You are on page 1of 14

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P BAB I PENDAHULUAN

115060109111 001

1.1 Latar Belakang

Menyempitnya lahan pertanian akibat pemenuhan kebutuhan yang lain bukan berarti tidak memerlukan bangunan irigasi lagi. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan, sehingga pengembangan jaringan irigasi suatu lahan mutlak diperlukan untuk perbaikan sistem pertanian di masa yang akan datang. Kebutuhan bahan pangan khususnya beras di Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat. Hal ini disebabkan karena pertambahan penduduk dan makin meningkatnya konsumsi beras di Indonesia perkapitanya. Salah satu usaha yang ditempuh adalah meningkatkan bahan pangan dalam negeri melalui sektor pertanian yaitu usaha Intensifikasi, Ekstensifikasi, dan Diversifikasi. Perencanaan jaringan irigasi merupakan wujud dari salah satu usaha Intensifikasi, yaitu dengan meningkatkan dan merehabilitasi yang telah ada maupun membuka daerah irigasi baru. Dengan adanya irigasi, maka tanah yang semula tidak produktif akan dapat diusahakan menjadi berdaya guna semaksimal mungkin.

1.2 Pembatasan Masalah


Mengingat luasnya masalah yang dihadapi dalam perencanaan sistem irigasi, serta keterbatasan penulis maka pembahasan ini perlu kami batasi agar dapat terhindar dari masalah yang terlalu meluas dari yang akan kami kemukakan. Ruang lingkup masalah yang dimaksud adalah : 1. Bagaimana merencanakan bendung (tetap) irigasi tersebut? 2. Apakah bangunan tersebut aman terhadap gaya-gaya? 3. Bagaimana sketsa bangunan-bangunan tersebut beserta denah dan potongannya?

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

Adapun analisa perhitungan dengan menggunakan rumus tertentu seperti rumus Strickler atau perhitungan grafis. Selanjutnya hasil-hasil perhitungan akan dicantumkan dalam tabel-tabel untuk mempermudah pemahaman dan perencanaan gambar-gambar.

1.3 Tujuan Masalah


Mengingat pentingnya irigasi bagi kehidupan manusia, maka dibutuhkan adanya pengaturan irigasi, dimana perlu dibangun beberapa bangunan yang dapat menunjang proses irigasi tersebut.Perancangan yang didasarkan keahlian serta pengelolaan yang seksama merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tingkat efisiensi pemanfaatan air yang dibutuhkan di masa mendatang. Perancangan memerlukan adanya konsepsi, rencana konstruksi, dan operasi serta sarana pemanfaatan air. Melihat dari pembatasan masalah yang telah dibahas sebelumnya, pengerjaan tugas ini yaitu dalam perencanaan saluran irigasi ( bendung tetap) sesuai dengan tahap-tahap perencanaan bendung tetap saluran irigasi sesuai KP-O2 yaitu standart peraturan perencanaan saluran irigasi. Yang kedua melalui analisa perhitungan terhadap langkah-langkah perencanaan dapat diketahui apakah bangunan ini aman terhadap gaya gaya sekitar yang bekerja. Dan tidak kalah pentingnya yaitu sketsa gambar dimana gambar-gambar ini adalah tahap akhir perencanaan saluran irigasi hasil dari perhitungan yang telah dilaksanakan sesuai standart perencanaan saluran irigasi.

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

BAB II DASAR TEORI

Bangunan bendung merupakan bangunan utama yang dibangun di sungai untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Jenis bangunan yang dipilih harus disesuaikan dengan jumlah air yang ada di sungai tersebut, daerah yang akan dialiri , jenis tanaman yang akan dikembangkan dan sebagainya. Air yang diambil dari sungai harus dapat mengalir secara gravitasi dan harus bisa mengurangi sedimen serta kemungkinan untuk mengukur air masuk kejaringan irigasi. Mengingat tempat kedudukan, lahan yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis bangunan utama yaitu : 2. 1. Bangunan Pengelak Lokasi bangunan pengelak dan pemilihan tipe yang paling cocok dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu : a. b. c. d. e. 2.2. sungai elevasi yang diperlukan untuk irigasi topografi pada lokasi yang direncanakan kondisi geologi teknik pada lokasi metode pelaksanaan

Bangunan Pengambilan Sesuai dengan tujuannya sebagai bangunan utama untuk pengambilan air irigasi, bendung

dilengkapi dengan bangunan pengambilan tersebut, yaitu : (KP-02 hal 33) 1. pengambilan sebaiknya dibuat sedekat mungkin dengan bangunan pembilas di kedua sisi. 3

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P


2. pengambilan dapat dibuat dua sisi sungai atau satu sisi saja.

115060109111 001

3. pengambilan dapat juga dilakukan dengan cara satu sisi dan satu bangunan sadap pada pilar pembilas , kemudian airnya disalurkan melalui siphon dalam tubuh bendung ke sisi lainnya. 4. pada pangkal bendung dibuat dinding sayap dan dinding pengarah, sehingga dihindari adanya aliran turbulensi di depan pengambilan. 2.3. Bangunan Pembilas Bangunan pembilas kantung Lumpur merupakan bangunan yang terletak antara pintu dan saluran. Fungsi bangunan pembilas adalah sebagai pembilas (penggelontor) sedimen di kantong Lumpur. Tata letak terbaik untuk katong Lumpur. Tata letak terbaik untuk kantong Lumpur saluran pembilas dan saluran primer adalah saluran pembilas merupakan kelanjutan bangunan kantong Lumpur dan tidak mengalami pembelokan. Bila pembilas terpaksa terletak menyamping (tidak lurus), maka dianjurkan dibuat dinding pelurus rendah yang curamnya sama dengan tinggi maksimum sedimen dalam kantong Lumpur. Guna mencapai pembilasan yang sempurna maka akhir bangunan pembilas yang masuk di sungai disarankan mempunyai beda tinggi yang cukup. Bila terlalu curam (dalam) disarankan dilengkapi dengan bangunan terjun dalam kolam olak serta got miring sepanjang saluran. Kecepatan dalam saluran pembilas berkisar 1 1.5 m/dt dan besarnya debit pembilas adalah : Qs = 1,2 Qn (Qn = debit rata-rata yang lewat kantong Lumpur (m3/dt)). Guna mengetahui sejauh mana sedimen di kantong lumpur dapat dibilas dengan sempurna, maka diperlukan perhitungan efisiensi pembilas. Efisiensi pembilas tergantung dari besarnya gaya geser sedimen yang selalu mengendap.

2.4.

Kantong Lumpur Kantong Lumpur adalah bangunan yang berfungsi mengendapkan fraksi-fraksi yang lebih

beasr dan fraksi halus (<0,06 0,07 mm) agar tidak masuk kejaringan irigasi biasanya ditempatkan dihilir bangunan pengambilan (intake). (KP-02 hal 36) 2.4.1 Penetapan Lokasi Kantong Lumpur Keadaan topografi tepi sunagi maupun kemiringan sungai akan mempengaruhi perencanaan kantong Lumpur. Kemiringan sungai harus cukup curam untuk menciptakan kehilangan energi yang diperlukan untuk pembilasan di sepanjang kantong Lumpur. Kantong Lumpur dan bangunanbangunan pelengkap bendung 4

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

memerlukan banyak ruang, oleh karena itu kemungkinan penempatannya harus ikut dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi bangunan utama. Apabila diperlukan dua bangunan pengambilan maka juga diperlukan dua buah kantong lumpur dalam keadaan penuh.

2.4.2.

Data Perencanaan Kantong Lumpur Beberapa data digunakan untuk perencanaan kantong Lumpur, antara lain: 1. Data topografi untuk penempatan kantong Lumpur. 2. Kemiringan yang memadai guna pekerjaan penggelontoran sedimen di kantong Lumpur. 3. Data sedimen meliputi diameter sedimen, volume sedimen (diasumsikan sebesar 0.5 ml dari volume air yang mengalir dari kantong Lumpur) serta kebutuhan irigasi di pintu pengambilan (intake).

2.5

Bangunan Pengambilan Bebas Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dapat langsung diambil air sungai. System

pengambilan air seperti ini disebut pangambilan bebas. Pengambilan bebas dapat dilakukan apabila : Debit andalan memenuhi debit kebutuhan sekurang-kurangnya debit andalan 1.2 debit kebutuhan Elevasi muka air normal, saat sungai mengalirkan debit andalan cukup untuk mengalirkan air secara gravitasi ke lokasi lahan pertanian.

Elevasi muka air rencana pada bangunan pengambilan tergantung pada : 5 Elevasi muka air yang diperlukan untuk irigasi (eksploitasi normal) Beda tinggi energi pada kantung Lumpur yang diperlukan untuk membilas sediment dari kantung Beda tinggi energi pada bangunan pembilas yang diperlukan untuk membilas sediment dekat pintu pengambilan Beda tinggi energi yang diperlukan untuk meredam energi pada kolam olak.

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

Untuk elevasi muka air yang diperlukan, tinggi, kedalaman air, dan kehilangan tinggi energi berikut harus dipertimbangkan : Elevasi sawah yang diairi Kedalaman genangan air sawah Kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier Kehilangan tinggi energi di saluran dan box tersier Variasi muka air untuk eksploitasi dijaringan primer Panjang dan kemiringan saluran primer Kehilangan tinggi pada bangunan-bangunan di jaringan primer sipon, pengatur, flume, dsb. Kehilangan tinggi energi di bangunan utama.

Dari uraian diatas maka bangunan pengambilan bebas sangat langka dibangun, karena persyaratan untuk berfungsinya bangunan tersebut dengan baik sangat sulit untuk dipenuhi. Persyaratan ini adalah : kebutuhan pengambilan lebih kecil dibandingkan dengan debit sungai andalan keadalaman dan selisih energi yang cukup untuk penelakan pada aliran normal bahan dasar yang kecil pada pengambilan dan sedikit bahan laying

a. Persyaratan lokasi dan tempat kedudukan Pengambilan dibuat ditempat yang tetap sehingga dapat mengambil air dengan baik dan sedapat mungkin menghindari mesuknya sediment kebangunan pengambilan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : b. Sedapat mungkin bangunan berada pada tikungan luar sungai Mengatur sudut masuk antara pengambilan dan sungai Penggunaan dan ketinggian ambang penahan sediment (skimming wall)

Perencanaan bangunan Umumnya pintu pengambilan digunakan pintu sorong yang terbuat dari bahan kayu atau baja.

Jika air didepan pintu sangat dalam, maka eksploitasi (pengoperasian) pintu sorong relatif sulit. Sehingga dapat digunakan pintu radial atau otomatis. (KP-02 hal 95) 6

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P


c. Tinggi muka air di bangunan pengambilan

115060109111 001

Bangunan penganbilan di saluran primer direncanakan dengan tinggi muka air lebih tinggi dari 0.10 m, dan muka air di kantung Lumpur dalam keadaan penuh. Hal ini bertujuan untuk mencegah kehilangan air pada bendung akibat gelombang. d. Debit rencana pengambilan Besarnya debit rencana penganbilan adalah : Qrencana = 1.2 x Qkebutuhan Keterangan : Qrencana = Debit rencana dipintu pengambilan (m3/detik) Qkebutuhan = Debit kebutuhan irigasi (m3/detik) e. Dimensi bangunan pengambilan Umumnya bangunan pengambilan merupakan gabungan antara bangunan pintu dan ambang. Pintu yang sering digunakan adalah jenis pintu sorong. Terdapat 2 bentuk (tipe) pintu pengambilan yaitu pintu tenggelam, dan pintu tidak tenggelam. Pintu tidak tenggelam Rumus : Q = l.b.a. ( 2.g .z ) Keterangan : Q = Debit (m3/detik) l = Koefisien debit b = Lebar bukaan pintu (m) a = Tinggi bukaan pintu (m) g = Percepatan gravitasi (m/det2) z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan pintu (m) Pintu tenggelam Rumus : 7

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P


Q = k.l.b.a. ( 2.g .z ) Keterangan : Q = Debit (m3/detik) K = Faktor aliran tenggelam l = Koefisien debit b = Lebar bukaan pintu (m) a = Tinggi bukaan pintu (m) g = Percepatan gravitasi (m/det2) z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan pintu (m)

115060109111 001

f. Elevasi ambang aliran pengambilan Elevasi ambang bangunan pengambilan direncanakan berdasarkan jenis sediment di sungai, yaitu : 0.50 m jika sungai hanya mengangkut lanau 1.00 m jika sungai mengangkut lanau, pasir, dan kerikil 1.50 m jika sungai mengandung batu-batu bongkah

Kriteria tersebut berlaku jika bangunan pengambilan yang digabung dengan pintu pembilas terbuka, buka pembilas bawah. Bila dilengkapi (digabung) dengan pintu-pintu pembilas bawah maka ambang pengambilan (p) direncanakan setinggi 0<p<20 cm diatas penutup saluran pembilas bawah. 2.5.1. Bangunan Bendung Bendung adalah bangunan yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran sungai dan meninggikan muka air agar dapat mencapai muka sawah tertinggi di dasar pengairan tersebut. Karena sungai itu mempunyai sifat-sifat yang berbeda dan kondisi tanahnya, maka bangunan bendung dapat dibuat dengan beberapa tipe. Hal-hal yang diperhatikan adalah tanggul untuk menjaga peluapan sungai bila terjadi banjir. Jika miring medan besar, maka tanggul tidak perlu panjang. Tetapi bila miring medan kecil maka harus panjang, yang berakibat memerlukan biaya yang mahal.

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P


Ada tiga tipe bendung, yaitu : Bendung tetap Bendung bergerak Bendung dengan saringan

115060109111 001

Ada tiga bagian bendung, yaitu : Bendung dengan kolam olak Lobang/bendung penguras Bangunan penguras

2.5.1.1. Bendung tetap Bendung tetap adalah suatu bangunan peninggi muka air yang terdapat di sungai. Jenis ini selain meninggikan muka air, juga melemparkan air banjir kehulu suatu bendungan, biasanya dilengkapi dengan pintu pembilas yang berfungsi untuk membuang endapan di depan pintu pengambilan (intake storage). Beberapa syarat yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Bendung harus stabil terhadap guling, geser maupun perlokasi Cukup lebar sehingga waktu banjir tidak membahayakan sekelilingnya Lebar pintu pembilas 1/5 sampai dengan 1/10 lebar bendung Untuk sungai yang membawa batu, sisi belakang dibuat tegak untuk menghindari gesekan batu. Pintu pengambilan dan pintu pembilas harus direncanakan transmisinya sehingga pengoperasiannya mudah. Ada beberapa macam bendung tetap yang perlu diketahui, yaitu : Bendung buatan penduduk Bendung jenis ini biasanya sangat sederhana, dan tidak tahan lama. Bendung ini dibuat dari bahan-bahan yang ada disekitar tempat tersebut, dan sering kali hanya bermanfaat pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan akan hancur. Bendung permanent

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

Untuk bendung permanent yang lebih kokoh, banyak terdapat di pulau jawa, dan pada umumnya dibangun oleh pemerintah, karena bendung-bendung ini kanstruksinya sukar, dan memerlukan biaya yang mahal. Beberapa diantaranya adalah warisan dari pemerintah Belanda, ban berusia sangat tua. Bendung tumpah dengan loncatan Bendung ini bermanfaat pada daerah kemiringan yang besar. Ciri-ciri bendung ini adalah, airnya mengalir melalui dinding miring dengan kecepatan yang tinggi dan kemudian (karena bidang tumpah membelok vertical kebawah dengan tiba-tiba) Meloncat horizontal atau bahkan sedikit keatas untuk akhirnya jatuh ketanah agak jauh dari kaki bendung. Bendung dari beton bertulang Keistimewaan dari bendung tipe ini adalah di belakang tubuh bendung dibuat lubanglubang di antara sekat-sekat pelat beton, hal ini dibuat agar air dapat masuk kedalam tubuh bendung untuk menjaga stabilitas bending

2.5.1.2 Bendung bergerak Bendung bergerak kebanyakan dibuat di sungai-sungai bagian hilir, dimana pembendungan air sungai sewaktu banjir tidak diperhatikan, berhubung meluapnya air di daerah ini kebanyakan lebih sedikit tinggi daripada permukaan tertinggi sungai. Secara singkat kita dapat mengatakan bahwa bendung bergerak adalah bangunan peninggi muka air yang dapat digerakkan konstruksinya, terdiri dari pintu-pintu yang lebar dan alat-alat pengangkut yang dapat membuka dan menutup dengan perantara roda. Ada 2 macam tipe bendung bergerak, yaitu : Tipe Stoney Konstruksi pintu merupakan konstruksi baja (rangka), dan roda tidal menempel pintu Tipe Fixed Wheel Pintu dari plat baja, atau pintu bergerak dengan roda tetap berad didepan pintu tersebut. Pada umumnya bendung bergerak dibuat dari konstruksi baja untuk meringankan kerja mesin mengangkat, maka dilengkapi dengan counter weight (pemberat) untuk membuat seimbang.

10

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P


Beberapa syarat yang diperhatikan adalah sebagai berikut : i. Pintu harus rapat air ii. Operasi ringan sehingga pada waktu banjir mudah dibuka iii. Pemeliharaan harus teratur

115060109111 001

Bentuk bendung bergerak dipengaruhi oleh kegunaan bendung dan teknik pembuatannya. Macam-macamnya adalah :

Bendung balok Alat penutup bendung bergerak ukuran kecil yang paling sederhana adalah balokbalok yang diletakkan dalam parit-parit khusus yang dapat dibuat untuk bendung tersebut. bendung ini tidak terlalu rapat, sehingga bentuk ini hanya dapat digunakan untuk bendung yang kecepatannya tidak mutlak. Untuk meningkatkan kerapatan maka diletakkan tali diantara balok-balok tadi, tetapi kurang rapat. Untuk meletakkan balok, maka dinding samping bendung dibuat parit-parit yang tidal terlalu dalam. Rumus yang menentukan dalamnya parit tersebut adalah sebagai berikut : A = (5 + d) cm B = (d + 1/10d + 3) cm C = A + (1/10d + 3) cm Untuk menahan air, maka balok-balok yang besar harus diletakkan di bagian bawah. Pada umumnya penampang balok bagian atas yang cukup kecil biasanya dibuat persegi panjang. >Ukuran-ukuran balok Panjang 2.5 4.5 m, ukurannya 15x15 s/d 20x20 Panjang 4.5 8.0 m, ukurannya 20x20 s/d 27x27 Panjang 8.0 10 m, ukurannya 27x27 s/d 32x32

Bendung jarum

11

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

Bendung ini terdiri dari balok-balok yang dipasang hamper vertical. Ujung bawah balok-balok bersandar pada suatu ambang bawah, sedang ujung atasnya menempel pada suatu longer. Cara membuka bendung jarum ialah dengan mengangkat satu persatu jarum-jarum tersebut, demikian juga untuk menutupnya. Diameter jarum-jarum tersebut dibuat 6x6 s/d 8x8 cm. untuk mendapatkan kerapatan yang tinggi, maka kadang-kadang dibuat dua lapis. Tinggi bendung maksimal 1.5 s/d 2.5 m. Karena bendung yang sangat tinggi akan sangat berat. Pada bendung balok dapat dibuat setinggi 3.5 m. Bendung selarak Pada bendung selarak pintu-pintunya dapat diangkat ke atas dengan bantuan rodaroda. Untuk selarak ini yang lebarnya terbatas antar 3 s/d 5 m. untuk ukuran yang lebih besar lagi digunakan selarak model Stoney. Kelemahan selarak ini adalah kerangka rol sehingga merupakan bagian yang lemah sekali, dan seringkali pada sungai-sungai yang mengangkut banyak benda padat menjadi aus sehingga menimbulkan kesulitan pada waktu mengoperasikannya. Untuk menghindari hal itu, maka digunakan perisai untuk menhindari arus air pada parit atau dipasang penutup kerangka rol. Selarak macam ini belum banyak digunakan di Indonesia. Bendung Silinder Bendung model ini sebagai penutup mempunyai beberapa kelebihan. Tubuh bendung terdiri dari suatu silinder atau rol dari plat besi. Silinder pada sisi air diberi tabir dari plat besi merupakan bendung sebenarnya, dan ditempatkan antara dua pilar diatas landasan batu. Cara membuka bendung tadi dengan menarik keatas silinder tadi melalui bidang miring yang berada diantar pilar-pilar. Pada ujung silinder dipasang roda besi berat dan bergigi yang terletak pada bidang miring. kemudian pada ujung silinder dilingkari rantai atau kabel untuk menarik keatas. Keuntungan bendung model silinder ini adalah dapat dibuat dalam ukuran yang sangat besarsehingga tidak memerlukan banyak pilar, dengan demikian mengurangi kebocoran-kebocoran. Bendung roda Bagian-bagian bergerak pada bendung model ini adalah selarak-selarak dengan roda besar yang berputar pada poros-poros yang dikaitkan pada selarak itu. Selarak-selarak tersebut berbentuk seperti kereta api yang datar, dipasang vertical dan bergerak diatas relrel vertical yang berada dalam parit-parit pada pilar bendung. Kerangka rol kira-kira 0.8 m, lebar 0.2 m s/d 0.3 m. jika selaraknya diangkat, maka roda-roda tersebut berada diatas muka air sehingga dapat dibersihkan dan diberi minyak. 12 Bendung atap

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

Bendung atap mempunyai dua katup yang berputar melalui poros-poros horizontal, yang pada posisi tegak katub selebar hulu bersandar pada katub selebar hilir. Dalam posisi terbuka, maka katub sebelah hulu menelungkup diatas katub sebelah hilir. Dalam posisi tegak, kedua katub tersebut melingkupi suatu ruangan, yaitu ruang atap yang dapat dihubungkan baik dengan air atas maupun air bawah oleh regulator pipa. Jikaregulator menghubungkan dengan air atas, maka katubnya akan menegak, dan terjadilah bendung. Jika ruang atap dihubungkan dengan air bawah, maka air di dalamnya akan mengalir keluar dan katubnya akan mengalir keluar. Keuntungan bendung adalah gerakannya hanya memerlukan sedikit tenaga. Dengan memberikan bentuk khusus pada katub bawah, maka bendung adalah bekerja otomatis. Jika air atas naik, tekanan air pada katub atas akan menjadi besar, dan air di bawahakan mengalir keluar, katubnya akan jatuh kebawah. Bendung ini terdiri atas pintu masuk (air), pintu air penguras, dan 4 buah lubang banjir dimana 3 lubang dilengkapi dengan katub otomatis sedang lubang yang satu ditutup dengan balok. 2.5.1.3 Bendung dengan saringan (Rock Weir) Untuk daerah pegunungan dimana air sungai banyak membawa batu, dan aliran sungai mudah berpindah-pindah, maka bendung tetap kurang menguntungkan. Untuk ini dipakai bendung dengan saringan. Untuk daerah pegunungan air minum terlalu kecil dan arah alirannya selalu berpindah-pindah. Untuk mendapatkan air irigasi, maka air sungai diambil dengan memasang saringan melintang sungai, dan ditampung di saluran di dasar sungai. Untuk mencegah mengendapnya pasir di saluran tersebut, diberi kemiringan yang besar sehingga pasir bias dibawa saluran induk, dan diberi bangunan penguras, dan mencegah pasir masuk. Untuk tipe bendung dengan saringan : a. Jarak dari saringan pelat baja 0.5 s/d 1.5 cm, sehingga pasir dan kerikil masih bias masuk. b. Dalam menentukan debit yang dapat ditangkap harus diperhitungkan kemiringan saluran tertutup batu (30%) c. Kecepatan di dalam bendung 1 2 m/det, sehingga pasir akan dikuras. 13

SISTEM BANGUNAN IRIGASI/Gayuh Aji P

115060109111 001

d. Lebar saluran maksimum 2 m, kalau lebih akan memerlukan panahan dalam bendung dan ini sangat menyulitkan konstruksinya. e. letak bendung sedapat mungkin di bagian yang lurus, sehingga airnya merata.

14

You might also like