You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM WIRELESS COMMUNICATION

IMPLEMENTASI TOPOLOGI POINT TO MULTI POINT DENGAN MIKROTIK RB433 PADA JARINGAN WLAN

Disusun Oleh :

REZA NOVA CAHYAR M3110124 TEKNIK INFORMATIKA C 2010

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA 2012

A. JUDUL PRAKTIKUM IMPLEMENTASI TOPOLOGI POINT TO MULTI POINT DENGAN MIKROTIK RB433 PADA JARINGAN WLAN

B. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa dapat memahami topologi komunikasi wireless point to multi point. Mahasiswa dapat mengimplementasikan jaringan point to multi point pada jaringan WLAN dengan Mikrotik RB433. C. ALAT DAN BAHAN

1. Mikrotik RB433. 2. Personal Computer. 3. Kabel UTP cat5e 4. Tang Cramping. 5. RJ45. 6. Alat pendukung dalam instalasi jaringan wireless.
D. DASAR TEORI Mengenal Jaringan wireless Jaringan tanpa kabel atau yang d sebut dengan wireless kini telah maju karena dengan menggunakan wireless kita dapat mengakses internet di mana saja asal kan di tempat kita berada terdapat BTS. dengan jaringan wireless kita dengan mudah menggunakanya sebab kita tidak usah repot-repot menggunakan kabel yang panjang untuk dapat menggakses internet. Wireless mempermudah kita dalam segala hal, wireless ini secara topologi terbagi menjadi 2 macam yaitu point to point & point-to-multipoint. 1. Point to Point Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst.

Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada penghalang di antaranya). Boleh ada penghalang di antaranya tetapi tidak boleh masuk dalam area Jarijari pertama Fresnel Zone (Fresnel Zone 1). Cara perhitungan Fresnel Zone, untuk tinggi penghalang dan jarak dua antena dapat dilakukan diDaya yang digunakan juga harus di sesuaikan, harus ada cadangan power jika

terjadi hujan dan redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan antara 2 titik dengan jarak tertentu disebut Link Budget. Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya digunakan untuk jaringan

backbone/trunk atau jaringan akses berkecepatan tinggi. 2. Point-to-Multipoint Secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama dengan point-topoint. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line Of Sight). Teknologi yang digunakan adalah OFDM (orthogonal Frequency Division Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal yg datang dari berbagai arah pantulan sampai di sisi penerima dibuat saling memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada penghalang maka jangkauannya akan lebih jauh. Teknologi wirelss masa depan adalah WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) yang memungkinkan BTS dapat berkomunikasi dengan berbagai remote/client yang berbeda merk / Multivendor, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ditujukan untuk membentuk wireless Metropolitan Area Network(MAN).

Untuk informasi lebih lanjut tentang WiMax dapat di lihat di : dan Untuk coverage area jaringan point-to-multipoint bergantung pada besar kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station) pada saat pengaturan awal (commissioning). Di dalam dunia wireless ada 3 hal yang mempengaruhi jarak jangkau dengan suatu aturan sebagai berikut: 1. Power Semakin besar daya, semakin jauh jaraknya. Tetapi daya yang besar sangattidak baik, terutama bagi kesehatan tubuh. 2. Frekuensi Semakin besar frekuensi jaraknya semakin pendek. Tetapi frekuensi ini udah ada slotnya 2,4 GHz, 5 GHz, dst, jadi tidak bisa juga di atur-atur. 3. Alat yang digunakan Misalnya penguatan antena, loss pada kabel, sensifitas penerima. Saat ini sudah ada teknologi terbaru dalam Wireless yaitu Wi-Max (worldwide interoperability for microwave access) yang menggunakan standar baru nirkabel IEEE

802.16 dengan kecepatan 11 mega byte (MB) per detik. Wi-Max bisa melayani akses internet nirkabel hingga sejauh 50 kilometer. Untuk Wi-fi jarak yang bisa diambil hanya berkisar 1 km, kalau mau ditambah berarti memerlukan upgrade teknologi radionya. teknologi ini menggunakan 2 gelombang radio.teknologi ini bisa dipakai dengan frekuensi berbeda. Sesuai dengan kondisi dan peraturan pemakaian frekuensi di negara pemakainya. Caranya juga sama : Bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wireless yaitu Adhoc dimana 1 PC terhubung dengan 1 PC dengan saling terhubung berdasarkan nama SSID (Service Set IDentifier). SSID sendiri tidak lain nama sebuah computer yang memiliki card, USB atau perangkat wireless dan masing masing perangkat harus diberikan sebuah nama tersendiri sebagai identitas. Sistem Adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu computer dihubungkan ke 1 computer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 computer ke 1 computer lainnya dengan mengunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB. Jadi terdapat 2 computer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/computer. Kedua jaringan paling umum dan lebih mudah saat ini dengan sistem Access point dengan bentuk PCI card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi Access point untuk melakukan broadcast ke beberapa computer client pada jarak radius tertentu.

E. LANGKAH KERJA DAN PEMBAHASAN Kita buka terlebih dahulu aplikasi winbox yang ada pada computer. Jika sebelumnya telah ada settingan pada winbox, kita reset konfigurasinya. Kemudian kita masuk kembali ke dalam winbox setelah reset konfigurasi selesai. Mikrotik yang kita gunakan praktikum ini tidak hanya sekedar mikrotik yang kita gunakan pada setting jaringan LAN sebuah lab / tempat. Mikrotik RB433 disini bisa juga digunakan sebagai Access Point (AP Router). Tampilan awal menu interface saat kita masuk mikrotik adalah sebagai berikut.

Jika pada mikrotik non-wireless nama wireless wlan1 tidak aktif. Tapi saat mikrotik RB433 ini kita kondisikan sebagai access point maka nama interface tersebut aktif. Ether 3 adalah interface yang mengarah langsung ke internet / sumber jaringan internet dan wlan1 adalah interface yang nanti mengarah ke local area. Kita setting konfigurasi dari interface ether3 dan wlan1.

Ganti nama dari interface sesuai dengan keinginan kita. Usahakan dalam pemberian nama interface sesuai dengan fungsi dari interface tersebut agar mudah kita kenali. Masuk pada tab menu wireless seperti gambar dibawah ini.

Setiing mode wlan1 dengan ap bridge. Ini berarti mikrotik yang kita kondisikan sebagai access point nantinya dapat diakses oleh banyak user yang ada dalam local area kita. Selanjutnya kita setting ip address dari kedua interface.

Sesuaikan ip address untuk ether3 dengan 1 network dari ip address public, dalam praktikum kali ini kita ikut dalam ip public labkom FMIPA UNS, yaitu 192.168.7.1. kemudian

untuk wlan1 kita setting untuk network kita, yaitu 191.168.28.1. Berarti user-user yang akan mengakses internet melalui mikrotik kita nantinya harus 1 network dengan jaringan kita.

Langkah selanjutnya kita setting NAT. Masuk pada bagian IP >> firewall >> NAT.

Out interfacenya kita arahkan ke ether 3 karena koneksi internet kita dapatkan dari public melalui ether 3. Kemudian masuk pada bagian action. Pada kotak pilihan action kita pilih action masquerade.

Tidak lupa juga kita tambahkan settingan untuk ip DNSnya. Masuk pada bagian IP >> DNS. Klik tombol settings. Kita gunakan ip DNS google.

Setelah semua settingan sudah benar dan komputer kita pun sudah dapat terkoneksi dengan internet selanjutnya kita coba lakukan port forwarding. Disini kita bisa mengalihkan tujuan dari suatu komputer ke suatu ip address dan tujuan port tertentu ke ip address dan tujuan port yang berbeda. Berikut dibawah ini langkah men-settingnya.

Kemudian masuk pada bagian IP >> Routes. Disini kita akan tambahkan IP defaultnya, yaitu 0.0.0.0/0 dengan gatewaynya dari ip public labkom.

Semua settingan pada mikrotik telah selesai, saatnya kita setting ip address pada computer kita sesuai dengan network dari ip address yang digunakan oleh mikrotik kita.

Network dari mikrotik kita adalah 191.168.28.1 maka ip address yang kita pasang pada computer kita berbeda dengan mikrotik kita. Misalkan saja kita gunakan 191.168.28.3. Setting ip DNS sesuai dengan yang telah kita setting pada mikrotik. Lewat cmd pada computer kita mencoba ping ip address jaringan local area kita terlebih dahulu.

Dari gambar diatas berarti computer kita telah terkoneksi dengan network local area mikrotik kita. Kemudian kita coba apakah computer kita ini sudah dapat mengakses ip public.

Computer kita telah terkoneksi dengan public internet. Bisa kita coba lakukan browsing pada web browser. Kemudian kita akan melakukan 1 langkah terakhir dalam membangun acces point ini, yaitu setting DHCP server. DHCP Server disini nantinya akan menyediakan ip address sesuai dengan network yang digunakan access point ini. Jadi nantinya user tidak perlu setting ip address pad computer masing-masing secara manual. Seperti yang kita lakukan pada gambar dibawah ini.

Ip address yang akan kita dapatkan untuk computer kita nantinya akan secara otomatis ada pada computer kita saat kita mengakses sebuah access point pada sebuah jaringan local wirelessnya. Tetapi sebelum itu pada mikrotik perlu kita setting DHCP Server terlebih dahulu, berikut adalah langkah-langkahnya. Masuk pada bagian IP >> DHCP Server, klik DHCP setup.

Pilih interface DHCP Server sesuai dengan wlan yang telah kita setting, yaitu wlan1 lalu klik next.

DHCP address space adalah space network dari ip address yang digunakan pada mikrotik kita. Ip address wlan1 kita adalah 191.168.28.1 berarti networknya adalah 191.168.28.0/24.

Kita isikan gateway DHCP Servernya, ip yang digunakan adalah ip address dari mikrotik / access point.

Gambar diatas adalah range / space ip address kosong yang nantinya bisa digunakan user untuk komputernya. Selanjutnya klik next lalu kita isikan pula ip DNS-nya.

Lease time disini merupakan batasan waktu penggunaan ip address yang tadi telah disediakan oleh access point. Jika batasan waktu telah habis maka user harus kembali request ip address kembali pada access point.

F. KESIMPULAN PRAKTIKUM Mode AP Bridge pada settingan interface wlan1 digunakan untuk komunikasi point to multi point sedangkan mode bridge untuk komunikasi point to point. Pada settingan jaringan wireless ada beberapa pilihan channel yang bisa kita gunakan. Dan setiap access point yang ada pada sebuah area yang sama dapat menggunakan channel yang berbeda agar tidak menggangu antar access point. Tipe perangkat yang kita gunakan untuk membangun jaringan wireless dapat mempengaruhi kinerja dari jaringan.

G. TUGAS PRAKTIKUM 1. Alignment only Feature untuk posisi link wireless, pada mode alignment-only interface akanmendengar paket yang dikirim pada sebuah AP dengan frekuensi dan chanel yang sama.Audio = sinyal strenght berdasarkan bunyi beeper diset max , maka frekuensi beepernya diset tinggi.Jika mengaktifkan interface aligment-only makasecara otomatis merubah interface mode dari station,AP menjadi alignment-only. 2. Ap Bridge Point to multipoint, membuat banyak client dapat terhubung karenanya. 3. Bridge Bersifat point to point artinya hanya satu client saja yang dapat terhubung dengan wireless. 4. Nstreeme dual slave interface ini memungkinkan untuk digunakan dalam nstreme dual setup. 5. Station Mencari dan terhubung ke AP yang diterima. 6. Station bridge Mencari dan terhubung ke AP yang diterima. 7. Station pseudobridge Mencari dan terhubung ke AP yang diterima, melakukan MAC address translation dari semua lalu lintas. Memungkinkan antarmuka untuk dijembatani. 8. Station pseudobridge clone Mencari dan terhubung ke AP yang diterima, melakukan MAC address translation dari semua lalu lintas. Memungkinkan antarmuka untuk dijembatani serta menggunakan stasiun-jembatan-clone-mac alamat untuk terhubung ke AP. 9. Station wds Merupakan cara terbaik untuk interkoneksi banyakakses point dalam satu wilayah. Sehingga semuauser dapat bergerak tanpa terputus koneksinya, terdiri dari banyak akses point. Menggunakan topologi Mesh.

You might also like