You are on page 1of 6

Identitas Novel a) Judul Novel: Layar Terkembang b) Pengarang: St.

Takdir Alisjahbana c) Penerbit: Balai Pustaka d) Tahun terbit: Cetaka pertama-1936 dan Cetakan ketiga puluh sembilan-2009 e) Tebal buku: 201 halaman Tema Novel Pergerakan membangun bangsa dan percintaan Amanat novel Kita harus bergerak semangat untuk membangun bangsa kita dari keterpurukannya Kita harus semangat hidup Kuta harus mengikhlaskan Tolak ukur bahagia untuk masing-masing orang berbeda-beda. Jadi, kita harus mengikuti kata hati kita untuk mendapat kebahagian tersebut Bahwa tidak dapat dilepaskan dari pengaruh alam. Bahwa alam itu ialah pangkalsegala tenaga, asal segala perasaan dan pikiran yang menyebabkan manusia dapat berbuat segala yang luhur dan besar Penokohan No Nama Tokoh 1 Maria Pemeranan Utama Perawatakan Tokoh Protagonis Mudah kagum, mudah memuji dan memuja, mudah tersenyum, ucapannya sesuai dengan perasaanya yang bergelora, sangat girang dan ceria dan pancaran perasaannya tiada terhambat-hambat. Protagonis Tidak mudah kagum, sangat menjunjung tinggi harga diri, pamdai cakap, jarang memuji, selalu memiliki pertimbangan yang masak, tetap pada pendirian, berjuang untuk bangsanya dan orang yang teliti. Protagonis Sangat mencintai Maria sepenuh hati, Idealis, orang yang penuh cita-cita terhadap bangsa dan tanah air, berpikir kritis, bertanggung jawab dan sopan. Protagonis Belum bisa mengkaji dan memahami jalan pikiran anakanaknya terutama Tuiti. Protagonis Girang tak pernah diam. Protagonis Jenaka dan berani. Protagonis Sangat riuh dan penuh gelak sekali saat berkumpul, suka meloedek Maria. Protagonis Selalu menginginkan anaknya untuk hidup bahagia tetapi baginya bahagia adalah hidup senang dengan kemewahan Protagonis Hendak mencari pekerjaan ang bebas,dan selalu menurutkan desakan hatinya untuk hidup bahagia, sesorang yang gembira, tajam pikirannya dan hidup hatinya. Protagonis Selalu menyediakan makanan dan minuman setiap ada tamu yang datang ke rumah Pak Raden Wiraatmaja.

Tuti

Utama

Yusuf

Utama

4 5 6 7

Raden Wiraatmaja Ketuga anak laki-laki di Aquarium Anak yang bernama Suparno saat di Aquarium Teman sekolah Maria

Pendamping Sampingan Sampingan Sampingan

Mang Parta (Patadiharja)

Pendamping

Saleh

Pendamping

10

Juhro

Sampingan

11

Ratna

Pendamping

12 13 14 15 16 17

Sukamti Dahlan Ibu Yusuf Ayah Yusuf Sukarto Kedua Tukang kayu

Pendamping Sampingan Sampingan Sampingan Sampingan Sampingan

18

Rukamah

Pendamping

19 20 21 22 23

Istri Parta Iskandar dan Ningsih Rukmini Supomo Perawat Maria

Pendamping Sampingan Sampingan Pendamping Pendamping

24

Dokter Maria

Sampingan

Protagonis Pekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaanya serta selalu ada disamping suaminya saat Ia sedih ataupun susah. Protagonis Menyinarkan tenaga dan kepercayaan yang tak terhingga. Protagonis Sering menemani Yusuf berjalan-jalan saat Yusuf berada di rumah keduaorang tuanya Protagonis Sangat menyayangi Yusuf Protagonis Teang, selalu mengikuti kehendak Yusuf, tak banyak bicara dan percaya kepada Yusuf Protagonis Idealis, orang yang penuh cita-cita terhadap bangsa dan tanah air Protagonis Sangat mengetahui cerita tua tentang lingkungannnya, bersahaja, dan tangkas. Protagonis Selalu menemani Maria saat di Bandung, suka mengganggu Maria dan menyesali akibat buruk yang disebabkan oleh permuatannya yang suka mengganggu. Protagonis Baik dan sangat menyayangi anaknya dan Maria serta Tuti. Protagonis Girang dan ceria Protagonis Tidak ingin jauh dari bundanya Protagonis Baik hati, lemah lembut dan sopan dalam pergaulan. Protagonis Selalu menghibur Maria, selalu menemani Maria saat kesepian dengan bermain dam dan selalu menyemangatinya Protagonis Menjalankan tugasnya dengan baik dan berusaha semaksimal mungkin untuk merawat Maria

Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh para tokoh No Nama Tokoh Kebiasaan Sangat girang sekali saat bertemu dengan teman-temannya Mudah sekali untuk gembira ataupun sedih Setiap pagi datang lebih dahulu ke sekolah agar dapat berkumpul dan bersanda gurau dengan temannya sebelum pelajaran dimulai 1 Maria Sealu berdandan dengan sederhana mengunakan bedak yang tipis Wajahnya selalu memerah setiap kali Ia digoda dan diganggu oleh temantemannya Maria selalu asyik memeriksa tanaman kembangnya dari pot ke pot


2 Tuti

Yusuf

Selalu bersemangat saat bertemu Yusuf Tidak dapat menahan rasa letih Suka bersenda gurau dengan sepupunya, Ningsih Selalu letih sesudah bermain tenis Suka membaca buku Courth-Mahler Selalu melayani Yusuf dengan sebaik-baiknya Menepati janji Selalu asyik memikirkan bermacam-macam soal tentang kongresnya Hampir setiap hari asyik membaca dan menulis untuk menyiapkan pidato saat kongres berlangsung Tiap petang sesudah menyelesaikan rumah seudah mani dan berdandan pula, Tuti duduk membaca buku diatas kursi kayu yang lebar diatas pohon mangga dihadapan rumah sebelah cindeweg. Tiap-tiap perabot disusun Tuti dengan susunan yang rapih dan nyata setiap kali Ia merapikan rumah Saat berbincang dengan Yusuf, Tuti dapat bertukar pikiran satu sama lain tentang sesuatu persoalan Selalu beranggapan bahwa dirinya lebih baik tak menikah jika perkawinan tersenut hanya mampu ngikatnya dalam mengejar cita-citanya. Suka menganggu Rukmini Tidak pernah memuju Sering agak memandang rendah seni Selalu memulaikan kedudukan perkawinan Selalu berangakat ke sekolah sebelum setengah tujuh dan sebelumnya sarapan terlebih dahulu Selalu berhubungan dengan cabang dan rantung perkumpulannya karena ia merupakan juru suratnya Saat liburan sekolah tiba, Yusuf selalu pergi mengunjung ibunya serta untuk melepaskan lelah Setalh bertemu dengan Maria, Yusuf setiap pagi menantikan Maria dihadapan Alaidruslaan dan mereka selalu pergi sekolah bersama. Saat Yusuf berkunjung ke rumah Maria dan Tiuti dan malam telah datang, ia selalu pamit untuk pulah dengan alasan tidak mau mengusik mereka Saat dirumah kedua orangtuanya, Yusuf tipa pagi bangn jam sembilan dan buku tak pernah disinggungnya Dahulu setiap libur besar ke Tasik, Yusuf selalu melihat Danau Ranau yang permai Sangat bahagia ketika melihat alam yang indah Saat berbincang dengan Tuti, Yusuf dapat bertukar pikiran satu sama lain tentang sesuatu persoalan Saat berbincang dengan Maria, bagi Yusuf tak ada suatu soal jua pun

Raden Wiraatmaja Teman sekolah Maria Juhro Sukamti Ayah Yusuf Sukarto Rukamah

Biasa memberikan kebebasan yang sebesar-besarnya kepada anak-anaknya Sering bicara dengan Tuti untuk mengerti dan memahami jalan pikirannya
Suka menggoda dan mengganggu Maria Selalu menyediakan makanan dan minuman setiap ada tamu yang datang ke rumah Pak Raden Wiraatmaja Selalu memukul palunya untuk menenangkan para hadirin yang riuh saat kongres telah berlangsung Selalu menerima banyak surat dan kebanyakan dari suratnya berasala dari Dinas Selalu bekerja dan pergi ke ploklinik temapat diamana Ia mengobati orang sakit Selalu menemani Maria saat di Bandung dan suka mengganggu Maria

5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

Istri Parta Ningsih Rukmini Supomo Ratna

Sangat memanjakan Maria Sering meledek Tuti yang belum juga betundangan Suka bercanda dan bergurau dengan Maria Selalu mengadakan makan besar saat waktu yang penting atau spesial Sering diganggu oleh Tuti Saat istirahat, selalu menemui Tuti dan hendak bercakap-cakap dengannya Mengajarkan para perempuan desa membaca dan menulis Mengajarkan bebrapa gadis untuk merenda dan menjahit Membantu suaminya dalam mengurus perternakan dan lahan milik mereka berdua

Latar tempat, waktu dan suasana No Latar tempat Latar waktu Latar susana 1 Teang kemudian Gedung Pagi hari ramai akuarium 2 Di luar gedung akuarium 3 Diseberang jalan subuah kuburan 4 5 Di depan rumah Maria dan Tuti Di hadapan hotel Des Indes

Penjelasan Pagi itu, Maria dan Tuti pergi ke gedung akuarium untuk melihat ikan. Mereka orang pertama yang sampai digedung tersebut sehingga suasannya masi sangat sepi dan tenang. Hingga akhirnya, datang orang banyak dan membuat suasana begitu ramai Ramai Setelah keluar dari gedung akuarium tersebut, Yusuf, Pagi hari Tuti dan Maria menuju ke sepeda masing-masing di seusai keluar parkirkan. Saat itu Yusuf menunjuk kearah sekelompok dari gedung orang yang hendak masuk ke Gedung akuarium. Maria akurium sadar, salah satu dari sekelompak orang yang Yusuf tunjuk ialah teman-teman sekolahnya. Saat menuju Ramai Saat menuju perjalanan pulang, Maria heran melihat rumahmasingbanyak orang yang datang. Kemudian maria bertanya masing seusai tentang apa yang dilakukan orang-orang tersebut keluar dari kepada Tuti dan Yusuf. Yusuf pun menjawab bahwa gedung orang-orang tersebut hendak mengunjungi sebuah akurium kuburan yang dianggap keramat Pagi hari Cukup tenang Yusuf, orang yang baru ditemui Tuti dan Maria saat di gedung akurium itu, mengantar mereka sampai rumah mereka. Pagi hari Ramai Pagi-pagi sebelum setengah tujuh, Yususf pergi ke sekolah. Saat tiba di hadapan Hotel Des Indes, harapannya akan bertemu dengan Maria telah lenyap. Tiba-tiba ia mendengar sapaan Maria dan sekejap Ia terperanjat menedengar suara itu.

Alur yang digunakan Alur maju karena ceritanya beruntut secar tepat dan tertata maju kedepan tanpa mengungkut masa lalu Tahapan alurnya No Tahapan Alur Penjelasan 1 Perkenalan Saat di gedung akurium Yusuf bertemu dengan Maria dan Tuti. Pertemuan itu memberi kesan istimewa pada Yusuf. Hingga akhirnya, Yusudf selalu merasa ingin bertemu dengan Maria. Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan Maria dan Tuti, Yusuf mulai jatuh cinta kepada Maria. Ternyata perasaan Yusuf dibalas pula oleh Maria. Mereka berdua hingga akhirnya merajut suatu ikatan khusus yang semakin lama semakin mendalam. Pada akhirnya, Yusuf dan Maria bertundangan. 2 Konflik Maria dan Tuti bertengkar hebat. Pertengkaran itu disebabkan oleh kritikan pedas Tuti terhadap Maria. Tuti mengkjritik bahwa cinta Maria kepada Yusuf sangat berlebihan dan dapat melemahkan diri Maria sendiri. Tetapi Maria yang hatinya saat itu sedang marah, Ia membalas kritikan Tuti dengan mengatkan bahwa dalam masalah cinta Tuti sangat perhitungan dan tak pernah mau rugi sedikit pun serta Tuti selalu memikirkan kongres ketimabang memikirkan perasaanya. Dan disinilah Tuti sadar

3 4 5

Klimaks Anti Klimaks Penyelesaian

bahwa sampai kapanpun Ia tak bisa melawan kodratnya sebagai perempuan yang memiliki perasaan untuk mencinta Suatu ketika Maria terkena penyakit malaria. Penyakit tersebut membuat Maria begitu lemah ditambah lagi penyakit TBC. Hingga pada akhirnya, Maria meninggal dunia. Sebelum Maria meninggal dunia, Ia menitipkan pesan terakhirnya kepada Tuti dan Yususf, yaitu jika kelak Ia meninggal nanti, Ia berharap bahwa Tuti dan Yusuf dapat menikah Akhirnya Tuti dan Yusuf menuruti permintaan terakhir Maria. Mereka berdua menikah. Dengan begitu, Tuti tak perlu tersiksa lagi dengan perasaankesepian yang selama ini ia coba untuk melawan

Etika yang ditanamkan penulis Harus menjaga perkataan kepada orang lain yang belum dikenal Masih segan untuk singgah ke rumah orang sebelum dikenalnya benar Selalu meminta izin dan memohon maaf saat menanyakan seuatu tentang hal yang bersifat pribadi kepada orang yang ditanyakan Selalu mempersilakan tamu yang datang ke rumah untuk singgah dan duduk Melayani tamu dengan baik Saat malam tiba, tamu biasanya pamit untuk pulang agar tak mengganggu sang pemilik rumah Orang yang hendak dijamu sebaiknya tidak menanyakan dengan makana apa Ia akan hendak dijamu Menjamu orang tua saat mereka pulang bekerja Adat yang digambarkan penulis Masih percaya terhadap takhayul tentang juburan yang keramat Orang yang tidak menurut nasehat orang tuaitulah yang akhirnya terjerumus. Dan kemudian hari ia akan menyesal Agam dianggap untuk pekerjaan orang yang pensiun Permpuan dianggap hany sebagai hamba sahaya dan budak para lelaki. Para orang tua tidak mau menyekolahkan anak perempuanya tingi-tinggi karena mereka beranggapan banhwaakan percuma sebab anak perempuannya akan masuk kedalam dapur juga nantinya. Bangsa Indonesia digmbarkan selalu mengikuti gaya hidup Barat yang enaknya saja Perempuan yang sudah bersuami bisanya akan berhenti untuk bekerja Orang yang biasa hidup di pulau Jawa, akan merasa sempit dan terpencil terhadap pulau lain Karakter/Ciri Khas Novel Angkatan 20-an Dari Unsur : Tokoh Tokoh dalam novel diakhir cerita dibuat meninggal dan namanya masih terikat dengan nama kedaerahan. Tema Tema dalam novel menggunakan tema yang berhubungan erat dengan adat serta penderitaan serta percintaan. Amanat Amanat yang disampaikan dalam novel berkaitan erat dengan adat istiadat

Karakter/Ciri Khas Novel Angkatan 30-an Dari Unsur :

Tokoh tokoh dalam novel angkatan 30-an sudah tidak terikat dengan nama kedaerahan serta tokohtokohnya sudah lebih maju dan mengenal organisasi, khusus untuk novel Layar Terkembang, tokoh dibuat meninggal.

Tema Tema dalam novel angkatan 30-an kebanyakan menggunakan tema mengenai pengorbanan dan percintaan.

Amanat Amanat dalam novel angkatan 30-an cenderung mengurus tentang perjuangan wanita dan sosialisasi, sedangkan adat istiadat tidak terlalu kental.

You might also like