Professional Documents
Culture Documents
Deskripsi
Anestesi inhalasi adalah zat-zat anestesi yang digunakan tubuh yang disalurkan melalui paru dan dibawa oleh darah ke berbagai macam jaringan Target utama anestesi inhalasi adalah otak
Bekerja dengan cara memodifikasi fungsi inhibisi dan eksitasi pada otak Anestesi inhalasi jarang digunakan sendirian, biasanya dikombinasikan dengan anestesi intravena
Mesin Anestesi
Adalah perlengkapan yang mengirimkan oksigen dan agen bersifat gas dan atau cairan yang mudah menguap. Mesin anestesi adalah peralatan yang digunakan untuk memberikan anestesi inhalasi.6
Komponen Mesin
Komponen 1 : sumber gas, penunjuk aliran gas/ flow meter dan penguap/vaporizer Komponen 2 : sirkuit nafas, sistem lingkar dan sistem magill Komponen 3 : alat yang menghubungkan sirkuit nafas dan pasien; sungkup muka, pipa endotrakea.
Sirkuit pernapasan
No-rebreathing rebreathing
Farmakokinetik
Masuknya zat anestesi kedalam jaringan dipengaruhi oleh tekanan parsial alveolus yang kemudian akan mempengaruhi tekanan parsial jaringan Keseimbangan di kedua tekanan ini akan memastikan masuknya zat anestesi kedalam jaringan
Ada 2 efek yang mempengaruhi konsentrasi gas dalam alveolus Efek Konsentrasi yaitu bahwa konsentrasi gas dapat bertambah apabila sebagian gas sudah masuk kedalam darah Efek Second Gas yaitu efek gas nitrous oxide yang digabungkan dengan gas lain, karena tidak larut dalam darah sehingga dapat meningkatkan tekanan gas alveolar
Distribusi
Solubilitas yaitu afinitas gas terhadap darah maupun jaringan, makin tinggi afinitas gas makin lama pula masuknya kedalam darah dan makin lama keseimbangan tekanan dengan jaringan tercapai. Cardiac Output dapat mempercepat distribusi ke jaringan namun menurunkan tekanan parsial arteri, makin tingginya cardiac output memperlambat keseimbangan tekanan
Koefisien
Koefisien Blood/Gas
Konsentrasi gas didalam darah terhadap konsentrasi gas pada alveoli
Koefisien Brain/Blood
Konsentrasi gas didalam otak dibandingkan dengan konsentrasi gas dalam darah
Koefisien Fat/Blood
Gas anestesi berikatan dengan jaringan lemak yang akan mempengaruhi waktu bangun pasien
Mekanisme
Menghambat presynaptic release Menghambat postsynaptic binding Menghambat presynaptic uptake Menghambat konduksi ion postsynaptic
Halothane (fluothane)
Hypnotic yang baik namun tidak memiliki efek analgesik Induksi dapat dicapai menggunakan 1-3% halothane di 100% oksigen / 0.8% di 65% nitrous oxide Maintenance 0,5-1,5%
Isoflurane
Induksi anesthesia dicapai dengan 3-4 % isoflurane dalam oxygen, Atau 1.5-3 % isoflurane dalam 65 % nitrous oxide. Induction hanya dengan isoflurane dapat menyebabkan batuk and apneu. Dan harus bersamaan dengan intravena. Maintenance dilakukan dengan 1-2.5 % isoflurane. Pasien dengan isoflurane lebih cepat bangun
Isoflurane tidak mensensitisasi myocardium pada arrhythmias. Dapat menyebabkan vasodilatasi arteri coronary dan berujung dengan coronary artery steal syndrome. Dan menyebabkan myocardial ischemia/infark. Namun studi myocardial ischemia akibat isoflurane masih belum cukup. Isoflurane harus dihindari pada aortic valve stenosis
Enflurane
Induksi anesthesia dicapai dengan 3-4 % enflurane dalam oxygen, Atau 1.5-3 % enflurane dalam 65 % nitrous oxide. Maintenance dilakukan dengan 1-3 % isoflurane. Pasien dengan enflurane lebih lambat bangun dibandingkan isoflurane
Enflurane tidak memicu jantung pada arrhythmias. Enflurane dapat meningkatkan tekanan intracranial terutama pada hyperventilasi, dan meningkatkan kemungkinan kejang Kontraindikasi pada pasien kejang in patients with seizure disorders. Nephrotoxic
Desflurane
Induksi anesthesia dicapai dengan 6-10 % dalam oxygen, Atau 5-8 % enflurane dalam 65 % nitrous oxide. Maintenance dilakukan dengan 5-7 %. Memiliki solubilitas yg rendah yang menyebabkan pemulihan yang cepat
Memerlukan vaporizer listrik. Desflurane dapat menyebabkan batuk dan eksitasi selama induksi dan sebaiknya digunakan bersama intravena Dapat meningkatkan heart rate. Maka harus dihindari pada aortic valve stenosis. Tidak memicu arrhythmias maupun coronary artery steal syndrome
Sevoflurane
Induksi anesthesia dicapai dengan 1,5-3 % dalam oxygen, Atau 0,2-7 % enflurane dalam 65 % nitrous oxide. Maintenance dilakukan dengan 0,4-2 %. Memiliki solubilitas yg rendah yang menyebabkan pemulihan yang cepat
Sevoflurane menurunkan tekanan arteri karena vasodilatation. Dan harus dihindari pada aortic valve stenosis. Tidak memicu arrhythmias or cause coronary artery steal syndrome. Tidak seperti desflurane, sevoflurane tidak mengiritasi airway. Dapat digunakan tanpa intravenous anesthetics. Yang merupakan pengganti halothane pada pasien anak
Nitrous oxide
Nitrous oxide digunakan sebagai supplement agen inhalasi lainnya. Digunakan dengan oksigen dengan ratio 2:1 Digunakan bersamaan dengan obat anestesi lainnya