You are on page 1of 3

RINGKASAN MATERI PENGANTAR ILMU HUKUM Oleh : I Wayan Suka Antara Yasa Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana

Denpasar

PENGGOLONGAN HUKUM ****

Menurut E. Utrecht, dalam (Pengantar Dalam Hukum Indonesia) hukum dapat digolongkan menjadi : 1. Menurut Sumbernya a. Hukum Undang-undang, hukum yang tercantum dalam undang-undang b. Hukum kebiasaan atau hukum adat c. Hukum Traktat, dibuat oleh beberapa negara secara bersama-sama d. Hukum Jurisprudensi, bersumber dari putusan hakim e. Hukum Ilmu, sebetulnya saran-saran yang berkembang dari ilmu hukum yang juga merupakan pandangan-pandangan dari ahli-ahli hukum.

2. Menurut Wilayah Berlakunya a. Hukum Nasional, berlaku pada satu negara tertentu b. Hukum Internasional, berlaku dan mengatur antar negara yang ada diseluruh dunia.

3. Menurut Kekuatan Sanksinya a. Hukum (yang bersifat) memaksa, istilah memaksa diras kurang tepat digunakan untuk menggolongkan hukum karena semua hukum memang bersifat memaksa, (lihat saja pengertian hukum secara umum). Menurut L.J Apeldoorn yang dimaksud dengan memaksa ialah hukum yang bersifat mutlak serta tidak dapat

dikesampingkan, dalam artian mau tidak mau atau suka tidak suka, peraturan hukum ini wajib dijalankan dan tidak dapat dikesampingkan. b. Hukum (yang bersifat) mengatur, sama dengan istilah memaksa, istilah mengatur disini juga dirasakan kurang untuk menggolongkan hukum, karena pada hakikatnya segala peraturan hukum bersifat memaksa dan mengatur. L.J Van Apeldoorn dalam bukunya, Pengantar Ilmu Hukum juga menggunakan istilah hukum tambahan, hukum relative atau hukum dispositive untuk golongan hukum ini, yang dimaksudkan hukum yang bersifat mengatur adalah hukum yang yang hanya hendak untuk mengatur namun tidak mengikat pihak yang berkepentingan, dengan kata lain hukum ini bisa dikesampingkan bilamana tidak dikehendaki oleh para pihak yang berkepentingan.

4. Menurut Isinya Penggolongan hukum menurut isinya menjadi perdebatan diantara para ahli hukum, dimana terdapat beberapa ahli yang tidak sepaham dengan penggolongan hukum ini, penggolongan hukum menurut isinya dibedakan menjadi hukum publik dan hukum privat. Namun dalam mendefinisikan antara pengertian hukum publk dan hukum privat terdapat silang pendapat antar beberapa ahli. L.J Van Apeldoorn mengatakan bahwa penggolongan antara hukum publik dan privat berdasarkan pada sebuah anggapan bahwa peraturan-peraturan hukum itu

bergantung pada hakekat hubungan yang diaturnya, sedangkan pengaturan hubungan adalah pengaturan kepentingan-kepentingan yang bersangkutan. Sehingga beliau mendefinisikan penggolongan hukum menurut isinya sebagai berikut : a. Hukum Publik, adalah hukum yang mengatur kepentingan umum, b. Hukum Privat, adalah hukum yang mengatur kepentingan khusus, Namun nampaknya ada beberapa pihak yang keberatan dengan pendapat Apeldoorn diatas, dimana keberatan itu cukup beralasan, Keberatan yang diajukan adalah bahwa kepentingan umum menyangkut tiap-tiap peraturan hukum, tidak hanya pada hukum publik , tapi juga pada hukum privat, karena hukum privat bukan hanya untuk melindungi kepentingan perorangan namun melindungi kepentingan segala orang.

Pembentuk

Undang-undang

selalu

memperhatikan

kepentingan

umum

dalam

menetapkan peraturan-peraturan hukum. Namun, dalam hal ini, Apeldoorn tidak melepaskan pendapat yang telah ia kemukakan, karena memang beliau sebelumnya telah mengemukakan adanya keterkaitan antara hukum dengan kepentingan umum, namun kembali ditegaskan bahwa hukum publik mengatur kepentingan umum dan hukum perdata mengatur kepentingan pribadi. Atau dengan kata lain : a. Hukum Privat (Perdata) adalah peraturan-peraturan hukum yang obyeknya ialah kepentingan-kepentingan khusus dan yang soal akan dipertahankannya atau tidak diserahkan kepada yang bersangkutan; b. Hukum Publik adalah peraturan-peraturan hukum yang obyeknya adalah

kepentingan umum dan oleh karena itu, untuk mempertahankannya dilakukan oleh pemerintah. Hal ini tentunya memiliki keterkaitan dengan pendapat Bellefroid mengatakan bahwa hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan individu sedangkan hukum privat mengatur hubungan antar individu. Ini merupakan pandangan klasik yang selama ini menjadi pandangan para mahasiswa fakultas hukum.

Demikian tulisan yang mampu saya sampaikan, saran dan kritik sangat diharapkan demi pembelajaran selanjutnya.

Daftar Bacaan : 1. Utrecht. 1960. Pengantar Dalam Hukum Indonesia. ________ : PT. Penerbitan Universitas. 2. Apeldoorn, L.J. Van. 2005. Pengantar Ilmu Hukum. Surabaya : Pradnya Paramita 3. Arrasjid, Chainur. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Hukum. Jakarta : Sinar Grafika

You might also like