You are on page 1of 1

INTERPRETASI LITOLOGI BERDASARKAN DATA LOG SINAR GAMMA, RAPAT MASSA, DAN TAHANAN JENIS PADA EKSPLORASI BATUBARA

Master Theses from / 2004-12-20 15:32:41 Oleh : W I N D A , S2 - Mining Engineering Dibuat : 1996-00-00, dengan 1 file Keyword : geophysical, coal exploration, Eksplorasi Batubara, Well Logging, analisis litologi, Suban seam Nomor Panggil (DDC) : T 622. 332 WIN Sumber pengambilan dokumen : 96/5046 Dalam Eksplorasi Batubara, sasaran yang ingin dicapai adalah nilai ekonomis dari cadangan. Untuk menghitung cadangan ini diperlukan data ketebalan lapisan batubara.Well Logging adalah salah satu metode geofisika yang relatif akurat dalam penentuan kedalaman dan ketebalan suatu lapisan dibandingkan dengan metode lainnya. Permasalahan dalam metode ini terutama terletak pada teknik interpretasinya karena memerlukan orang yang berpengalaman di bidang ini. Interpretasi data log dalam tesis ini tidak tertepas dari pemikiran ahli geologi, tetapi dengan menyederhanakan prosedur interpretasi dalam bentuk program, maka ketergantungan itu bisa dikurangi.Program dalam bahasa Fortran-77 ini cukup sederhana yaitu dengan memilah-mitah harga defleksi tog yang kemudian didefinisikan dalam litologi batuan.Dari hasil analisis litologi tersebut selanjutnya digambarkan dengan paket program Rockware (Logger).Berdasarkan hasilhasil penelitian dan Direktorat Batubara, bahwa di daerah studi yaitu pada Formasi Muara Enim di Muara Tiga Selatan terdapat 4 (empat) lapisan batubara yang sangat potensial, yaitu batubara A (A-1 dan A-2), lapisan batubara tipis (Suban seam), dan batubara B, serta batubara C (C-1, dan C-2). Masing-masing lapisan batubara tersebut tampak dalam data log, yaitu defleksi sinar gamma-nya rendah (<100 cps/in), rapat massa-nya sangat rendah (1.2 -1.3)gr/cm3, dan tahanan jenis-nya tinggi (>110 Ohm-m).Kemudian harga defleksi log tersebut dipakai sebagal patokan dalam program dan hasilnya keempat lapisan itu muncul dalam output program dan 8 (delapan) sumur, yaitu MTS-01 sd.MTS-08. Selanjutnya ketebalan lapisan batubara tetah dicocokan dengan data pemboran inti khususnya MTS-05 dan MTS-06, ternyata faktor kesalahannya berkisar (1,31 - 5,9)%, dan korelasi antar penampang stratigrafi kedua sumur tersebut dapat dilakukan berdasarkan tes statistik.Sedangkan korelasi secara keseluruhan dibuat berdasarkan lapisan tipis Suban seam.

You might also like