You are on page 1of 17

IMPLEMENTASI BUNDARAN SEBAGAI BAGIAN DARI TRAFFIC CALMING GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN LALULINTAS DI PERSIMPANGAN

Tety Sriana Mahasiswa Program Study Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen dan Rekayasa Transportasi Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Jl. Syech Abdul Rauf No. 7 Kopelma Darussalam Email : tety_sriana01@yahoo.com

INTRODUCTION
Bundaran (a modern roundabout) merupakan sebuah PULAU LINGKARAN yang ditempatkan di bagian tengah pada suatu persimpangan. Pengemudi yang melewati simpang tersebut harus mengitari pulau bundaran tersebut searah dengan jarum jam.

Gambar 1. Sistem Bundaran (Modern Roundabout Terminologi) Sumber : wcroads.org/news (2011)

Kita ketahui bahwa semakin hari volume lalu lintas di jalan raya terus bertambah. Untuk mendesain suatu persimpangan para engineer dewasa ini sudah banyak beralih ke sistem bundaran. Hal ini

dilakukan karena berbagai pertimbangan, seperti efisiensi, dapat meningkatkan safety factor dengan biaya minim dan mampu mepertahankan arus lalu lintas tanpa terganggu antrian. Secara substansial bundaran dapat menurunkan tingkat kecelakaan baik korban luka maupun korban fatal (meninggal dunia) pada collusion area dan membantu pengemudi melewati persimpangan dengan lebih cepat.

Gambar 2. Titik konflik pada simpang bersinyal (atas) dan simpang dengan bundaran (bawah) Sumber: Washington State Dep. Of Transp./WSDOT (2011) Dengan kata lain bundaran telah dirancang oleh engineers untuk memaksimalkan safety dan mereduksi antrian (delay) yang terjadi pada persimpangan. Bundaran juga sangat bersahabat dengan para pedestrian dan pengendara sepeda yang ingin melewati suatu persimpangan.

Beberapa hal seperti yang telah dijelaskan diatas seyogyanya menjadi pertimbangan pula bagi kita untuk menerapkan manajemen persimpangan dengan menerapkan sistem bundaran agar tingkat kecelakaan yang terjadi dipersimpangan dapat ditekan serendah mungkin bahkan ditiadakan.

TRAFFIC CICLES, TRAFFIC CALMING CIRCLES AND ROUNABOUT


Banyak perbedaan antara bundaran (a modern roundabout) dengan traffic cirles (juga dikenal dengan istilah rotary) dan neighborhood traffic calming circles. Konstruksi persimpangan tersebut diuraikan sebagai berikut:

TRAFFIC CIRCLES ATAU ROTARY


Rotari berukuran jauh lebi besar bila dibandingkan dengan bundaran. Pada gambar berikut dapat dilihat bahwa rotary adalah lingkaran dengan warna hijau dan bundaran berwarna abu-abu.

Gambar 3. Ukuran Rotary (hijau) dan Bundaran (abu-abu) Sumber: Washington State Dep. Of Transp./WSDOT (2011)
3

Traffic circles acapkali dilengkapi dengan tanda stop atau rambu lalulintas. Pengemudi dapat terus membaur dengan lalu lintas pada traffic circles tanpa perlu bersiaga (yield) terlebih dahulu. Persimpangan ini akan menjadi sangat padat bila banyak kenderaan melewati pada saat yang bersamaan.

NEIGHBORHOOD TRAFFIC CALMING CIRCLES


Neighborhood Traffic Calming Circles ukurannya jauh lebih kecil dari bundara (a modern roundabout). Digunakan pada simpang empat untuk mengantikan rambu berhenti. Biasanya digunakan pada daerah perumahan untuk meperlampat kecepatan lalulintas dan menurunkan kecelakaan, tetapi tidak didesain untuk dapat menampung kenderan dalam jumlah yang banyak. Kebanyak pengemudi langsung belok ke kanan tanpa memutar atau mengitari.

Gambar 4. Neigborhood Trafficc Calming


Sumber: Washington State Dep. Of Transp./WSDOT (2011)

MODERN ROUNDABOUT

BUNDARAN (MODERN ROUNDABOUT)


Bundaran (a modern roundabout) adalah persimpangan dengan sebuah lingkaran di mana pengemudi bersirkulasi searah dengan arah jarum jam mengitari pulau ditengahnya. Tidak terdapat lampu dan rambu lalu lintas. Pengemudi bersiaga (yield) terlebih dahulu sebelum memasuki daerah bundaran, kemudian memasuki persimpangan dan keluar sesuai dengan tujuannya. Berdasarkan kajian yang di lakukan oleh Federal Highway Administration didapat bahwa roundabout dapat menaikan kapasitas lalu lintas dari 30% manjadi 50% bila dibandingkan dengan persimpangan lain. Roundabouts sekarang semakin lazim digunakan di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Konstruksi ini terbukti sebagai salah satu cara untuk memperbaiki arus lalulintas dan menurunkan jumlah kecelakaan fatal.

Gambar 5. Persimpangan dengan bundaran Sumber: Washington State Department of Transportation, 2011
5

Bundaran didesain untuk dapat menanpung kenderaan dengan segala ukuran, termasuk kenderaan darurat, bus, dan truk dan trailer kombinasi. Filosofi bundaran adalah mebuat pulau dipusat persimpangan. Bentuknya yang melingkar didesain untuk untuk mengontrol laju lalu lintas dan menurunkan kecepatan hingga 15 20 mil perjam.

Gambar 6. Desain bundaran dengan aprom Sumber: Washington State Department of Transportation,2011

Desain pulau di tengah ini juga dilengkapi dengan apron untuk truk yang diperkeras dengan beton sebagai lajur tambahan untuk kenderaan besar. Ban belakang truk besar ini dapat memanfaatkan apron, sehingga memudahkan bagi truk tersebut untuk berbelok.

BENEFIT BUNDARAN
MENINGKATKAN FAKTOR KESELAMATAN
Penelitian menunjukkan bahwa bundaran lebih aman dari persimpangan biasa baik persimpangan dengan lampu atau rambu
6

lalu lintas. Bundaran mampu menurunkan korban luka-luka akibat tabrakan 75% pada persimpangan yang lebih dahulu telah menggunakan rambu atau lampu lalu lintas. (Insurance Institue for Highway Safety / IIHS dan & Federal Highway Administration / FHA), yaitu : 37% menurunkan keseluruhan collisions area; 75% menurunkan area collision(luka-luka); 90% menurunkan area collision (fatal/kematian); dan 40% menurunkan area collision( untuk pedestrian)

Gambar 7. Penurunan Collusion Area Sumber: FHWA dan IIHS, 2011

Ada beberapa alasan mengapa bundaran dapat membantu kemungkinan menurunkan collision area, yaitu :

Kecepatan yang rendah Pengemudi memasuki harus kawasan pelan-pelan bundaran. dan bersiaga di sebelum kawasan

Kecepatan

bundaran berkisar antara 15 dan 20 mil per jam. Daerah collision yang sedikit menjadi kecil dan hanya terjadi korban luka ringan pada kecepatan yang rendah. Tidak mengejar lampu Bundaran didesain untuk untuk arus lalu lintas yang selalu bergerak melingkar. Pengemudi hanya perlu bersiaga sebelum memasuki daerah bundaran. Bila bundaran kosong,

pengemudi tidak disarankan untuk berhenti. Karena lalu lintas selalu konstan bergerak, maka pengemudi tidak akan mengejar lampu seperti layaknya pada simpang bersinyal. Satu arah perjalanan Geometrik jalan memasuki kawasan bundaran berbentuk kurva untuk menuntun pengemudi memasuki kawasan persimpangan dan membantu mengitari bundaran searah jarum jam. Sistem seperti ini juga dapat dipakai pada simpang berbentuk T.

MENURUNKAN ANTRIAN, MENJAGA ARUS LALU LINTAS


Bertolak belakang dengan persepsi masyarakat, justru bundaran sesungguhnya justru menjaga arus lalu lintas di psesimpangan agar dapat terus bergerak. B undaran membantu arus lalu lintas untuk melaju tanpa henti terus menerus secara berkesinambungan. Pengemudi tidak harus menunggu lampu hijau, seperti pada simpang

bersinyal. Pada persimpangan dengan bundaran, lalu lintas tidak disarankan untuk berhenti, hanya bersiaga, sehingga persimpangan dapat lebih banyak menampung arus lalu lintas pada saat yang sama.

TIDAK MAHAL
Bila dihitung maka harga yang dibutuhkan untuk membangunan sebuah bundaran dengan sebuah simpang bersinyal adalah sebanding. Untuk jangka panjang maka harga factor harga perlu dipertimbangkan. Bundaran untuk jangka panjang tidak perlu

pergantian lampu lalu lintas, perawatan dan listrik bila dibandingkan dengan simpang bersinyal, sehingga dapat menghemat pengeluaran sebasar $5.000 dan $10.000 pertahun. Bundaran juga lebih efektif selama listrik padam, arus lalu lintas dapat terus berjalan seperti biasa. Bandingkan dengan simpang bersinyal. Pada saat mati lampu akan terjadi macet dan dipersimpangan dan memelukan polisi untuk memandu lalu lintas.

LAHAN YANG LEBIH KECIL


Bundaran bisa jadi memerlukan luas lahan yang lebih besar dari simpang bersinyal bila dibandingkan dengan simpak bersinyal biasa. Tapi terkadang bundaran justru memerlukan lahan yang lebih sedikit pada untuk lengan-lengan pendekat. Karena bundaran dapat menampung kapasitas lalu lintas yang lebih bedar dari simpang bersimyal. Bundaran juga lebih efisein, karena pada simpang bersinyal pengemudi memerlukan tempat untuk menunggu lampu hijau pada tiap pendekatnya. Bundaran biasaya hanya

membutuhkan tempat yang sedikit sekali pada pada lengan pendekat persimpangan.

LOKASI YANG TEPAT UNTUK BUNDARAN


Konstruksi bundaran sangatlah safety dan efisien, tetapi konstruksi ini tidak selalu ideal digunakan untuk setiap persimpangan. Kriteria teknis yang harus dipertimbangkan adalah persimpangan dengan kasus khusus seperti : Riwayat kecelakaan lalu lintas, mengumpulkan data tentang jumlah kecelakaan yang terjadi, tipe tabrakan, kecepatan kenderaan dan analisa lain. Operasional persimpangan, menngetahui berapa besar tingkat pelayan simpang tersebut dan jumlah antrian yang terjadi berdasarkan pengalaman untuk tiap-tiap lengan pendekat. Jenis kenderaan , harus diamati jenis kenderaan yang melintas dipersimpangan tersebut. Terutama persimpangan yang sering dilewati oleh truk-truk berbadan besar dan lebar. Biaya, termasuk biaya sosial akibat kecelakaan, pembebasan lahan dan lamanya masa pemelihraan yang dibutuhkan.

SAFETY BENEFIT BUNDARAN (SAFETY BENEFITS OF MODERN ROUNABOUT)


Bila didesain secara tepat, maka bundaran (modern roundabout) memiliki berbagai kelebihan bila dibanding dengan berbagai jenis persimpangan.
10

Pada konstruksi persimpangan dengan bundaran, arus lalu lintas yang berbelok ke kanan dapat dieliminir dengan mengarakan pengemudi berputar mengitari pulau dibagian tengah bundaran untuk seterusnya meluncur menuju kaki diinginkan. Pada simpang bersinyal, apabila berbelok ke kanan maka akan persimpangan yang

menghadapi arus lalu lintas yang terlawan dengan sudut pendekat 90. Dengan bundaran gerakan kenderaan dengan cara mengitari bundaran tersebut dapat dapat menurunkan kecepatan laju

kenderaan, sudut belok serta dapat mengeliminir collision area. Collision area pada bundaran menjadi lebih sedikit, karena titik konfliknya juga berkurang bila dibandingkan dengan simpal berinyal konvensional. Titik konflik terjadi dimana collision area akan

terbentuk bila pengguna bundaran menyeberang. (baik kenderaan, pengendara sepeda dan pejalan kaki). Perihal collision area antara kenderaan dengan kenderaan pada persimpangan, makapada persimpangan dengan bundaran akan menurun konflik dari 32 titik konflik (pada simpang empat dengan dua lajur dengan atau tanpa sinyal) menjadi 8 konflik ( dengan bundaran /modern rounabout) dengan kata lain titik konflik teredukssi hingga 75%. Untuk collision area antara kenderaan dengan pedestrin pada

persimpangan, maka pada persimpangan dengan bundaran akan menurun konflik dari 24 titik konflik (pada simpang empat dengan dua lajur dengan sinyal) menjadi 8 titik konflik ( dengan bundaran ). dengan kata lain titik konflik tereduksi hingga 67%.

11

Gambar 8. Titik Konflik persimpangan konvensional (kiri) dan simpang dengan bundaran (kanan) Sumber: wcroad.org Secara historis tingkat kecelakaan cenderung berkurang ketika dilakukan perubahan manajemen simpang, yaitu dari simpang konvensial menjadi simpang dengan bundaran. IIHS tahun 2000 telah melakukan suatu kajian tentang hal ini. Kajian ini dilakukan pada saat dilakukan pada 24 buah simpang yang dikonversi dari simpang dengan tanda stop dan berlampu berlampu menjadi simpang dengan bundaran didaerah perkotan dan pinggiran. Kajian ini mendapatkan bahwa penurunan tingkat kecelakaan dari segala tipe tabrakan hingga 39% dan mereduksi hamper 76% tingkat kecelakaan dengan korban luka-luka. Pada simpang bersinyal collision area menjadi daerah rawan kecelakaan dengan bentukan yang lebih keras bila dengan dibanding dengan simpang dengan bundara. Ini disebabkan karena pada simpang bersinyal kenderaan cenderung melaju kencang hingga 55 mil perjam dan menyudut terutama pada belok kanan
12

dengandaerah terlawan. Kecelakaan fatal sukar untuk dihindari pada collision area.

Gambar 9. Tabrakan Pada Simpang dengan dan Ttanpa Sinyal Sumber : WCROAD/NEWS 2011 Pada bundaran laju kenderaan hanya 15 20 mil perjam, sudat belokan yang memadai benturan hanya terjadi pada kecepatan rendah sehingga korban hanya luka ringan dan kerusakan dapat diminimalisir

SIMPANG BERSINYAL DAN SIMPANG DENGAN BUNDARAN (SISI SAFETY FAKTOR)


NO DESKRIPSI 1 2 3 4 Tingkat kecelakaan Tingkat kefatalan Titik konflik antara kenderaan Traffic calming SIMPANG BERSINYAL Lebih tinggi dari simpang bundaran Bervariasi (kecepatan tinggi) 32 Tidak memenuhi traffic calming SIMPANG DENGAN BUNDARAN Lebih endah dari simpang bersinyal Bervariasi (kecepatan rendah) Menurun (8) Laju kenderaan rendah

13

Pertimbangan pengemudi Kefatalan akibat penegmudi

Siaga pada kenderaan di kiri, kanan dan depan Tergantung pada kecepatan (tinggi)

Siaga hanya pada kenderan yang masuk dari kanan Bervariasi pada kecepatan rendah

CARA MENGEMUDI DI BUNDARAN

Gambar 10. Pergerakan lalu lintas di bundaran Sumber: Washington State Department of Transportation,2011

Gambar 11. Belok kiri (kiri) dan lurus (kanan)

14

Sumber: Washington State Department of Transportation,2011

Gambar 12. U-turn (kiri) dan belok kiri (kanan) Sumber: Washington State Department of Transportation,2011

SAFETY TRAFFIC DI PERSIMPANGAN KOTA BANDA ACEH


Untuk kota Banda Aceh maka pemko cenderung untuk memilih manajemen simpang bersinyal dari pada simpang dengan bundaran. Padahal dari uraian yang telah dijelaskan di atas jelas bahwa simpang dengan bundaran jauh lebih safety dari simpang dengan lampu lalu lintas. Sehingga adalah suatu keputusan yang bijaksana bila bundaran mulai dipikirkan untuk diterapkan. Kota Banda Aceh cenderung memasang bangunan tinggi berbentuk tugu pada bundaran (Bundaran Simpang Lima, Bundaran Lamnyong dan Bundaran Lambaro). Tidak ada daerah yield pada badan jalan dan pengemudi tidak pernah disosialisasi bagaimana mengemudi di bundaran. Padahal original desain bundaran (new roundabout)

15

adalah tanpa rambu dan lampu lalu lintas dan tugu. Tanpa tugu pandangan pengemudi jauh lebih leluasa karena tanpa halangan, dan yield membuat pengemudi bersiaga saat masuk ke bundaran. Untuk Bundara Lambora perlu dipertimbangkan apron bundaran agar kenderaan besar dapat leluasa bergerak.

16

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Semua bahan diatas di unduh di internet : Washington State Department of Transportation,2011 WCROAD/NEWS 2011 Wisconsin Department of Transportation,2011

17

You might also like