You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Blok Gayam dan Kelapa Enam, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat adalah blok penambangan yang berada di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT. Harita Prima Abadi Mineral (PT. HPAM). Dimana di Blok Gayam dan Kelapa Enam tersebut merupakan lokasi rencana penambangan bijih bauksit yang akan dilakukan kegiatan proses penambangan. Pada Blok Gayam dan Kelapa Enam dilewati sungai utama yaitu Sungai Gayam. Dimana Sungai Gayam yang terdapat pada Blok Gayam dan Kelapa Enam digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air warga disekitar Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Studi yang dilakukan tidak lepas dari kondisi hidrologi dan hidrogeologi (airtanah) yang ada di Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Adanya rencana kegiatan penambangan yang akan dilakukan pada Lokasi Blok Gayam dan Kelapa Enam diperkirakan akan mempengaruhi kuantitas serta kualitas pasokan air untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga sekitar Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Atas dasar hal tersebut dipandang perlu untuk dilakukan studi hidrologi dan hidrogeologi sebagai parameter penting dalam perancangan sistem penyaliran.

1.2. Maksud dan Tujuan Penyelidikan Penyelidikan dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik hidrologi dan hidrogeologi di lokasi rencana penambangan Blok Gayam dan Kelapa Enam berdasarkan data meteorologi (dari Healthy, Safety and Environment

Department), data pemboran, pengujian akuifer (dengan melakukan pengujian

langsung berupa Slug Test dan Pumping Test), data ketinggian muka air tanah dan analisis conto air (sungai dan airtanah). Tujuan penyelidikan adalah untuk menyelidiki pengaruh apabila adanya kegiatan penambangan pada Blok Gayam dan Kelapa Enam terhadap kualitas dan kuantitas air untuk kebutuhan pasokan air untuk warga sekitar dan mendapatkan parameter dan rekomendasi Hidrogeologi untuk perancangan sistem penyaliran tambang, yang meliputi kondisi Hidrogeologi di Blok Gayam-Kelapa Enam, karakteristik akuifer, kondisi hidrolik airtanah, potensi airtanah, dan kualitas maupun kuantitas air. 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian hanya dilakukan pada lokasi rencana penambangan Blok GayamKelapa Enam, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang PT. HPAM, dikarenakan pada lokasi tersebut direncanakan untuk daerah lokasi penambangan bijih bauksit serta sebelum dilakukannya penambangan perlu diketahui tinggi muka air tanah pada daerah lokasi penambangan tersebut. b. Penelitian ini hanya menghitung potensi airtanah dan parameter akuifer. Parameter akuifer yang dihitung yaitu permeabilitas, trasmisivitas, koefisen simpanan dan radius penurunan. c. Pengambilan data disesuaikan dengan alat yang tersedia di PT. Harita Prima Abadi Mineral, seperti GPS, meteran, alat bor, pompa air, pipa, dll pada lokasi rencana penambangan Blok Gayam dan Kelapa Enam, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang. 1.4. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan dua metode penelitian yaitu penelitian langsung di lapangan (field research) dan metode penelitian dengan melihat hasil penelitian sebelumnya dan literatur literatur (library research). Tahapan kegiatan penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

a. Observasi Lapangan Maksud dari obsevasi lapangan adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan yang akan dibahas yaitu kondisi topografi daerah penelitian, pola aliran airtanah, dan sistem penambangan yang akan digunakan. b. Pengambilan Data Lapangan Pengambilan data lapangan dilakukan pada saat kegiatan observasi dilaksanakan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari pengukuran atau pengamatan lapangan seperti data kondisi topografi, keadaan muka air tanah, keadaan lapisan litologi, Slug Test atau Pumping Test dan penyelidikan kualitas dan kuantitas air di laboratorium. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari literatur atau laporan perusahaan seperti data curah hujan, peta topografi dan peta stratigrafi. c. Pengolahan dan Analisis Data Setelah data-data yang diperlukan terkumpul kemudian diolah dengan melakukan beberapa perhitungan dan penggambaran, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian dianalisis.

1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang parameter, kondisi akuifer dan potensi airtanah di lokasi rencana penambangan bijih bauksit Blok Gayam dan Kelapa Enam, Desa Mekar Utama, Kecamatan, Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

You might also like