You are on page 1of 9

Fenomenologi

SOCIAL SCIENCE
Menjelaskan realitas sosial (objek) Melukiskan realitas sosial setepat mungkin (!) Memahami realitas sebagaimana adanya (?) Mengerti objeknya

Aktivitas-aktivitas subjek:
1 mengingat (remembering) 2 mencerap (perceiving) 3 menghendaki (desiring) PENGALAMAN ATAU PERISTIWA PENGETAHUAN SESUATU. KEINDAHAN, KEBAIKAN.

Tiga aktivitas tersebut memiliki apa yang disebut dengan directedness terhadap objeknya. Inilah yang disebut dengan INTENSIONALITAS. Jadi, PHENOMENOLOGI adalah ilmu, metodologi tentang pencarian meaning/ MAKNA.
PHENOMENOLOGY

Acts of Remembering Perceiving Desiring

ide Subjectif Directedness Intentionality

REALITAS OBJEK

BRACKETING DALAM FENOMENOLOGY


BRACKETING OF EXISTENCE (OF THE REAL OBJECT) Meletakkan kebenaran (sebagaimana kita dengar, baca, serap dari para ahli atau otoritas) tentang objek dalam tanda kurung. Setting aside existence of the object (Menyisihkan keberadaan objek )

TIGA REDUKSI
Reduksi yang fungsinya adalah menyingkirkan semua hal pengganggu (Hamersma, 1983: 117). 1. Reduksi pertama, menyingkirkan semua hal yang subyektif; Sikap kita harus obyektif, terbuka untuk gejala-gejala yang harus diajak bicara. 2. Reduksi kedua menyingkirkan seluruh pengetahuan yang diperoleh dari sumber lain (semua teori dan hipotesis yang ada); dan 3. Reduksi ketiga menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan (Hamersma, 1983: 117). menyingkirkan seluruh reduksi pengetahuan. Segala sesuatu yang sudah dikatakan oleh orang lain harus, untuk sementara dilupakan. Kalau reduksi-reduksi ini berhasil, gejala sendiri dapat memperlihatkan diri, menjadi fenomin (memperlihatkan diri). Kalau reduksi-reduksi ini berhasil, gejala sendiri dapat memperlihatkan diri, menjadi fenomin (memperlihatkan diri).

PHENOMENOLOGICAL METHODOLOGY
Jika saya ingin mengerti tentang pengalaman takut ibu hamil, saya pertama-tama melakukan BRACKETING kebenaran-kebenaran atau asumsi-asumsi yang dikatakan oleh bidan atau dokter kandungan. Kemudian, saya mendengarkan pengalaman-pengalaman beberapa ibu yang hamil (atau telah hamil): mendengarkan ingatan-ingatan, mimpimimpi, kecemasan-kecemasan, kegembiraan-kegembiraan, ketidak-pastian mereka. Jika saya melakukan yang di atas, maka kini saya memiliki aneka pengalaman hidup yang akan menjadi elemen-elemen kebenaran tentang apakah ketakutan paling pertama pada ibu hamil, dan apa yang membuat mereka bertahan dst. Pendek kata, pengetahuan tentang ketakutan ibu hamil digali dari cerita pengalaman mereka yang personal, subjektif tapi memiliki keterarahan (directedness/ intentionality) pada kebenaran objektif. Lantas saya melakukan CODING atau CATEGORIZING tema-tema fenomena ketakutan ibu hamil, yang akan memungkinkan saya memiliki gambaran lebih persis tentang soal itu. Setelah saya memiliki pengetahuan secukupnya tentang pengalaman ibu hamil, saya lantas dapat MEMBUKA kurung kebenaran yang dikatakan bidan atau dokter.

PHENOMENOLOGICAL METODOLOGY:
( bracketting assumptions )

INTERVIEWING

PERSONAL EXPERIENCES EVERYDAY LIFE/EVERYDAYNESS LIFE-IN-THE WORLD NARATTING EXPERIENCES OBSERVATIONS


CATEGORIZING INTO THEMES OF PHENOMENA DESCRIBING ANALYZING DRAWING CONCLUSIONS

CODING CATEGORIZING

DRAWING CONCLUSIONS

PRE-FIELDWORK

BRACKETTING CHOOSING SITES & CONTACT PERSONS

ASUMSI DIKURUNG PENENTUAN SITUS PNL PENENTUAN SUBJEK PNL

IN THE FIELD

INTERVIEWING

PERSONAL EXPERIENCES EVERYDAY LIFE LIFE-IN-THE WORLD NARATTING EXPERIENCES OBSERVATIONS

WORKING WITH DATA

CODING CATEGORIZING

THEMES OF PHENOMENA LANGUAGE EXPRESSIONS DEFINITIONS NARRATED FORMULATING HYPOTHESES

FINDINGS

DESCRIBING ANALYZING THEORIZING

BRIDGING BETWEEN THEORY AND REALITIES FINDING THEORIES THEORETICAL IMPLICATIONS WHATS NEW BY OPENNING BRACKETS OF ASSUMPTIONS

CONCLUSIONS

You might also like