You are on page 1of 25

BAB IV.

RENCANA PENAMBANGAN
4.1. Konsep Penambangan 4.1.1. Pemilihan Daerah Penambangan Berdasarkan data penyebaran nikel, batasan geoteknik, serta batasan ketebalan nikel (limonit dan saprolit), maka kegiatan

penambangan PT. Pandu Citra Mulia akan dilakukan pada daerah potensial. Luas daerah penambangan sesuai Surat Keputusan Bupati Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 540/36 Tahun 2010 tanggal 11 Januari 2010 adalah seluas 1.660 Ha. Namun untuk tahap awal, kegiatan penambangan akan dilaksakanakan pada Blok A seluas 28 ha. Kegiatan penambangan akan dilaksanakan pada blok-blok selanjutnya setelah kegiatan eksplorasi tamabah selsai dilaksanakan dan

menghasilkan infromasi sumber daya bijih nikel yang terdapat pada blokblok tersebut. Penambangan akan dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan akses jalan. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan geologis operasional yang memudahkan penambangan yaitu : Mempunyai lapisan nikel (limonit dan saprolit) yang cukup tebal (limonit) kurang lebih 1.2-7 m dan saprolit kurang lebih 0.4-1.8 m). Mempunyai jarang pengangkutan nikel paling jauh dibandingkan daerah lainnya (+ 37 Km), sehingga pemeliharaan jalan pada kegiatan penambangan di area pit berikutnya tidak diperlukan. Mempunyai nikel dengan kualitas baik (hight fluidity). dan

4.1.2. Bentuk dan Karakteristik Endapan Nikel serta Lapisan Penutup Lapisan nikel yang ada di daerah studi secara umum terdiri atas limonit dengan ketebalan 0.2 1 m dan yang paling tebal mencapai 2 m. sedangkan tebal lapisan saprolit 2-12 m. Lapisan penutup dia atas lapisan limonit didominasi oleh lanau lempungan-lanau pasiran dengan fragmen batuan dan atau oksida besi. Berdasarkan hasil kajian geoteknik, secara umum material didaerah penambangan dapat digaru dengan alat garu setara D8R dengan penetrastion force = 127,400 kN.

IV-1

4.1.3. Sistem Penambangan Berdasarkan bentuk dan karakteristik lapisan nikel serta lapisan penutupnya, sistem penambangan yang akan diterapkan adalah sistem tambang terbuka (open cast) dengan metode Mining Countour. Kegiatan penambangan yang dilakukan secara umum adalah : pembersihan lahan (land clearing), pengusapan tanah pucuk (stripping), dan penggalian nikel (excavating). Pada saat pembersihan lahan dan pengusapan tanah pucuk, dilakukan penumpukan tanah pucuk di suatu tempat sementara yang aman dari kegiatan penambangan agar nantinya dapat dimanfaatkan kembali dalam pelaksanaan reklamasi. Penambangan dimulai dengan mengupas lapisan penutup di daerah sepanjang singkapan nikel mengikuti garis kontur (countour mining) pada batas tertentu, kemudian diikuti dengan penggalian lapisan nikel., Teknik penggalian nikel bertahap dari elevasi yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan yang telah ditentukan (down dip). Sedangkan arah kemajuan penambanganya akan mengikuti sebaran sumberdaya lapisan nikel pada setiap pit yang akan ditambang. Operasi penambangan terhadap nikel yang dilakukan meliputi : penggalian bebas, pemuatan, dan pengangkutan ke ROM stockpile. Sedangkan untuk laisan penutup dilakukan operasi penggalian (gali

bebas dan penggaruan), pemuatan serta pengangkutan menuju ke outsite dump atau backfilling. Secara umum lapisan penutup pada tahun selanjutnya untuk setiap pit akan ditimbun di outside dump dan pada tahuhn ke-1 dan ke-3 untuk setiap pit akan ditimbun di outside dump pada tahun tersebut karena belum mencukupi daya tampung daerah yang telah habis ditambang dengan cara tambang terbuka (mine out) terhadap lapisan penutup yang harus dipindahkan. Peralatan tambang yang digunakan untuk operasi penambangan adalah kombinasi exacavator-dump truck dibantu dengan bulldozer sebagai alat garu-dorong serta grader untuk perawartan jalan. Jenis peralatan tambang dan peralatan Bantu utama yang akan digunakan dalam sistem penambangan seperti yang telah diuraikan diatas yang terlihat pada table 4.1. IV-2

Tabel 4.1. Peralatan Tambang yang diperlukan berdasarkan aktivitas Aktivitas Pembongkaran, penggusuran Penggalian dan pemuatan Pengangkutan penggarukan Peralatan/Bahan dan Buldozer dengan single shank (giant) ripper dan double shank ripper Backhoe Dump truck

4.1.4. Sistem Penambangan Dengan pertimbangan tata letak tambang, penyebaran umum kualitas bijih nikel antara blok-blok dalam wilayah kuasa pertambangan PT. Pandu Citra Mulia, kemudahan akases jalan dan teknis penambangan, maka titik awal penambangan akan dimulai dari blok A di bagian sebelah selatan Kuasa Pertambangan sluas 28 Ha. Setelah penambangan di Blok A selesai dilaksanakan, maka seiring dengan selesainya eksplorasi tambahan di blok B yang terletak di sebelah timur, maka kegiatan penambangan diarahkan ke blok B. Selanjutnya arah penambangan dilanjutkan ke blok C yang berada dibagian utara wilayah kuasa pertambangan. Strategi kemajuan penambangan yang demikian dipilih dengan pertimbangan teknis sebagai berikut : Pada tahun-tahun awal penambangan akan diperoleh produksi ROM dengan kualitas relative bagus. Hal ini akan sangat baik bila dikaitkan dengan cash flow perusahaan karena di tahun-tahun awal akan diperoleh revenue yang tinggi dari penjualan bijih nikel dengan harga yang lebih yinggi. Penambangan pada blok-blok terpilih yang dilakukan secara seri dapat mencegah tingginya kebutuhhan unit alat produksi karena pada saat bersamaan hanya akan ada 1 (satu) pit (dengan beberapa front penambangan) yang beroperasi. Hal ini juga akan memudahkan dalam operasi penambangan karena hanya akan focus pada satu pit yang sesang beroperasi. Pemilihan arah kemjuan penambangan dari tahun ke tahun pada tahap penjadwalan produksi didasarkan pada pertimbangan utama teknis

IV-3

penambangan yang baik dan aman dengan tetap memperhatikan penyebaran kadar bnijih nikel secara umum. Skenario blending untuk menghasilkan produk akhir (laterit A, laterit B dan laterit C) akan lebih optimal bila dilakukan di instalasi preparation plant (mulai dari ROM stockpile, screening station, crushing plant sampai stockyard. Selanjutnya dapat dilakukan proses blending bersamaan dengan proses preparasi ukuran dan penurunan kadar air. Strategi kemajuan penambangan yang dipilih diharapkan dapat memaksimalkan proses backfilling (penimbunan overburden dan waste pada bekas lokasi penambangan yang sudah selsai). Dengan demikian akan mengurangi penimbunan di luar pit (outside dump) dan mengurangi lubang bukaan bekas tambang di akhir penambangan.

4.1.5. Rencana Produksi Produksi nikel siap jual pada tahun ke-1 + 600.000 ton. Produksi nikel yang direncanakan pertahun (full production) yang akan dimulai pada tahun ke-2. Kemungkinan terjadinya fluktuasi produyksi setiap bulan akibat curah hujan yang terjadi di lokasi penambangan, oleh karena itu perlu diantiipasi penyiapan peralatan dalam jumlah berlebih atau memproduksi stock pada kondisi yang memungkinkan. Untuk mencapai target produksi tersebut maka target

penambangan (ROM) perlu ditambah dengan perkiraan losses dalam penambangan, transportasi dan preparasi. Untuk tahun ke-1 dan ke-2, produksi ROM ditambah dengan maksud untuk membuat stockpile.

4.2. Perencanaan Pembangunan Dalam melakukan kegiatan pengolahan hasil-hasil tambang

seyogyanya dapat dimanfaatkan secara baik dan efisien, mengingat cirriciri utama yang dimiliki oleh suatu industri pertambangan adalah sebagai berikut : Endapan bijih bersifat wasting asset atau non renewable resources, artinya jika endapan bijih pada suatu tempat tambang, maka tidak akan ada lagi gantinya pada tempat yang sama. Endapan bijih tersebar dipermukaan bumi secara tidak merata. IV-4

Untuk mengelola dan memanfaatkan bijih tambang dibutuhkan biaya yang relative tinggi. Berdasarkan cirri-ciri utama hasil tambang diatas, maka diperlukan pemilihan metode atau sistem penambangan yang sesuai dan tepat sehingga dapat memberikan keuntungan optimal. Metode penambangan yang akan digunakan adalah tambang terbuka (open pit mining) melalui tahapan inti berupa : penambangan, penggalian dan penimbunan kembali lokasi bekas tambang (back filling digging method).

4.2.1. Metode dan Tata Cara Penambangan Tahapan rencana kegiatan penambangan bijih nikel yang akan dilakukan PT. Pandu Citra Mulia dibagi ke dalam 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu : Tahap persiapan, Tahap Operasi Penambangan, dan Tahap Pasca Penambangan.

4.2.2. Tahapan Kegiatan Penambangan a. Tahap Persiapan 1. Pembebasan Lahan dan Tanaman Tumbuhan Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa areal KP. PT. Pandu Citra Mulia yang akan dilakukan penambangan merupakan kawasan budidaya non kehutanan. Fakta di lapangan menunjukkan pada beberapa bagian areal, sudah diklaim atau diakui oleh sebagian masyarakat sekitar sebagai lahan garapan. Dengan demikian PT. Pandu Citra Mulia akan melakukan kegiatan pembebasan lahan melalui mekanisme ganti-rugi tanam tumbuh dengan mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Kolaka Utara, dimana secara prinsip unit manajemen PT. Pandu Citra Mulia berkomitmen untuk mengikuti ketentuan ini melalui kesepakatan yang akan dibangun bersama-sama dengan masyarakat setempat (pemilik tanah dan atau pemilik tanaman). 2. Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi rencana kegiatan penambangan nikel PT. Pandu Citra Mulia di Kabupaten Kolaka Utara, telah dilakukan IV-5

sebelum dilaksanakannya kegiatan eksplorasi, baik ditingkat instansi pemerintah maupun masyarakat di sekitar lokasi

penambangan Kecamatan Batuputih Kabupaten Kolaka Utara melalui : Pemaparan/ekspose rencana penambangan oleh pemrakarsa, dan bersamaan dengan itu dilakukan penguruan perizinan kuasa penambangan di instansi terkait. Sosialisasi kepada stakeholder (dinas/instansi terkait, warga masyarakat, pemilik lahan, petinggi kampong, ketua adapt serta LSM). 3. Rencana Pengadaan dan Penggunaan Tenaga Kerja Penerimaan tenaga kerja penambangan disesuaikan dengan kebutuhan dan tahapan pekerjaan serta kualifikasi keahlian tenaga kerja. Pemakaian tenaga kerja penambangan akan memprioritaskan masyarakat setempat atau tenaga kerja lokal dengan porsi sebesar 60 % darti lokal kebutuhan tenaga kerja penambangan, sisanya sebesar 40 % disediakan bagi tenaga kerja dalam lingkup Provinsi Sulawesi tenggara. Dari total 60 % kebutuhan tenaga kerja lokal, sebesar 60 % diperuntukkan bagi masyarakat dalam wilayah lokasi penambangan di Kecamatan Batuputih. Serta 40 % diperuntukkan bagi masyarakat dari Kecamatan lain didalam wilayah Kabupaten Kolaka Utara. Sementara itu tenaga kerja untuk tenaga trampil khusus seperti ahli tambang dan ahli geologi, serta tingkatan manajemen disediakan dari lingkup wilayah Provinsi Sulawesi litas provinsi lain di Indonesia. 4. Kegiatan Eksplorasi Tambahan Kegiatan eksplorasi difokuskan pasa zaman laterit yang telah terpetakan pada kegiatan penyelidikan umum. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah : Pemetaan Geologi skala 1 : 1000 Penentuan Titik Bench Mark dengan GPS Geodetik Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 Mobilisasi alat bor IV-6 tenggara dan

Install dan preparasi alat bor Penentuan titik bor, interval 100 x 100 meter. Penentuan titik borm interval 50 x 50 meter Penentuan titik bor, interval 25 x 25 meter Bor dangkal menggunakan alat gandauger interval 100 x 100meter. Pengeboran menggunakan bor mesin interval 50 x 50 meter. Pengeboran menggunakan bor mesin interval 25 x 25 meter. Preparasi conto; dan Analisa laboratorium 5. Studi infrastruktur Studi ini dilakukan untuk mendapatkan daerah yang sesuai dan bernilai ekonomis dalam penempatan infrastruktur, sehingga pembangunan infrastruktur tidak akan merusak ekosistem dan memiliki manfaat pada kegiatan penambangan, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Studi dimaksud adalah : Studi akses jalan tambang Studi rencana stockyard dan pelabuhhan, dan Sounding/bathimetry 6. Studi kelayakan dan penyusunan dokumen AMDAL Untuk menekan dan mengurangi dampak negative yang akan timbul serta eningkatkan dampak positif dari kegiatan penambangan nikel, maka PT. Pandu Citra Mulia melakukan studi Analisis Mengani Dampak Lingkungan atau AMDAL yang terdiri atas ANDAL, RKL, RPL sebelum kegiatan penambangan dimulai. Kegiatan penyusunan AMDAL yang dilaksanakan merujuk kepada Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.

1256.K/008/P.PE/1996 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang jenis Rncana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis menegnai dampak lingkungan hidup. b. Tahap Tahap Konstruksi Kegiatan konstruksi yang akan dilakukan berupa : IV-7

1. Mobilisasi tenaga kerja konstruksi Mobilisasi tenaga kerja konstruksi dilakukan bersamaan dengan mobilisasi peralatan berat yang akan dilaksanakan oleh kontraktor dan subkontraktor yang ditunjuk oleh PT. Pandu Citra Mulia. Sepanjang seuai dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengadaan tenaga kerja diutamakan dari tenaga kerja yang berasal dari wilayah setempat. Tenaga kerja dimaksud berasal dari sekitar wilayah kegiatan pertambangan di Kecamatan Batuputih Kabupaten Kolaka Utara serta dari Kecamatan-

kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. 2. Mobilisasi Peralatan dan Material Mobilisasi peralatan berat dan material konstruksi akan dilaksanakan oleh kontraktor dan subkontraktor yang telah ditunjuk oleh management perusahaan. 3. Pembangunan sarana dan prasarana penambangan Dalam rangka melaksanakan kegiatan penambangan di areal konsentrasi seluas + 1.660 hektar, PT. Pandu Citra Mulia telah melakukan kegiatan survey untuk menentukan lokasi sarana dan parasana penambangan. Lokasi kantor utama (Base camp) berada di Desa Latou Kecamatan Batuputih yang letak tepisah dari lokasi pemukiman penduduk. Prasarana penunjang yang akan dibangun antara lain adalah : Jalan Sebagai prasana transportasi penghubung antara lokasi

tambang dan dermaga. Jalan ini dilewati oleh truck pengangkut material tambang dan kendaraan berat lainnya. Pada tapak proyek akan dibangun jalan tambang (hauling road) sepanjang 12 km dengan lebar jalan 16 meter. Jalan truck) yang bermuatan maupun ADT kosong. Tipe perkerasan adalah base course tanpa lapisan permukaan. Kantor

IV-8

Berfungsi sebagai pusat administrasi kegiata penambangan. Luas lahan untuk keperluan kantor per unit sebesar 128 m2 yang dilengkapi dengan peralatan kebutuhan kantor secukupnya, jumlah kantor yang akan dibangun sebanyak 4 unit, dengan demikian luas total lahan untuk keperluan kantor sebesar 400 m2. Mess Berfungsi sebagai tempat tinggal karyawan yang dilengkapi dengan perabotan secukupnya. Luas mess per unit 184 m 2. akan dibangun sebanyak 10 unit, sehingga untuk keperluan ini dibutuhkan lahan seluas 1.840 m2. Dapur/kantin Sebagai tempt mempersiapkan makanan bagi karyawan setiap hari. Berfungsi juga sebagai kantor tempat makan karyawan. Dilengkapi dengan perlengkapan penyimpanan makanan. Luas dapur/kantin per unit 128 m2, akan dibangun sebanyak 5 unit, sehingga untuk keperluan ini dibutuhkan lahan sleuas 640 m2. Gudang Untuk keperluan penyimpanan bahan baku, suku cadang untuk kebutuhan alat berat, crushing, armada laut, genset dan lain-lain akan dibangun 5 unit gudang dengan luas masing-masing 128 m2. Bangunan preparasi Untuk tujuan preparasi conto-conto dari hasil pemboran, produksi dan pengapalan. Bangunan dibuat semi permanent dengan lantai keramik, dilengkapi dengan peralatan persiapan preparasi akan dibangun sebanyak 2 unit dengan luas masingmasing 300 m2. Laboratorium Untuk tujuan R&D (Research and development), bangunan dibuat semi permanent dengan lantai keramik, dilengkapi dengan peralatan laboratorium standar, gudang kimiawi dan ruang x-ray akan dibangun sebanyak 3 unit laboratorium dengan luas masing-masing 150 m2. IV-9

Power House Dilengkapi dengan genset 350 KVA 1 unit dan peralatan lain. Genset ini sebagai supplier tenaga listrik untuk kebutuuhan peralatan preparasi conto, laboratorium serta fasilitas di kantor, perumahan dan prasarana lainnya. Akan dibangun sebanyak 2 unit rumah genset dengan luas masing-masing 48 m2. Rumah dan Tangki BBM Bangunan permanent terbut dari beton dan plat besi dengan kapasitas 200 ton, dilengkapi dengan 1 unit pompa cadangan dan pipa-pipa. Akan dibangun sebanyak 3 unit rumah tangki BBM dengan luas masing-masing 48 m2. Musholla Sebagai tempat ibadah karyawan yang beragama islam. Sedangkan untuk yang beragama Kristen bisa memperoleh gereja yang sudah ada dikawasan sekitar tambang. Akan dibangun sebanyak 1 unit musholla dengan luas masing-masing 100 m2. Pos jaga Berfungsi sebagai pos keamanan yang dilengkapi dengan peralatan keamnan secukuipnya. Akan dibangun sebanyak 8 unit dengan luas masing-masing 20 m2. Bengkel/workshop Terdiri atas bengkel alat berat, listrik dan sipil. Berfungsi sebagai tempat mengerjakan perbaikan berat. Dilengkapi dengan truck service crane 1 unit, mesin las 2 unit, portable compressor 1 unit serta toosl dan peralatan pendukung lainnya. Bengkel akan dibangun sebanyak 3 unit, lokasinya tidak berjauhan dengan gudang denga luas masng-masing 330 m2. untuk

menanggulangi limbah oli/minyak bekas maupun yang tercecer ditampung pada bak (oil trap) berukuran 2 x 1.5 x 1 m yang terbuat dari beton. Lokasi bak ini berada didalam bengkel yaitu dibawah permukaan lantai, disekitar bak dan bengkel dibuat beberapa saluran dengan kemiringan 30 sampai 50 sehingga oli/minyak bekas akan mengalir dengan sendirinya ke dalam IV-10

bak. Selanjutnya oli/minyak bekas ditampung kedalam drumdrum dengan kapasitas adanya sekitar di 1.000 liter per bulan. lain

Kemungkinan

ceceran

perjalanan/tempat

diperkirakan relatiof kecil, karena selalu dilakukan pengecekan kendaraan secara berkala., pemakaian spare part yang relative masih baru serta melokalisir bengkel pada suatu tempat. Penanganan masalah oli/minyak bekas mengacu kepada Kepmendagri No. 86 tahun 1989, dimana oli/minyak bekas ditangani/ditampung badan/perusahaan yang telah ditunjuk. Jetty/dermaga Terbuat dari timbunan boulder, berfungsi sebagai tempat sandar kapal tangker BBM, tug bot, perahu motor dan lain-lain dilengkapi dengan tiang pancang, mooring buoy dan fasilitas penerangan. Stockyard area Merupakan lahan terbuka yang digunakan untuk menimbun sementara material hasil tambang sebelum diangkut oleh kapal/vessel untuk pengiriman. Akan dibangun 1 unit stockyard area dilokasi dermaga denga luas 67.500 m2 dan1 unit stockyard area dilokasi tambang seluas 20.000 m2. Air bersih Sumber air bersih diperoleh dari air sungai Roraya atau dari pengobaran air bawah tanah di daerah penambangan. Air tersebut sebelum dimanfaatkan akan diolah di fasilitas pengolah air (water treatment) dengan luas 14 x 4 m2 per unit sampai memenuhi air baku yang layak digunakan. Air yang telah mengalami proses pengolahan ditampung didalam tangki (water tower) dengan luas 2 x 2 m2 per unit berkapassitas 20.000 liter untuk keperluan MCK/domestic, serta makan dengan air minum. Akan dibangun sebanyak 2 unit water treatment dan2 unit water tower. Luas lahan untuk keperluan ini seluas 200 m2. Poliklinik Berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi karyawan. Luas lahan untuk keperluan poliklinik per unit sebesar 128 m2 IV-11

yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan obat-obatan secukupnya, jumlah poliklinik yang dibangun sebanyak 2 unit. Screening Station/Grizzly Berfungsi sebagai saringan boulder. Akan dibangun sebnayk 2 unit grizzly dengan luas 200 m2. Jembatan timbang Akan dibangun sebanyak 1 unit jembatan timbang yang menempati lahan seluas 150 m2. Kebutuhan pengadaan sarana transportasi dan komunikasi mutlak diperlukan. Sarana transportasi dan komunikasi yang diperlukan antara lain. Speedboat Sebagai sarana transportasi darurat. Terbuat dari fiberglass, dilengkapi dengan motor temple 2 buah 65 HP dan peralatan keselamatan dilaut 1 unit speedboat berkapasitas 10 -15 orang dengan jumlah sebanyak 2 unit. Truck pengangkut karyawan dan peralatan lapangan Sebagai sarana angkutan yang membawa kebutuhan dan perlengkapan operasional lapangan dalam membantu

kelancaran operasional tambang. 1unit truk berkapasitas 45 orang dengan jumlah sebanyak 3 unit. Mobil angkut personil Sebagai sarana transpotasi operasional tambang. 1 (satu) unit mobil SUV berkapasitas 4 (empat) orang dengan jumlah sebanyak 8 (delapan) unit. Pesaway radio SSB Sebagai sarana komonikasi dalam areal tambang mupun keluar areal tambang, disdiakan sebanyak 3 unit SSB. Handy Talkie Untuk keperluan komonikasi bagi pengawas di lokasi tambang. Disediakan sebanyak 50 unit Handy talkie. Hiburan dan Olahraga Untuk keperluan hiburan dan olahraga, di daerah pemukiman karyawan perlu disediakan: IV-12

- Antena Parabola (6 unit) - TV berwarna (20 unit), dan - Sarana olahraga terdiri dari : lapangan bulu tngkis, lapangan bola voli, dan lapangan tennis meja.

Prasarana lain yang dibutuhkan antara lain: Tempat penimbungan tanah pucuk (top soil area) Pengupasan tanah pucuk (top soil) dilakukan setelahlahan dibersihkan dari pepohonan dan semak-semak. Tanah pucuk dikupas antara 30-50 cm, ditimbun disuatu tempat tertentu 9top soil area) seluas + 0,5 Ha yang dilindungi dari adanya erosi serta lokasi penimbunan diusaha mudah dijangkau. Lokasi top soil area berjarak sekitar 500 m-1000 m dari front tambang. Apabila disimpan dalam jangka lama ditutup dan dilindungi dengan penanaman legume cover crop, dan dipergunakan lagi pada saat kegiatan reklamasi, yaitu di atas permukaan tumpukan tanah penutup (overburden) yang akan direvegetasi. Tempat penimbungan tanah penutup (waste dump area) Areal penimbunan tanah penutup (overburden) berlokasi di sebelah daerah penambangan yang direncanakan dan akan meliputi seluruh blok penambangan. Untuk mengantisipasi air limpasan pada timbunan tanah penutup tersebut dimana airnya berasal dari air hujan, maka akan dibuat aluran drainase (drainage basin) di sekeliling waste dump area yang nantinya akan bermuara ke kolam pengendap (sediment pond) yang ada disekitar waste dump, untuk diendapkan atau over flownya dialirkan ke badan air terdekat. Lokasi/ tempat persemaian tanaman regevetasi Lokasi/ tempat persemaian untuk bibit tanaman regevetasi dipilih di luar lokasi penambangan, yaitu berdekatan dengan lokasi prasaranan penunjang, diusahakan berada dibagian bawah/ hilir, dan terdapat sumber air untuk keperluan penyiraman. Luas rencana area persemaian disiapkan sekitar

IV-13

0,5 1,0 Ha. Untuk memenuhi target rencana regevetasi setiap tahunnya yang menempati lahan rata rata 60,0 Ha. Kolam pengendapan (settling pond/ sediment pond) Mengingat air buangan tambang dan limpasan dari timbunan tanah pucuk serta timbunan tanah penutup (waste dump/ top soil area) di perkirakan mengalami padatan tersuspensi yang cukup tinggi, maka untuk mengantisipasi hal tersebut akan disiapkan kolam pengendap (Isediment pondI) sebelum

diendapkan/ dialirkan ke badan air terdekat. Lokasi dan kapasitas kolam pengendap ini disesuaikan dengan

keberadaan dan besar/ volume bukaan tambang (pit) dan timbunan tanah pucuk/ penutup serta daerah lembah/

cekungan yang kemudian dibuat dam.

Tabel 4.2. Peralatan utama penambangan (mining equipmentI)


No A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Alat Lokasi Tambang Dump Truck Mobil SUV Bulldozer Grader Changling Compec Ingersoll Rand Excavator Water Truck Service Truck Fuel Truck Man Haul Truck Tower Light Screening Station/Grizzly Jaw Crusher Pesawat SSB Handy Talkie Lokasi Dermaga Crawler Crane Mobil Crane Truck Mobil SUV Pesawat SSB Handy Talkie Excavator Dump Truck Tongkang Speedboat Tipe/ Kapasitas 10 20 ton Mitsubishi (4 org/ unit) D 85 SS / D 76 3 PC 200 / Cat 300 (2-3 m /bucket) Colt Diesel (45 org/ unit) Jumlah (Unit) 30 6 4 2 2 3 3 3 3 3 20 3 2 2 40

Mitsubishi (4 org/ unit) 3 PC 200 / Cat 300 (2-3 m /bucket) 10 20 ton 5000 ton 10 15 0rg

2 2 2 1 10 2 20 10 2

IV-14

4. Pembersihan lahan (land clearing) PT. Pandu Citra Mulia akanmelakukan pembangunan infrastruktur jalan (bangunan jalan, jembatan, dan saluran drainase) serta sarana prasarana penunjang kegiatan

penambangan nikel (perkantoran, mess, karyawan, lokasi penimbunan bijih nikel danlain-lain) dengansistem pembersihan lahan (land clearing) dan pematangan tanah (land grading). Disamping itu, pembersihan lahan juga akan dilakukan pada areal yang memiliki deposit bijih nikel, dimana

pembersihan lahannya dimulai sebelum kegiatan pengupasan tanah pucuk dilakukan. Kegiatan pembersihan lahan dimaksud berupa : penumbangan dan penebangan vegetasi yang berdiameter > 10 cm, penebasan dan pemotongan vegetasi yang berdiameter < 10 cm, serta pengumpulan dan pembersihan serpihan batang dan ranting ranting bekas tebangan.

c. Tahap Operasi Penambangan Tahap operasi penambangan yang akan dilakukan oleh PT. Pandu Citra Mulia diilustrasikan sebagaimana disajikan pada Gambar 4.1. dengan penjelasan sebagaimana diuraikan pada sub bab berikut : 1. Pengupasan dan pengumpulan tanah pucuk Tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas permukaan tanah di areal kerja PT. Pandu Citra Mulia relative memiliki potensi vegetasi tergolong rendah pada kelas diameter pohon besar (diameter 50 cm), sedangkan pada kelas diameter kecil sampai dengan sedang (diameter 20 cm - < 50 cm) potensi vegetasinya tergolong tinggi. Walaupun potensinya pada kelas diameter besar tergolong rendah, pohon-pohon di areal KP PT. Pandu Citra Mulia cukup memiliki nilai komersia. Dari sisi lingkungan, peran pohon-pohon ini sangat penting, karena dapat mengurai dampak negative kegiatan penambanga, seperti erosi dan sedimentasi. IV-15

Pengupasan tanah pucuk (top soil) dilakukan setelah pembersihan lahan dari pepohonan dan semak-semak. Tanah pucuk dikupas antara 30 50 cm, ditimbun pada suatu tempat tertentu (top soil area) seluas 0,5 hektar yang terlindung dari adanya erosi. Penimbunannya diusahakan mudah dijangkau, lokasi top soil area berjarak sekitar 500 sampai 1.000 meter dari front tambang. Apabila disimpan dalam jangka waktu lama ditutup dan dilindungi dengan penanaman legume cover crop, untuk dipergunakan lagi pada saat kegiatan reklamasi. Pembersihan lahan, pengupasan dan pengumpulan tanah pucuk dilakukan menggunakan alat Bulldozer tipe D 85 SS/D 76 dengan working radius 50 meter kearah down tip untuk ditumpuk sementara. 2. Pengupasan lapisan tanah penutup (stripping) Cadangan bijih nikel di areal KP PT. Pandu Citra Mulia secara umum ditutupi oleh tanah penutup (over burden) dengan ketebalan bervariasi 1 sampai 3 meter (stripping rasio 1:4). Pengupasan lapisan tanah penutup atau over burden (OB) dilakukan setelah pengupasan tanah pucuk (top soil), dengan cara : Pendorongan langsung dengan dozer (direc dozing) kea rah up dip. Kombinasi excavator PC 200/ Caterpillar 330 (bucket = 2,1 m3) dengan articulate dump truck (ADT) tipe A35/A40 (kapasitas 30 40 ton), yaitu tanah penutup digali dan diangkut serta dibuang keluar daerah tambang (out pit dump) di areal seluas 0,5 hektar (waste dump area), jarak angkut dari front tambang ke Waste dump area 500 meter 1.000 meter langsung ke areal yang kosong (in pit dump) setelah bijh nikel tambang untuk kemudian direklamasi.

IV-16

Pembersihan Lahan

Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Stripping)

Pembuangan (Waste Dump)

Menambang Limonit Langsung ke Media PemisahanUkuran (Mining Limonit Direct to Clift)


Sampling

Menambang Saprolit (Mining Saprolit)

Sampling

Sampling

Simpan Sementara (Stockyard Efo)

Pisah Ukuran cliff

Saringan Tetap (Grizly) Menambang Saprolit (Mining Saprolit)


Sampling

Sampling

Penyimpanan Ore Limonit Siap Kapal (Stockyard Efo)


Sampling

Penyimpanan Ore Limonit Siap Kapal (Stockyard Efo)

Tongkang

Sampling

Kapal (Vessel)

Gambar 4.1. Diagram Skematik Operasi Penambangan PT. Pandu Citra Mulia Pekerjaan Clearing dan Stripping tanah penutup, dilakukan dengan menggunakan bulldozer tipe D 85 SS/D76 untuk mendorong dan menimbun daerah bekas front tambang yaitu daerah yang telah habis ditambang atau ditinggalkan (back and filling),

IV-17

3. Penambangan bijih nikel Penambangan adalah proses penggalian bijih nikel (laterit) setelah tanah pucuk dan tanah penutup dipisahkan. Penambangan bijih nikel dilakukan dengan cara tambang terbuka (open pit mining) menggunakan system bench dengan ukuran bench : Lebar : (30-5- meter)

Panjang : (50-100 meter) Tinggi : (4-5 meter)

Jumlah bench untuk setiap front tambang tergantung pada ketebalan bijih yang terdapat pada setiap blok cadangan, sehingga front tambang di suatu blok ada yang hanya memiliki 1 (satu) tingkat bench, namun ada juga yang memiliki 2 (dua) tingkat bench). Kegiatan penambangan dapat dilakukan mulai dari bawah atau dari atas, tergantung dari kondisi front yang ditambang. Penggalian/ loading dilakukan dengan

menggunakan excavator. Untuk control kadar agar sesuai dengan rencana kegiatan penambangan, maka dipersiapkan sebanyak 4-5 front penambangan per tahun. Alat yang digunakan untuk kegiatan

penambangan/pengglian ini adalah : Low grade (limonit) alat gali : excavator 330 (bucket 2 m3) ADT kapasitas 20 ton Dozer D85 SS/D79

Hight grade (saprolit) Disamping ketiga alat di atas (low grade), digunakan pula selective mining menggunakan excavator dengan volume bucket 0,9 m3.

4. Pengangkutan bijih nikel Berdasarkan tujuan pengangkutan atau produk, ada 3 (tiga) kegiatan pengangkutan yang dapat dibedakan sebagai : IV-18

Pengangkutan dari lokasi penggalian kle lokasi grizzly. Pengangkutan ore dari grizzly menuju ke stockyard

(berdekatan dengan dermaga) untuk disimpan sementara. Pengangkutan dari stockyard ke tujuan pasar (pembelia), memakai transportasi air ( barge/vessel atau kapal laut. Kegiatan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan alat angkut articulate dump truck (ADT) yang dimulai dari front tambang untuk kemudian ditumpahkan ke grizzly sebagai dumping point. Satuan unit grizzly (opening 20 cm), diteamptkan pada ketinggian + 24 meter. Grizzly berfuungsi sebagai saringan terhadap bouldozer yang berukurn lebih besar dari 20 cm. Boulder berukuran lebih besar dari 20 cm (0ver size) sebagai hasil penyaringan dari grizzly diperkirakan rata-rata

sebanyak 20 % dan akan diproses menggunakan 1 unit jaw crusher dengan opening berkisar antara 6,5-18 cm

diteamptkan berdekatan dengan grizzly. Bijih hasil proses grizlly dan crushing langsung diangkut ke stockyard (letaknya berdekatan dengan dermaga). Alat angkut yang digunakan adalah ADT A35/A40) kapasitas 10 20 cm. Stockyard yang lokasinya berdekatan dengan dermaga muat, menempati areal seluas + 48 hektar.

5. Pemuatan kapal Pemuatan kapal dimulai dari pengangkutan tumpukan bijih di stockyard yang berdekatan dengan dermaga muat. Bijih yang diangkut langsung dicurah ke tongkan melalui dermaga muat, selanjutnya tongkan yang telah terisi bijih ditarik dengan menggunakan tug boat menuju kapal (vessel). Alat yang diperluukan meliput. Alat gali : excavator 450 atau loader 550 Alat angkut : dump trucklarticulate dump truck 20 ton Alat laut : tongkag dan tug boat

IV-19

6. Pelabuhan laut Pelabuhan akan dibangun di daerah pantai yang terletak dari daerah penelitian dan berjarak sekitar + 5 km. 7. Rencana produksi dan umur tambang Berdasarkan perhitungan cadangan bijih nikel hasil kegiatan pengeboran, diperoleh total cadangan bijih nikel sebesar + 3.000.000 sampai 3.264.000 ton dengan kadar Ni antara 1,2% sampai 4,01 % oleh kaena penyebaran kadar nikel pada setiap blok cadangan relative bervariasi, maka ntuk mendapatkan target produksi dengan kadar yang sesuai permintaan pasar harus disiapkan beberapa blok penmabngan setiap tahunnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai control kadar dengan cara blending antara blok-blok yang ditambang. Rencana produksi setiap bulannya adalah 50.000 ton, sehingga rencana produksi salam setahun diperkirakan mencapai 600.000 ton. Berdasarkan data cadangan nikel, kualitas bijih nikel, serta rencana produksi diatas, maka masa persiapan

penambangan 1,5 (satu setengah) tahun, masa penambangan (umur tambang selama 6 (enam) tahun, ditambah dengan masa penyelesaian ketenagalistrikan, pengolahan pasca tambang (reklamasi dan revegetasi), serta pemantuan keberhasilan kegiatan reklamasi dan revegetasi selama 1,0 (satu) tahun. Dengan demikian total masa pengusahaan menjadi 8,5 (delapan setengah)tahun. 8. Hari dan jam kerja Kegiatan penambangan direncanakan 2 (dua) shif per hari dengan jam kerja efektif 10 (sepuluh) jam per shiff. Hari kerja efektif per tahun selama 300 hari. Faktor efisiensi sebsar 0,6 yaitu job efficiency 85 %x machine available 80 % cutage factor 90 % (kaisar engineers, 1980).

IV-20

9. Peralatan Berdasarkan kegiatan beserta target kegiatannya, serta dengan menggunakan asumsi jam kerja efektif per kegiatan, jenis dan kapasitas sertta prestasi kerja peralatan, dapat diproyeksikan kebutuhan peralatan beroperasi untuk setiap kegiatan/pekerjaan. Sedangkan uraian masing-0masing peralatan untuk setiap bidang pekerjaan sesuai tahapan kegiatan, diuraikan seperti dibawah ini, yaitu : Peralatan pembersihan lahan dann pengumpulan tanah pucuk a) Bulldozer (D 85 SS/D76) c) Dump truck, ADT (kapasitas 10 20 ton Peralatan penggalian, pengumpulan, pemuatan dan : 2 unit

b) Excavator, PC 200/Caterpilar 330 (bucket = 2,1 m3

pengangkutan laterit. a) penggalian laterit : excavator PC 200/caterpillar 330 (bucket =2,1 m3) b) Pengumpulan laterit di front tambang Buldozer D 85 SS/D&^ c) Pemuatan laterit Pemuatan laterit ke articulated dump truck d) Pengangkutan laterit ke stockyard: Dump truck, ADT kapasitas 102- ton Peralatan stockyard, pemuatan dan pengangkutan bijih nikel ke pelabuhan. a) Cresning station/grizzly b) Penumpukan (pengaturan) laterit di stockyard dan

pemuatan bijih nikel ke articulated dump truck excavator PC 200/caterpillar 330 (bucket = 2,1 m3) c) Pengangkutan bijih nikel ke stockpile (pelabuhan)

articulated dump truck (kapasitas 30-40). Peralatan

stockyard,

(dipalabuhan),

pemuatan

dan

pengangkutan bijih nikel ke tongkang IV-21

a) Penumpukan (pengaturan)bijih nikel di stockpile dan pemuatan ke dump truck, excavator PC 200/Caterpilar 330 (bucket = 2,1 m3) 2 unit. b) Pengangkutan dan penumpahan ke tongkang Articulated Dump Truck (Kkapasitas 10 20 ton) 20 unit

d. Pasca operasi penambangan Pada tahap pasca operasi penambangan. PT. Pandu Citra Mulia akan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1. Pengendalian erosi melaluui kegiatan reklamasi dan revegetasi 2. Pengendalian kualitas air 3. Penganangan tanah pucuk 4. pengendalian vegetasi, satwaliar dan biota perairan, serta 5. penyelsaian hubungan kerja

Rancangan Tambang (Pit Design) a. Batas penambangan serta rencana lokasi outside lokasi dump dan temporary stockpile Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan batas

tambang terbuka adalah batas KP (kuasa pertambangan) eksploitasi, penyebaran sungai. Batas KP eksploitasi yang diusulkan PT. Pandu Citra Mulia adalah titik-titik koordinat seperti erlihat pada gambar 4.2 hanya lapisan nikel yang ada didalam batas KP eksploitasi yang dapat ditambang. Batas-batas pit yang telah ditentukan untuk ditambang setiap tahun dan lokasi outside dump untuk daerah Batuputih, Kolaka Utara. Pertimbangan pemilihan lokasi outside dump adalah factor jarak dimana penimbunan lapisan penutup

diusahkan tidak terlalu dipilih atau + 1 km dari lokasi awal penambangan dan factor lokasi, yaitu dipilih daerah yang diperhitungkan mampu menampungy volume lapisan penutup yang ditimbun. Berdasarkan pertimbangan jarak pengangkutan nikel yang terlalu jauh bila nikel langsung diangkut dari front penambangan, IV-22

maka diperlukan temporary stockpile dimasing-masing pit yang letaknya diusahakan cukup dekat ke jalur jalan angkut.

Gambar 4.2. Peta lokasi kuasa pertambangan PT. Pandu Citra Mulia

b. Permuka kerja (front) penambangan Permuka kerja penambangan adalah medan kerja dimana kegiatan penambangan nikel sedang berlangsung. Satu permuka kerja membutuhkan satu set peralatan tambang untuk menangani nikel yang terdiri dari satu unit alat gali-muat dengan beberapa unit alat angkut penentuan perbandingan jumlah alat muat terhadap alat angkut. Penentuan perbandingan jumlah alat muat terhadap alat angkut serta produktivitasnya masing-masing menggunakan criteria match factor alat muat dan alat angkut penanganan nikel dan lapisan penutup. Dari hasil perhitungan kriteri match factor alat muat dan alat angkut untuk penanganan nikel dan dan lapisan penutuip didapatkan angka yang bervariasi yang menunjukkan bila : 1. Match factor < 1, maka alat muat akan sering menganggur atau berhenti. 2. Match factor = 1, maka alat muat dan alat angkut akan serasi, artinya kedua-duanya akan sama sibuknya atau tak perlu ada yang menunggu. 3. Match factor > 1, maka alat muat akan sering menganggur atau berhenti.

c. Permuka kerja (front) penambangan Secara umum, arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan kea rah tegak lurus jurus lapisan nikel sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan nikel.

IV-23

Pola kerja alat adalah menggali sepanjang singkapan hingga batas penambangan setiap tahun dimulai dari daerah sekitar singkapan lapisan nikel, kemudian kembali lagi. Pola tersebut dilakukan terus-menerus hingga batas lereng akhir yang telah ditentukan. Pemilihan urut-urutan penambangan terutama didasarkan pada pertimbangan menunjukkan urutan dan batas

penambangan.

IV-24

IV-25

You might also like