You are on page 1of 16

Morfologi Amphibia (Katak)

1 2 4 3 4 5 7 5 6 7 8

1 3

6
Binatang yang hidup di dua alam, Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.

Ciri ciri Amfibia


Tubuh diselubungi kulit yang berlendir. merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang. matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Reproduksi Amphibia (Kodok)


Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celahcelah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan. Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.

Metamorfosis Katak

Reptil
Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:

Ordo Sphenodontia : 2 spesies

Ordo Crocodilia : 23 spesies

Ordo Squamata : sekitar 7.900 spesies

Ordo Testudinata: sekitar 300 spesies

Lubang hidung Rahang atas yang lentur Saluran penghantar Bisa Saluran Bisa Taring Sisik Lubang Mata Kelenjar Bisa Pupil mata vertikal

Celah suara Barisan gigi sarung lidah

Lidah yang membelah dua

Ciri-ciri Reptil

Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous) Walaupun beberapa adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut induknya Sampai menetas. Hidup di darat, ada beberapa species yang dapat hidup di air. Bergerak menggunakan perut atau kaki. Bernapas dengan paru-paru. Jantung memiliki 4 ruang yang sekatnya belum sempurna. Berkembangbiak dengan menghasilkan telur yang bercangkang. Pembuahan terjadi di dalam tubuh induknya (fertilisasi internal). Berdarah dingin (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran). Karena reptilia berdarah dingin, maka mereka tidak dapat mengontrol suhu badan mereka.

Ordo Sphenodontia
Sphenodontia adalah reptil seperti kadal-yang mencakup hanya

satu genushidup, tuatara (sphenod


on), dan hanya dua spesies yang hidup. Meskipun saat ini kurang beragam jenisnya, Sphenodontia pada suatu waktu mencakup banyak genus dalam beberapa

keluarga, dan merupakan garis


keturunan yang berlangsung sejak era Mesozoikum.

Ordo Crocodilia
Ordo crocodylia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar di antara reptil lain. Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk. Di daerah punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat ke arah ternversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat dan pada bagian ventral berbentuk segi empat. Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi-gigi runcing bertipe gigi tecodont. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4 ruang namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki foramen panizza. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka berburu di malam hari. Crocodilian dewasa terutama yang dominan memiliki teritori tersendiri, namun pada musim kering teritori tersebut dilupakan karena daerah mereka menyempit akibat kekeringan (Goodisman, 2002).

Ordo Squamata
ciri-ciri umum anggota ordo Squamataantara lain tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula baru di bawah lapisan yang lama.Pada Sub ordo Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap.

Pada ular sisik ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi tonjolan atau tuberkulum. Anggota
squamata memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia. Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan vertilisasi internal. Persebaran Squamata sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia kecuali Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania.

Ordo Testudinata
Anggota ordo ini memiliki ciri yang spesifik yaitu tubuhnya dilindungi oleh bangunan yang disebut cangkang atau tempurung. Dalam bahasa Indonesia, dikenal empat kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yaitu penyu ( sea turtle), labi-labi ( Shoftshell Turtle), Kura-kura air tawar ( Fresh water Turtle/ Terrapine), kura-kura darat ( Tortoise). Reproduksi anggota Ordo Testudinata terjadi secara ovipar dengan pembuahan secara internal. Telur yang dihasilkan disimpan dalam tanah, pasir atau serasah dengan suhu yang relatif konstan. Pada penyu, biasanya dalam periode tertentu mereka akan mendarat di pantai untuk meletakkan telur-telurnya. Anggota ordo ini tidak mempunyai gigi (giginya mereduksi) dan diganti dengan semacam modifikasi pada rahang (keratinasi) menjadi bentuk seperti paruh.

Peranan Amphibia
Racun bufotalin dan bufotenin pada kodok(Bufo marmus) berkhasiat memperkuat denyut jantung. Dapat digunakan untuk uji kehamilan Di lingkungan genangan air, katak dapat digunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk Amfibi merupakan makanan bagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung. Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau) Dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.

Peranan Reptilia
Kulit ular dan buaya dapat dibuat tas, sepatu, dompet Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan Sebagai predator yang mengontrol hama tikus (ular sawah) Sebagai pembasmi serangga (cicak) Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.

You might also like