You are on page 1of 10

MAKALAH MEDIA PENDIDIKAN Tentang: Evaluasi Media pembelajaran

DOSEN Yudha Irhasyuarna,S.Pd,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 Erby Suwanto (A1C310229) Fahriyati Irmayanti (A1C310211) (A1C310225)

Hj. Neily Rahmi (A1C310221) Sarlin Melinda M. (A1C310232)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2012

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi menurut Stufflebeam dan Shinkfield (1985:159) merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijaikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban, dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Menurut Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (Nasional Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Star dan Thomas, 1994:12) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atauu kegiatan pemilihan,

pengumpulan,ana;isis, dan penyajian informasi yag dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Sedangkan menurut Griffin Nix (1991:3) Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat herarki. Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian (assessment merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku. Brikerhoff (1986:ix) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Menurut brikerhoff (1986:ix), dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang harus dilakukan, yaitu: 1. Penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation) 2. Penyusunan desain evaluasi (designing the evaluation) 3. Pengumpulan informasi (collecting information) 4. Analisis dan intepretasi informasi (analyzing and interpreting) 5. Pembuatan laporan (reporting information)

6. Pengelolaan evaluasi (managing evaluation) 7. Evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation) Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan, dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. 2.2 Tujuan dan Ciri-ciri Evaluasi Media Pembelajaran a. Tujuan Media pembelajaran Tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan. Edwind Wandt dan Gerald w. Brown (1977) mengatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah Sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan Brown mendefinisikan Evaluasi pendidikan, yaitu suatu tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan yang terjadi dilapangan pendidikan). Jadi evaluasi media pengajaran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan. b. Ciri-Ciri Efektif Media Pembelajaran Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah menguasai penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Agar media pembelajaran dapat berfungsi secara efektif, terdapat beberapa ciri-ciri yang harus terpenuhi, seperti yang dipaparkan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai : 1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. 3. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh. 4. Keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. 5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa. 6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. 2.3 Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran Untuk mengevaluasi media pembelajaran, dapat menggunakan dua macam bentuk evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk kedalamnya media) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.

Pada bagian akhir, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Proses evaluasi media pembelajaran ini, dititikberatkan pada proses evalusi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoritis. Efektivitas dan efisiensi media yang dikembangkan tidak hanya bersifat teoritis tetapi benarbenar telah dibuktikan di lapangan. Ada tiga tahapan dalam evaluasi formatif, yaitu evaluasi satu lawan satu (one on one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan evaluasi lapangan (field evaluation). 1. Evaluasi satu lawan satu Pada tahapan evaluasi satu lawan satu, dipiliha dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan media tersebut kepada siswa secara individual. Kedua orang yang terpilih tersebut hendaknya satu diantaranya mempunyai kemampuan di bawah rata-rata, dan yang satunya lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: a. Jelaskan kepada siswa tentang rancangan media baru. Kemudian amati reaksi mereka terhadap media yang ditampilkan tersebut. b. Katakan kepada siswa bahwa jika terjadi kesalahan penggunaan media tersebut, bukanlah karena kekurangan siswa tapi karena kelemahan media. c. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas dalam mengemukakan pendapat mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut. d. Lakukan tes awal (pre test)untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap penggunaan media tersebut. e. Catat lama waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut. f. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut (post test).

g. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut antara lain: kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian yang tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang visual, kurangnya contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan penyajian keliru, pernyataan atau petunjuk kurang jelas, tujuan tak sesuai dengan materi, dan sebagainya. Berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan diatas, akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok kecil. 2. Evaluasi Kelompok Kecil Selanjutnya evaluasi kelompok kecil dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi. Usahakan siswa yang dipilih tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang dan yang pandai, terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terdiri dari berbagai latar belakang. Prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya. b. Berikan tes awal untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang berkenaan dengan penggunaan media. c. Sajikan media dan minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut. d. Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik selama penyajian. e. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. f. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang digunakan, mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media tersebut, konsistensi tujuan dan materi dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan. g. Lakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul.

3. Evaluasi Lapangan Berikutnya evaluasi lapangan merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam pelaksanaannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagai kataristik yang meliputi tingkat kepandaian kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar dan sebagainya. Prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Pilih siswa sebanyak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi. b. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan. Usahakan siswa bersifat relaks dan berani mengeluarkan pendapat atau penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji kemampuan mereka. c. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai topik yang menggunakan media tersebut. d. Sajikan media yang sesuai dengan rencana perbuatannya. e. Catat semua respon yang muncul dari siswa selama ujian, begitu pula waktu yang diperlukan. f. Lakukan postes untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah penyajian media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang digunakan untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi media yang dibuat tersebut. g. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap mereka terhadap media yang digunakan. h. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, terutama mengenai kemampuan awal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta kecepatan sajian dan sebagainya. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan tersebut, media diperbaiki dan semakin disempurnakan. Dan dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efisiensi media yang dikembangkan.

2.4 Kriteria evaluasi pendidikan Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar berbeda. Ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: a. Gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat) b. Gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) c. Gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut turut dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa kriteria dalam mengevaluasi media pembelajaran yang perlu diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran. 1. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran 2. Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik 3. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan, 4. Menarik perhatian peserta didik 5. Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik 6. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan 7. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam syllabus 8. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman) 9. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan 10. Skala dan ukuran 11. bebas dari bias ras, suku, gender 1) Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap topik yang dimediakan.

2) Sajikan media tersebut kepada siswa. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya; untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri. 3) Catat semua respon yang muncul dari siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan. 4) Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini (post test) dibandingkan dengan hasil tes pertama (pre test) akan menunjukkan seberapa efektif dan efisien media yang dibuat. 5) Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya. 6) Ringkas dan anlisislah data-data yang telah diperoleh dengan kegiatankegiatan tadi. Hal itu meliputi kemampuan awal, skor tes awal, dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA Sadiman, Arief S dkk. 2003. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: Rajawali Pers Usman, M Basyiruddin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers

You might also like