You are on page 1of 9

Bab 1 Pendahuluan 1.

1 Latar belakang

Curah hujan di Indonesia tiap tahunnya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba karena beberapa faktor seperti kondisi lingkungan yang rusak, penebangan hutan secara liar dan kondisi tempat yang lebih rendah dari sekitarnya. banjir sekarang mulai menjadi salah satu bencana yang paling sering terjadi di INDONESIA bahaya dari banjir banyak sekali Contohnya : Terputusnya roda perekonomian di daerah yang terkena banjir , seperti jalan terendam banjir , maka kendaraan untuk distribusipun terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak anak anak tidak bisa sekolah , karena sekolahnya terendam banjir , padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) Indonesia . Banyak Rumah rumah penduduk yang terbuat dari bambu terseret arus banjir , maka mereka kehilangan tempat tinggal . banyak sekali contoh contoh lain akibat terjadinya banjir. Kita sebagai generasi muda harus bisa merubah keadaan seperti ini , maka kita biasakan mencegah terjadinya banjir , antara lain : Tidak membuang sampah di sungai , tidak menebang hutan secara liar , melakukan rehabilitasi sungai ,dan pembangunan bendungan bendungan . Cara mencegah banjir bermacam macam , kita harus bisa mencegahnya sebelum terjadinya bencana tersebut .Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir dengan memanfaatkan alat pendeteksi banjir karena dengan adanya alat tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui lebih awal terjadinya bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta tidak semua orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau dikatakan cukup rumit. Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif. Prinsip kerja alat ini menerapkan prinsip kerja dari hukum Archimedes tentang mengapung tenggelam dan melayang . Hukum ini sangat erat hubungannya dengan alat tersebut , Misalnya dari alat yang paling vital , yaitu botol kosong yang bisa mengapung yang merupakan penekan Saklar . Untuk lebih jelasnya bisa di baca dalam Isi dalam Makalah kami . 1.2 Tujuan Dalam makala ini bertujuan untuk: Mencari Cara mencegah dan menanggulangi banjir Menjelaskan karakteristik dari alat pendeteksi banjir

Memberikan informasi tentang bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam alat tersebut Cara pembuatan alat pendeteksi banjir Menjelaskan dimana alat pendeteksi ini akan dipasang dan digunakan Menjelaskan bagaimana alat ini bias bekerja

1.3 Rumusan masalah 1.3.1 Bagaimana Cara mencegah dan menanggulangi banjir? 1.3.2 Apa saja karakteristik dari alat pendeteksi banjir? 1.3.3 Bahan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini? 1.3.4 Bagaimana cara pembuatannya? 1.3.5 Dimanakah alat pendeteksi banjir ini akan dipasang atau digunakan? 1.3.6 Bagaimana cara kerja dari alat alat pendeteksi banjir ini?

BAB 2 Pembahasan Materi 2.1 Cara mencegah dan menanggulangi banjir Pertama tama marilah kita cari tahu apa yang menyebabkan, Akibat, cara menggulangi , cara mencegah banjir , yang meresahkan warga yang berada di daerah yang menjadi langganan banjir . Penyebab banjir : Ketika hujan sebagian dari air ditahan oleh tanah, beberapa diserap oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa menguapkan diri, dan sisanya menalir di sungai. Banjir terjadi ketika tanah dan tumbuh-tumbuhan tidak bisa menyerap semua air. Kemudian air meluap ke daratan karena jumlahnya yang tidak bisa dibawa oleh sungai dan tidak bisa ditahan bendungan. Sekitar 30 persen dari semua hujan timbulnya adalah dari mendung yang telah lama terbawa angin dari lautan,. Banjir berkala terjadi secara alami pada hulu sungai, Banjir Sungai sering diakibatkan oleh hujan lebat, kadang-kadang juga karena lelehan salju, di daerah bagian yang memiliki musim dingin yang menyebabkan sungai meluap . Banjir yang datang dengan cepat disebut air bah tiba-tiba. Air bah tiba-tiba pada umumnya diakibatkan oleh curah hujan

yang tinggi di atas suatu area kecil. Akibat dari banjir : Banjir tidak hanya merusak barang berharga serta lingkungan ,membahayakan hidup manusia dan binatang, namun Banjir juga mempunyai efek lain juga. Banjir yang berkecepatan tinggi menyebabkan erosi lahan seperti halnya permasalahan pemecahan sedimen ke arah muara. Juga merusak tempat ikan bertelur dan kehidupan rimba , tempat kediaman binatang rimba juga sering dibinasakan. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal , mengalami gagal panen , Terputusnya roda perekonomian di daerah yang terkena banjir , seperti jalan terendam banjir , maka kendaraan untuk distribusipun terhenti karena tidak bisa lewat . Banyak Pelajar tidak bisa sekolah , karena sekolahnya terendam banjir , padahal sekolah salah satu cara meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ) Indonesia. Kerugian keuangan karena banjir ditaksir sekitar jutaan Dolar Amerika per tahun.

Cara menggulangi banjir : Metode dasar pengendali banjir telah dipraktekkan sejak zaman dahulu. Metode ini meliputi reboisasi dan konstruksi bendungan, tanggul, reservoir, dan floodways ( saluran tiruan yang mengalihkan Banjir, Contohnya : Banjir kanal timur di Jakarta ). Di abad 20 permasalahan dalam pengendali banjir di Amerika Serikat telah mengasumsikan arti penting nasional oleh karena meningkatkan frekwensi dan intensitas banjir dalam semua lembah sungai yang besar sebagai hasil penebangan hutan. Sebagai tambahan, agrikultur dan pengembangan industri , di lembah ini telah mengharuskan suatu program pengendali banjir dikoordinir. Perundang-Undangan pemerintah pusat telah diberikan kepada negara untuk mengakibatkan ukuran kendali. Tindakan pemerintah pusat di dalam bidang ini banyak dihambat oleh pembatasan konstitutional. Dan pada akhirnya pada tahun 1879 permasalahan Pengendali banjir Sungai Mississippi telah dilimpahkan kepada yang 31 negara yang ditunjuk untuk pelaksana sistem pengeringan sungai. Pemerintah pusat, juga meningkatkan ilmu pelayaran, keuangan lainnya digunakanuntuk konstruksi bendungan. Pemerintah pusat telah main suatu peran penting di dalam permasalahan dalam pengendali banjir. Cara mencegah banjir : Cara mencegah terjadinya banjir antara lain : Tidak membuang sampah di sungai , selokan , dan saluran air ; melakukan Reboisasi , menghentikan penebangan hutan secara liar , membangun saluran air yang cukup untuk menampung air bah , seperti banjir kanal timur di Jakarta. Cara untuk peringatan dini : Caranya antara lain dengan cara membuat deteksi banjir . Untuk itulah kami membuat alat sederhana untuk pendeteksi banjir . Untuk penjelasan lebih lanjut lihat di Bab 2. kami akan menjelaskan tentang apa guna dari alat pendeteksi banjir ini, bagaimana Prinsip kerja & Bagaimana Caranya bisa memberi tanda bahaya :

Guna dari alat ini adalah memberi peringatan dini dari daerah hulu sungai , bila di daerah hulu sudah mencapai daerah batas akan terjadi banjir maka alat ini akan bekerja . Prinsip kerjanya adalah menggunakan prinsip kerja hukum Archimedes , yaitu tentang tenggelam , terapung dan melayang . Hukum ini adalah salah satu guna dari alat yang sangat vital dalam deteksi banjir kami . , yaitu sebuah botol yang bisa terapung yang akan menekan saklar alarm. Cara memberi tanda adalah dengan bunyi dan cahaya , dari saklar tersebut di hubungkan dengan sirine dan lampu tanda bahaya . 2.2 Karakteristik dari alat pendeteksi banjir Dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini prosesnya cukup mudah ,karena alat ini menerapkan sistim rangkaian listrik tertutup .dalam alat ini mempunyai karasteristik pendeteksi banjir yaitu prisip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hukum Archimides yang dikemukakan oleh seorang Fisikawan yang berasal dari Syracuse Sicily , dan dia belajar di Alexandria di Mesir . Dia lahir pada 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM . Hukum ARCHIMEDES :

Apabila gaya ke atas air lebih besar daripada berat benda , maka benda tersebut akan terapung .

Apabila gaya ke atas air sama dengan berat benda , maka benda tersebut akan melayang.

Apabila gaya ke atas air lebih kecil daripada berat benda , maka benda tersebut akan tenggelam.

Dapat dituliskan dalam rumus Fisika , yaitu seperti berikut : 1 . Fa > Wbenda = Terapung 2 . Fa = Wbenda = Melayang 3 . Fa <>benda = Tenggelam Dengan Fa = x g x v ,dimana setiap benda yang dimasukan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukan tadi. dengan demikian dapat dikatakan setiap benda yang dimasukan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas, digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik ,disana terdapat saklar otomatis yang akan dihubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi.dengan demikian ,ketika saklar terhubung maka arus listrik dapat mengalir dan menghidupkan lampu serta membunyikan alarm peringatan yang ditimbulkan dari suara sirine. 2.3 Bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi banjir ini Pembuatan alat detector banjir ini cukup sederhana ,Bahan utama dalam alat ini

yaitu Early flood warning system, bahan utama ini antara lain pipa paralon, karet, karet, lampu sirine, modul sirine pengeras suara, lempeng konduktor tembaga dan gabus.alat pendeteksi banjir ini juga memfaatkan teknologi AT 89C51 dan DTMF melalui sinyal frekwensi FM. Menggunakan program DTMF yang merupakan digital .seandainya pakai yang manual ,maka seringkali terjadi eror karena salah baca kode. 2.4 Cara pembuatan alat pendeteksi banjir Deteksi Banjir 008 Alat : 1 . Gergaji paralon 2 . Solder 3 . Pisau 4 . Penyodet Timah

Bahan : 1 . Paralon Berdiameter + 2 Inchi 2 . Timah 3 . Komponen elektronika : 1. PCB (Papan Elektronik untuk Running Led / SIRINE) 2. Lampu Led 20 buah warna terserah 3. Resistor 4. Speker 8 5. Saklar 3 arah 6. Saklar sensitive 7. Diode 8. Power 9. Resistor putar ( Variable Resistor ) 10. Transistor 11. Elko ( Electrolite Condensator)

12. Kapasitor 13. IC ( Intergrated Circuit )

4 . Botol bekas yang berdiameter 2 inchi 5 . Bambu 6 . Kabel 7 . Cat warna Hitam

Hasil Kerja : Cara Kerja : 1. Persiapkan Semua alat dan bahan , lalu mulailah dengan memotong pipa paralon setinggi + 30 Cm 2. Lubangilah bagian bawahnya agar air dari samping bisa masuk ke dalam tabung 3. Potonglah balok kayu menjadi balok berukuran : i. Panjang 2 Inchi ,lebar 3 Cm,Tinggi Cm ii. Panjang 1 Cm, lebar 1 Cm, Tinggi Cm Lubangilah bagian tengahnya dengan diameter 3 mm 4. Potong bambu dengan panjang 35 Cm , tipiskan sampai berdiameter 2 mm 5. Persiapkan botol bekas kecil yang tutupnya masih ada , lubangi tutupnya , dan pakulah batang bambu ke tutup botol tersebut. 6. Pakulah bagian bawah pipa 7. Pakulah balok yang sudah dipotong tadi di dalam tabung. 8. Pasang saklar sensitif di bagian atas balok yang kecil 9. kemudian pasang kabel yang berhubungan dengan Sirine , lampu putar 10. Kemudian cat bagian luar selimut tabung dengan warna terserah , misalnya : Hitam 11. Persiapkan komponen elektronika , Solder , timah , Penyodet timah . 12. Untuk memasang komponen pada PCB jangan sampai salah , baca petunjuk yang sudah ada di buku elektronika / lembaran pada saat membeli PCB .

13. Sambungkan kabel dengan saklar & Beterai / Adaptor . 14. Alat Deteksi banjir sudah bisa digunakan . Gambar Cara Pembuatan

1. Persiapkan Semua alat dan bahan , lalu mulailah dengan memotong pipa paralon
setinggi + 30 Cm

1. Lubangilah bagian bawahnya agar air dari samping bisa masuk ke dalam tabung 2. Potonglah balok kayu menjadi balok berukuran :
iii. Panjang 2 Inchi ,lebar 3 Cm,Tinggi Cm iv. Panjang 1 Cm, lebar 1 Cm, Tinggi Cm Kemudian pasang seperti gambar disamping :

1. Potong bambu dengan panjang 35 Cm , tipiskan sampai berdiameter 2 mm 1. Persiapkan botol bekas kecil yang tutupnya masih ada , lubangi tutupnya , dan
pakulah batang bambu ke tutup botol tersebut.

1. Pakulah bagian bawah pipa 2. Pasang saklar sensitif di bagian atas balok yang kecil 3. kemudian pasang kabel yang berhubungan dengan Sirine 1. Kemudian cat bagian luar selimut tabung dengan warna terserah , misalnya : Hitam 1. Persiapkan komponen elektronika , Solder , timah , Penyodet timah . 2. Untuk memasang komponen pada PCB jangan sampai salah , baca petunjuk yang
sudah ada di buku elektronika / lembaran pada saat membeli PCB .

3. Sambungkan kabel dengan saklar & Beterai / Adaptor .


2.5 Penempatan dan Pemasangan alat pendeteksi banjir Pemasangan alat pendeteksi banjir ini diinstalasikan di sekitar pintu air sungai dan dipasang tegak pada dinding batas sungai yang telah dipasang dudukan plat besi sebelumnya,sedangkan sirine dipasang di dekat pemukiman penduduk,dengan 2 tiang yang dipasangi lampu sirine dan pemancar FM,serta boks berisi didektor . saat banjir menggenangi lubang itu sirine akan berbunyi keras dan pemancar FM akan memberikan informasi kondisi status tersebut melalui sirine ,maka stiap radio masyarakat yang berada disekitarnya dalam radius tertentu akan menerima sinyal peringatan tersebut

2.6 Cara kerja dari alat alat pendeteksi banjir ini Pendeteksi banjir ini bekerja kalau diatas gabus dipasang tongkat alumunium ringan dan diujungnya dipasang konduktor yang sudah di dihubungkan dengan kabel. Bila volume air sungai meningkat air akan mendorong gabus dan karet ke atas .pada saat ujung tongkat alumunium bergerak ke atas maka akan menyentuh pada lempeng konduktor yang sudah dipasang pada bagian sirine.dengan demikian ketika kedua konduktor saling menyentuh ,arus listrik akan mengalir sehingga membunyikan dan menyalahkan lampu sirine sebagai peringatan atau tanda terjadinya banjir selama 2-3 menit yang terdengar dalam radius 100 meter dari pusat terjadinya banjir

Bab 3 Penutup Dengan selesainya hasil Penelitian dalam hal deteksi banjir, dilanjutkan dengan penulisan laporan Kraya Ilmiah ini , maka saya mengucapkan syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya .Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan . Guna kesempurnaam penulisan Karya Ilmiah ini . Mungkin di dalam penulisan ada kata atau pengetikan yang salah mohon dimaafkan . 3.1 Simpulan Cara mencegah dan menanggulangi banir dengan tidak membuang smpah disungai,selokan,dan saluran air lainnya.dan juga melakukan reboisasi,menghentikan

penebangan hutan secara liar,membangun saluran air yang cukup. Karakteristik dari alat pendeteksi ini menggunakan prinsip Archimides,Dimana setiap benda yang dimasukan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagianakan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat bendayang dimasukan Bahan utama dari alat ini menggunakan Early flood warning system terdiri dari pipa paralon,karet,lampu sirine,modul sirine,pengeras suara,lempeng konduktor,tembaga dan gabus Diinstalasikan di sekitar pintu air sungai yang dipasang tegak didinding batas sungai yang telah dipasang didudukan plat besi dan sirine dipasang di dekat pemukiman penduduk Cara kerja gabus dipasang tongkat alumunium ringan dan ujungnya dipasang konduktor yang dihubungkan kabel.bila volume air meningkat air mendorong gabus dan karet ke atas sehingga menyentuh lempeng kondutor sirine ,dengan demikian arus listrik akan mengalir sehingga dan menyalahkan lampu sirine selama 2-3 menit. 3.2 Saran-saran Agar tidak terjadi bencana banjir Jagalah lingkungan kita,dan janganlah selalu bergantung pada alat pendeteksi banjir ini sebab alat ini mempunyai kelemahan atau kerusakan secara tiba-tiba.Namun yang terbaik tentu mencegah terjadinya banjir dengan memelihra hutan dan lingkungan sekitar kita dan juga selalu waspada serta antisipasi terhadap bencana banjir yang datang.

You might also like