You are on page 1of 2

Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang.

Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua. Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tanah air.Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama dinding dan pintu diberi ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang dibangun karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa. Rumah limas yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah milik keluarga Bayuki Wahab di Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo, 24 Ilir, Palembang. Namun hampir ditiap pelosok kota terdapat rumah limas yang umumnya sudah tua, termasuk sebuah rumah limas di museum Balaputra Dewa.

Pulau Maitara merupakan objek wisata yang ada di kepulauan tidore. Yang terkenal dengan perkebunanan rempah dan lautnya yang indah.

Tenun Unggan merupakan perpaduan teknik tenun pandai singkek dengan Silungkang. Keindahannya terletak pada motifnya yang khas, yakni tentang alam dan juga filosofi kehidupan. Salah satu motif yang terkenal dan menjadi ciri khas adalah unggan seribu bukit yang menampilkan lekuk bukit yang menjadi karakter Kabupaten Sijunjung. Keindahan tersebut pun makin nampak ketika helaian kain disulap menjadi busana cantik. Dengan penyerapan tersebut bukan hanya efektif dalam mensosialisasikan tenun Unggan semata, tapi juga mengangkat ekonomi rakyat karena menghidupkan penenun.

You might also like