You are on page 1of 3

Eight elements of poor internal control that are evident: 1. Proses 2.

Terdapat pencatatan jurnal yang salah dalam pencatatan pembayaran klien yang secara periodik, sehingga berdampak pada pencatatan laporan keuangan Brown Company.

2. Proses 5. Pencatatan jurnal yang salah dibuat dalam pembayaran tunai yang berasal dari pendapatan jasa. Jika pembayaran jasa telah selesai tetapi belum dibayar tunai, seharusnya tetap ada pembukuan yang mencatat Debit Piutang pada Kredit Pendapatan. Sehingga pada saat pendapatan telah dibayar tunai, melakukan pembukuan kembali yang mencatat Debit Kas pada Kredit Piutang.

3. Proses 6. Pesanan desain dan mencetak digunakan untuk mengumpulkan dan menghitung biaya, dan diserahkan sepenuhnya pada pekerjaan bookkeeping, hal ini tidak sesuai karena pekerjaan bookkeeping menghitung atau menyesuaikan antara akun debet dan kredit, seharusnya adanya penyesuaian juga dalam menghitung pendapatan, sehingga perhitungan debet kredit perusahaan antara pendapatan dan beban dapat lebih sesuai.

4. Proses 7. Setelah pelunasan pembayaran seharusnya bill tersebut tetap disimpan agar bisa dijadikan bukti jika terjadi complain yang tidak terduga.

5. Proses 8. Perhitungan pajak dan bookkeeping akan lebih baik jika dilakukan oleh orang yang berbeda untuk menghindari kecurangan dalam menghitung pajak yang akan dibebankan.

6. Dan elemen-elemen lain yang secara keseluruhan terdapat lemahnya pengendalian internal perusahaan adalah, pencatatan yang masih dilakukan secara manual sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan jika tidak dikontrol dengan baik.

7. Adanya keterbatasan tenaga kerja yang menyebabkan mudahnya terjadi kecurangan karena adanya banyak tugas yang ditanggung oleh satu orang.

8. Kurangnya kontrol atas kinerja yang dilakukan oleh para pekerja.

Six elements of good internal control that are in effect : 1. Proses 1. Proses pencatatan kontrak dilakukan oleh account executive dan kemudian disimpan oleh departemen piutang, hal ini sangat tepat karena dilakukan oleh orang yang berbeda sehingga meminimalisasi kecurangan yang mungkin terjadi jika dilakukan oleh satu orang yang sama. Dan selain itu kontrak tersebut memiliki batasan pada jenis layanan dan jumlah pekerjaan yang tertutup sehingga pekerjaan yang dilakukan lebiih terkontrol karena adanya batasan-batasan.

2. Proses 3. Review atau peninjauan atas berkas-berkas kontrak yang dilakukan secara berkala sesuai dengan status mereka sangat efektif agar setiap kontrak diselesaikan sesuai dengan perjanjian yang dibuat dan tidak terjadi penyelewangan terhadap kontrak tersebut.

3. Proses 4. Pesanan dikumpulkan dalam satu file sehingga akan menghindari adanya file pesanan yang hilang jika data dicatat secara manual dan juga jika suatu saat dibutuhkan, memudahkan dalam pencarian.

4. Proses 9. Uang tunai yang berasal dari penerimaan kas penjualan disimpan setiap hari dan juga disesuaikan dengan bukti yang diterima, proses ini merupakan pengendalian internal yang baik karena pencatatan penerimaan kas dapat lebih terkendali dengan menyesuaikan bukti terlebih dahulu sebelum disimpan, dan dapat mendeteksi adanya penyelewengan yang dilakukan salah satu pekerja dalam proses pencatatannya.

5. Proses 11. Pengelolaan yang dilakukan dalam cash log dari semua uang yang diterima dalam bentuk mail atau surat sangat efektif karena dapat dikategorikan ke dalam beberapa penggolongan akun-akun perusahaan, seperti apakah penerimaan kas tersebut berasal dari pendapatan yang langsung dilunasi atau piutang atau masih banyak lagi jenis-jenis akun yang dikategorikan dalam penerimaan kas.

6. Proses 12. Dilakukannya identifikasi atas perbedaan antara pendapatan dan biaya yang tidak sesuai, adanya perbandingan bulanan memberikan kemudahan dalam mendeteksi ada atau tidak nya kejanggalan atau keanehan dalam pencatatan pendapatan dan biaya.

You might also like