You are on page 1of 26

Resume UKT Advance

Akuntansi Keuangan Lanjutan

Disponsori oleh:

Tim Sukses UKT 2006 Ketua Tim: Pujo Hariyanto, Editor: Arif Ismail, Herudi Kandau, Ihwan Sururi; Kontributor: 3A: Bayu, Kusuma; 3B: Faizal, Arum; 3C: Aini, Marissa; 3D: Fadhol, Kahlil; 3E: Agung, Nisa; 3F: Anis, Dedy; 3G: Andy, Galuh; 3H: Asil, Heru; 3I: Afid, Wulan; 3J: Arifin, Sapto. 1

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance

BUSINESS COMBINATION
A. Gambaran Penggabungan Usaha Definisi penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Alasan penggabungan usaha: 1. Manfaat biaya 2. Resiko lebih rendah 3. Berkurangnya penundaan operasi 4. Mencegah pengambilalihan 5. Akuisisi harta tak berwujud Jenis penggabungan usaha: 1. Akuisisi Perusahaan pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, dengan memberi aktiva tertentu, mengakui kewajiban, atau mengeluarkan saham. 2. Penyatuan kepentingan (Uniting of Interest) Perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh aktiva neto dan operasi perusahaan dan memikul bersama segala resiko dan manfaat entitas gabungan. Sifat penggabungan usaha: 1. Integrasi horizontal Penggabungan usaha dalam lini usaha/pasar yang sama 2. Integrasi vertikal Penggabungan usaha dengan operasi yang berbeda, tetapi masih berhubungan dalam urutan prosesnya, seperi tahapan produksi dan/atau distribusi. 3. Konglomerasi Penggabungan usaha yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Bentuk penggabungan usaha: 1. Merger Salah satu perusahaan mengambil alih semua operasi dari perusahaan lainnya, dan perusahaan yang operasinya diambil alih dibubarkan. 2. Konsolidasi Adanya pembentukan perusahaan baru yang mengambil alih aktiva dari dua/lebih entitas terpisah. Entitas terpisah itu kemudian dibubarkan. 3. Akuisisi saham Perusahaan pengakuisisi mengakuisisi saham berhak suara dari perusahaan lain dan kedua perusahaan itu tetap beroperasi sebagai entitas terpisah. Timbul hubungan induk-anak pada perusahaan yang terlibat. Usaha yang awalnya terpisah menjadi satu entitas ketika dikelola manajemen tunggal. Pengendalian terhadap suatu entitas usaha terbentuk dalam penggabungan usaha, dimana: 1. Satu/lebih perusahaan menjadi perusahaan anak Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perushaaan lain memperoleh hak mayoritas (>50%) atas saham berhak suara yang beredar. Perusahaan yang digabung tetap memiliki identitas dan catatan akuntansi yang terpisah sekalipun telah menjadi satu entitas untuk pelaporannya. 2. Satu perusahaan mentransfer aktiva bersihnya pada perusahaan lain. 3. Setiap perusahaan mebntrasfer aktiva bersihnya pada perusahaaan baru yang dibentuk.

B. Metode Akuntansi Penggabungan Usaha: Pooling of Interest Method


Diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relative tetap tidak berubah pada entitas yang baru. Prosedur akuntansinya: 1. Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku saat diadakan penggabungan. 2. Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang digabung adalah sebesar jumlah modal (meliputi modal saham, agio saham, dan laba ditahan) perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih (total aktiva dikurangi total hutang) milik perusahaan yang digabung.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance 3. Bila terdapat selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang diterbitkan ditambah kompensasi pembelian lainnya dengan aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan penyesuaian modal yang akan bergabung.

Jurnalnya secara umum: (PT P = Parent, PT S = Subsidiary) Investment in PT S (Dr.) Common Stock Retained Earnings Atau Investment in PT S Common Stock Additional PIC Common Stock Retained Earnings Atau Investment in PT S Additional PIC Common Stock Common Stock Retained Earnings (Dr.)

(Cr.) (Cr.)

(Cr.) (Cr.) (Cr.) (Dr.) (Dr.) (Cr.) (Cr.)

Untuk perusahaan yang sudah memiliki investasi sebelumnya, maka nilai investasi yang dimiliki sebelum diadakan penggabungan dihapus terlebih dahulu. Jurnalnya: Investment in PT S (Dr.) Common Stock (Cr.) Additional PIC Common Stock (Cr.) Retained Earnings (Cr.) Investment in PT S (Cr.) Kemudian PT P membuat jurnal penerimaan aktiva PT S: Assets (Dr.) Investment in PT S

(Cr.)

C. Metode Akuntansi Penggabungan Usaha: Purchase Method


Penggabungan usaha merupakan suatu transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan lain yang bergabung. Setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun. Faktor yang diperhitungkan dalam mengestimasi masa manfaat goodwill: 1. Ramalan umur bisnis atau industri yang berkaitan. 2. Pengaruh keusangan produk, perubahan dalam permintaan, dan faktor ekonomi lainnya. 3. Ekspetasi sisa kerja para manajer, atau kelompok karyawan yang menjalani tugas penting. 4. Antisipasi tindakan pesaing atau calon pesaing. Penggunaan metode akuntansi yang berbeda-beda oleh tiap perusahaan bukan merupakan faktor relevan dalam mempertanggungjawabkan penggabungan sebagai pembelian. Prosedur akuntansinya: 1. Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung dengan nilai wajarnya. 2. Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehannya). Nilai wajar saham/surat berharga sebesar harga saham pada tanggal transaksi. Bila harga pasar tidak dapat digunakan, maka diestimasi secara proporsional dengan nilai wajar pengakuisisi atau yang diakuisisi. 3. Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung. Selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih dicatat pada goodwill. 4. Membuat neraca penggabungan. Pedoman umum dalam menentukan nilai wajar aktiva dan kewajiban: 1. Marketable securities berdasarkan harga pasar yang berlaku. 2. Non-marketable securities berdasarkan nilai estimasi dengan pertimbangan price-earning ratio, dividend, dan tingkat pertumbuhan. PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance 3. Piutang berdasarkan nilai sekarang dari (jumlah yang akan diterima bad debt expense biaya penagihan). 4. Persediaan: Barang jadi dan barang dagang = harga jual biaya penjualan taksiran keuntungan yang wajar atas barang sejenis. Barang dalam proses = harga jual biaya penyelesaian biaya penjualan taksiran keuntungan yang wajar atas barang sejenis. 5. Tanah dan bangunan: Apabila akan digunakan berdasarkan nilai pasar sesuai tujuannya. Apabila akan dijual berdasarkan nilai realisasi bersih. 6. Plant and equipment: Jika akan digunakan berdasarkan nilai pasar. Jika digunakan sementara berdasarkan harga terendah biaya pengganti dari nilai realisasi bersih. Apabila akan dijual berdasarkan nilai realisasi bersih. 7. Aktiva tidak berwujud berdasarkan nilai taksiran. 8. Aktiva bersih dan kewajiban pension berdasarkan nilai sekarang aktuaria dikurangi nilai wajar aktiva untuk pension. 9. Tagihan dan kewajiban pajak berdasarkan Undang-undang. 10. Account payable, note payable, long term, dan accrual liabilities berdasarkan nilai sekarang yang akan dibayar dan didiskontokan. 11. Kewajiban akibat akuisisi berdasarkan nilai sekarang yang akan dibayar dan didiskontokan. Jurnalnya secara umum: Investment in PT S Common Stock Additional PIC Common Stock Cash (Dr.) (Cr.) (Cr.) (Cr.)

Kemudian dilakukan jurnal transaksi penerimaan aktiva bersih: Cash (Dr.) Account receivable (Dr.) Inventory (Dr.) Land (Dr.) Building(Dr.) Equipment (Dr.) Patent (Dr.) Account payable Note payable Investment in PT S

(Cr.) (Cr.) (Cr.)

D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggabungan Usaha Untuk metode pooling of interest: 1. Biaya penggabungan akan diakui dan dicatat dalam rekening biaya usaha dalam periode itu. 2. Pengeluaran sehubungan dengan penyatuan kepemilikan mencakup biaya pendaftaran dan penerbitan saham, biaya informasi pada pemegang saham, konsultan, gaji, biaya akibat penggabungan usaha perusahaan terpisah. Untuk metode purchase: 1. Biaya yang berhubungan dengan saham (biaya cetak, pendaftaran, pengeluaran saham) akan diakui dan dicatat sebagai pengurang agio saham. 2. Biaya yang tidak berhubungan dengan saham (biaya akuntansi, komisi, hokum) akan diakui dan dicatat sebagai penambah rekening investasi.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance

INVESTASI DALAM SAHAM AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR

A. Akuntansi Untuk Investasi Dalam Saham Menurut GAAP, pencatatan akuisisi saham biasa harus dicatat sebesar biaya perolehannya. Biaya investasi tersebut meliputi kas yang dikeluarkan, nilai wajar aset lainnya atau sekuritas yang diterbitkan, dan tambahan biaya langsung untuk memperoleh investasi selain biaya pendaftaran dan penerbitan saham yang dibebankan ke paid in capital. Metode akuntansi untuk mencatat investasi dalam saham biasa : a. Metode nilai wajar (Fair Value Method) atau Metode Biaya (Cost Method) Investasi dicatat sebesar biaya perolehannya. Dividen yang diterima dari investee dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Unrealized gain and losses from trading securities akan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Unrealized gain and losses from AFS securities akan dilaporkan dalam bagian ekuitas neraca. b. Metode ekuitas (Equity Method) Investasi dicatat sebesar biaya perolehannya dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen dari investee; akan bertambah pada saat investee mengumumkan laba, dan akan berkurang pada saat mengumumkan kerugian atau dividen. Metode mana yang akan diterapkan tergantung dari seberapa signifikan pengaruh investor terhadap investee- nya. Jika pengaruhnya signifikan, maka metode akuntansi ekuitas yang diterapkan. Sebaliknya, jika tidak signifikan, maka metode biaya yang seharusnya diterapkan. Untuk mengetahui pengaruhnya signifikan atau tidak, APB memberikan ukuran kuantitatif sebagai berikut : Persentase kepemilikan Pengaruh Metode yang diterapkan Lebih kecil dari 20% Tidak Signifikan Metode biaya 20% - 50 % Signifikan Metode ekuitas Lebih dari 50 % Mengendalikan Investee Metode ekuitas dengan prosedur konsolidasi Perbedaan pencatatan metode biaya dan metode ekuitas Transaksi Metode Biaya (Cost Method) Perolehan investasi Investment in PT. S xxx Cash xxx Penerimaan dividen Cash xxx Dividend Revenue xxx Pengumuman laba No Entry investee Metode Ekuitas (Equity Method) Investment in PT. S xxx Cash xxx Cash xxx Investment in PT. S xxx Investment in PT.S xxx Income from PT.S xxx

Metode Ekuitas Konsolidasi Satu Baris Metode ekuitas disebut juga komoditas satu baris karena investasi dilaporkan sebagai jumlah tunggal dalam neraca investor dan pendapatan investasi dilaporkan sebagai jumlah tunggal dalam laporan laba rugi. Konsolidasi satu baris berarti juga bahwa pendapatan induk perusahaan / investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama, jika investee dicatat dengan metode ekuitas secara benar. Asumsi yang digunakan pada bab ini adalah : a. Baik perusahaan investor maupun investee tetap beroperasi sebagai entitas hukum yang terpisah dengan sistem akuntansi masing masing. b. Metode ekuitas diterapkan hanya ada satu entitas, yaitu perubahan investor. c. Kepemilikan ekuitas investor antara 20 % hingga 100 %. Kelebihan Biaya Investasi Atas Nilai Wajar Aktiva Bersih Penetapan/Pengalokasian Kelebihan Biaya Terhadap Ekuitas Investment in PT. S (semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh investasi) Book value of interest acquired (% kepemilikan x ekuitas ) PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

xxx (xxx)

Resume UKT Advance Total excess cost over book value acquired xxx

Allocation to identifiable net assets and goodwill Fair Value - Book Value x %interest = Excess Allocated Inventories xxx xxx x % xxx Other Current Assets xxx xxx x % xxx Equipment-net xxx xxx x % xxx Note Payable xxx xxx x % xxx Total allocated to identifiable net assets xxx Sisa dibebankan ke goodwill xxx Total excess cost over book value acquired xxx Perbedaan Nilai Buku (Book value) dan Nilai Wajar ( Fair Value) Aktiva Bersih Perbedaan tersebut akan diamortisasi kecuali yang terkait dengan nondepreciable asset (contoh: tanah) dan goodwill (karena sudah tidak diamortisasi lagi). Amortisasi tersebut akan mempengaruhi perkiraan investment in S dan income from S. Jurnal yang digunakan a. Overvalued Income from PT.S Investment in PT. S b. Undervalued Investment in PT.S Income from PT.S

xxx xxx

xxx xxx

Perhitungan untuk under/overvalued atas persediaan dan aktiva lancar lainnya: % kepemilikan x under/overvalued atas persediaan dan aktiva lancar lainnya Perhitungan untuk under/overvalued atas note payable dan aktiva tetap : % kepemilikan x tarif amortisasi x under/overvalued atas note payable dan aktiva tetap

Kelebihan Nilai Buku Yang Diperoleh Terhadap Biaya Investasi Jika biaya perolehan investasi sama dengan nilai wajarnya, maka under/overvalued yang timbul akan diamortisasi. Jika terjadi goodwill negatif, maka nilai wajar aktiva tidak lancar (noncurrent assets) akan diturunkan secara proporsional untuk menentukan besarnya under/overvalued dan selanjutnya diamortisasi. Akuisisi Interim Dari Suatu Investasi Kepemilikan Pada saat mengumumkan laba, pendapatan investasi (Income from S) akan disesuaikan dengan periode waktu kepemilikannya. Contoh : Jika perusahaan mendapatkan investasi tersebut pada awal Juli, maka pendapatan investasi yang diakui hanya setengahnya. Amortisasi under/overvalued atas aktiva bersih investee, juga disesuaikan dengan periode waktu kepemilikannya. Dividen akan tetap dicatat sebesar jumlah uang yang diterima dari investee. Investasi dalam Akuisisi Bertahap Jika perusahaan yang telah mempunyai investasi dimana pengaruhnya tidak signifikan mengakuisisi lagi saham dari investee sehingga pengaruhnya menjadi signifikan, maka akan terjadi perubahan metode akuntansinya dari metode biaya menjadi metode ekuitas. Perlakuannya, metode ekuitas seolah olah diterapkan sejak investasi diperoleh, sehingga diperlukan adanya penyesuaian. Penjualan Kepemilikan Ekuitas

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance

Jika investor menjual sebagian investasi ekuitas yang mengurangi kepemilikannya pada investee
sampai dibawah 20 % atau kurang dari tingkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengaruh yang signifikan, maka metode ekuitas tidak boleh lagi diterapkan. Setelah penjualan metode biaya / nilai wajar harus diterapkan saldo investasi yang tersisa akan diperlakukan sebagai dasar biaya yang baru. Tidak diperlukan jurnal penyesuaian. Selisih antara harga jual dan nilai buku yang dijual diakui sebagai keuntungan / kerugian.

Pembelian Saham Secara Langsung Dari Investee Jika saham dibeli secara langsung dari perusahaan penerbit, maka kepemilikannya sebesar saham yang diperoleh dibagi dengan jumlah saham setelah saham baru diterbitkan. Perusahaan Investee Dengan Saham Preferen Nilai buku ekuitas yang digunakan adalah nilai buku ekuitas saham biasa (ekuitas setelah dikurangi dengan ekuitas pemegang saham preferen). Bagian laba investor (pemegang saham biasa) adalah laba bersih setelah dikurangi dengan dividen untuk saham preferen. Ekuitas pemegang saham preferen sebesar nilai par saham preferen yang beredar, ditambah dengan premium dan dividen in arrears (dividen yang tertunggak). Extraordinary item, Cumulative Effect Type Adjustment, dan Pertimbangan Lainnya. Below the line (e.g. extraordinary item, cumulative effect type adjustment) yang terjadi selama periode pemilikan harus dipisahkan dari pendapatan investasinya. Below the line akan mempengaruhi perkiraan investasinya (Investment in S), bukan pendapatan investasinya 9 Income from S). Pengungkapan Untuk ekuitas Investee Jika investasi ekuitasnya signifikan, maka investor harus mengungkapkan informasi berikut dalam catatan kaki, catatan laporan keuangan atau daftar daftar : a. Nama setiap investee dan persentase kepemilikanny dalam saham biasa. b. Kebijakan akuntansi investor yang berhubungan dengan investasi pada saham biasa. c. Selisih antara jumlah nilai investasi pada saat dilakukan dan jumlah ekuitas pokok dalam aktiva bersih (jika ada ) dan perlakuan akuntansi untuk selisih tersebut.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI SUATU PENGANTAR Laporan Keuangan Konsolidasi Ialah laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi entitas gabungan induk dan anak seolah olah perusahaan tersebut merupakan perusahaan tunggal. Perusahaan dengan kepemilikan mayoritas (lebih dari 50%) harus membuat laporan keuangan konsolidasi, kecuali jika : Pengendalian dimaksudkan untuk sementara Tidak terdapat pengendalian dalam kepemilikan mayoritas, jika anak perusahaan dalam reorganisasi hukum atau bangkrut. Dalam laporan keuangan konsolidasi : Perkiraan yang sifatnya resiprokal akan dieliminasi. Perkiraan yang tidak resiprokal yang akan digabung. Neraca Konsolidasi Pada Tanggal Akuisisi Kasus 1 : Induk memperoleh 100% kepemilikan anak perusahaan pada nilai buku. Maka perkiraan perkiraan yang sifatnya resiprokal, yaitu Investment in PT S dan perkiraan Ekuitas PT S akan dihapus, sehingga modal saham dan laba ditahan yang muncul dalam neraca konsolidasi sama dengan induk perusahaan. Kasus 2 : Induk memperoleh 100% kepemilikan Dengan goodwill. Maka nilai kelebihan biaya yang dikeluarkan yang melebihi nilai buku/nilai wajar, akan diakui sebagai goodwill. Jurnal eliminasi yang dibuat : Capital stock xxx Retained earning xxx Goodwill xxx Investment in S xxx Kasus 3 : Induk mendapatkan kepemilikan mayoritas kurang dari 100 % - dengan Goodwill Maka selisih antara biaya yang dikeluarkan dan nilai wajarnya akan diakui sebagai goodwill dan akan terdapat minority interest (hak minoritas). Nilai buku (nilai wajar) yang diperoleh : % kepemilikan x nilai buku Goodwill yang diakui sebesar : Biaya Nilai wajar yang diperoleh Minority interest : Kepemilikan minoritas x Nilai buku Jurnal eliminasi yang dibuat : Capital stock xxx Retained earnings xxx Goodwill xxx Investment in P xxx Minority interest xxx Contoh Soal PT. P mengeluarkan biaya sebesar 210 juta, untuk memperoleh 80 % kepemilikan pada PT. S. Sedangkan nilai buku dari PT. S diketahui sebesar 200 juta. Informasi lain yang diketahui : Capital Stock 150 juta dan Retained Earnings 50 juta. Maka ,, Nilai buku (nilai wajar yang diperoleh) = 80 % x 200 juta = 160 juta Goodwill yang diakui : 210 juta 160 juta = 50 juta Minority interest : 20 % (100%-80%) x 200 juta = 40 juta Jurnal eliminasi yang dibuat : Capital stock 150.000.000 Retained earnings 50. 000.000 Goodwill 50. 000.000 Investment in P 210. 000.000 Minority interest 40. 000.000 Hak Minoritas ( Minority Interest) Hak minoritas pada anak perusahaan harus ditampilkan dan diberi judul pada neraca konsolidasi sebagai komponen ekuitas yang terpisah. PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance Pendapatan yang menjadi hak minoritas bukanlah beban atau kerugian, melainkan pengurang laba bersih konsolidasi untuk menentukan pendapatan yang menjadi hak kepentingan pengendali. Kedua komponen laba bersih konsolidasi ( laba bersih yang menjadi hak minoritas dan pendapatan kepentingan pengendali ) harus diungkapkan secara jelas dalam laba rugi konsolidasi.

Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi Perlu adanya penyesuaian tambahan untuk mengeliminasi perkiraan perkiraan lain yang resiprokal, karena perubahan saldo perkiraan baik dalam perusahaan induk maupun anak. Perkiraan perkiraan resiprokal itu misalnya, hutang dan piutang antar perusahaan. Ayat jurnal eliminasi a. Untuk mengeliminasi perkiraan investasi dan saldo ekuitas yang resiprokal, mencatat goodwill dan minority interest. Capital stock xxx Retained earnings xxx Investment in PT. S xxx Minority interest xxx b. Untuk mengeliminasi piutang dan hutang dividen resiprokal. Dividend payable xxx Dividend receivable xxx c. Untuk mengeliminasi hutang dan piutang antar induk anak Account payable xxx Account receivable xxx Laporan Laba Rugi Konsolidasi Bukan hanya merupakan penjumlahan akun akun pendapatan dan beban induk dan anak perusahaan saja, tetapi juga memperhatikan pengaruh dari amortisasi selisih biaya dengan nilai bukunya. Laba bersih konsolidasi sama dengan laba bersih induk perusahaan. Jika terdapat transaksi antara induk dan anak perusahaan (intercompany transaction), maka perkiraan perkiraan yang terkait dengan transaksi tersebut harus dieliminasi karena dianggap tidak ada transaksi dalam satu perusahaan. Akuntansi Push Down Merupakan pencatatan yang dilakukan oleh anak perusahaan untuk mencatat harga beli (akuisisi) terhadap anak perusahaan yang bersangkutan. Bukan menggantikan laporan konsolidasi, dapat menyederhanakan proses konsolidasi. SEC mewajibkan akuntansi push down dalam pelaporan untuk anak perusahaan yang hampir seluruhnya dimiliki induk perusahaan dan yang tidak memiliki hutang maupun saham preferen yang beredar.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Resume UKT Advance TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI A. KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS 1. Pada tahun akuisisi Ayat jurnal penyesuaian atau eliminasi dalam kertas kerja tidak mempengaruhi akun akun buku besar induk perusahaan maupun anak perusahaan. Penyesuaian atau eliminasi dilakukan dimaksudkan agar jumlah yang terdapat dalam laporan terpisah : Disesuaikan sebelum dimasukkan dalam laporan konsolidasi,atau Dieliminasi sehingga tidak muncul dalam laporan konsolidasi Urutan Ayat Jurnal Kertas Kerja 1. Penyesuaian terhadap kesalahan dan kelalaian dalam laporan induk dan anak perusahaan. 2. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (intercompany profit) 3. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan dividen anak perusahaan dan menyesuaikan investasi dalam anak perusahaan ke saldo awal tahun. 4. Penyesuaian untuk mencatat laba dan dividen untuk anak perusahaan. 5. Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu saldo investasi dan ekuitas anak perusahaan. 6. Alokasi dan amortisasi selisih biaya dan nilai buku. 7. Eliminasi akun resiprokal lainnya (hutang piutang, pendapatan dan beban antar perusahaan). Pada tanggal 1 Januari 2006, PT.P membayar Rp 220 juta untuk memperoleh 80% saham yang beredar PT.S, ketika ekuitas PT.S terdiri dari modal saham Rp 200 juta dan laba ditahan Rp 50 juta. Kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh dialokasikan ke paten dan akan diarmotisasi selama 10 tahun. Laba bersih dan dividen PT. S adalah sebagai berikut : 2006 2007 Net Income 50.0000.000 60.0000.000 Dividend 30.0000.000 30.0000.000 Perhitungan untuk kasus diatas : a. Nilai yang dialokasikan ke paten Biaya = Nilai buku yang diperoleh = (80%x250jt) Patent = Amortisasi patent tiap tahun 20.000.000 : 10 = Rp 2.000.000 b. Income from S Laba = (80% x laba 50jt) Amortisasi patent = c. Saldo investment in PT. S Investasi awal Income from PT.S Dividend = = =

Rp 220.000.000 (Rp 200.000.000) Rp 20.000.000

Rp 40.000.000 (Rp 2.000.000) Rp. 38.000.000 Rp. 220.000.000 Rp. 38.000.000 (Rp. 24.000.000) Rp. 234.000.000

Ayat jurnal kertas kerja yang diperlukan a. Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari PT.S Income from PT. S 38.000.000 a Dividends 24.000.000b Investment in PT.S 14.000.000c a. 80 % x 50.000.000 amortisasi patent 2.000.000 b. 80 % x 30.000.000 c. 80 % ( 50.000.000 30.000.000) amortisasi patent 2.000.000 b. Untuk mencatat minority interest dari laba dan dividen PT.S Minority Interest Expense 10.000.000a Dividends PT.S 6.000.000b Minority Interest 4.000.000c a. 20 % x 50.000.000 b. 20 % x 30.000.000 c. 20 % x (50.000.000 30.000.000)

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

10

Resume UKT Advance c. Untuk mengeliminasi perkiraan resiprokal ekuitas dan investasi, minority interest awal 20 % x 250 juta, dan mencatat patent yang belum diamortisasi. Capital Stock PT.S 200.000.000 Retained Earnings PT.S 50.000.000 Patent 20.000.000 Investment in PT.S 200.000.000 Minority Interest 50.000.000 d. Mencatat amortisasi patent untuk tahun 2006 Expenses 2.000.000 Patent 2.000.000 2. Pada tahun setelah akuisisi Investment in PT. S, 1 Januari 2006 Add : Income from PT. S 2006 Less : Dividend from PT. S 2006 Investment in PT. S, 31 Desember 2006 Add : Income from PT. S 2007 (80% x 60.000.000) amortisasi patent 2.000.000 Less : Dividend from PT. S 2007 (80%x30.000.000) Investment in PT. S, 31 Desember 2007 220.000.000 38.000.000 (24.000.000) 234.000.000 46.000.000 (24.000.000) 256.000.000

Ayat jurnal kertas kerja yang dicatat a. Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari PT.S Income from PT. S 46.000.000a Dividends 24.000.000b Investment in PT.S 22.000.000c a. 80 % x 60.000.000 amortisasi patent 2.000.000 b. 80 % x 30.000.000 c. 80 % ( 60.000.000 30.000.000) amortisasi patent 2.000.000 b. Untuk mencatat minority interest dari laba dan dividen PT.S Minority interest expense 12.000.000 a Dividends PT. S 6.000.000b Minority interest 6.000.000c a. 20 % x 60.000.000 b. 20 % x 30.000.000 c. 20 % x (60.000.000 30.000.000) c. Untuk mengeliminasi perkiraan resiprokal ekuitas dan investasi, minority interest awal 20 % x 270 juta, dan mencatat patent yang belum diamortisasi. Capital Stock PT.S 200.000.000 Retained Earnings PT.S 70.000.000 Patent 18.000.000 Investment in PT.S 234.000.000 Minority Interest 54.000.000 d. Mencatat amortisasi patent untuk tahun 2007 Expenses 2.000.000 Patent

2.000.000

Kelebihan Yang Dialokasikan Pada Aktiva Bersih Pengalokasian kelebihan ke aktiva bersih yang dapat diidentifikasi serupa dengan paten. Ayat jurnal kertas kerjanya lebih kompleks karena lebih banyak akun yang dipengaruhi dan memerlukan alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan. Contoh Soal PT. P memperoleh 80 % kepemilikan PT.

S, dengan membayar Rp 300 juta ketika ekuitas PT. S terdiri dari modal saham Rp. 250 juta dan laba ditahan Rp. 50 juta. Pada tanggal tersebut, nilai buku aktiva bersih yang berbeda dengan nilai wajarnya, yaitu :
Fair value Inventories Land 92.500.000 130.000.000 Book value 80. 000.000 90. 000.000 Undervalued (Overvalued) 12.800.000 40. 000.000

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

11

Resume UKT Advance Buildings Equipment 90. 000.000 40. 000.000 352.500.000 70. 000.000 50. 000.000 290.000.000 300.000.000 (240.000.000) 60.000.000 Excess allocated 10.000.000 32.000.000 16.000.000 (8.000.000) 50.000.000 10.000.000 60.000.000 Amortization period terjual tidak ada 32 tahun 10 tahun tidak ada 20. 000.000 (10. 000.000) 62.500.000

Investment in PT. S Book value of interest acquired = 80% x 300 juta Total excess cost over book value acquired Allocation to identifiable net assets and goodwill Undervalued (Overvalued) x %interest = Inventories 12.500.000 80 % Land 40.000.000 80 % Building 20.000.000 80 % Equipment (10.000.000) 80 % Total allocated to identifiable assets Sisa dibebankan ke goodwill Total excess cost over book value acquired

Konsolidasi Setelah Akuisisi Diketahui setelah akuisisi, PT. S membagikan dividen sebesar 20 juta dan mengumumkan laba bersih sebesar 60 juta. Maka ,, Bagian laba PT. S (80 % x 60.000.000) 48.000.000 (+) Amortisasi overvalued peralatan (8.000.000/10) 800.000 (- ) Amortisasi kelebihan yang dialokasikan ke : Inventory terjual (10.000.000) Land ( tidak diamortisasi) 0 Building ( 16.000.000/12) (500.000) Income from PT. S 38.300.000 Investment in PT. S, beg Add : Income from PT.S Less : Dividends from S Investment in PT. S 31 Dec 300.000.000 38.300.000 (16.000.000) 322.300.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember untuk mencatat bagian laba dari PT.S : Investment in PT.S 38.300.000 Income from PT. S 38.300.000 Ayat jurnal kertas kerja yang diperlukan : a. Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari PT.S Income from PT. S 38.300.000 Dividends 16.000.0001 Investment in PT. S 22.300.0002 1. 80 % x dividend 20.000.000 2. 38.300.000 16.000.000 = 22.300.000 b. Untuk mencatat minority interest dari laba dan dividen PT. S Minority interest expense 12.000.000 a Dividends PT. S 8.000.000b Minority interest 4.000.000c a.20 % x 60.000.000 b.20 % x 40.000.000 c. 20 % x (60.000.000 40.000.000) c. Untuk mengeliminasi perkiraan resiprokal ekuitas dan investasi, minority interest awal 20 % x 300 juta, dan mencatat unamortized excess. Capital Stock PT.S 250.000.000 Retained Earnings PT.S 50.000.000 Unamortized excess 60.000.000 PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

12

Resume UKT Advance Investment in PT.S Minority Interest 300.000.000 60.000.000

d. Untuk mengeliminasi unamortized excess Inventory 10.000.000 Land 32. 000.000 Building net 16. 000.000 Goodwill 10. 000.000 Equipment Unamortized excess

8. 000.000 60. 000.000

e. Untuk mencatat penyusutan atas kelebihan yang dialokasikan ke bangunan Operating expenses 500.000 Buildings 500.000 f. Untuk mencatat penyusutan atas kelebihan yang dialokasikan ke peralatan Equipment net 800.000 Operating expenses 800.000 Laporan Arus Kas Konsolidasi Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan anak perusahaan. Persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisa dan prosedur yang sama ketika menyiapkan laporan arus kas terpisah, tetapi ada sedikit pengecualian. Item yang memerlukan perhatian khusus yaitu pendapatan dari ekuitas investee karena menambah pendapatan tanpa menambah kas. Dividen yang diterima dari investee menambah kas tetapi tidak mempengaruhi laba. Dividen untuk pemegang saham minoritas tidak ditunjukkan dalam neraca konsolidasi.

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

13

Resume UKT Advance

INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTIONS INVENTORIES

Consolidated entity (parent + subsidiary) perusahaan afiliasi intercompany transaction harus dieliminasi di dalam laporan keuangan konsolidasi. Intercompany Inventory Transaction Dari sudut entitas yang dikonsolidasikan, pendapatan diakui ketika pendapatan itu direalisasi / diperoleh dan berasal dari penjualan kepada entitas luar. Pendapatan atas penjualan antara perusahaan2 afiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut dijual ke pihak luar, sehingga dalam persediaan yang belum terjual kepada pihak luar masih terdapat laba yang belum terealisasi/Unrealized Profit (milik penjual). Maka, dalam laporan konsolidasi, laba tersebut harus dieliminasi. A. Downstream Transaction
downstream

Seller (parent) Inventory 30.000 Acc.Payable 30.000 Acc.Receivable Sales COGS 36.000 36.000

buyer (subsidiary) Inventory Acc.payable 36.000 36.000 45.000 45.000 36.000

Acc.Receivable Sales COGS Inventory 36.000

30.000 Inventory 30.000

Consolidated Working Paper Parent Subsid Eliminations Consolidated iary WP Debit Credit Sales 36 45 36 45 COGS (30) (36) 36 (30) Gross 6 9 15 Profit Jurnal eliminasi : Sales-Parent 36.000 COGS-Subs. 36.000 Unrealized Profit in Ending Inventory Seller (Parent)
Account Receivable

Buyer (Subsidiary)
Account Payable

inventory yang belum terjual ending inventory


downstream

Seller (parent) Inventory 30.000 Acc.Payable 30.000 Acc.Receivable Sales 36.000 36.000

buyer (subsidiary) Inventory Acc.payable 36.000 36.000 45.000 45.000

Acc.Receivable Sales

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

14

Resume UKT Advance COGS 30.000 Inventory 30.000 COGS Inventory Gross Profit = 7.000 Ending Inventory = 6.000
Subsidi ary 45 (36) 9 6 Eliminations Debit Credit 36 1 36 1 Consolidated WP 45 (25) 12

36.000 36.000

Gross Profit = 6000 Consolidated Working Paper


Parent Sales COGS Gross Profit Inventory 36 (30) 6

Jurnal eliminasi : Eliminasi penjualan dan pembelian : eliminasi unrealized profit in end.inventory : Sales 36.000 COGS 1.000 COGS 36.000 Inventory 1.000 Dalam one-line consolidation, parent akan mencatat penangguhan laba yang belum direalisasi dengan cara membuat jurnal : Income from subsidiary 1.000 Investment in subsidiary 1.000 Realized Profit in Beginning Inventory periode berikutnya Karena ending inventory periode sebelumnya (2004) akan menjadi beginning inventory periode berikutnya (2005), dan kemungkinan terjual maka Unrealized Profit pada periode sebelumnya akan terealisasi. Jurnal eliminasi: Investment in S 1.000 COGS 1.000 Dalam one-line consolidation, parent akan mencatat penangguhan pengakuan laba pada ending inventory. Dan pada periode berikutnya, karena laba yang ditangguhkan akan terealisasi maka parent akan membatalkan penangguhan laba di periode sebelumnya. Income from S = Share of earnings(% x Net Income Subsidiary) +/-Amortization of excess value + Realized profit in beginning inventory - Unrealized profit in ending inventory Investment in S = % x Net asset S (31/12/X) + unamortized excess value (31/12/X) unrealized profit in end.inventory (31/12/X) Karena laba yang ditangguhkan sepenuhnya milik parent, maka laba subsidiary tidak terpengaruh, sehingga Minority Interest Exp = % MI x Net Income Subsidiary B. Upstream Transaction (asumsi parent memilliki 80%)
upstream

Seller (subsidiary) Inventory 30.000 Acc.Payable 30.000 Acc.Receivable Sales COGS 36.000 36.000

Buyer (parent) Inventory Acc.payable 36.000 36.000 45.000 45.000 36.000

Acc.Receivable Sales COGS Inventory Gross Profit =9.000 36.000

30.000 Inventory 30.000

Gross Profit = 6000

Consolidated Working Paper Parent Subsid iary

Eliminations Debit Credit

Consolidated WP

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

15

Resume UKT Advance Sales 45 36 36 45 COGS (36) (30) 36 (30) Gross 9 6 15 Profit Jurnal eliminasi : Sales-P 36.000 COGS-P 36.000 Jika ada unrealized profit in ending inventory : Eliminasi penjualan dan pembelian eliminasi unrealized profit in end.inventory Sales 36.000 COGS 1.000 COGS 36.000 Inventory 1.000 Realized profit in beginning inventory-upsteam : Jurnal penyesuaian di WP Consolidation : Investment in S 80% x 6.000 Minority Interest 20% x 6.000 COGS 6.000 Income from S = Share of earnings(% x Net Income Subsidiary) + Amortization of excess value + Realized profit in beginning inventory x %P - Unrealized profit in ending inventory x %P Investment in S = % x Net asset S (31/12/X) + unamortized excess value (31/12/X) (unrealized profit in end.inventory (31/12/X) x %P) Karena laba yang ditangguhkan sepenuhnya milik subsidiary, maka parent hanya menangguhkan sebesar % kepemilikannya, sehingga Minority interest expense = %MI x (net income S unrealized profit in ending inventory+ realized profit in beginning inv)

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

16

Resume UKT Advance

INTERCOMPANY PROFIT TRANSACTIONS PLANT ASSETS

NONDEPRECIABLE PLANT ASSET Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari penjualan aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan antar perusahaan afiliasi harus dieliminasi dari pendapatan investasi dalam konsolidasi satu baris oleh perusahaan induk. Pengaruhnya juga harus dieliminasi dalam penyiapan laporan keuangan konsolidasi. Contoh: Land (asumsi akuisisi 100%)
downstream

Parent Cost: 32.000 Cash

sold in 2005

subsidiary acquired at price 45.000 land 45.000 cash 45.000

45.000 Land Gain on sale of land

32.000 32.000 Dr Cr

Consolidated working paper-2005 Accounts Parent Subsidiary

Consolidated F/S

I/S : Gain on sale of land 13.000 13.000 0 B/S : Land 45.000 13.000 32.000 Jurnal eliminasi WP 05: Gain on sale of land 13.000 Land 13.000 One-line consolidation Parent akan mencatat pengeliminasian Gain on sale of land ke buku besar. Jurnal : income from S 13.000 Investment in S 13.000 Income from S = share of earnings (Net Income S x % P) +/-amortization of excess value +Realized profit in beginning inventory -unrealized profit in ending inventory -gain on sale of land investment in S = Net Asset S at 31/12/2005 x %P +unamortized excess value at 31/12/2005 -unrealized profit in ending inventory -unrealized gain on sale of plant asset 31/12/2005 jika penjualan tanah terjadi di tahun 2005, maka pembuatan WP Consolidaton 2006 dan selanjutnya : Accounts Parent Subsidiary Dr Cr Consolidated F/S I/S B/S : Land 45.000 13.000 32.000 Jurnal eliminasi WP 2006 dan tahun berikutnya : Investment in S 13.000 Land 13.000 Jika tanah tersebut dijual kepada pihak luar oleh subsidiary : Misal: dijual pada tahun 2007 07 cash 60.000 land 45.000 gain on sale of land 15.000 PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

17

Resume UKT Advance jurnal pada consolidated WP : 07 Investment in S 13.000 Realized gain on sale of land

13.000

Penjualan Land Upstream Parent akuisisi 90%, subsidiary menjual land kpd parent seharga 50.000 (cost 40.000). laba subsidiary sebesar 100.000. One line consolidation : Investment in S 90.000 (90% x 100.000) Income from S 90.000 Mengeliminasi 90% dari laba 10.000 yg belum terealisasi atas Land yg dibeli dari subsidiary. Income from S 9.000 (90% x 10.000) Investment in S 9.000 MI Expense = 10% x (100.000 10.000) = 9.000 jurnal eliminasi WP : investment in S 9.000 Minority Interest 1.000 Land 10.000 penjualan pada tahun berikunya kepada pihak luar : parent menjual tanah ke perusahaan lain seharga 65.000. maka parent mengakui keuntungan = 65.000 50.000 = 15.000 laba konsolidasi adalah = 65.000 40.000 = 25.000 one-line consolidation : investment in S 9.000 income from S 9.000 jurnal eliminasi WP : investment in S 9.000 MI 1.000 Gain on sale of land 10.000 DEPRECIABLE PLANT ASSET
downstream

Parent Cost Acc.depr Book value = 32.000 =(12.000) = 20.000

1/1/2005

Subsidiary acquired at price 45.000 useful life 5 years

1/1 Cash 45.000 1/1 equipment 45.000 Acc.depr 12.000 cash 45.000 Equipment 32.000 Gain on sale of equipmt 25.000 31/12 depr exp 9.000 Acc.depr 9.000 (45.000/9) Dari sudut konsolidasi, besarnya penyusutan dihitung dari Rp 20.000 : 5 = 4.000 Consolidated WP 31/12/2005 Accounts Parent Subsid Dr Cr Consolidate iary d F/S I/S : Gain on sale of equipment 25.000 25.000 0 Depr.exp 9.000 5.000 4.000 B/S : Equipment 45.000 25.000 20.000 Acc.depr (9.000) 5.000 (4.000) Jurnal eliminasi WP 05 : Gain on sale of equipment 25.000 PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

18

Resume UKT Advance Equipment Acc.depr Depr.exp One line consolidation Income from S Investment in S 25.000 5.000 5.000 25.000 25.000

Income from S = share of earnings (net income S x %P) +/-amortization of excess value +realized profit in beginning inventory -unrealized profit in ending inventory -gain in sale of equipment (25.000) +recognized piecemeal of gain (5.000) minority interest exp (pada tahun penjualan 05) Downstream : dalam perhitungan MI exp, tidak terpengaruh oleh intercompany profit. Jadi perhitungan untuk MI Exp = %MI x Net Income S Upstream : MI Exp = %MI x (Net Income S Unrealized gain + Recognized peicemeal of gain)

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

19

Resume UKT Advance ADVANCE ACCOUNTING CORPORATE LIQUIDATIONS AND REORGANIZATIONS

Bankcruptcy Reform Act of 1978 Perusahaan debitor dianggap insolven kerika tidak mampu membayar utangnya atau ketika total utangnya melebihi nilai wajar aset. Ketidakmampuan untuk membayar tepat waktu disebut equity insolvency. Sedangkan memiliki total utang yang melebihi nilai wajar total aset disebut bankruptcy insolvency. Perusahaan debitor yang mengalami equity insolvency mungkin dapat mencegah kepailitan/kebangkrutan dengan bernegoisasi langsung dengan kreditor. Sedangkan perusahaan debitor yang mengalami bankcruptcy insolvency biasanya akan direorganisasi atau dilikuidasi di bawah pengawasan pengadilan kepailitan. Pada kasus likuidasi (under chapter 7), trustee ditunjuk untuk menjualkan aset dari individu atau perusahaan dan membayar klaim dari kreditor. Sedangkan pada kasus reorganisasi (under chapter 11), debitor diperkirakan untuk direhabilitasi dan reorganisasi telah diantisipasi. Baik trustee yang telah ditunjuk ataupun perusahaan melaksanakan tugas dari seorang trustee. Rencana reorganisasi dinegoisasikan dengan kreditor, pemegamg saham, karyawan, dan pihak lain sehingga klaim mereka diselesaikan dan perusahaan dapat melanjutkan operasinya selama proses kepailitan berjalan dan mengatasi dari kepailitan. Baik perusahaan debitor maupun kreditor dapat mengajukan petisi. Jika perusahaan debitor yang mengajukan petisi, proses ini disebut voluntary bankruptcy proceeding, dan jika kreditor yang mengajukan petisi disebut involuntary bankruptcy proceeding. Sebagian besar pengajuan kepailitan adalah voluntary. Tugas dari Perusahaan Debitor Baik menurut chapter 7 (kasus likuidasi) maupun chapter 11 (kasus reorganisasi), tugas dari perusahaan debitor adalah: 1. Mengajukan daftar kreditor, skedul aset dan utang, dan statement of debtors financial affairs, 2. Bekerjasama dengan trustee yang diperlukan agar trustee dapat melaksanakan tugasnya, 3. Menyerahkan semua properti kepada trustee, termasuk buku, dokumen, catatan, dan arsip yang terkait dengan estate dalam kasus yang melibatkan trustee, 4. Hadir dalam hearing pengadilan yang disyaratkan. Tugas dari Bankcruptcy Judge Bankcruptcy judge menyelesaikan perselisihan yang muncul dalam kasus dan menyetujui semua pembayaran utang yang terjadi sebelum pengajuan kepailitan, sama bainya dengan pembayaran lain yang dianggap extraordinary. Tugas dari Trustee dalam Kasus Likuidasi Trustee mengambil alih kepemilikan estate (harta pailit), mengkonversi aset estate menjadi kas dan mendistribusikan hasilnya menurut prioritas klaim sebagaimana yang diperintahkan oleh pengadilan kepailitan. Selain itu tugas trustee dalam kasus likuidasi adalah sebagai berikut: 1. Menginvestigasi financial affair dari debitor, 2. Menyediakan informasi tentang debtors estate dan administrasinya kepada pihak yang berkepentingan, 3. Memeriksa klaim kreditor dan menolak klaim yang muncul secara tidak tepat, 4. Jika diotorisasi untuk mengoperasikan usaha debitor, membuat laporan periodik dan ringkasan dari operasi, laporan penerimaan dan pengeluaran, dan informasi lainnya sesuai spesifikasi pengadilan, 5. Mengajukan laporan final atas perwalian (trusteeship) sebagaimana yang disayratkan pengadilan. Pembayaran Klaim Klaim yang dijamin dengan tagihan yang valid (Secured Claims) dibayar untuk memperluas hasil dari properti yang dijadikan sebagai jaminan. Jika hasil yang diperoleh tidak mencukupi untuk melunasi klaim dari kreditor yang dijamin, jumlah yang belum dilunasi diklasifikasikan sebagai unsecured nonpriority claims. Unsecured claims dibagi menjadi dua yaitu priority dan nonpriority. Unsecured priority claims dibayar penuh sebelum distribusi dilakukan untuk unsecured nonpriority claims. Tingkatan klaim dalam chapter 7 kasus likuidasi adalah sebagai berikut: I. Secured Claims Klaim yang dijamin dengan tagihan yang valid. II. Unsecured Priority Claims 1. Administrative expense yang terjadi dalam pemeliharaan dan likuidasi estate, termasuk trustees fees dan legal serta accounting fees. PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

20

Resume UKT Advance 2. Klaim yang terjadi antara tanggal pengajuan involuntary petition dan tanggal interim trustee ditunjuk/diangkat. 3. Klaim untuk upah, gaji, dan komisi yang diperoleh dalam 90 hari dari pengajuan petisi dan tidak melebihi $4.000 untuk setiap individu. 4. Klaim untuk kontribusi kepada employee benefit plans yang muncul dari service yang diberikan dalam 180 hari dari pengajuan petisi dan terbatas $4.000 untuk setiap karyawan. 5. Klaim individu, tidak melebihi $1.800, timbul dari pembelian, lease, atau penyewaan properti yang tidak dikirim atau pembelian atas service yang tidak disediakan oleh debitor. 6. Klaim dari unit pemerintah untuk pajak atas income atau penerimaan kotor, pajak properti, pajak pekerjaan, cukai penjualan, dan kewajiban bea cukai lainnya yang dimulai seperempat tahun sebelum pengajuan (periode bervariasi untuk klaim yang berbeda). Pajak yang ditagih atau dipotong untuk debitor yang dapat dikenakan dan penalti yang terkait juga termasuk. III. Unsecured Nonpriority Claims 1. Allowed claim yang telah diajukan tepat waktu. 2. Allowed claim dimana pembuktiannya diajukan terlambat. 3. Allowed claim (secured dan unsecured) untuk setiap denda, penalti, tebusan atau untuk multiple, exemplary, atau denda hukuman (punitive charge). 4. Klaim untuk kepentingan atas unsecured priority claim atau unsecured nonpriority claim. IV. Stockholders Claims Sisa aset yang dikembalikan kepada perusahaan debitor atau untuk stockholdersnya. Ilustrasi Kasus Likuidasi 1. Statement of Affairs Statement of affairs adalah laporan keuangan yang menekankan pada nilai likuidasi dan menyediakan informasi yang relevan untuk trustee dalam melikuidasi perusahaan debitor. Statement of affairs ini disiapkan pada tanggal yang spesifik dan menunjukkan informasi neraca. Aset diukur pada nilai realisasi bersih yang diperkirakan dan diklasifikasikan berdasar pada ketersediaan untuk fully secured, partially secured, priority, dan unsecured creditor. Kewajiban diklasifikasikan menjadi priority, fully secured, partially secured, dan unsecured. Penilaian historical cost juga termasuk untuk tujuan referensi. Ilustrasi dari statement of affairs adalah sebagai berikut: PT. Setia Gundul Neraca 1 Agustus 2004 Assets Current assets Cash $ 3.000 Marketable Securities (at market) 7.000 Account Receivable (net of est. uncollectible accounts) 25.000 Inventories 50.000 Prepaid Expense 4.000 Long Terms Assets Land Building-net Equipment-net Intangible Assets Total Assets $ 15.000 40.000 30.000 6.000 Liabilities & Stockholders Equity Current Liabilities` Account Payable Wages Payable Property Taxes Payable Note Payable-bank Notes Payable-suppliers Interest Payable Long Term Liabilities PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 $ 65.000 13.000 2.000 25.000 5.000 7.000

$ 89.000

91.000 $ 180.000

$ 117.000

21

Resume UKT Advance Mortgage Payable Total Liabilities Stockholders Equity Capital Stock Retained Earnings Total Stockholders Equity Total Liabilities and Stockholders Equity $ 200.000 (187.000) 13.000 $ 180.000 50.000 $ 167.000

Informasi untuk laporan yang diderivasikan dari neraca saat tanggal pengajuan dan sumber lainnya, seperti penilaian ekspektasi nilai likuidasi atas aset dan kontrak perjanjian dengan kreditor. Mortgage payable dengan interest payable sebesar $5.000 dijamin dengan land & building. Semua account receivable dijaminkan untuk bank loan dan interest payable sebesar $2.000. Diperkirakan bahwa aset PT. Setia Gundul dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu tiga bulan. Estimasi nilai realisasi bersih adalah sebagai berikut: Cash $ 3.000 Marketable securities 7.000 Account receivable 22.000 Inventories (net of selling expense) 55.000 Prepaid expenses -Land & building 60.000 Equipment 12.000 Intangible assets -Maka statement of affairs dari Setia Gundul, Inc. adalah sebagai berikut: PT. Setia Gundul Statement of Affairs pada 1 Agustus 2004 Assets Book value Estimated realizable values less secured creditor liabilities Pledged for Fully Secured Creditors Land & building-net Less: Mortgage payable $50.000 Interest payable 5.000 Pledged for Partially Secured Creditors Account receivable Less: Note payable-bank $25.000 Interest payable 2.000 Available for Priority & Unsecured Creditors Cash Marketable securities Inventories Prepaid expenses Equipment-net Intangible assets Total available for priority & unsecured creditors Less: Priority liabilities Total available for unsecured creditors Estimated deficiency Liabilities $ Stockholders Equity Secured & Priority Claims Priority Liabilities Wages payable Property tax payable $ 13.000 2.000 $ 60.000 55.000 $ 22.000 27.000 0 3.000 7.000 55.000 0 12.000 0 82.000 15.000 67.000 8.000 $ 75.000 Unsecured Nonpriority Claims $ 5.000 Estimated realizable value available for unsecuired creditors

$55.000

25.000

3.000 7.000 50.000 4.000 30.000 6.000

$180.000 Book value $ 13.000 2.000

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

22

Resume UKT Advance 15.000 50.000 5.000 25.000 2.000 Fully Secured Creditors Mortgage payable Interest payable Partially Secured Creditors Note payable-bank Interest payable Less: Account receivable pledged 65.000 5.000 200.000 (187.000) $ 180.000 Unsecured Creditors Account payable Notes payable to suppliers Stockholders Equity Capital stock Retained earnings 50.000 5.000 55.000 25.000 2.000 27.000 22.000

$ 5.000 65.000 5.000

__________ $ 75.000

2. Trustee Accounting Trustee dari PT. Setia Gundul membuat pencatatan akuntansi yang baru. Aset dicatat dalam trustees book s pada nilai buku daripada nilai yang diharapkan dapat direalisasi, karena ada subjektivitas yang terkandung dalam estimasi memperkirakan nilai realisasi pada waktu pengajuan. Kontra akun aset diabaikan dari trustees book karena tidak berarti dalam kasus likuidasi dan ini didorong untuk menjaga akun trustee sesederhana mungkin. Ayat jurnal berikut disiapkan untuk membuka trustees books untuk PT. Setia Gundul: Cash 3.000 Marketable securities 7.000 Account receivable 25.000 Inventories 50.000 Prepaid expenses 4.000 Land 15.000 Building 40.000 Equipment 30.000 Intangible assets 6.000 Account payable 65.000 Wages payable 13.000 Property taxes payable 2.000 Note payable-bank 25.000 Notes payable-suppliers 5.000 Interest payable 7.000 Mortgage payable 50.000 Estate Equity 13.000 Setelah membukukan kustodi estate, trustee mencatat keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi langsung pada akun estate equity. Aktiva dan kewajiban tidak tercatat yang ditemukan oleh trustee juga masuk dalam akun estate equity. Untuk membedakan aktiva dan kewajiban yang termasuk dalam initial estate dengan yang dibeli karena likuidasi, aktiva dan kewajiban dicatat setelah estate yang dibebankan trustee diidentifikasikan sebagai baru. Financial Reporting for Emerging the Company 1. Reorganozation value Reorganization value dari emerging entity memperkirakan nilai wajar tanpa mempertimbangkan kewajiban. SOP menghasilkan dua kondisi yang harus melakukan fresh start reporting: a. Reorganization value dari aset emerging entity sesaat sebelum tanggal konfirmasi atas rencana reorganisasi kurang dari total postpetition liabilities dan allowed calims b. Holders of existing voting shares sesaat sebelum konfirmasi atas rencana reorganisasi menerima kurang dari 50% dari emerging entity. Kehilangan kendali ini harus substantif dan tidak sementara. 2. Fresh Start Reporting Fresh start reporting menghasilkan entitas pelaporan yang baru tanpa retained earning atau saldo defisit. a. Alokasi reorganization value ke aset yang dapat diidentifikasi PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

23

Resume UKT Advance Reorganozation value dari perusahaan sebaiknya dialokasikan ke tangible dan intangible asset yang dapat identifikasi. b. Reporting liabilities Liabilities kecuali deferred income taxes sebaiknya dialporkan pada current value pada tanggal konfirmasi rencana reorganisasi. c. Final statement of old entity Final statetement of old entity untuk periode yang berakhir pada tanggal konfirmasi rencana reorganisasi mengungkapkan efek dari adjustment pada akun aset dan kewajiban secara individu sebagai hasil ,mengadopsi fresh start reporting. d. Disclosure in initial financial statement of new entity Financial statement of new entity harus mengungkapkan: - adjustment untuk historical amounts dari aset dan kewajiban secara individu - jumlah utang yang dihapuskan - jumlah dari prior retained earning atau defisit yang dieliminasi - faktor yang signifikan berkaitan dengan penentuan reorganization value Ilustrasi Kasus Reorganisasi Tiger corporation mengajukan untuk proteksi dari kreditor under cahapter 11 of bankcruptcy act pada 5 Januari 2003. tiger adalah debtor in possesion dan pada waktu pengajuan neracanya (dalam ribuan) adalah sebagai berikut: Current assets Cash $ 50 Account receivable-net 500 Inventory 300 Other current assets 50 $ 900 Plant assets Land $ 200 Building-net 500 Equipment-net 200 Patent 300 1.200 2.100 Current liabilities Account payable $ 600 Taxes payable 150 Accrued interest on 15% bond 90 Note payable to bank 260 $ 1.100 15% bond payable (partially secured with land & building) 1.200 Stockholders deficit Capital stock $ 500 Deficit (700) (200) $ 2.100

Pada awal 2003, Tiger mereklasifikasi liabilities subject to compromise ke dalam akun yang terpisah: Account payable 600 Taxes payable 150 Accrued interest on 15% bond 90 Note payable to bank 260 15% bond payable (partially secured) 1.200 Liabilities subject to compromise 2.300 Neraca Komparatif tahun 2004 (dalam ribuan) 1 Januari Cash $ 150 Account receivable 350 Inventory 370 Other current assets 50 Land 200 PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 30 Juni $ 300 335 350 50 200 Perubahan $ 150 (15) (20) (20) --

24

Resume UKT Advance Building-net Equipment-net Patent Assets Liabilities subject to compromise Short term loan Account payable Wages and salaries Liabilities Common stock Deficit Equities 450 350 150 $2.050 $2.300 150 100 50 2.600 500 (1.050) $2.050 425 290 125 $2.055 $2.300 75 125 55 2.555 500 (1.000) $2.055 (25) (40) (25) $ 5 -$ (75) 25 5 (45) -50 $ 5

Laporan laba rugi untuk enam bulan yang berakhir 30 Juni 2004 (dalam ribuan) Sales $ 600 Cost of sales (200) Wages and salaries expense (100) Depreciation and amortization Bulilding $25 Old equipment 30 New equipment 10 Patent 25 (90) Other expenses (30) Earnings before reorganization items 180 Professional fees related to bankruptcy proceedings (130) Net income 50 Beginning deficit (1.050) Ending deficit $ (1.000) Reorganization Plan Setelah negoisasi panjang lebar antara pihak-pihak yang berkepeny\tingan, reorganization value sebesar $2.200.000 disetujui, dan reorganization plan diajukan ke pengadilan. Persyaratan dari rencana reorganisasi yang diajukan Tiger adalah sebagai berikut: 1. Tigers 15% bond payable dijamin dengan tanah dan bangunan. Pemegang bond setuju untuk menerima common stock baru senilai $500.00, senior debt of 12% bond senilai $500.00, dan kas senilai $100.000 yang dibayar pada 31 Desember 2004. 2. Priority tax claims senilai $150.000 akan dibayar dengan kas segera setelah reorganization plan dikonfirmasikan oleh bankruptcy court. 3. Sisa unsecured, nonpriority, prepetition claims senilai $950.00 akan dilunasi sebagai berikut: a. Kreditor yang direpresentasikan oleh account payable akan menerima subordinated debt senilai $275.000 dan common stock senilai $140.000 b. Accrued interest pada 15% bond senilai $90.000 dihapuskan c. Note payable kepada bank senilai $260.000 akan ditukar dengan subordinated debt senilai $120.000 dan common stock senilai $60.000 4. Pemegang modal akan ditukar sahamnya dengan common stock senilai $100.000 dari emerging company. Fresh Start Reporting Reorganization value dibandingkan dengan total post petition liabilities dan court-allowed calims pada tanggal 30 Juni untruk menentukan jika fresh start reporting telah sesuai (jumlah dalam ribuan). Pospetition liabilities $ 255 Allowed claims subject to compromise 2.300 Total liabilities pada 30 Juni 2004 2.555 Less: reorganization value (2.200) Excess liabilities over reorganization value $ 355 Excess liabilities over reorganization value merupakan kondisi mengindikasikan bahwa kondisi pertama untuk fresh start reporting telah terpenuhi. Reorganization plan menyatakan bahwa untuk pemegang modal lama kepemilikannya kurang dari 50% pada emerging company. Jadi kondisi kedua juga terpenuhi, dan fresh start reperting telah sesuai/tepat. Rangkuman dari struktur modal reorganisasi yang diajukan adalah sebagai berikut (dalam ribuan): Postpetition liabilities $ 255 PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

25

Resume UKT Advance Taxes payable Current portion of senior debt, due 31 Desember 2004 Senior debt, 12% bond Subordinated debt Common stock 150 100 500 395 800 $2.200

Rencana ini disetujui oleh masing-masing class of of claims dan dikonfirmasi oleh bankruptcy court pada 30 Juni 2004. tiger corporation mencatat provisi dari reorganization plan dan adopsi dari fresh start reporting dalam buku dari old entity sebagai berikut (dalam ribuan): Account payable (prepetition) 600 Interest (prepetition) 90 Bank note (prepetition) 260 15% bond payable (prepetition) 1.200 12% senior debt 500 12% senior debt-current 100 Subordinated debt 395 Common stock (new) 700 Gain on debt discharge 455 Common stock (old) Common stock (new) Additional paid-in capital 500 100 400

Tigers assets mempunyai nilai wajar yang berbeda dengan book value yang tercatat pada 30 Juni 2004 dan dirangkum sebagai berikut (dalam ribuan): Fair value Book value Difference Inventory $ 375 $ 300 $ 25 Land 300 200 100 Building-net 350 425 (75) Equipment-net 260 290 (30) Patent 0 125 (125) $ 1.285 $1.390 $ (105) Ayat jurnal untuk menyesuaikan aset Tiger untuk selisih fair value/book value dan mencatat fresh start adalah sebagai berikut (dalam ribuan): Inventory 25 Land 100 Loss on assets revaluation 105 Building-net 75 Equipment-net 30 Patent 125 Reorganization value excess of identifiable assets Gain on debt discharge Additional paid-in capital Loss on assetes revaluation Deficit 250 455 400 105 1.000

PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

26

You might also like