You are on page 1of 217

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE KUMON PADA POKOK BAHASAN KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI

DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN NGAWI

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh: Aris Niti Winarno NIM. S850208003

PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

PERSETUJUAN Judul Tesis PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE KUMON PADA POKOK BAHASAN KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN NGAWI

Disusun oleh:

ARIS NITI WINARNO NIRM. S850208003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Pada tanggal : Juni 2009

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Mardiyana, M. Si Mengetahui

Drs. Budi Usodo, M. Pd

Kaprodi Pendidikan Matematika PPs Universitas Sebelas Maret

Dr. Mardiyana, M. Si NIP: 132 046 017

ii

PENGESAHAN Judul Tesis PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE KUMON PADA POKOK BAHASAN KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN NGAWI

Disusun oleh: ARIS NITI WINARNO NIM. S850208003 Telah disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal : ....................................2009 Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc. NIP : 130 794 415.

............................

Sekretaris

Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.D ............................ NIP : 131 791 750 1. Dr. Mardiyana, M.Si NIP. 132 046 017 2. Drs. Budi Usodo, M.Pd NIP. 132 050 357 ............................

Anggota

............................

Surakarta, ..............................2009 Mengetahui Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D NIP: 131 472 192

Dr. Mardiyana, M. Si NIP: 132 046 017

iii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama NIM Jurusan Fakultas Asal Perguruan Tinggi : Aris Niti Winarno : S 850208003 : Pendidikan Matematika : Pascasarjana : Universitas Sebelas Maret

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil karya saya sendiri. Halhal yang bukan karya sendiri dalam tesis ini ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut

Yang menyatakan

Aris Niti Winarno

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan Rahmad, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Langsung dengan Metode Kumon pada Pokok Bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di Madrasah Aliyah Kabupaten Ngawi, yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada penyusunan tesis ini penulis banyak memperoleh masukan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D selaku Direktur Pascasarjana yang telah membari kesempatan pada penulis untuk menyusun tesis sekaligus memberikan izin melakukan penelitian di lapangan. 2. Dr. Mardiyana, M. Si. Sebagai Pembimbing I yang telah rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 3. Drs. Budi Usodo, M. Pd. Sebagai Pembimbing II yang telah rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak/ibu Dosen Pendidikan Matematika PPs Universitas Sebelas Maret yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 5. Ester Patricia, M. Psi. sebagai pembimbing metode kumon Jl. Sawo Barat Madiun yang selama ini memberikan pengetahuan kepada penulis tentang metode Kumon. 6. Evi Pramesta Iskandar, S. Pd. sebagai staf pembimbing Kumon yang telah memberikan masukan kepada penulis tentang karakteristik perangkat pembelajaran metode kumon. 7. Drs. H. Mahbub, M. Ag. selaku Kepala Mapenda Departemen Agama kabupaten Ngawi yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Madrasah Aliyah Negeri maupun Swasta di lingkungan Departemen Agama kabupaten Ngawi. 8. Bapak/Ibu validator maupun observator yang telah memberikan banyak saran kepada penulis. 9. Anwar Habibie, S. Pd selaku guru mitra yang telah bersedia bekerja sama dan banyak memberikan masukan kepada penulis. 10. Istriku, kedua orang tua serta mertua yang telah memberikan keleluasaan waktu serta fasilitas untuk menyelesaikan tesis ini. 11. Teman-teman S2 angkatan 2008 terima kasih atas bantuan selama pekuliahan, terutama teman-teman dari Jawa Timur yang selalu memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis.

vi

12. Rekan-rekan seprofesi di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi yang selalu mengerti serta memberikan keleluasaan kepada penulis. 13. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Akhirnya semoga tesis ini bermafaat bagi kita semua

Surakarta, Juni 2009

Penulis

vii

ABSTRAK Aris Niti Winarno, S850208003. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE KUMON PADA POKOK BAHASAN KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI DI MADRASAH ALIYAH KABUPATEN NGAWI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA, UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA, 2009. Penelitian ini diawali dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran pada model pembelajaran langsung dengan metode kumon yang valid untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dibanding dengan prestasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Madrasah Aliyah di Kabupaten Ngawi sebanyak 12 Madrasah Aliyah yang terdiri dari 4 Madrasah Aliyah Negeri dan 8 Madrasah Aliyah Swasta. Subyek pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah siswa kelas XI IPA 1 di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dan sampel dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, Madrasah Aliyah Negeri Paron dan Madrasah Aliyah Al-Karomah Bringin. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika telah divalidator oleh para ahli kemudian diujicoba dan memenuhi kriteria kemampuan guru mengelola pembelajaran baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran baik, respon siswa terhadap pembelajaran positif dan tes hasil belajar siswa baik. Pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Model 4 D Thiagarajan. Proses pengembangan tersebut terdiri dari tiga tahap yaitu: pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Hasil pengembangan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil belajar (THB). Pada penelitian ini digunakan analisis data statistik Anakova dengan taraf signifikansi 0,05. Analisis data anakova digunakan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dibanding dengan prestasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Dari uji Anakova dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai Fobs = 144,966 dan F(0,05;1,211) = 3,84 disimpulkan bahwa H0 ditolak, ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan membandingkan nilai rata-rata dikoreksi dari tiap kelompok perlakuan diperoleh untuk kelompok eksperimen Y(dikoreksi) = 53,099 dan kelompok kontrol

viii

Y(dikoreksi) = 46,201 maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen memberikan efek lebih baik daripada perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol, berarti prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran langsung dengan metode kumon menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran langsung untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi.

ix

ABSTRACT Aris Niti Winarno, S850208003. DEVELOPMENT OF DIRECT INSTRUCTION WITH KUMON METHOD AT FUNDAMENTAL DISCUSSION COMPOSITION FUNCTION AND INVERS FUNCTION IN MADRASAH ALIYAH NEGERI NGAWI, STUDY PROGRAM OF MATHEMATICS EDUCATION POSTGRADUATE PROGRAM, SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA, 2009. This research began with development of peripheral of study with aim to yield peripheral of study at direct study model with valid kumon method for the fundamental of function composition discussion and function inverse. This research also aim to know the achievement of the students who taught with direct study model with method of kumon by using peripheral of study which have been developed, better compared to with achievement of the students who taught with direct study for the fundamental of function composition discussion and function inverse Population in this research is all students of XI th grade of Madrasah Aliyah in Ngawi counted 12 Madrasah Aliyah which consist of 4 Madrasah Aliyah Negeri and 8 Private Madrasah Aliyah. The subject development of this peripheral study is students of XI IPA 1 at Madrasah Aliyah Negeri Ngawi and sample in this research is Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, Madrasah Aliyah Negeri Paron and Madrasah Aliyah Al-Karomah Bringin. The peripheral of this study told valid if it has been validated by experts, then tested and fulfill the criteria of the teacher capability to manage teaching learning process, the goodness of students activity in teaching learning process, students respond positively and good learning test result. Development of this peripheral study conducted by using Model 4 D Thiagarajan. The process of the development consists of three phases that is: definition, development and scheme. Result of development in the form of Learning Performing Plan, Work Sheet Students, Solution Book, Key Book and Result of Learning Test. This research used statistical analysis of Anacova with level of significance 0.05. Data analysis of Anacova used to know that achievement of the students who was taught with direct study model with method of kumon by using peripheral of study which have been developed, better compared to achievement of the students who was taught with direct study for the fundamental of function composition discussion and function inverse. From the Anacova test with level of significance 0.05 obtained value of Fobs = 144.966 and F(0.05.1.211) = 3.84 and concluded that H0 refused, this means there is significant difference between experiment group and control group. By comparing corrected average value of each treatment group, obtained for the experiment group Y(corrected) = 53.099 and control group Y(corrected) = 46.201 hence it can be concluded that the experiment group give better effect than the control group, it means the achievement of students who learn mathematics by using direct study with kumon method use peripheral of developed study is better than the students who learn mathematics by using direct study for the fundamental of function

composition discussion and function inverse class of XI Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i PERSETUJUAN ....................................................................................... ii PENGESAHAN ........................................................................................ iii PERNYATAAN ......................................................................................... iv KATA PENGANTAR .............................................................................. v ABSTRAK ................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

BAB I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................ 4 C. Pembatasan Masalah ....................................................... 4 D. Rumusan Masalah ........................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ............................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ........................................................... 6

xii

BAB II.

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka .............................................................. 7 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika ........................ 7 2. Metode Kumon ............................................................ 11 3. Pembelajaran Langsung ............................................. 16 4. Pembelajaran Langsung dengan Metode Kumon .... 5. Tinjauan Materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi Berdasarkan KTSP ........................................ 21 6. Pengembangan Sistem dan Perangkat Pembelajaran 21 19

7. Perangkat Pembelajaran ............................................ 36 8. Pretes dan postes ....................................................... 41 B. Penelitian yang Relevan ................................................. 41 C. Kerangka Berpikir .......................................................... 42 D. Hipotesis ..... 44

BAB III.

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian . 45 B. Jenis Penelitian 46 C. Pengembangan Perangkat ... 47 D. Eksperimen . 72 1. Populasi dan Sampel .. 72 2. Metode Eksperimen 72

xiii

BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 88 1. Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define) .... 88 2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design). 95 3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop).. 97 B. Deskripsi Hasil Eksperimen 121 C. Pembahasan Hasil Penelitian .. 131

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan . 133 B. Implikasi ......................................................................... 134 C. Saran ................................................................................ 134

DAFTAR PUSTAKA . 135

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Kumon Langkah-langkah Pembelajaran Langsung . Jadwal Penyusunan Tesis ................

16 18 46

Persentase Waktu Ideal untuk Aktivitas Siswa 64 Interpretasi Koefisien Validitas Butir Soal dan Reliabilitas ... 70

Rancangan Eksperimen ............................................................ 72 Rancangan Analisis Data untuk Anakova ................................ 76 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................. 99 Keterangan Skor Penilaian Validasi RPP . 100 Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi ................................... 101 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa .......................................... 102 Revisi LKS Berdasarkan Hasil Validasi ................................... 104 Hasil Validasi Buku Penyelesaian ............................................ 105 Revisi Buku Penyelesaian Berdasarkan Hasil Validasi ............ 106 Hasil Validasi Buku Kunci ........................................................ 107 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar ............................................... 109

Tabel 4.10. Revisi Berdasarkan Uji Keterbacaan ......................................... 110 Tabel 4.11. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran (Uji coba) ........... 112 Tabel 4.12. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Uji Coba) .................... 115 Tabel 4.13. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................................. 116

xv

Tabel 4.14. Hasil Analisis Validasi Butir Test .............................................. 118 Tabel 4.15. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Daya Beda ....................... 119 Tabel 4.16 Sampel Penelitian ...................................................................... 121 Tabel 4.17. Rangkuman Analisis Varians untuk uji Keberartian Regresi Kelas Eksperimen .............................................................. 123 Tabel 4.18 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Regresi Kelas Kontrol ............................................................................. 124 Tabel 4.19 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Eksperimen ................................................. 125 Tabel 4.20. Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Kontrol ..... ................................................. 126 Tabel 4.21. Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Linieritas Kelompok Eksperimen ................................................................................ 127 Tabel 4.22. Rangkuman Analisis Varians untuk uji Linieritas Kelompok Kontrol........................................................................................ 127 Tabel 4.23 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas ..................................... 129 Tabel 4.24 Rangkuman Uji Anakova .......................................................... 130

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Model Pengembangan Kemp .................................................... 23 Bagan 2.2. Model Pengembangan Dick and Cerey .................................... 24 Bagan 2.3 Bagan 2.4 Model Pengembangan Briggs ................................................... 25 Model Pengembangan Banathy ................................................ 26

Bagan 2.5. Model Pengembangan PPSI ...................................................... 27 Bagan 2.6. Model Pengembangan Gerlach and Elly .................................. 28 Bagan 2.7. Model Pengembangan IDI ....................................................... 29 Bagan 2.8. Model Pengembangan 4-D ...................................................... 35 Bagan 4.1 Sistematika Analisis Konsep Komposisi fungsi dan invers Fungsi........................................................................................ 92

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : PERANGKAT PEMBELAJARAN A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 138 A.2. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................................. 154 A.3. Buku Penyelesaian (BP) ....................................................................... 210 A.4. Buku Kunci (BK) ................................................................................. 266 A.5. Tes Hasil Belajar (THB) ....................................................................... 286

LAMPIRAN B : HASIL VALIDASI AHLI PERANGKAT PEMBELAJARAN B.1. Hasil Penilaian Lembar Validasi RPP................................................... 300 B.2. Hasil Penilaian Lembar Validasi LKS .................................................. 306 B.3. Hasil Penilaian Lembar Validasi BP ..................................................... 312 B.4 Hasil Penilaian Lembar Validasi BK .................................................... 318 B.5. Hasil Penilaian Lembar Validasi THB ................................................. 324

LAMPIRAN C : ANALISIS DATA KELOMPOK UJI COBA C.1. Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran........... 330 C.2. Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ........ 338 C.3. Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran ................................. 346 C.4. Analisis Validasi Butir Tes Hasil Belajar ............................................. 347 C.5. Analisis Reliabilitas Tes Hasil Belajar ................................................. 349

xviii

C.6. Perhitungan Daya Beda ....................................................................... 352 C.7. Perangkat Tes Hasil Belajar Yang Telah Valid ................................... 355

LAMPIRAN D : ANALISIS INFERENSIAL D.1. Perhitungan untuk Menentukan Model Regresi Kelompok Eksperimen........................................................................................... 358 D.2. Perhitungan untuk Uji Keberartian Model Regresi Kelompok Eksperimen .......................................................................................... 362 D.3. Perhitungan untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Eksperimen .......................................................................................... 364 D.4. Perhitungan untuk Menentukan Model Regresi Kelompok Kontrol .................................................................................................. 366 D.5. Perhitungan untuk Uji Keberartian Model Regresi Kelompok Kontrol ....... .......................................................................................... 370 D.6. Perhitungan untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Kontrol ........ .......................................................................................... 372 D.7. Penghitungan Uji Linieritas Model Regresi Kelompok Eksperimen ... 374 D.8. Penghitungan Uji Linieritas Model Regresi Kelompok Kontrol .......... 379 D.9. Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ......................... 384 D.10. Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol ..... .......................... 389 D.11. Penghitungan Uji Homogenitas ............................................................ 394 D.12. Penghitungan Anakova ......................................................................... 402 D.13. ........................................................ 408

xix

LAMPIRAN E : LAIN-LAIN E.1. Daftar Nama Kelompok Uji Coba ....................................................... 412 E.2. Daftar Nama Kelompok Eksperimen ................................................... 413 E.3. Daftar Nama Kelompok Uji Kontrol .................................................... 416 E.4. Daftar Nama Validator, Pengamat dan Guru Mitra.............................. 419 E.5. Daftar Nama Siswa Subyek Pengamatan dan Daftar Nama Siswa Penguji Keterbacaan Kelas Uji Coba................................................................. 420 E.6. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 421 E.7. Rekomendasi Kepala Depag Ngawi .................................................... 422 E.8. Surat Pernyataan Memberi Ijin Penelitian ........................................... 423 E.9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................................... 426 E.10. Tabel Z .................................................................................................. 429 E.11. Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors ............................................................ 437 E.12 Tabel Nilai t;v ....................................................................................... 438 E.13. Tabel Nilai F0,05;v1,v2 .............................................................................. 439

xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang lebih cermat. Dalam hal ini matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan suatu bangsa khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan alasan tersebut perlu adanya upaya untuk mengantisipasi tantangan masa depan yang lebih rumit dan komplek salah satunya dengan peningkatan perhatian pendidikan dan pembelajaran matematika, sehingga mampu membekali siswa dalam penerapan matematika dan ketrampilan matematika untuk menjawab permasalahan yang ada. Upaya tersebut dapat dilakukan diantaranya melalui perbaikan pembelajaran. Pengelolaan perbaikan pembelajaran tidak hanya menyangkut materi pembelajaran (penguasaan bahan) dan cara penyajian, tetapi juga menyangkut prospek pengembangan materi. Salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru perlu lebih menekankan kepada keterlibatan siswa secara optimal untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

xxi 1

Untuk melaksanakan proses pembelajaran matematika yang menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal dan membantu pemahaman siswa dalam mempelajari matematika, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Mengajar merupakan istilah yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai dunia pendidikan. Metodologi mengajar perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar guru. Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat tercapai. Kegiatan mengajar tidak hanya mencakup penyelesaian materi pelajaran oleh guru kepada siswa, tetapi juga seluruh kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru agar terjadi proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Untuk itu guru dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar, melakukan kegiatan baik di dalam atau di luar kelas. Pada kenyataannya di lapangan masih cukup banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika, bahkan diantara mereka ada yang membenci pelajaran matematika, begitu juga di kabupaten Ngawi termasuk di Madrasah Aliyah yang memiliki siswa dengan prestasi di bawah sekolah-sekolah menengah umum. Bagi siswa Madrasah Aliyah pelajaran matematika

xxii

merupakan pelajaran yang sukar dan sulit dimengerti yang merupakan momok bagi mereka. Hal ini terjadi karena siswa memiliki kemampuan dasar yang kurang mantap dan kurangnya latihan atau pengembangan potensi pada diri siswa sehingga dalam menghadapi variasi soal yang lebih kompleks siswa akan mengalami kesulitan. Metode belajar yang memiliki karakteristik banyak mengerjakan soalsoal latihan di sekolah maupun di rumah adalah metode kumon, namun jika metode kumon murni digunakan di sekolah-sekolah formal tidak akan efektif karena pada metode kumon materi diberikan berdasarkan pada kemampuan siswa bukan berdasarkan pada usia atau tingkatan kelas sehingga terbentur dengan sistem yang ada di sekolah-sekolah formal. Penulis mencoba menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode kumon sehingga metode kumon dapat dipakai di sekolah-sekolah formal. Pemilihan model pembelajaran langsung dengan metode kumon karena pembelajaran langsung dekat dengan pembelajaran konvesional yang sering digunakan oleh guru untuk mengajar siswanya, sehingga guru dan siswa tidak terlalu kesulitan untuk beradaptasi dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon ini. Kemudian pemilihan model pembelajaran langsung dengan metode kumon karena diantara keduanya memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang dapat saling menutupi kekurangan. Kesamaannya adalah bahwa materi yang diajarkan tahap demi tahap. Metode kumon disisipkan pada tahap kedua yaitu mendemonstrasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan,

xxiii

tahap ketiga yaitu pemberian latihan terbimbing. Tahap yang keempat yaitu mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

B. Identifikasi Masalah Berpijak dari latar belakang masalah sebagaimana telah dipaparkan di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Beragamnya program pembaharuan pendidikan yang dilakukan

pemerintah saat ini belum menjadikan pemicu untuk lebih berkembangnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Terkait dengan hal ini dapat diteliti apakah pengembangan model pembelajaran dapat menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik. 2. Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode yang selama ini digunakan guru menjadikan siswa hanya sedikit melakukan latihan mengerjakan soal, sehingga siswa kurang siap saat ujian dan akibatnya mengalami kegagalan. Terkait dengan hal ini dapat diteliti apakah jika metode pembelajaran guru dikembangkan maka prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.

C. Pembatasan Masalah Agar masalah yang dikaji menjadi lebih mendalam dan terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

xxiv

1. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran langsung dengan metode kumon. 2. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran untuk model pembelajaran langsung dengan metode kumon yang meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil Belajar (THB). 3. Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan dan proses belajar mengajar matematika dalam kurun waktu tertentu. 4. Materi yang dikembangkan yaitu pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses dan hasil pengembangan perangkat model pembelajaran langsung dengan metode kumon yang valid untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di Kabupaten Ngawi? 2. Apakah prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik daripada prestasi

xxv

belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran langsung untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid pada model pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi. 2. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dibanding daripada prestasi belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi.

F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers fungsi. 2. Sebagai informasi bagi calon guru dan guru-guru matematika, khususnya guru matematika Madrasah Aliyah atau sederajat mengenai metode kumon dalam pembelajaran langsung. 3. Memberikan inspirasi bagi peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, khususnya mengenai model pembelajaran langsung dengan metode

xxvi

kumon.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika a Belajar Slameto mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan cara berpikir yang baru sehingga mempengaruhi perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003 : 2) Winter seperti yang dikutip dalam jurnal internasional mengatakan: Learning, which begins before birth, becomes ever more important as the pace of change accelerates around us. Whether it involves learning how to better influence the future, or developing the needed skills for earning a livelihood, learning can be empowering, fun, and energizing - or it can be frustrating and discouraging - depending on your skills in learning. Fontana (dalam Nunung, 2004 : 7) mengatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Definisi tersebut memusatkan perhatian pada 3 hal, yaitu:

xxvii

1) Bahwa belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku individu. 2) Bahwa perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman yang telah dilalui. 7

3) Bahwa perubahan itu terjadi pada perilaku individu. Gagne (dalam Nunung, 2004 : 7) mengatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu: 1) Dari dalam diri individu, yaitu keadaan jasmani dan karakteristik psikologis individu. 2) Dari luar individu, yaitu lingkungan sosial dan non sosial. Perubahan tingkah laku individu akibat dari proses belajar, memiliki unsur-unsur yang beraneka ragam. Seperti yang telah diungkapkan oleh Winataputra (dalam Nunung, 2004 : 7) yang mengatakan bahwa unsur-unsur dalam belajar antara lain: 1) Sikap dan persepsi positif mengenai belajar 2) Memperoleh dan mengintegrasi pengetahuan 3) Membandingkan, mengelompokkan, melakukan induksi, menarik deduksi, menganalisis pengetahuan pendukung, membuat sekaligus menganalisis perkiraan hasil yang diperoleh pada masa mendatang serta melakukan proses abstraksi 4) Dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan tugas 5) Kebiasaan berpikir produktif

xxviii

Pembelajaran Matematika Hudoyo (dalam Nunung, 2004 : 8) mengatakan bahwa Matematika adalah suatu ilmu yang berkenan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Sedangkan pembelajaran adalah proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan. Jadi pembelajaran matematika adalah proses membuat orang melakukan proses belajar matematika sesuai dengan rancangan. Pembelajaran matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi karena matematika berkenan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Dalam proses belajar matematika terjadi proses berpikir, dalam berpikir tersebut orang tersebut menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam di dalam pikiran orang tersebut sebagai pengertian-pengertian. Dari pengertian tersebut terbentuklah pendapat yang pada akhirnya ditarik suatu kesimpulan. Dan tetunya kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh inteligensinya. Jadi tampak adanya kaitan antara inteligensi dengan proses berpikir.

Pengertian Prestasi Belajar Sebelum dijelaskan mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. oleh seseorang setelah melakukan suatu

xxix

pekerjaan/aktivitas tertentu. Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai, oleh karena itu semua individu harus belajar dengan sebaikbaiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Pengertian dari dua kata prestasi dan belajar atau prestasi belajar berarti hasil belajar, secara lebih khusus setelah siswa mengikuti pelajaran dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, maka prestasi belajar dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal (kualitatif). Prestasi belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya 10, 9, 8 dan seterusnya. Sedangkan pretasi belajar yang dituangkan dalam bentuk pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang dan sebagainya. d Pedoman Cara Belajar Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri- sendiri dalam belajar. Pedoman atau cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi belum tentu cocok untuk siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para

xxx

siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaikbaiknya harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik. e Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhammad Nur (2004 : 25), Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri (internal), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor yang ada pada luar diri siswa (eksternal), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Aktivitas balajar individu memang tidak selamanya menguntungkan, kadang tidak lancar, kadang mudah menangkap apa yang dipelajari dan kadang sulit mencerna materi pelajaran. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut kesulitan belajar. 2. Metode Kumon Metode kumon pertama kali dikembangkan oleh Toru Kumon, seorang berkebangsaan Jepang dan seorang guru matematika di Jepang

xxxi

pada tahun 1954. Ia pertama kali menyusun sendiri bahan pelajaran matematika untuk membimbing anaknya belajar matematika. Ia kemudian merancang suatu metode agar anaknya dapat belajar secara efektif, sistematis serta memiliki dasar-dasar matematika yang kuat. Setelah terbukti dalam keberhasilan yang dicapai anaknya maka ia menyebarkan metode tersebut ke seluruh Jepang sehingga metode tersebut dikenal dengan metode Kumon. Stacy Mantle seperti yang dikutip dalam jurnal internasional mengatakan: Logical: This child is very mathematically inclined. They enjoy solving problems, particularly if they are math related. They are similar to Dr. Spock, on Star Trek, in that they are very logical, straight-forward types of learners. They will plague you with questions on how things work, how things relate to one another, and why things are here. Their favorite toys as young children were likely building blocks, and pattern puzzles. Answer their ongoing questions with as much patience as you can muster, and know that one day they may likely become an engineer. This type of student learns best by categorizing, classifying, and working with abstract patterns or relationships. Ask them to make a chart or to show relationships between different items. For example, "What kind of effect does the El Nino have on the stock market?". They will not only come up with an answer, but they will be able to explain the process and developmental stages of the relationship. Sedangkan Thomas H. Fuller mengatakan seperti yang dikutip dalam jurnal internasional Largely unnoticed amid the cry for better mathematics teaching, Kumon is quietly helping a million mathematics students (from infants to adults; 75% are elementary children). Though conservative in diction and device (including 5000+ worksheets to be solved in "standard" times), it is surprisingly student-centered in practice. The author's investigation during the past year reflects his background in both education and computer science. The paper considers the demands, theories, methods, and record of Kumon xxxii

mathematics from the standpoint of educational theory, cognitive science, and language processing. It considers syntactic and semantic learning of mathematics, arguing that their proper relative positioning helps lead the student to higherorder thinking. Future research issues are suggested. Prinsip dasar metode kumon yang telah disebar luaskan ke Indonesia pada Oktober 1993 ini adalah pengakuan tentang potensi dan kemampuan individual setiap siswa, sesuai dengan misi metode kumon adalah dengan menggali potensi yang ada pada setiap individu dan dengan mengembangkan kemampuan tersebut secara maksimal, kami berusaha agar dapat membentuk manusia yang sehat dan berbakat yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat (Kumon, 2004 : i). Pada kursus Kumon, siswa mulai dari tingkat prasekolah sampai tingkat SMA atau sederajat belajar dengan membaca petunjuk dan contoh soal pada lembar kerja, berfikir sendiri, lalu mengerjakan soal dengan kemampuan sendiri dan bila mengalami kesulitan untuk level F ke atas bisa melihat buku penyelesaian yang diletakkan di depan kelas atau bertanya kepada guru bila masih belum paham sistem belajar, bahan ajar dan bimbingan kumon dibuat sedemikian rupa agar siswa dapat belajar secara mandiri. Pelajaran yang diberikan di kursus kumon, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa, bukan berdasarkan tingkatan kelas atau usia siswa. Agar siswa dapat mengerjakan pelajaran dengan lancar dan mandiri, mereka perlu diberikan pelajaran yang tepat. Dengan sistem belajar ini kemampuan setiap siswa dapat berkembang secara maksimal.

xxxiii

Rangkaian soal-soal pada lembar kerja kumon tersusun secara small steps (langkah demi langkah) sehingga dapat leluasa disesuaikan dengan kemampuan belajar dan kemampuan siswa. Soal-soal tersebut disusun sedemikian rupa agar dapat membentuk kemampuan dasar yang mantap dan memungkinkan siswa mengerjakan level yang lebih tinggi dari tingkatan kelasnya dengan kemampuannya sendiri. Pembimbing selalu memperhatikan dan mengamati satu persatu siswa yang baik, lalu memberikan lembar kerja dan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan dan keadaan setiap individu siswa. Misi yang ditetapkan pada metode kumon: Dengan menggali potensi yang ada pada setiap individu, dan dengan mengembangkan kemampuan tersebut secara maksimal, kami berusaha agar dapat membentuk manusia yang sehat dan berbakat yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat (Kumon, 2004 : 1). Kumon bertujuan agar setiap siswa memilih kemampuan dasar yang kuat, kemandirian dan rasa percaya diri untuk mengembangkan dirinya masing-masing dan kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menyelesaikan permasalahan dengan kemampuannya sendiri sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat dan memberikan kontribusi bagi layanan pengembangan pendidikan. Metode Kumon memiliki 3 keistimewaan yaitu: a. Sesuai dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada tes penempatan.

xxxiv

b. Bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil (small steps) sehingga memperoleh kemampuan dasar yang kuat untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi. c. Anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit. Metode Kumon dapat membimbing anak secara perorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga mereka mempunyai kemampuan akademik dasar yang baik dan potensinya dapat berkembang secara maksimal. Meteri pelajaran matematika kumon bertujuan membentuk kemampuan dasar agar anak didik dapat mempelajari matematika tingkat MA dengan kemampuannya sendiri. Materi pada kursus kumon terdiri dari 23 tingkatan, mulai dari tingkat 7A hingga Q, tingkat 7A, 6A, 5A, 4A, 3A, 2A setara dengan tingkat pra sekolah, tingkat A, B, C, D, E, F setara dengan tingkat SD, tingkat G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q setara dengan tingkat SMA. Sebelum siswa belajar di kursus kumon, mula-mula orang tua siswa menerima penjelasan dari pembimbing agar dapat memahami dengan baik sistem belajar kumon. Bersamaan dengan hal tersebut siswa diberi tes penempatan untuk mengetahui kemampuan saat itu dan untuk menentukan level pelajaran yang tepat. Dari hasil tes tersebut pembimbing akan menyusun program belajar yang tepat sesuai kemampuan setiap siswa.

xxxv

Siswa yang belajar di kelas kursus kumon belajar dalam seminggu dua kali. Siswa bebas datang jam berapa saja diantara jam buka kelas yang ditentukan. Di kelas, pembimbing akan mengamati apakah setiap siswa belajar pada tingkatan yang tepat dan memberikan petunjuk sesuai kemampuan masing-masing siswa. Di luar hari kelas, siswa akan mendapatkan lembar kerja untuk dikerjakan di rumah. Belajar sedikit demi sedikit, setiap hari secara rutin akan membentuk kemampuan yang baik. Pada kursus kumon, siswa memulai pelajarannya dari bagian yang dapat dikerjakannya dengan lancar untuk membentuk kemampuan dasar yang mantap. Siswa dapat maju ke pelajaran yang levelnya lebih tinggi dengan kemampuannya sendiri, setelah menyelesaikan level itu dengan benar. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kumon Kelebihan Metode Kumon Kelemahan Metode Kumon

1. Sesuai dengan kemampuan karena 1. Tidak semua siswa dalam satu kelas sebelum anak belajar ada tes memiliki kemampuan yang sama.

penempatan sehingga anak tidak merasa tersiksa. 2. Bahan pelajaran tersusun atas 2. Anak belajar secara perorangan sehingga dimungkinkan tumbuh rasa individualisme.

langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh kemampuan dasar yang kuat. 3. Anak mengerjakan soal secara

mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. xxxvi

3. Pembelajaran Langsung Menurut Winasanjaya (2008 : 22) pembelajaran langsung secara sistematis menuntut dan membantu siswa melalui hasil belajar tahap demi tahap. Menurut Muhammad Nur (2004 : 46) mengatakan model pembelajaran langsung menghendaki guru memberikan informasi latar belakang, mendemonstrasikan ketrampilan yang sedang diajarkan dan kemudian menyediakan waktu bagi siswa untuk latihan keterampilan tersebut dan menerima umpan balik tentang bagaimana yang sedang mereka lakukan. Jefflind seperti yang dikutip dalam jurnal internasional mengatakan: The term " Direct Instruction" refers to a rigorously developed, highly scripted method for teaching that is fast-paced and provides constant interaction between students and the teacher. Direct Instruction is the dirty little secret of the educational establishment. This method, rich in structure and drilling and content, is the opposite of the favored methods of today's high-paid education gurus, and contradicts the popular theories that are taught to new teachers in our universities. Direct Instruction should be no secret at all, for it has been proven in the largest educational study ever (discussed below) and continues to bring remarkable success at low cost when it is implemented. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Highland school dalam jurnal internasional mengatakan: Direct Teaching is a structured approach to teaching which involves a high level of interactivity. It is not seen as the single best model, but one of several approaches. This paper complements other parts of the Learning and Teaching Toolkit which deal with other approaches, such as independent learning. The term Direct Teaching can also be used in a looser way to describe a teaching style which is strongly teacher-directed and involves direct communication with a pupil, group of pupils or xxxvii

class. In the late 1990s, HMI in Scotland began to re-emphasise the importance of direct teaching in reaction to a sterile worksheet based approach. This should not be seen as an argument for unrelieved top down whole class teaching. Arends (1997 : 9) menyatakan pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang pemusatannya pada guru dan disajikan dalam lima tahap, yaitu: a. Penyampaian tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. b. Mendomenstrasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan. c. Memberikan latihan terbimbing. d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. e. Pemberian perluasan latihan mandiri (Arends, 1997 : 9). Kemudian Arends menjabarkan sintaks pembelajaran langsung sebagai berikut: Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Langsung No 1 Langkah-langkah Penyampaian pembelajaran tujuan Peran Guru Guru menyeleksi TPK, informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya

pelajaran dan memotivasi siswa. 2 Mendemonstrasikan ilmu pengetahuan ketrampilan 3 Memberikan terbimbing 4 Mengecek pemahaman latihan dan Guru mendemonstrasikan ketrampilan lain dengan benar atau memiliki informasi tahap demi tahap. Guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal. Cara mengecek apakah siswa letah berhasil mengerjakan LKS dengan baik dan

dan memberikan umpan balik 5 Pemberian perluasan -

memberikan umpan balik. Guru memberi kesempatan kepada siswa, xxxviii

latihan mandiri

dengan perhatian khusus pada situasi kompleks dan kehidupan sehari-hari.

4. Pembelajaran Langsung Dengan Metode Kumon Model pembelajaran langsung bersifat klasikal sedangkan metode kumon bersifat individual, metode kumon dalam model pembelajaran langsung dilaksanakan secara klasikal atau pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas hanya saja siswa di berikan soal-soal latihan atau dalam hal ini disebut worksheet yang harus diselesaikan oleh siswa secara individu. Dalam tesis ini, metode kumon dalam model pembelajaran langsung disisipkan pada langkah kedua yaitu guru menyampaikan pengetahuan awal dengan mendemonstrasikan secara singkat konsep, teori, rumus itu diperoleh, penyisipan pada langkah ketiga yaitu dengan worksheet contoh yang dikerjakan oleh siswa dan bila kurang paham bisa melihat buku penyelesaian atau mendapat bimbingan dari guru. Worksheet yang diberikan kepada siswa memiliki tingkat kesulitan yang bertahap dimulai dari tingkatan paling mudah, bertahap sampai tingkatan yang lebih tinggi dan bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian atau mendapat bimbingan dari guru. Guru langsung memberi koreksi dan siswa menyelesaikan dengan benar baru dapat mengerjakan worksheet berikutnya yang tingkatannya lebih tinggi. Jadi model pembelajaran langsung digunakan untuk mewadai metode kumon. Artinya, metode kumon disisipkan dalam pembelajaran langsung pada langkah kedua, ketiga dan keempat. xxxix

Pembelajaran metode kumon dengan metode pembelajaran langsung ini berbeda dengan metode kumon pada kursus kumon. Penulis hanya mengadopsi metode kumon dalam kursus kumon pada pembelajaran langsung, karena pada kursus kumon yang dihadapi guru dalam satu kelas adalah siswa yang tingkat kemampuannya berbeda-beda dan level yang dipelajari berbeda-beda, dengan demikian materinya juga berbeda. Pada kursus kumon, setiap level materi pelajarannya berbeda. Sedangkan metode kumon dalam pembelajaran langsung, materi pelajaran yang dibahas sama untuk satu kelas, tetapi worksheet yang diberikan pada siswa secara bertahap berbeda tingkat kesukarannya dan LKS yang dikerjakan oleh masing-masing siswa disesuaikan dengan kemampuan mereka. Perlakuan pada langkah kedua, ketiga, dan keempat dalam model pembelajaran langsung merupakan penerapan metode kumon yang lebih menekankan pada potensi dan kemampuan yang berbeda pada tiap siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa yang diterapkan dengan metode kumon lebih menakankan pada belajar perorangan. Langkah-langkah model pembelajaran langsung dengan metode kumon adalah sebagai berikut: a. Penyampaian tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. b. Menyampaikan pengetahuan awal secara singkat. c. Memberikan worksheet yang dikerjakan oleh siswa secara individu. d. Guru langsung mengoreksi worksheet yang telah dikerjakan siswa, jika jawaban siswa benar maka guru memberikan worksheet lanjutan yang

xl

lebih sulit dari worksheet sebelumnya, jika jawaban siswa belum benar maka guru akan memberikan worksheet yang sama dengan worksheet sebelumnya sampai siswa mengerjakan worksheet tersebut dengan benar. Karena banyaknya siswa yang besar maka dalam pengoreksian worksheet dibantu oleh siswa yang telah selesai mengerjakan worksheet dengan berpedoman pada buku penyelesaian. e. Pemberian perluasan latihan mandiri. 5. Tinjauan Materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi Berdasarkan KTSP Berdasarkan KTSP, materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi diajarkan di kelas XI Madrasah Aliyah Semester II ini selengkapnya sebagai berikut: a. Komposisi Fungsi 1) Menentukan komposisi dari dua fungsi 2) Menentukan komposisi dari tiga fungsi b. Fungsi Invers 1) Menentukan invers dari suatu fungsi 2) Menentukan suatu fungsi jika diketahui komposisinya dan salah satu fungsi yang lain dengan menggunakan penerapan invers dan komposisi fungsi 6. Pengembangan Sistem dan Perangkat Pembelajaran Menurut Twelker (dalam Mervin, 2003 : 33), bahwa yang dimaksud dengan pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu cara

xli

yang sistematis dalam mengidentifikasi mengembangkan dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Butler (dalam Alhadad, 2002 : 22), menyatakan bahwa pengembangan sistem pembelajaran pada hakekatnya terdiri dari empat tahap yaitu : (1) Menetapkan tujuan dari sistem, (2) Mengembangkan desain tahap awal, (3) Mengembangkan, mengetes dan merevisi sistem serta (4) Melaksanakan sistem yang teruji. Mudhofir (1987 : 15), menyatakan bahwa sistem merupakan suatu keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang menjadi tujuan akhir berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran terdapat tujuan, materi pelajaran, media pelajaran, evaluasi dan lain-lain yang merupakan suatu kesatuan yang teratur dan sistematis, sehingga masing-masing merupakan komponen-komponen yang tidak dapat ditinggalkan dari sistem pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian ini, peneliti mengacu pada model pengembangan sistem pembelajaran dan model pengembangan perangkat pembelajaran. Terdapat beberapa model pengembangan perangkat pembelajaran, diantaranya yaitu: a. Pengembangan perangkat pembelajaran Model Kemp

xlii

Model Kemp (1994), pengembangan perangkat pembelajaran merupakan suatu lingkaran yang kontinu. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan secara langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat pembelajaran dimulai dari kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum. Bagan 2.1 : Model Pengembangan Kemp Spesifikasi ISI Standar Kompetensi

Penentuan pendekatan teknik dan metode pengajaran Pengelompokan siswa EVALUASI

Spesifikasi Tujuan Pengajaran (Kompeten si dasar)

Pengumpulan & penjaringan data tentang siswa

Penyediaan waktu Pengaturan ruangan Pemilihan media ANALISIS UMPAN BALIK

b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Dick and Carey Model Dick and Carey diperkenalkan pada tahun 1990, pengembangan perangkat pembelajaran terdapat beberapa komponen yang akan dilalui di dalam proses pengembangan dan perancangannya.

xliii

Bagan 2.2. Model Pengembangan Dick and Carey


Identifikasi tujuan (Kompetensi dasar)

Melakkan analisis pengajaran

Identifikasi tingkah laku awal

Menulis tujuan kinerja

Pengambangan Tes Acuan Patokan

Pengembangan strategi pengajaran

Revisi Pengajaran

Pengembangan dan pemilihan perangkat pembelajaran

Perancangan dan melakukan tes formatif

Merancang dan melakukan tes sumatif

c.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Briggs Model Briggs, secara prosedural tidaklah menghilangkan kenyataan berlakunya prinsip keselarasan antara tujuan (kompetensi) yang akan dicapai, strategi untuk mencapainya dan evaluasi keberhasilannya, yang ketiganya merupakan tiang pancang desain instruksionalnya Briggs. Dalam bahasa sehari-hari hal tersebut dapat

xliv

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan: (1) mau kemana? (2) dengan apa dan (3) bilamana sampai tujuan? Bagan 2.3. Model Pengembangan Briggs

Penentuan tujuan (Kompetensi Dasar) Rincian Tujuan (Kompetensi Dasar) Rumusan Tujuan (Kompetensi Dasar)

Analisis Tujian (Kompetensi Dasar) Penyiapan evaluasi (Kompetensi Dasar) Sekuens dan jenjang belajar

Penentuan Kegiatan Belajar

Dosen sebagai Perancang kegiatan instruksional

Tim Pengembang Instruksional Penentuan Stimulus Belajar Pemilihan Media

Pemilihan Media

Perancangan Kegiatan Belajar Mengajar Perumusan strategi Instruksional Pelaksanaan Kegiatan Instruksional Evaluasi Formatif Evaluasi Penyusunan Pedoman Pemanfaatan

Penentuan Pelaksanaan Kegiatan yang direncanakan

Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan yang direncanakan

xlv

d. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Banathy Model Banathy, pengembangannya dapat dibedakan dalam enam langkah, Yaitu: (1) merumuskan tujuan (kompetensi), (2) mengembangkan tes, (3) menganalisis kegiatan belajar, (4) mendesain sistem instruksional, (5) melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil, (6) mengadakan perbaikan Bagan 2.4. Model Pengembangan Banathy

I) Merumuskan Tujuan

III) Menganalisis struktur belajar

IV) Merencanakan Sistem

II) Mengembangkan Tes

V) Melaksanakan dan menguji Output

VI) Perubahan untuk memperbaiki GARIS UMPAN BALIK

e.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model PPSI Model PPSI, yang merupakan singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional telah digunakan sebagai metoda penyampaian kurikulum 1975 untuk SD, SMP, SMA dan kurikulum 1976 untuk sekolah kejuruan. Istilah sitem instruksional dalam PPSI menunjuk kepada pengertian sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling

xlvi

berhubungan satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Bagan 2.5. Model Pengembangan PPSI

I PERUMUSAN TUJUAN 1. Menggunakan Perumusan yang operasional 2. Berbentuk hasil belajar 3. Berbentuk tingkah laku siswa 4. Hanya ada satu tingkah laku

III KEGIATAN BELAJAR 1. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan 2. Menetapkan kegiatan belajar yang tidak perlu ditempuh 3. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh

II PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI 1. Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan (kompetensi dasar) 2. Menyusun (item soal) untuk menilai tiap tujuan

IV PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN 1. Merumuskan materi pembelajaran 2. Menetapkan metode yang dipakai 3. memilih alat pembelajaran 4. Menyusun jadwal

V PELAKSANAAN 1. Mengadakan tes awal 2. Menyampaikan meteri pelajaran 3. Mengadakan tes akhir 4. perbaikan

f.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Gerlach dan Elly Model Gerlach dan Elly memiliki 10 unsur pengembangan, yaitu: (1) merumuskan tujuan, (2) menentukan kemampuan awal, (3) memberikan tes awal, (4) menentukan teknik dan strategi, (5) pengelompokan belajar, (6) pembagian waktu, (7) menentukan ruang,

xlvii

(8) memilih media instruksional yang sesuai, (9) evaluasi hasil belajar, (10) menganalisis umpan balik. Bagan 2.6. Model Pengembangan Gerlach and Elly

Spesifikasi Standar Isi Pengumpulan dan Penjaringan data tentang siswa

Pendekatan metode teknik metode Evaluasi Pengelompokan siswa Penyediaan waktu Pengaturan ruangan Pemilihan media

Spesifikasi Tujuan Pengajaran dari kompetensi dasar

Materi Pembelajaran

Analisis Umpan Balik

g.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model IDI Model IDI, dikembangkan oleh University Consortium for Instructional development and Technology (UCIDT), pengembangan model IDI menerapkan prinsip-prinsip pendekatan sitem, yaitu penentuan (define), pengembangan (develop) dan evaluasi (evaluate). Ketiga tahapan ini dihubungkan dengan umpan balik (feedback) untuk mengadakan revisi. Perencanaan (desain) intruksional ini dimaksudkan untuk bisa dipergunakan di SD, SMP, SMA, SMK, maupun perguruan tinggi. Juga bisa diterapkan dari suatu kompetensi dasar dan untuk suatu standar kompetensi yang akan melibatkan

xlviii

beberapa pengajar. Desain instruksional ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan: (1) Apa yang dikuasai (kompetensi dasar)? (2) Apa/bagaimana prosedur (indikator pencapaian hasil belajar)? dan (3) Sumber-sumber belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan? Bagan 2.7. Model Pengembangan IDI

Mengidentifikasi Masalah Pendefinisian Menilai Kebutuhan Menyusun prioritas Menetapkan masalah

Kerangka analisis Audien Keadaan Hubungan Sumber

Mengorganisasi Pengelolaan Tugas-tugas Tanggungjawab Jadwal

Mengidentifikasi tujuan-tujuan Pengembangan Tujuan Akhir Tujuan yang memungkinkan

Metode Khusus Pembelajaran Pengajaran media

Menyusun Prototype Materi pembelajaran Materi evaluasi

Test ujicoba

Hasil Analisis

Mengorganisasi pengelolaan Meninjau Memutuskan Tindakan

Mengevaluasi

Melaksanakan tryout Mengumpulkan data evaluasi

Tujuan-tujuan Metode-metode Evaluation Teknik-teknik

xlix

h. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D (four-D Model) Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel (1974) adalah model 4-D (Define, Design, Develop and Diseminate) Tahap-tahap pengembangan pembelajaran tersebut diuraikan sebagai berikut: Tahap I : Pendefinisian (define) Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syaratsyarat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis tujuan dalam batasan, materi pelajaran yang akan dikembangkan perangkatnya. Lima langkah pokok di dalam tahap ini adalah sebagai berikut : 1) Analisis awal-akhir Langkah ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah mendasar yang dihadapi oleh guru untuk meningkatkan prestasi siswa. Untuk itu perlu dikaji alternatif pembelajaran yang lebih baik dan relevan, jika tidak ada maka dicari perangkat pembelajaran yang sudah ada. Jika keduanya tidak ada, maka keduanya perlu dikembangkan. 2) Analisis siswa

Langkah ini dilakukan untuk menekan karakteristik siswa. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan pembelajaran. Karanteristik tersebut mencakup kemampuan siswa pengalaman belajar siswa, sikap terhadap topik pembelajaran, pemilihan format pembelajaran, media pembelajaran dan bahasa yang digunakan. 3) Analisis tugas Langkah ini merupakan pengidentifikasian berbagai keterampilan utama yang akan diajarkan dan menganalisis ke dalam sub-sub keterampilan. 4) Analisis konsep Langkah ini digunakan untuk mengidentifikasikan konsepkonsep utama yang akan diajarkan, menyusunnya secara hierarkis, dan merinci konsep-konsep itu kedalam atribut / sifat yang penting dan yang tidak relevan. Analisis ini membantu untuk mengidentifikasi kumpulan contoh dan yang bukan contoh konsep. 5) Spesifikasi tujuan pembelajaran Langkah ini digunakan untuk mengkonversikan hasil yang telah diperoleh pada langkah analisis konsep dan analisis tugas menjadi tujuan-tujuan pembelajaran khusus. Kumpulan tujuan

li

pembelajaran khusus ini sebagai dasar untuk menyusun tes dan rancangan pembelajaran.

Tahap II : Perancangan (design) Tahap ini bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Pada tahap ini dimulai setelah tujuan pembelajaran ditetapkan. Dalam tahap ini terdapat empat langkah yaitu: 1) Penyusunan tes acuan patokan Langkah ini menjembatani tahap pendefinisian atau tahap I dan tahap perancangan atau tahap II. Tes acuan patokan mengkonversi tujuan-tujuan yang akan dicapai untuk perangkat pembelajaran. 2) Pemilihan media Langkah ini dilakukan untuk menentukan media yang tepat untuk menyajikan materi pelajaran. 3) Pemilihan format Langkah ini berkaitan erat dengan pemilihan media. Pemilihan format yang paling tepat bergantung pada banyaknya faktor dipertimbangkan dalam pembelajaran. 4) Perancangan awal Pada langkah perancangan awal ini disajikan inti proses pembelajaran meliputi media yang dianggap paling tepat

lii

digunakan dalam pembelajaran serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

Tahap III : Pengembangan (develop) Tahap pengambangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dan saran dari para ahli yang ditunjuk untuk selanjutnya dipergunakan dalam uji coba di kelas yang menjadi subjek penelitian. Para ahli yang ditunjuk harus diambil dari praktisi yang berkompeten, agar masukan dan saran dari mereka benar-benar dapat menjadikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menjadi lebih baik. 1) Penilaian ahli Langkah ini dilakukan untuk memperoleh masukan dan saran guna perbaikan perangkat pembelajaran. Beberapa ahli yang berkompeten diminta untuk mengevaluasi perangkat pembelajaran tersebut dari sudut teknis. Berdasarkan saran dari para ahli tersebut, perangkat pembelajaran diperbaiki sehingga lebih tepat, efektif, bermanfaat dan berkualitas tinggi. 2) Uji pengembangan Pada langkah ini dilakukan uji coba terbatas. Berdasarkan tanggapan, reaksi dan komentar dari siswa, pengamat dan guru dilakukan modifikasi perangkat pembelajaran, siklus menguji,

liii

merevisi dan menguji kembali dilakukan terus menerus sampai diperoleh perangkat pembelajaran yang valid.

Tahap IV : Penyebaran (diseminate) Tahap penyebaran merupakan tahapan akhir dari model pengembangan 4 D. Pada Perangkat pembelajaran mencapai tahap akhir apabila uji pengembangan memperoleh hasil yang konsisten dan ahli menilai positif. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian dikemas, disebarkan dan diterapkan untuk skala yang lebih luas. Pada tahap ini terdapat 3 langkah, yaitu: 1) Uji validasi Perangkat pembelajaran digunakan beberapa kali dalam kondisi yang relatif sama dan menunjukkan hasil yang relatif sama pula. 2) Pengemasan Dipilih prosedur dan distributor yang akan mengemas perangkat pembelajaran dalam bentuk yang dapat diterima oleh pengguna. 3) Difusi dan adopsi Perangkat pembelajaran disebarkan dan diadopsi oleh pengguna. 4) Penyebaran Antara lain (a) Program pengembangannya berbentuk bulat telur yang tidak memiliki titik awal tertentu sehingga dapat memulai perancangan secara bebas, (b) Bentuk bulat telur itu juga

liv

menunjukkan adanya saling ketergantungan diantara unsur-unsur yang terlibat, (c) Dalam setiap unsur ada kemungkinan untuk dilakukan revisi, sehingga memungkinkan terjadinya sejumlah perubahan dari segi isi maupun perlakuan terhadap semua unsur tersebut selama pelaksanaan program. Bagan 2.8. Model Pengembangan 4-D

DEFINE Analisis awal-akhir Analisis siswa Analisis Materi

Spesifikasi tujuan pembelajaran

Analisis tugas

DESIGN Pemilihan media Pemilihan format Perancangan awal Draft I

DEVELOP ya Valid? tidak Draft II Revisi Draft I (i), i > 1; i N Validasi/penilaian

Uji Keterbacaan

Analisis uji keterbacaan

Revisi (jika perlu)

Analisis data ujicoba ya tidak Valid?

Ujicoba ke i, i > 1; i N

Draft III

lv

Revisi

Draft III (i)

Untuk melaksanakan pembelajaran langsung dengan metode kumon diperlukan perangkat yang sesuai dengan prinsip, karakteristik dan langkah pembelajaran langsung dengan metode kumon. Karena itu dalam penelitian ini terlebih dahulu dikembangkan perangkat pembelajaran tersebut. Model pengembangan yang akan digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah modifikasi dari model Thiagarajan Semmel dan Semmel (1974 : 54) yang dikenal dengan four-D Models (Model 4D). model 4D dipilih karena lebih sistematis dan cocok untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, namun dalam penelitian ini peneliti melakukan modifikasi terhadap model 4D. Bentuk modifikasinya yaitu dengan menghilangkan tahap ke empat yang disebut tahap penyebaran. Hal ini dilakukan karena pelaksanaan pada tahap penyebaran diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang besar. 7. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya perangkat pembelajaran kegiatan belajar mengajar menjadi lebih optimal. Ibrahim Muslimin (2005 : 3) menyatakan bahwa ibarat pasukan yang akan berperang memerlukan logistik, seorang guru yang akan bertempur di

lvi

dalam kelaspun memerlukan sejumlah piranti/perangkat pembelajaran yang akan membantu dan memudahkan proses belajar mengajar dan membeikan pengalaman kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Perumpamaan tersebut memberikan gambaran tentang pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru dalam mengelola pembelajaran. Dengan adanya perangkat pembelajaran maka interaksi belajar mengajar menjadi lebih optimal. Perangkat pembelajaran yang disusun dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil Belajar (THB). Menurut OMeara (dalam Mervin, 2003 : 46) untuk menyusun perangkat pembelajaran harus memperhatikan aspek-aspek format, bahasa, ilustrasi isi (materi) dan tujuan pembelajaran. a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu rencana yang berisi langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistemalis sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas yang sitematikanya adalah standar kopentensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Alokasi Waktu, Tujuan Pembelajaran, Materi Pra Syarat, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar dan Penilaian. Semakin baik perencanaan yang dibuat semakin mudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga semakin tinggi kemungkinan hasil belajar yang

lvii

dicapai. Oleh sebab itu pada penelitian ini dikembangkan pula rencana pembelajaran terdiri dari bagian pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang didalamnya memuat tahap-tahap pembelajaran langsung dengan metode Kumon. b Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa merupakan suatu rangkaian tugas yang telah disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang memudahkan siswa dalam mengerjakan/menyelesaikannya. Penyusunan LKS dimaksudkan untuk memberikan kemudahan guru dalam mengakomodir tingkat kemampuan siswa yang berbeda. Sedangkan bagi siswa, LKS mempermudah pemahaman terhadap materi yang diberikan dan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa. c Buku Penyelesaian (BP) Buku penyelesaian ini memuat penyelesaian soal-soal LKS secara lengkap dan terinci. Dalam menyusun buku penyelesaian harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Format a) Kejelasan pembagian materi b) Memiliki daya tarik c) Sistem penomoran jelas d) Pengaturan ruang/tata letak e) Jenis dan ukuran huruf sesuai 2) Bahasa

lviii

a) Kebenaran tata bahasa b) Kejelasan petunjuk/arahan, komentar dan penyelesaian masalah c) Kesederhanaan struktur kalimat d) Sifat komunikatif bahasa yang digunakan 3) Ilustrasi a) Dukungan ilustrasi b) Memiliki tampilan yang jelas c) Mudah dipahami 4) Isi a) Kebenaran isi/penyelesaian soal b) Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis c) Kesesuaian urutan materi d) Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran d Buku Kunci (BK) Buku Kunci berisi jawaban secara singkat dari semua soal yang ada di LKS untuk mempercepat dan memudahkan guru dalam mengoreksi jawaban siswa. Dalam menyusun buku kunci harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Format a) Kejelasan pembagian materi b) Memiliki daya tarik c) Sistem penomoran jelas d) Pengaturan ruang/tata letak

lix

e) Jenis dan ukuran huruf sesuai 2) Bahasa a) Kebenaran tata bahasa b) Kejelasan petunjuk/arahan, komentar dan penyelesaian masalah c) Kesederhanaan struktur kalimat d) Kejelasan petunjuk dan arahan 3) Ilustrasi a) Memiliki tampilan yang jelas b) Mudah dipahami 4) Isi a) Kebenaran isi/jawaban b) Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis c) Kesesuaian urutan materi d) Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran e Tes Hasil Belajar (THB) Menurut Zainal dan Nasution (dalam Mervin, 2003 : 52), Tes Hasil Belajar (THB) adalah salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu program pendidikan. Adapun dasar-dasar penyusunan THB adalah sebagai berikut: 1) THB harus dapat mengukur apa yang dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional yang terancam di dalam kurikulum yang berlaku. 2) THB disusun sedemikian sehingga benar-benar mewakili bahan

lx

yang telah dipelajari. 3) Pertanyaan THB hendaknya disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan. 4) THB hendaknya disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri karena tes dapat disusun sesuai dengan kebutuhan. 8. Pretes dan Postes a Pretes adalah tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang akan diberikan. b Postes adalah tes yang diberikan sesudah pembelajaran, tujuannya ialah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai bahan yang telah diajarkan. Perbedaan kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh proses belajar dan mengajar, karena jika proses belajar dan mengajar baik maka akan terdapat perbedaan yang besar antara postes dan pretes. Supaya kedua hasil ini dapat dibandingkan sudah tentu pertanyaan-pertanyaan pada pretest dibuat sama dengan pertanyaan pada postes.

B. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Budi Hartono tahun 2009 dengan judul Pengembangan Skenario Pembelajaran Matematika yang

lxi

Menumbuhkan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual peserta didik Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama penelitian

pengembangan yang menggunakan model pengembangan 4 D dari Thiagarajan, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah pada penelitian Agus Budi Hartono mengembangkan skenario pembelajaran matematika, sedangkan dalam penelitian ini mengembangkan model pembelajaran yang meghasilkan perangkat pembelajaran. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dalyana tahun 2003 dengan judul Pengembangan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Perbandingan di Kelas II SLTP. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama penelitian pengembangan yang menghasilkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4 D dari Thiagarajan, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah pada penelitian Dalyana yang dikembangkan adalah pembelajaran matematika realistik, sedangkan dalam penelitian ini mengembangkan model pembelajaran langsung dengan metode kumon.

C. Kerangka Berpikir 1. Keberhasilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dapat terwujud jika dilakukan dengan melalui prosedur tertentu yang dirancang secara sistematis dan siklis. Prosedur ini dapat dilakukan dengan berpedoman pada model pengembangan perangkat pembelajaran. Salah satu model pengembangan perangkat pembelajaran yaitu model 4 D yang

lxii

memiliki

uraian

tahapan-tahapan

secara

sistematis.

Penggunaan

pengembangan model 4 D ini melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan, perangkat pembelajaran telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan para ahli. Dengan demikian pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4-D, diduga akan menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. 2. Keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan

pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Untuk menjalankan suatu proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran sekaligus dilengkapi pembelajaran dengan yang perangkat baik pembelajaran model yang baik. Model yang

merupakan

pembelajaran

menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal dan membantu pemahaman siswa dalam mempelajari matematika dengan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Karakteristik pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa aktif belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial ada pada model pembelajaran langsung dengan metode kumon. Setiap pelaksanaan pembelajaran pasti diperlukan perangkat pembelajaran dan setiap perangkat pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan model pembelajaran yang dipakai. Perangkat pembelajaran yang digunakan haruslah melalui proses pengembangan dan telah diujicobakan. Prestasi

lxiii

belajar siswa melalui model pembelajaran langsung dengan metode Kumon, dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, diduga lebih baik dari pada hasil belajar siswa melalui pembelajaran langsung untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi.

D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pengembangan 4D, menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi. 2. Prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran langsung dengan metode Kumon, dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dari pada prestasi belajar siswa melalui pembelajaran langsung untuk pokok bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi.

lxiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian pengembangan perangkat di Madrasah Aliyah kabupaten Ngawi. 2. Waktu a Pengembangan Perangkat Pelaksanaan tahap pengembangan perangkat dimulai bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 kemudian diujicobakan bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret 2009. Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 36 siswa. b Eksperimen Eksperimen dilaksanakan pada bulan April tahun 2009 atau setelah perangkat pembelajaran diujicobakan pada subyek pengembangan. Eksperimen dilakukan di tiga Madrasah Aliyah yaitu Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, Madrasah Aliyah Negeri Paron dan Madrasah Aliyah Al-Karomah Bringin yang masing-masing Madrasah

lxv

terambil dua kelas untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Untuk lebih jelasnya telah disusun jadwal pelaksanaan seperti berikut ini: 45 Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan Tesis
Nop Kegiatan 2008 Penyusunan

Des 2008

Jan 2009

Pebruari 2009

Maret 2009

April 2009

Mei 2009

proposal Revisi Pengembangan


perangkat Seminar

proposal Tahap Ujicoba Penelitian Pengolahan


data

B. Jenis Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pengembangan yang akan menghasilkan perangkat pembelajaran, yaitu : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

lxvi

Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil Belajar (THB)

C. Pengembangan Perangkat 1. Subyek Pengembangan Subyek pengembangan dipilih salah satu kelas yaitu kelas XI IPA 1 di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi yang terdiri dari 36 siswa, dimana kelas tersebut tidak diikutkan dalam pengambilan sampel kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol pada metode penelitian. 2. Metode Pengembangan Perangkat Untuk melaksanakan pembelajaran langsung dengan metode kumon diperlukan perangkat yang sesuai dengan prinsip, karakteristik dan langkah pembelajaran langsung dengan metode kumon yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Karena itu dalam penelitian ini terlebih dahulu dikembangkan perangkat pembelajaran tersebut. Model yang akan digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah modifikasi dari model 4 D dari Thiagarajan dengan tahap-tahap pendefinisian, perencanaan, pengembangan dan penyebaran. Modifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penyederhanaan model dari empat tahap menjadi 3 tahap, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan. Pada tahap

pengembangan sudah didapat perangkat yang diinginkan sesuai dengan

lxvii

kriteria yang ditentukan. Untuk tahap penyebaran tidak dilakukan. b. Dalam tahap pengembangan dilakukan kegiatan uji keterbacaan. Uji keterbacaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam perangkat pembelajaran sudah dipahami oleh siswa dan guru. 1) Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Deskripsi pengembangan perangkat pembelajaran dari instrumen penelitian dengan menggunakan tahap pendefinisian, perancangan dan pengembangan yang dapat diuraikan sebagai berikut: a) Pendefinisian Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran dengan cara melakukan analisis tujuan dalam batasan materi yang akan dikembangkan. Kegiatan dalam tahap ini adalah analisis awalakhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas, perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap pendefinisian akan dideskripsikan lima kegiatan yang dilakukan yaitu analisis awal akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi indikator pencapaian hasil belajar. (1). Analisis awal-akhir Analisis ini bertujuan untuk memunculkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat

lxviii

pembelajaran dan tes hasil belajar. Beberapa hal yang diperhatikan dalam analisis awal-akhir adalah kurikulum yang berlaku dan teori belajar yang relevan. Hasil analisis ini dijadikan landasan pengembangan perangkat pembelajaran untuk pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk topik komposisi fungsi dan invers fungsi. (2). Analisis siswa Analisis siswa dilakukan untuk menelaah karakteristik siswa kelas XI Madrasah Aliyah. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif, latar belakang kemampuan akademik, latar belakang pengetahuan, latar belakang sosial ekonomi. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar dalam menyusun perangkat pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk materi komposisi fungsi dan invers fungsi. (3). Analisis materi Kegiatan tahap ini adalah merinci dan menyusun secara sistematis materi komposisi fungsi dan invers fungsi dan materi prasyarat yang relevan untuk diajarkan sesuai dengan hasil analisis awal-akhir. (4). Analisis tugas Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan identifikasi berbagai keterampilan-keterampilan utama

lxix

yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran. Setiap keterampilan dianalisis ke dalam sub-sub keterampilan yang lebih spesifik lagi. Analisis tugas ini disusun berdasarkan standar kompetensi dan indikator pencapaian hasil belajar untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. (5). Spesifikasi tujuan pembelajaran Kegiatan pada langkah ini adalah menuliskan indikator pencapaian hasil belajar yang disesuaikan dengan hasil analisis materi dan analisis tugas yang dilakukan sebelumnya. Spesifikasi tujuan pembelajaran merupakan acuan dalam merancang perangkat pembelajaran langsung dengan metode kumon dan penyusunan tes untuk topik komposisi fungsi dan invers fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah. b) Perancangan Tahap ini bertujuan menghasilkan rancangan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran langsung dengan metode kumon. Hasil pada tahap perancangan ini disebut Draft-1. Perangkat pembelajaran yang akan dihasilkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku

lxx

Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK), Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Untuk keperluan penelitian dirancang juga instrumen penelitian Tes Hasil Belajar (THB). Sedangkan instrumen penelitian yang lain yaitu: Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa dan angket respon siswa. Kegiatan dalam tahap ini meliputi: Penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal. (1). Penyusunan tes Dasar penyusunan tes adalah analisis spesifikasi. Tujuan pembelajaran yang dijabarkan dalam indikator pencapaian hasil belajar. Tes yang dimaksud adalah tes hasil belajar (THB) pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Prosedur penyusunan tes adalah sebagai berikut: (a) Penentuan tujuan pembelajaran yang dijabarkan dalam indikator pencapaian hasil belajar. (b) Penentuan kisi-kisi tes (c) Penyusunan tes (d) Penentuan pedoman penskoran yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP), karena PAP

berorientasi pada tingkat kemampuan siswa terhadap materi yang diteskan sehingga skor yang diperoleh

lxxi

mencerminkan persentase kemampuan. (2). Pemilihan media Kegiatan ini bertujuan untuk memilih media yang tepat dan sesuai dengan isi pembelajaran, yaitu penyesuaian antara analisis materi, analisis tugas dan karakteristik siswa. (3). Pemilihan format Tahapan ini bertujuan untuk memilih format yang sesuai dengan faktor-faktor yang telah dijabarkan dalam kompetensi dasar yaitu format untuk mendesain isi pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran dan sumber pembelajaran yang akan dikembangkan. Isi pembelajaran mengacu pada hasil analisis materi, hasil analisis tugas dan indikator hasil belajar yang telah dirumuskan pada tahap pendefinisian. Model pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran langsung. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode kumon. Sumber belajar yang dikembangkan terdiri dari Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Buku Penyelesaian (BP). (4). Perancangan awal Perancangan awal perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian meliputi: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci

lxxii

(BK), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). c) Pengembangan Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang baik, dalam arti sudah handal. Kegiatan pada tahap ini adalah: Validasi ahli dan uji coba lapangan. (1). Validasi/Penilaian ahli Tahap pengembangan (develop) diawali dengan validasi oleh ahli. Validasi/penilaian dilakukan terhadap perangkat dan instrumen yang dikembangkan pada tahap perancangan (Draft-I), sehingga menghasilkan Draft-II. Ahli yang dimaksud dalam hal ini adalah para validator yang berkompeten yang meliputi pembimbing metode kumon dan guru matematika MA. Berdasarkan hasil validasi ahli, dilakukan revisi terhadap perangkat dan instrumen. Validasi perangkat dan instrumen difokuskan pada isi, format, bahasa dan ilustrasi serta kesesuaian dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon. Secara umum validasi mencakup: (a). Format perangkat pembelajaran: Apakah format dari perangkat pembelajaran jelas, menarik dan cocok untuk pemakainya.

lxxiii

(b). Ilustrasi perangkat pembelajaran: Apakah ilustrasi jelas, mudah dipahami dan memperjelas konsep. (c). Bahasa: Apakah kalimat pada perangkat pembelajaran menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia dan apakah kalimat pada perangkat pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda. (d). Isi dari perangkat pembelajaran: Apakah isi dari perangkat pembelajaran cocok dengan materi serta tujuan yang akan diukur. Pada tiap-tiap lembar validasi, validator menuliskan penilaiannya. Penilaian terdiri dari 5 kategori, yaitu: tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2), cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4), sangat baik (nilai 5). Validator juga dapat menuliskan saran dan komentarnya. Dari hasil penilaian para ahli untuk masing-masing perangkat dianalisis dengan mempertimbangkan saran dan komentar validator. Hasil analisis tersebut dijadikan pedoman untuk merevisi Draf-I, sehingga diperoleh Draf-II. (2). Uji keterbacaan Sebelum diujicobakan, dilakukan dulu uji keterbacaan terhadap Draf-II, untuk melihat apakah perangkat pembelajaran dapat terbaca dengan jelas dan dapat dipahami oleh siswa. Subjek penelitian pada uji

lxxiv

keterbacaan adalah tiga orang siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Paron. Masukan dari hasil uji keterbacaan digunakan untuk merevisi Draf-II sehingga dihasilkan Draf-III yang akan digunakan untuk uji coba. (3). Uji coba Uji coba dilakukan untuk memperoleh masukan langsung dari guru, siswa dan para pengamat terhadap perangkat pembelajaran dari instrumen penelitian yang telah disusun. Hasil uji coba dijadikan dasar untuk penyempurnaan Draf-III menjadi Draf-IV atau Draft siap digunakan. Selanjutnya, draft siap digunakan untuk eksperimen. (a) Subjek uji coba Uji coba dilaksanakan di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. (b) Rancangan uji coba Sebelum uji coba dilakukan, peneliti sudah terlebih dahulu menjelaskan dan memberikan pengarahan tentang model pembelajaran langsung dengan metode kumon. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, kegiatan guru dan siswa diamati. Pengamatan dilakukan oleh dua orang masing-masing satu orang mengamati

lxxv

kegiatan guru dan satu orang lagi mengamati kegiatan siswa, pembelajaran di kelas uji coba ini dilakukan oleh guru mitra.

2) Instrumen Pengumpulan data dalam Pengembangan Perangkat. Untuk mengumpulkan data pada uji coba, digunakan instrumen sebagai berikut: lembar validasi, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran dan angket respon siswa. Instrumen yang dikembangkan dalam uji coba ini dapat diuraikan sebagai berikut. a) Lembar Validasi Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian para ahli. Lembar validasi untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). Lembar validasi ini berisikan komponen-komponen yang akan dinilai yang mencakup: format, bahasa, ilustrasi dan isi. Indikator dari masing-masing komponen diuraikan sebagai berikut: (1). Format perangkat pembelajaran: Apakah format dari perangkat pembelajaran jelas, menarik dan cocok untuk

lxxvi

pemakaiannya. Dalam hal ini yang menjadi indikator format perangkat pembelajaran dapat dirinci menjadi (1) Kejelasan pembagian materi, (2) Penomoran, (3)

Kemenarikan, (4) Keseimbangan antara teks dan ilustrasi, (5) Jenis dan ukuran huruf, (6) Pengaturan ruang, (7) Kesesuaian ukuran fisik dengan siswa. (2). Ilustrasi perangkat pembelajaran: Apakah ilustrasi jelas, mudah dijelaskan dan memperjelas konsep. Dalam hal ini yang menjadi indikator kualitas ilustrasi mencakup: (1) Dukungan ilustrasi untuk memperjelas konsep, (2)

Keterkaitan secara langsung dengan konsep yang dibahas, (3) Kejelasan, (4) Kemudahan untuk dipahami, (5) Penggunaan konteks lokal. (3). Bahasa: Apakah kalimat pada perangkat pembelajaran menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan apakah kalimat pada perangkat pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda. Dalam hal ini yang menjadi indikator bahasa antara lain mencakup (1) Kebenaran tata bahasa, (2) Kesesuaian kalimat dengan tingkat perkembangan, (3) Arahan untuk membaca lingkungan, (4) Kejelasan definisi, (5) Kesederhanaan struktur kalimat, (6) Kejelasan petunjuk dan arahan. (4). Isi dari perangkat pembelajaran: Apakah isi dari perangkat

lxxvii

pembelajaran cocok dengan materi serta tujuan yang akan diukur. Dalam hal ini yang menjadi indikator kualitas ini mencakup (1) Kebenaran materi/isi, (2) Bagian-bagiannya tersusun secara logis, (3) Merupakan materi yang esensial, (4) Memiliki hubungan dengan materi sebelumnya, (5) kesesuaian dengan pola pikir siswa, (6) Memuat latihan yang berhubungan dengan konsep yang ditemukan, (7) Tidak terfokus pada etnis, jenis kalimat agama dan kelas sosial tertentu. Validator diminta untuk menuliskan skor yang sesuai dengan memberi tanda cek (P) pada baris dari kolom yang sesuai. Validator juga diminta memberikan kesimpulan secara umum tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Penyelesaian, Buku Kunci, LKS dan Tes Hasil Belajar dengan kategori yaitu: tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, sangat baik. Tim validator yang dimaksud adalah praktisi yang dianggap berkompeten dalam pengembangan perangkat dan instrumen, yaitu direncanakan 2 orang yang ahli dalam metode kumon dan 1 orang guru bidang studi matematika. b) Lembar Observasi (1). Lembar observasi aktivitas siswa Untuk memperoleh data aktivitas siswa selama pembelajaran, digunakan instrumen berupa lembar

lxxviii

pengamatan aktivitas siswa. Data tentang aktivitas siswa diperoleh dengan melakukan pengamatan yang dilakukan oleh seorang pengamat terhadap tiga orang siswa masingmasing 1 orang dari kelompok bawah 1 orang dari kelompok tengah dan 1 orang dari kelompok atas. Pengelompokan ini berdasarkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika sebelumnya. Pada lembar pengamatan aktivitas siswa pengamat menuliskan nomor-nomor kategori aktivitas siswa yang dominan muncul dalam kegiatan pembelajaran dalam selang waktu 3 menit. Dalam selang waktu tersebut, setiap 3 menit pengamat melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang diamati adalah : (a) Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (b) Membaca/memahami LKS (c) Mengerjakan pembelajaran. (d) Mendengar/memperhatikan/menjawab/menanggapi pertanyaan dari guru/teman (e) Bertanya kepada guru/teman/melihat buku penyelesaian (f) Perilaku siswa yang tidak relevan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) LKS mempergunakan sarana

lxxix

(2). Lembar observasi kemampuan guru dalam pengelola pembelajaran Untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, digunakan instrumen berupa lembar penilaian terhadap pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran langsung dengan metode kumon. Dalam pengamatan, pengamat menuliskan kategori-kategori skor yang muncul dengan menggunakan tanda cek (P) pada baris dan kolom yang tersedia. Penilaian terdiri dari 5 kriteria yaitu, tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2), cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4), sangat baik (nilai 5). Aktivitas guru yang diamati adalah sebagai berikut: (a). Kegiatan pendahuluan, meliputi: (1). Memotivasi/membangkitkan minat siswa (2). Menyampaikan tujuan pembelajaran (b). Kegiatan inti, meliputi: (1). Mendemonstrasikan ketrampilan (2). Pemberian latihan terbimbing yang disisipi metode kumon (3). Mengecek pemahaman dan pemberian umpan balik ilmu pengetahuan dan

lxxx

yang disisipi metode kumon. (c). Kegiatan penutup, meliputi: Kemampuan guru memberikan perluasan latihan dan pemindahan ilmu/tugas yang relevan.

(d). Pengelolaan waktu (e). Pengkondisian suasana kelas, yang meliputi antusiasme siswa dan guru. c) Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Langsung Dengan Metode Kumon dan Perangkat Pembelajaran. Angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan cara memberikan tanda cek (P) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Angket tersebut diberikan kepada siswa pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan istrumen yang telah disediakan. Tanggapan dari siswa yang ingin diketahui adalah: (1). Perasaan siswa terhadap komponen materi pelajaran, buku penyelesaian, lembar kegiatan di kelas dan cara mengajar guru (senang atau tidak). (2). Pendapat siswa terhadap komponen materi pelajaran, buku

lxxxi

penyelesaian, lembar kegiatan siswa, tes hasil belajar, suasana belajar di kelas dan cara mengajar guru (baru atau tidak). (3). Minat siswa terhadap kegiatan belajar selanjutnya, jika pembelajaran dilaksanakan seperti yang telah diikuti sekarang. (4). Pendapat siswa tentang bahasa yang digunakan dalam buku siswa lembar kegiatan siswa dan tes hasil belajar (jelas atau tidak). (5). Pendapat siswa tentang penampilan, tulisan, ilustrasi, gambar, tata letak, lembar kegiatan siswa dan tes hasil belajar (menarik atau tidak). d) Tes Hasil Belajar (THB) Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa setelah proses pembelajaran serta penguasaan siswa terhadap pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Tes hasil belajar ini dikembangkan sendiri oleh peneliti, karena itu perlu diperiksa kualitasnya. Untuk itu setelah divalidasi oleh ahli, maka selanjutnya tes hasil belajar diberikan kepada kelompok uji coba, selanjutnya dengan data yang diperoleh inilah kualitas tes hasil belajar tersebut akan dianalisis. Tes yang dibuat

lxxxii

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) sehingga analisis difokuskan pada validitas dan reliabilitas 3) Metode Analisis data dalam pengembangan perangkat. a) Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran. Pada masing-masing lembar validasi perangkat pembelajaran pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi, validator menuliskan penilaian terhadap masing-masing perangkat sekaligus memberikan masukan atau saran yang perlu direvisi dari perangkat pembelajaran tersebut. Perangkat pembelajaran yang divalidasi terdiri dari, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Penyelesaian (BP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). Penilaian terdiri dari 5 kategori, yaitu tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2), cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4), dan sangat baik (nilai 5). Perangkat pembelajaran dikatakan valid, jika masingmasing perangkat berada pada kategori cukup baik, baik, atau sangat baik. b) Analisis data aktivitas siswa Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis berdasarkan persentase. Persentase aktivitas siswa yaitu frekuensi setiap aspek pengamatan dibagi dengan jumlah frekuensi semua aspek pengamatan dikali 100%

lxxxiii

atau, presentase aktivitas siswa dirumuskan sebagai berikut:


Frekuensi setiap aspek pengamatan 100% Jumlah frekuensi semua aspek pengamatan

Kriteria aktivitas siswa didasarkan pada pencapaian waktu ideal yang ditetapkan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk model pembelajaran langsung dengan metode kumon, seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Persentase Waktu Ideal untuk Aktivitas Siswa Persentase Efektif (P) NO Kategori Pengamatan Waktu ideal 26% Toleransi

Memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman

21% < P < 31%

Membaca/memahami masalah dalam buku siswa/LKS Menyelesaikan masalah/ menyelesaikan cara dan jawaban masalah Berdiskusi/bertanya kepada teman dan guru

11%

6% < P < 16%

44%

39% < P < 49%

11%

6% < P < 16%

Menarik kesimpulan suatu prosedur/konsep

8%

3% < P < 13%

lxxxiv

Perilaku yang tidak relevan selama kegiatan belajar mengajar

0%

0% < P < 5%

Aktivitas siswa dikatakan efektif jika waktu yang digunakan untuk setiap aktivitas untuk tiap RPP sesuai dengan alokasi waktu ideal yang termasuk dalam rencana pembelajaran dengan toleransi 5%. Hasil analisis terhadap keefektifan aktivitas siswa digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran. c) Analisis data kemampuan guru mengelola pembelajaran Data pengamatan kemampuan dalam mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan rerata skor. Pendeskripsian rerata skor adalah sebagai berikut: 1,00 < Kemampuan Guru < 1,80 : berarti Tidak baik 1,80 < Kemampuan Guru < 2,80 : berarti Kurang baik 2,80 < Kemampuan Guru < 3,40 : berarti Cukup baik 3,40 < Kemampuan Guru < 4,20 : berarti Baik 4,20 < Kemampuan Guru < 5,00 : berarti Sangat baik Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan efektif apabila untuk tiap RPP mencapai kriteria cukup baik, baik atau sangat baik. d) Analisis data respon terhadap pembelajaran dan perangkat

lxxxv

pembelajaran Untuk menentukan kriteria keefektifan respon siswa terhadap komponen perangkat dan kegiatan pembelajaran, data respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase dan dikelompokkan untuk setiap indikator. Respon siswa dikatakan positif apabila persentase rata-rata yang diperoleh lebih dari 80% berada dalam kategori senang, baru dan berminat.

e) Analisis tes hasil belajar Analisis data tes hasil belajar siswa secara deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa. Data yang dianalisis adalah data postes. (1). Validitas Suatu alat evaluasi (dalam penelitian ini disebut sebagai tes hasil belajar) disebut valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Oleh karena itu keabsahannya tergantung pada sejauh mana ketepatan alat evaluasi itu melaksanakan fungsinya. Dengan demikian suatu alat evaluasi disebut valid jika dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu. Ada dua macam validitas yang dianalisis dari tes hasil belajar yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu :

lxxxvi

(a) Validitas isi Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, yaitu materi (bahan) yang dipakai sebagai alat evaluasi tersebut merupakan sampel representatif dari pengetahuan yang harus dikuasai. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi pelajaran tertera dalam kurikulum maka validitas isi sering juga disebut validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapai sejak saat penyusunan dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran dalam suatu tabel yang dinamakan tabel spesifikasi. Tabel spesifikasi ini disebut juga sebagai kisi-kisi, grid atau blue-print yang memuat rincian materi yang dicakup dalam tes sehingga soal (tes) yang disusun tidak menyimpang dari materi kurikulum. Dalam penelitian ini tes hasil belajar dikatakan memiliki validitas isi jika materi yang dipakai untuk menyusun tes hasil belajar sesuai dengan topik komposisi fungsi dan invers fungsi KTSP 2006. (b) Validitas butir soal

lxxxvii

Validitas item (butir soal) dihitung untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara jawaban suatu butir soal dengan skor total yang telah ditetapkan. Secara umum, suatu butir soal dikatakan valid apabila memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada suatu item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain, sebuah item tes memiliki validitas tinggi jika skor pada item itu mempunyai kesejajaran dengan skor total seperti dalam bukunya Suharsimi Arikunto, 2005 : 76. Kesejajaran ini dapat diartikan sebagai korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item ini digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
rxy =

{NSX

NSXY - (SX )( Y )
2

- (SX ) 2 NSY 2 - (SY ) 2

}{

(Suharsimi Arikunto, 2005 : 72) dengan X : Skor butir soal Y: Skor total

rXY : Koefisien korelasi antara skor butir


dengan skor total N : Banyaknya siswa yang mengikuti tes Nilai rXY diinterprestasikan sebagai berikut. 0,80 < rXY < 1,00 : validitas butir tes sangat tinggi

lxxxviii

0,60 < rXY < 0,80 : validitas butir tes tinggi 0,40 < rXY < 0,60 : validitas butir tes cukup 0,20 < rXY < 0,40 : validitas butir tes rendah 0,00 < rXY < 0,20 : validitas butir tes sangat rendah Dalam penelitian ini, butir tes dikatakan valid jika mempunyai validitas cukup, tinggi, atau sangat tinggi, sedangkan untuk butir-butir tes yang memiliki validitas rendah dan sangat rendah akan direvisi. (2). Reliabilitas Nilai reliabilitas instrumen tes digunakan untuk mengetahui konsistensi dari hasil tes. Untuk menghitung nilai reliabilitas perangkat tes ini digunakan rumus yang sesuai dengan bentuk tes. Dalam penelitian ini tes hasil belajar yang digunakan berbentuk uraian (essay), sehingga rumus yang sesuai untuk bentuk soal uraian yaitu sebagai berikut:
2 n Ss b r11 = 1 - 2 (Suharsimi Arikunto, 2005 : 109) st n - 1

Dengan r11

: koefisien reliabilitas perangkat tes : banyaknya item tes

s i2

X2 : varians tiap item soal =

( X ) 2 N N

lxxxix

Ss i2 : jumlah varians skor setiap butir tes

s t2
N Xt

Xt 2

: varians total = : banyaknya responden : nilai total

( X t ) 2 N N

Interprestasi koefisien validitas butir soal dan reliabilitas perangkat tes ini menggunakan klasifikasi seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Interprestasi Koefisien Validitas Butir Soal dan Reliabilitas Besarnya koefisien r 0,800 < r11 < 1,000 0,600 < r11 < 0,800 0,400 < r11 < 0,600 0,200 < r11 < 0,400 0,000 < r11 < 0,200 Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Dalam penelitian ini, butir tes dikatakan reliabel jika mempunyai reliabilitas sedang, tinggi, atau sangat tinggi. (3). Daya Pembeda Menurut Suharsimi Arikunto (2005 : 211), analisis daya beda atau analisis daya pembeda soal (DP), adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa xc

yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pada setiap butir soal diharapkan kelompok siswa yang berkemampuan tinggi mempunyai peluang menjawab benar yang lebih besar dari pada kelompok siswa yang berkemampuan rendah. Untuk anggota kelompok siswa yang berkemampuan tinggi diambil dari 27% banyaknya siswa skor teratas dan anggota kelompok siswa yang berkemampuan rendah diambil dari 27% banyaknya siswa skor terendah. Jika nilai dari daya pembeda DP > 0,3 maka butir soal tes dikatakan baik atau butir tes dapat digunakan dan jika DP < 0,3 maka butir soal tes diganti atau dibuang. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai dari daya pembeda (DP) adalah:

DP =
Keterangan: DP BA JA

BA BB (Suharsimi Arikunto, 2005 : 218) JA JB

= Daya Pembeda = Jumlah nilai siswa yang berkemampuan tinggi = Jumlah nilai maksimum siswa yang berkemampuan tinggi

BB JB

= Jumlah nilai siswa yang berkemampuan rendah = Jumlah nilai maksimum siswa yang berkemampuan rendah xci

f) Kriteria perangkat pembelajaran yang valid Perangkat pembelajaran yang valid adalah perangkat pembelajaran yang setelah divalidasi oleh para ahli dan diujicobakan, memenuhi kriteria: (1). Kemampuan guru mengelola pembelajaran efektif (2). Aktivitas siswa efektif (3). Respon siswa positif (4). Tes hasil belajar valid dan reliabel

D. Eksperimen 1. Populasi dan Sampel a Populasi Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Madrasah Aliyah di Kabupaten Ngawi, yang terdiri dari 12 Madrasah Aliyah dengan perincian 4 Madrasah Aliyah Negeri dan 8 Madrasah Aliyah Swasta. b Sampel Sampel pada penelitian sebanyak tiga Madrasah yang terpilih secara acak yaitu: Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, Madrasah Aliyah Negeri Paron dan Madrasah Aliyah Al-Karomah Bringin yang masingmasing di pilih dua kelas secara acak untuk ditetapkan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelas secara

xcii

acak dimungkinkan karena berdasarkan informasi dari kepala sekolah dan guru bahwa pendistribusian siswa pada tiap kelas merata. 2. Metode Eksperimen a Rancangan dan variabel eksperimen Rancangan eksperimen yang digunakan adalah pretest-postest dua kelompok. Tabel 3.4 Rancangan eksperimen Kelompok Eksperimen Kontrol Keterangan: X Y P1 : pretes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol : postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol : perlakukan, yaitu penerapan model pembelajaran langsung dengan metode kumon pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. P2 : perlakuan, yaitu penerapan pembelajaran langsung pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. X = Y (butir soal X sama dengan Y) Variabel Penelitian 1) Variabel Bebas a). Variabel Perlakuan Pretes X X Perlakuan P1 P2 Postes Y Y

xciii

Variabel perlakuan adalah model pembelajaran yaitu model pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk kelompok eksperimen dan pembelajaran langsung untuk kelompok kontrol. b). Variabel Terkontrol Variabel terkontrol merupakan perlakuan yang dapat dikontrol oleh peneliti sehingga perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. Variabel terkontrol dalam penelitian ini terdiri dari : (1). Guru. Guru yang mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah setara, yaitu guru bidang studi matematika dengan ijazah S1 pendidikan matematika. (2). Materi Pembelajaran. Pokok bahasan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama, yaitu komposisi fungsi dan invers fungsi. yang mengacu pada KTSP. (3). Waktu. Jumlah waktu yang diinginkan dalam proses pembelajaran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama. c). Variabel tak terkontrol Variabel tak terkontrol merupakan perlakuan yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti sehingga perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak sama.

xciv

Variabel tak terkontrol dalam penelitian ini adalah sosial ekonomi dan kondisi kesehatan siswa, budaya siswa, cara belajar siswa, pendidikan orang tua siswa, dan jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah. d). Variabel kovariat (penyerta) Variabel kovariat dalam penelitian ini adalah kemampuan awal siswa yang ditunjukkan oleh skor pretes siswa. 2) Variabel terikat Variabel terikat adalah hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Hasil belajar siswa adalah skor tes yang diperoleh dari hasil postes. Variabel lain yang dapat dianggap sebagai variabel terikat adalah aktivitas siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran dan respon siswa. b Data hasil belajar siswa Data hasil belajar yang digunakan untuk menilai keberhasilan pembelajaran langsung dengan metode kumon diperoleh melalui pemberian postes sesudah pembelajaran berlangsung. Instrumen tes hasil belajar yang digunakan adalah tes hasil belajar yang telah dikembangkan dan diujicoba pada penelitian pengembangan. c Teknis Analisis Data Untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran langsung dengan metode kumon dan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung diperlukan uji statistik. Agar tidak

xcv

terjadi resiko pengambilan data yang berulang-ulang maka dalam penelitian ini digunakan statistik uji ANAKOVA, karena statistik uji ANAKOVA dapat dipakai untuk sampel yang seimbang maupun sampel yang tidak seimbang. Analisis statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis kedua dalam penelitian. Data yang akan dianalisis adalah pretes (kemampuan awal siswa) sebagai variabel penyerta atau kovariat dan hasil postes (hasil belajar siswa) sebagai variabel terikat. Penggunaan ANAKOVA disebabkan dalam penelitian ini menggunakan variabel kovariat sebagai variabel bebas yang sulit untuk dikontrol tetapi dapat diukur bersamaan dengan variabel terikat.

Rancangan analisis data digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.5 Rancangan analisis data untuk anakova Kelompok Eksperimen Pretes (X1) X11 X21 X31

Kelompok Kontrol Pretes (X2) X12 X22 X32

Postes (Y1) Y11 Y21 Y31

Postes (Y2) Y12 Y22 Y32

XN1,1

YN1,1

XN2,2

YN2,2

xcvi

Keterangan: X1 : skor kemampuan awal siswa sebagai variabel penyerta pada kelompok eksperimen, X2 : skor kemampuan awal siswa sebagai variabel penyerta pada kelompok kontrol, Y1 : skor hasil belajar siswa sebagai variabel terikat pada kelompok eksperimen, Y2 : skor hasil belajar siswa sebagai variabel terikat pada kelompok kontrol,

N1

: banyaknya sampel pada kelompok eksperimen

N 2 : banyaknya sampel pada kelompok kontrol


Sebelum Anakova digunakan untuk menganalisis data, perlu diuji prasyarat Anakova. Langkah-langkah analisis konvarian sebagai berikut: 1) Uji Prasyarat Anakova a). Menentukan Model Regresi Model regresi linier dibutuhkan karena kita ingin melihat bentuk hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Selain itu model regresi linier sebagai aproksimasi utuk model yang tidak linier. Misalkan X : kemampuan awal siswa (variabel kovariat); Y : hasil belajar siswa (variabel terikat); n : banyak siswa.

xcvii

Model regresi linier Y atas X adalah Y = a + bX


Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus (Budiyono, 2004 : 254)
a= ( Y)( X 2 ) - ( X)( XY) n X 2 - ( X ) 2

b=

n( XY) - ( X)( Y) n X 2 - ( X) 2

Catatan : dilakukan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. b). Uji Keberartian Model Regresi Uji keberartian bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar siswa. Untuk menguji keberartian X dalam model regresi digunakan uji statistik F dengan prosedur sebagai berikut: (1). Hipotesis H0 : Hubungan linear X dan Y tidak berarti H1 : Hubungan linear X dan Y berarti (2). Derajat signifikansi = 0,05 (3). Statistik uji
F(obs) = RKR RKG

Budiyono (2004 : 264 265) (4). Daerah kritik DK = { F(obs) | F(obs) > F(a; 1, n-2)} (5). Keputusan uji xcviii

H0 ditolak jika Fobs berada di daerah kritik, berarti hubungan linear X dan Y berarti. H0 diterima jika Fobs berada di luar daerah kritik, berarti hubungan linear X dan Y tidak berarti Keterangan: JKT = Jumlah Kuadrat Total = Y
2

(Y )2 n

( Y) 2 JKR = Jumlah Kuadrat Regresi = a( Y) + b( XY) n

JKG = Jumlah Kudrat Galat = JKT - JKR RKR = Rerata Kuadrat Regresi =
JKR = JKR 1

RKG = Rerata Kuadrat Galat =

JKG n-2

Catatan : dilakukan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol c). Uji Keberartian Koefisien Regresi Menurut Budiyono (2004 : 265-266) koefisien regresi dikatakan berarti jika nilainya tidak nol, caranya ialah dengan menguji apakah = 0 ataukah 0. Jika = 0 maka koefisien regresinya tidak berarti, sebaliknya jika 0 maka koefisien regresinya berarti. Untuk melihat keberartian uji ini digunakan uji statistik t dengan prosedurnya sebagai berikut: (1).Hipotesis. H0 : = 0 (Koefisien regresi tidak berarti) xcix

H1 : 0 (Koefisien regresi berarti) (2).Derajat signifikansi = 0,05 (3).Statistik uji


t= b ~ t ( n - 2) sb

(4).Daerah kritik DK = {t | t < -t(,n-1) atau t > t(,n-1)} (5).Keputusan uji H0 ditolak jika t ada dalam daerah kritik, berarti koefisien regresi berarti. H0 diterima jika t di luar daerah kritik, berarti koefisien regresi tidak berarti Keterangan : b = koefisien model regresi
s2 yx x2

sb

= kesalahan baku koefisien regresi b =

syx

= kesalahan baku taksiran =


( X) 2 n

JKG n-2

x2 = X2 n

= banyaknya responden

d). Uji Linieritas Model Regresi Uji linieritas model regresi bertujuan untuk menguji apakah kemampuan awal siswa dan hasil belajar siswa berhubungan

secara linier. Untuk menguji linieritas model regresi digunakan uji statistik F dengan prosedur sebagai berikut: (1). Hipotesis H0 : hubungan antara X dan Y linear H1 : hubungan antara X dan Y tidak linear (2). = 0,05 (3). Statistik uji
F(obs) = RKGTC RKGM

(Budiyono, 2004 : 262). (4). Daerah kritik DK = {F(obs) | F(obs) > F (a, k-2, n-k)} (5). Keputusan uji H0 ditolak jika F(obs) ada dalam daerah kritik, berarti hubungan antara X dan Y tidak linear. H0 diterima jika F(obs) di luar daerah kritik, berarti hubungan antara X dan Y linear Keterangan : JKGM = Jumlah Kuadrat Galar Murni =
Ti2 ni
JKGM n-k

(Y
i, j

ij

- Y) 2

Yij2 -
ij i

RKGM = Rerata Kuadrat Galat Murni =

ci

JKGTC = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok = JKG JKGM RKGTC = Rerata Kuadrat Tuna Cocok = k n
JKGTC k-2

= Banyaknya kelompok nilai X yang berbeda = Banyaknya responden

Catatan : dilakukan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol e). Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. uji normalitas dengan metode Lilliefors digunakan apabila datanya tidak dalam distribusi frekwensi bergolong. Prosedur uji normalitas sebagai berikut : (1). Hipotesis Ho : sampel random dari populasi normal Hi : sampel random bukan dari populasi normal (2). Derajat signifikan a = 0,05 (3). Statistik Uji : L(obs) = Maks F(Z i ) - S(Z i )
zi = Yi - Y s

F(z i ) = P(Z z i )

Z ~ N(0,1)

cii

S ( z i ) = proporsi cacah z < zi terhadap seluruh zi

= deviasi standar

(Budiyono, 2004:170 - 171) (4). Daerah kritik: DK = { Lobs Lobs > L tabel }

(5). Keputusan Uji : Ho ditolak bila harga statistik penguji L ada di dalam dareah kritik, berarti sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ho diterima jika harga statistik uji L ada di luar daerah kritik, berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. f). Uji Homogenitas Koefisien Regresi Uji homogenitas bertujuan untuk menguji kesejajaran model regresi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menguji homogenitas digunakan uji statistik F dengan prosedur sebagai berikut: (1). Hipotesis H0 : kedua model regresi sejajar H1 : kedua model regresi tidak sejajar (2). Derajat signifikan = 0,05 (3). Statistik Uji

ciii

B-A (k - 1) F= A (N - 2k)

(Budiyono, 2009:7 - 8).

(4). Daerah kritik DK = {F(obs) | F(obs) > F(,k-1,N-2k)} (5). Keputusan uji H0 ditolak jika Fobs ada di dalam daerah kritik, berarti kedua model regresi tidak sejajar. H0 diterima jika Fobs berada di luar daerah kritik, berarti kedua model regresi sejajar Keterangan:

k nj A = (Yij - Y) 2 j=1 i =1

2 nj i1(Yij - Y)(X ij - X) = nj 2 (X ij - X) i =1

B=

k nj Yij - Yj X ij - X j k nj 2 j =1 i =1 Yij - Yj - k nj 2 j =1 i =1 X ij - X j

)(

j =1 i =1

= banyaknya kelompok

N = banyaknya siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 2) Uji Anakova Uji anakova bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya efek nyata dari perlakuan. Pengujian memakai statistik anakova

civ

disebabkan adanya kovarit atau terjadinya variabel terikat Y tidak bisa diabaikannya dari adanya variabel bebas X. Untuk menguji statistik anakova digunakan statistik F dengan prosedur sebagai berikut: a) Hipotesis H0 : H1 : kedua perlakuan memberikan efek yang sama kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda

b) Derajat signifikansi 0,05 c) Statistik uji


F(obs) = P E

Sudjana (1994 : 346) d) Daerah kritik DK = { F(obs) | F(obs) < F(;a-1,N-a-1)}

e) Keputusan uji H0 ditolak jika F(obs) ada di luar daerah kritik, berarti kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda. H0 diterima jika F(obs) berada di daerah kritik, berarti kedua perlakuan memberikan efek yang sama. Keterangan: P = Kuadrat total perlakuan =
J 'E - J E a -1

cv

Kudrat total galat =

JE N - a -1

JE

E yy -

(E xy ) 2 E xx (Txy ) 2 Txx

' E

Tyy -

Exx = Eyy = Exy = Txx =

Txx - Pxx Tyy - Pyy Txy - Pxy


2 X eks + X 2 kon

( X eks + X kon ) 2 N

Tyy =

2 eks

+ Y

2 kon

( Yeks + Ykon ) 2 N
( X eks + X kon ) ( Yeks + Ykon ) N

Txy = XYeks + XYkon -

Pxx =

( X eks ) 2 ( X kon ) 2 ( X eks + X kon ) 2 + n eks n kon N ( Yeks ) 2 ( Ykon ) 2 ( Yeks + Ykon ) 2 + n eks n kon N

Pyy =

Pxy=

( X eks )( Yeks ) ( X kon )( Ykon ) ( X eks + X kon )( Yeks + Ykon ) + n eks n kon N
neks = nkon = N a = = banyaknya responden kelompok eksperimen banyaknya responden kelompok kontrol banyaknya responden total banyaknya kelompok perlakuan

cvi

Jika dalam uji anakova H0 ditolak atau kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda maka perlu dicari manakah dari kedua perlakuan secara signifikan memberikan efek yang lebih baik. Untuk mengetahui manakah dari kedua perlakuan yang memberikan efek yang lebih baik, cara yang digunakan yaitu membandingkan rerata skor akhir setelah dikoreksi. Perlunya dilakukan penyesuaian atau koreksi terhadap skor akhir karena adanya kovariat skor awal sebelum pengujian mengenai efek perlakuan dilakukan. Rumus yang digunakan untuk menentukan rata-rata dikoreksi karena adanya kovariat ini adalah:
Yi (dikoreksi) = Yi - b(X i - X)

Sudjana (1996 : 263) Dari kedua rerata skor setelah dikoreksi tersebut dibandingkan, kelompok yang memiliki rerata skor yang lebih besar merupakan kelompok yang memberikan efek yang lebih besar dari pada kelompok yang memiliki rerata skor yang lebih kecil. Keterangan:
Yi

= rata-rata skor respon sebelum dilakukan koreksi = koefisien arah regresi linear gabungan kedua perlakuan untuk Y atas X

Xi X

= rata-rata kovariat untuk perlakuan ke i = rata-rata kovariat gabungan kedua perlakuan

cvii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada BAB I telah diuraikan bahwa salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat model pembelajaran langsung dengan metode kumon yang valid untuk pokok bahasan Komposisi fungsi dan invers

cviii

fungsi kelas XI Madrasah Aliyah di Kabupaten Ngawi. Untuk memenuhi tujuan tersebut, terlebih dahulu dilakukan penelitian pengembangan menggunakan model 4D yang telah dimodifikasi seperti telah diuraikan pada BAB III. Hasil pengembangan berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). Hasil dari pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1. Deskripsi Tahap Pendefinisian (Define) a. Analisis awal-akhir Pencapaian tujuan pembelajaran matematika belum memenuhi harapan. Hal ini diindikasikan dengan rendahnya kualitas pembelajaran matematika, nilai rata-rata matematika siswa dalam menempuh UAN di semua jenjang sekolah hampir selalu terendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Keadaan yang sama juga dialami sekolah tempat penelitian ini dilakukan, yaitu MAN Ngawi, MAN Paron dan MA Al-Karomah Brigin. Hal ini didasarkan pada hasil ujian akhir nasional dan informasi dari Kepala Sekolah dan guru 88 matematika di sekolah tersebut. Rendahnya prestasi belajar siswa ini merupakan suatu masalah yang harus dicarikan alternatif penanggulangannya. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang mengajar kelas XI di tiga Madrasah tersebut dan pengamatan peneliti,

cix

pembelajaran yang selama ini dilakukan guru kurang melibatkan siswa. Guru menggunakan pola pembelajaran konvensional, yang menjelaskan konsep atau prosedur dengan sedikit tanya jawab, memberikan contoh soal dan memberikan soal latihan yang dikerjakan secara kelompok sehingga tidak semua siswa ikut mengerjakan soal tetapi hanya siswa yang dianggap pandai di kelompoknya saja yang mengerjakan soal. Hal ini mengakibatkan siswa tidak terlibat secara optimal dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan alternatif pembelajaran dengan interaksi yang sangat bervariasi dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah interaksi pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan potensi siswa dan guru adalah membantu menggali dan mengembangkan potensi yang terdapat pada diri siswa karena masing-masing siswa memiliki potensi yang beragam dan masih bersembunyi sehingga tercipta kondisi belajar yang optimal. Salah satu alternatif pembelajaran yang melibatkan siswa secara optimal adalah pembelajaran langsung dengan metode kumon. Untuk melaksanakan pembelajaran langsung dengan metode kumon ini diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai. Oleh karena perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah tidak cukup memadai untuk melaksanakan alternatif pembelajaran ini, maka perlu dikembangkan suatu perangkat pembelajaran yang valid. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah : Rencana Pelaksanaan

cx

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil Belajar (THB). b. Analisis Siswa Analisis ini dilakukan untuk menelaah karakteristik siswa kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2008/2009 yang meliputi perkembangan kognitif, kemampuan akademik, latar belakang pengetahuan dan latar belakang sosial ekonomi. Berdasarkan informasi dari pihak Madrasah maka hasil analisis siswa diperoleh sebagai berikut: 1) Kemampuan akademik siswa Madrasah Aliyah kelas XI di kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2008/2009 memiliki kemampuan yang beragam terdiri dari siswa yang dikategorikan kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. 2) Latar belakang ekonomi orang tua siswa beragam, antara lain: Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pedagang, Wiraswasta, Petani dan lain-lain. 3) Berdasarkan latar belakang pengetahuan siswa subpokok bahasan komposisi fungsi yang dipelajari siswa kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi merupakan pengembangan dari pokok bahasan substitusi yang pernah diajarkan pada pokok bahasan sebelumnya dan sering digunakan sebagai dasar pada pokok bahasan yang lain, sedangkan subpokok bahasan invers fungsi merupakan pokok bahasan baru yang belum pernah diajarkan di pokok bahasan

cxi

sebelumnya namun merupakan kelanjutan dari subpokok bahasan komposisi fungsi. 4) Siswa belum pernah mengikuti pembelajaran langsung dengan metode kumon, bahkan buku penyelesaian yang disediakan merupakan hal yang baru bagi siswa. Jadi pembelajaran langsung dengan metode kumon ini masih baru bagi siswa. c. Analisis Materi Analisis materi bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian utama yang akan dipelajari siswa pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Komposisi fungsi dan invers fungsi dikembangkan berdasarkan pokok bahasan matematika Kurikulum 2006 dengan sub pokok bahasan: relasi dan fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi. Sistematika analisis materi komposisi fungsi dan invers fungsi adalah sebagai berikut.

Bagan 4.1 Sistematika Analisis Konsep Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi

KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI

Relasi dan Fungsi

cxii Komposisi Fungsi

Keterangan : : Urutan materi : Pokok bahasan : Sub pokok bahasan

d. Analisis tugas Berdasarkan analisis materi pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi, maka tugas atau keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari pokok bahasan ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan komposisi dari tiga fungsi 2) Menentukan komposisi dari tiga fungsi 3) Menentukan invers dari komposisi dua buah fungsi 4) Menentukan invers dari komposisi tiga buah fungsi 5) Menentukan grafik invers fungsi 6) Menentukan suatu fungsi jika diketahui komposisi dan fungsi yang lain e. Spesifikasi tujuan pembelajaran

cxiii

Spesifikasi tujuan pembelajaran dilakukan dengan menjabarkan indikator pencapaian hasil belajar ke dalam indikator yang lebih spesifik berdasarkan analisis konsep dan analisis tugas. Indikator pencapaian hasil belajar yang lebih spesifik tersebut diuraikan berikut ini. 1) Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan 2) Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi 3) Menyebutkan sifat-sifat dari komposisi fungsi 4) Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers 5) Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya 6) Menentukan fungsi infers dari suatu fungsi 7) Mengidentifikasi sifat-sifat invers fungsi 8) Menentukan komponen pembentuk suatu fungsi apabila komposisi fungsi dan komponen lainnya diketahui 2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design) Hasil dari setiap kegiatan pada tahap perancangan ini adalah sebagai berikut. a. Hasil pemilihan media Media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran langsung dengan metode kumon pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

cxiv

Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). b. Hasil pemilihan format Pemilihan format untuk perangkat pembelajaran disesuaikan dengan prinsip, karakteristik dan langkah-langkah pembelajaran langsung dengan metode kumon. Di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tercantum standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi prasyarat, materi pembelajaran dan pengelolaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran langsung dan metode yang digunakan yaitu metode kumon. Sumber belajar yang akan dikembangkan terdiri dari Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Buku Penyelesaian (BP) yang dibuat sesuai karakteristik pada metode kumon. c. Hasil perancangan awal Pada tahap ini dihasilkan rancangan awal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 4 kali pertemuan, Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk setiap pertemuan, Tes Hasil Belajar (THB) beserta pedoman penskoran dan kunci jawaban. Semua hasil pada tahap perancangan ini disebut Draf I. Secara garis besar hasil perancangan awal adalah sebagai berikut. 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

cxv

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari 4 set untuk 4 kali pertemuan. Keempat RPP tersebut secara garis besar dijabarkan sebagai berikut. a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (RPP 1) Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 x 45 menit dengan subpokok bahasan komposisi fungsi. Indikator pencapaian hasil belajar dijabarkan sebagai berikut. (1) Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat

dikomposisikan. (2) Menentukan fungsi komposisi dari beberapa fungsi. (3) Menyebutkan sifat-sifat dari komposisi fungsi b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (RPP 2) Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 x 45 menit dengan subpokok bahasan invers fungsi. Penjabaran indikator pencapaian hasil belajar sebagai berikut. (1) Menjelaskan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. (2) Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi asalnya c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (RPP 3) Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 x 45 menit dengan subpokok bahasan invers fungsi. Penjabaran indikator pencapaian hasil belajar pada RPP 3 ini adalah: Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi

cxvi

d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (RPP 4) Alokasi waktu yang digunakan dalam RPP 4 ini adalah 2 x 45 menit dengan subpokok bahasan invers fungsi. Penjabaran indikator pencapaian hasil belajar pada RPP 4 ini adalah: (1) Mengidentifikasi sifat-sifat invers fungsi (2) Menentukan komponen pembentuk suatu fungsi apabila komposisi fungsi dan komponen lainnya diketahui. 2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) LKS (worksheet) yang dikembangkan memuat soal-soal (LKS), LKS perluasan, dan LKS lanjutan. LKS soal-soal terbagi atas 3 bagian yaitu: contoh soal (worksheet contoh), soal yang diberikan tuntunan, soal tanpa tuntunan. LKS perluasan memuat soal-soal penerapan materi dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, LKS lanjutan berisi soal-soal tambahan yang fungsinya untuk dikerjakan oleh siswa di rumah. 3) Buku Penyelesaian (BP) Buku penyelesaian yang dikembangkan memuat semua penyelesaian soal yang ada di LKS yang boleh dilihat siswa pada saat menyelesaikan LKS soal-soal tetapi tidak boleh dilihat siswa pada saat menyelesaikan LKS perluasan dan LKS tambahan sehingga diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna. 4) Buku Kunci (BK)

cxvii

Buku kunci yang dikembangkan memuat kunci jawaban secara singkat semua soal yang akan digunakan guru untuk membantu mengoreksi jawaban siswa. 5) Tes Hasil Belajar (THB) Penyusunan tes hasil belajar berdasarkan indikator hasil belajar yang lebih spesifik. Tes yang disusun berbentuk tes uraian dengan menggunakan penilaian yang beracuan patokan (PAP), karena tes ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh pencapaian indikator hasil belajar yang telah dirumuskan. Tes hasil belajar ini berbentuk uraian terdiri dari 15 butir yang akan berkurang menjadi 10 butir soal dengan dasar pengurangan menggunakan uji validitas. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan semua soal tersebut adalah 100 menit. Penyusunan tes ini meliputi: perancangan kisi-kisi, butir tes hasil belajar dan penyelesaian tes hasil belajar beserta pedoman penskoran. Untuk hasil penyusunannya ada pada Lampiran A.5 halaman 286. 3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop) Hasil pengembangan perangkat pembelajaran dari setiap kegiatan pada tahap pengembangan ini adalah sebagai berikut. a. Hasil validasi ahli Draf I yang dihasilkan divalidasi oleh ahli. Validasi para ahli difokuskan pada format, isi, ilustrasi dan bahasa yang mencakup

cxviii

semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hasil validasi ahli berupa koreksi, kritik dan saran digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan dari para validator yang telah dinyatakan valid dinamakan Draf II. 1) Validator Validator yang melakukan validasi terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan (Draf I) terdiri dari 3 orang yaitu Ester Patricia, M. Psi. seorang pembimbing kumon di lembaga kumon jl. Sawo Barat Madiun, Evi Pramesta Iskandar, S. Pd. Seorang staf pembimbing kumon di lembaga kumon jl. Sawo Barat Madiun dan Sri Harmastuti, M. Pd seorang guru matematika kelas XII IPA di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran E.4. halaman 419. 2) Hasil validasi dan revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penilaian yang dilakukan validator meliputi indikator: format, bahasa dan isi rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. a) Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

cxix

Hasil validasi ahli terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Banyak Validator Yang ASPEK YANG DINILAI 1 I FORMAT 1. Kejelasan pemberian materi 2. Sistem penomoran jelas 3. Pengaturan ruang/tata letak 4. Jenis dan ukuran huruf sesuai II ISI 1. Kebenaran isi/materi 2. Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis 3. Kesesuaian dengan standar kompetensi kurikulum 2006 4. Pemilihan strategi, pendekatan, metode dan sarana pembelajaran dilakukan dengan tepat, sehingga memungkinkan siswa aktif belajar 5. Kegiatan guru dan kegiatan siswa 0 0 1 2 0 0 0 0 0 3 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 1 2 2 1 1 Memberi Nilai 2 3 4 5

dirumuskan secara jelas dan operasional, sehingga mudah dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran dikelas 6. Kesesuaian dengan pembelajaran langsung dengan metode kumon. 7. Kesesuaian urutan materi 8. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 3

cxx

9. kelayakan sebagai perangkat pembelajaran III BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kejelasan petunjuk dan arahan 4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan

0 0 0 0

0 0 0 0

1 2 0 0

1 1 1 3

1 0 2 0

Penilaian secara umum: dapat digunakan dengan sedikit revisi

Keterangan skor penilaian untuk validasi RPP dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Keterangan Skor Penilaian Validasi RPP Skor 1 2 3 4 5 Keterangan Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketiga orang validator memberikan penilaian 3 ke atas, berarti komponenkomponen dalam RPP mendapatkan penilaian cukup baik, baik, dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa RPP dapat digunakan dengan sedikit revisi. Dengan demikian RPP direvisi hanya berdasarkan saran validator. b) Revisi RPP berdasarakan hasil validasi Dari penilaian para validator diperoleh koreksi, kritik dan saran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

cxxi

melakukan revisi rencana pelaksanaan pembelajaran. Untuk saran perbaikan beberapa kesalahan penulisan/ejaan pada naskah telah diperbaiki sesuai dengan coretan validator sedangkan revisi yang lainnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi Yang direvisi RPP 1 dan RPP 2 Sebelum direvisi
Pendahuluan ..menyampaikan tujuan .menyampaikan pembelajaran didapat. Agar penggunaan tujuan dan dasar konsisten

Sesudah direvisi

Alasan direvisi

yang indikator pencapaian hasil istilah belajar didapat.. yang akan pembelajaran kompetensi lebih (sama)

3) Hasil validasi dan revisi lembar kegiatan siswa Penilaian yang dilakukan validator terhadap LKS meliputi : format, bahasa, ilustrasi dan isi. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. a) Hasil validasi lembar kegiatan siswa Hasil validasi ahli terhadap LKS disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa ASPEK YANG DINILAI Banyak Validator Yang Memberi Nilai

cxxii

1 I FORMAT 1. Kejelasan pemberian materi 2. Memiliki daya tarik 3. Sistem penomoran jelas 4. Pengaturan ruang/tata letak 5. Jenis dan ukuran huruf sesuai 6. Kesesuaian antara fisik LKS dengan siswa II BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir dan kemampuan membaca serta usia siswa 3. Mendorong minat untuk bekerja 4. Kesederhanaan struktur kalimat 5. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 6. Kejelasan petunjuk dan arahan 7. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III ILUSTRASI 1. Dukungan ilustrasi untuk memperjelas konsep 2. Memberi rangsangan secara visual 3. Memiliki tampilan yang jelas 4. Mudah dipahami 5. Menggunakan konteks local IV ISI 1. Kebenaran isi materi 2. Merupakan materi/tugas yang esensial 3. Dikelompokan dalam bagian-bagian yang logis 4. Kesesuaian dengan pembelajaran langsung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 0 0

1 2 2 1 2 2

2 1 0 1 1 1

0 0

1 0

2 2

0 1

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

3 3 3 1 2

0 0 0 2 1

0 0 0 0

0 0 0 2

0 1 1 0

3 2 2 1

0 0 0

0 1 1

1 1 1

2 1 1

cxxiii

dengan metode kumon 5. Kesesuaian tugas dan urutan materi 6. Peranannya untuk mendorong siswa 0 0 0 0 0 1 1 2 2 0

menirukan dalam mengerjakan soal secara mandiri 7. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran 0 0 0 2 1

Penilaian secara umum: dapat digunakan dengan sedikit revisi

Keterangan: 1 : berarti tidak baik 2 : berarti kurang baik 3 : berarti cukup baik 4 : berarti baik 5 : berarti sangat baik Hasil rekapitulasi penilaian dari ketiga validator, ternyata validator memberikan penilaian lebih dari 2 atau 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas, ini berarti komponenkomponen yang terdapat dalam LKS mendapatkan penilaian cukup baik, baik, dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa LKS dapat digunakan dengan sedikit revisi. Dengan demikian, LKS direvisi hanya berdasarkan saran validator.

b) Revisi lembar kerja siswa

cxxiv

Hasil validasi lembar kegiatan siswa (LKS) dari para validator pada umumnya menyimpulkan LKS ini baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Revisi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Revisi LKS Berdasarkan Hasil Validasi Yang direvisi LKS 1 Ilustrasi pada soal no 4a LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS 4 Penotasian Semua penotasian Agar lebih Sebelum direvisi Sesudah direvisi Alasan direvisi Salah ketik

I thing, you can do I think, you can do it it

komposisi sebagian komposisi bercetak tegak konsisten bercetak miring dan sebagian bercetak tegak lagi

4) Hasil validasi Buku Penyelesaian (BP) Penilaian yang dilakukan validator terhadap buku penyelesaian meliputi format, bahasa, ilustrasi dan isi. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. a) Hasil Validasi Buku Penyelesaian (BP) Hasil validasi ahli terhadap Buku Penyelesaian disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Validasi Buku Penyelesaian

cxxv

Banyak Validator Yang ASPEK YANG DINILAI 1 I FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Sistem penomoran jelas 3. Pengaturan ruang/tata letak 4. Jenis dan ukuran huruf sesuai II BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kejelasan petunjuk/arahan, komentar dan penyelesaian masalah 3. Kesederhanaan struktur kalimat 4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III ILUSTRASI 1. Dukungan ilustrasi 2. Memiliki tampilan yang jelas 3. Mudah dipahami IV ISI 1. Kebenaran isi/penyelesaian soal 2. Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis 3. Kesesuaian urutan materi 4. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran 0 0 0 0 0 0 2 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 2 1 0 1 2 0 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 2 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 1 2 1 2 1 1 Memberi Nilai 2 3 4 5

Penilaian secara umum: dapat digunakan dengan sedikit revisi Keterangan : 1 : berarti tidak baik 2 : berarti kurang baik 3 : berarti cukup baik

cxxvi

4 : berarti baik 5 : berarti sangat baik Ketiga validator memberikan penilaian 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas, berarti setiap komponen mendapatkan peniaian cukup baik, baik, dan sangat baik. Ketiga validator menyimpulkan bahwa buku penyelesaian dapat digunakan dengan sedikit revisi. Dengan demikian, buku penyelesaian direvisi hanya berdasarkan saran validator. b) Revisi buku penyelesaian Hasil validasi buku penyelesaian (BP) dari para validator pada umumnya menyimpulkan BP ini baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Revisi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Revisi Buku Penyelesaian Berdasarkan Hasil Validasi Yang direvisi Buku Penyelesaian LKS 1 Ilustrasi pada soal no 4a Buku Penyelesaian LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS 4 Penotasian komposisi Semua penotasian Agar sebagian bercetak komposisi konsisten lebih Alasan direvisi I thing, you can do I think, you can do Salah ketik Sebelum direvisi Sesudah direvisi it it

miring dan sebagian bercetak tegak lagi bercetak tegak

5) Hasil validasi buku kunci

cxxvii

Penilaian yang dilakukan validator terhadap buku kunci meliputi: format, bahasa dan isi. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. a) Hasil Validasi Buku Kunci Hasil validasi ahli terhadap Buku Kunci disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Validasi Buku Kunci Banyak Validator Yang ASPEK YANG DINILAI 1 I FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Memiliki daya tarik 3. Sistem penomoran jelas 4. Kesesuaian antara teks dan ilustrasi 5. Pengaturan ruang/tata letak 6. Jenis dan ukuran huruf sesuai II BAHASA 1. Kebenaran tata bahasa 2. Kejelasan petunjuk/arahan, komentar dan penyelesaian masalah 3. Kesederhanaan struktur kalimat 4. Kejelasan petunjuk dan arahan III ILUSTRASI 1. Memiliki tampilan yang jelas 2. Mudah dipahami IV ISI cxxviii 0 0 0 0 1 0 2 1 0 2 0 0 0 0 0 0 3 2 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 Memberi Nilai 2 3 4 5

1. Kebenaran isi/jawaban 2. Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis 3. Kesesuaian urutan materi 4. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

0 0

0 0

0 0

1 2

2 1

0 0

0 0

1 0

1 1

1 2

Penilaian secara umum: dapat digunakan tanpa revisi Keterangan : 1 : berarti tidak baik 2 : berarti kurang baik 3 : berarti cukup baik 4 : berarti baik 5 : berarti sangat baik Ketiga validator memberikan penilaian 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas, berarti komponen-komponen dalam buku kunci mendapatkan peniaian cukup baik, baik, dan sangat baik. Ketiga validator menyimpulkan bahwa buku penyelesaian dapat digunakan tanpa revisi. 6) Hasil validasi dan revisi tes hasil belajar Penilaian yang dilakukan validator meliputi indikator: validator isi, bahasa dan penulisan soal dan rekomendasi atau kesimpulan. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator.

a) Hasil validasi isi tes hasil belajar

cxxix

Hasil validasi ahli terhadap tes hasil belajar (THB) disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar No. Soal V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 2 2 3 3 2 3 1 3 1 2 2 3 2 1 CV 1 1 1 0 0 1 0 2 0 2 1 1 0 1 2 KV 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 3 2 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 0 2 0 1 2 0 Validasi Isi Bahasa & Penulisan Soal TV SDP DP KDP TDP TR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 Rekomendasi RK 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 RB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan : SDP : sangat dapat dipahami KV : kurang valid DP : dapat dipahami TV : tidak valid

KDP : kurang dapt dipahami TR : dapat digunakan tanpa revisi TDP : tidak dapat dipahami RK : dapat digunakan dengan revisi kecil V : valid RB : dapat digunakan dengan revisi besar

cxxx

CV : cukup valid

PK : belum dapat digunakan, masih perlu konsultasi Ketiga validator memberikan penilaian terhadap komponen-komponen dalam THB dengan penilaian valid dan cukup valid untuk validitas isi, sangat dapat dipahami dan dapat dipahami untuk bahasa dan penulisan soal, dan rekomendasi dari tes ini adalah dapat digunakan tanpa revisi.

b. Uji Keterbacaan Sebelum dilakukan ujicoba, dilakukan dulu uji keterbacaan terhadap Draf II kepada 3 orang siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Paron. Kelas ini tidak digunakan untuk kelas eksperimen, kelas kontrol maupun kelas ujicoba. Hasil analisis uji keterbatasan digunakan untuk merevisi Draf II. Revisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Revisi Berdasarkan Hasil Uji Keterbacaan Yang direvisi LKS 1 no 1 Sebelum direvisi Bagaimans Sesudah direvisi Bagaimana Alasan direvisi Salah ketik

LKS 2 no 2

Misalkan himpuman

Misalkan himpunan

Salah ketik

BK LKS 3

Penyel;esaian

Penyelesaian

Salah ketik

Hasil revisi Draf II yang telah dinyatakan valid ini dinamakan Draf III yang akan digunakan untuk ujicoba.

c.

Ujicoba Perangkat Pembelajaran cxxxi

Ujicoba bertujuan untuk penyempurnaan perangkat pembelajaran, sebelum perangkat pembelajaran digunakan pada kelas eksperimen. Ujicoba dilaksanakan 4 kali pertemuan, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, serta 1 kali pertemuan untuk Tes Hasil Belajar. Kelas yang dipilih adalah kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dengan banyak siswa adalah 36 orang. Pada kegiatan ini, peneliti tidak lagi mengajar tetapi digantikan oleh guru mitra. Ujicoba juga diikuti oleh 2 orang pengamat yang mempunyai tugas berbeda. Satu pengamat mengamati aktivitas siswa dan satu pengamat lagi mengamati kemampuan guru mengelola pembelajaran. Peneliti berperan sebagai pengamat umum, yang mengamati secara umum proses pembelajaran. Daftar nama pengamat dan guru mitra dapat dilihat Lampiran E.4. halaman 419, sedangkan daftar nama siswa subyek amatan dapat dilihat pada Lampiran E.5. halaman 420. Data tentang aktivitas siswa diperoleh dengan melakukan pengamatan, yang dilakukan oleh seorang pengamat terhadap 3 (tiga) orang siswa masing-masing 1 orang dari kelompok bawah, 1 orang dari kelompok tengah dan 1 orang dari kelompok atas. Pengelompokan ini berdasarkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika sebelumnya.

cxxxii

Pada pengamatan aktivitas siswa pengamat menuliskan nomornomor kategori aktivitas siswa yang dominan muncul dalam kegiatan pembelajaran dalam selang waktu 3 menit. Dalam selang waktu tersebut, setiap 2 menit pengamatan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kemudian 1 menit berikutnya pengamat menuliskan nomor-nomor kategori aktivitas siswa. Data yang diperoleh saat ujicoba dianalisis, kemudian hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi Draf III menjadi perangkat final yang akan digunakan untuk eksperimen. Data yang diperoleh dari ujicoba berupa data aktivitas siswa, data kemampuan guru mengelola pembelajaran, data tes hasil belajar dan data respon siswa. 1) Hasil penilaian kemampuan guru mengelola pembelajaran Hasil penilaian kemampuan guru mengelola pembelajaran disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.11 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran (Uji Coba) No 1 Aspek yang diamati Pendahuluan a. Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran b. Kemampuan menghubungkan pelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya atau membahas PR 4 4 4 4 3 4 4 4 Pertemua ke 1 2 3 4

cxxxiii

Kegiatan Inti : a. Kemampuan menjelaskan contoh soal b. Kemampuan membimbing siswa untuk menyelesaikan jawaban dan cara menjawab soal, dengan memberikan tuntunan terbatas c. Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam bekerja d. Kemampuan mendorong siswa untuk membandingkan jawaban dengan jawaban pada buku penyelesaian e. Kemamuan menghargai berbagai pendapat siswa f. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang konsep/ prinsip/ definisi/teorema g. Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya, mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan. 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Penutup a. Kemampuan menegaskan hal-hal penting/inti sari berkaitan dengan pembelajaran b. Kemampuan menyampaikan judul sub materi berikutnya/memberikan PPR yang berupa perluasan kepada siswa/menutup pelajaran 4 4 4 4 4 4 5 5

Kemampuan Mengelola Waktu:

cxxxiv

Suasana Kelas: a. Antusias Siswa b. Antusias Guru 5 5 4,00 5 5 4,14 5 5 4,21 5 5 4,28

Rata-rata

Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa, berdasarkan kriteria kemampuan guru mengelola pembelajaran yang diuraikan pada BAB III, kemampuan guru mengelola pembelajaran pada setiap pertemuan mencapai kategori baik dan sangat baik, yaitu terletak dalam interval 3,40 < TKG < 4,20 dan 4,20<TKG <5. Jika ditinjau dari setiap aspek maka kemampuan guru pada pertemuan-1 memiliki kategori paling rendah daripada pertemuanpertemuan selanjutnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena guru belum terbiasa dan masih menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, setelah selesai kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, peneliti berdiskusi dengan guru mitra sehingga pada pertemuan berikutnya dapat berubah lebih baik. Bedasarkan kriteria, karena kemampuan guru mengelola pembelajaran sudah mencapai kategori baik dan sangat baik, maka perangkat pembelajaran tidak mengalami revisi berdasarkan hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran.

cxxxv

2) Hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran Aktivitas siswa diamati oleh seorang pengamat. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran (Uji coba) Persentase Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran (%) NO Kategori Pengamatan 1 Memperhatikan/mendenga rkan penjelasan guru/teman Membaca/memahami masalah kontekstual dalam buku siswa/LKS Menyelesaikan masalah/menemukan cara dan jawaban masalah Berdiskusi/bertanya kepada teman atau guru Pertemuan ke2 3 4 Kriteria Batasan Efektif (%)

23,33 24,44

21,11

26,67

21% - 31%

11,11 14,44

15,56

13,33

6% - 16%

42,22 42,22

43,33

44,44

39% - 49%

11,11 10,00

10,00

6,67

6% - 16%

Menarik kesimpulan suatu Prosedur atau konsep

10,00 6,67

7,75

6,67

3% - 13%

Perilaku yang tidak relevan 2,22 dengan KBM

2,22

2,22

2,22

0% - 5%

cxxxvi

Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa rata-rata aktivitas siswa berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran seperti yang diuraikan pada BAB III, karena pada umumnya persentase aktivitas siswa berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran, maka perangkat pembelajaran tidak mengalami revisi berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa. 3) Hasil angket respon siswa Dari angket respon siswa yang diisi oleh 36 siswa diperoleh hasil dengan rincian seperti pada tabel berikut ini. Tabel 4.13 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Perangkat dan Pelaksanaan Pembelajaran Respon Siswa No Aspek yang direspon Perasaan siswa terhadap komponen pembelajaran a. Materi pelajaran b. LKS 1 c. Buku Penyelesaian d. Tes hasil belajar e. Suasana pembelajaran di kelas f. Cara guru mengajar 35 33 34 31 36 36 Baru 2 Pendapat siswa terhadap komponen pembelajaran a. Materi pelajaran b. LKS 34 36 2 0 94,44 100 5,56 0 1 3 2 5 0 0 Tidak baru 97,22 91,67 94,44 86,11 100 100 Baru 2,78 8,33 5,56 13,89 0 0 Tidak baru Senang Tidak Senang Persentase Senang Tidak senang

cxxxvii

c. Buku Penyelesaian d. Tes hasil belajar e. Suasana pembelajaran di kelas f. Cara guru mengajar

36 31 36 34 Minat

0 5 0 2 Tidak minat

100 86,11 100 94,44 Minat

0 13,89 0 5,56 Tidak minat

Pendapat siswa tentang minat untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan Pembelajaran Langsung dengan metode kumon

36

100

Jelas Pendapat siswa tentang pemahaman bahasa yang digunakan dalam: a. LKS b. Buku Penyelesaian c. Tes hasil belajar

Tidak Jelas

Jelas

Tidak jelas

33 36 32
Tertarik

3 0 4
Tidak Tertarik

91,67 100 88,89


Tertarik

8,33 0 11,11
Tidak tertarik

Pendapat siswa tentang penampilan (tulisan, ilustrasi/gambar dan letak gambar) dalam: a. LKS b. Buku Penyelesaian c. Tes hasil belajar

34 36 32

2 0 4

94,44 100 88,89

5,56 0 11,11

Respon siswa terhadap semua aspek di atas 80%. Artinya setiap aspek direspon positif oleh siswa sehingga perangkat pembelajaran tidak mengalami revisi berdasarkan respon siswa. 4) Hasil ujicoba tes hasil belajar

cxxxviii

Ujicoba tes hasil belajar bertujuan untuk mendapatkan data mengenai validitas butir tes, reliabilitas tes dan daya beda item soal. Ketiga indikator ini akan menentukan apakah tes yang dikembangkan perlu direvisi atau tidak. Hasil analisis validitas butir tes, reliabilitas tes dan daya beda adalah sebagai berikut. a) Validitas butir Berdasarkan rumus korelasi product moment, diperoleh validitas setiap butir tes sebagai berikut: (perhitungan dapat dilihat pada Lampiran C.4. halaman 347). Tabel 4.14 Hasil Analisis Validitas Butir Tes
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

rxy
0,675 0,271 0,820 0,750 0,651 0,752 0,715 0,149 0,759 0,113 0,670 0,028 0,647 0,104 0,800

Tingkat Validitas Tinggi Rendah Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Sangat Tinggi

Berdasarkan data pada tabel di atas, tingkat validitas dari masing-masing butir tes berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Butir soal yang memiliki tingkat validitas rendah dan sangat rendah dihapus dari tes hasil belajar.

cxxxix

b) Reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran C.5. halaman 349), diperoleh koefisien reliabilitas r11 = 0,72. Hal ini berarti bahwa reliabilitas instrumen tes hasil belajar yang dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian, instrumen tes tersebut dapat dikatakan reliabel sehingga revisi tes hasil belajar didasarkan pada hasil uji validitas. c) Daya Pembeda Berdasarkan perhitungan dalam Lampiran C.6. halaman 352, diperoleh hasil perhitungan daya beda dan kriteria item soal ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Daya Pembeda
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nilai DP 0,52 0,17 0,53 0,50 0,40 0,52 0,48 0,13 0,63 0,09 0,50 -0,02 0,53 0,13 0,51 Kriteria Soal Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Dibuang Digunakan Dibuang Digunakan Dibuang Digunakan

cxl

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa item soal yang dipakai adalah item soal nomor: 1,3,4,5,6,7,9,11,13 dan 15 Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas dan daya pembeda dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar yang semula terdiri dari 15 butir soal menjadi 10 butir soal, yaitu item soal nomor: 1,3,4,5,6,7,9,11,13 dan 15 yang selanjutnya kesepuluh soal tersebut diurutkan menjadi nomor 1 sampai dengan nomor 10 dan siap digunakan untuk eksperimen. (Tes hasil belajar yang telah valid dapat dilihat di Lampiran C.7. halaman 355). Berdasarkan kriteria perangkat pembelajaran yang valid, telah dihasilkan perangkat pembelajaran langsung dengan metode kumon yang valid untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB). Perangkat pembelajaran yang dihasilkan selanjutnya digunakan pada penelitian eksperimen. B. Deskripsi Hasil Eksperimen Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kedua, dilakukan penelitian eksperimen yaitu pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi. Perangkat

cxli

pembelajaran yang telah dikembangkan yaitu perangkat final, digunakan pada eksperimen ini. Sampel penelitian terdiri dari tiga Madrasah Aliyah yang masingmasing Madrasah terpilih dua kelas paralel secara acak untuk dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.16 Sampel Penelitian Kelompok Kelas XI IPA 2 (36 siswa) Eksperimen XI IPA 1 (37 siswa) XI IPA 1 (35 siswa) XI IPA 3 (35 siswa) Kontrol XI IPA 2 (37 siswa) XI IPA 2 (34 siswa) Asal Madrasah MAN Ngawi MAN Paron MA Al-Karomah MAN Ngawi MAN Paron MA Al-Karomah Pembelajaran langsung Perlakuan Pembelajaran langsung dengan metode kumon

Pelaksanaan pembelajaran di kelompok eksperimen sama seperti pelaksanaan pembelajaran pada kelompok ujicoba, yang membedakan adalah untuk kelompok uji coba tidak diberikan pretes tetapi hanya diberikan soal tes hasil belajar dan soal tes ini diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai soal pretes dan postes. sedangkan pada kelas kontrol pelaksanaannya seperti biasanya guru mengajar sebelum diadakan penelitian. Dengan kata lain, pada kelas kontrol diberikan pembelajaran langsung. Guru menjelaskan materi diselingi tanya jawab, sedangkan siswa mendengar, mencatat dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hipotesis penelitian yang diajukan seperti tercantum di dalam BAB II adalah:

cxlii

Hasil belajar siswa melalui model pembelajaran langsung dengan metode Kumon, dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dari pada hasil belajar siswa melalui pembelajaran langsung untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara dari pertanyaan penelitian nomor 2, yaitu: Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran langsung untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi? Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji statistik ANAKOVA, namun sebelum anakova dilakukan perlu diuji prasyarat anakova terlebih dahulu. 1. Uji Prasyarat Anakova a. Menentukan Model regresi Model regresi linear antara variabel terikat Y dan variabel X
adalah, Y = a + b X, dengan a dan b adalah estimasi untuk q1 dan q2 dari persamaan Y = q1 + q2 X. Dalam hal ini, Y adalah skor tes akhir

(postes) dan X adalah skor tes awal (pretes). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh model regresi kelas
eksperimen sebagai berikut: Y E = 20,97 + 1,08 XE

Sedangkan model regresi kelas kontrol sebagai berikut. cxliii

Y K = 16,21 + 1,01 XK

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.1. halaman 358 dan Lampiran D.4. halaman 366 b. Uji Keberartian Model Regresi Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui berarti atau tidaknya hubungan linear antara kemampuan awal dan hasil belajar. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : Hubungan linear antara X dan Y tidak berarti H1 : Hubungan linear antara X dan Y berarti 1) Uji keberartian regresi untuk kelas eksperimen Analisis varians untuk uji keberartian regresi pada kelas eksperimen secara ringkas disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.17 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Regresi Kelas Eksperimen
Sumber Regresi Linear Galat Total JK 5040,03 565,26 5605,30 Dk 1 106 107 RK 5040,03 5,33 F(obs) 945,12 F(0,05;1,106) 3,92 Keputusan Ho ditolak -

Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;1,106) = 3,92. Berarti F(obs) > F(0,05;1,106), sehingga H0 ditolak berarti, regresi linear antara kemampuan awal siswa (X) dan hasil belajar siswa (Y)

cxliv

berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.2. halaman 362. 2) Uji keberartian regresi untuk kelas kontrol Analisis varians untuk uji keberartian regresi linear pada kelas kontrol secara ringkas disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.18 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Regresi Kelas Kontrol
Sumber Regresi Linear Galat Total JK 3191,79 3122,17 6313,96 Dk 1 104 105 RK 3191,79 30,02 F(obs) 106,32 F(0,05;1,104) 3,92 Keputusan Ho ditolak -

Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;1,104) = 3,92. Berarti F(obs) > F(0,05;1,104), sehingga H0 ditolak. Berarti, regresi linear antara kemampuan awal siswa (X) dan hasil belajar siswa (Y) berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.5. halaman 370. c. Uji Keberartian Koefisien Regresi Koefisien regresi dikatakan berarti jika nilainya tidak nol, caranya ialah dengan menguji apakah = 0 ataukah 0. Jika = 0 maka koefisien regresinya tidak berarti, sebaliknya jika 0 maka koefisien regresinya berarti. Untuk melihat keberartian uji ini digunakan uji statistik t dan hipotesis yang diuji adalah H0 : = 0 (Koefisien regresi tidak berarti) cxlv

H1 : 0 (Koefisien regresi berarti) 1) Uji Keberartian Koefisien Regresi untuk Kelompok

Eksperimen Analisis uji keberartian koefisien regresi pada kelas eksperimen secara ringkas disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.19 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok eksperimen
Sxy (sxy)^2 x^2 Sb T(obs) T(0,05;106) Ho 2,3092593 5,3326786 4302,6667 0,035205 30,742838 1,645 Ditolak

Dengan taraf signifikan a = 0,05 diperoleh t(0,05;106) = 1,645. Berarti t(obs) > t(0,05;106) sehingga H0 ditolak. berarti koefisien regresi kelompok eksperimen berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.3. halaman 364. 2) Uji Keberartian Koefisien Regresi untuk Kelompok Kontrol Analisis uji keberartian koefisien regresi pada kelompok kontrol secara ringkas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.20 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Kontrol
Syx 5,4791325

cxlvi

(syx)^2 x^2 Sb t(obs) t(0,05;104) Ho

30,020893 3128,4151 0,0979602 10,311108 1,645 Ditolak

Dengan taraf signifikan a = 0,05 diperoleh t(0,05;106) = 1,645. Berarti t(obs) > t(0,05;106) sehingga H0 ditolak. berarti koefisien regresi kelompok kontrol berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.6. halaman 372. d. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah model linier yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh kemampuan awal (skor pretes) terdapat hasil belajar siswa (skor posttes). Hipotesis yang diuji adalah: H0 : Hubungan antara X dan Y linear H1 : Hubungan antara X dan Y tidak linear 1) Uji linieritas untuk kelompok eksperimen Analisis varians untuk uji linieritas model regresi kelas eksperimen secara ringkas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.21 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Linieritas Kelompok Eksperimen
SUMBER JK Dk RK F(obs) F(0,05;20,86) Keputusan

cxlvii

Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total

5040,03 78,11 487,16 5605,30

1 20 86 107

5040,03 3,91 5,66 -

0,69 -

2,03 -

Ho diterima -

Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;20;86) = 2,03 dan F(obs) = 0,69 Berarti F(obs) < F(0,05;20;86), sehingga H0 diterima atau model regresi kelas eksperimen adalah linier. Artinya, pada kelas eksperimen, model regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh kemampuan awal siswa (X) terhadap hasil belajar siswa (Y). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.7. halaman 374. 2) Uji linieritas untuk kelompok kontrol Analisis varians untuk uji linieritas model regresi kelompok kontrol secara ringkas disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.22 Rangkuman Analisis Varians untuk Uji Linieritas Kelompok Kontrol
SUMBER Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total JK 3191,79 599,94 2522,24 6313,96 Dk 1 19 85 107 RK 5040,03 31,58 29,67 F(obs) 1,06 F(0,05;19,85) 2,02 Keputusan Ho diterima -

Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;19;85) = 2,02 dan F(obs) = 1,06 Berarti F(obs) < F(0,05;19;85), sehingga H0

cxlviii

diterima atau model regresi kelompok kontrol adalah linier. Artinya, pada kelompok kontrol, model regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh kemampuan awal siswa (X) terhadap hasil belajar siswa (Y). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.8. halaman 379. e. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hipotesis yang diuji adalah: H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Penghitungan uji normalitas kelompok eksperimen dapat dilihat pada Lampiran D.9. halaman 384 dengan hasil Lmax = 0,071748, dengan taraf signifikansi = 0,05 diperoleh L(0,05;1,108) = 0,085255 dengan demikian Lmax < L(0,05;1,108) maka H0 diterima, berarti sampel kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol Penghitungan uji normalitas kelompok kontrol dapat dilihat pada Lampiran D.10. halaman 389 dengan hasil Lmax = 0,078523, dengan taraf signifikansi = 0,05 diperoleh L(0,05;1,106) = 0,086056 dengan demikian Lmax < L(0,05;1,106) maka H0 diterima, berarti

cxlix

sampel kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. f. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sejajar atau tidak. Hipotesis yang diuji adalah: H0 : Kedua model regresi sejajar H1 : Kedua model regresi tidak sejajar Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.23 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas
A 3687,44 B 3696,89 F (obs) 0,54 F(0,05;1,210) 6,63 Keputusan Ho Diterima

Dari tabel di atas diketahui F(obs) = 0,54. Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;1;210) = 6,63. Dengan demikian, F(obs) < F(0,05;1;210), maka H0 diterima. Artinya model regresi linier antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sejajar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.11. halaman 394. 2. Uji Anakova Uji anakova dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya efek perlakuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

cl

H0 H1

: :

kedua perlakuan memberikan efek yang sama kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda

Hasil uji anakova dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.24 Rangkuman Uji Anakova
Sumber Variasi Perlakuan Galat Total Perlakuan Disesuaikan dk 1 212 213 JK dan Produk Silang X XY Y 9,310762 163,6713 2877,134 7431,082 7816,721 11919,26 7440,393 7980,393 14796,39 Dikoreksi dk KT 211 212 1 17,52078 F(obs) 144,9663

F(0,05;1,211)
3,84

Kep Ho ditolak

3696,885 6236,809 2539,923

2539,923

Dari tabel di atas diketahui F(obs) = 144,9663. Dengan taraf signifikan a = 0,05, diperoleh F(0,05;1;211) = 3,84. Dengan demikian, F(obs) > F(0,05;1;211), maka H0 ditolak. Artinya kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran D.12. halaman 402. Karena kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda maka perlu dicari manakah perlakuan yang memberikan efek yang lebih baik, yaitu dengan cara membandingkan rerata skor setelah dikoreksi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari perhitungan pada Lampiran D.13. halaman 408 didapatkan rerata skor setelah dikoreksi dari kelompok eksperimen adalah Y(dikoreksi) = 53,099. Sedangkan rerata skor setelah dikoreksi dari kelompok kontrol adalah Y(dikoreksi) = 46,201. Dengan membandingkan kedua rerata tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan pada kelompok eksperimen secara signifikan memberikan efek yang lebih baik daripada kelompok kontrol, artinya prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran langsung dengan metode Kumon, dengan cli

menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, lebih baik dari pada prestasi belajar siswa melalui pembelajaran langsung untuk materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hipotesis Pertama Diperoleh perangkat pembelajaran yang valid untuk model pembelajaran langsung dengan metode kumon. Dengan menggunakan model pengembangan 4 D yang dimodifikasi terdiri dari 3 tahap. Pada tahap pendefinisian dan tahap perancangan diperoleh draf perangkat pembelajaran yang disebut Draf-I. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Penyelesaian (BP), Buku Kunci (BK) dan Tes Hasil Belajar (THB). Pada tahap pengembangan, draf-I divalidasi oleh ahli dan menghasilkan draf-II kemudian diuji keterbacaan menghasilkan draf-III. Sebelum perangkat pembelajaran siap digunakan, diuji coba pada kelas uji coba. Pada tahapan ini dilakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dan perangkat tes hasil belajar diuji validitas item tes, reliabilitas tes dan daya beda sehingga diperoleh tes hasil belajar yang valid. Dengan kata lain setelah melalui tahap model pengembangan 4 D diperoleh perangkat pembelajaran yang valid untuk

clii

model pembelajaran langsung dengan metode kumon pokok bahasa komposisi fungsi dan invers fungsi di Madrasah Aliyah kabupaten Ngawi 2. Hipotesis Kedua Melalui uji anakova menunjukkan ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran langsung dengan metode kumon menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dengan siswa yang diajar melalui pembelajaran langsung. Dan dengan membandingkan nilai rerata nilai tes hasil belajar setelah dikoreksi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menunjukkan rerata skor setelah dikoreksi dari kelompok eksperimen lebih besar dari pada rerata skor setelah dikoreksi dari kelompok kontrol, hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dari pada prestasi belajar kelompok kontrol.

cliii

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan Berdasarkan uraian pada BAB sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. 1. Perangkat pembelajaran langsung dengan metode kumon untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang dimodifikasi.

Pengembangan perangkat pembelajaran dengan model ini terdiri dari 3 tahap yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), dan

pengembangan (develop). Dengan menggunakan model ini, dihasilkan perangkat pembelajaran yang valid untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi yang mengacu pada pendekatan pembelajaran langsung dengan metode kumon. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi: (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Buku Penyelesaian (BP), (3) Buku Kunci (BK), (4) Lembar Kerja Siswa (LKS) dan (5) Tes Hasil Belajar (THB). 2. Berdasarkan anakova diperoleh bahwa prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran langsung dengan metode kumon lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran langsung untuk pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi kelas XI Madrasah Aliyah di kabupaten Ngawi.

cliv 133

B. Implikasi Dari kesimpulan hasil penelitian telah diungkapkan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung dengan metode kumon menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan pembelajaran langsung. Meskipun prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan metode kumon menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada pokok bahasan komposisi fungsi dan invers fungsi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan pembelajaran langsung, namun kedua model tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

C. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran langsung dengan metode kumon. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal tersebut sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan masih perlu diujicobakan di sekolah-sekolah lain dengan berbagai kondisi agar diperoleh perangkat pembelajaran yang benar-benar berkualitas (sebagai tahapan penyebaran dalam model pengembangan 4-D) 2. Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran matematika untuk pokok bahasan yang lain.

clv

DAFTAR PUSTAKA

Agus Budi Hartono. 2009. Tesis: Pengembangan Skenario Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kecerdasan emosional dan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik, Surakarta, Perpustakaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Alhadad, S.F. 2002. Pembelajaran Matematika Realistik Pokok Bahasan Pecahan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Tesis Magister Pendidikan. Surabaya: PPs UNESA. Arends. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mc Grow-Hill. Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: Sebelas Maret University Pres. Budiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Pres. Budiyono. 2008. Hand Out Teknik Analisis Data, Surakarta: Sebelas Maret University Pres Cunayah, Irawan, Zaelani. 2007. Bimbingan Pemantapan Matematika SMA/MA. Bandung: CV. Yrama Widya. Hidayati, Rohmatul Nunung. 2004. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Persegi di Kelas VII D SMPN 1 Taman Sidoarjo Surabaya. Skripsi Highland Council. 2009. Direct Teaching. http://www.highlandschoolsvirtualib.org.uk/ltt/inclusive_enjoyable/direct.htm

http://118.98.216.59/subdom/modul/bahan/pend_microteaching_2008/Bab1_Ca.ht m tanggal 16 Maret 2008 Ibrahim Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp & Tiagarajan. Fakultas MIPA, UNESA Jefflind. 2001. Direct Instruction http://www.jefflindsay.com/EducData.shtml Really Works.

Kumon. 2004. Matematika Indonesia. Jakarta. PT. KIE Indonesia Kumon. 2007. Petunjuk untuk Calon Pembimbing kumon. PT. KIE Indonesia clvi

Kumon. 2007. Seminar kumon VII Graha Mandiri. Seminar disajikan pada tanggal 15 Maret 2007. PT. KIE Indonesia. Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Mervin. 2003. Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras. Tesis, PPs UNESA Surabaya. Mudhofir. 1987. Teknologi instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad Nur. 2004. Strategi-strategi Belajar. Pusat Sains dan Matematika. IKIP Malang. Nunung. 2004. Penilaian Unjuk Kerja dalam Pembelajaran Matematika (Skripsi), Surabaya: UNESA. Nurmandiri. 2008. Matematika SMA. Jakarta: Erlangga. Safari. 2004. Teknik Analisis butir Soal Instrumen tes dan Nontes. Jakarta: Departemen Pendidikan N.asional. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slavin. 1997. Educational Psycology Theory into Practice. Boston: Allyn and Bacon. Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito. Sudjana. 1994. Desain dan Analisis Eksperimen Edisi III. Bandung: Tarsito. Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Stacy Mantle. 2001. The Seven http://www.lessontutor.com/sm1.html Learning Styles.

Thomas H. Fuller. 1992. The Kumon Approach to Learning Mathematics: An Educator's Perspective. https://www.researchgate.net/publication/ 2642212_The_Kumon_Approach_to_Learning_Mathematics_An_Educa tor%27s_Perspective

clvii

Winasanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta. Universitas Terbuka. Winter. 1991. The Learning Revolution. http://www.context.org/ICLIB/IC27/Greenbrg.htm www.kumon.co.id. 2004. Visi dan Misi Kumon. Jakarta: PT. KIE Indonesia. www.um.ac.id/data/download/file2552865E25331379BC7848AEEC313E99.doc

clviii

Lampiran D.1. DATA UNTUK MENENTUKAN MODEL REGRESI, UJI KEBERARTIAN REGRESI DAN UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN REGRESI
KELOMPOK EKSPERIMEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 NAMA SISWA Pretest (X) 34 37 36 19 28 32 33 26 38 24 35 37 35 39 33 24 30 39 29 24 36 25 32 22 20 39 34 19 35 23 19 28 Postest (Y) 58 58 58 42 49 59 57 48 59 48 57 59 59 60 60 42 51 60 54 51 61 45 56 46 44 61 61 42 61 49 41 51 X^2 1156 1369 1296 361 784 1024 1089 676 1444 576 1225 1369 1225 1521 1089 576 900 1521 841 576 1296 625 1024 484 400 1521 1156 361 1225 529 361 784 Y^2 3364 3364 3364 1764 2401 3481 3249 2304 3481 2304 3249 3481 3481 3600 3600 1764 2601 3600 2916 2601 3721 2025 3136 2116 1936 3721 3721 1764 3721 2401 1681 2601 XY 1972 2146 2088 798 1372 1888 1881 1248 2242 1152 1995 2183 2065 2340 1980 1008 1530 2340 1566 1224 2196 1125 1792 1012 880 2379 2074 798 2135 1127 779 1428

AGUS ARIFIN AGUS KURNIAWAN AGUS SYAHRUL ABIDIN AGUSTIN YUANITANINGSIH AGUSTINNAH AHAMAD ZAINI ALI ROSIDIN ALIMANTO AMIR BUDIANTO ANENG SINTA ASTUTIK BINTORO BLEDEG PAWARTO DAYAT DETUSEV VICTORIA A. DIAN MEGAWATI DIYAN RACHMAWATI DWI KANDI AMALIA DWI WIJAYANTO EDI SANTOSO EKO AGUS SAPUTRO ENDAH SUSANTI ENI AFRIANA ERIK KURNIASIH ERNY NURJANAH FAJAR ARDY YANTO FAJAR HANDOKO FATIMMATUZ ZAHROH FIRA KRISTINA MUNIM FITA NURVIANI FITRI HASTUTIK FITRI LESTARI FITRI WAHYUNINGSIH

clix

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69

FITRIA NOVITA DEWI IKA NATASARI ISFATUN KHASANAH NURUL KHOMARIYAH ARDA ALFITA SARI ARLINA SUSANTI CHARLES MEGA RETHA DIAH IKA KURNIASARI DIAN MUTIARA DWI HARTANTO DYA AYU WULANDARI FERY ANDRESON T. FUAD HASAN AL A. HANDOKO HARI MUJIANTO HERI SETIAWAN ILHAM NURUL WATHONI ISKANDAR YUSUF S. ITA FUJI ASTUTI KUROINUL ROJIKIN KUSZAELLY LAILATUR ROHMAH LILIK INDAWATI MOCHAMAD ANGGORO S. NITA DIANA NUCKE INTAN SARI NUR HESTIN FAUZIAH NURFITRI INDRIYANI NURJANAH OBET CHOIRI PRISKA TEGUH CAHYONO RATIH PUSPITO SARI RINI LATIFAH ROVITTA SETYANINGSIH SISKA DWI HANDAYANI SRI AMIN WAHYUDI SUBANDI

38 24 27 22 21 31 36 40 30 35 22 27 22 27 25 32 27 23 28 40 20 27 27 36 26 26 26 34 21 37 38 20 39 37 30 38 39

62 43 47 45 42 54 62 62 56 62 47 54 43 54 46 54 47 50 52 62 43 52 46 57 48 45 50 56 43 63 63 41 63 63 54 63 64

1444 576 729 484 441 961 1296 1600 900 1225 484 729 484 729 625 1024 729 529 784 1600 400 729 729 1296 676 676 676 1156 441 1369 1444 400 1521 1369 900 1444 1521

3844 1849 2209 2025 1764 2916 3844 3844 3136 3844 2209 2916 1849 2916 2116 2916 2209 2500 2704 3844 1849 2704 2116 3249 2304 2025 2500 3136 1849 3969 3969 1681 3969 3969 2916 3969 4096

2356 1032 1269 990 882 1674 2232 2480 1680 2170 1034 1458 946 1458 1150 1728 1269 1150 1456 2480 860 1404 1242 2052 1248 1170 1300 1904 903 2331 2394 820 2457 2331 1620 2394 2496

clx

70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

SUDARWATI SUSI SUSANTI ZAINAL ARIFIN ZAINAL ARIFIN ADE MEGA IRAWAN ANDI KURNIAWAN BINTI MACHFIROH EKA NOVIA SETYOWATI ELI RAHMAWATI MUHAMMAD RIFA'I A. NENDEN NURFIAN NUR CAHYO HADOYANTO NUR FITRIANA NUR WAHIDIN NURUL APRIANI PUJI LESTAR RATNA TRI UTAMI RENI DWI SEFY A. RENY RAHAYUNINGSIH RIDWAN ANSORI RONI FASLAH RULY WIDYASTUTI SANDY MUHALIP SITA DEWI SITI NUR RAHMAWATI SITI SYAUDHAH SUSMIASIH SYAIFUL ANWAR TAUFIQ AL MURTADLOY UNI RAHAYU WAHID HARIADI WAHYU PRIHANTORO WAHYU TRIAJI WAROHMAH WINARNI PUJI LESTARI YETI MARYATI YULI MARFUAH

30 38 31 29 33 25 40 24 29 30 32 21 28 38 37 40 24 26 37 20 27 40 22 31 37 24 23 23 23 34 31 38 23 27 25 29 30

54 64 57 55 55 50 64 50 52 55 57 42 53 64 64 64 49 46 65 42 53 65 41 53 57 43 48 46 44 55 56 65 50 50 48 50 53

900 1444 961 841 1089 625 1600 576 841 900 1024 441 784 1444 1369 1600 576 676 1369 400 729 1600 484 961 1369 576 529 529 529 1156 961 1444 529 729 625 841 900

2916 4096 3249 3025 3025 2500 4096 2500 2704 3025 3249 1764 2809 4096 4096 4096 2401 2116 4225 1764 2809 4225 1681 2809 3249 1849 2304 2116 1936 3025 3136 4225 2500 2500 2304 2500 2809

1620 2432 1767 1595 1815 1250 2560 1200 1508 1650 1824 882 1484 2432 2368 2560 1176 1196 2405 840 1431 2600 902 1643 2109 1032 1104 1058 1012 1870 1736 2470 1150 1350 1200 1450 1590

clxi

107 108

ZAENAL ARIFIN ZULIANA DWI ARIFIYANTI


JUMLAH nilai a nilai b

27 40 3228 20,966059 1,0823004 JKT JKR JKG RKR RKG F (obs) F(0,5;1,106) Ho

49 65 5758

729 1600 100784

2401 4225 312592

1323 2600 176757

5605,2963 5040,0324 565,26393 5040,0324 5,3326786 945,1221 3,92 Ditolak

sxy (sxy)^2 x^2 sb t(obs) t(0,05;106) Ho

2,3092593 5,3326786 4302,6667 0,035205 30,742838 1,645 Ditolak

Perhitungan untuk Menentukan Model Regresi Kelompok Eksperimen

Model regresi linier Y atas X dirumuskan Y = a + bX


Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus a =
( Y)( X 2 ) - ( X)( XY) n X - ( X )
2 2

dan b =

n( XY) - ( X)( Y) n X 2 - ( X) 2

dengan bantuan data di atas maka dapat dihitung a =


5758 100784 - 3228 176757 108 100784 - 3228 2 580314272 - 570571596 10884672 - 10419984 9742676 464688

108 176757 - 3228 5758 108 100784 - 3228 2 19089756 - 18586824 10884672 - 10419984 502932 464688

= 20,966059

= 1,0823004

Jadi model regresi untuk kelompok eksperimen adalah YE = 20,97 + 1,08 XE

clxii

Lampiran D.2.

Perhitungan untuk Uji Keberartian Model Regresi Kelompok Eksperimen (6). Hipotesis H0 : Hubungan linear X dan Y tidak berarti H1 : Hubungan linear X dan Y berarti (7). Derajat signifikansi = 0,05 (8). Statistik uji
F(obs) = RKR RKG

(9). Komputasi Sebelum dilakukan perhitungan F(obs) perlu dicari terlebih dahulu nilai JKT = Y 2 -

(Y )2
n

JKR =

a( Y) + b( XY) -

( Y) 2 n

= 312592 -

5758 2 108
33154564 108

= 5040,0324

= 312592 -

JKG = JKT JKR = 5605,2963 5040,0324 = 565,2639 RKG =


JKG n-2

= 312592 306986,7037 = 5605,2963 RKR =


JKR = JKR 1

clxiii

= 5040,0324
RKR RKG

565,2639 = 5,3327 106

F(obs) =

5040,0324 = 945,1221 5,3327

(10). Daerah kritik F(0,05;1,106) = 3,92 DK = = { F | F(obs) > F(a; 1, n-2)} { F | F(obs) > 3,92}

(11). Keputusan uji H0 ditolak karena F(obs) berada di daerah kritik (12). Kesimpulan: Hubungan linear X dan Y berarti.

clxiv

Lampiran D.3.

Perhitungan untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Eksperimen (6). Hipotesis. H0 : = 0 (Koefisien regresi tidak berarti) H1 : 0 (Koefisien regresi berarti) (7). Derajat signifikansi = 0,05 (8). Statistik uji
t= b ~ t ( n - 2) sb

(9). Komputasi Sebelum dilakukan perhitungan t(obs), perlu dicari terlebih dahulu nilai dari

x =
2

( X) 2 X n
2

sb

s2 yx x2

= 100784 -

3228 2 108

2,3093 2 4302,6667

= 4302,6667 syx =

= 0,0352 t(obs) =
b sb

JKG n-2

clxv

565,2639 106

1,08 0,0352

= 2,3093 (10). Daerah kritik t(0,5;106) = 1,645

= 30,7428

DK = {t | t(obs) < t(,n-1) atau t(obs) > t(,n-1)} = {t| t(obs) < 1,645 atau t(obs) > 1,645} (11). Keputusan uji H0 ditolak karena t(obs) berada di daerah kritik (12). Kesimpulan: koefisien regresi berarti.

clxvi

Lampiran D.4. DATA UNTUK MENENTUKAN MODEL REGRESI, UJI KEBERARTIAN REGRESI DAN UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN REGRESI
KELOMPOK KONTROL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 NAMA SISWA Pretest (X) 34 30 32 25 20 23 23 27 37 37 32 26 32 31 29 33 39 28 37 Postest (Y) 51 56 50 46 31 35 36 43 37 52 50 41 52 46 50 36 50 46 52 X^2 1156 900 1024 625 400 529 529 729 1369 1369 1024 676 1024 961 841 1089 1521 784 1369 Y^2 2601 3136 2500 2116 961 1225 1296 1849 1369 2704 2500 1681 2704 2116 2500 1296 2500 2116 2704 XY 1734 1680 1600 1150 620 805 828 1161 1369 1924 1600 1066 1664 1426 1450 1188 1950 1288 1924

AGUS SETYOBUDI ALFIAN BAGUS RUBIANTORO ANDRILLA SILAH AULIA ARDYAN ZAHRAH AZKIYA' ASTRIANI DYAH NUR HIDAYATI IDA UBAIDAH HIDAYATI IRA AYU SETIANDIK KHOIRUL HUDDA LAILATUL MUNAWAROH LILIK MAHMUDAH MARMI NUR KHOIRUDIN NUR ROIS MASDA RAGIL ROSI SUSILOWATI RAPIDATUL MASRIAH RATNASARI RINA WIDYAWATI RINTANG SANDIKA

clxvii

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

RYANNUR HIDAYAT SELY FITRIANI SITI FATIMAH SITI SAROPAH SYAHRIFATUL IDHOMAH SYAIFUL ANWAR TRI AGUNG JULIANTO UMIRUL CHASANAH UMU SA'DIYAH ASLAMIYAH WAHYU EKO PUNCORO WAHYU IKA NUR AMALIA WAREH PUTRI WURAGIL WINDI ULIN WIDYAWATI YULI TRIANI YULIANTIN YULIYANI FITRI NUR ROBINGATIN ANDRIA DWI KURNIAWAN ANITA MU'ARIFAH ASNAWATI ERWIN BUDI JATMIKO FENDI SOLIKHIN HAYUK MU'MINAH IIN SUGIARTI KAIRUL BAKORI KOMARUDIN LABUHANA DYAH PRATIWI LUSIANA FATMAWATI LUTFIANA THOYIBATIN MINTARI RAHAYU NANIK FIRDIANTI NGIZI KUMALA NUR SARI NINGRUM NUR WAHYUNI NURASIYAH NURUL HIDAYATI NURUL WAHYUNINGSIH

38 39 25 32 29 30 30 37 29 19 36 23 26 27 35 19 26 23 28 34 23 39 30 29 26 28 33 21 31 26 22 23 29 37 32 28 31

50 65 40 50 40 54 40 37 42 31 59 36 40 49 50 30 40 45 50 57 40 63 40 49 41 44 53 39 50 42 41 48 43 39 48 44 49

1444 1521 625 1024 841 900 900 1369 841 361 1296 529 676 729 1225 361 676 529 784 1156 529 1521 900 841 676 784 1089 441 961 676 484 529 841 1369 1024 784 961

2500 4225 1600 2500 1600 2916 1600 1369 1764 961 3481 1296 1600 2401 2500 900 1600 2025 2500 3249 1600 3969 1600 2401 1681 1936 2809 1521 2500 1764 1681 2304 1849 1521 2304 1936 2401

1900 2535 1000 1600 1160 1620 1200 1369 1218 589 2124 828 1040 1323 1750 570 1040 1035 1400 1938 920 2457 1200 1421 1066 1232 1749 819 1550 1092 902 1104 1247 1443 1536 1232 1519

clxviii

57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93

PUGUH YULIANTO PUJI YULINA RIDAH FANJIANA RIYA HIDAYANTI SAKA YULI SAPUTRA SAMSUL ARIFIN SELVIA WARDANI SITI MUASYIROH SITI MUNAWAROH SITI SUNDARI UTAMI AMBARWATI VERA NOVITASARI VERANITA MAHMUDAH FAHMI WAWAN PUJIANTO YESY NUR SANNDAH YUSUF WIBISONO ALFIANNUR ARDIANSYAH DIAN FRANSISCA P. DWI SULISTYORINI ERNAWATI IKA MAI HARYATI INDAH LESTARI NINGSIH ISTI KOMSATUN IVA WARDANI L. RIKAYANTI LIKE RACHMAWATI MUHAIMIN NUR ARIFIN MULAT RAHAYUNINGTYAS OTDRA NOVITA PUAR ANDANI SISWANTORO RITA SILVIA EKA SARI RIZKI PERMATA YUSNIAWATI SITI FATIMAH SITI JUWARIYAH SITI MUKARROMAH SITI NUR LATHIFAH SITI NURUL JANAH

36 22 28 20 36 20 28 24 39 31 32 25 37 32 32 35 27 25 24 27 30 36 36 22 34 27 25 28 33 37 27 35 28 22 28 26 36

57 33 40 49 49 31 45 47 52 50 50 41 56 50 52 56 40 41 39 48 50 43 56 39 54 41 43 44 55 62 47 48 42 40 47 52 56

1296 484 784 400 1296 400 784 576 1521 961 1024 625 1369 1024 1024 1225 729 625 576 729 900 1296 1296 484 1156 729 625 784 1089 1369 729 1225 784 484 784 676 1296

3249 1089 1600 2401 2401 961 2025 2209 2704 2500 2500 1681 3136 2500 2704 3136 1600 1681 1521 2304 2500 1849 3136 1521 2916 1681 1849 1936 3025 3844 2209 2304 1764 1600 2209 2704 3136

2052 726 1120 980 1764 620 1260 1128 2028 1550 1600 1025 2072 1600 1664 1960 1080 1025 936 1296 1500 1548 2016 858 1836 1107 1075 1232 1815 2294 1269 1680 1176 880 1316 1352 2016

clxix

94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

SITI NURUL ZUBAEDAH SITI RAHMAWATI PERTIWI SITI ROHMATUS SHOLEHAH SRI SUPATMI SRI WAHYUNI SULISTIONO SUSIANA KRISTINA TITIK PURWATI UMU ROHMATIN WAKHIDATUL KHASANAH WIWIK SRI WAHYUNI YULIANA MIAMATUL KHOIRIA ZULKIFLI ZUBBIG
JUMLAH Nilai a Nilai b

31 35 21 26 36 38 37 23 19 29 28 34 29 3124 16,21242 1,010078 JKT JKR JKG RKR RKG F (obs) F(0,05;1,104) Ho

49 55 32 39 59 56 43 36 28 44 40 55 55 4874

961 1225 441 676 1296 1444 1369 529 361 841 784 1156 841 95198

2401 3025 1024 1521 3481 3136 1849 1296 784 1936 1600 3025 3025 230426

1519 1925 672 1014 2124 2128 1591 828 532 1276 1120 1870 1595 146805

6313,9623 3191,7894 3122,1728 3191,7894 30,020893 106,31894 3,92 Ditolak

syx (syx)^2 x^2 sb t(obs) t(0,05;104) Ho

5,4791325 30,020893 3128,4151 0,0979602 10,311108 1,645 Ditolak

Perhitungan untuk Menentukan Model Regresi Kelompok Kontrol

Model regresi linier Y atas X dirumuskan Y = a + bX


Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus a =
( Y)( X 2 ) - ( X)( XY) n X - ( X )
2 2

dan b =

n( XY) - ( X)( Y) n X 2 - ( X) 2

dengan bantuan data di atas maka dapat dihitung

clxx

4874 95198 - 3124 146805 106 95198 - 3124 2 463995052 - 458618820 10090988 - 9759376 5376232 331612

106 146805 - 3124 4874 106 95198 - 3124 2 15561330 - 15226376 10090988 - 9759376 334954 331612

= 16,21242

= 1,010078

Jadi model regresi untuk kelompok kontrol adalah YK = 16,21 + 1,01 XK

Lampiran D.5.

Perhitungan untuk Uji Keberartian Model Regresi Kelompok Kontrol (1). Hipotesis H0 : Hubungan linear X dan Y tidak berarti H1 : Hubungan linear X dan Y berarti (2). Derajat signifikansi = 0,05 (3). Statistik uji
F(obs) = RKR RKG

(4). Komputasi Sebelum dilakukan perhitungan F(obs) perlu dicari terlebih dahulu nilai

clxxi

JKT = Y 2 -

(Y )2
n

JKR =

a( Y) + b( XY) -

( Y) 2 n

= 230426 -

4874 2 106
23755876 106

= 3191,7894

= 230426 -

JKG = JKT JKR = 6313,9623 3191,7894 = 3122,1728 RKG =


JKG n-2 3122,1728 = 30,0209 104

= 230426 224112,0377 = 6313,9623 RKR =


JKR = JKR 1

= 3191,7894
RKR RKG

F(obs) =

3191,7894 = 106,3189 30,0209

(5). Daerah kritik F(0,05;1,104) = 3,92 DK = = { F | F(obs) > F(a; 1, n-2)} { F | F(obs) > 3,92}

(6). Keputusan uji H0 ditolak karena F(obs) berada di daerah kritik (7). Kesimpulan: Hubungan linear X dan Y berarti.

clxxii

Lampiran D.6.

Perhitungan untuk Uji Keberartian Koefisien Regresi Kelompok Kontrol (1). Hipotesis. H0 : = 0 (Koefisien regresi tidak berarti) H1 : 0 (Koefisien regresi berarti) (2). Derajat signifikansi = 0,05 (3). Statistik uji
t= b ~ t ( n - 2) sb

(4). Komputasi clxxiii

Sebelum dilakukan perhitungan t(obs), perlu dicari terlebih dahulu nilai dari

x =
2

( X) 2 X n
2

sb

s2 yx x2

3124 2 95198 106

5,47912 3128,4151

= 3128,4151 syx =

= 0,0979 t(obs) =
b sb

JKG n-2 3122,1728 104

1,01 0,0979

= 5,4791 (5). Daerah kritik t(0,5;104) = 1,645

= 10,3111

DK = {t | t(obs) < t(,n-1) atau t(obs) > t(,n-1)} = {t| t(obs) < 1,645 atau t(obs) > 1,645} (6). Keputusan uji H0 ditolak karena t(obs) berada di daerah kritik (7). Kesimpulan: koefisien regresi berarti.

clxxiv

Lampiran D.7. DATA UNTUK MENENTUKAN UJI LINIERITAS


KELOMPOK EKSPERIMEN KEL NO RES. 4 1 28 31 25 2 53 64 89 3 37 NAMA SISWA Pretest (X) 19 19 19 20 20 20 20 21 Postest (Y) 42 42 41 44 43 41 42 42 Y^2 1764 1764 1681 1936 1849 1681 1764 1764 3 127 5376,333 4 170 7225 3 125 5208,333 n T T^2/n

AGUSTIN Y. FIRA KRISTINA MUNIM FITRI LESTARI FAJAR ARDY YANTO KUSZAELLY RATIH PUSPITO SARI RIDWAN ANSORI ARDA ALFITA SARI

clxxv

61 81 24 36 4 43 45 92 30 50 5 96 97 98 102 10 16 20 6 34 77 86 95 22 7 47 75 104 8 57 8 58 59 87 9 35 44 46 49 54 55 90

NURJANAH NUR CAHYO HADOYANTO ERNY NURJANAH NURUL KHOMARIYAH DYA AYU WULANDARI FUAD HASAN AL A. SANDY MUHALIP FITRI HASTUTIK ISKANDAR YUSUF S. SUSMIASIH SYAIFUL ANWAR TAUFIQ AL MURTADLOY WAHYU TRIAJI ANENG SINTA ASTUTIK DIYAN RACHMAWATI EKO AGUS SAPUTRO IKA NATASARI EKA NOVIA SETYOWATI RATNA TRI UTAMI SITI SYAUDHAH ENI AFRIANA HARI MUJIANTO ANDI KURNIAWAN WINARNI PUJI LESTARI ALIMANTO NITA DIANA NUCKE INTAN SARI NUR HESTIN FAUZIAH RENI DWI SEFY A. ISFATUN KHASANAH FERY ANDRESON T. HANDOKO ILHAM NURUL WATHONI LAILATUR ROHMAH LILIK INDAWATI RONI FASLAH

21 21 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25 25 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27

43 42 46 45 47 43 41 49 50 48 46 44 50 48 42 51 43 50 49 43 45 46 50 48 48 48 45 50 46 47 54 54 47 52 46 53

1849 1764 2116 2025 2209 1849 1681 2401 2500 2304 2116 1936 2500 2304 1764 2601 1849 2500 2401 1849 2025 2116 2500 2304 2304 2304 2025 2500 2116 2209 2916 2916 2209 2704 2116 2809 9 452 22700,44 5 237 11233,8 4 189 8930,25 7 326 15182,29 6 287 13728,17 5 222 9856,8

clxxvi

103 107 5 10 32 51 82 19 11 73 78 105 17 41 12 67 70 79 106 38 13 72 93 100 6 14 23 48 80 7 15 15 74 1 16 27 60 99 11 17 13 29 42 18 3

WAROHMAH ZAENAL ARIFIN AGUSTINNAH FITRI WAHYUNINGSIH ITA FUJI ASTUTI NUR FITRIANA EDI SANTOSO ZAINAL ARIFIN ELI RAHMAWATI YETI MARYATI DWI KANDI AMALIA DIAN MUTIARA SISKA DWI HANDAYANI SUDARWATI MUHAMMAD RIFA'I ANDIK YULI MARFUAH ARLINA SUSANTI ZAINAL ARIFIN SITA DEWI WAHID HARIADI AHAMAD ZAINI ERIK KURNIASIH HERI SETIAWAN NENDEN NURFIAN ALI ROSIDIN DIAN MEGAWATI ADE MEGA IRAWAN AGUS ARIFIN FATIMMATUZ ZAHROH NURFITRI INDRIYANI UNI RAHAYU BINTORO DAYAT FITA NURVIANI DWI HARTANTO AGUS SYAHRUL ABIDIN

27 27 28 28 28 28 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 32 32 32 32 33 33 33 34 34 34 34 35 35 35 35 36

50 49 49 51 52 53 54 55 52 50 51 56 54 54 55 53 54 57 53 56 59 56 54 57 57 60 55 58 61 56 55 57 59 61 62 58

2500 2401 2401 2601 2704 2809 2916 3025 2704 2500 2601 3136 2916 2916 3025 2809 2916 3249 2809 3136 3481 3136 2916 3249 3249 3600 3025 3364 3721 3136 3025 3249 3481 3721 3844 3364 4 238 14161 4 239 14280,25 4 230 13225 3 172 9861,333 4 226 12769 4 220 12100 6 323 17388,17 4 211 11130,25 4 205 10506,25

clxxvii

21 39 56 2 12 62 19 66 84 88 94 9 33 63 20 68 71 83 101 14 18 21 26 65 69 40 52 22 76 85 91 108

ENDAH SUSANTI CHARLES MEGA RETHA MOCHAMAD ANGGORO S. AGUS KURNIAWAN BLEDEG PAWARTO OBET CHOIRI ROVITTA SETYANINGSIH NURUL APRIANI RENY RAHAYUNINGSIH SITI NUR RAHMAWATI AMIR BUDIANTO FITRIA NOVITA DEWI PRISKA TEGUH C. SRI AMIN WAHYUDI SUSI SUSANTI NUR WAHIDIN WAHYU PRIHANTORO DETUSEV VICTORIA A. DWI WIJAYANTO FAJAR HANDOKO RINI LATIFAH SUBANDI DIAH IKA KURNIASARI KUROINUL ROJIKIN BINTI MACHFIROH PUJI LESTAR RULY WIDYASTUTI ZULIANA DWI ARIFIYANTI
JUMLAH

36 36 36 37 37 37 37 37 37 37 38 38 38 38 38 38 38 39 39 39 39 39 40 40 40 40 40 40 3228

61 62 57 58 59 63 63 64 65 57 59 62 63 63 64 64 65 60 60 61 63 64 62 62 64 64 65 65 5758

3721 3844 3249 3364 3481 3969 3969 4096 4225 3249 3481 3844 3969 3969 4096 4096 4225 3600 3600 3721 3969 4096 3844 3844 4096 4096 4225 4225 312592 108 5758 312104,8 6 382 24320,67 5 308 18972,8 7 440 27657,14 7 429 26291,57

Sebelumnya telah dilakukan perhitungan bahwa: JKT 5605,3 JKR 5040,03 JKG 565,264 Untuk selanjutnya dilakukan penghitungan JKGM 487,156 dkGM 86 JKGTC 78,1084

clxxviii

dkGTC 20 RKGM 5,6646 RKGTC 3,90542 F (obs) 0,68944 F(0,05;20,86) 2,03 Ho Diterima

Perhitungan untuk Uji Linieritas Model Regresi Kelompok Eksperimen (6). Hipotesis H0 : hubungan antara X dan Y linear H1 : hubungan antara X dan Y tidak linear (7). Derajat signifikansi = 0,05 (8). Statistik uji
F(obs) = RKGTC RKGM

(9). Komputasi Sebelum dilakukan perhitungan statistik F, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari: JKGM =

(Yij - Y) 2
i, j

JKGTC = JKG JKGM

Yij2 -
ij i

Ti2 ni

= 565,264 487,156 = 78,1084 RKGTC =


JKGTC k-2 78,1084 22 - 2

= 312592 312104,8 = 487,156


JKGM n-k

RKGM =

clxxix

487,156 108 - 22

= 3,90542

= 5,6646 F(obs) =
RKGTC RKGM

3,90542 5,6646

= 0,68944 (10). Daerah kritik F(0,05;20,86) = 2,03 DK = {F | F(obs) > F (a, k-2, n-k)} = {F | F(obs) > 2,03} (11). Keputusan uji H0 diterima karena F(obs) diluar daerah kritik. (12). Kesimpulan Hubungan antara X dan Y linear

Lampiran D.8.

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI LINIERITAS


KELOMPOK KONTROL KEL NO RES NAMA SISWA Pretest (X) Postest (Y) Y^2 n T T^2/n

clxxx

29 1 35 102 5 2 60 62 3 47 96 50 4 58 80 90 6 7 31 5 37 40 51 101 6 64 75 4 22 7 68 74 83 12 32 36 8 44 49 92 97 9 8 33 73

WAHYU EKO PUNCORO YULIYANI UMU ROHMATIN ASTRIANI RIYA HIDAYANTI SAMSUL ARIFIN LUSIANA FATMAWATI SITI ROHMATUS S. NANIK FIRDIANTI PUJI YULINA IVA WARDANI SITI JUWARIYAH DYAH NUR HIDAYATI IDA UBAIDAH HIDAYATI WAREH PUTRI WURAGIL ANDRIA DWI KURNIAWAN ERWIN BUDI JATMIKO NGIZI KUMALA TITIK PURWATI SITI MUASYIROH DWI SULISTYORINI ARDYAN ZAHRAH AZKIYA' SITI FATIMAH VERA NOVITASARI DIAN FRANSISCA P. MUHAIMIN NUR ARIFIN MARMI WINDI ULIN WIDYAWATI FITRI NUR ROBINGATIN KAIRUL BAKORI MINTARI RAHAYU SITI NUR LATHIFAH SRI SUPATMI IRA AYU SETIANDIK YULI TRIANI ALFIANNUR ARDIANSYAH

19 19 19 20 20 20 21 21 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 23 24 24 25 25 25 25 25 26 26 26 26 26 26 26 27 27 27

31 30 28 31 49 31 39 32 41 33 39 40 35 36 36 45 40 48 36 47 39 46 40 41 41 43 41 40 40 41 42 52 39 43 49 40

961 900 784 961 2401 961 1521 1024 1681 1089 1521 1600 1225 1296 1296 2025 1600 2304 1296 2209 1521 2116 1600 1681 1681 1849 1681 1600 1600 1681 1764 2704 1521 1849 2401 1600 6 268 11970,66 67 7 295 12432,14 29 5 211 8904,2 2 86 3698 7 276 10882,28 57 4 153 5852,25 2 71 2520,5 3 111 4107 3 89 2640,333 33

clxxxi

76 82 87 18 38 45 55 10 59 63 84 89 91 104 15 24 28 11 43 52 103 106 2 25 12 26 42 77 14 48 13 56 66 94 14 3 11 13 23 54 67

ERNAWATI LIKE RACHMAWATI RITA SILVIA EKA SARI RINA WIDYAWATI ANITA MU'ARIFAH KOMARUDIN NURUL HIDAYATI RIDAH FANJIANA SELVIA WARDANI MULAT RAHAYU SITI FATIMAH SITI MUKARROMAH WIWIK SRI WAHYUNI RAGIL ROSI SUSILOWATI SYAHRIFATUL IDHOMAH UMU SA'DIYAH A. IIN SUGIARTI NUR SARI NINGRUM WAKHIDATUL KHASANAH ZULKIFLI ZUBBIG ALFIAN BAGUS R. SYAIFUL ANWAR TRI AGUNG JULIANTO HAYUK MU'MINAH IKA MAI HARYATI NUR ROIS MASDA LUTFIANA THOYIBATIN NURUL WAHYUNINGSIH SITI SUNDARI SITI NURUL ZUBAEDAH ANDRILLA SILAH AULIA LILIK MAHMUDAH NUR KHOIRUDIN SITI SAROPAH NURASIYAH UTAMI AMBARWATI

27 27 27 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 32 32 32 32 32 32

48 41 47 46 50 44 44 40 45 44 42 47 40 50 40 42 49 43 44 55 56 54 40 40 50 46 50 49 50 49 50 50 52 50 48 50

2304 1681 2209 2116 2500 1936 1936 1600 2025 1936 1764 2209 1600 2500 1600 1764 2401 1849 1936 3025 3136 2916 1600 1600 2500 2116 2500 2401 2500 2401 2500 2500 2704 2500 2304 2500 8 402 20200,5 5 244 11907,2 5 240 11520 7 323 14904,14 29 10 442 19536,4

clxxxii

70 71 16 15 46 85 1 16 39 81 105 34 17 72 88 95 30 57 61 18 78 79 93 98 9 10 19 19 27 53 69 86 100 20 20 99 17 21 21 41 65

WAWAN PUJIANTO YESY NUR SANNDAH RAPIDATUL MASRIAH LABUHANA DYAH P. OTDRA NOVITA AGUS SETYOBUDI ASNAWATI L. RIKAYANTI YULIANA MIAMATUL K YULIANTIN YUSUF WIBISONO RIZKI PERMATA Y. SITI RAHMAWATI PERTIWI WAHYU IKA NUR AMALIA PUGUH YULIANTO SAKA YULI SAPUTRA INDAH LESTARI NINGSIH ISTI KOMSATUN SITI NURUL JANAH SRI WAHYUNI KHOIRUL HUDDA LAILATUL MUNAWAROH RINTANG SANDIKA UMIRUL CHASANAH NUR WAHYUNI VERANITA MAHMUDAH F. PUAR ANDANI S. SUSIANA KRISTINA RYANNUR HIDAYAT SULISTIONO RATNASARI SELY FITRIANI FENDI SOLIKHIN SITI MUNAWAROH
JUMLAH

32 32 33 33 33 34 34 34 34 35 35 35 35 36 36 36 36 36 36 36 37 37 37 37 37 37 37 37 38 38 39 39 39 39 3124

50 52 36 53 55 51 57 54 55 50 56 48 55 59 57 49 43 56 56 59 37 52 52 37 39 56 62 43 50 56 50 65 63 52 4874

2500 2704 1296 2809 3025 2601 3249 2916 3025 2500 3136 2304 3025 3481 3249 2401 1849 3136 3136 3481 1369 2704 2704 1369 1521 3136 3844 1849 2500 3136 2500 4225 3969 2704 230426 106 4874 227903,7 64 4 230 13225 2 106 5618 8 378 17860,5 7 379 20520,14 29 4 209 10920,25 4 217 11772,25 3 144 6912

clxxxiii

Sebelumnya telah dilakukan perhitungan bahwa: JKT 6313,96 JKR 3191,79 JKG 3122,17 Untuk selanjutnya dilakukan penghitungan JKGM 2522,24 dkGM 85 JKGTC 599,937 dkGTC 19 RKGM 29,6734 RKGTC 31,5756 F (obs) 1,06411 F(0,05;19,85) 2,02 Ho Diterima

Perhitungan untuk Uji Linieritas Model Regresi Kelompok Kontrol (1). Hipotesis H0 : hubungan antara X dan Y linear H1 : hubungan antara X dan Y tidak linear (2). Derajat signifikansi = 0,05 (3). Statistik uji
F(obs) = RKGTC RKGM

(4). Komputasi Sebelum dilakukan perhitungan statistik F, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari: JKGM =

(Y
i, j

ij

- Y) 2

JKGTC = JKG JKGM

clxxxiv

Yij2 -
ij i

Ti2 ni

= 3122,17 2522,24 = 599,937 RKGTC =


JKGTC k-2 599,937 21 - 2

= 230426 227903,764 = 2522,24


JKGM n-k 2522,24 106 - 21

RKGM =

= 31,5756

= 29,6734 F(obs) =
RKGTC RKGM

31,5756 29,6734

= 1,06411 (5). Daerah kritik F(0,05;19,85) = 2,02 DK = {F | F(obs) > F (a, k-2, n-k)} = {F | F(obs) > 2,02} (6). Keputusan uji H0 diterima karena F(obs) diluar daerah kritik. (7). Kesimpulan Hubungan antara X dan Y linear

clxxxv

Lampiran D.9.

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI NORMALITAS


KELOMPOK EKSPERIMEN N0 RES 31 64 92 4 16 28 37 81 89 34 45 53 61 95 25 98 22 36 58 24 47 55 87 97 35 43 |F(zi) S(zi)| 0,03534 0,02608 0,01682 0,02236 0,0131 0,00384 0,00541 0,01467 0,02393 0,01479 0,02405 0,03331 0,04257 0,05183 0,03859 0,04785 0,03031 0,03957 0,04883 0,02899 0,03824 0,0475 0,05676 0,06602 0,03928 0,04854

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

NAMA SISWA FITRI LESTARI RATIH PUSPITO SARI SANDY MUHALIP AGUSTIN YUANIT DIYAN RACHMAWATI FIRA KRISTINA MUNIM ARDA ALFITA SARI NUR CAHYO H. RIDWAN ANSORI IKA NATASARI FUAD HASAN AL AN S. KUSZAELLY NURJANAH SITI SYAUDHAH FAJAR ARDY YANTO TAUFIQ AL MURTADLOY ENI AFRIANA NURUL KHOMARIYAH NUCKE INTAN SARI ERNY NURJANAH HARI MUJIANTO LILIK INDAWATI RENI DWI SEFY A. SYAIFUL ANWAR ISFATUN KHASANAH DYA AYU WULANDARI

NILAI (Y) 41 41 41 42 42 42 42 42 42 43 43 43 43 43 44 44 45 45 45 46 46 46 46 46 47 47

Y^2 1681 1681 1681 1764 1764 1764 1764 1764 1764 1849 1849 1849 1849 1849 1936 1936 2025 2025 2025 2116 2116 2116 2116 2116 2209 2209

Z -1,701455 -1,701455 -1,701455 -1,563292 -1,563292 -1,563292 -1,563292 -1,563292 -1,563292 -1,425129 -1,425129 -1,425129 -1,425129 -1,425129 -1,286965 -1,286965 -1,148802 -1,148802 -1,148802 -1,010639 -1,010639 -1,010639 -1,010639 -1,010639 -0,872475 -0,872475

F ( zi ) 0,0446 0,0446 0,0446 0,0594 0,0594 0,0594 0,0594 0,0594 0,0594 0,0778 0,0778 0,0778 0,0778 0,0778 0,1003 0,1003 0,1271 0,1271 0,1271 0,1562 0,1562 0,1562 0,1562 0,1562 0,1922 0,1922

S ( zi ) 0,00926 0,01852 0,02778 0,03704 0,0463 0,05556 0,06481 0,07407 0,08333 0,09259 0,10185 0,11111 0,12037 0,12963 0,13889 0,14815 0,15741 0,16667 0,17593 0,18519 0,19444 0,2037 0,21296 0,22222 0,23148 0,24074

clxxxvi

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

49 8 10 57 96 104 5 30 86 107 50 59 75 77 102 103 105 17 20 32 51 54 78 82 90 93 106 19 38 44 46 48 67 70 73 74 79

ILHAM NURUL WATHONI ALIMANTO ANENG SINTA ASTUTIK NITA DIANA SUSMIASIH WINARNI PUJI LESTARI AGUSTINNAH FITRI HASTUTIK RATNA TRI UTAMI ZAENAL ARIFIN ISKANDAR YUSUF S. NUR HESTIN FAUZIAH ANDI KURNIAWAN EKA NOVIA SETYOWATI WAHYU TRIAJI WAROHMAH YETI MARYATI DWI KANDI AMALIA EKO AGUS SAPUTRO FITRI WAHYUNINGSIH ITA FUJI ASTUTI LAILATUR ROHMAH ELI RAHMAWATI NUR FITRIANA RONI FASLAH SITA DEWI YULI MARFUAH EDI SANTOSO ARLINA SUSANTI FERY ANDRESON T. HANDOKO HERI SETIAWAN SISKA DWI HANDAYANI SUDARWATI ZAINAL ARIFIN ADE MEGA IRAWAN MUHAMMAD RIFA'I A.

47 48 48 48 48 48 49 49 49 49 50 50 50 50 50 50 50 51 51 51 52 52 52 53 53 53 53 54 54 54 54 54 54 54 55 55 55

2209 2304 2304 2304 2304 2304 2401 2401 2401 2401 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2601 2601 2601 2704 2704 2704 2809 2809 2809 2809 2916 2916 2916 2916 2916 2916 2916 3025 3025 3025

-0,872475 -0,734312 -0,734312 -0,734312 -0,734312 -0,734312 -0,596149 -0,596149 -0,596149 -0,596149 -0,457986 -0,457986 -0,457986 -0,457986 -0,457986 -0,457986 -0,457986 -0,319822 -0,319822 -0,319822 -0,181659 -0,181659 -0,181659 -0,043496 -0,043496 -0,043496 -0,043496 0,094667 0,094667 0,094667 0,094667 0,094667 0,094667 0,094667 0,232831 0,232831 0,232831

0,1922 0,2327 0,2327 0,2327 0,2327 0,2327 0,2776 0,2776 0,2776 0,2776 0,3264 0,3264 0,3264 0,3264 0,3264 0,3264 0,3264 0,3783 0,3783 0,3783 0,4286 0,4286 0,4286 0,484 0,484 0,484 0,484 0,5359 0,5359 0,5359 0,5359 0,5359 0,5359 0,5359 0,591 0,591 0,591

0,25 0,25926 0,26852 0,27778 0,28704 0,2963 0,30556 0,31481 0,32407 0,33333 0,34259 0,35185 0,36111 0,37037 0,37963 0,38889 0,39815 0,40741 0,41667 0,42593 0,43519 0,44444 0,4537 0,46296 0,47222 0,48148 0,49074 0,5 0,50926 0,51852 0,52778 0,53704 0,5463 0,55556 0,56481 0,57407 0,58333

0,0578 0,02656 0,03582 0,04508 0,05434 0,0636 0,02796 0,03721 0,04647 0,05573 0,01619 0,02545 0,03471 0,04397 0,05323 0,06249 0,07175 0,02911 0,03837 0,04763 0,00659 0,01584 0,0251 0,02104 0,01178 0,00252 0,00674 0,0359 0,02664 0,01738 0,00812 0,00114 0,0104 0,01966 0,02619 0,01693 0,00767

clxxxvii

64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

99 23 41 60 100 7 11 56 72 80 94 1 2 3 6 9 12 13 14 15 18 21 26 27 29 33 39 40 42 52 62 63 65 66 68 69 71

UNI RAHAYU ERIK KURNIASIH DIAN MUTIARA NURFITRI INDRIYANI WAHID HARIADI ALI ROSIDIN BINTORO MOCHAMAD ANGGORO ZAINAL ARIFIN NENDEN NURFIAN SITI NUR RAHMAWATI AGUS ARIFIN AGUS KURNIAWAN AGUS SYAHRUL ABIDIN AHAMAD ZAINI AMIR BUDIANTO BLEDEG PAWARTO DAYAT DETUSEV VICTORIA A. DIAN MEGAWATI DWI WIJAYANTO ENDAH SUSANTI FAJAR HANDOKO FATIMMATUZ ZAHROH FITA NURVIANI FITRIA NOVITA DEWI CHARLES MEGA RETHA DIAH IKA KURNIASARI DWI HARTANTO KUROINUL ROJIKIN OBET CHOIRI PRISKA TEGUH C. RINI LATIFAH ROVITTA SETYANINGSIH SRI AMIN WAHYUDI SUBANDI SUSI SUSANTI

55 56 56 56 56 57 57 57 57 57 57 58 58 58 59 59 59 59 60 60 60 61 61 61 61 62 62 62 62 62 63 63 63 63 63 64 64

3025 3136 3136 3136 3136 3249 3249 3249 3249 3249 3249 3364 3364 3364 3481 3481 3481 3481 3600 3600 3600 3721 3721 3721 3721 3844 3844 3844 3844 3844 3969 3969 3969 3969 3969 4096 4096

0,232831 0,370994 0,370994 0,370994 0,370994 0,509157 0,509157 0,509157 0,509157 0,509157 0,509157 0,647321 0,647321 0,647321 0,785484 0,785484 0,785484 0,785484 0,923647 0,923647 0,923647 1,06181 1,06181 1,06181 1,06181 1,199974 1,199974 1,199974 1,199974 1,199974 1,338137 1,338137 1,338137 1,338137 1,338137 1,4763 1,4763

0,591 0,6443 0,6443 0,6443 0,6443 0,6915 0,6915 0,6915 0,6915 0,6915 0,6915 0,7389 0,7389 0,7389 0,7823 0,7823 0,7823 0,7823 0,8212 0,8212 0,8212 0,8554 0,8554 0,8554 0,8554 0,883 0,883 0,883 0,883 0,883 0,9082 0,9082 0,9082 0,9082 0,9082 0,9292 0,9292

0,59259 0,60185 0,61111 0,62037 0,62963 0,63889 0,64815 0,65741 0,66667 0,67593 0,68519 0,69444 0,7037 0,71296 0,72222 0,73148 0,74074 0,75 0,75926 0,76852 0,77778 0,78704 0,7963 0,80556 0,81481 0,82407 0,83333 0,84259 0,85185 0,86111 0,87037 0,87963 0,88889 0,89815 0,90741 0,91667 0,92593

0,00159 0,04245 0,03319 0,02393 0,01467 0,05261 0,04335 0,03409 0,02483 0,01557 0,00631 0,04446 0,0352 0,02594 0,06008 0,05082 0,04156 0,0323 0,06194 0,05268 0,04342 0,06836 0,0591 0,04984 0,04059 0,05893 0,04967 0,04041 0,03115 0,02189 0,03783 0,02857 0,01931 0,01005 0,00079 0,01253 0,00327

clxxxviii

101 102 103 104 105 106 107 108

76 83 84 85 88 91 101 108

BINTI MACHFIROH NUR WAHIDIN NURUL APRIANI PUJI LESTAR RENY RAHAYUNINGSIH RULY WIDYASTUTI WAHYU PRIHANTORO ZULIANA DWI A. JUMLAH Rata-2 Y^2 (Y)^2 N(n-1) SD 5758

64 64 64 64 65 65 65 65 53,31481 48 312592 3315456 4 11556 7,237813 67

4096 4096 4096 4096 4225 4225 4225 4225 312592

1,4763 1,4763 1,4763 1,4763 1,614463 1,614463 1,614463 1,614463 -9,28E-14

0,9292 0,9292 0,9292 0,9292 0,9463 0,9463 0,9463 0,9463 54,1231

0,93519 0,94444 0,9537 0,96296 0,97222 0,98148 0,99074 1 54,5 Lmaks Ltabel

0,00599 0,01524 0,0245 0,03376 0,02592 0,03518 0,04444 0,0537 3,5037222 0,07175 0,08526

Perhitungan untuk Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Uji normalitas akan dikerjakan dengan metode Liliefors (1). Hipotesis: H0: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal (2). Derajat signifikansi a = 0,05 (3). Statistik Uji yang digunakan: L = Maks F ( z i ) - S ( z i ) (4). Komputasi: Sebelum dilakukan perhitungan uji L, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari: SD =

n Y 2 - ( Y ) 2 n(n - 1)
clxxxix

108 312592 - 33154564 108(108 - 1)

= 7,2378
Y

= 53,3148148 = Maks |F(Zi) S(Zi)| = 0,07175

L(obs)

(5). Daerah Kritik: L0.05;108 = 0,08526 DK = {L | L > 0,08526 } (6). Keputusan Uji H0 diterima karena L(obs) tidak termasuk anggota daerah kritik (7). Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

cxc

Lampiran D.10.

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL NO RES 102 35 5 29 62 96 58 6 7 16 31 101 9 27 47 53 75 80 |F(zi) S(zi)| 0,000966 0,000832 0,001502 0,010936 0,02037 0,020704 0,018538 0,003828 0,015394 0,00596 0,003474 0,012908 0,004458 0,004975 0,042591 0,033157 0,023723 0,014289

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

NAMA SISWA UMU ROHMATIN YULIYANI ASTRIANI WAHYU EKO PUNCORO SAMSUL ARIFIN SITI ROHMATUS S. PUJI YULINA DYAH NUR HIDAYATI IDA UBAIDAH HIDAYATI RAPIDATUL MASRIAH WAREH PUTRI W. TITIK PURWATI KHOIRUL HUDDA UMIRUL CHASANAH LUSIANA FATMAWATI NUR WAHYUNI DWI SULISTYORINI IVA WARDANI

NILAI (Y) 28 30 31 31 31 32 33 35 36 36 36 36 37 37 39 39 39 39

Y^2 784 900 961 961 961 1024 1089 1225 1296 1296 1296 1296 1369 1369 1521 1521 1521 1521

Z -2,318786 -2,060873 -1,931916 -1,931916 -1,931916 -1,80296 -1,674003 -1,41609 -1,287133 -1,287133 -1,287133 -1,287133 -1,158176 -1,158176 -0,900263 -0,900263 -0,900263 -0,900263

F ( zi ) 0,0104 0,0197 0,0268 0,0268 0,0268 0,0359 0,0475 0,0793 0,1003 0,1003 0,1003 0,1003 0,1271 0,1271 0,1841 0,1841 0,1841 0,1841

S ( zi ) 0,00943 0,01887 0,0283 0,03774 0,04717 0,0566 0,06604 0,07547 0,08491 0,09434 0,10377 0,11321 0,12264 0,13208 0,14151 0,15094 0,16038 0,16981

cxci

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 38 39 37 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

97 22 24 26 32 36 40 42 59 73 90 104 12 44 50 68 74 82 28 49 89 8 52 78 83 100 45 55 84 103 37 63 4 14 18 64 87

SRI SUPATMI SITI FATIMAH SYAHRIFATUL I. TRI AGUNG JULIANTO WINDI ULIN WIDYAWATI FITRI NUR ROBINGATIN ERWIN BUDI JATMIKO HAYUK MU'MINAH RIDAH FANJIANA ALFIANNUR A. SITI JUWARIYAH WIWIK SRI WAHYUNI MARMI KAIRUL BAKORI NANIK FIRDIANTI VERA NOVITASARI DIAN FRANSISCA P. LIKE RACHMAWATI UMU SA'DIYAH A. MINTARI RAHAYU SITI FATIMAH IRA AYU SETIANDIK NUR SARI NINGRUM INDAH LESTARI N. MUHAIMIN NUR ARIFIN SUSIANA KRISTINA KOMARUDIN NURUL HIDAYATI MULAT RAHAYU WAKHIDATUL K. ANDRIA DWI K. SELVIA WARDANI ARDYAN ZAHRAH A. NUR ROIS MASDA RINA WIDYAWATI SITI MUASYIROH RITA SILVIA EKA SARI

39 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 41 41 41 41 41 41 42 42 42 43 43 43 43 43 44 44 44 44 45 45 46 46 46 47 47

1521 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1600 1681 1681 1681 1681 1681 1681 1764 1764 1764 1849 1849 1849 1849 1849 1936 1936 1936 1936 2025 2025 2116 2116 2116 2209 2209

-0,900263 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,771307 -0,64235 -0,64235 -0,64235 -0,64235 -0,64235 -0,64235 -0,513393 -0,513393 -0,513393 -0,384437 -0,384437 -0,384437 -0,384437 -0,384437 -0,25548 -0,25548 -0,25548 -0,25548 -0,126523 -0,126523 0,002433 0,002433 0,002433 0,13139 0,13139

0,1841 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2206 0,2611 0,2611 0,2611 0,2611 0,2611 0,2611 0,305 0,305 0,305 0,352 0,352 0,352 0,352 0,352 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4522 0,4522 0,5 0,5 0,5 0,5517 0,5517

0,17925 0,18868 0,19811 0,20755 0,21698 0,22642 0,23585 0,24528 0,25472 0,26415 0,27358 0,28302 0,29245 0,30189 0,31132 0,32075 0,33019 0,33962 0,35849 0,36792 0,34906 0,37736 0,38679 0,39623 0,40566 0,41509 0,42453 0,43396 0,4434 0,45283 0,46226 0,4717 0,48113 0,49057 0,5 0,50943 0,51887

0,004855 0,031921 0,022487 0,013053 0,003619 0,005815 0,015249 0,024683 0,034117 0,043551 0,052985 0,062419 0,031353 0,040787 0,050221 0,059655 0,069089 0,078523 0,053491 0,062925 0,044057 0,025358 0,034792 0,044226 0,05366 0,063094 0,023228 0,032662 0,042096 0,05153 0,01006 0,019498 0,018868 0,009434 0,042266 0,032832

cxcii

56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92

91 51 54 76 88 33 43 56 60 61 94 3 11 15 17 20 23 34 38 48 66 67 70 77 1 10 13 19 65 71 92 46 25 81 85 95 105

SITI MUKARROMAH NGIZI KUMALA NURASIYAH ERNAWATI RIZKI PERMATA Y. YULI TRIANI IIN SUGIARTI NURUL WAHYUNINGSIH RIYA HIDAYANTI SAKA YULI SAPUTRA SITI NURUL ZUBAEDAH ANDRILLA SILAH AULIA LILIK MAHMUDAH RAGIL ROSI S. RATNASARI RYANNUR HIDAYAT SITI SAROPAH YULIANTIN ANITA MU'ARIFAH LUTFIANA THOYIBATIN SITI SUNDARI UTAMI AMBARWATI WAWAN PUJIANTO IKA MAI HARYATI AGUS SETYOBUDI LAILATUL MUNAWAROH NUR KHOIRUDIN RINTANG SANDIKA SITI MUNAWAROH YESY NUR SANNDAH SITI NUR LATHIFAH LABUHANA DYAH P. SYAIFUL ANWAR L. RIKAYANTI OTDRA NOVITA SITI RAHMAWATI P. YULIANA MIAMATUL K.

47 48 48 48 48 49 49 49 49 49 49 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 51 52 52 52 52 52 52 53 54 54 55 55 55

2209 2304 2304 2304 2304 2401 2401 2401 2401 2401 2401 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2601 2704 2704 2704 2704 2704 2704 2809 2916 2916 3025 3025 3025

0,13139 0,260346 0,260346 0,260346 0,260346 0,389303 0,389303 0,389303 0,389303 0,389303 0,389303 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,51826 0,647216 0,776173 0,776173 0,776173 0,776173 0,776173 0,776173 0,90513 1,034086 1,034086 1,163043 1,163043 1,163043

0,5517 0,6026 0,6026 0,6026 0,6026 0,648 0,648 0,648 0,648 0,648 0,648 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,695 0,7389 0,7794 0,7794 0,7794 0,7794 0,7794 0,7794 0,8159 0,8485 0,8485 0,877 0,877 0,877

0,5283 0,53774 0,54717 0,5566 0,56604 0,57547 0,58491 0,59434 0,60377 0,61321 0,62264 0,63208 0,64151 0,65094 0,66038 0,66981 0,67925 0,68868 0,69811 0,70755 0,71698 0,72642 0,73585 0,74528 0,75472 0,76415 0,77358 0,78302 0,79245 0,80189 0,81132 0,82075 0,83019 0,83962 0,84906 0,85849 0,86792

0,023398 0,064864 0,05543 0,045996 0,036562 0,072528 0,063094 0,05366 0,044226 0,034792 0,025358 0,062925 0,053491 0,044057 0,034623 0,025189 0,015755 0,006321 0,003113 0,012547 0,021981 0,031415 0,040849 0,050283 0,015817 0,015249 0,005815 0,003619 0,013053 0,022487 0,031921 0,004855 0,018311 0,008877 0,027943 0,018509 0,009075

cxciii

93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

106 2 69 72 79 93 99 39 57 30 98 86 41 21

ZULKIFLI ZUBBIG ALFIAN BAGUS R. VERANITA MAHMUDAH YUSUF WIBISONO ISTI KOMSATUN SITI NURUL JANAH SULISTIONO ASNAWATI PUGUH YULIANTO WAHYU IKA NUR A. SRI WAHYUNI PUAR ANDANI S. FENDI SOLIKHIN SELY FITRIANI JUMLAH Rata-2 Y^2 (Y)^2 n(n-1) SD 4874

55 56 56 56 56 56 56 57 57 59 59 62 63 65

3025 3136 3136 3136 3136 3136 3136 3249 3249 3481 3481 3844 3969 4225 230426

1,163043 1,291999 1,291999 1,291999 1,291999 1,291999 1,291999 1,420956 1,420956 1,678869 1,678869 2,065739 2,194696 2,452609 -5,6E-14

0,877 0,9015 0,9015 0,9015 0,9015 0,9015 0,9015 0,9222 0,9222 0,9525 0,9525 0,9803 0,9857 0,9929 53,0689

0,87736 0,88679 0,89623 0,90566 0,91509 0,92453 0,93396 0,9434 0,95283 0,96226 0,9717 0,98113 0,99057 1 53,5 Lmaks Ltabel

0,000358 0,014708 0,005274 0,00416 0,013594 0,023028 0,032462 0,021196 0,03063 0,009764 0,019198 0,000832 0,004866 0,0071 2,8522283 0,078523 0,086056

45,98113 230426 23755876 11130 7,754545

Perhitungan untuk Uji Normalitas Kelompok Kontrol Uji normalitas akan dikerjakan dengan metode Liliefors (1). Hipotesis: H0: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal (2). Derajat signifikansi a = 0,05 (3). Statistik Uji yang digunakan: L = Maks F ( z i ) - S ( z i ) (4). Komputasi:

cxciv

Sebelum dilakukan perhitungan uji L, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari: SD =

n Y 2 - ( Y ) 2 n(n - 1)
106 230426 - 23755876 106(106 - 1)

= 7,754545
Y

= 45,98113 = Maks |F(Zi) S(Zi)| = 0,078523

L(obs)

(5). Daerah Kritik: L0.05;106 = 0,086056 DK = {L | L > 0,086056 } (6). Keputusan Uji H0 diterima karena L(obs) tidak termasuk anggota daerah kritik (7). Kesimpulan: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

cxcv

Lampiran D.11.

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI HOMOGENITAS


KELOMPOK EKSPERIMEN Pre test (X) 34 37 36 19 28 32 33 26 38 Pos test (Y) 58 58 58 42 49 59 57 48 59 (X - X) (Y - Y) 19,2613 33,3169 28,6317 123,2058 8,1502 12,0021 11,4650 20,6687 46,1132

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

NAMA SISWA AGUS ARIFIN AGUS KURNIAWAN AGUS SYAHRUL ABIDIN AGUSTIN YUANITA AGUSTINNAH AHAMAD ZAINI ALI ROSIDIN ALIMANTO AMIR BUDIANTO

X-X 4,1111 7,1111 6,1111 -10,8889 -1,8889 2,1111 3,1111 -3,8889 8,1111

(X - X)^2 16,9012 50,5679 37,3457 118,5679 3,5679 4,4568 9,6790 15,1235 65,7901

Y-Y 4,6852 4,6852 4,6852 -11,3148 -4,3148 5,6852 3,6852 -5,3148 5,6852

(Y - Y)^2 21,9510 21,9510 21,9510 128,0250 18,6176 32,3213 13,5806 28,2473 32,3213

cxcvi

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

ANENG SINTA ASTUTIK BINTORO BLEDEG PAWARTO DAYAT DETUSEV VICTORIA A. DIAN MEGAWATI DIYAN RACHMAWATI DWI KANDI AMALIA DWI WIJAYANTO EDI SANTOSO EKO AGUS SAPUTRO ENDAH SUSANTI ENI AFRIANA ERIK KURNIASIH ERNY NURJANAH FAJAR ARDY YANTO FAJAR HANDOKO FATIMMATUZ ZAHROH FIRA KRISTINA MUNIM FITA NURVIANI FITRI HASTUTIK FITRI LESTARI FITRI WAHYUNINGSIH FITRIA NOVITA DEWI IKA NATASARI ISFATUN KHASANAH NURUL KHOMARIYAH ARDA ALFITA SARI ARLINA SUSANTI CHARLES MEGA RETHA DIAH IKA KURNIASARI DIAN MUTIARA DWI HARTANTO DYA AYU WULANDARI FERY ANDRESON T. FUAD HASAN AL AN S. HANDOKO

24 35 37 35 39 33 24 30 39 29 24 36 25 32 22 20 39 34 19 35 23 19 28 38 24 27 22 21 31 36 40 30 35 22 27 22 27

48 57 59 59 60 60 42 51 60 54 51 61 45 56 46 44 61 61 42 61 49 41 51 62 43 47 45 42 54 62 62 56 62 47 54 43 54

-5,8889 5,1111 7,1111 5,1111 9,1111 3,1111 -5,8889 0,1111 9,1111 -0,8889 -5,8889 6,1111 -4,8889 2,1111 -7,8889 -9,8889 9,1111 4,1111 -10,8889 5,1111 -6,8889 -10,8889 -1,8889 8,1111 -5,8889 -2,8889 -7,8889 -8,8889 1,1111 6,1111 10,1111 0,1111 5,1111 -7,8889 -2,8889 -7,8889 -2,8889

34,6790 26,1235 50,5679 26,1235 83,0123 9,6790 34,6790 0,0123 83,0123 0,7901 34,6790 37,3457 23,9012 4,4568 62,2346 97,7901 83,0123 16,9012 118,5679 26,1235 47,4568 118,5679 3,5679 65,7901 34,6790 8,3457 62,2346 79,0123 1,2346 37,3457 102,2346 0,0123 26,1235 62,2346 8,3457 62,2346 8,3457

-5,3148 3,6852 5,6852 5,6852 6,6852 6,6852 -11,3148 -2,3148 6,6852 0,6852 -2,3148 7,6852 -8,3148 2,6852 -7,3148 -9,3148 7,6852 7,6852 -11,3148 7,6852 -4,3148 -12,3148 -2,3148 8,6852 -10,3148 -6,3148 -8,3148 -11,3148 0,6852 8,6852 8,6852 2,6852 8,6852 -6,3148 0,6852 -10,3148 0,6852

28,2473 13,5806 32,3213 32,3213 44,6917 44,6917 128,0250 5,3584 44,6917 0,4695 5,3584 59,0621 69,1361 7,2102 53,5065 86,7658 59,0621 59,0621 128,0250 59,0621 18,6176 151,6547 5,3584 75,4324 106,3954 39,8769 69,1361 128,0250 0,4695 75,4324 75,4324 7,2102 75,4324 39,8769 0,4695 106,3954 0,4695

31,2984 18,8354 40,4280 29,0576 60,9095 20,7984 66,6317 -0,2572 60,9095 -0,6091 13,6317 46,9650 40,6502 5,6687 57,7058 92,1132 70,0206 31,5947 123,2058 39,2798 29,7243 134,0947 4,3724 70,4465 60,7428 18,2428 65,5947 100,5761 0,7613 53,0761 87,8169 0,2984 44,3909 49,8169 -1,9794 81,3724 -1,9794

cxcvii

47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83

HARI MUJIANTO HERI SETIAWAN ILHAM NURUL WATHONI ISKANDAR YUSUF S. ITA FUJI ASTUTI KUROINUL ROJIKIN KUSZAELLY LAILATUR ROHMAH LILIK INDAWATI MOCHAMAD ANGGORO S NITA DIANA NUCKE INTAN SARI NUR HESTIN FAUZIAH NURFITRI INDRIYANI NURJANAH OBET CHOIRI PRISKA TEGUH CAHYONO RATIH PUSPITO SARI RINI LATIFAH ROVITTA SETYANINGSIH SISKA DWI HANDAYANI SRI AMIN WAHYUDI SUBANDI SUDARWATI SUSI SUSANTI ZAINAL ARIFIN ZAINAL ARIFIN ADE MEGA IRAWAN ANDI KURNIAWAN BINTI MACHFIROH EKA NOVIA SETYOWATI ELI RAHMAWATI MUHAMMAD RIFA'I ANDIK NENDEN NURFIAN NUR CAHYO HADOYANTO NUR FITRIANA NUR WAHIDIN

25 32 27 23 28 40 20 27 27 36 26 26 26 34 21 37 38 20 39 37 30 38 39 30 38 31 29 33 25 40 24 29 30 32 21 28 38

46 54 47 50 52 62 43 52 46 57 48 45 50 56 43 63 63 41 63 63 54 63 64 54 64 57 55 55 50 64 50 52 55 57 42 53 64

-4,8889 2,1111 -2,8889 -6,8889 -1,8889 10,1111 -9,8889 -2,8889 -2,8889 6,1111 -3,8889 -3,8889 -3,8889 4,1111 -8,8889 7,1111 8,1111 -9,8889 9,1111 7,1111 0,1111 8,1111 9,1111 0,1111 8,1111 1,1111 -0,8889 3,1111 -4,8889 10,1111 -5,8889 -0,8889 0,1111 2,1111 -8,8889 -1,8889 8,1111

23,9012 4,4568 8,3457 47,4568 3,5679 102,2346 97,7901 8,3457 8,3457 37,3457 15,1235 15,1235 15,1235 16,9012 79,0123 50,5679 65,7901 97,7901 83,0123 50,5679 0,0123 65,7901 83,0123 0,0123 65,7901 1,2346 0,7901 9,6790 23,9012 102,2346 34,6790 0,7901 0,0123 4,4568 79,0123 3,5679 65,7901

-7,3148 0,6852 -6,3148 -3,3148 -1,3148 8,6852 -10,3148 -1,3148 -7,3148 3,6852 -5,3148 -8,3148 -3,3148 2,6852 -10,3148 9,6852 9,6852 -12,3148 9,6852 9,6852 0,6852 9,6852 10,6852 0,6852 10,6852 3,6852 1,6852 1,6852 -3,3148 10,6852 -3,3148 -1,3148 1,6852 3,6852 -11,3148 -0,3148 10,6852

53,5065 0,4695 39,8769 10,9880 1,7287 75,4324 106,3954 1,7287 53,5065 13,5806 28,2473 69,1361 10,9880 7,2102 106,3954 93,8028 93,8028 151,6547 93,8028 93,8028 0,4695 93,8028 114,1732 0,4695 114,1732 13,5806 2,8398 2,8398 10,9880 114,1732 10,9880 1,7287 2,8398 13,5806 128,0250 0,0991 114,1732

35,7613 1,4465 18,2428 22,8354 2,4835 87,8169 102,0021 3,7984 21,1317 22,5206 20,6687 32,3354 12,8909 11,0391 91,6872 68,8724 78,5576 121,7798 88,2428 68,8724 0,0761 78,5576 97,3539 0,0761 86,6687 4,0947 -1,4979 5,2428 16,2058 108,0391 19,5206 1,1687 0,1872 7,7798 100,5761 0,5947 86,6687

cxcviii

84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108

NURUL APRIANI PUJI LESTAR RATNA TRI UTAMI RENI DWI SEFY A. RENY RAHAYUNINGSIH RIDWAN ANSORI RONI FASLAH RULY WIDYASTUTI SANDY MUHALIP SITA DEWI SITI NUR RAHMAWATI SITI SYAUDHAH SUSMIASIH SYAIFUL ANWAR TAUFIQ AL MURTADLOY UNI RAHAYU WAHID HARIADI WAHYU PRIHANTORO WAHYU TRIAJI WAROHMAH WINARNI PUJI LESTARI YETI MARYATI YULI MARFUAH ZAENAL ARIFIN ZULIANA DWI ARIFIYANTI JUMLAH Rata-rata X Rata-rata Y

37 40 24 26 37 20 27 40 22 31 37 24 23 23 23 34 31 38 23 27 25 29 30 27 40 3228 29,889 53,315

64 64 49 46 65 42 53 65 41 53 57 43 48 46 44 55 56 65 50 50 48 50 53 49 65 5758

7,1111 10,1111 -5,8889 -3,8889 7,1111 -9,8889 -2,8889 10,1111 -7,8889 1,1111 7,1111 -5,8889 -6,8889 -6,8889 -6,8889 4,1111 1,1111 8,1111 -6,8889 -2,8889 -4,8889 -0,8889 0,1111 -2,8889 10,1111 0,0000

50,5679 102,2346 34,6790 15,1235 50,5679 97,7901 8,3457 102,2346 62,2346 1,2346 50,5679 34,6790 47,4568 47,4568 47,4568 16,9012 1,2346 65,7901 47,4568 8,3457 23,9012 0,7901 0,0123 8,3457 102,2346 4302,6667

10,6852 10,6852 -4,3148 -7,3148 11,6852 -11,3148 -0,3148 11,6852 -12,3148 -0,3148 3,6852 -10,3148 -5,3148 -7,3148 -9,3148 1,6852 2,6852 11,6852 -3,3148 -3,3148 -5,3148 -3,3148 -0,3148 -4,3148 11,6852 0,0000

114,1732 114,1732 18,6176 53,5065 136,5436 128,0250 0,0991 136,5436 151,6547 0,0991 13,5806 106,3954 28,2473 53,5065 86,7658 2,8398 7,2102 136,5436 10,9880 10,9880 28,2473 10,9880 0,0991 18,6176 136,5436 5605,2963

75,9835 108,0391 25,4095 28,4465 83,0947 111,8909 0,9095 118,1502 97,1502 -0,3498 26,2058 60,7428 36,6132 50,3909 64,1687 6,9280 2,9835 94,7798 22,8354 9,5761 25,9835 2,9465 -0,0350 12,4650 118,1502 4656,7778

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI HOMOGENITAS


KELOMPOK KONTROL Pretest (X) 34 30 32 Post est (Y) 51 56 50 (X - X) (Y - Y) 22,7269 5,2930 10,1609

NO 1 2 3

NAMA SISWA AGUS SETYOBUDI ALFIAN BAGUS R. ANDRILLA SILAH AULIA

X-X 4,5283 0,5283 2,5283

(X - X)^2 20,5055 0,2791 6,3923

Y-Y 5,0189 10,0189 4,0189

(Y - Y)^2 25,1890 100,3777 16,1513

cxcix

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

ARDYAN ZAHRAH AZKIYA' ASTRIANI DYAH NUR HIDAYATI IDA UBAIDAH HIDAYATI IRA AYU SETIANDIK KHOIRUL HUDDA LAILATUL MUNAWAROH LILIK MAHMUDAH MARMI NUR KHOIRUDIN NUR ROIS MASDA RAGIL ROSI SUSILOWATI RAPIDATUL MASRIAH RATNASARI RINA WIDYAWATI RINTANG SANDIKA RYANNUR HIDAYAT SELY FITRIANI SITI FATIMAH SITI SAROPAH SYAHRIFATUL IDHOMAH SYAIFUL ANWAR TRI AGUNG JULIANTO UMIRUL CHASANAH UMU SA'DIYAH A. WAHYU EKO PUNCORO WAHYU IKA NUR AMALIA WAREH PUTRI WURAGIL WINDI ULIN WIDYAWATI YULI TRIANI YULIANTIN YULIYANI FITRI NUR ROBINGATIN ANDRIA DWI KURNIAWAN ANITA MU'ARIFAH ASNAWATI ERWIN BUDI JATMIKO

25 20 23 23 27 37 37 32 26 32 31 29 33 39 28 37 38 39 25 32 29 30 30 37 29 19 36 23 26 27 35 19 26 23 28 34 23

46 31 35 36 43 37 52 50 41 52 46 50 36 50 46 52 50 65 40 50 40 54 40 37 42 31 59 36 40 49 50 30 40 45 50 57 40

-4,4717 -9,4717 -6,4717 -6,4717 -2,4717 7,5283 7,5283 2,5283 -3,4717 2,5283 1,5283 -0,4717 3,5283 9,5283 -1,4717 7,5283 8,5283 9,5283 -4,4717 2,5283 -0,4717 0,5283 0,5283 7,5283 -0,4717 -10,4717 6,5283 -6,4717 -3,4717 -2,4717 5,5283 -10,4717 -3,4717 -6,4717 -1,4717 4,5283 -6,4717

19,9961 89,7131 41,8829 41,8829 6,1093 56,6753 56,6753 6,3923 12,0527 6,3923 2,3357 0,2225 12,4489 90,7885 2,1659 56,6753 72,7319 90,7885 19,9961 6,3923 0,2225 0,2791 0,2791 56,6753 0,2225 109,6565 42,6187 41,8829 12,0527 6,1093 30,5621 109,6565 12,0527 41,8829 2,1659 20,5055 41,8829

0,0189 -14,9811 -10,9811 -9,9811 -2,9811 -8,9811 6,0189 4,0189 -4,9811 6,0189 0,0189 4,0189 -9,9811 4,0189 0,0189 6,0189 4,0189 19,0189 -5,9811 4,0189 -5,9811 8,0189 -5,9811 -8,9811 -3,9811 -14,9811 13,0189 -9,9811 -5,9811 3,0189 4,0189 -15,9811 -5,9811 -0,9811 4,0189 11,0189 -5,9811

0,0004 224,4343 120,5853 99,6230 8,8871 80,6607 36,2268 16,1513 24,8117 36,2268 0,0004 16,1513 99,6230 16,1513 0,0004 36,2268 16,1513 361,7173 35,7739 16,1513 35,7739 64,3022 35,7739 80,6607 15,8494 224,4343 169,4909 99,6230 35,7739 9,1136 16,1513 255,3966 35,7739 0,9626 16,1513 121,4155 35,7739

-0,0844 141,8968 71,0666 64,5949 7,3685 -67,6127 45,3119 10,1609 17,2930 15,2175 0,0288 -1,8957 -35,2164 38,2930 -0,0278 45,3119 34,2741 181,2175 26,7458 10,1609 2,8213 4,2364 -3,1598 -67,6127 1,8779 156,8779 84,9911 64,5949 20,7647 -7,4617 22,2175 167,3496 20,7647 6,3496 -5,9146 49,8968 38,7081

cc

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

FENDI SOLIKHIN HAYUK MU'MINAH IIN SUGIARTI KAIRUL BAKORI KOMARUDIN LABUHANA DYAH PRATIWI LUSIANA FATMAWATI LUTFIANA THOYIBATIN MINTARI RAHAYU NANIK FIRDIANTI NGIZI KUMALA NUR SARI NINGRUM NUR WAHYUNI NURASIYAH NURUL HIDAYATI NURUL WAHYUNINGSIH PUGUH YULIANTO PUJI YULINA RIDAH FANJIANA RIYA HIDAYANTI SAKA YULI SAPUTRA SAMSUL ARIFIN SELVIA WARDANI SITI MUASYIROH SITI MUNAWAROH SITI SUNDARI UTAMI AMBARWATI VERA NOVITASARI VERANITA MAHMUDAH F. WAWAN PUJIANTO YESY NUR SANNDAH YUSUF WIBISONO ALFIANNUR ARDIANSYAH DIAN FRANSISCA P. DWI SULISTYORINI ERNAWATI IKA MAI HARYATI

39 30 29 26 28 33 21 31 26 22 23 29 37 32 28 31 36 22 28 20 36 20 28 24 39 31 32 25 37 32 32 35 27 25 24 27 30

63 40 49 41 44 53 39 50 42 41 48 43 39 48 44 49 57 33 40 49 49 31 45 47 52 50 50 41 56 50 52 56 40 41 39 48 50

9,5283 0,5283 -0,4717 -3,4717 -1,4717 3,5283 -8,4717 1,5283 -3,4717 -7,4717 -6,4717 -0,4717 7,5283 2,5283 -1,4717 1,5283 6,5283 -7,4717 -1,4717 -9,4717 6,5283 -9,4717 -1,4717 -5,4717 9,5283 1,5283 2,5283 -4,4717 7,5283 2,5283 2,5283 5,5283 -2,4717 -4,4717 -5,4717 -2,4717 0,5283

90,7885 0,2791 0,2225 12,0527 2,1659 12,4489 71,7697 2,3357 12,0527 55,8263 41,8829 0,2225 56,6753 6,3923 2,1659 2,3357 42,6187 55,8263 2,1659 89,7131 42,6187 89,7131 2,1659 29,9395 90,7885 2,3357 6,3923 19,9961 56,6753 6,3923 6,3923 30,5621 6,1093 19,9961 29,9395 6,1093 0,2791

17,0189 -5,9811 3,0189 -4,9811 -1,9811 7,0189 -6,9811 4,0189 -3,9811 -4,9811 2,0189 -2,9811 -6,9811 2,0189 -1,9811 3,0189 11,0189 -12,9811 -5,9811 3,0189 3,0189 -14,9811 -0,9811 1,0189 6,0189 4,0189 4,0189 -4,9811 10,0189 4,0189 6,0189 10,0189 -5,9811 -4,9811 -6,9811 2,0189 4,0189

289,6419 35,7739 9,1136 24,8117 3,9249 49,2645 48,7362 16,1513 15,8494 24,8117 4,0758 8,8871 48,7362 4,0758 3,9249 9,1136 121,4155 168,5098 35,7739 9,1136 9,1136 224,4343 0,9626 1,0381 36,2268 16,1513 16,1513 24,8117 100,3777 16,1513 36,2268 100,3777 35,7739 24,8117 48,7362 4,0758 16,1513

162,1609 -3,1598 -1,4240 17,2930 2,9156 24,7647 59,1420 6,1420 13,8213 37,2175 -13,0655 1,4062 -52,5561 5,1043 2,9156 4,6137 71,9345 96,9911 8,8024 -28,5938 19,7081 141,8968 1,4439 -5,5749 57,3496 6,1420 10,1609 22,2741 75,4251 10,1609 15,2175 55,3873 14,7836 22,2741 38,1986 -4,9900 2,1232

cci

78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106

INDAH LESTARI NINGSIH ISTI KOMSATUN IVA WARDANI L. RIKAYANTI LIKE RACHMAWATI MUHAIMIN NUR ARIFIN MULAT RAHAYU OTDRA NOVITA PUAR ANDANI S. RITA SILVIA EKA SARI RIZKI PERMATA Y. SITI FATIMAH SITI JUWARIYAH SITI MUKARROMAH SITI NUR LATHIFAH SITI NURUL JANAH SITI NURUL ZUBAEDAH SITI RAHMAWATI PERTIWI SITI ROHMATUS S. SRI SUPATMI SRI WAHYUNI SULISTIONO SUSIANA KRISTINA TITIK PURWATI UMU ROHMATIN WAKHIDATUL KHASANAH WIWIK SRI WAHYUNI YULIANA MIAMATUL K. ZULKIFLI ZUBBIG JUMLAH Rata-rata X Rata-rata Y

36 36 22 34 27 25 28 33 37 27 35 28 22 28 26 36 31 35 21 26 36 38 37 23 19 29 28 34 29 3124 29,4717 45,9811

43 56 39 54 41 43 44 55 62 47 48 42 40 47 52 56 49 55 32 39 59 56 43 36 28 44 40 55 55 4874

6,5283 6,5283 -7,4717 4,5283 -2,4717 -4,4717 -1,4717 3,5283 7,5283 -2,4717 5,5283 -1,4717 -7,4717 -1,4717 -3,4717 6,5283 1,5283 5,5283 -8,4717 -3,4717 6,5283 8,5283 7,5283 -6,4717 -10,4717 -0,4717 -1,4717 4,5283 -0,4717 0,0000

42,6187 42,6187 55,8263 20,5055 6,1093 19,9961 2,1659 12,4489 56,6753 6,1093 30,5621 2,1659 55,8263 2,1659 12,0527 42,6187 2,3357 30,5621 71,7697 12,0527 42,6187 72,7319 56,6753 41,8829 109,6565 0,2225 2,1659 20,5055 0,2225 3128,4151

-2,9811 10,0189 -6,9811 8,0189 -4,9811 -2,9811 -1,9811 9,0189 16,0189 1,0189 2,0189 -3,9811 -5,9811 1,0189 6,0189 10,0189 3,0189 9,0189 -13,9811 -6,9811 13,0189 10,0189 -2,9811 -9,9811 -17,9811 -1,9811 -5,9811 9,0189 9,0189 0,0000

8,8871 100,3777 48,7362 64,3022 24,8117 8,8871 3,9249 81,3400 256,6041 1,0381 4,0758 15,8494 35,7739 1,0381 36,2268 100,3777 9,1136 81,3400 195,4721 48,7362 169,4909 100,3777 8,8871 99,6230 323,3211 3,9249 35,7739 81,3400 81,3400 6313,9623

-19,4617 65,4062 52,1609 36,3119 12,3119 13,3307 2,9156 31,8213 120,5949 -2,5183 11,1609 5,8590 44,6892 -1,4995 -20,8957 65,406 4,6137 49,8590 118,4439 24,2364 84,9911 85,4439 -22,4429 64,5949 188,2930 0,9345 8,8024 40,8402 -4,2542 3159,9434

DATA GABUNGAN KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL

ccii

(X - X)^2 EKSPERIMEN KONTROL TOTAL A 3687,44 B 3696,89 4302,666667 3128,415094 7431,081761 F (obs) 0,54

(X - X)(Y - Y) 4656,777778 3159,943396 7816,721174 F(0,05;1,210) 6,63

(Y - Y)^2 5605,296296 6313,962264 11919,25856 Keputusan Ho Diterima

Perhitungan untuk Uji Homogenitas Model Regresi (6). Hipotesis H0 : kedua model regresi sejajar H1 : kedua model regresi tidak sejajar (7). Derajat signifikan = 0,05 (8). Statistik Uji
B-A (k - 1) F= A (N - 2k)

(9). Komputasi: Sebelum dilakukan perhitungan uji F, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari:

A =

k nj (Yij - Y) 2 j=1 i =1

2 nj i1(Yij - Y)(X ij - X) = nj 2 (X ij - X) i =1

4656,777778 2 3159,943396 2 5605,296296 + 6313,962264 4302,666667 3128,415094

= 3687,44

cciii

B =

k nj Yij - Yj X ij - X j k nj 2 j =1 i =1 Yij - Yj - k nj 2 j =1 i =1 X ij - X j

)(

j =1 i =1

= 11919,25856 = 3696,89
B-A (k - 1) A (N - 2k)

7816,721174 2 7431,081761

Fobs=

3696,89 - 3687,44 2 -1 3687,44 214 - 4

= 0,54 (10). Daerah kritik

F(0,05;1,210) = 6,63 DK = {F | Fobs > F(,k-1,N-2k)} = {F | Fobs > 6,63} (11). Keputusan uji

H0 diterima karena Fobs berada diluar daerah kritik. (12). Kesimpulan:

Berarti kedua model regresi sejajar

cciv

Lampiran D.12.

DATA UNTUK MENENTUKAN UJI ANAKOVA


KELOMPOK EKSPERIMEN Pos X^2 Y^2 XY test (Y) 58 1156 3364 1972 58 1369 3364 2146 58 1296 3364 2088 42 361 1764 798 49 784 2401 1372 59 1024 3481 1888 57 1089 3249 1881 48 676 2304 1248 59 1444 3481 2242 48 576 2304 1152 57 1225 3249 1995 59 1369 3481 2183 59 1225 3481 2065 60 1521 3600 2340 60 1089 3600 1980 42 576 1764 1008 51 900 2601 1530 60 1521 3600 2340 54 841 2916 1566 51 576 2601 1224 61 1296 3721 2196 45 625 2025 1125 56 1024 3136 1792 46 484 2116 1012 44 400 1936 880 61 1521 3721 2379 61 1156 3721 2074 42 361 1764 798 61 1225 3721 2135 49 529 2401 1127 41 361 1681 779 51 784 2601 1428 62 1444 3844 2356 43 576 1849 1032 47 729 2209 1269 45 484 2025 990 42 441 1764 882 54 961 2916 1674 62 1296 3844 2232 62 1600 3844 2480 KELOMPOK KONTROL Pos X^2 Y^2 test (Y) 51 1156 2601 56 900 3136 50 1024 2500 46 625 2116 31 400 961 35 529 1225 36 529 1296 43 729 1849 37 1369 1369 52 1369 2704 50 1024 2500 41 676 1681 52 1024 2704 46 961 2116 50 841 2500 36 1089 1296 50 1521 2500 46 784 2116 52 1369 2704 50 1444 2500 65 1521 4225 40 625 1600 50 1024 2500 40 841 1600 54 900 2916 40 900 1600 37 1369 1369 42 841 1764 31 361 961 59 1296 3481 36 529 1296 40 676 1600 49 729 2401 50 1225 2500 30 361 900 40 676 1600 45 529 2025 50 784 2500 57 1156 3249 40 529 1600 JUMLAH XY 1734 1680 1600 1150 620 805 828 1161 1369 1924 1600 1066 1664 1426 1450 1188 1950 1288 1924 1900 2535 1000 1600 1160 1620 1200 1369 1218 589 2124 828 1040 1323 1750 570 1040 1035 1400 1938 920 X

NO RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Pre test (X) 34 37 36 19 28 32 33 26 38 24 35 37 35 39 33 24 30 39 29 24 36 25 32 22 20 39 34 19 35 23 19 28 38 24 27 22 21 31 36 40

Pre test (X) 34 30 32 25 20 23 23 27 37 37 32 26 32 31 29 33 39 28 37 38 39 25 32 29 30 30 37 29 19 36 23 26 27 35 19 26 23 28 34 23

ccv

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

30 35 22 27 22 27 25 32 27 23 28 40 20 27 27 36 26 26 26 34 21 37 38 20 39 37 30 38 39 30 38 31 29 33 25 40 24 29 30 32 21 28 38 37 40 24 26 37

56 62 47 54 43 54 46 54 47 50 52 62 43 52 46 57 48 45 50 56 43 63 63 41 63 63 54 63 64 54 64 57 55 55 50 64 50 52 55 57 42 53 64 64 64 49 46 65

900 1225 484 729 484 729 625 1024 729 529 784 1600 400 729 729 1296 676 676 676 1156 441 1369 1444 400 1521 1369 900 1444 1521 900 1444 961 841 1089 625 1600 576 841 900 1024 441 784 1444 1369 1600 576 676 1369

3136 3844 2209 2916 1849 2916 2116 2916 2209 2500 2704 3844 1849 2704 2116 3249 2304 2025 2500 3136 1849 3969 3969 1681 3969 3969 2916 3969 4096 2916 4096 3249 3025 3025 2500 4096 2500 2704 3025 3249 1764 2809 4096 4096 4096 2401 2116 4225

1680 2170 1034 1458 946 1458 1150 1728 1269 1150 1456 2480 860 1404 1242 2052 1248 1170 1300 1904 903 2331 2394 820 2457 2331 1620 2394 2496 1620 2432 1767 1595 1815 1250 2560 1200 1508 1650 1824 882 1484 2432 2368 2560 1176 1196 2405

39 30 29 26 28 33 21 31 26 22 23 29 37 32 28 31 36 22 28 20 36 20 28 24 39 31 32 25 37 32 32 35 27 25 24 27 30 36 36 22 34 27 25 28 33 37 27 35

63 40 49 41 44 53 39 50 42 41 48 43 39 48 44 49 57 33 40 49 49 31 45 47 52 50 50 41 56 50 52 56 40 41 39 48 50 43 56 39 54 41 43 44 55 62 47 48

1521 900 841 676 784 1089 441 961 676 484 529 841 1369 1024 784 961 1296 484 784 400 1296 400 784 576 1521 961 1024 625 1369 1024 1024 1225 729 625 576 729 900 1296 1296 484 1156 729 625 784 1089 1369 729 1225

3969 1600 2401 1681 1936 2809 1521 2500 1764 1681 2304 1849 1521 2304 1936 2401 3249 1089 1600 2401 2401 961 2025 2209 2704 2500 2500 1681 3136 2500 2704 3136 1600 1681 1521 2304 2500 1849 3136 1521 2916 1681 1849 1936 3025 3844 2209 2304

2457 1200 1421 1066 1232 1749 819 1550 1092 902 1104 1247 1443 1536 1232 1519 2052 726 1120 980 1764 620 1260 1128 2028 1550 1600 1025 2072 1600 1664 1960 1080 1025 936 1296 1500 1548 2016 858 1836 1107 1075 1232 1815 2294 1269 1680

ccvi

89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 JUMLAH

20 27 40 22 31 37 24 23 23 23 34 31 38 23 27 25 29 30 27 40 3228

42 53 65 41 53 57 43 48 46 44 55 56 65 50 50 48 50 53 49 65 5758

400 729 1600 484 961 1369 576 529 529 529 1156 961 1444 529 729 625 841 900 729 1600 100784

1764 2809 4225 1681 2809 3249 1849 2304 2116 1936 3025 3136 4225 2500 2500 2304 2500 2809 2401 4225 312592

840 1431 2600 902 1643 2109 1032 1104 1058 1012 1870 1736 2470 1150 1350 1200 1450 1590 1323 2600 176757

28 22 28 26 36 31 35 21 26 36 38 37 23 19 29 28 34 29

42 40 47 52 56 49 55 32 39 59 56 43 36 28 44 40 55 55

784 484 784 676 1296 961 1225 441 676 1296 1444 1369 529 361 841 784 1156 841

1764 1600 2209 2704 3136 2401 3025 1024 1521 3481 3136 1849 1296 784 1936 1600 3025 3025

1176 880 1316 1352 2016 1519 1925 672 1014 2124 2128 1591 828 532 1276 1120 1870 1595

3124

4874

95198

230426

146805

6352

10632

Txx Tyy Txy Pxx Pyy Pxy Exx Eyy Exy J'E Total JE Dalam Perlakuan J'E Antara Perlakuan dk pembilang dk penyebut P E F(obs) F(0,05;1,211) Keputusan

7440,393 14796,39 7980,393 9,310762 2877,134 163,6713 7431,082 11919,26 7816,721 6236,809 3696,885 2539,923 1 211 2539,923 17,52078 144,9663 3,84 H0 ditolak

Perhitungan Untuk Uji Statistik Anakova

ccvii

f)

Hipotesis

H0 = kedua perlakuan memberikan efek yang sama H1 = kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda g) Derajat signifikansi 0,05 h) Statistik uji
F(obs) = P E

i)

Komputasi:

Sebelum dilakukan perhitungan uji F, perlu dicari terlebih dahulu nilai dari: Txx =
X
2 eks

+ X

2 kon

( X eks + X kon ) 2 N 6352 2 214

= 100784 + 95198 = 7440,393 Tyy =


2 2 Yeks + Ykon -

( Yeks + Ykon ) 2 N

10632 2 312592 + 230426 214

= 14796,39 Txy =
XYeks + XYkon ( X eks + X kon ) ( Yeks + Ykon ) N

= 17657 + 146805 = 7980,393 Pxx =

6352 10632 214

( X eks ) 2 ( X kon ) 2 ( X eks + X kon ) 2 + n eks n kon N

ccviii

3228 2 3124 2 6352 2 + 108 106 214

= 9,310762 Pyy =
( Yeks ) 2 ( Ykon ) 2 ( Yeks + Ykon ) 2 + n eks n kon N 5758 2 4874 2 10632 2 + 108 106 214

= 2877,134 Pxy =

( X eks )( Yeks ) ( X kon )( Ykon ) ( X eks + X kon )( Yeks + Ykon ) + n eks n kon N
=
3228 5758 3124 4874 6352 10632 + 108 106 214

= 163,6713 Exx = Txx - Pxx = 7440,393 9,310762 = 7431,082 Eyy = Tyy Pyy = 14796,39 2877,134 = 11919,26 Exy = Txy Pxy = 7980,393 163,6713 = 7816,721

ccix

J total

' E

Tyy -

(Txy ) 2 Txx

= 14796,39 = 6236,809
J E dalam perlakuan =

7980,393 2 7440,393

E yy -

(E xy ) 2 E xx

= 11919,26 = 3696,885
J 'E antara perlakuan =

7816,7212 7431,082

J 'E total - J E dalam perlakuan

= 6236,809 - 3696,885 = 2539,923 dk pembilang dk penyebut P = = a1 = 21 = 1 = N a 1 = 214 2 1 = 211

J 'E antara perlakuan 2539,923 = = 2539,923 dk pembilang 1 J E dalam perlakuan dk penyebut


P E

3696,885 = 17,52078 211

F(obs)

= j)

2539,923 = 144,9663 17,52078

Daerah kritik

F(0,05;1,211) = 3,84

ccx

DK

= { F | F(obs) < F(;a-1,N-a-1)} = { F | F(obs) < 3,84}

k) Keputusan uji H0 ditolak, karena F(obs) ada di luar daerah kritik. l) Kesimpulan:

Kedua perlakuan memberikan efek yang berbeda.

Lampiran D.13.
DATA UNTUK MENENTUKAN PEMBELAJARAN MANA YANG LEBIH BAIK ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL KELOMPOK EKSPERIMEN Pretest (X) 34 37 36 19 28 32 33 26 38 24 35 37 35 39 33 24 30 39 29 24 36 25 Postest (Y) 58 58 58 42 49 59 57 48 59 48 57 59 59 60 60 42 51 60 54 51 61 45

NO RESPONDEN

KELOMPOK KONTROL Pretest (X) 34 30 32 25 20 23 23 27 37 37 32 26 32 31 29 33 39 28 37 38 39 25 Postest (Y) 51 56 50 46 31 35 36 43 37 52 50 41 52 46 50 36 50 46 52 50 65 40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

ccxi

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70

32 22 20 39 34 19 35 23 19 28 38 24 27 22 21 31 36 40 30 35 22 27 22 27 25 32 27 23 28 40 20 27 27 36 26 26 26 34 21 37 38 20 39 37 30 38 39 30

56 46 44 61 61 42 61 49 41 51 62 43 47 45 42 54 62 62 56 62 47 54 43 54 46 54 47 50 52 62 43 52 46 57 48 45 50 56 43 63 63 41 63 63 54 63 64 54

32 29 30 30 37 29 19 36 23 26 27 35 19 26 23 28 34 23 39 30 29 26 28 33 21 31 26 22 23 29 37 32 28 31 36 22 28 20 36 20 28 24 39 31 32 25 37 32

50 40 54 40 37 42 31 59 36 40 49 50 30 40 45 50 57 40 63 40 49 41 44 53 39 50 42 41 48 43 39 48 44 49 57 33 40 49 49 31 45 47 52 50 50 41 56 50

ccxii

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 JUMLAH b (rata-rata) X (rata-rata X keseluruhan) KELOMPOK EKSPERIMEN Yi (rata-rata Y eksperimen) Xi (rata-rata X eksperimen) Y (Dikoreksi)

38 31 29 33 25 40 24 29 30 32 21 28 38 37 40 24 26 37 20 27 40 22 31 37 24 23 23 23 34 31 38 23 27 25 29 30 27 40 3228 1,046189213 29,68224299

64 57 55 55 50 64 50 52 55 57 42 53 64 64 64 49 46 65 42 53 65 41 53 57 43 48 46 44 55 56 65 50 50 48 50 53 49 65 5758

32 35 27 25 24 27 30 36 36 22 34 27 25 28 33 37 27 35 28 22 28 26 36 31 35 21 26 36 38 37 23 19 29 28 34 29

52 56 40 41 39 48 50 43 56 39 54 41 43 44 55 62 47 48 42 40 47 52 56 49 55 32 39 59 56 43 36 28 44 40 55 55

3124

4874

53,31481481 29,88888889 53,09862411

ccxiii

KELOMPOK KONTROL Yj (rata-rata Y kontrol) Xj (rata-rata X kontrol) Y (Dikoreksi)

45,98113208 29,47169811 46,20140186

Perhitungan untuk Uji Lanjut Anakova b(rata-rata) =


b eks + b kon 2

1,08 + 1,01 = 1,046189213 2


X eks + X kon N

X total

3228 + 3124 = 29,68224299 214

Perhitungan untuk menentukan Ydikoreksi kelompok eksperimen


Yeks

Yeks n eks
5758 = 53,31481481 108

X eks

X eks n eks
3228 = 29,88888889 108
Yeks - b(rata-rata) ( X eks - X total )

=
Ydikoreksi

= 53,31481481-1,046189213(29,88888889-29,68224299) = 53,09862411

ccxiv

Perhitungan untuk menentukan Ydikoreksi kelompok kontrol


Ykon

Ykon n kon
4874 = 45,98113208 106

X kon

X kon n kon
3124 = 29,47169811 106
Ykon - b(rata-rata) ( X kon - X total )

=
Ydikoreksi

= 45,98113208-1,046189213(29,47169811-29,68224299) = 46,20140186

ccxv

Lampiran E.4.

DAFTAR NAMA VALIDATOR PERANGKAT PEMBELAJARAN NO 1 NAMA VALIDATOR Ester Patricia, M. Psi KETERANGAN Pembimbing kumon Jl. Sawo

Barat Madiun sekaligus dosen UBAYA Surabaya 2 Evi Pramesta Iskandar, S. Pd. Staf Pembimbing Kumon Jl. Sawo Barat Madiun sekaligus guru

bidang study matematika SMA Caruban 3 Sri Harmastuti, M. Pd. Guru bidang study matematika MAN Ngawi

DAFTAR NAMA PENGAMAT DAN GURU MITRA NO 1 NAMA Drs. H. Yasin, M. Ag KETERANGAN Pengamat kegiatan guru mengelola pembelajaran 2 Masun Azali Amrullah, M. Ag Pengamat kegiatan siswa kelas uji coba 3 Anwar Habibi, S. Pd. Guru Mitra

ccxvi

Lampiran E.5.

DAFTAR NAMA SISWA SUBYEK PENGAMATAN NO 1 2 3 NAMA SISWA Shofiatul Ummah Didik Santoso Ummi Masruroh KETERANGAN Kelompok Atas Kelompok Tengah Kelompok Bawah

DAFTAR NAMA SISWA PENGUJI KETERBACAAN NO 1 2 3 NAMA SISWA Farikah Hanum Siti Imaatur Rosidah Risnanto Dwi Putra KETERANGAN Kelompok Atas Kelompok Tengah Kelompok Bawah

ccxvii

You might also like