You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM PSR

HF SSB TRANSCEIVER
Tanggal Percobaan : 26 Maret 2012

Disusun oleh :

Isti Nurul Shofyah Lia Rosliana Mikha Agustina Pungki Susanti Rifki Hidayat Rizky Mubarak Ahmad Satwika Narindra Dhipa Senny Novita Subkhan Avesina Susan Dwi Marcia Synthia Bella Budiarti Tanjung Biru Tatik Mustika Tiara Fitrina Yoyok Dwi Fitria Kelas 3TCB2

(091331050) (091331051) (091331052) (091331053) (091331054) (091331055) (091331056) (091331057) (091331058) (091331059) (091331060) (091331061) (091331062) (091331063) (091331062)

Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung 2010

HF SSB TRANSCEIVER

I.

TUJUAN

II. LANDASAN TEORI Metoda Modulator-Filter Balans Bentuk yang paling tua dari pemancar SSB menggunakan modulator balans untuk membangkitkan sinyal DSBSC (Double Side Band Suppressed Carrier), yang kemudian diikuti oleh Filter-filter jalur sisi yaitu filter bandpass sempit yang hanya meneruskan jalur sisi frekuensi yang dikehendaki. Biasanya cukup dipakai sebuah filter bandpass SSB, dan dilengkapi dengan sarana untuk memilih bagian mana yang akan diteruskan, (bagian uppernya atau bagian lowernya) dengan cara mengubah frekuensi pembawa untuk membawa frekuensi ke ujung passband yang lain sehingga diperoleh jalur sisi yang dikehendaki. Sebuah penyampur balans dan osilator kristal memberikan konversi keatas ke frekuensi akhir pemancar, dan sebuah peguat RF linear menyediakan penguatan daya keluaran. Harus digunakan penguat-penguat linear untuk mencegah timbulnya cacat jalur sisi dan kemungkinan dibangkitkanya kembali jalur sisi yang kedua.

Gambar 1. Blok diagram pemancar SSBSC

Metoda Pergeseran Fasa Metoda Pergeseran Fasa memakai prinsip pergeseran fasa dan

penghapusannya untuk menghilangkan pembawa dan jalur sisi yang tidak

dikehendaki. Dengan menggunakan penurunan persamaan trigonometri standar, rumus untuk frekuensi sisi bawah tunggal dapat diuraikan menjadi

suku pertama pada sisi sebelah kanan adalah hasil kali dari pembawa dan sinyal modulasi yang keduanya digeser sebesar 900, sedangkan suku kedua adalah hasil kali dari pembawa dan sinyal modulasi. Rangkaian-rangkaian yang diperlukan untuk menghasilkan pergeseran-pergeseran fasa, perkalian-perkalian dan penjumlahan adalah relatif sederhana dan ditunjukkan dalam diagram bloknya. Sumber sinyal primer adalah sebuah oscilator kristal. Sinyalnya mendorong modulator balans secara langsung, dan sebuah modulator balans yang lain lewat suatu rangkaian yang menggeserkan fasanya sehingga berselisih 900 dengan yang langsung. Kedua modulator balans tersebut menghapuskan pembawa itu sendiri dari sinyal keluaran. Sinyal audio langsung dimasukkan ke modulator pembawa yang digeser, sedangkan yang ke modulator yang tidak digeser pembawanya dimasukkan sinyal audio yang sebelumnya sudah digeser fasanya sebesar 900. modulator pertama menghasilkan dua jalur sisi yaitu jalur sisi atas dan jalur sisi bawah tetapi masing- masing digeser fasanya dengan +900. Modulator kedua juga menghasilkan jalur sisi atas dan jalur sisi bawah tetapi dalam hal ini jalur sisi atas di geser dengan +900, sedangkan jalur sisi bawah digeser dengan -900. hasilnya ialah bahwa jalur sisi-jalur sisi atas dari kedua modulator adalah sefasa satu sama lain dan langsung dijumlahkan dalam peguat penjumlahan untuk menghasilkan sinyal jalur sisi yang dikehendaki. Jalur sisijalur sisi bawah di geser sedemikian sehingga keduanya berselisih fasa 1800 satu sama lainsehingga akan saling meniadakan bila dijumlahkan. Jalur sisi yang tertinggal diperkuat oleh penguat- penguat daya linear pada tingkat-tingkat terakhir sebelum dipancarkan. Pemindahan ke jalur sisi bawah dapat dilakukan dengan menggantikan jaringan penggeser fasa pembawa dengan memberikan pergeseran fasa sebesar -900. yang

Gambar 2. Blok diagram pembangkit SSB metode pergeseran fasa

III. ALAT DAN KOMPONEN 1 buah Oscilloscope Hitachi V-1150 150 MHz. 1 buah HF BAND SSB Transceiver Demonstrator Model : HD-01 Yaesu FT-180A. 1 buah Synth Generator HP 8656B 0.1-990 MHz. 2 buah kabel BNC To BNC

IV. LANGKAH PERCOBAAN 1. Menyiapakan alat dan komponen yang akan digunakan. 2. Merangkai rangkaian sesuai gambar skematik dibawah ini :

3. Hubungkan Oscilloscope, SSB Transceiver Demonstrator dan Synth Generator pada tegangan 220 V. 4. Untuk Rangkaian Pengirim : a. Hubungkan input Oscilloscope ke TP1 pada SSB Transceiver Demonstrator menggunakan kabel BNC to BNC. b. Hubungkan RF Output pada Synth Generator ke TP8 pada HF BAND SSB Transceiver Demonstrator menggunakan kabel BNC to BNC dengan mengatur : Frekuensi Synth diatur = 2183.00 MHz. Amplituda = -30.0 dBm. c. Tekan function calibration pada HF BAND SSB Transceiver Demonstrator. d. Ukur Test Point (TP) dari TP1-TP7 secara bergantian dan lihat hasil sinyalnya pada Oscilloscope dengan mengatur CH1 dalam AC. e. Catat hasil sinyal yang ditampilkan dan frekuensi pada CH1 beserta Volt/Div. 5. Untuk Rangkaian Penerima : a. Hubungkan input Oscilloscope ke TP9 pada SSB Transceiver Demonstrator menggunakan kabel BNC to BNC. b. Hubungkan RF Output pada Synth Generator ke TP8 pada SSB Transceiver Demonstrator dengan mengatur : Frekuensi Synth diatur = 2183.00 MHz. Amplituda = -30.0 dBm. c. Ukur Test Point (TP) dari TP9-TP15 secara bergantian dan lihat hasil sinyalnya pada Oscilloscope dengan mengatur CH1 dalam AC. d. Catat hasil sinyal yang ditampilkan dan frekuensi pada CH1 beserta Volt/Div. 6. Untuk Automatic Gain Control (AGC) : a. Hubungkan input Oscilloscope ke TP3 pada SSB Transceiver Demonstrator menggunakan kabel BNC to BNC. b. Hubungkan RF Output pada Synth Generator ke TP8 pada SSB Transceiver Demonstrator dengan mengatur : Frekuensi Synth diatur = 2183.00 MHz. c. Putar Volt/Div pada Oscilloscope CH1 dalam DC. d. Ukur dan lihat batas kenaikan dan penurunan hasil sinyal pada oscilloscope.

e. Catat hasil sinyal yang ditampilkan pada batas kenaikan dan penurunan amplitudanya. f. Untuk Clarification :

V. HASIL PERCOBAAN 1. Untuk Langkah 4 (bagian penerima) : TP9 TP10

0.26 Volt TP11

120 mV TP12

27 mV TP13

150 mV TP14

0.2 volt TP15

$ 0.44 2. Untuk Langkah 4 (bagian pengirim) : TP1 TP2

0.23 folt TP3

560 mV TP4

10 mV TP5

20 mV TP6

3V TP7

0.52 V 3. Untuk Langkah 4 (bagian AGC): Batas kenaikan amplituda = -80 dBm. Batas penurunan amplituda = +2 dBm.

VI. ANALISA 1. Penerima Metoda yang digunakan pada SSB receiver yaitu dengan metoda filter.BPF hanya akan melewatkan sinyal dengan frekuensi 2.183 Mhz untuk dicampur dengan frekuensi oscillator yang berfrekuensi 12.880 Mhz agar menghasilkan frekuensi IF sebesar 10.697 Mhz namun karena output sinyal tidak terlalu baik maka dilakukan kembali proses filtering agar sinyal yang dilewatkan berfrekuensi 10.697 Mhz. Sebelum memasuki product detector, sinyal terlebih dahulu diampil sampelnya untuk membangkitkan rangkaian AGC bila benar-benar diperlukan. Kemudian, sinyal melewati SSB modulator dan didapat sinyal dengan frekuensi sebesar 1.1597 KHz itu dikarenakan terdapat berbagai macam factor yang memungkinkan untuk menyebabkan error / kelebihan frekuensi. 2. Pengirim Metoda yang digunakan pada SSB transmitter yaitu dengan metoda

filter.Modulator yang digunakan yaitu balanced modulator yang merupakan product modulator (pengali) dimana sinyal output merupakan hasil kali sinyalsinyal input. Balanced modulator mengambil frekuensi sebesar dengan frekuensi 2.183 Mhz untuk dicampur dengan frekuensi oscillator yang berfrekuensi 12.880 Mhz agar menghasilkan frekuensi IF sebesar 10.697 Mhz namun karena output

sinyal tidak terlalu baik maka dilakukan kembali proses filtering agar sinyal yang dilewatkan berfrekuensi 10.698 Mhz 3. AGC Rangkaian AGC (Automatic Gain Control) yang terdapat di penerima memiliki fungsi untuk menkompensasi perubahan kecil level sinyal yang diterima.Rangkaian ini akan menambah gain (penguatan) penerima jika sinyal input RF yang diterima lemah dengan batas sinyal terendah yang bisa dikuatkan yaitu -80dBm dan mengurangi gain penerima jika sinyal RF yang diterima sistem terlalu kuat dengan batas sinyal terbesar yang dapat dikurangi levelnya adalah +2 dBm. VII.KESIMPULAN SSB transceiver memiliki metode filtering baik di sisi pengirim maupun penerima. Hal ini dilakukan untuk memfilter frekuensi yang dibutuhkan. Modulator yang digunakan yaitu balanced modulator yang merupakan product modulator. Demodulator yang digunakan adalah product detector. Selain itu pada rangkaian penerima terdapat AGC untuk memperbesar atau mengurangi gain. Frekuensi kirim dari SSB transceiver (dalam hal ini SOS radio) yaitu 2182Mhz. dengan frekuensi tengah (IF) 10,687 Mhz.

You might also like