You are on page 1of 6

SEJARAH ILMU EKONOMI

Quesmay, 1758 17 and 18 Centuries


th th

Adam Smith, 1776

David Ricardo, 1817

T.R. Malthus, 1798

Karl Marx, 1867

J.S. Mill, 1848

Walras, Marshall, 1890 V. Lenin, 1914

China

U.S.S.R

J.M. Kaynes, 1936

Ilmu Ekonomi Radikal

Ekonomi Makro Harapanharapan Rasional

Libertarianisme Chicago

Ilmu Ekonomi Aliran Modern

MATERI 1. Tujuan dan alat-alat kebijakan Ekonomi Makro.


Pada dasarnya ada empat faktor atau bidang utama yang menjadi ukuran kinerja ekomoni makro yaitu output total /agregatif, kesempatan kerja, tingkat harga-harga, dan kinerja di sektor internasional. Sedangkan instrument atau alat-alat kebijakannya berupa kebijakan fiscal dan moneter, kebijakan penetapan harga langsung, serta kebijakan ekonomi internasional. Tujuan ekonomi secara makro adalah sebagai berikut : a. Tingkat Output total serta pertumbuhannya. b. Mencapai kesempatan kerja penuh atau menghilangkan pengangguran. c. Harga-harga dan inflasi. d. Keseimbangan hubungan ekonomi luar negeri (external) e. Pemerataan distribusi pendapatan.

2. Piranti-piranti Kebijakan Ekonomi Makro.


Penentuan tujuan kebijakan ekonomi makro yang akan dicapai bukanlah merupakan hal yang sulit dan controversial. Namun masalah-masalahnya bagaimana memilih cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Berbagai piranti kebijakan ekonomi makro menyangkut variabel-variabel ekonomi yang secara langsung atau tak langsung dikendalikan oleh pemerintah dimana perubahan-perubahannya akan mempengaruhi satu atau beberapa tujuan ekonomi. Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro adalah sebagai berikut : a. Kebijakan Fiskal b. Kebijakan Moneter c. Kebijakan Penetapan Harga d. Kebijakan Hubungan Ekonomi Internasional

3. Pengukuran Output dan Akuntansi Pendapatan Nasional.


Produk domestic bruto PDB merupakan salah satu konsep penting dalam ekonomikamakro. PDB menunjukkan nilai seluruh output atau produk dalam perekonomian suatu Negara. PDB adalah nilai uang berdasar harga pasar dari semua barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian selama suatu periode waktu tertentu biasanya satu tahun.

4. Tiga pendekatan menghitung PDB


a. Pendekatan nilai tambah/ barang jadi. b. Pendekatan Pengeluaran. c. Pendekatan Pendapatan.

5. Kelemahan PDB
Berikut ini adalah beberapa kelemahan PDB meskipun hanya digunakan sebagai petunjuk kasar bagi kesejahteraan masyarakat dimana PDB yang lebih tinggi tidaklah selalu berarti perbaikan kehidupan masyarakat dan bahwa PDB tidak selalu tepat mencerminkan besamya nilai output riel. a. Seperti diketahui tidak semua kegiatan ekonomi dilakukan melalui transaksi pasar, sementara PDB hanya mencakup transaksi yang dilakukan melalui pasar saja dan tidak memperhitungkan transaksi kegiatan ekonomi yang tak melalui pasar. Misalnya kegiatan produktif seorang ibu rumah tangga baik mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan membersihkan rumah tidak dimasukkan dalam penghitungan PDB karena dilakukan di luar transaksi pasar. Namun bila hal-hal tersebut dikerjakan oleh pembantu rumah tangga dari desa yang digaji maka kegiatan tersebut dimasukkan dalam PDB karena dilakukan lewat transaksi pasar dengan pembayaran balas jasa. Sementara itu kegiatan seorang isteri yang bekerja sebagai sekretaris di suatu perusahaan swasta ataupun berbagai kegiatan wanita "karir" dimasukkan dalam PDB. Adanya kegiatan ibu rumah tangga tersebut menyebabkan penghitungan PDB terlalu rendah. Di daerah pedesaan dimana petani menanam dan menghasilkan sendiri sayur-mayur dan buah-buahan serta mengkonsumsinya tidaklah masuk dalam penghitungan pendapatan nasional. Namun bila hasil panenan tersebut dijual di pasar maka ia dimasukkan dalam penghitungan PDB. Seorang pria yang kawin dengan pembantu rumah tangganya menyebabkan penghitungan PDB menurun karena jasa pelayanan pekerjaan rumah tangga sekarang dilakukan tidak melalui transaksi pasar atau tidak dibayar. Tetapi sesungguhnya produk total masyarakat tidak mengalami penurunan. b. Penghitungan PDB hanya merupakan penghitungan secara kuantitatif dan tidak mempertimbangkan kualitas barang-barang yang diproduksi. Perbaikan kualitas produk yang mencerminkan perbaikan taraf hidup tidak tercakup dalam penghitungan PDB. c. Komposisi dan alokasi output total nasional di antara rumah tangga mungkin mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat. PDB hanya mengukur besamya output total masyarakat tanpa mengatakan apakah komposisi tersebut "tepat" atau

diinginkan oleh masyarakat. Beberapa kalangan berpendapat distribusi pendapatan lebih merata akan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat. d. Kegiatan produksi untuk menghasilkan output memberikan pula dampak lingkungan tak diinginkan yang tak dapat dihindari. Dampak negatif mungkin berupa pengotoran air dan udara, serta berbagai pencemaran lingkungan lainnya. Untuk ini diperlukan biaya untuk membersihkan dan ini memerlukan biaya limpahan. Biaya seperti ini haruslah dikurangkan dari PDB, karena bila tidak maka besamya nilai PDB yang diperoleh akan terlalu tinggi sementara masyarakat mengalami akibat pencemaran yang menurunkan tingkat dan kualitas hidup mereka. e. Output per kapita merupakan ukuran paling sering digunakan untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat. Karena PDB digunakan sebagai pengukur besarnya output total, maka komposisinya tidak nampak. Komposisinya mungkin sekali lebih memenuhi kesejahteraan sebagian masyarakat sementara tidak memperhatikan kepentingan atau kebutuhan sebagian masyarakat lainnya. Selain itu distribusinya juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Output nasional total yang lebih merata distribusinya dirasakan memberikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi daripada bila terdistribusikan kurang merata, sementara tingkat output per kapita sama besarnya.

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO

Drs. Suharyoko, M.Si

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA 2012

You might also like