You are on page 1of 8

ILMU GIZI

VITAMIN Vitamin adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup oleh tubuh manusia untuk menjalankan fungsi tertentu. Namun, jika tubuh kelebihan vitamin alias overdosis justru akan menimbulkan efek sampingyang buruk. Vitamin diklasifikasikan manjadi dua, yaitu yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Semua vitamin diperoleh dari sumber tumbuhan dan hewan, atau keduanya. Kondisi overdosis vitamin muncul ketika ada kelebihan asupan salah satu vitamin. Kondisi ini juga dikenal sebagai keracunan vitamin, karena kelebihan vitamin dalam tubuh menimbulkan beberapa efek samping. Overdosis vitamin yang larut dalam lemak menimbulkan efek samping yang lebih serius dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air. Hal ini karena, kelebihan vitamin yang larut dalam air bisa diatasi dengan banyak minum dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin. Ini bertentangan dengan vitamin yang larut dalam lemak. Seperti dilansir vitamins-nutrition.org, gejala-gejala overdosis atau keracunan vitamin tergantung pada jumlah vitamin yang berlebih.
A.

Vitamin A Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang penting bagi penglihatan normal

dan produksi sel di dalam tubuh. Kekurangan vitamin A banyak ditemukan di beberapa daerah seperti Asia Tenggara, dimana padi yang digiling menjadi beras (sangat sedikit mengandung vitamin A) yang merupakan makanan pokok. Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya kekurangan vitamin A, penyakit tersebut adalah: - Penyakit Seliak - Fibrosa kistik

- Penyumbatan saluran empedu. Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek yang sama. Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan kebutaan yang menetap. Malnutrisi pada masa kanak-kanan (marasmus dan kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein menghambat pengangkutan vitamin A. Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras. Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Beberapa penderita mengalami anemia. Pada kekurangan vitamin A, kadar vitamin A dalam darah menurun sampai kurang dari 15 mikrogram/100 mL (kadar normal 20-50 mikrogram/100 mL). Kekurangan vitamin A diobati dengan pemberian vitamin A tambahan sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 3 hari. Lalu diikuti dengan pemberian sebanyak 3 kali dosis harian yang dianjurkan selama 1 bulan. Setelah itu diharapkan semua gejala sudah hilang. Penderita yang gejala-gejalanya tidak hilang dalam 2 bulan setelah pengobatan, harus segera dievaluasi untuk mengetahui kemungkinan adanya malnutrisi. Kelebihan Vitamin A Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan keracunanan, baik itu terjadi pada satu kali pemberian (keracunan akut) ataupun dalam jangka waktu lama (keracunan kronis). Keracunan Akut

Penjelajah Kutub Utara mengalami ngantuk, mudah tersinggung, sakit kepala dan muntah dalam beberapa jam setelah memakan hati beruang kutub atau hati anjing laut, yang banyak mengandung vitamin A. Tablet yang mengandung vitamin A sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan, yang digunakan untuk pencegahan dan meringankan penyakit kulit, kadang menyebabkan gejala serupa, bahkan jika diminum sesuai petunjuk. Keracunan Kronis Keracunan kronis pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa biasanya merupakan akibat mengkonsumsi vitamin A dosis besar (10 kali dosis harian yang dianjurkan) selama berbulan-bulan. Keracunan vitamin A dapat terjadi pada bayi dalam beberapa minggu. Gejala awal dari keracunan kronis adalah: - rambut yang jarang dan kasar - kerontokan pada sebagian bulu mata - bibir yang pecah-pecah - kulit yang kering dan kasar. Sakit kepala hebat, peningkatan tekanan dalam otak dan kelemahan umum terjadi kemudian. Pertumbuhan tulang dan nyeri sendi sering terjadi, terutama pada anak-anak. Hati dan limfa dapat membesar. Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi isotretinoin (vitamin A buatan yang digunakan untuk mengobati kelainan kulit) selama kehamilan bisa memiliki cacat lahir. Diagnosa keracunan vitamin A ditegakkan berdasarkan gejala dan tingginya kadar vitamin A dalam darah. Gejala akan menghilang dalam 4 minggu setelah penghentikan pemakaian vitamin A tambahan. Beta-karoten terdapat dalam sayuran seperti wortel, diubah secara perlahan oleh tubuh menjadi vitamin A dan dapat dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa menyebabkan keracunan. Walaupun kulit akan berubah menjadi kuning tua

(karotenosis), terutama kulit di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi tidak menimbulkan efek samping lainnya. B. Overdosis vitamin B Vitamin B, juga dikenal sebagai B kompleks, adalah satu set vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), B9 (asam folat), dan B12 (cobalamin). Gejala overdosis vitamin B: 1. Susah bernapas 2. Nyeri dengan sensai terbakar 3. Mati rasa di kaki dan tangan 4. Kehilangan koordinasi otot 5. sakit kepala 6. Depresi 7. Kelumpuhan Kurang vitamin B1 menyebabkan beri-beri; kurang asam nikotinat menyebabkan kulit kasar atau pellagra, kurang riboflavin menyebabkan seborrheic dermatitis sekitar hidung dan mulut, dermatitis dan pruritus dari scrotum dan vulva dsb; kurang biotin menyebabkan maculosquamous dermatitis pada leher, tangan dan lengan, dan kaki; kurang asam folat menyebabkan megaloblastic anemia serta neural tube defect (NTD) atau cacat tulang belakang pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang defisien asam folat; kurang vitamin C menyebabkan sariawan dan gusi berdarah; dan masih banyak lagi penyakit akibat kurang gizi. Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia). Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis) dan kuku (split nails). Gejala kekurangan niacin (vitamin B3) lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala

dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejalagejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan : kehilangan selera makan; keletihan; lemah badan; sakit kepala; loyo ; muntah muntah ; sakit pada bagian abdomen; daya tahan lemah sehingga mudah terjangkit penyakit saluran pernafasan; kebas dan sesemut pada kaki; serta kejang otot. Tidak ada dampak berbahaya akibat pengunaan vitamin B5 yang diketahui, tetapi mengonsumsi lebih dari 300 mg per hari harusmendapat pengawasan dari ahli medis. Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung dengan dosis di atas 10 gr per hari. Kekurangan vit B6 akan menyebabkan akibat yang bisa sangat fatal seperti kulit yang pecahpecah bahkan bisa rusak; syaraf motorik terganggu; kelainan pada darah, retensi terhadap air (water retention), tangan kesemutan (tingling hands), iritabilitas, kejang otot atau kram otot, kurang energy, bahkan mempengaruhi psikologis seperti mimpi hal yang sama berulangkali dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall), dan depresi atau ketegangan (nervousness). Piridoksin akan berubah menjadi racun bila konsumsinya lebih dari 200 mg per hari. Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki, selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Defisiensi /kekurangan konsumsi biotin akan menyebabkan hal fatal seperti : pelepasan kulit, kulit pucat, kadar hemoglobin menurun, kondisi rambut jelek, uban dini (prematurely greying hair), otot lembek atau sakit; nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea), eksema(eczema) atau radang kulit (dermatitis), kadar kolestrol naik sedangkan kadar biotin urin turun sampai 1/10 dari normal. Kelebihan akibat

pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak biasa terjadi. Para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi biotin lebih dari 300 mg per hari kecuali di bawah pengawasan medis. Dosis harian yang diizinkan ( RDA ) adalah 0,15 mg (= 150 mikro grams) per hari . C. Overdosis vitamin C Vitamin C atau asam askorbat sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga untuk menyembuhkan luka lebih cepat. Gejala overdosis vitamin C: 1. Sariawan 2. Batu ginjal 3. Diare 4. Sakit perut 5. Badan panas 6. Sakit perut 7. Insomnia D. Overdosis vitamin D Vitamin D atau calciferol diperlukan untuk penyerapan kalsium serta pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dalam tubuh. Gejala overdosis vitamin D: 1. Kelemahan otot 2. Sakit kepala 3. Tuli 4. Kehilangan nafsu makan 5. Mual 6. Kelelahan 7. Muntah 8. Nyeri tulang

Kurang vitamin D menyebabkan terjadinya demineralisasi tulang, yang dapat menyebabkan penyakit ricket pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa. E. Overdosis vitamin E

Vitamin E merupakan antioksidan penting yang juga diperlukan untuk reproduksi normal pada manusia. Gejala overdosis vitamin E adalah: 1. Hipertensi 2. Kelemahan otot 3. Kelelahan 4. Payudara lunak 5. Lambat penyembuhan luka F. Overdosis vitamin K

Vitamin K merupakan vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh karena membantu dalam penggumpalan darah. Gejala overdosis vitamin K meliputi 1. 2. 3. 4. 5. Mula Muntah Anemia Diare Ruam kulit

LEMAK

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi. Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Dari segi ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan menjadi lemak sederhana, lemak majemuk, dan turunan lemak. Masing-masing jenis lemak memiliki stuktur kimia berbeda. Contoh lemak sederhana adalah monogliserida, digliserida, dan trigliserida. Lemak majemuk contohnya fosfolipid dan lipoprotein. Sedangkan yang termasuk dalam turunan lemak salah satu contohnya adalah kolesterol. Untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan atau kelebihan gizi, jelas Endang, secara kasar bisa dilihat dari berat badannya. Pada bayi dan anak-anak yang sedang tumbuh, misalnya, dapat dilakukan dengan melihat grafik umur dengan berat badan. Untuk orang dewasa dilakukan dengan menghitung body mass index/BMI atau indeks massa tubuh (IMT), yaitu berat badan (dalam kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Obesitas yaitu suatu kondisi yang dicirikan oleh kelebihan lemak tubuh. Kelebihan lemak pada laki-laki didefinisikan sebagai level lemak tubuh lebih dari 20% dari berat total dan untuk wanita lebih dari 25% dari total berat badan. Karena asupan terlalu banyak sementara pengeluaran kurang atau kurang aktivitas fisik, maka terjadilah overweight (kelebihan berat) dan selanjutnya terjadi obese (kegemukan). Tetapi, obesitas juga dapat terjadi karena faktor genetika.

You might also like