You are on page 1of 91

2 KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2003-2008

SKRIPSI

Oleh: ROSPIDA BANGUN NIM. 041000133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2003-2008 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

ROSPIDA BANGUN 041000133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul KARAKTERISTIK IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU (KET) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2003-2008 Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh: ROSPIDA BANGUN 041000133 Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 16 Maret 2009 Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji Ketua Penguji Penguji I

Prof.dr.Nerseri Barus,MPH NIP.130702002 Penguji II

Drs.Jemadi, M.Kes NIP.131996168 Penguji III

Prof.dr.Sori Muda Sarumpaet,MPH NIP.130702002

Asfriyati, SKM,Mkes NIP.132102006

Medan, Maret 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan,

dr.Ria Masniari Lubis,Msi NIP.131124053

i
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 ABSTRAK Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan bertumbuh di luar endometrium kavum uterus. Dari seluruh kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan dalam kehamilan, 16% diantaranya disebabkan oleh kehamian ektopik.. Untuk mengetahui karakteristik ibu penderita KET di RSUP H.Adam Malilk Medan tahun 2003-2008 dilakukan penelitian bersifat deskriptif, desain case series, dilanjutkan dengan analisa statistic. Populasi sebanyak 63 orang yang juga menjadi sample penelitian (total sampling). Data dianalisa dengan uji t-test, Anova, Chi Square. Ditemukan proporsi terbanyak pada kelompok umur 20-39 tahun 92,1% dengan rata-rata umur 29,84 tahun, suku Jawa 39,7%, agama Islam 66,7%, pendidikan SLTP 33,3%, ibu rumah tangga 66,7%, berasal dari kota Medan 50,8%. Rata-Rata usia kehamilan 6,4 minggu, keluhan nyeri perut 100%, anemia menjelang terminasi kehamilan 90,5%, tindakan Laparatomi+Salpingektomi 100%, rata-rata lama rawatan 6,8 hari, asal rujukan dari dokter umum 47,6%, pulang sembuh/pulang berobat jalan 88,9%. CFR 3,2%. Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan berdasarkan keadaan sewaktu pulang ( F = 2,378; p = 0,101);rata-rata lama rawatan berdasarkan usia kehamilan (F = 1,752; p = 0,182); rata-rata lama rawatan berdasarkan kadar Hb ( p = 0,076). Ibu hamil yang memiliki keluhan nyeri perut agar memeriksakan kehamilannya sedini mungkin ke Rumah Sakit, dokter umum disarankan agar langsung merujuk ibu penderita ke Rumah Sakit, Pihak RSUP H.Adam Malik Medan disarankan meningkatkan pelayanannya sehingga angka CFR dapat diturunkan. Pihak RSUP H.Adam Malik Medan disarankan membuat format anamnese berkas rekam medis khususnya variabel paritas, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kehamilan jelek, jenis kontrasepsi yang digunakan, dan lokasi implantasi. Kata Kunci : Kehamilan Ektopik Terganggu, Karakteristik penderita

iia
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 ABSTRACT Ectopic Pregnancy (EP) is a pregnancy in which the fertilized ovum is implanted and grows outside the endometrial cavity of the uterus. Of all maternal mortalities caused by bleeding during pregnancy, 16% are caused by ectopic pregnancy. To find out the characteristics of mothers who are suffering from EP at the H Adam Malik General Hospital, Medan in the 2003-2008 period, descriptive research ,with case series design followed up with statistical analysis had been conducted. The population consisted of 63 persons, also being the total sampling. The data were analyzed by applying the t-test, Anova, and Chi Square tests. It was found that the greatest proportion of the sample population, that is 92.1%, was in the age group of 20-39 years, being on average 29.84 years; 39.7% was of the Javanese tribe, 66.7% Islam by religion, 33.3% Junior High School by education, 66.7% housewives, and 50.8% hailing from the city of Medan. The average pregnancy age was 6.4 weeks. The complaints consisted of: pain in stomach 100%, anemia on the eve of pregnancy termination 90.5%, Laparotomy + Salphyngectomy procedures 100%, average length of stay 6.8 days, source of reference general practitioner 47.6%, leaving hospital healed/ leaving hospital as outpatient 88.9%, CFR 3.2%. There was no significant difference between average length of stay and condition at leaving hospital (F = 2.378; p = 0.101); average length of stay and the age of pregnancy (F = 1.752; p = 0.182); average length of stay and on Hb content (p = 0.076). Pregnant mothers with complaint of stomach pain was suggested to have their pregnancy examined as early as possible at the Hospital, general practitioners were recommended to directly refer the suffering mothers to the Hospital. The H Adam Malik General Hospital, Medan, is encouraged to improve its services in order to lower the CFR figure. It is recommended that the H Adam Malik General Hospital, Medan to create an anamneses format of medical record files, especially regarding parity variable, previous disease history, bad pregnancy history, contraception types used, and implantation location. Key Words: Ectopic Pregnancy, Patient Characteristics

iib Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Tempat/Tanggal Lahir Agama Status Perkawinan Jumlah Anggota Keluarga Alamat

: Rospida Bangun : Lau Peranggunan, 14 November 1985 : Kristen Protestan : Belum Kawin : 3 (tiga) Orang Bersaudara : Jl. Jamin Ginting Km 14,5 No.29, Medan.

RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Tahun 1993 1998 2. Tahun 1998 2001 3. Tahun 2001 2004 4. Tahun 2004 2009 : SD Negri No.066428 : SMP Negri 41 Medan : SMU Sutomo 1 Medan : FKM USU Medan

iii
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 . Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku ketua Departemen Epidemiologi FKM USU. 3. Prof. dr. Nerseri Barus, MPH selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Bapak Drs. Jemadi, M.kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk dan bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

iv
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 6. Ibu Asfriyati, SKM, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen dan Pegawai di FKM USU Medan. 8. Kepala bagian Rekam Medik RSUP H.Adam Malik Medan dan seluruh staff Litbang yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. 9. Kepada Orang tua tercinta S.Bangun dan S.Sembiring, abangku Anton, dan adikku Berliana, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat kepada penulis. 10. Kepada Mas Christa yang selalu memberikan dukungan doa, maupun bantuannya kepada penulis. 11. Teman-temanku : Dwi, Henny, Anie, Zra terima kasih buat tiap dukungan, doa, kebersamaan selama menempuh pendidikan di FKM. 12. Nerrie, Imel, kak imel, tiar, dorry, zaro, iwan dan seluruh rekan peminatan epidemiologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian dan kebersamaannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Medan, Maret 2009 Penulis

Rospida Bangun

v
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 DAFTAR ISI Halaman Pengesahan................................................................................................... i Abstrak ........................................................................................................................ ii Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................... iii Kata Pengantar .......................................................................................................... iv Daftar isi .................................................................................................................... vi Daftar tabel................................................................................................................. ix Daftar gambar............................................................................................................ xi BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................5 1.3.1. Tujuan Umum ....................................................................................5 1.3.2. Tujuan Khusus ...................................................................................5 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................7 2.1. Definisi.......................................................................................................7 2.2. Klasifikasi ...................................................................................................7 2.3. Patofisiologi ..............................................................................................10 2.4. Epidemiologi.............................................................................................12 2.4.1. Distribusi Frekuensi .........................................................................12 2.4.2. Determinan.......................................................................................13 2.5. Gejala dan Gambaran Klinis.....................................................................17 2.6. Pencegahan ...............................................................................................19 2.6.1. Pencegahan Primer...........................................................................19 2.6.2. Pencegahan Sekunder ......................................................................20 2.6.3. Pencegahan Tersier ..........................................................................23 BAB 3 KERANGKA KONSEP ................................................................................24 3.1. Kerangka Konsep......................................................................................24 3.2. Definisi Operasional .................................................................................24 BAB 4 METODE PENELITIAN.............................................................................28 4.1. Jenis Penelitian..........................................................................................28 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................28 4.2.1. Lokasi Penelitian..............................................................................28 4.2.2. Waktu Penelitian..............................................................................28 4.3. Populasi dan Sampel .................................................................................28 4.3.1. Populasi............................................................................................28 4.3.2. Sampel..............................................................................................29 4.4. Metode Pengumpulan Data.......................................................................29 4.5. Teknik Analisa Data .................................................................................29

vi
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................................30 5.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Sosiodemografi ..................................................................30 5.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Medikal Obstetri ................................................................33 5.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu........................................................................33 5.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan ..................................................34 5.2.3. Distibusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb...............................................34 5.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tindakan Medis .....................................35 5.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu........................................................................35 5.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan..........................................36 5.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.......................36 5.3. Analisa statistik.........................................................................................37 5.3.1. Rata-Rata lama rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang............................................................................................37 5.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan ........................38 5.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb ..................................39 5.3.4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb .......................................................................................39 BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................................41 6.1. Sosiodemografi .........................................................................................41 6.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Umur ......................................................41 6.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Suku .......................................................42 6.1.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Agama ....................................................43 6.1.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pendidikan .............................................44 6.1.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pekerjaan................................................45 6.1.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tempat Tinggal......................................46 6.2. Medikal Obstetri .......................................................................................47 vii
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 6.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008.........................................47 6.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan ..................................................48 6.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia ..................................49 6.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tindakan Medis .....................................50 6.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008.........................................51 6.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan..........................................51 6.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang......................52 6.3. Analisa Statistik.................................................................................54 6.3.1. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang............................................................................................55 6.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan ........................55 6.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb ..................................56 6.3.4. Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Kadar Hb .......................................................................................57 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................58 7.1. Kesimpulan ...............................................................................................58 7.2. Saran .........................................................................................................59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vii
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 DAFTAR TABEL Tabel 5.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................30 Tabel 5.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Umur (frekuensi banyak) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................32 Tabel 5.1.3. Rata-Rata Umur Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 20032008 .......................................................................................................32 Tabel 5.2. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...................................................................................33 Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................33 Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................34 Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................34 Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................................................35 Tabel 5.7. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...................................................................................35 Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ............................................................36 Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................36 Tabel 5.10. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008....................37 Tabel 5.11. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008................................38 Tabel 5.12. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .........................................39

ix
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 Tabel 5.13 Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ..........40

x
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 DAFTAR GAMBAR Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ....................................................................41 Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ....................................................................42 Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................43 Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................44 Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................45 Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...............................................46 Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................48 Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008..........................................................49 Gambar 6.9. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008...............................................51 Gambar 6.10. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................52 Gambar 6.11. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 20032008.....................................................................................................54 Gambar 6.12. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .................55 Gambar 6.13. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 .............................56 Gambar 6.14. Diagram Bar Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 ................................................................................57

xi
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di laksanakan pada segala bidang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.1 Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan yang penting, bila tidak ditanggulangi akan menyebabkan angka kematian ibu yang tinggi. Kematian seorang ibu dalam proses reproduksi merupakan tragedi yang mencemaskan. Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak untuk tercapainya keluarga yang sejahtera dan kematian seorang ibu merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Dampak sosial dan ekonomi kejadian ini dapat dipastikan sangat besar, baik bagi keluarga, masyarakat maupun angkatan kerja.2 World Health organization (2008) melaporkan pada tahun 2005 terdapat 536.000 wanita meninggal akibat dari komplikasi kehamilan dan persalinan, dan 400 ibu meninggal per 100.000 kelahiran hidup (Maternal Mortality Ratio). Angka Kematian Ibu (AKI) di negara maju diperkirakan 9 per 100.000 kelahiran hidup dan 450 per 100.000 kelahiran hidup di negara yang berkembang, hal ini berarti 99% dari kematian ibu oleh karena kehamilan dan persalinan berasal dari negara berkembang.3 Indonesia sebagai Negara berkembang mempunyai AKI yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN. Pada tahun 2005 terdapat AKI sebesar 13/100.000 kelahiran hidup di Brunei Darussalam, 62/100.000 kelahiran hidup di

1
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 Malaysia, 110/100.000 kelahiran hidup di Thailand, 380/100.000 kelahiran hidup di Myanmar dan 420/100.000 kelahiran hidup di Indonesia.3 Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) AKI menurun dari 450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992. kemudian menurun lagi menjadi 373/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Berdasarkan hasi Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, pada tahun 20012003 terdapat AKI sebesar 307/100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun, tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125/100.000 kelahiran hidup, maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut di masa mendatang sulit tercapai.4 Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006, AKI di Rumah Sakit periode 20012005 cenderung menurun dari 7,5/1000 kelahiran hidup pada tahun 2001 menjadi 0,9/1000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Namun pada tahun 2004, AKI mengalami kenaikan tajam dari sebelumnya 1,1/1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 8,6/1000 kelahiran hidup.5 Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada tahun 2006 adalah disebabkan penyulit kehamilan, persalinan dan masa nifas lainnya dengan proporsi 47,3 %, diikuti dengan kehamilan yang berakhir abortus dengan proporsi 31,5%.5 Kehamilan ektopik merupakan salah satu kehamilan yang berakhir abortus, dan sekitar 16 % kematian oleh sebab perdarahan dalam kehamilan dilaporkan disebabkan oleh kehamilan ektopik yang pecah.6

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

23 Kehamilan ektopik terjadi apabila hasil konsepsi berimplantasi, tumbuh dan berkembang di luar endometrium normal. Kehamilan ektopik ini merupakan kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) dimana terjadi abortus maupun ruptur tuba. Abortus dan ruptur tuba menimbulkan perdarahan ke dalam kavum abdominalis yang bila cukup banyak dapat menyebabkan hipotensi berat atau syok. Bila tidak atau terlambat

mendapat penanganan yang tepat penderita akan meninggal akibat kehilangan darah yang sangat banyak.6 Insiden rate Kehamilan ektopik di Amerika Serikat mengalami peningkatan lebih dari 3 kali lipat selama tahun 1970 dan 1987, dari 4,5/1000 kehamilan menjadi 16,8/1000 kehamilan.7 Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention, insiden rate kehamilan ektopik di Amerika Serikat pada tahun 1990-1992 diperkirakan 19,7/1000 kehamilan.8 Dan pada tahun 1997-2000 mengalami peningkatan lagi menjadi 20,7/1000 kehamilan. Di Logos, Nigeria, 8,6% kematian ibu disebabkan oleh kehamilan ektopik dengan Case Fatality Rate (CFR) 3,7 %.9 Di Norwegia, insiden rate kehamilan ektopik meningkat dari 4,3/10.000 kehamilan menjadi 16/10.000 kehamilan selama periode 19701974 sampai 1990-1994, dan menurun menjadi 8,4/10.000 kehamilan.10 Di Indonesia frekuensi kehamilan ektopik bervariasi antara 1 dalam 28 persalinan sampai 1 dalam 329 persalinan. Di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta selama periode tahun 1971-1975 terdapat 1 kehamilan ektopik diantara 24 persalinan,11 pada tahun 1987 terdapat 153 kasus diantara 4007 persalinan atau 1 diantara 26 persalinan.12 Di RSU

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 4 Dr.Pirngadi Medan dalam periode tahun 1979-1981 frekuensi kehamilan ektopik 1 dalam 139 persalinan.13 Di RSU Dr.Pirngadi Medan selama periode tahun 1997-2000 terdapat 122 kasus kehamilan ektopik terganggu,14 pada periode tahun 1999-2003 frekuensi kehamilan ektopik berkisar 1 dalam 41 kehamilan.15 Di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru Periode 1 januari 2003-31 Desember 2005 terdapat 133 kasus kehamilan ektopik terganggu diantara 7.498 kasus kebidanan (1,77 %).16 dan pada periode 1999-2006 terdapat 103 kasus kehamilan ektopik terganggu di RSU St.Elisabeth Medan.17 Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan tercatat bahwa jumlah penderita kehamilan ektopik terganggu tahun 2003-2008 terdapat 63 kasus, dengan rincian tahun 2003 sebanyak 8 orang, tahun 2004 sebanyak 11 orang, tahun 2005 sebanyak 10 orang, tahun 2006 sebanyak 13 orang , tahun 2007 sebanyak 12 orang, dan tahun 2008 sebanyak 9 orang. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa masih banyaknya jumlah penderita kehamilan ektopik yang memerlukan penanganan yang adekuat, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2003-2008.

1.2. Perumusan Masalah Belum diketahuinya karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2003-2008.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 5 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2003-2008. 1.3.2. Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui distribusi proporsi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan sosiodemografi (umur, suku, agama, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal). b) Untuk mengetahui distribusi proporsi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan status medikal obstetri (rata-rata usia kehamilan, keluhan utama, kadar Hb, tindakan medis, lama rawatan rata-rata, asal

rujukan dan keadaan sewaktu pulang). c) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan tindakan medis. d) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. e) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan usia kehamilan f) Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan kadar Hb g) Untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan tindakan medis.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 6 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi pihak RSUP H.Adam Malik Medan dalam memberikan pelayanan perawatan yang lebih intensif terhadap ibu penderita kehamilan ektopik. 1.4.2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian ilmiah dan merupakan kesempatan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan di FKM USU. 1.4.3. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus. Kehamilan ektopik dapat terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam cervik, pars intertistialis atau dalam tanduk rudimeter rahim.12 Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm.12 Kehamilan ektopik terganggu (KET) adalah keadaan di mana timbul gangguan pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien.13

2.2 Klasifikasi Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan tempat terjadinya implantasi dari kehamilan ektopik, dapat dibedakan menurut : 2.2.1. Kehamilan tuba adalah kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba fallopi. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba (95%).18 Konseptus dapat berimplantasi pada ampulla (55%), isthmus (25%), fimbrial (17%), atau pun pada interstisial (2%) dari tuba.13 Tuba fallopi mempunyai kemampuan untuk berkembang yang terbatas, sehingga sebagian besar akan pecah (ruptura) pada umur kehamilan 35-40 hari.19

7
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 8 2.2.2. Kehamilan ovarial merupakan bentuk yang jarang (0,5%) dari seluruh kehamilan ektopik dimana sel telur yang dibuahi bernidasi di ovarium.20 Meskipun daya akomodasi ovarium terhadap kehamilan lebih besar daripada daya akomodasi tuba, kehamilan ovarium umumnya mengalami ruptur pada tahap awal.21 2.2.3. Kehamilan servikal adalah bentuk dari kehamilan ektopik yang jarang sekali terjadi.20 Nidasi terjadi dalam selaput lendir serviks. Dengan tumbuhnya telur, serviks mengembang. Kehamilan serviks jarang melewati usia gestasi 20 minggu sehingga umumnya hasil konsepsi masih kecil dan dievakuasi dengan kuretase.22 2.2.4. Kehamilan Abdominal Kehamilan ini terjadi satu dalam 15.000 kehamilan, atau kurang dari 0,1% dari seluruh kehamilan ektopik.20 Kehamilan Abdominal ada 2 macam :22 a. Primer , dimana telur dari awal mengadakan implantasi dalam rongga perut. b. Sekunder, yaitu pembentukan zigot terjadi ditempat yang lain misalnya di dalam saluran telur atau ovarium yang selanjutnya berpindah ke dalam rongga abdomen oleh karena terlepas dari tempat asalnya. Hampir semua kasus kehamilan abdominal merupakan kehamilan ektopik sekunder akibat ruptur atau aborsi kehamilan tuba atau ovarium ke dalam rongga abdomen Walaupun ada kalanya kehamilan abdominal mencapai umur cukup bulan, hal ini jarang terjadi, yang lazim ialah bahwa janin mati sebelum tercapai maturitas (bulan ke 5 atau ke 6) karena pengambilan makanan kurang sempurna. 2.2.5. Kehamilan Heterotopik adalah kehamilan ektopik yang dapat terjadi bersama dengan kehamilan intrauterin.23 Kehamilan heterotipik ini sangat langka, terjadi satu dalam 17.000-30.000 kehamilan ektopik.20

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 9 Kehamilan heterotopik dapat di bedakan atas :7 a. Kehamilan kombinasi (Combined Ectopik Pregnancy) yaitu kehamilan yang dapat berlangsung dalam waktu yang sama dengan kehamilan intrautrin normal. b. Kehamilan ektopik rangkap (Compound Ectopic Pregnancy) yaitu terjadinya kehamilan intrauterin setelah lebih dahulu terjadi kehmilan ektopik yang telah mati atau pun ruptur dan kehmilan intrauterin yang terjadi kemudian berkembang seperti biasa. 2.2.6. Kehamilan interstisial yaitu implantasi telur terjadi dalam pars interstitialis tuba.22 Kehamilan ini juga disebut sebagai kehamilan kornual (kahamilan intrauteri, tetapi implantasi plasentanya di daerah kornu, yang kaya akan pembuluh darah). Karena lapisan myometrium di sini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lambat kira-kira pada bulan ke 3 atau ke 4.18 Kehamilan interstisial merupakan penyebab kematian utama dari kehamilan ektopik yang pecah.19 2.2.7. Kehamilan intraligamenter Kehamilan intraligamenter berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah. Konseptus yang terjatuh ke dalam ruangan ekstra peritoneal ini apabila lapisan korionnya melekat dengan baik dan memperoleh vaskularisasi di situ fetusnya dapat hidup dan berkembang dan tumbuh membesar. Dengan demikian proses kehamilan ini serupa dengan kehmilan abdominal sekunder karena keduanya berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah.7

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

10 2 2.2.8. Kehamilan tubouteina merupakan kehamilan yang semula mengadakan implantasi pada tuba pars interstitialis, kemudian mengadakan ekstensi secara perlahan-lahan ke dalam kavum uteri.18 2.2.9. Kehamilan tuboabdominal berasal dari tuba, dimana zigot yang semula megadakan implantasi di sekitar bagian fimbriae tuba, secara beangsur mengadakan ekstensi ke kavum peritoneal.18 2.2.10. Kehamilan tuboovarial digunakan bila kantung janin sebagian melekat pada tuba dan sebagian pada jaringan ovarium.18

2.3. Patofisiologi Beberapa hal dibawah ini ada hubungannya dengan terjadinya kehamilan ektopik:7 2.3.1. Pengaruh faktor mekanik Faktor-faktor mekanis yang menyebabkan kehamilan ektopik antara lain: riwayat operasi tuba, salpingitis, perlekatan tuba akibat operasi non-ginekologis seperti apendektomi, pajanan terhadap diethylstilbestrol, salpingitis isthmica nodosum (penonjolan-penonjolan kecil ke dalam lumen tuba yang menyerupai divertikula), dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Hal-hal tersebut secara umum menyebabkan perlengketan intra- maupun ekstraluminal pada tuba, sehingga menghambat perjalanan zigot menuju kavum uteri. Faktor mekanik lain adalah pernah menderita kehamilan ektopik, pernah mengalami operasi pada saluran telur seperti rekanalisasi atau tubektomi parsial, induksi abortus berulang, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

11 2 2.3.2. Pengaruh faktor fungsional Faktor fungsional yaitu perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor hormonal. Dalam hal ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban, sehingga implantasi zigot terjadi sebelum zigot mencapai kavum uteri. Gangguan motilitas tuba dapat disebabkan oleh perobahan keseimbangan kadar estrogen dan progesteron serum. Dalam hal ini terjadi perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik yang terdapat dalam utrus dan otot polos dari saluran telur. Ini berlaku untuk kehamilan ektopik yang terjadi pada akseptor kontrasepsi oral yang mengandung hanya progestagen saja, setelah memakai estrogen dosis tinggi pascaovulasi untuk mencegah kehamilan. Merokok pada waktu terjadi konsepsi dilaporkan meningkatkan insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik dalam tuba. 2.3.3. Kegagalan kontrasepsi Sebenarnya insiden sesungguhnya kehamilan ektopik berkurang karena kontrasepsi sendiri mengurangi insidensi kehamilan. Akan tetapi dikalangan para akseptor bisa terjadi kenaikan insiden kehamilan ektopik apabila terjadi kegagalan pada teknik sterilisasi. Alat kontrasepsi dalam rahim selama ini dianggap sebagai penyebab kehamilan ektopik. Namun ternyata hanya AKDR yang mengandung progesteron yang meningkatkan frekuensi kehamilan ektopik. AKDR tanpa progesteron tidak meningkatkan risiko kehamilan ektopik, tetapi bila terjadi kehamilan pada wanita yang menggunakan AKDR, besar kemungkinan kehamilan tersebut adalah kehamilan ektopik.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 12 2.3.4. Peningkatan afinitas mukosa tuba Dalam hal ini terdapat elemen endometrium ektopik yang berdaya meningkatkan implantasi pada tuba. 2.3.5. Pengaruh proses bayi tabung Beberapa kejadian kehamilan ektopik dilaporkan terjadi pada proses kehamilan yang terjadi dengan bantuan teknik-teknik reproduksi (assisted reproduction). Kehamilan tuba dilaporkan terjadi pada GIFT (gamete intrafallopian transfer), IVF (in vitro fertilization), ovum transfer, dan induksi ovulasi. Induksi ovulasi dengan human pituitary hormone dan hCG dapat menyebabkan kehamilan ektopik bila pada waktu ovulasi terjadi peningkatan pengeluaran estrogen urin melebihi 200 mg sehari.

2.4. Epidemiologi 2.4.1. Distribusi frekuensi. Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas, kehamilan ektopik baru memberikan gejala bila kehamilan tersebut terganggu.12 Sehingga insidens kehamilan ektopik yang

sesungguhnya sulit ditetapkan. Meskipun secara kuantitatif mortalitas akibat KET berhasil ditekan, persentase insidens dan prevalensi KET cenderung meningkat dalam dua dekade ini. Dengan berkembangnya alat diagnostik canggih, semakin banyak kehamilan ektopik yang terdiagnosis sehingga semakin tinggi pula insidens dan prevalensinya.24

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

13 2 Keberhasilan kontrasepsi pula meningkatkan persentase kehamilan ektopik, karena keberhasilan kontrasepsi hanya menurunkan angka terjadinya kehamilan uterin, bukan kehamilan ektopik, terutama IUD dan mungkin juga progestagen dosis rendah. Meningkatnya prevalensi infeksi tuba juga meningkatkan keterjadian kehamilan ektopik. Selain itu, perkembangan teknologi di bidang reproduksi, seperti fertilisasi in vitro, ikut berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kehamilan ektopik. 18 Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari pada wanita kulit putih. Perbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih banyak ditemukan pada golongan wanita kulit hitam.11 Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama dengan keadaan gizi buruk dan keadaan kesehatan yang rendah, maka insidennya lebih tinggi di Negara sedang berkembang dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi rendah daripada di Negara maju dan pada masyarakat yang berstatus sosio-ekonomi tinggi.7 Di Amerika Serikat, kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 64 hingga 1 dari 241 kehamilan, kejadian ini dipengaruhi oleh faktor sosial, mungkin karena pada golongan pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat kurang.22

2.4.2. Determinan a) Usia Umur merupakan faktor resiko yang penting terhadap terjadinya kehamilan ektopik. Sebagian besar wanita mengalami kehamilan ektopik berumur 20-40 tahun dengan

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

14 2 umur rata-rata 30 tahun.13 Menurut Linardakis (1998) 40% dari kehamilan ektopik terjadi antara umur 20-29 tahun.20 b) Paritas Insiden kehamilan ektopik meningkat seiring dengan pertambahan paritas. Kejadian ini lebih banyak terjadi pada multipara. Ada laporan yang menyebutkan kejadiannya satu dalam 2600 kehamilan.7 Penelitian di RSUD Arifin Achmad di Pekan Baru selama periode 1 Januari 2003-31 Desember 2005 melaporkan bahwa kehamilan ektopik terganggu terbanyak terjadi pada penderita paritas 1 (35,34 %).16 c) Ras/Suku Menurut Philip Kotler, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, salah satunya adalah faktor sosial dan kebudayaan. Suku termasuk bagian dari budaya yang tentunya akan mempengaruhi perilaku dalam menggunakan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.25 Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada wanita kulit hitam dari pada wanita kulit putih. Perbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih banyak ditemukan pada golongan wanita kulit hitam.11 d) Agama Agama merupakan salah satu faktor sosio demografi yang mempengaruhi penggunaann pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan yang merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin agar setiap wanita hamil dan menyusui dapat memelihara kesehatannya sesempurna mungkin, dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa gangguan apapun dan dapat merawatnya dengan baik.25

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 15 e) Tingkat Pendidikan Ibu dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatannya selama kehamilan bila dibanding dengan ibu yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi pendidikan formal seorang ibu diharapkan semakin meningkat pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya, sehingga timbul dorongan untuk melakukan pengawasan kehamilan secara berkala dan teratur.26 f) Pekerjaan Derajat sosio ekonomi masyarakat akan menunjukkan tingkat kesejahteraan dan kesempatannya dalam menggunakan dan menerima pelayanan kesehatan. Jenis pekerjaan ibu maupun suaminya akan mencerminkan keadaan sosio ekonomi keluarga.
25

Kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada keadaan sosio ekonomi

yang rendah.7 g) Riwayat Penyakit Terdahulu Riwayat penyakit yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah infeksi, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur, dan keadaan infertil.7 h) Riwayat Kehamilan Jelek Riwayat kehamilan yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah kehamilan ektopik, induksi abortus berulang dan mola.7 Sekali pasien pernah mengalami kehamilan ektopik ia mempunyai kemungkinan 10 sampai 25% untuk terjadi lagi. Hanya 60% dari wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik menjadi hamil lagi, walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 16 kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0-14.6%.26 Sebagai konsekuensinya, beberapa pasien melaporkan kehamilan ektopik sebelumnya dan mengenal gejala-gejala sekarang yang serupa.27 i) Riwayat infeksi pelvis Kira-kira sepertiga sampai separuh dari pasien dengan kehamilan ektopik mempunyai riwayat infeksi pelvis sebelumnya.27 Calon ibu menderita infeksi akibat penyakit GO (gonorrhea) ataupun radang panggul. Hal inilah yang menyebabkan ibu yang menderita keputihan harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan gejala yang di deritanya adalah tanda infeksi atau hanya keputihan yang bersifat fisiologis.24 j) Riwayat kontrasepsi Riwayat kontrasepsi membantu dalam penilaian kemungkinan kehamilan ektopik. Pada kasus-kasus kegagalan kontrasepsi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral atau dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) , rasio kehamilan ektopik dibandingkan dengan kehamilan intrauterin adalah lebih besar daripada wanita-wanita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi.27 Kejadian kehamilan ektopik pada akseptor AKDR dilaporkan 12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pemakai kondom. Diperkirakan terjadi 2 kehamilan ektopik per 1000 akseptor AKDR setiap tahun.7 Akseptor pil yang berisi hanya progestagen dilaporkan mempunyai insiden yang tinggi terhadap kehamilan ektopik apabila terjadi kehamilan selagi menjadi akseptor yaitu 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan insidennya yang biasa. Pada pemakai

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 17 pil mini 4-6% dari kehamilannya dilaporkan adalah ektopik, akan tetapi dilaporkan tidak terjadi perubahan insiden pada akseptor pil kombinasi.7 k) Riwayat operasi tuba Adanya riwayat pembedahan tuba sebelumnya baik prosedur sterilisasi yang gagal maupun usaha untuk memperbaiki infertilitas tuba semakin umum sebagai faktor resiko terjadinya kehamilan ektopik.28 l) Merokok Merokok pada waktu terjadi konsepsi meningkatkan meningkatkan insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor andrenergik dalam tuba.7

2.5. Gejala dan Gambaran Klinis Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas. Pada umumnya penderita menunjukkan gejalagejala seperti pada kehamilan muda yakni mual, pembesaran disertai rasa agak sakit pada payudara yang didahului keterlambatan haid. Disamping gangguan haid, keluhan yang paling sering ialah nyeri di perut bawah yang tidak khas, walaupun kehamilan ektopik belum mengalami ruptur. Kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan.12 Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda, dari perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas, sehingga sukar membuat diagnosisnya. Gejala dan tanda bergantung pada

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

18 2 lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehmilan, derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.11 Nyeri abdomen merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik. Nyeri dapat unilateral atau bilateral, pada abdomen bagian bawah, seluruh abdomen, atau hanya di bagian atas abdomen. Umumnya diperkirakan, bahwa nyeri perut yang sangat menyiksa pada suatu ruptur kehamilan ektopik, disebabkan oleh darah yang keluar ke dalam kavum peritoneum. Tetapi karena ternyata terdapat nyeri hebat, meskipun perdarahannya sedikit, dan nyeri yang tidak berat pada perdarahan yang banyak, jelas bahwa darah bukan satusatunya sebab timbul nyeri. Darah yang banyak dalam kavum peritoneal dapat menyebabkan iritasi peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri yang bervariasi.18 Amenorea atau gangguan haid merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. Lamanya amenorea tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi. Sebagian penderita tidak mengalami amenorea karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya.11 Bercak darah (spotting) atau perdarahan vaginal merupakan juga tanda yang penting pada kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin, dan berasal dari uteri karena pelepasan desidua.11 Perdarahan biasanya sedikit, berwarna coklat tua, dan dapat intermiten atau terus menerus.18 Pada pemeriksaan dalam ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri dan kavum Doglas teraba menonjol, berkisar dari diameter 5 sampai 15 cm, dengan konsistensi lunak dan elastis.19 +

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

19 2 2.6. Pencegahan 2.6.1. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit (prepatogenesis), antara lain : 29 a. Perbaikan dan peningkatan status gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti infeksi akibat gonorea, radang panggul. Keadan gizi buruk dan keadaan kesehatan yang rendah menyebabkan kerentanan terhadap penyakit infeksi pada alat genitalia sehingga berisiko tinggi untuk menderita kehamilan ektopik.7 b. Menghindari setiap perilaku yang memperbesar risiko kehamilan ektopik seperti tidak merokok terutama pada waktu terjadi konsepsi,7 menghindari hubungan seksual multipartner (seks bebas) ataiu tidak berhubungan selain dengan pasangannya.20 c. Memberikan dan menggalakkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat seperti penyuluhan mengenai kehamilan ektopik, pendidikan tentang seks yang bertanggung jawab dan nasehat perkawinan melalui berbagai media, sekolah-sekolah, kelompok pengajian dan kerohanian. d. Penggunaan kontrasepsi yang efektif. Dewasa ini masih terus dilakukan kegiatan untuk menemukan suatu cara kontrasepsi hormonal yang mempunyai efektivitas tinggi dan efek sampingan yang sekecil mungkin. Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif.7

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

20 2 2.6.2. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder merupakan upaya menghentikan proses penyakit lebih lanjut, mencegah terjadinya komplikasi dengan sasaran bagi mereka yang menderita atau terancam menderita kehamilan ektopik, meliputi : 29 a. Program penyaringan Usaha pencegahan sekunder dapat dilakukan melalui program penyaringan (screening) bagi wanita yang beresiko terhadap kejadian PMS sehingga diagnosis dapat ditegakkan sedini mungkin dan dapat segera memperoleh pengobatan secara radikal pada penderita untuk mencegah terjadinya radang panggul yang beresiko menimbulkan kehamilan ektopik. b. Diagnosa dini Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang obstetrik memberikan kemungkinan kehamilan ektopik dapat ditegakkan diagnosisnya secara dini yaitu sebelum gejala-gejala klinik muncul, artinya sebelum kehamilan ektopik pecah. Dalam hal ini pemeriksaan prenatal dini dalam trimester pertama sangat penting bagi pasien-pasien yang beresiko tinggi terhadap kejadian kehamilan ektopik. Mereka yang dianggap beresiko tinggi terhadap kehamilan ektopik antara lain adalah wanita yang pernah menjalani bedah mikro saluran telur, pernah menderita peradangan dalam rongga panggul, menderita penyakit pada tuba, pernah menderita kehamilan ektopik sebelumnya, akseptor AKDR atau pil bila terjadi kehamilan tidak sengaja, dan pada kehamilan yang terjadi dengan teknik-teknik reproduksi.28

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

21 2 b.1. Anamnesa Terjadi amenorea, yaitu haid terlambat mulai beberapa hari sampai beberapa bulan atau hanya haid yang tidak teratur. Kadang-kadang dijumpai keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya. Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus dan perdarahan pervaginam terjadi setelah nyeri perut bagian bawah.11 b.2. Pemeriksaan umum Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan tanda-tanda syok.11 b.3. Pemeriksaan ginekologi Tanda-tanda kehmilan muda mungkin ditemukan. Pergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus dapat diraba maka akan terasa sedikit membesar dan kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Cavum douglasi yang menonjol dan nyeri raba menunjukkan adanya hematocele retrouterina. Suhu kadang-kadang bisa naik sehingga menyukarkan perbedaan dengan infeksi pelvik.11 c. Terapi medikamentosa dan penatalaksanaan bedah 23 Dewasa ini penanganan kehamilan ektopik yang belum terganggu dapat dilakukan secara medis ataupun bedah. Secara medis dengan melakukan injeksi lokal

methotrexate (MTX), kalium klorida, glukosa hiperosmosis, prostaglandin, aktimiosin D dan secara bedah dilaksanakan melalui : c.1. Pembedahan konservatif Dimana integritas tuba dipertahankan. Pembedahan konservatif mencakup 2

teknik yang kita kenal sebagai salpingostomi dan salpingotomi. Salpingostomi adalah

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 22 suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopii. Pada prosedur ini dibuat insisi linear sepanjang 10-15 mm pada tuba tepat di atas hasil konsepsi, di perbatasan antimesenterik. Setelah insisi hasil konsepsi segera terekspos dan kemudian dikeluarkan dengan hati-hati. Perdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat dikendalikan dengan elektrokauter. Insisi kemudian dibiarkan terbuka (tidak dijahit kembali) untuk sembuh per sekundam. Prosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun laparoskopi. Pada dasarnya prosedur salpingotomi sama dengan salpingostomi, kecuali bahwa pada salpingotomi insisi dijahit kembali. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatif antara salpingostomi dan salpingotomi. c.2. Pembedahan radikal Dimana salpingektomi dilakukan, Salpingektomi diindikasikan pada keadaankeadaan berikut ini: 1) kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu), 2) pasien tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif, 3) terjadi kegagalan sterilisasi, 4) telah dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba sebelumnya, 5) pasien meminta dilakukan sterilisasi, 6) perdarahan berlanjut pascasalpingotomi, 7) kehamilan tuba berulang, 8) kehamilan heterotopik, dan 9) massa gestasi berdiameter lebih dari 5 cm. Metode ini lebih dipilih daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 23 2.6.3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier meliputi program rehabilitasi (pemulihan kesehatan) yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari Kehamilan Ektopik meliputi rehabilitasi mental dan social yakni dengan memberikan dukungan moral bagi penderita terutama penderita yang infertile akibat Kehamilan Ektopik agar tidak berkecil hati, mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna.29

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu 1. Sosiodemografi a. Umur b.Suku c. Agama d.Pendidikan e. Pekerjaan f. Tempat tinggal 2. Medikal Obstetri a. Usia Kehamilan b.Keluhan utama c. Kadar Hb d.Tindakan Medis e. Lama rawatan f. Asal rujukan g.Keadaan sewaktu pulang

3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu adalah pasien yang dinyatakan menderita kehamilan ektopik berdasarkan hasil diagnosa dokter sesuai yang tercatat dalam kartu status.

24
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 25 3.2.2. Umur adalah usia ibu penderita saat menderita kehamilan ektopik terganggu datang untuk dirawat di RSUP H.Adam Malik Medan sesuai yang tercatat dalam kartu status, dibedakan atas :23 1. <20 tahun dan 40 (frekuensi sedikit) 2. 20-39 tahun (frekuensi banyak) 3.2.3. Suku adalah ras atau etnik yang melekat pada diri ibu penderita kehamilan ektopik terganggu sesuai dengan yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. 2. 3. 4. 5. Batak Jawa Minang Aceh Dan lain-lain

3.2.4. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh ibu penderita kehamilan ektopik terganggu sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. 2. 3. 4. 5. Islam Kristen Katolik Kristen Protestan Budha Hindu

3.2.5. Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh ibu penderita kehamilan ektopik terganggu dan berhasil diselesaikan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status, dikelompokkan atas : 1. 2. 3. 4. 5. SD SLTP SLTA D3/Sarjana Tidak tercatat

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

26 2 3.2.6. Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan ibu penderita kehamilan ektopik terganggu setiap harinya sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pegawai Negeri (PNS/TNI/Polri) Wiraswasta Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Petani tidak tercatat

3.2.7. Tempat tinggal adalah daerah dimana ibu penderita kehamilan ektopik terganggu tinggal menetap sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. Kota Medan 2. Luar Kota Medan 3.2.8. Usia kehamilan adalah rata-rata usia kehamilan ibu penderita kehamilan ektopik terganggu yang dihitung dari hari pertama menstruasi yang terakhir sampai saat dirawat di rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, untuk analisa statistik bivariat dibedakan atas : 1. < 4 minggu 2. 4-8 minggu 3. > 8 minggu 3.2.9. Keluhan adalah keadaan yang dialami oleh ibu penderita sehingga dibawa berobat ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. Nyeri perut 2. Amenorea 3. Perdarahan vaginal 3.2.10. Kadar Hb adalah konsentrasi Hb dalam darah ibu penderita menjelang terminasi kehamilan yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas dua bagian menurut WHO :

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 27 1. Normal (kadar Hb 11gr %) 2. Anemia (Hb <11 gr %) 3.2.11. Kadar Hb anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas :14 1. Anemia ringan (9-10 gr%) 2. Anemia sedang (7-8 gr%) 3. Anemia berat (<7gr%) 3.2.12. Tindakan medis adalah segala sesuatu usaha medis yang dilakukan terhadap ibu penderita untuk menyelamatkan jiwa ibu penderita tersebut sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. Laparatomi + salpingektomi 2. Laparatomi + salpingostomi/salpingotomi 3.2.13. Lama rawatan adalah lama perawatan rata-rata yang dijalani ibu penderita kehamilan ektopik terganggu dihitung dari hari pertama masuk sampai hari terakhir perawatan sesuai yang tercatat dalam kartu status. 3.2.14. Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan ibu penderita sewaktu keluar dari rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. Pulang sembuh/berobat jalan 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 3. Meninggal 3.2.15. Asal rujukan adalah orang yang merujuk Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu ke RSUP H. Adam Malik Medan baik secara tertulis atau yang diketahui dari anamnesa penderita sesuai yang tercatat dalam kartu status, yang dibedakan atas : 1. 2. 3. 4. Datang Sendiri Dokter ahli Dokter umum Bidan

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain case series untuk mendapatkan gambaran karakteristik ibu penderita kehamilan ektopik di RSUP. H.Adam Malik Medan tahun 2003-2008. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan pertimbangan tersedianya data penderita kehamilan ektopik dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai karakteristik penderita kehamilan ektopik terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai Juni 2008 sampai Maret 2009. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah semua ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2003-2008 yaitu 63 orang.

28
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 29 4.3.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu penderita kehamilan ektopik terganggu (total sampling) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2003-2008 yaitu 63 orang. 4.4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kartu status ibu penderita kehamilan ektopik terganggu di RSUP. H.Adam Malik Medan tahun 2003-2008. Semua kartu status ibu penderita kehamilan ektopik dikumpulkan kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan jenis variabel yang diteliti. 4.5. Teknik Analisa Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan komputer program SPSS. Data univariate dianalisa secara deskriptif dan data bivariate dianalisa dengan t-test, chi square dan anova pada taraf nyata 0,05 lalu disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi, pie dan bar.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1. Sosiodemografi Tabel 5.1.1. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No a. Karakteristik Umur 1. < 20 tahun dan 40 tahun 2. 20-39 tahun Total Suku 1. Batak 2. Jawa 3. Minang 4. Aceh 5. lain-lain Total Agama 1. Islam 2. Kristen Katolik 3. Kristen Protestan 4. Budha 5. Hindu Total Pendidikan 1. SD 2. SLTP 3. SMU 4. D3/Sarjana 5. Tidak tercatat Total n 5 58 63 22 25 5 3 8 63 42 8 10 2 1 63 15 21 18 5 4 63 Proporsi (%) 7,9 92,1 100 34,9 39,7 7,9 4,8 12,7 100 66,6 12,7 15,9 3,2 1,6 100 23,9 33,3 28,6 7,9 6,3 100

b.

c.

d.

30
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 31 e. Pekerjaan 1. Pegawai Negri (PNS/TNI/Polri) 2. Wiraswasta 3. Pegawai Swasta 4. Ibu Rumah Tangga 5. Petani 6. Tidak tercatat Total Tempat Tinggal 1. Kota Medan 2. Luar Kota Medan Total

3 5 2 42 4 7 63 32 31 63

4,8 7,9 3,2 66,7 6,3 11,1 100 50,8 49,2 100

f.

Pada tabel 5.1.1, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan kelompok umur terdapat pada kelompok umur 20-39 tahun 92,1% dan kelompok umur <20 tahun dan 40 tahun 7,9%. Berdasarkan suku, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah suku Jawa yaitu 39,7%, suku Batak 34,9%, lain-lain (Tionghoa, Nias, Banjar, Melayu, Banten,) 12,7%, suku Minang sebesar 7,9%, dan suku Aceh 4,8%. Berdasarkan agama, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu 66,7%, yang beragama Kristen Protestan 15,9%, yang beragama Kristen Katolik 12,7%, yang beragama Budha 3,2% dan yang beragama Hindu 1,6%. Berdasarkan pendidikan, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang berpendidikan SLTP yaitu 33,3%, yang berpendidikan SMU 28,6%, yang berpendidikan SD 23,8%, yang berpendidikan D3/Sarjana 7,9% dan tidak tercatat 6,3%. Berdasarkan pekerjaan, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu 66,7%, tidak tercatat 11,1%, wiraswasta 7,9%, Petani 6,3%, Pegawai Negri (PNS/TNI/Polri) 4,8% dan pegawai swasta 3,2%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 32 Berdasarkan tempat tinggal, proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah berasal dari kota Medan yaitu 50,8% dan yang berasal dari luar kota Medan 49,2. Tabel 5.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Berdasarkan Umur (Frekuensi Banyak) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 Umur 20-29 tahun 30-39 tahun Total n 26 32 58 proporsi (%) 44,8 55,2 100

Berdasarkan tabel 5.1.2. dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan kelompok umur (frekuensi terbanyak) adalah 30-39 tahun 55,2% dan 20-29 tahun 44,8%. Tabel 5.1.3. Rata-Rata Umur Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Umur (tahun) : 29,84 : 6,110 : 20,48% : 16 : 45 : 28,30-31,38 : 63

Mean Standard Deviasi (SD) Coefisien of Variation (CoV) Minimum Maksimum 95% Confidence Interval N

Pada tabel 5.1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata umur ibu penderita KET di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2003-2008 adalah 29,84 tahun, standar deviasi 6,110 dan CoV sebesar 20,48% (CoV>10%), artinya umur ibu penderita KET bervariasi dimana penderita termuda berumur 16 tahun dan yang tertua berumur 45 tahun.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

33 2 5.2. Medikal Obstetri 5.2.1. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Tabel 5.2. Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Usia Kehamilan (minggu) Mean : 6,43 Standard Deviasi (SD) : 2,085 Coefisien of Variation (CoV) : 32,43% Minimum :3 Maksimum : 12 95% Confidence Interval : 5,90-6,95 N : 63 Dari tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata usia kehamilan ibu penderita KET di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 adalah 6,43 minggu, standar deviasi 2,085 dan CoV sebesar 32,43% (CoV>10%), artinya usia kehamilan ibu penderita KET bervariasi dimana usia minimum adalah 3 minggu dan usia maksimum adalah 12 minggu. Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 Usia Kehamilan <4 minggu 4-8 minggu > 8 minggu n 7 49 7 proporsi (%) 11,1 77,8 11,1

Dari tabel 5.3. diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak berdasarkan usia kehamilan adalah pada usia kehamilan 4-8 minggu 77,8%, <4 minggu 11,1%, dan >8 minggu 11,1%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 34 5.2.2. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Keluhan Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 Keluhan (jumlah penderita = 63) Nyeri perut Amenorea Perdarahan vaginal n 63 10 38 (%) 100 9,0 34,2

Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah penderita dengan keluhan nyeri perut yaitu 100%, perdarahan vaginal 34,2%, dan amenorea 9,0%. 5.2.3. Distibusi Proporsi Ibu Berdasarkan Kadar Hb Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 Kadar Hb Normal (kadar Hb 11 gr %) Anemia (kadar Hb < 11 gr %) Total n 6 57 63 Proporsi (%) 9,5 90,5 100

Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang mengalmi anemia (kadar Hb <11 gr%) menjelang terminasi kehamilan yaitu 90,5% dan yang mempunyai kadar Hb normal (kadar Hb 11 gr%) menjelang terminasi kehamilan 9,5%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 35 Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No Kadar Hb Anemia n proporsi (%) 9-10 gr % (anemia ringan) 17 29,8 1 7-8 gr % (anemia sedang) 15 26,3 2 <7 gr % (anemia berat) 25 43,9 3 Total 57 100 Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak berdasarkan kadar Hb anemia terdapat pada kadar Hb <7 gr% (anemia berat) yaitu 43,9%, kadar Hb 9-10 gr% (anemia ringan) 29,8% dan kadar Hb 7-8 gr% (anemia sedang) 26,3%. 5.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Tindakan Medis Kehamilan Ektopik Terganggu

Dari 63 orang ibu penderita kehamilan ektopik terganggu, seluruhnya mendapat tindakan laparatomi + salpingektomi (100%). Tidak ada ibu penderita yang mendapat tindakan laparatomi + salpingostomi/salpingotomi. 5.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Tabel 5.7. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Lama rawatan (hari) : 6,76 : 2,557 : 37,83 :3 : 14 : 6,12-7,41 : 63

Mean Standard Deviasi (SD) Coefisien of Variation (CoV) Minimum Maksimum 95% Confidence Interval N

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

36 2 Dari tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita KET di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 adalah 6,76 hari, standar deviasi 2,557 dan CoV sebesar 37,83% (CoV>10%), artinya lama rawatan ibu penderita KET bervariasi dimana lama rawatan minimum adalah 3 hari dan lama rawatan maksimum adalah 14 hari. 5.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Asal Rujukan Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 4 Asal Rujukan Datang sendiri Dokter umum Dokter spesialis Bidan Total n 25 30 5 3 63 Proporsi (%) 39,7 47,6 7,9 4,8 100

Dari tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan asal rujukan adalah rujukan dari dokter umum yaitu 47,6%, datang sendiri 39,7%, rujukan dari dokter spesialis 7,9% dan rujukan dari bidan 4,8%. 5.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Kehamilan Ektopik Terganggu

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 Keadaan Sewaktu Pulang Pulang Sembuh/pulang berobat jalan (PBJ) Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) Meninggal Total n 56 5 2 63 Proporsi (%) 88,9 7,9 3,2 100

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

37 2 Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang pulang sembuh/pulang berobat jalan yaitu 88,9%, yang pulang atas permintaan sendiri 7,9% dan yang meninggal dengan CFR 3,2 %. Proporsi keadaan 2 orang ibu penderita KET sewaktu pulang dalam keadaan meninggal terbesar pada kelompok umur ibu 20-39 tahun 100%; Suku Batak 100%; Agama Kristen Katolik 50%; Agama Islam 50%; pendidikan SLTP 50%; pendidikan SD 50%; pekerjaan ibu rumah tangga 100%; tempat tinggal luar Kota Medan 100%; usia kehamilan 4-8 minggu 100%; keluhan nyeri perut 100%; kadar Hb anemia 100%; tindakan laparatomi 50%; tindakan salpingektomi 50%; lama rawatan 3 hari; asal rujukan datang sendiri 50%; asal rujukan dokter umum 50%.

5.3. Analisa Statistik 5.3.1. Rata-Rata lama rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Tabel 5.10. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 Keadaan Sewaktu Pulang Pulang sembuh/pulang berobat jalan Pulang atas permintaan sendiri Meninggal F = 2,378 df = 2 Lama Rawatan n Mean SD 56 6,86 2,370 5 7,20 4,087 2 3,00 0,000 p = 0,101

Dari tabel 5.10 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 56 orang ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan adalah 6,86 hari dengan standar deviasi 2,370. Rata-rata lama rawatan pada 5 orang ibu penderita KET yang pulang atas permintaan sendiri adalah 7,20 hari dengan standar deviasi 4,087. Rata-rata

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 38 lama rawatan pada 2 orang ibu penderita KET yang meninggal adalah 3 hari dengan standar deviasi 0,000. Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p = 0,101 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan dengan ibu penderita KET yang pulang atas permintaan sendiri maupun dengan yang meninggal. 5.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan Tabel 5.11. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 3 Usia Kehamilan < 4 minggu 4-8 minggu > 8 minggu F = 1,752 Lama Rawatan Mean SD 7,29 1,254 6,47 2,631 8,29 2,628 p = 0,182

n 7 49 7

df = 2

Dari tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 49 orang ibu penderita KET yang usia kehamilannya < 4 minggu adalah 7,29 hari dengan standar deviasi 1,254. Rata-rata lama rawatan pada 49 orang ibu penderita KET yang usia kehamilannya 4-8 minggu adalah 7,29 hari dengan standar deviasi 1,254. Rata-rata lama rawatan pada 7 orang ibu yang usia kehamilannya >8 minggu adalah 8,29 hari dengan standar deviasi 2,628. Berdasarkan hasil uji statistic Anova diperoleh p = 0,182 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang memiliki usia kehamilan < 4 minggu dengan yang mempunyai usia kehamilan 4-8 minggu maupun yang >8 minggu.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 39

5.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Tabel 5.12. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 Kadar Hb Normal (kadar Hb 11gr%) Anemia (kadar Hb <11gr%) t = -1,806 df = 61 Lama Rawatan Mean SD 5,00 1,414 6,95 2,587 p = 0,076

n 6 57

Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan pada 57 orang ibu penderita KET yang mengalami anemia adalah 6,95 hari dengan standar deviasi 2,587. Rata-rata lama rawatan pada 6 orang ibu penderita KET yang mempunyai kadar Hb normal adalah 5 hari dengan standar deviasi 1,414. Berdasarkan hasil uji statistic t-test diperoleh p = 0,076 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang memiliki Kadar Hb Normal maupun yang Anemia. 5.3.4. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 No 1 2 Tindakan Medis Normal (kadar Hb 11gr%) Anemia (kadar Hb<11 gr%) Keadaan Sewaktu Pulang Total Sembuh/PBJ PAPS Meninggal n % n % n % n % 5 83,3 1 16,7 0 0 6 100 51 89,5 4 7,0 2 3,5 57 100

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 40 Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat bahwa dari 6 orang ibu penderita KET yang memiliki kadar Hb Normal terdapat 5 orang (83,3%) yang pulang sembuh/pulang berobat jalan, ada sebanyak 1 orang (6,7%) yang pulang atas permintaan sendiri. Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 51 orang (89,5%) yang pulang sembuh/pulang berobat jalan, 4 orang (7,0%)yang pulang atas permintaan sendiri dan 2 orang (3,5%) yang meninggal. Berdasarkan hasil uji statistic Chi Square, terdapat 4 sel (66,7%) mempunyai nilai yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa dengan menggunakan uji ini tidak dapat dilakukan.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 41 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Sosiodemografi 6.1.1. Distribusi Proporsi Berdasarkan Umur Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

7,9%

92,1%

1. 20-39 tahun

2. < 20 tahun dan 40 tahun

Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi Ibu penderita KET yang terbanyak adalah pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 92,1% dengan rata-rata umur 29,84 tahun (lihat tabel 5.1.2 ) sedangkan proporsi terkecil terdapat pada kelompok umur <20 tahun dan 40 tahun yaitu sebesar 7,9%. Umur 20-39 tahun merupakan usia produktif seorang wanita untuk hamil sehingga frekuensi KET lebih tinggi. Pada umur <20 tahun organ reproduksi wanita belum matang sepenuhnya dan pada usia 40 seorang wanita tidak produktif lagi.

41

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 42 Semakin tinggi frekuensi kehamilan maka semakin tinggi angka kejadian KET. Di Amerika kejadian KET 4,5/1000 kehamilan sedangkan di Norwegia 16/10.000 kehamilan. Sebagian besar wanita mengalami kehamilan ektopik berumur antara 20-40 tahun dengan rata-rata umur 30 tahun.12 Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut sering terjadi endometriosis, infeksi panggul yang menyebabkan perubahan pada endosalping sehingga menghambat zygote menuju endometrium.6 Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar 52,4% dengan rata-rata umur 31 tahun.15 6.1.2. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Suku

7,9% 12,7%

4,8%

39,7%

34,9%

1. Jawa

2. Batak

3. lain-lain

4. Minang

5. Aceh

Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak berdasarkan suku adalah suku Jawa yaitu sebesar 39,7% dan proporsi yang

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

43 2 paling kecil adalah suku Aceh sebesar 4,8%. Hal ini bukan berarti indikasi keterkaitan suku dengan KET, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET yang mayoritas suku Jawa. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terletak di Provinsi Sumatera Utara. Penduduk Sumatera Utara mayoritas suku Jawa (33,40%).32 Hal ini memungkinkan jumlah kunjungan ibu penderita KET yang terbesar adalah suku Jawa. Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan bahwa proporsi penderita KET yang terbanyak dijumapai pada suku Jawa yaitu sebesar 36,88%.
15

Penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan selama periode tahun

1999-2003 menentukan bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah suku Jawa yaitu sebesar 48,1%.16 6.1.3. Distribusi Proporsi Berdasarkan Agama Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

3,2% 1,6% 12,7%

15,9% 66,7%

1. Islam

2. Kristen Protestan

3. Kristen Katolik

4. Budha

5. Hindu

Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu 66,7% dan yang paling sedikit adalah yang

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

44 2 beragama Hindu yaitu sebesar 1,6%. Hal ini bukan merupakan indikasi keterkaitan agama dengan KET, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET yang mayoritas agama Islam. Jumlah kunjungan berdasarkan Agama yang terbesar di RSUP H.Adam Malik adalah Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Zendrato (2009) di RSUP H.Adam Malik Medan dimana proporsi penderita kanker colorectal yang terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu sebesar 58,7%.33 Penelitian Sarumpaet (2009) di RSUP H.Adam Malik Medan selama periode 2003-2007 menemukan bahwa proporsi penderita Penyakit Jantung Koroner yang terbanyak adalah yang beragama Islam yaitu sebesar 55,4%.34 6.1.4. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Pendidikan Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

7,9%

6,3% 33,3%

23,8%

28,6%

1. SLTP

2. SMU

3. SD

4. D3/Sarjana

5. Tidak tercatat

Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang berpendidikan SLTP yaitu 33,3% dan yang paling sedikit adalah yang berpendidikan D3/Sarjana yaitu sebesar 7,9%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

45 2 Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. Semakin tinggi pendidikan formal seorang ibu maka semakin meningkat pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya.26 6.1.5. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Pekerjaan Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu

5% 3% 6% 8%

11% 67%

1.Ibu Rumah T angga 3.Wiraswasta 5. Pegawai Negri (PNS/TNI/Polri)

2.Tidak tercatat 4. Petani 6. Pegawai Swasta

Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar 66,7% dan yang paling sedikit adalah pegawai swasta yaitu sebesar 3,2%. Hal ini bukan merupakan indikasi keterkaitan pekerjaan dengan KET, namun hanya menunjukkan jumlah kunjungan ibu penderita KET yang mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 46 Ibu rumah tangga adalah ibu yang tidak memiliki aktivitas lain di luar rumah sehingga kecenderungan kehamilan lebih banyak pada ibu rumah tangga. Hal ini memungkinkan frekuensi KET lebih besar pada ibu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan dimana proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga (49,5%).18 Hasil Penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan juga menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar 69,2%.16

6.1.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Tempat Tinggal

Kehamilan

Ektopik

Terganggu

49,2%

50,8%

1. Kota Medan

2. Luar Kota Medan

Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.6 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang berasal dari kota Medan yaitu sebesar 50,8% dan yang berasal dari luar kota Medan sebesar 49,2%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 47 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit Umum Pusat yang terletak di kota Medan sehingga hal ini memungkinkan bahwa penderita yang datang berobat ke rumah sakit ini berasal dari dalam kota Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian Marpaung (2007) di Rumah Sakit St.Elisabeth Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak berasal dari kota Medan yaitu sebesar 83,5%.18

6.2. Medikal Obstetri 6.2.1.Rata-Rata Usia Kehamilan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata-rata usia kehamilan ibu penderita KET adalah 6,43 minggu, standar deviasi 2,557 dan koefisien variasi sebesar 37,83%, artinya lama rawatan ibu penderita KET bervariasi dimana lama rawatan minimum adalah 3 hari dan lama rawatan maksimum adalah 14 hari. Kehamilan ektopik sering terganggu dalam usia 6-8 minggu dimana mulai terbentuk anggota tubuh bayi sehingga lokasi implantasi tidak mampu untuk menampung pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal ini menyebabkan kehamilan yang terjadi terancam pecah dan terjadi perdarahan yang cukup banyak sehingga janin tidak mencapai aterm.6 Hal ini sejalan dengan penelitian Bulan (2004) di RSU Dr.Pirngadi Medan bahwa rata-rata usia kehamilan ibu penderita KET adalah 6,32 minggu.16

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 48 6.2.2. Distribusi Proporsi Berdasarkan Keluhan


120 proporsi (%) 100 80 60 40 20 0 Nyeri perut Perdarahan vaginal Keluhan Amenorea 34,2 9

Ibu

Penderita

Kehamilan

Ektopik

Terganggu

100

Gambar 6.7. Diagram Bar Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.7 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah dengan keluhan nyeri perut sebesar 100% dan yang paling sedikit adalah penderita dengan keluhan amenorea sebesar 9,0%. Dari 63 orang ibu penderita KET seluruhnya mengalami keluhan nyeri perut dengan sensitivitas 100%. Hal ini berarti bahwa semua ibu penderita KET harus memiliki keluhan nyeri perut, bila ibu tidak memiliki keluhan nyeri perut maka ibu tersebut tidak menderita KET. Dari 63 ibu penderita KET, terdapat 38 orang yang mengalami keluhan utama perdarahan vaginal dengan sensitivitas 34,2%. Dari 63 orang ibu penderita KET, terdapat 10 orang ibu yang mengalami keluhan utama Amenorea dengan sensitivitas 9,0%. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada berbagai pengamatan dari sejumlah kehamilan ektopik terganggu dilaporkan semuanya mengalami keluhan nyeri perut. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 49 pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan pervaginam ditemukan terjadi pada 40%70% kasus.14 Amenorea (sensitivitas 9%) menunjukkan bahwa amenorea bukan merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik terganggu, sehingga sebagian besar ibu penderita KET tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil. Hal ini sesuai dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan menemukan bahwa proporsi terbanyak ibu penderita KET adalah yang mengalami keluhan nyeri perut yaitu sebesar 100%.18 6.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Kadar Hb Anemia Kehamilan Ektopik Terganggu

26,3% 43,9%

29,8%

<7 gr%

9-10 gr%

7-8 gr %

Gambar 6.8. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb Anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.8 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang mengalami anemia berat (kadar Hb<7 gr%) menjelang terminasi kehamilan yaitu 43,9% dan proporsi terendah anemia sedang (kadar Hb 7-8 gr%) yaitu 26,3%.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 50 Perdarahan pervaginam merupakan gejala penting pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan biasanya sedikit, namun dapat terjadi terus menerus sehingga sebagian besar ibu penderita KET mengalami Anemia. Dari 63 orang ibu penderita KET terdapat 57 orang ibu yang anemia (90,5%). Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 25 orang yang mengalami anemia berat dengan sensitivitas 43,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu penderita KET yang datang ke Rumah Sakit dalam keadaan Anemia dan yang Anemia sebagian besar adalah anemia berat. Hal ini kemungkinan terlamabatnya ibu penderita KET terdeteksi untuk dirujuk ke Rumah Sakit. Anemia berat yang dialami ibu penderita KET disebabkan oleh perdarahan vaginal yang telah lama dialami oleh ibu penderita KET. Hal ini sejalan dengan penelitian Zuliani (2001) di RSU Dr.Pirngadi Medan yang menemukan bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah yang mengalami anemia menjelang terminasi kehamilan yaitu sebesar 78,7%.15 6.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Tindakan Medis Kehamilan Ektopik Terganggu

Seluruh ibu penderita Kehamilan Ektopik Terganggu mendapat tindakan laparatomi + Salpingektomi. Hal ini disebabkan kondisi kehamilan ibu yang di bawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam keadaan ruptur, sehingga tindakan laparatomi harus segera dilakukan untuk menghentikan perdarahan dan Salpingektomi untuk mengangkat janin yang telah abortus.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 51 6.2.5. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita KET adalah 6,76 hari, standar deviasi 2,557 dan koefisien variasi sebesar 37,83%, artinya lama rawatan ibu penderita KET bervariasi dimana lama rawatan minimum adalah 3 hari dan lama rawatan maksimum adalah 14 hari. Pada umumnya tindakan medis yang dilakukan kepada ibu penderita KET adalah tindakan operasi, oleh karena itu ibu diwajibkan untuk tetap beristirahat di Rumah Sakit sampai luka operasinya mengering. Hal ini sesuai dengan penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan yang menemukan bahwa rata-rata lama rawatan ibu penderita KET adalah 6,63 hari.18 6.2.6. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Asal Rujukan
4,8%

Kehamilan

Ektopik

Terganggu

7,9%

47,6%

39,7%

Dokter umum

Datang sendiri

Dokter spesialis

Bidan

Gambar 6.9. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Asal Rujukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

52 2 Dari gambar 6.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET yang terbanyak adalah yang datang karena rujukan dari dokter umum yaitu sebesar 47,6% dan yang paling sedikit adalah rujukan dari bidan sebesar 4,8%. Nyeri perut merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik tergaggu, sedangkan hanya sedikit ibu penderita KET yang mengalami keluhan amenorea, sehingga sebagian besar ibu penderita KET tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil. Hal ini memungkinkan ibu penderita berobat ke dokter umum.12 RSUP H.Adam Malik Medan merupakan salah satu Rumah Sakit Rujukan sehingga hal mempengaruhi banyaknya ibu penderita KET yang datang berobat ke RSUP H.Adam Malik Medan yang berasal dari rujukan Puskesmas.

6.2.7. Distribusi Proporsi Ibu Penderita Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

kehamilan

Ektopik

Terganggu

7,9%

3,2%

88,9%

Pulang Sembuh/pulang berobat jalan (PBJ) Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) Meninggal

Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 53 Dari gambar 6.11 dapat dilihat bahwa proporsi ibu penderita KET terbanyak adalah yang pulang sembuh/pulang berobat jalan yaitu sebesar 88,9% dan yang terkecil adalah yang meninggal sebesar 3,2%. Banyaknya proporsi ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan adalah menunjukkan adanya keterpaduan tindakan yang tepat dan sistematik dalam menghadapi penderita dengan kehamilan ektopik yang terganggu. Tindakan tersebut meliputi tindakan mengatasi kegawatan dengan memberikan transfusi darah sebagai tindakan untuk mengatasi anemia, tindakan operasi untuk menghilangkan sumber perdarahan dan tindakan yang mempercepat penyembuhan luka operasi dengan memberikan suntikan antibiotik, anti anemia atau suplementasi vitamin/mineral untuk mempercepat penyembuhan luka operasi dan pemulihan kesehatan.6 Case Fatality Rate Ibu Penderita KET 3,2%, dengan karakteristik berasal dari luar kota (Aceh, Siogung-Ogung). Hal ini memungkinkan terlambatnya kedatangan ibu penderita berobat ke Rumah Sakit. Kadar Hb ibu saat masuk ke Rumah Sakit anemia (2,7 dan 5,6g%). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ibu penderita KET saat dibawa ke RSUP H.Adam Malik Medan dalam keadaan anemia berat sehingga sulit untuk tertolong. Penelitian Marpaung (2007) di RS St.Elisabeth Medan Menemukan bahwa proporsi terbanyak ibu penderita KET adalah yang pulang sembuh/berobat jalan yaitu sebesar 94,2%.18

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 54 6.3.Analisa Statistik 6.3.2. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
8 7 6 7,2

6,86

lama rawatan (hari)

5 4 3 2 1 0 Pulang atas permintaan Pulang sembuh/pulang sendiri berobat jalan Keadaan Sewaktu Pulang Meninggal 3

Gambar 6.13. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.13 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang pulang sembuh/pulang berobat jalan mempunyai rata-rata lama rawatan 6,86 hari , yang pulang atas permintaan sendiri mempunyai rata-rata lama rawatan 7,20 hari dan yang meninggal mempunyai rata-rata lama rawatan 3 hari. Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p>0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang pulang

sembuh/pulang berobat jalan dengan ibu penderita KET yang pulang atas permintaan sendiri maupun dengan yang meninggal.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 55 6.3.3. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia Kehamilan
9 8 7 8,29 7,29 6,47

Lama rawatan (hari)

6 5 4 3 2 1 0 > 8 minggu < 4 minggu Usia Kehamilan 4-8 minggu

Gambar 6.14. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Usia kehamilan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.14 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang usia kehamilannya <4 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 7,29 hari, ibu penderita KET yang usia kehamilannya 4-8 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 6,47 hari dan ibu yang usia kehamilannya >8 minggu mempunyai rata-rata lama rawatan 8,29 hari. Berdasarkan hasil uji statistik Anova diperoleh p>0,05, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang memiliki usia kehamilan < 4 minggu dengan yang mempunyai usia kehamilan 4-8 minggu maupun yang >8 minggu.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 56 6.3.4. Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb

8 7

6.95 5

lama rawatan (ha

6 5 4 3 2 1 0 A nemia (kadar Hb <11gr%) Kadar H b

Normal (kadar Hb 11gr%)

Gambar 6.15. Diagram Bar Rata-Rata Lama Rawatan Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.15 diatas dapat dilihat bahwa ibu penderita KET yang anemia mempunyai rata-rata lama rawatan 6,95 hari, ibu penderita KET yang mempunyai kadar Hb normal mempunyai rata-rata lama rawatan 5 hari. Berdasarkan hasil uji statistic t-test diperoleh p>0,05, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama rawatan antara ibu penderita KET yang anemia dan yang memiliki kadar Hb normal.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 57 6.3.5. Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Kadar Hb


100 90 Proporsi (% 80 70 60 50 40 30 20 10 0 16.7 0 Normal (kadar Hb11gr%) 7 3.5 83.3 89.5

Anemia (kadar Hb <11gr%)

Kadar Hb Sembuh/PBJ PAPS Meninggal

Gambar 6.16. Diagram Bar Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Kadar Hb di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008 Dari gambar 6.16 dapat dilihat bahwa dari 6 orang ibu penderita KET yang memiliki kadar Hb Normal terdapat 5 orang (83,3%) yang pulang sembuh/pulang berobat jalan, ada sebanyak 1 orang (6,7%) yang pulang atas permintaan sendiri. Dari 57 orang ibu penderita KET yang anemia terdapat 51 orang (89,5%) yang pulang sembuh/pulang berobat jalan, 4 orang (7,0%)yang pulang atas permintaan sendiri dan 2 orang (3,5%) yang meninggal. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square, terdapat 4 sel (66,7%) mempunyai nilai yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa dengan menggunakan uji ini tidak dapat dilakukan.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan 7.1.1. Distribusi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan sosiodemografi terbanyak pada kelompok umur 20-39 tahun, suku Jawa 39,7%; agama Islam 66,7%; pendidikan SLTP 33,3%; ibu rumah tangga 66,7% dan berasal dari kota Medan 50,8%. 7.1.2. Distribusi ibu penderita kehamilan ektopik terganggu berdasarkan medikal obstetric terbanyak pada keluhan utama nyeri perut 100%; tindakan laparatomi 54,0%; asal rujukan dari dokter umum 47,6%; dan pulang sembuh/pulang berobat jalan 88,9%. 7.1.3. Case Fatality Rate Ibu Penderita KET 3,2% 7.1.4. Karakteristik Ibu Penderita KET yang meninggal berasal dari kota luar kota Medan dan dalam kondisi Anemia berat. 7.1.5. Rata-Rata usia kehamilan ibu penderita Kehamilan ektopik terganggu 6,43 minggu. 7.1.6. Rata-rata lam rawatan ibu penderita kehamilan ektopik terganggu 6,76 hari. 7.1.7. Tidak ada perbedaan signifikan rata-rata lama rawatan berdasarkan keadaan sewaktu pulang (p = 0,101). 7.1.8. Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata lama rawatan berdasarkan usia kehamilan (p = 0,182). 7.1.9. Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata lama rawatan berdasarkan kadar Hb (p= 0,076)

58
Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

59 2 7.1.10. Tidak dapat dilakukan analisa antara variabel keadaan sewaktu pulang dengan variabel kadar Hb dengan menggunakan uji Chi Square karena terdapat 4 sel (66,7%) mempunyai nilai yang diharapkan kurang dari 5.

7.2. Saran 7.2.1. Dari hasil didapat sensivitas keluhan nyeri perut 100%, disarankan kepada semua ibu hamil muda yang mengalami keluhan nyeri perut bagian bawah untuk segera memeriksakan kehamilannya ke Rumah Sakit. 7.2.2. Ibu penderita KET paling banyak datang ke dokter umum maka disarankan kepada dokter umum sebaiknya menanyakan apakah ibu sedang hamil atau tidak, jika ya maka langsung di rujuk ke Rumah Sakit. 7.2.3. Dari hasil didapat angka CFR masih cukup tinggi. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak Rumah Sakit agar lebih meningkatkan pelayanannya sehingga angka CFR dapat diturunkan. 7.2.4. Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan disarankan agar membuat format anamnese pada berkas rekam medis ibu penderita kehamilan ektopik terganggu khususnya variabel paritas, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kehamilan terdahulu, jenis kontrasepsi yang digunakan dan lokasi implantasi tuba.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang Kesehatan RI no.32 Tahun 1992, Bab V, Pasal 10. Jakarta. 2. Barus, N. 1999. Tantangan dan Masalah Dalam Upaya Penurunan Resiko Kematian Ibu dan Neonatal Menyongsong Era Globalisasi. Pidato Pengukuhan Guru Besar tetap dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM-USU. 3. WHO,2008.World Health Statistics.www.who.int 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2005, Jakarta. 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006, Jakarta. 6. Chalik, TMA., 1998. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-Universitas Syah Kuala, Cetakan Pertama, Widya Medika, Jakarta. 8. Pisarska, 1999. Insidence and Risk Factors for Ectopic Pregnancy. Clinical Obstetrics and Gynecology-Abstrac Vol 42, No 1. 9. Eeden, S., 2005. Ectopic Pregnancy Rate and Treatment Utilization in a Large Managed Care Organization. California 1997-2000. Jurnal Obstetrics and Gynecology, vol 105, hal 1052-1057. 10. Bakken, I.J. 2006. Time trends in ectopic pregnancies in Norwegian County 19702004-a population based study. Human Reproduction, Vol 21, No 12. 11. Arnolu, RI., 2005. Risk Factors for Ectopic Pregnancy in Logos, Nigeria, 1999. Jurnal Obtetricia et Gynecologica Scandinavica, Vol 84, No 2, hal 184-188. 12. Wiknjosastro, H., 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta. 13. Wiknjosastro, H., 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta. 14. Mochtar, R., 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 1, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 15. Zuliani, W., 2001. Karakteristik Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) di RS Pirngadi Medan tahun 1997-2000. Skripsi FKM-USU. 16. Bulan, 2004. Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 1999-2003. Skripsi FKM-USU. 17. Sri, Y., 2008. Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru, provinsi Riau, Periode 1 Januari 2003-Desember 2005. www. Kehamilan_Ektopik_Terganggu// 18. Marpaung, C., 2007. Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu di RS St. Elisabeth Medan tahun 1999-2006. Skripsi FKM-USU. 19. Pritchard, Donald, Gant., 1991. Obstetri Williams. Edisi ketujuhbelas, Airlangga University Press, Surabaya 20. Manuaba, IBG., 1999. Operasi Kebidanan, Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Dokter Umum. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 21. Lindarnakis, NM., 1998. Obstetrics & Gynecology. Digging up the Bones, Singapore. 22. Setiawan, Y., 2008. Kehamilan Ektopik. http://www.Siaksoft.com/kehamilan/ ektopik/ 23. Satrawinata, S., 1984. Obstetri Patologi. Bagian Obstetri & Ginekologi FKUniversitas Padjajaran, Bandung. 24. Wikipedia, 2008. Kehamilan Ektopik. http//www.id.wikipedia.org/wiki/ektopik 25. Conectique, 2008. Kehamilan di conectique_comPregnancy.htm. Luar Kandungan. http//www.

26. Christina, I., 1996. Perawatan Kebidanan (Sejarah Kebidanan dan Perawatan Kebidanan Sebelum Melahirkan). Jilid I, Penerbit Bratara, Jakarta. 27. Jones, DL., 1969. Fundamentals of Obstetrics & Gynaecology. 3 Queen Square, London.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 28. Taber, B., 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri & Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 29. Hakimi, M. 1999. Keadaan Darurat Ginekologi Umum. Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta. 30. Nasri, Noor.1997. Dasar Epidemiologi. PT Rineka Cipta, Jakarta 31. Manuaba, IBG., 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 32. Dinas Kesehatan Sumatera Utara, 2007. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2006, Medan. 33. Zendrato, TZ., 2009. Karakteristik Penderita Kanker Colorectal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2007. Skripsi FKM USU 34. Sarumpaet, N., 2009. Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2007. Skripsi FKM-USU

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2
MASTER DATA IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2003-2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 umur 35 37 33 21 23 20 40 32 42 34 29 34 27 30 27 34 30 34 36 28 28 33 30 30 30 23 31 24 40 37 27 32 27 37 32 28 16 24 38 36 19 24 28 27 34 30 27 30 23 23 26 32 36 27 23 22 30 32 34 38 45 umurk 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 umurkk 2 2 2 1 1 1 . 2 . 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 . 2 1 2 1 2 2 1 . 1 2 2 . 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 suku 2 1 5 1 1 2 2 4 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 5 1 1 3 5 2 2 2 2 3 1 4 2 1 5 2 3 2 1 2 1 2 1 5 5 4 3 5 2 1 5 2 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 agama 1 3 1 2 2 1 1 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 4 1 1 1 3 3 1 1 1 4 5 1 1 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 1 3 1 2 pddkn 4 3 5 1 2 3 1 3 4 2 1 4 3 2 5 1 3 3 3 2 1 1 2 2 5 1 1 2 3 3 5 3 3 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 4 3 4 kerja 6 4 4 4 4 4 6 3 1 4 4 1 3 4 2 5 4 4 5 4 5 2 4 6 4 4 4 4 4 6 5 4 2 4 4 2 4 4 4 6 4 4 6 4 4 4 6 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 ttinggal 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 ushamil 6 7 5 5 9 3 3 4 7 5 7 7 3 12 9 6 12 3 5 5 6 5 4 5 7 5 4 7 6 6 8 5 6 7 7 8 6 7 6 12 12 4 5 7 5 8 7 5 6 8 6 6 7 6 7 9 7 8 4 8 6 ushamilk 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 keluhn 3 3 3 3 1 3 1 1 3 4 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 1 4 2 4 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 1 kdr Hb 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 Anemia 1 1 1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1 3 1 2 1 3 3 2 1 2 . 3 . 2 . 2 1 2 . 1 3 . 2 2 2 2 . 2 3 3 2 tindkn 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 lrwtn 7 7 7 12 12 7 7 6 6 3 13 8 7 7 6 11 6 10 4 6 14 5 5 4 4 5 6 7 7 4 5 11 6 4 14 6 6 5 7 8 7 3 6 8 4 6 7 7 3 6 8 5 6 7 6 12 5 5 7 6 6 aslrjkn 2 2 4 4 2 1 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 KSP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2
62 63 23 18 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 4 4 2 2 6 8 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 6 5 2 2 2 1

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

2 TABEL FREKUENSI IBU PENDERITA KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Frequencies
Statistics umur penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 45.00

umur penderita Frequency 1 1 1 1 1 1 6 3 1 7 4 1 8 1 5 2 6 1 3 3 2 2 1 1 63 Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 9.5 4.8 1.6 11.1 6.3 1.6 12.7 1.6 7.9 3.2 9.5 1.6 4.8 4.8 3.2 3.2 1.6 1.6 100.0 Valid Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 9.5 4.8 1.6 11.1 6.3 1.6 12.7 1.6 7.9 3.2 9.5 1.6 4.8 4.8 3.2 3.2 1.6 1.6 100.0 Cumulative Percent 1.6 3.2 4.8 6.3 7.9 9.5 19.0 23.8 25.4 36.5 42.9 44.4 57.1 58.7 66.7 69.8 79.4 81.0 85.7 90.5 93.7 96.8 98.4 100.0

Valid

16 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 40 42 45 Total

Explore
Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0%

Valid N umur penderita 63 Percent 100.0%

Total N 63 Percent 100.0%

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Descriptives umur penderita Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Statistic 29.84 28.30 31.38 29.82 30.00 37.329 6.110 16 45 29 8 .035 -.261 Std. Error .770

Lower Bound Upper Bound

.302 .595

Frequencies
Statistics umur penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 2.00

umur penderita Frequency Valid < 20 tahun dan >= 40 tahun 20-39 tahun Total 5 58 63 Percent 7.9 92.1 100.0 Valid Percent 7.9 92.1 100.0 Cumulative Percent 7.9 100.0

Frequencies
Statistics umur penderita N Valid Missing Percentiles 100 58 5 2.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

umur penderita Frequency 26 32 58 5 63 Percent 41.3 50.8 92.1 7.9 100.0 Valid Percent 44.8 55.2 100.0 Cumulative Percent 44.8 100.0

Valid

Missing Total

20-29 tahun 30-39 tahun Total System

Frequencies
Statistics suku yang melekat pada penderita N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 5.00
suku yang melekat pada penderita Frequency 22 25 5 3 8 63 Percent 34.9 39.7 7.9 4.8 12.7 100.0 Valid Percent 34.9 39.7 7.9 4.8 12.7 100.0 Cumulative Percent 34.9 74.6 82.5 87.3 100.0

Valid

batak jawa minang aceh lain-lain Total

Frequencies
Statistics agama yang dianut penderita N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 5.00 agama yang dianut penderita Frequency 42 8 10 2 1 63 Percent 66.7 12.7 15.9 3.2 1.6 100.0 Valid Percent 66.7 12.7 15.9 3.2 1.6 100.0 Cumulative Percent 66.7 79.4 95.2 98.4 100.0

Valid

islam kristen katolik kristen protestan budha hindu Total

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Frequencies
Statistics pendidikan penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 5.00 pendidikan penderita Frequency 15 21 18 5 4 63 Percent 23.8 33.3 28.6 7.9 6.3 100.0 Valid Percent 23.8 33.3 28.6 7.9 6.3 100.0 Cumulative Percent 23.8 57.1 85.7 93.7 100.0

Valid

SD SLTP SMU D3/Sarjana tidak tercatat Total

Frequencies
Statistics pekerjaan utama penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 6.00

pekerjaan utama penderita Frequency Valid pegawai negri (PNS/TNI/Polri) wiraswasta pegawai swasta ibu rumah tangga petani tidak tercatat Total 3 5 2 42 4 7 63 Percent 4.8 7.9 3.2 66.7 6.3 11.1 100.0 Valid Percent 4.8 7.9 3.2 66.7 6.3 11.1 100.0 Cumulative Percent 4.8 12.7 15.9 82.5 88.9 100.0

Frequencies
Statistics daerah tempt tggl penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 2.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

daerah tempt tggl penderita Frequency 32 31 63 Percent 50.8 49.2 100.0 Valid Percent 50.8 49.2 100.0 Cumulative Percent 50.8 100.0

Valid

kota medan luar kota medan Total

Frequencies
Statistics usia kehamilan penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 12.00

usia kehamilan penderita Frequency 4 5 12 14 14 7 3 4 63 Percent 6.3 7.9 19.0 22.2 22.2 11.1 4.8 6.3 100.0 Valid Percent 6.3 7.9 19.0 22.2 22.2 11.1 4.8 6.3 100.0 Cumulative Percent 6.3 14.3 33.3 55.6 77.8 88.9 93.7 100.0

Valid

3 4 5 6 7 8 9 12 Total

Explore
Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0%

Valid N usia kehamilan penderita 63 Percent 100.0%

Total N 63 Percent 100.0%

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Descriptives usia kehamilan penderita Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Statistic 6.43 5.90 6.95 6.31 6.00 4.346 2.085 3 12 9 2 .926 1.372 Std. Error .263

Lower Bound Upper Bound

.302 .595

Frequencies
Statistics usia kehamilan penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 3.00

usia kehamilan penderita Frequency 7 49 7 63 Percent 11.1 77.8 11.1 100.0 Valid Percent 11.1 77.8 11.1 100.0 Cumulative Percent 11.1 88.9 100.0

Valid

<4 minggu 4-8 minggu >8 minggu Total

Frequencies
Statistics keluhan utama penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 4.00

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

keluhan utama penderita Frequency 21 4 32 6 63 Percent 33.3 6.3 50.8 9.5 100.0 Valid Percent 33.3 6.3 50.8 9.5 100.0 Cumulative Percent 33.3 39.7 90.5 100.0

Valid

nyeri perut nyeri perut+amenorea nyeri perut+perdarahan pervaginam nyeri perut+amenorea+perda rahan pervaginam Total

Frequencies
Statistics kadar hb penderita N Valid Missing Percentiles 100 63 0 2.00 kadar hb penderita Frequency 6 57 63 Percent 9.5 90.5 100.0 Valid Percent 9.5 90.5 100.0 Cumulative Percent 9.5 100.0

Valid

normal (>=11gr%) anemia (<11gr%) Total

Frequencies
Statistics kadar hb anemia penderita N Valid Missing Percentiles 100 57 6 3.00

kadar hb anemia penderita Frequency 17 15 25 57 6 63 Percent 27.0 23.8 39.7 90.5 9.5 100.0 Valid Percent 29.8 26.3 43.9 100.0 Cumulative Percent 29.8 56.1 100.0

Valid

Missing Total

9-10 7-8 <7 Total System

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Frequencies
Statistics tindakan yang dilakukan kpd penderita N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 1.00 tindakan yang dilakukan kpd penderita Frequency Valid laparatomi + Salpingektomi 63 Percent 100.0 Valid Percent 100.0 Cumulative Percent 100.0

Frequencies
Statistics lama penderita dirawat di RS N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 14.00

lama penderita dirawat di RS Frequency 3 6 9 17 15 4 1 2 3 1 2 63 Percent 4.8 9.5 14.3 27.0 23.8 6.3 1.6 3.2 4.8 1.6 3.2 100.0 Valid Percent 4.8 9.5 14.3 27.0 23.8 6.3 1.6 3.2 4.8 1.6 3.2 100.0 Cumulative Percent 4.8 14.3 28.6 55.6 79.4 85.7 87.3 90.5 95.2 96.8 100.0

Valid

3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 Total

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Explore
Case Processing Summary Valid N lama penderita dirawat di RS 63 Percent 100.0% Cases Missing N Percent 0 .0% Total N 63 Percent 100.0%

Descriptives lama penderita dirawat di RS Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Statistic 6.76 6.12 7.41 6.59 6.00 6.539 2.557 3 14 11 2 1.279 1.449 Std. Error .322

Lower Bound Upper Bound

.302 .595

Frequencies
Statistics orang yang merujuk penderita ke RS N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 4.00 orang yang merujuk penderita ke RS Frequency 25 30 5 3 63 Percent 39.7 47.6 7.9 4.8 100.0 Valid Percent 39.7 47.6 7.9 4.8 100.0 Cumulative Percent 39.7 87.3 95.2 100.0

Valid

datang sendiri dokter umum dokter spesialis bidan Total

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Frequencies
Statistics Keadaan penderita sewaktu pulang N Valid 63 Missing 0 Percentiles 100 3.00
Keadaan penderita sewaktu pulang Frequency Valid sehat/Pulang Berobat Jalan (PBJ) Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) meninggal Total 56 5 2 63 Percent 88.9 7.9 3.2 100.0 Valid Percent 88.9 7.9 3.2 100.0 Cumulative Percent 88.9 96.8 100.0

T-Test
Group Statistics tindakan yang dilakukan kpd penderita laparatomi salpingektomi N 34 29 Mean 7.00 6.62 Std. Deviation 2.511 2.541 Std. Error Mean .431 .472

lama penderita dirawat di RS

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -.897 -.899 1.655 1.657

F lama penderita dirawat di RS Equal variances assumed Equal variances not assumed .033

Sig. .857

t .594 .594

df 61 59.208

Sig. (2-tailed) .554 .555

Mean Difference .379 .379

Std. Error Difference .638 .639

Oneway
Descriptives lama penderita dirawat di RS 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound 6.22 2.13 3.00 6.12 7.49 12.27 3.00 7.41

N sehat/Pulang Berobat Jalan (PBJ) Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) meninggal Total 56 5 2 63

Mean 6.86 7.20 3.00 6.76

Std. Deviation 2.370 4.087 .000 2.557

Std. Error .317 1.828 .000 .322

Minimum 4 3 3 3

Maximum 14 14 3 14

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Test of Homogeneity of Variances lama penderita dirawat di RS Levene Statistic 1.812 df1 2 df2 60 Sig. .172

ANOVA lama penderita dirawat di RS Sum of Squares 29.771 375.657 405.429 df 2 60 62 Mean Square 14.886 6.261 F 2.378 Sig. .101

Between Groups Within Groups Total

Oneway
Descriptives lama penderita dirawat di RS 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound 6.13 8.45 5.71 7.23 5.86 10.72 6.12 7.41

N <4 minggu 4-8 minggu >8 minggu Total 7 49 7 63

Mean 7.29 6.47 8.29 6.76

Std. Deviation 1.254 2.631 2.628 2.557

Std. Error .474 .376 .993 .322

Minimum 6 3 6 3

Maximum 10 14 12 14

Test of Homogeneity of Variances lama penderita dirawat di RS Levene Statistic 1.319 df1 2 df2 60 Sig. .275

ANOVA lama penderita dirawat di RS Sum of Squares 22.367 383.061 405.429 df 2 60 62 Mean Square 11.184 6.384 F 1.752 Sig. .182

Between Groups Within Groups Total

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

T-Test

Group Statistics kadar hb penderita normal (>=11gr%) anemia (<11gr%) N 6 57 Mean 5.00 6.95 Std. Deviation 1.414 2.587 Std. Error Mean .577 .343

lama penderita dirawat di RS

Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -4.103 -3.465 .208 -.430

F lama penderita Equal variances dirawat di RS assumed Equal variances not assumed 1.108

Sig. .297

t -1.806 -2.901

df 61 9.043

Mean Sig. (2-tailed) Difference .076 .017 -1.947 -1.947

Std. Error Difference 1.078 .671

Crosstabs
Case Processing Summary Cases Missing N Percent 0 .0%

Valid N Keadaan penderita sewaktu pulang * kadar hb penderita 63 Percent 100.0%

Total N 63 Percent 100.0%

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

Keadaan penderita sewaktu pulang * kadar hb penderita Crosstabulation kadar hb penderita normal anemia (>=11gr%) (<11gr%) 5 51 8.9% 83.3% 1 20.0% 16.7% 0 .0% .0% 6 9.5% 100.0% 91.1% 89.5% 4 80.0% 7.0% 2 100.0% 3.5% 57 90.5% 100.0%

Keadaan penderita sewaktu pulang

sehat/Pulang Berobat Jalan (PBJ)

Total

Count % within Keadaan penderita sewaktu pulang % within kadar hb penderita Pulang atas permintaan Count sendiri (PAPS) % within Keadaan penderita sewaktu pulang % within kadar hb penderita meninggal Count % within Keadaan penderita sewaktu pulang % within kadar hb penderita Count % within Keadaan penderita sewaktu pulang % within kadar hb penderita

Total 56 100.0% 88.9% 5 100.0% 7.9% 2 100.0% 3.2% 63 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value .870a .923 .020 63 df 2 2 1 Asymp. Sig. (2-sided) .647 .630 .888

Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .19.

Rospida Bangun : Karakteristik Ibu Penderita Kehamilan Ektopik Terganggu (Ket) Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2003-2008, 2009 USU Repository 2008

You might also like