial dalam pembelajaran? dan masih banyak lagi. Berangkat dari beberapa definisi dan ruang lingkup psikologi diatas, kiranya telah cukup jelas bahwa pengetahuan tentang psikologi pendidikan sangatlah diperlukan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Lindgren sebagaimana dikutip Surya (1982), manfaat psikologi pendidikan ialah untuk membantu para tenaga pendidik dalam mengembangkan pemahaman mengenai kependidikan dan prosesnya.

Sementara itu Chaplin (1972) menitik beratkan psikologi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan metode-metode yang telah disusun secara rapi dan sistematis. Jika ditilik dari sejarah perkembangan disiplin ilmu psikologi pendidikan, memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa ilmu psikologi pendidikan sangatlah dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Sejarah telah mencatat peran William James (1842 1910) dalam dunia pendidikan yang telah memberikan sumbangan pemikiran akan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar dikelas guna meningkatkan mutu pendidikan melalui kuliahnya yang bertajuk Talks to Teachers, John Dewey (1859-1952) telah memberikan sumbangan tentang konsep anak sebagai pembelajar aktif (active learner), kemudian Skinner (1954) telah mengembangkan konsep programmed learning (pembelajaran terprogram) dan masih banyak lagi. Lebih jelas Syah (2001) dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru menegaskan, setidaknya ada 10 (sepuluh) macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prisnsip psikologis, yaitu: 1. Seleksi penerimaan siswa baru. 2. Perencanaan pendidikan. 3. Penyusunan kurikulum. 4. Penelitian kependidikan. 5. Administrasi kependidikan. 6. Pemilihan materi pelajaran. 7. Interaksi belajar mengajar. 8. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan. 9. Metodologi mengajar. 10. Pengukuran dan evaluasi.

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.

Fungsi psikologi sebagai ilmu Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi

Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

[sunting] Pendekatan perilaku Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. [sunting] Pendekatan kognitif Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. [sunting] Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan. [sunting] Pendekatan fenomenologi Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep

tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya. [sunting] Kajian psikologi Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah: 1. Psikologi perkembangan Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut 2. Psikologi sosial Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat) studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. 4. Psikologi kognitif Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat . Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan penemuan dan menerapkan prinsip prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

Read more: http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-pendidikan/#ixzz1lr6mx9pU

Topik 1Latihan 1 Pengertian Psikologi Pendidikan Psikologi Pendidikan ialah penggabungan bidang psikologi dan pendidikan, iaitu kajiansaintifik terhadap tingkah laku murid dalam situasi pendidikan .aspek aspek psikologidalam kajian meliputi tingkahlaku murid terhadap segala aktiviti pengajaran pembelajaran dalam situasi bilik darjah.Atan Long (1976) menghuraikan psikologi pendidikan sebagai sains yang mengkajitingkahlaku pelajar dalam suasana pembelajaran dalam bilik darjah .Smith ( 1978)menjelaskan psikologi pendidikan sebagai kajian saintifik terhadap tingkahlaku dalam pendidikan, termasuk prinsip-prinsip dan kaedah pengajaran dan pembelajaran yangdigunakan untuk mrnyelesaikan masalah pendidikan.Slavin (1991) menyatakan psikologi pendidikan ialah kajian tentang murid ,pengajarandan pembelajaran yang mengfokus proses proses pengetahuan kemahiran nilai dan sikapdialihkan daripada guru kepada murid dalam bilik darjah termasuk aplikasi prinsip- prinsip psikologi dalam pengajaran .Ilmu psikologi merangkumi pelbagai topic yang boleh diaplikasikan didalam berbagai- bagai bidang khasnya bidang pendidikan seperti pemikiran dan tingkahlaku manusiaterhadap pembelajaran.Kebanyakan teori berladaskan hipotesis yang mengandungi andaian-andaian berdasarkandaripada perhatian atau pengalaman yang serupa.Hipotesis merupakan andaianandaianyang belum dapat dibuktikan, manakala teori merupakan definisi yang dibentuk daripadakajian saintifik.Untuk membentuk teori pembelajaran pelbagai jenis penyelidikan telah dikaji dandigunakan .Secara keseluruhannya jenis-jenis penyelidikan boleh digolongkan dalam dua Konsep Psikologi Pendidikan Psikologi pendidikan ialah satu displin ilmu yang mengkaji tingkahlaku murid dnganaplikasi prinsip-prinsip psikologi ke atas segala aktiviti pengajaran dan pembelajarandalam situasi bilik darjah .Menurut Banks dan Thompson (1995) psikologi adalah pengetahuan mengenai kajiantingkahlaku manusia dan pendidikan adalah profesion yang mengkaji dan membinametodologi dalam pengajaran dan pembelajaran dibilik Kepentingan Pendidikan Psikologi Matlamat pendidikan psikologi ialah untuk memahami tingkahlaku murid dalam proses pengajaran dan pembelajaran melalui pemerhatian oleh guru.Dengan cara ini ,guru dapatmembina kebolehan membuat jangkaan tingkahlaku alternative yang diperlukan untuk menggantikan tingkahlaku yang tidak dikehendaki.Kepentingan psikologi pendidikan kepada guru

ialah:-a)memberikan ilmu pengetahuan tentang teori dan prinsip psikologi kepada guru supayamengamalkannya dalam bilik darjah b)Menyedarkan guru terhadap perbezaan individu dari segi mental, fizikal, minat demimembolehkan mengajar murid-murid mengikut kebolehan mereka dengan menggunakanaktiviti kumpulan.c)Membekalkan ilmu pengetahuan tentang tingkahlaku murid agarmembolehkan gurumencegah masalah displin yang tidak diingini dalam bilik darjah dengan berkesan .d)melengkapkan ilmu psikologi murid tentang sahsiahnya dapat membantu gurumembentuk personality mereka yang sihat dan konsep kendiri yang positif dengan bimbingan yang wajar.e)melengkapkan guru dengan teori dan prinsip psikologi akan membantunyameningkatkan kualiti pengajaran dalam bilik darjah.f)memberikan guru kefahaman tentang naluri dan keperluan murid akan membantu guru penggunakan teknik motivasi yang berkesan serta mewujudkan hubungan baik diantaraguru dan muridnya.g)Psikologi pendidikan membekalkan guru dengan ilmu pengetahuan ,kemahiran dansikap mengajar yang berguna dalam aktiviti pendidikan.

Aktiviti Berkaitan Dengan Psikologi Aktiviti yang berkaitan dengan psikologi adalah seperti tabiat membaca, tabiat sukamengira, mendengar muzik, minat bersukan , seni dan berkarya.Melalui kebolehan-kebolehan ini, guru mestilah mengenalpasti kebolehan setiap murid-murid adalah berlainan antara satu sama yang lain.Sekaligus guru dapat membantu sahsiah murid sertamemperkembangkan potensi murid dalam diri mereka. Sehubungan itu guru juga kandapat menyelesaikan masalah dalam bilik darjah dengan mudah. Aktiviti Berkaitan Dengan Bukan Psikologi Aktiviti berkaitan dengan bukan psikologi adalah seperti kajian tentang hidupan laut danmarin, kajian tentang alam sekitar, kajian pembangunan dan kajian masyarakat dansosial, Aktiviti ini bukan Psikologi kerana bidangbidang kajian tersebut bukan mengkajimengenai tingkahlaku manusia sebagaimana seperti pendapat-pendapat ahli falsafah diatas. Ini kerana bidang-bidang tersebut mengkaji kepentingan dan keperluan dalam hidupmanusia sejagat. Unsur-unsur seperti menangani masalah yang berkaitan sehingga lahkepada aspek yang memberi manfaat kepada

manusia itu sendiri. Contohnya manusiamembuat pembangunan adalah untuk tujuan memberi keselesaan dan kemudahan kepadamasyarakat.Disamping itu timbul juga masalah daripada pembangunan tersebut sepertimasalah setinggan, masalah jenayah dan kemiskinan hidup masyarakat.Tanpa mengiraaspek-aspek psikologi masyarakat itu sendiri, misalnya rumah flat yang dibina saiznyaamat kecil tidak dapat menampung saiz keluarga yang besar. Secara tidak langsung akanwujudnya masalah seperti kesesakan dalam isirumah , penempatan bilik untuk anak perempuan dan anak lelaki.

PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document Info and Rating dbc2704 Share & Embed Related Documents PreviousNext 1.

11 p.

14 p.

48 p. 2.

18 p.

68 p.

68 p. 3.

2 p.

12 p.

6 p. 4.

25 p.

3 p.

5 p.

5.

21 p.

7 p.

2 p. 6.

1 p.

1 p.

1 p. 7.

32 p.

4 p.

1 p.

8.

33 p.

1 p.

38 p. 9.

1 p.

1 p.

14 p. 10.

11 p.

1 p.

1 p. 11.

1 p.

2 p.

1 p. 12.

3 p.

449 p.

449 p. 13.

449 p.

14 p.

160 p. 14.

71 p.

10 p.

10 p. 15.

5 p.

3 p.

41 p. 16.

3 p.

29 p.

66 p. 17.

1 p.

2 p. More from this user PreviousNext 1.

11 p.

2 p.

1 p. 2.

11 p.

7 p.

1 p. 3.

7 p.

31 p.

14 p. 4.

4 p.

44 p.

9 p. 5.

2 p.

14 p.

3 p. 6.

7 p.

22 p.

9 p. 7.

58 p.

39 p.

9 p. 8.

13 p.

22 p. Recent Readcasters

Add a Comment Top of Form Bottom of Form Tujuan psikopend adalah mengkaji asas, pokok2, dalam prinsip2 tingkah laku anak didik untuk dapat diterapkan di lapangan pendidikan

Tujuan dan kegunaan mempelajari Psikologi adalah: a. Untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala jiwa, dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya. b. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak. c. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik

Psikologi pendidikan yaitu ilmu yang membahas segi-segi psikologi dalam lapangan pendidikan. Dari sudut tingkah laku dan perbuatan manusia dalam segala macam situasi, maka psikologi pendidikan adalah studi ilmiah mengenai tingkah laku individu dalam situasi pendidikan.

Tujuan psikologi pendidikan ialah mempelajari tingakh laku manusia dan perbuatan tingkah laku itu sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu seharusnya diubah, dibimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain ahli psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisa, menerangkan dan memimpin proses pendidikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu sistem pendidikan yang efisien.

You might also like