You are on page 1of 70

ARUS FREKUENSI TINGGI

Dwi Rosella Komala Sari

1. Aplikasi

Arus Frekuensi tinggi ke dalam tubuh agar memberikan pengaruh ke dalam tubuh, harus muncul sistem oscilasi 2. Sistem oscilasi adalah peristiwa selalu berulang atau gerakan dari dan ke. 3. Untuk memulai suatu geakan oscilasi harus ada suatu energi / energi potensial ( AFT berasal dari arus listrik melepaskan muatan listrik ke kondensator ) 4. Arus oscilasi pada AFT dihasilkan oleh terlepasnya muatan kondensator melalui suatu induktance yg rendah tahanannya, shg kondensator memiliki energi potensial. 5. Kondensator akan melepaskan muatan melalui induktance (coil), terjadilah arus pada sirkuit tsb. Pada coil tsb akan timbul arus induksi 6. Arus induksi mrpkan arus yg memperpanjang gerakan oscilasi sampai muatan habis.

7. Suatu

gerakan ayunan adalah gerak dari satu posisi kembali ke posisi yang sama. Satu gerakan ayunan disebut satu cycle. 8. Frekuensi oscilasi adalah jumlah cycle dalam satu satuan waktu. Satuannya cycle / detik 9. Frekuensi oscilasi tergantung dari kapasitas kondensator dan nilai induktance dari coilnya. Apabila kondensator memiliki kapasitas kecil, akan akan menampung muatan yang sedikit dan jika muatan itu dilepaskan di sirkuitnya maka muatan itu akan cepat habis dalam waktu yang singkat. Begitu sebaliknya. 10.Apabila induktance kecil, maka arus induksi akan kecil shg berpengaruh kecil thd lamanya arus mengalir. Shg aliran arus akan pendek waktunya.

11.

12.

13.

Pada waktu terjadi oscilasi, energi akan hilang pada sekeliling, shg oscilasi berikutnya akan lemah. Hal ini dikenal sebagai Dumping Oscilasi. Dumping oscilasi terjadi oleh krn tahanan pada sirkuit. Semakin kecil tahanan, hanya sedikit energi yg hilang pada suatu fase, sehingga akan memperlama dumping oscilasi Arus Diathermy (SWD) memencarkan energi elektromagnetik yg terdiri dr medan listrik dan medan magnet, yang dihasilkan oleh arus bolak-balik frekuensi tinggi (27,12 MHz). Arus tsb TIDAK menimbulkan aksi potensial thd serabut saraf motorik maupun sensorik. Dengan kata lain tidak merangsang saraf motorik untuk berkontraksi.

Arus frekuensi tinggi merupakan arus frekuensi tinggi lebih dari 500.000 cycle/detik akan memberikan 1.000.000 impuls sehingga durasinya 0,001 ms tiap detik. 15. Kekuatan medan dhasilkan oleh sebuah generator yang berfrekuensi 27 MHz yang dihubungkan dengan sumber arus listrik. Kekuatan medan elektromagnetiknya tergantung dari sumber medan elektromagnetik, shg dgn adanya perubahan waktu medan elektromagnetik juga berubah. 16. Pada medan elektromagnetik yang terputus-putus (interuppted / intermitten ) akan terjadi pemutusan medan pada momen tertentu.
14.

DISTRIBUSI MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Distribusi tergantung dari: 1. cara pemakaian


Kondensor field. Mengunakan elektroda ( Coplanar atau Contraplanar) Kumparan field

2. sifat jaringan
Molekul polair Molekul non polair Ion-ion bebas

3. daya konduksi ( resistensi timbal balik ) atau out put mesin

DISTRIBUSI TEMPERATUR Perubahan panas dalam jaringan ditentukan oleh kerapatan masa energi elektromagnetik (daya kondensi listrik dlm jaringan. Dapat dirumuskan sbb :

P = E

Keterangan :
E : Intensitas arus listrik (medan listrik) T : Jenis konduksi jaringan

P : kerapatan masa energi elektromagnetik

UNTUK PEMAKAIAN TIPE KONDENSATOR DAN KUMPARAN INDUKSI, MAKA KECEPATAN ABSORBSI (KEKUATAN RATARATA DAYA DISSIPASI) DIBERIKAN DENGAN SATUAN W/Kg, SEBANDING DENGAN INTENSITAS ARUS LISTRIK (MEDAN LISTRIK) PANGKAT DUA DAN BERBANDING TERBALIK DENGAN KECEPATAN RATA-RATA ENERGI ELEKTROMAGNETIK DENGAN FORMULA :

H=

__E__

Keterangan : H : kecepatan absorbsi (kekuatan rata-rata daya dissipasi ) E : Intensitas arus listrik (medan listrik )

P : Kerapatan massa energi elektromagnetik

Tiap-tiap jaringan mempunyai daya dissipasi yang berbeda, maka akan menghasilkan absorbtion rate spesifik yang berbeda pada gtiap-tiap jaringan, maka dapat dirumuskan: 1 T E

SAR

= ____ ______ 2 P

W / Kg

KETERANGAN : SAR : Specific Absorbtion Rate

E : Intensitas Arus Listrik (medan listrik )


P : Kerapatan massa energi elektomagnetik T : Jenis konduksi jaringan

SWD ( Short Wave Diathermy )


Adalah Arus Frekuensi tinggi bolak-balik 27,12 MHz, tidak merangsang sensorik maupun motorik, frekuensi oscilasi 500.000 cycle/dtk. Mempunyai panjang gelombang 22,11 m dan 7,5 m KONTRUKSI MESIN SWD 1. Coil primer yang dihubungkan dengan sumber rumah 2. Step down trasformator berupa coil sekunder yang dihubungkan dgn filament 3. Step up berupa coil sekunder yg dihubungkan dgn anode dari plat anode. 4. Arus bolak balik dgn tegangan 300 V diinduksikan ke sirkuit pasien dgn tegangan 60 V. Sirkuit pasien mempunyai tahanan (resistance) yg bervariasi, maka digunakan variabel kondensator.

5.
6.

Fungsi kondensator untuk mempertahankan kestabilan arus induksi yang melalu sirkuit pasien. Arus induksi pada sirkuit pasien sifatnya harus konstan dan melewati tahanan yang selalu berubah-ubah, tahanan kondensator sifatnya harus konstan dan dapat berubah sesuai kebutuhan

MWD ( Micro Wave Diathermy ) adalah arus frekuensi tinggi bolak-balik 2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm dan 69 cm Prinsip produksi gelombang mikro pada dasarnya sama dgn arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi lainnya. Hanya, untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi diperlukan sebuah tabung khusus / valve yang disebut MAGNETRON.

PRINSIP KERJA MESIN MWD 1. Dari sumber arus listrik akan diinduksi oleh coil sekunder I, II, III dan IV 2. Arus dari S1 memasuki rectifying sirkuit yang akan menghidupkan thermal delay switch 3. Hidupnya Thermal delay switch maka relay switch bekerja yang akan ditandai dgn nyalanya lampu indikator 4. Relay switch kerja maka magnetron bekerja menerima arus listrik. 5. Induksi pd S IV akan memanaskan filament dan terjadi termionic emission yaitu peristiwa elektron akan melintas dari tabung ke anode. 6. Elektron akan ditangkap Coaxial Cable dan timbullah oscilasi pada coaxial cable. 7. Fungsi fan adalah mendinginkan magnetron

PENERAPAN PADA JARINGAN Tergantung dari emiter / elektroda / magnetode yang digunakan. Emiter bermacam-macam bentuk, ukuran serta sifat elektromagnetik yang dipancarkan. 1. Emiter bentuk bulat, medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentk sirkuler dan paling padat di daerah tepi. 2. Emiter bentuk segiempat, medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah tengah. 3. Energi elektromagnetik yang dipancarkan bersifat menyebar, maka kepadatan akan semakin berkurang jika jarak semakin jauh dari daerah yang di terapi. 4. Berkurangnya intensitas energi elektromagnetik disebabkan pula oleh penyerapan jaringan.

EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD A. TERHADAP PERUBAHAN PANAS


1.

1.

Reaksi lokal jaringan PADA SWD : Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal 13 % tiap kenaikan temperatur 1C. Meningkatkan vasomotion spihincter sehingga timbul homeostatic lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal. PADA MWD : idem Reaksi General PADA SWD : Aktifnya sistem thermoreguler di hipotalamus yang mengakibatkan kenaikan temperatur darah untuk mempertahankan temperatur tubuh secara general

3.

4.

PADA MWD : Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapiperlu diingat EEM 2450 MHz penetrasinya lebih dangkal dibanding SWD dan diterapkan hanya untuk daerah lokal Consensual efek PADA SWD : Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari segment yang sama PADA MWD : Idem SWD Penetrasi Penetrasi dan perubahan temperatur lebih dalam dan lebih luas pada SWD

b. Terhadap jaringan ikat PADA SWD Meningkatkan elastisitas jaringan ikat 5-10 kali lebih baik seprti collagen kulit, otot, tendon, ligament dan capsul sendi akibat menurunnya vbiscositas matrik jaringan. PADA MWD Idem SWD, tapi terbatas pada jaringan kat yang kedalamannya 3 cm c. Terhadap Jaringan Otot PADA SWD meningkatkan elastisitas otot, juga menurunkan tonus otot lewat normalisasi nosisensorik. PADA MWD Idem seperti SWD

d. Terhadap Jaringan Saraf PADA SWD Meningkatka elastisitas pembungkus jaringan saraf Meningkatkan nerve conduction ( konduktivitas saraf ) dan meningkatkan ambang rangsang / treshold PADA MWD Idem dengan SWD

EFEK TERAPEUTIK SWD DAN MWD


a.

Penyembuhan Luka/Trauma pada jaringan lunak PADA SWD Meningkatan proses reparasi jaringan secara fisiologis
PADA MWD

Sama dengan SWD

b. Terhadap Nyeri, Hipertoni, Gangguan Vascularisasi Pada SWD dan MWD Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot lewat efek sedatif, perbaikan metabolisme c. Terhadap Kontraktur Jaringan Lemak Pada SWD dan MWD Meningkatkan elastisitas jaringan lemak, maka dapat mengurangi proses kontraktur jaringan. Hal ini dimaksudkan sebagai persiapan terapi latihan d.Terhadap Gangguan Konduktivitas dan Treshold Jaringan Saraf Pada SWD dan MWD Apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf semakin membaik maka konduktivitas jaringan saraf juga semakin membaik. Proses dengan fisiologis

Efek SWD dalam poses penyembuhan Injury


Fase Pendarahan ( 2- 30 menit sth trauma) merupakan kontra indikasi diberikan SWD b. Fase peradangan ( 24 36 jam sth trauma) diberikan dengan intermitten arus rendah dan intensitas mitis, fungsi sebagai pain dumping / mengurangi nyeri memperbaiki metabolisme lokal yaitu dengan memacu homeostatik lokal yakni aktifnya normalnya beda tekanan hidrostatik dan osmotik secara seimbang c. Fase regenerasi, dibagi menjadi beberapa fase : 1. fase prolifersi (2- 4hari sth trauma) dosis : mitis sub mitis tujuan : pembentukan capiler, produksi fibroblast (collagen muda) sbg bahan baku utama penyembuhan luka
a.

2. Fase produksi ( 4 hari 3 minggu ) Dosis : submitis fortis tujuan : 1. memacu sirkulasi darah dalam rangka mengoptimalkan metabolik lokal, agar stock material / bahan-bahan baku untuk regenarasi post injury lbh optimal, 2.pain dumping 3. Fase remodelling (finishing) , 3 minggu 3 bulan dosis : fortis tujuan : 1. peningkatkan temperatur lokal untuk mengoptimalkan sirkulasi darah, 2. memfasilitasi fasilitas mengatasi cross link dri matrix jaringan collagen, 3.pain dumping saat melakukan exercise

PENATALAKSANAAN SWD DAN MWD 1. PERSIAPAN ALAT


semua saklar dalam posisi nol b. Kabel tidak boleh kontak dgn pasien atau bersilangan satu sama lain c. Kabel juga tidak boleh tergantung diatas pasien harus diletakkan di tempat kabel 2. PERSIAPAN PASIEN a. Pastikan pasin bukan merupakan kontra indikasi b. Dijelaskan tujuan terapi c. Dijelaskan apayang akan dirasakan oleh pasien d. Benda /barang metal besi dijauhkan dari pasien e. Pakaian yang menyrap keringat f. Posisi pasien nyaman
a.

3. PELAKSANAAN TERAPI A. TERHADAP ALAT 1) Tentukan waktu,intensitas, durasi sesuai dengan kondisi pasien 2) Pastikan tunning mesin sudah menyala 3) Pastikan cek sudah terjadi oscilasi B. TERHADAP PASIEN 1. Selama terapai terapis harus mengontrol arus yang masuk ke pasien, dengan selalu menanyakan rasa yang dirasakan pasien 2. Jika selama terapi muncul rasa panas, nyeri dan ketegagan tinggi,segera turunkan intensitas, pulsasi, atau mematikan mesin jika bahaya mengancam

4. EVALUASI TERAPI A. TERHADAP ALAT sesudah selesai, semua tombol dikembalikan ke posisi nol, kabel dan elektroda dijauhkan dari pasien mesin dimatikan B. TERHADAP PASIEN 1. Periksa reaksi umum pasien dan efek terapeutik yang dikehendaki. 2. Lihat gejala gejala umum yang mungkin membahayakan pasien maka pasien harus diistirahatkan terlebih dahulu

METODE a. Kondensor b. Kumparan c. Posisi elektroda (koplanar / seri / sejajar, kontraplanar/ paralel d. Teknik lain (lokal, regional dan segmental) PEMBERIAN DOSIS Yang terpenting dalam pemberian intensitas harus sesuai dengan dosis yang benar. 1. Lama pulsasi - lama pulsasi setiap alat mempunyai variasi yang brbeda-beda 2. Frekuensi stiap alat juga mempunyai nilai yang bervarias, tetapi dosis submitis sudah mempu menaikkan temperatur dan panas

3. Intensitas intensitas tgt dg kondisi pasien. Pada aplikasi intermitten dapat memberikan pulsasi intensitas yang tinggi 4. Lama pengobatan pada umumnya 10-30 menit. Jika aplikasi dgn kumparan membutuhkan waktu 10 menit untuk meningkatka sirkulasi darah 5. Frekuensi pengobatan pada dosis yang sangat rendah dapat diberikan stiap hari,yang penting tidak memberikan beban terhadap sirkulasi darah, terutama untuk aktualitas tinggi. Pada dosis yang tinggi pengobatan bisa diberikan 2-3 kali perminggu

INDIKASI Indikasi dari arus frekuensi tinggi perlu dipertimbangkan 3 hal yaitu : 1. Stadium dari proses penyembuhan luka 2. Sifat dari jarigan atau organ yang mengalami kerusakan seperti otot, ligamen, tendo,tulang dll. 3. Lokalisasi dari jaringan atau organ yang mengalami kerusakan Contoh: 1. Kelainan kelainan pada tulang, sendi, otot misal RA, OA, post traumatik 2. Kelainan-kelainan pada saraf perifer seperti neuropati dan neuralgia

KONTRA INDIKASI
Harus memperhatikan hal-hal sbb : 1. Penggunaannya tdk blhmenimbulkan nyeri bahkan tdk blh sampi mnimbulkan panas yang berlebihan 2. Penggunaannya tdk blh sampai timbul panasterdapat kemungkinan dapat memperberat peradangan. Atau adanya panas dapat diartikan adanya gangguan sirkulasi darah sehingga tdk dpt mendistribusikan panas Contoh : 1. Logam dalam tubuh 2. Alat-alat elktronik 3. Gangguan peredaran darah /pembuluuh drah

4. 5. 6. 7.

Nilon dan bahan lain yang tidak menyerap panas Jaringan dan organ yang mempunyai banyak cairan Gangguan sensibilitas Neuropati yang diikuti gangguan tropis pada saraf perifer, akibatnya akan ada gangguan reaksi sirkulasi darah yang sangt perlu untuk memperbaiki metabolisme 8. Transqualiser akibatnya pasien akan tdk sadar 9. Infeksi akut dn oedema 10. Setelah terapi rontgent 11. Jaringan yg mitosisnya cepat 12. Menstruasi 13. Kehamilan 14. Faktor kolagenase

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. Testing alat 2. Kalibrasi 3. Perawatan ruin peralatan 4. Testing keluaran arus mesin 5. Keamanan bagi terapis 6. Keamanan bagi pasien lbh gunakan dosisi menimal tetapi memberi manfaat optimal 7. Update terapis

METODOLOGI FT DENGAN ULTRA SOUND BUNYI DAN FREKUENSI BUNYI /SUARA adalah peristiwa getaran mekanik dgn bentuk gelombang longitudinal yg berjalan medium tertentu dgn frekuensi variabel. Gelombang longitudinal adh gel yg terdiri dr rapatan / kompresi dan regangan / ekspansi Berrdasarkan frek-nya bunyi dibedakan mjd: 1. Infra sonik : frek : < 20 Hz 2. Audio sonk : frek : 20 20000 Hz 3. Ultra sonik : frek : >20000 Hz
A.

Dalam dunia medis gelombang US digunakan utk berbagai tujuan antara lain: 1. diagnosis, misalnya Doppler Blood Flow frek 5-10 MHz, intensitas 203 mW/cm2 2. Pembedahan, misalnya penghancuran batu kendung kencing, frek 0,10 MHz, intensitas 20-100 W/cm2 3. Terapeutik, disebut jg Ultrasound Therapy, frek 0,7- 3 MHz. digunakan dibidang FT. FISIKA DASAR US 1. SIFAT-SIFAT DARI BUNDEL US Bundel / berkas gelombang US dibedakan atas 2 bagian: a. Area konvergen (Fresnel Zone) b. Area divergen (Fraunhofer Zone)

TANDA-TANDA AREA KOVERGEN a. Tjd gejala interferensi pd berkas tsb, shg timbul variasi intensitas b. Bentuk berkasnya tidak divergen,melainkan sedikit kovergen TANDA-TANDA AREA DIVERGEN a. Tdk tjd gejala interferensi pd berkas tsb, shg gelombang sama dan intensitas berkurang jk jarak treatment head dijauhkan dr ubuh yg diobati b. Berkasnya beriameter lbh besar c. Penyebarab energinya lbh bsr

Akibat dr fenomena interferensi yg terdapat di area konvergen, maka dpt menimbulkan terjadinya lipatan intensitas yg besarnya 5-10kali lipat, bahkan bs mencapai 30kali lipat lebih tinggi dari nilai intensitas yg ditentukan. Gejala yg tdk homogen tsb disebut sbg BNR (Beam Non Univormity Ratio).

PROSES FISIKA US YG TERJADI DI MEDIUM A. SIFAT-SIFAT DR GELOMBANG SUARA Gelombang suara terbentuk dr gel longitudinal,dimana arah penyebarannya searah dgn arah getaran. Utk dpt menyebarkan gellongitudinal ini bth medium ELASTIS

Dalam treatment US medium yg dimaksud adh coupling medium dan jaringan tubuh dimana energi US tsb menyebar. B. PANJANG GELOMBANG US Krn kecepatan penyebaran gel US berdasarkan medium, mk panjang gel US jg tergantung dgn medium. 1. Pada 1 MHz a. jar lunak : 1,5 mm b. jar tulang : 3 mm 2. Pada 3 MHz a. jar lunak : 0,5 mm b. jar tulang : 1mm

C. KERAPATAN MASSA DARI SEBUAH MEDIUM Adh sebuah besaran materi yg dinyatakan dlm kg/m3.kerapatan massa menentukan kecepatan penyebaran gelombang US. Semakin rapat suatu medium maka semakin cepat penyebarannya. Nilai kerapatan massa jg menentukan impedan akustik dan milai refleksi /pemantulan. Tabel. 1 Kecepatan penyebaran (C), kerapatan massa (Q), panjang gelombang ()pd mesin 1 MHz dan 3 MHz
medium C (m/s) Q (kg/m3) 1 MHz 3 MHz

Alumunium 5100 Darah 1566

2,7.10 1,0.10

5,1 1,57

1,7 0,52

medium Pembuluh drh Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendo Otot Lemak air

C(m/s) 1530 3445 1519 1662 343 1750 1552 1478 1492

Q (kg/m3) 1,1.10 1,8.10 0,0012.10 1,0.10 0,9.10 1,0.10

1 MHz 1,53 3,44 1,51 1,75 0,34 1,75 1,55 1,48 1,49

3 MHz 0,51 1,14 0,5 0,58 0,11 0,58 0,52 0,49 0,5

D. IMPEDAN AKUSTIK (Zs) Merupakan besaran materi yg tergantung pd kerapatan massa dan kecepatan penyebaran. Tabel2. Specific Acoustic Impedance
Medium Alumunium Darah Tulang Pembuluh darah Gel Kulit Udara Otot Lemak Air Zs (kg /m2) 13,8.10 1,6.10 6,3.10 1,7.10 1,8.10 1,6.10 0,0004.10 1,6.10 1,4 1,5

E. KOMPRESI DAN EKSPANSI DARI SUATU BENDA Frek pd US sama kira 1.000.000 kali tiap menit pd medium. Jarak antara peregangan / ekspansi dan pemampatan / kompresi adh panjang gelombang. Untuk itu dapat timbul variasi tekanan d dalam medium. F. PEMAMTULAN DAN PEMATAHAN Refleksi / pemantulan pd gel US tjd di perbatasan antara 2 jaringan. Berapa besar energi US yg dipantulkan tergantung dr nilai impedan akustik (Zs) dari berbagai media. Refleks semakin berarti hy tjd pd transisi antara jaringan lemak dan jaringan tulang yaitu kira-kira 30 %. Jika pd tranduser tdk tjd refleksi, kecuali alumunium akan tjd refleksi kira-kira 60%.

Tabel 3. Refleksi dari tiap-tiap transisi antara 2 medium

Alumunium udara Alumunium kontak medium Treatment head kulit Kontak medium kulit Kulit jaringan lemak Air jaringan lemak

100 % 60% Nihil 0,1 % 0,9 % 0,2 %

G. PENYEBARAN GELOMBANG US Penyebaran gelombang US di dalam tubuh timbul oleh karena adanya 2 hal yaitu : 1. Adanya divergensi di area divergen 2. Refleksi

H. INTERFERENSI GELOMBANG US Interferensi gelombang US oleh karena : 1. Adanya interferensi dalam berkas / bundel di area konvergen 2. Interferensi oleh karena refleksi. Berkas yg masuk ke dalam mesin US dan yg terrefleksi akan saling tumpang tindih (overlaping), shg dpt saling memperkuat dan memperlemah. Hy penguatan oleh interferensi yg akan mengakibatkan perubahan intensitas dari berkas US

PENYERAPAN DAN PENETRASI US Gelombang US masuk ke dalam jaringan tubuh dalam berbagai mcm ukuran. Sebagai ukuran digunakan koefisien penyerapan (a), dan koefisien akan menentukan penyebarluasan US di dlm jarngan tubuh. Penyerapan sangat tergantung dari frekuensi.pd frekuensi rendah penyerapan lbh sedikit dari pd frek tinggi. ada keterkaitan antara frekunsi,koefisien penyerapan dan kedalaman efek.
I.

Tabel 4. koefisien penyerapan pd frekuensi 1 MHz dan 3 MHz


Medium Darah Pembuluh darah Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendo Otot Lemak Air Serabut saraf 0,028 0,4 3,22 0,62 1,16 2,76 1,12 0,76 0,28 0,14 0,0006 0,2 1 MHz 3MHz 0,084 1,2 1,86 3,48 8,28 3,38 2,28 * 0,84 ** 0,42 0,0018 0,6

Dari tabel 4 terdapat 2 nilai untuk koefisien penyerapan pd otot. Unuk yg pertama tjd jk berkas US jatuh tegak lurus thd jaringan otot, sedangkan yg ke2 tjdjk berkas US berjalan sejajar thd jaringan otot. Pd keadaan yg keduan nilai absorbsinya hampir 3x lebih kecil dr keadaan pertama. Hal inni disebut sebagai halfvalue Depth /jarak nilai setengah (HVD / JNS). HVD adalah jarak dimana intensitas dari US dalam suatu medium tertentu tinggal separo.

Tabel 5. jarak nilai setengah


Medium Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendo Otot Lemak Air 1 MHz 2, mm 11,1 mm 6 mm 2,5 mm 2,5 mm 9 mm 24,6 mm 50 mm 11500 mm 3 MHz 4 mm 2 mm 0,8 mm 0,8mm 3 mm 16,5 mm 16,5 mm 3833,3 mm

PENETRATION DEPTH adalah suatu titik, dimana intensitas US yg diberikan msh tersisa 10%. Intensitas US pd penetrasi terdalam ditentukan untuk mengetahui apakah msh terdapat efek-efek terapeutik pd kedalaman tsb. Tabel 6. Penetrasi terdalam pd tiap-tiapmedium
Medium Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendo Otot Lemak Air 1 MHz 7 mm 37 mm 20 mm 20 mm 21 mm 30 mm 82 mm 156 mm 38330 mm 2 MHz 12 mm 7 mm 3 mm 7 mm 10mm 27 mm 55 mm 12770 mm

J. MEDIA PENGHANTAR (COUPLING MEDIA) Udara mrpkan kontak medium yang tidak baik, krn hampir semua enrgi US dipantulkan. Kebalikannya air mrpkan media penghantar yg baik dan murah. Jika air digunakan sbg media penghantar sebaiknya tidak mengandung gas di dalamnya. Dengan tdk adanya gas di dalamnya berarti mencegah adanya penutupan gelembung-gelembung udara pd tranduser dan bag tubuh yg diobati. Kecuali itu dpt jg digunakan pasta /gel / olie /salep. Media penghantar yg digunakan harus memenuhi persyaratan di bawah ini : 1. Dalam keadaan tertentu hrs steril tetapi scr umum yg bersih 2. Tdk terlalu cair (kecuali metode sub-aqual)

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Tidak terlalu cepat di serap oleh kulit Tidak menyebabkan flek-flek Tidak menimbulkan iritasi pd kulit Murah Mudah menghantarkan gelombang US transparan

PRODUKSI US Bahan Piezo elektris (kristal kuarts, polycrystalline spt lead zirconate titanate dan barium titanate) jika diberikan tekanan berupa pukulan akan menyebabkan terjadinya aliran muatan listrik pd sisi luar dari bahan2 piezo elektrik. Peristiwa ini dikatakan efek piezo elektrik. Pada tubuh manusia spt jaringan tulang, kolagen, dan protein tubuh adh bahan2 piezo elektrik. Pada produksi US, efek tb dibalik, dgn kata lain : jk bahan2 tsb dihubungkan arus listrik akan mangalami perubahan bentuk. Shg bahan2 tsb akan menjadi sumber suara. Peristiwa ini dikatakan sbg kebalikan efek piezo elektik

(the reverse piezo-elektric effect)

MESIN ULTRA SOUND Cara kerja dari mesin US hampir sama dgn mesin SWD yg terdiri dari sirkuit primer dan sirkuit sekunder.yang dimksud sirkuit primer adh generator frekuensi tinggi dan membangkitkan aruslistrik yang juga berfrekuensi tinggi. Sirkuit primer dihubungkan ke treatment head yang disebut sirkuit sekunder. Frrekuensi antara sirkuit primer dan sekunder harus sama. Jd ketebalan dari piezo elektrik harus sesuai dgn frekuensi sirkuit primer.

EFEK-EFEK BIOFISIKA US 1. EFEK MEKANIK Jk gel US masuk ke tubuh efek pertama yg muncul adh efek mekanik. Adanya gel lobgitudinal pemampatan dan peregangan dgn frekuensi yg sama variasi tekanan di dlm jaringan. variasi tekanan efek mekanik yg disebut efek micromassage. Adanya variasi tekanan tsb akan menghasilkan a. perubahan volume dari sel-sel tubuh sebesar 0,02% b. Perubahan permiabilitas dari membran sel dan membran jaringan. c. Mempermudah proses metabolisme

Micro massage adh efek terapeutik yg penting, krn sma efek yg timbul oleh terapi US diakibatkan oleh micro massage ini. Efek ini akn timbul baik aplikasi continyu mapun terputus-putus.

2. EFEK PANAS Micromassage yg ditimbulkan dari US akan menimbulkan efek panas dlm jaringan efek panas yg diproduksi tdk sm utk stp jaringan tgt beberapa faktor yg ditentukan. Antara lain : a. Bentuk aplikasi US (kontinyu / terputus-putus) b. Intensitas c. Lamanya terapi d. Koefisien absorbsi

Lehman mengemukakan bahwa stp pemberian terapi US dgn dosis 1 watt/cm2 secara kontinyu dlm jaringan otot akan menaikkan temperatur sebesar 0,07 derajad celcius per detik. (pengukuran tanpa adanya reaksi regulasi dari sistem pembuluh darah). Pengaruh panas akan meningkatkan ekstensibiltas jaringan penyambung. Contoh penelitian yang dilakukan oleh para ahli :
Jenis arus I : ,5 W/cm2 Jenis jar luak Kapsul sendi Kenaikan temperatur 6,3 derajad Celcius

W : 5 menit
Luas tranduse : 12,5 cm

Jaringan lunak
Meniscus medialis Tulang

3,3 derajad celcius


8,2 derajad celcius 9,3 derajad celcius

Perhatian : efek panas dapat terjadi oleh karena keikan intensitas sehingga dapat menyebabkan kenaikan itentensitas di jaringan lunak, terutama jika aplikasi di tulang akan terjadi kenaikan intensitas dan rasa nyeri di periosteum. Sehingga jika muncul problem tsb dapat gunakan aplikasi intermitten.

3. Efek biologi Didapat dr respon fisiologis yg merupakan gabungan dari pengaruh mekanik dan panas Energi US Micromassage (efek mekanik)

Panas

Meningkatkan sirkulasi darah Relaksasi otot Meningkatkan permiabilitas membran meningkatkan kemampua regenerasi jar pengaruh terhadap syaraf perifer mengurangi nyeri

a.

Meningkatkan sirkulasi darah Reaksi tubuh akibat efek panas adalah terjadi vasodiltasi. Efek panas tdk tjd pd pemberian continues saja tetapi jg intermitten tetapi lebih kecil. Terjadinya vasodilatasi ini akan muncul : 1) oleh adanya pembebasan zat-zat pengiritasi jaringan (tissue stimulants), ini sbg konsekuensi dari sel-sel tubuh yg rusak akibat dari mekanisme vibrasi. 2) Oleh adanya iritasi yg langsung pd serabut saraf afferen (bermielin tebal). Iritasi ini mengakibatan postexitatory depression dari aktivitas orthosympatis 3) Akibat selanjutnya dri proses yg terjadi pd peristiwa kedua adalah relaksasi otot

Jika terjadi tonus otot yang tinggi akan dapat menghambat sirkulasi darah. Hipertonus akan menaikkan konsentasi zat-zat pengiritasi nyeri secara cepat dan jg akan meinggikan aktivitas nociceptive. Hal ini akan menimbukan bertambahnya ketegangan otot (tonus otot),dan terhambatnya sirkulasi darah. Untuk dapat mematahkan lingkaran setan ini sangatlah jelas pentingnya peningkatan sirkulasi darah. b. Peningkatkan Permiabilitas Jaringan efek ini jd baik aplikasi continues maupun intermitten. Terjadi akibat efek vibrasi cairan jaringan mampu menembus membran sel mampu merubah konsentrasi ion dan perubahan nilai ambang rangsang sel mempermudah rangsangan sel.

di dalam sel terjadi peningkatan protoplasma peningkatan metabolisme, derajad keasamaan menjadi berkurang karena ada aliran dari cairan tubuh. Hal ini disebut kerja antiacidotik dari mesin US
c.

Peningkatan kemampuan regenerasi jaringan penelitian dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa kekuatan mekanik dari US dapat meyebabkan gerakan-gerakan bebas molekul-molekul dalam jaringan tubuh.

d. Pengaruh terhadap syaraf perifer getaran US dgn intensitas 0,5 3 w/cm2 dengan gelombang continue dapat mempengaruhi exitasi saraf perifer

e. Relaksasi otot diperoleh dari sensitifitas muscle spindle thd strech refleks oleh pengaruh thermal f. Pengurangan rasa nyeri nyeri jaringan tdk normal memberikan iritasi ke reseptor nyeri. Efek mekanik efek thermal efek sedatif karena kenaikan nlai ambang rangsang LEHMAN : pengurangan nyeri jg dapat tjd karena : perbaikan sirkulasi darah dlam jaringan Normalisasi dari tonus otot Berkurangnya tekanan dalam jaringan Berkurangnya derajad keasaman Stimulasi pada syaraf afferen

Pengaruh lain US Kerusakan jaringan hal ini terjadi aplikasi scr continue dgn intensitas 2 3 W/cm2 akan merusak jaringan karena merangsang afferen berpenampang kecil (IV) nyeri. APLIKASI ULTRA SOUND 1. METODE APLIKASI A. KONTAK LANGSUNG merupakan metode yg sering digunakan. Yaitu metode dimana terdapat kontak antara tranuser dgn kulit. Untuk mendpatkan kontak yg sempurna memerlukan kontak media ( oils/ minyak, water oil emulsions, aquas-gels, ointment /pasta ). Pd umumnya menggunakan gel

2. KONTAK TIDAK LANGSUNG a). Sub-aqual (dalam air) Bagain tubuh yg diterapi dan trnduser dmasukkan di dalam bak askon/ember berisi air.dengan menempatkan tranduser dgn jarak tertentu. b). Water pillow metode menggunakan kantong plastik atau karet yg berisi air kira-kira dari isi kantong tsb. Kantong plastik atau karet merupakan media yg dapat menempel di kulit. Metode ini energi US banyak yg hilang.

3. APLIKASI KHUSUS (PHONOPORESIS ) suatu teknik dgn memasukkan obat ke dalam jaringan dengan menggunakan US. Prinsip aplikasi harus menggunakan intensitas dan frekuensi rendah. 4.KOMBINASI DENGAN ARUS LAIN US dapat dilakukan kombinasi dgn arus lain misalnya IF, Tens diadinamis dll. Dalam prinsipnya sasaran tujuan terapi dapat saling memperkuat.

PENENTUAN DOSIS Dalam menentukan dosis terapi harus diperhatikan faktor-faktor di bawah ini : a. Kemungkinan memilih frekuensi yg berbed b. Kemungkinan memeilih gelombang kontinyu atau terputus-putus. Gelombang terputus-putus akan memberikan dosis yg rendah c. Bla efek panas yg kita inginkan untuk tujuan terapi,lebih baik dipilih gelombang kontinyu d. Jaringan mana yg akan diiterapi serta bagaimana aktualitas kondisinya. e. Prinsip menggunakan terapi US tidak boleh tjd rasa sakit di jaringan.

f.

g.

Jika setelah pemberian terapi tmbul sakit kepala, pusing, mupun reaksi vegetati yg lain, maka terapi berikutnya hrus diberikan intensitas yg lebih rendah. Lamanya terapi , banyak pendapat yg mengemukakan tentang hal ini. Menurut klinis lama terapi tergantung dari pembagian luas daerah yg diterapi dgn luas tranduser. Menurut LEHMAN waktu maksimal terapi adh 15 menit pd daerah seluas 75 100 cm2 dgn menggunakan treatment head / tranduser yg besar. Ada jg pendapat bahwa permukaan 1 cm2 membutuhkan waku terapi minmal 1 menit. Terbaru menurut Michele and Verma, 2009 , waktu minimal 10menit untuk mendapatkan hasilmaksimal efek panas dari US

h. Waktu terapi, sangat tergantung dari kondisi penyakit. Pd penyakit-penyakit aktualitas tinggi (akut) sebaiknya diterapi minimal setiap hari. Kondisi aktualitas rendh (kronis) diterapi 2 sampai 3 kali perminggu.

PROSEDUR APLIKASI
SEBELUM TERAPI a. Terapis melakukan pemeriksaan yg dimulai dari anamnesis sampai dgn kontra indikasi US b. Penjelasan thd pasien tentang terapi US dan tujuannya c. Menentukan daerah yg akan dierapi dgn tepat d. Tes sensibilitas e. Bersihkan dgn alkohol atau sabun
1.

f. Terapis memustuskan metode yg akan digunakan(kontak langsung / tidak langsung, phonoporesis ), tentukan frekuensinya, jenis arus,tranduser, intensitas, lama terapi. g. Pasien diposisikan comfortable /nyaman h. Rambut yg terlalu lebat sebaiknya dicukur i. Persiapan pasien 2.SELAMA TERAPI a. Terapis menyetel paramater pd mesin US b. Treatmen head /tranduser diletakkan di daerah yg akan diterapi c. Tentukan lama terapi, frekuensi, intensitas

d. Treatment harus selalu dinamis da ritmis, jangan terlalu ditekan e. Terapis harus menanyakan ke pasien
3. SESUDAH TERAPI a. Terhadap alat: meisn dimatikan dan semua tombol dalam posisi nol, bersihkan tranduser dgn alkohol 70% dan dilap sampai kering. Rapikan tempat tidur b. Terhadap pasien : pemeriksaan baik subyektif maupun obyektif.

INDIKASI US 1. kelainan-kelainan / penyakit pd tulang, sendi dan otot 2. Rheumatic arthritis pd stadium remisi (tak aktif) 3. Kelainan /penyakit pd kalaianan syaraf perifer 4. Kelainan /penyakit pd sirkulasi pembuluh darah 5. Penyakit-penyakit ogan alam segmental 6. Kelainan kelainan pd kulit 7. Depuytren contrktur 8. Luka terbuka

KONTRA INDIKASI US A.ABSOLUT 1. Mata 2. Jantung 3. Uterus wanita sedang hamil 4. Epihesal plates 5. Testis B.REALATIF 1. Pasca laminectom 2. Hilangnya sensibilitas 3. Endoprothese 4. tumor

5. 6. 7. 8.

Post tramatuik Tromboplebitis dan varises Septis inflamasi DM

You might also like