You are on page 1of 8

Landasan Teori

Biotin merupakan koenzim dari enzim karboksilase. Enzim karboksilase merupakan enzim spesifik yang menyerang asam alfaketo seperti asam piruvat dan merubahnya menjadi aldehid yang lebih sederhana, misalnya asam piruvat menjadi asetaldehid (Tauber,1938). Oleh karena semua fermentasi bermula pada asam piruvat maka biotin diperlukan dalam fermentasi terutama pada aktivitas enzim karboksilase. Lactobacillus plantarum merupakan bakteri homofermentatif yang produk akhirnya berupa asam laktat. Menurut Birnbaum and Herman (1965) konsentrasi biotin pada 5x10-4 g/ml akan memberikan pertumbuhan dan produksi asam laktat optimum Saccharomyces cerevisiae merupakan ragi fermentasi alkoholik dengan produk akhir fermentasi lebih dari 1 (heterofermentatif), yaitu alkohol, asam laktat, asam asetat, dan asam organik lainnya. Menurut Rogers and Herman (1969), konsentrasi biotin 9ng/ml merupakan konsentrasi maksimum yang dapat diambil oleh S.cerevisiae dari lingkungan dan digunakan untuk pertumbuhan dan proses fermentasi

Hipotesis
Semakin tinggi kadar biotin, tingkat pertumbuhan L.plantarum dan S.cerevisiae akan semakin tinggi dan produksi asam laktat akan semakin banyak. Dalam percobaan, kadar biotin optimum untuk L.plantarum yaitu pada tabung 18 (1,111x10-4g/ml) sedangkan untuk S.cerevisiae pada tabung 10 (1,11x10-2 g/ml)

Pembahasan
S.cereviceae : rata-rata OD dan persen asam laktat tertinggi terdapat pada tabung 4 dengan konsentrasi 5,556x10-6 L.plantarum : rata- rata OD tertinggi terdapat pada tabung 15 dengan konsentrasi sebesar 5,556x10-6, sedangkan rata-rata persen asam laktat tertinggi pada tabung ke 14 dengan konsentrasi sebesar 1,111x10-6

Pembahasan
Kencederungan grafik persen asam laktat terhadap konsentrasi biotin dengan kultur S.cerevisiae adalah condong ke kiri Kencederungan grafik OD terhadap konsentrasi biotin dengan kultur S.cerevisiae adalah fluktuatif Kencederungan grafik persen asam laktat terhadap konsentrasi biotin dengan kultur L.plantarum adalah condong ke kiri Kencederungan grafik OD terhadap konsentrasi biotin dengan kultur L.plantarum adalah hampir simetris

Pembahasan
Ketidaksesuaian antara hasil dan literatur disebabkan karena: 1. Ketidaksesuaian kondisi inkubasi kultur 2. Pengukuran OD tidak dapat membedakan sel hidup dan sel mati 3. Metode titrasi tidak spesifik untuk mengukur asam laktat yang terbentuk

Kesimpulan
Jumlah sel L.plantarum dan S.cerevisiae semakin bertambah seiring pertambahan konsentrasi biotin, namun cenderung menurun ketika melewati konsentrasi optimumnya Kadar optimum biotin pada kultur S.cerevisiae adalah 5,556x10-6 Kadar optimum biotin pada kultur L.plantarum tidak dapat ditentukan

Saran
Diperlukan metode yang lebih spesifik untuk mengukur asam laktat dan jumlah sel yang hidup (misalnya:viable count) Diperlukan metode pengukuran yang berkesinambungan

Daftar Pustaka
Birnbaum, J., Herman, C.L 1965. Conversion of d-Biotin to Biotin Vitamers by Lactobacillus arabinosus. J. Bacteriol. 9(4):1035 Madigan, M.T et al. 2009. Brock Biology of Microorganisms 13th Edition. San Fransisco:Pearson Benjamin Cummings. p235 Rogers. T.O., Herman, C.L. 1969. Regulation of Biotin Transport in Saccharomyces cerevisiae. JOURNAL OF BACTERIOLOGY. Vol. 100, No. 2. p. 565-572. Tauber , H. 1938.The Carboxylase Enzyme System. J.Biol.Chem p191-199

You might also like