You are on page 1of 2

MENUJU KAMPUS MADANI

Bicara tentang kampus madani, adalah bicara tentang kondisi ideal atau keadaan ideal dari sebuah lingkungan kampus. Ideal yang bagaimana? Tentunya akan banyak sekali perspektif manusia jika membahas sebuah keadaan yang ideal. Karena ideal menurut satu orang bisa jadi akan berbeda dengan orang lainnya. Kali ini, saya akan memberikan perspektif saya mengenai kampus madani.

Ketika mendengar kata Madani, maka pikiran saya akan langsung teringat akan kota Madinah, sebuah kota yang pada jaman Rasulullah merupakan kota yang sangat tinggi peradabannya. Setiap warganya merasa aman dari segala diskriminasi maupun kejahatan dan nyaman untuk bersosialisasi satu sama lain meskipun mereka berasal dari golongan atau suku bahkan agama yang berbeda. Sebuah kota yang maju pesat dengan kepemimpinan Rasululah. Politik dan pemerintahan berjalan lancar, serta terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Sebuah kondisi ideal suatu daerah dengan komposisi masyarakat yang kompleks dan heterogen.

Jika kita membayangkan hal yang sama terjadi dalam konteks dunia kampus, maka pasti tergambar kondisi ideal yang seperti apa yang dimaksud. Ya, setiap masyarakat kampus pasti mengidamkan kondisi ternyaman untuk mereka dalam kegiatan mereka di kampus.

Membahas tentang sesuatu yang berbau madani, terbayang sebuah kota di daratan Arabia beberapa abad yang lalu. Ialah Madinah. Kota yang menjadi salah satu

Kampus yang madani, adalah kampus yang mampu membuat seluruh masyarakat kampus, setiap civitas akademika, merasa nyaman dan tenang berada di Lingkungan kampus. Segala kebutuhan terpenuhi, tidak ada kesulitan atau ketidaknyamanan yang terjadi. Ketika masuk ke dalam lingkungan kampus, tidak ada kekhawatiran yang terjadi. Menuju ke jurusan masing-masing, bertemu dengan dosen dengan rasa nyaman. Berurusan dengan birokrasi pun tidak merasa canggung atau malas. Melakukan kegiatan organisasi dengan leluasa tanpa ada interferensi dari pihak manapun. Semuanya bersinergi dengan baik. Mahasiswa dengan dosen, birokrat dan gerakan kemahasiswaan, lingkungan yang menyenangkan, fasilitas yang terpenuhi, kenyamanan dalam akses apapun, tidak ada yang ditutup-tutupi satu dengan yang

lain, segala aktifitas berjalan lancar tanpa dipersulit, tidak ada kecurangan yang terjadi, tingginya tingkat intelektual masyarakat kampus, tingginya peradaban dan teknologi yang ada, dan segala kenyamanan lainnya yang ada di lingkungan kampus.

Lalu tugas siapakah agar terwujud kampus yang madani? Apakah hanya para birokrat kampus saja? Tugas rektor atau para dekanat saja? Tentu saja tidak. Setiap masyarakat kampus harus memiliki keinginan yang sama, satu tujuan untuk membentuk masyarakat yang madani. Semuanya bersinergi dan bekerjasama untuk mencapai satu tujuan itu. Dosen dan mahasiswa memiliki pemikiran yang sama.

You might also like