You are on page 1of 2

KARSINOMA HATI KARSINOMA HEPATOSELULER ( HCC ) merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian

juga dengan karsinoma FIBROLAMELAR dan HEPATOBLASTOMA. Tumor ganas hati lainnya adalah KOLANGIOKARSINOMA ( CC ) dan SITOADENOKARSINOMA berasal dari sel epitel bilier. Sedangkan ANGIOSARKOMA dan LEIOMIOSARKOMA berasal dari sel mesenkim. Dari seluruh tumor ganas yang pernah didiagnosis HCC 85 %, CC 10% dan 5% tumor jenis lainnya. EPIDEMIOLOGI HCC meliputi 5,6 % dari seluruh kasus kanker pada manusia, urutan ketiga setelah kanker kolorektal dan kanker lambun. Tingkat kematian HCC sangat tinggi. Tingkat kekerapan tertinggi tercatat di Asia Timur dan Tenggara serta di Afrika tengah. HCC jarang ditemukan pada usia muda kecuali di daerah endemik infeksi HBV serta banyak terjadi transmisi HBV perinatal. HCC laki-laki lebih banyak dibandingkan kasus HCC perempuan. Di wilayah dengan kekerapan HCC yang tinggi rasio kasus laki-laki dan perempuan dapat sampai delapan berbanding satu. Masih belum jelas apakah hal ini desebabkan oleh rentannya laki-laki terhadap timbulnya tumor, atau karena laki-laki lebih banyak terpajam oleh faktor resiko HCC seperti virus hepatitis dan alkohol.

Beberapa faktor terjadinya HCC : 1. VIRUS HBV Hubungan antara infeksi kronik HBV dengan timbulnya HCC terbukti kuat, baik secara epidemiologik, klinis maupun eksperimental. Sebagian besar wilayah yang hiperendemik HBV menunjukan angka kekerapan HCC yang tinggi. Di taiwan pengidap kronis infeksi HBV mempunyai risiko untuk terjadinya HCC 102 kali lebih tinggi dari pada risiko bagi yang bukan pengidap. Karsinogenisitas HBV terhadap hati mungkin terjadi melalui proses infalamasi kronik, peningkatan proliferasi hepatosit, integrasi HBV DNA ke dalam DNA sel pejamu, dan aktivitas protein spesifik-HBV berinteraksi dengan gen hati. Pada dasarnya, perubahan hepatosit dari kondisi inaktif menjadi sel yang aktif bereplikasi menentukan tingkat karsinogenesis hati. Siklus sel dapat diaktifkan secara tidak langsung oleh kompensasi proliferatif merespon nekroinflamasi sel hati. Atau akibat dipicu oleh ekspresi yang berlebihan suatu atau beberapa gen yang berubah akibat HBV. Koinsidensi infeksi HBV dengan pajanan agen onkogenik lain seperti aflatoksin dapat menyebabkan terjadinya HCC tanpa melalui sirosis hati. Transaktifasi beberapa promotor seluler atau viral tertentu oleh gen-x HBV (HBx) dapat mengakibatkan terjadinya HCC, mungkin karena terjadinya akumulasi protein yang di sandi HBx mampu menyebabkan akselerasi

proliferasi hepatosit. Dalam hal ini proliferasi berlebihan hepatosit oleh HBx melampaui mekanisme protektif dari apoptosis sel 2. Sirosis Hati Sirosis Hati merupakan faktor risiko utama HCC di dunia dan melatar belakangi 80% kasus HCC. Setiap tahun 3-5 % dari pasien SH akan menderita HCC, dan HCC merupakan penyebab utama kematian pada SH. Otopsi dari pasien SH 20-80 % di antaranya telah menderita HCC. Prediktor utama HCC pada SH adalah jenis kelamin lakilaki, peningkatan alfa feto protein (AFP) serum, beratnya dan tingginya aktivitas proliferasi sel hati. 3. Alfatoksin Alfatoksin B1 (AFB1) merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh jamur Aspergillus . dari hasi percobaan alfatoksin B1 bersifat karsinogen. Salah satu hepato karsinogenesisnyanya adalah kemampuan AFB1 menginduksi mutasi pada kodon 249 dari gen supresor tumor p53. 4. Obesitas Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk non-alcoholic fatty liver disease yang dapat berkembang menjadi sirosis hati dan kemudian dapat berlanjut menjadi HCC. 5. Diabetes Melitus Dm merupakan faktor risiko penyakit hati kronik maupun untuk HCC melalui terjadinya perlemakan hati dan steatohepatitis alkohol (NASH). DM dihubungkan dengan peningkatan kadar insulin dan IGFs yang merupakan faktor promotif potensial untuk kanker. 6. alkohol

You might also like