You are on page 1of 18

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kawasan Asia Pasifik merupakan sebuah kawasan yang terus berkembang dalam segala bidang kehidupan. Walaupun pada awalnya sering disebut sebagai lautan teduh, karena tidak banyak kegiatan yang terjadi di kawasan ini, namun pada saat ini kawasan pasifik mampu bersaing dengan dunia. Perkembangan kawasan pasifik sekarang sangat pesat. Di Asia Pasifik telah muncul Negaranegara maju khususnya di bidang ekonomi sehingga mampu menjadi penentu perekonomian dunia. Misalnya seperti Jepang dan Cina. Kedua Negara ini kini telah menjadi pusat industri di Asia, bahkan menjadi kiblat industri dunia. Setiap teknologi baru dan mutakhir dating dari negri sakura, Jepang. Juga industry elektronik kini Cina tengah merajai. Bahkan kedua Negara tersebut mulai sulit untuk di tandingi. Dari kedua contoh Negara tersebut, dapat dikatakan bahwa kawasan pasifik bukan lagi lautan teduh dimana tidak banyak transaksi yang dilakukan. Dengan berkembangnya Negara-negara di kawasan ini, saat ini kawasan Asia Pasifik menjadi kawasan strategis untuk mengembangkan bisnis. Hal ini juga menjadi keuntungan bagi Negara-negara yang masih berkembang seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan tentu Indonesia. Kawasan Asia Pasifik yang mulai dilirik oleh pasar dunia karena dipandang mampu menjadi lahan subur bagi bidang perdagangan atau perekonomian khususnya. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana seharusnya Indonesia dengan mudah menjadi sebuah Negara maju karena letaknya yang sangat strategis, karena selain Indonesia masuk dalam kawasan Asia-Pasifik, letak Indonesia pun lebih strategis dibandingkan dengan Negara-negara lainnya karena menjadi titik silang dari 2 samudra, samudra atlantik dan samudra pasifik. Artinya Indonesia yang menjadi pusat lalu lintas bagi Negara-negara yang ada di kedua samudra tersebut

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

(secara geografis) apabila mampu mengelola dirinya maka Indonesia dapat menjadi sebuah Negara yang kuat di bidang perekonomian khususnya. Karena secara teori suatu tempat yang mempunyai keuntungan secara letak geografis akan lebih mudah berkembang dan maju.

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Potensi Indonesia Melihat keuntungan yang dimiliki Indonesia secara geografis, muncul sebuah pemikiran dari seorang tokoh Indonesia yang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun. Dr. Sam Ratulangi menjadi orang pertama yang mampu melihat dengan jeli letak keuntungan dari Indonesia, kemudian dari letak strategis tersebut seharusnya Indonesia bisa menjadi Negara maju. Pemikiran-pemikiran beliau mulai disampaikan kepada masyarakat lewat forum-forum terbuka yang dituangkan melalui pidato, dan juga tulisan-tulisan. Dengan harapan kelak dalam perekonomian, kawasan pasifik khususnya Indonesia dapat mempengaruhi dunia. Dr. Sam Ratulangi membagi kawasan pasifik ke dalam 2 wilayah. Wilayah yang pertama adalah wilayah utara yang terdiri dari Negara-negara Cina, Jepang, dan Korea. Wilayah utara diklasifikasikan sebagai Negara-negara bersifat industri aktif. Dapat dilihat ketiga Negara tersebut memang berkembang di bidang industry. Wilayah yang kedua adalah wilayah selatan yang terdiri dari Negaranegara seperti Filipina, Vietnam, Thailand, dan lain-lain termasuk Indonesia, merupakan wilayah yang bersifat agraris namun pasif. Dikatakan pasif karena peranannya dalam pasokan pangan internasional tidak ada. Namun kedua wilayah ini mampu menciptakan suatu arus lingkaran perekonomian tertutup di kawasan Pasifik. Karena diperkirakan oleh beliau bahwa terjadi pertukaran barang secara besar-besaran antar kedua wilayah sehingga hanya kelebihan hasilnyalah yang akan keluar dari wilayah Asia Pasifik. Khusus untuk Indonesia, ada potensi-potensi yang sudah dimiliki yang dapat membangkitkan ekonomi Indonesia yang dapat berpengaruh bagi ekonomi dan politik dunia. Yang pertama ialah Indonesia secara geografis ekonomi memiliki posisi yang menentukan karena letaknya ditengah-tengah kawasan konsumsi dan produksi pangan bagi dunia. Seperti telah disebutkan sebelumnya,

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

letak strategis Indonesia yang di apit oleh 2 benua dan 2 samudra. Sebenarnya tidak hanya menguntungkan secara geografis ekonomi saja. Tapi untuk pertahanan nasional sangat menguntukan. Sekedar menambah wawasan kita, secara geostrategis Indonesia juga sangat beruntung. Geostrategis adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijaka, tujuan, dan sarana umum untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dalam istilah lain, geostrategi disamakan dengan ketahanan nasional, yaitu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Kondisi kehidupan nasional itu dibina secara berkesinambungan dari mulai pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional sehingga menciptakan satu ketahanan nasional yang tangguh. Geostrategis untuk Negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek-aspek geografi juga dari aspek demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan HanKam. Posisi silang Indonesia tersebut dapat diperinci sebagai berikut: 1. Geografi : Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan

Australia serta di antara samudra Pasifik dan samudra Hindia. 2.Demografi : Penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di

selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang). 3. Ideologi : Ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara

liberalisme di selatan (Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di utara (RRC, Vietnam, dan Korea Utara). 4. Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal

di selatan dan demokrasi rakyat (diktatur proletar) di utara. 5. Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi Kapitalis

dan selatan Sosialis di utara. 6. Sosial : Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat

individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara. 7. Budaya : Budaya Indonesia terletak di antara budaya barat di

selatan dan budaya timur di utara.

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

8. HanKam

: Geopolitik dan geostrategis HanKam (Pertahanan dan

Keamanan) Indonesia terletak di antara wawasan kekuatan maritime di selatan dan wawasan kekuatan continental di utara. Kembali kepada pemikiran Dr. Sam Ratulangi. Potensi yang kedua yang dimiliki Indonesia adalah secara geografis ekonomi, yaitu Indonesia kaya akan sumber daya alam. Dan sumber daya alam yang beragam ini dilihat berpotensi untuk mempengaruhi perekonomian dunia. Sumber daya alam Indonesia berasal dari 3 sektor yaitu : Sumber Daya Alam Kehutanan Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam menunjang perekonomian nasional serta juga merupakan daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Indonesia merupakan Negara dengan luas hutan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Namun sangat disayangkan bahwa Indonesia memiliki tingkat deforestasi yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah jumlah satwa Indonesia yang terancam punah semakin bertambah. Belum lagi permasalahan-permasalahan lainnya seperti kasu penebangan pohon yang berlebih, pembalakan liar, penyelundupan kayu ke luar negri dan masih banyak lagi. Sumber Daya Alam Kelautan Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang berisi potensi kelautan yang salah satunya berupa jalur transportasi laut, jasa angkutan laut, dan perikanan yang dapat member nilai tambah bagi deviaa Negara. Sumber daya kelautan ini merupakan salah satu sumber yang member kontribusi besar. Seperti diketahui bersama bahwa kontribusi terbesar adalah dari sector migas, kemudian diikuti industry maritime, perikanan, jasa angkutan laut, wisata bahari, dan lain-lain. Namun sebenarnya sumber daya laut masih banyak lagi yang belum tergarap, akan tetapi orientasi lebih banyak ke sector darat, maka SDA Kelautan ini masih belum dikembangkan secara maksimal. Masalah pun terus ada. Salah satu masalah yang dimiliki Indonesia dari sector ini adalah pencurian ikan dan penangkapan ikan yang merusak. Pencurian ikan oleh kapal-kapal asing

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

yang berhasil masuk diperairan ZEE, menyebabkan hilangnya sumber daya ikan yang menurut data dapat mencapai 1- 1,5 juta ton per tahin dengan nilai kerugian sekita US$ 2 miliar. Kemudian penangkapan ikan yang berakibat merusak habitat laut karena menggunakan bahan peledak dan racun masih terus terjadi . dampak langsung yang dirasakan adalah rusaknya terumbu karang yang merupakan habitat ikan yang sangat penting. Tentu sebenarnya kedua masalah tersebut tidak terjadi apabila Indonesia telah mempunyai sistem pengendalian dan pengawasan yang baik dan juga sarana penegakkan hokum di laut. Hal ini menjadi titik lemah dari Indonesia dalam menjaga SDA Kelautannya. Sumber Daya Migas Sumber daya migas meliputi sumber daya minyak, gas, dan tambang yang ada di dalam bumi Indonesia. Sector migas menjadi pemberi kontribusi terbesar bagi pendapatan Indonesia. Namun masalah juga ada di sector ini. Cadangan minyak bumi dewasa ini semakin menurun. Menurut data saat ini cadangan minyak bumi yang ada adalah sekitar 5,8 miliar barel dengan tingkat produksi 500 juta barel per tahun. Artinya apabila tidak ditemukan sumber cadangan baru serta tingkat pengurasan tidak bertambah, maka diprediksikan 11 tahun lagi cadangan minyak bumi Indonesia akan habis. Pertambangan mineral seperti timah, nikel, bauksit, tembaga, perak, emas, dan batubara tetap memberikan kontribusi walaupun menurun. Penyebab menurunnya pendapatan Negara dari sector pertambangan adalah antara lain rendahnya daya saing Indonesia dalam hal supply dan adanya peraturan otonomi daerah yang menghambat iklim investasi seperti retribusi, pembagian saham, serta birokrasi perizinan yang panjang dan lama.

Berikutnya menurut Dr. Sam Ratulangi, potensi yang dimiliki Indonesia adalah secara sosio-ekonomi karena tingkat kehidupan yang masih rendah, sehingga Indonesia mempunyai tenaga buruh yang banyak dan juga merupakan

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

tenaga-tenaga konsumsi yang luas. Hal tersebut memang dapat menjadi sesuatu yang ambigu. Di Negara lain biasanya tingkat kehidupan yang rendah dipandang sebagai penghambat suatu Negara untuk berkembang. Bagaimana tidak, tingkat kehidupan yang rendah berarti dimulai dari tingkat pendidikan yang rendah. Kemudian itu artinya pemerintah tidak mempunyai upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut. Karena ironisnya Indonesia adalah Negara kaya dari segi sumber daya alamnya. Namun masyarakatnya masih hidup dalam tingkat kehidupan yang rendah. Tapi Dr. Sam Ratulangi mampu memandang dari sisi yang berbeda. Beliau melihat ini sebagai suatu potensi. Tingkat kehidupan yang rendah seperti sudah dikatakan dapat diubah menjadi sumber persediaan tenaga buruh. Jadi Indonesia dapat menawarkan kepada dunia internasional bahwa di negaranya tersedia tenaga buruh yang banyak. Hal ini sangat menarik bagi Negara-negara maju untuk berinvestasi membangun pabrik-pabrik di Indonesia tanpa harus takut kekurangan tenaga kerja. Selanjutnya Indonesia memiliki potensi karena secara klimatologis Indonesia sangat beruntung. Terletak di garis katuliwistiwa, membuat Indonesia memiliki iklim tropis yang baik dengan pergantian musim yang teratur. Melihat dari segi keuangan, Indonesia tidak memiliki modal nasional yang kuat sehingga sarat terjadi kevakuman industry. Hal ini oleh Dr. Sam Ratulangi mampu dikatakan sebagai sebuah potensi. Karena dengan 4 potensi sebelumnya, Indonesia mempunyai asset berharga untuk menarik investor-investor asing supaya menanamkan modal di Indonesia. Tentu hal tersebut harus di atur sedemikian rupa agar potensi-potensi yang ada untuk mengembangkan Indonesia, tidak berbalik menjadi potensi-potensi untuk menghancurkan kesatuan bangsa. Karena potensi-potensi tadi apabila ditambah dengan masyarakat Indonesia yang bersifat pasif terhadap aktivitas internasional maka Indonesia menjadi lahan yang sangat subur bagi perkembangan kapitalisme dan imperialisme atau dengan kata lain Negara-negara yang akan jadi investor dengan mudah mengendalikan negri kita. Pada tahun 1934, Dr. Sam Ratulangi diminta oleh sebuah perusahaan yang ingin melakukan promosi dan ekspor barang hasil industry Indonesia untuk mengutarakan pemikirannya tentang industry dalam negri. Lalu lahirlah sebuah

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

pemikiran analisis yang sangat memukau yang pada saat itu tidak terpikirkan oleh oreang lain. Beliau menyampaikan pemikirannya dalam 5 hasil analisis, yaitu : 1. Industry hanya menghasilkan bahan-bahan mentah khususnya hasil pertanian maka kebutuhan akan barang industry terpaksa di impor dari luar negri. 2. Rakyat Indonesia akan bertambah maju tingkat pemikirannya sehingga peningkatan tersebut akan pula mengakibatkan kenaikan tingkat kebutuhan atas barang-barang hasil industri. 3. Perlu digalakkan kepada masyrakat agar mengkonsumsi hasil industry yang dibuat di dalam negri sehingga dapat diupayakan agar keuntungan industry ini tinggal di dalam negri sehingga keuntungan dapat diperoleh. 4. Pemerintah harus memperhatikan secara sungguh-sungguh agar

kebutuhan akan perdagangan dan industry berasal dari modal dalam negri. 5. Pemerintah sudah sepatutnya mendasarakna seluruh kegiatan politik pada tenaga ekonomi rakyat. 2.2. Pembangunan Perekonomian di Bibir Pasifik Dr. Sam Ratulangi memiliki pemikiran-pemikiran berikutnya. Salah satunya adalah pemikiran beliau tentang potensi Sulawesi Utara untuk tumbuh berkembang dalam perekonomian dengan menjadi pusat lalu lintas perdagangan karena terletak di bibir pasifik. Letak Sulawesi Utara di ujung pasifik member keuntungan tersendiri. Apabila Sulut dapat mengembangkan potensi ini, maka Sulut akan menjadi daerah yang sangat berkembang. Dr. Sam Ratulangi melihat potensi ini. Sulut dapat dijadikan seperti pelabuhan persinggahan seluruh kapal yang memuat barang-barang industry dari seluruh dunia. Tidak heran bahwa pemikiran ini mulai direalisasikan oleh pemerintah daerah sulut. Dari 33 provinsi di Indonesia, provinsi Sulawesi Utara dipilih sebagai provinsi terbaik dan mendapatkan penghargaan pelaksanaan otonomi daerah yang terbaik. Pemberian penghargaan ini dilakukan bertepatan dengan peringatan ke-15 Hari Otonomi Daerah di Bogor, Jawa Barat, Senin, 25 April 2011.

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

Menurut Pemerintah Provinsi Sulut Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang keberhasilan itu kuncinya adalah selalu berusaha mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan. Dalam hal peran serta masyarakat, pembinaan dilakukan dengan tetap mengembangkan demokrasi di daerah. "Mengembangkan demokrasi di daerah adalah di mana masyarakat bisa turut serta dalam pemerintahan di daerah," ucapnya pada konferensi pers usai pemberian penghargaan. Pemprov Sulut juga selalu berusaha agar Perda APBD bisa diketok tepat waktu. Selain itu, laporan keuangan Pemprov Sulut harus benar-benar tidak cacat. "Kami mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK," ucapnya. Selain itu, Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2009 dinobatkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai regional champion karena berbagai potensinya yang besar dalam bisnis dan investasi yang sangat menggiurkan bagi investor dalam dan luar negeri. Berbagai peluang investasi tersebut di antaranya adalah di bidang perikanan, agro industri, perkebunan dan pariwisata. Provinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Manado, sebagian besar wilayahnya merupakan perbukitan rendah dengan ketinggian 0-2000 meter di atas permukaan laut. Provinsi Sulawesi Utara dengan jumlah penduduk berjumlah 2.208.012 orang dan kepadatan penduduknya 144,5 orang per km2 tergolong masyarakat agraris, yakni mata pencarian penduduk Provinsi Sulawesi Utara hampir separuh di sektor pertanian. Selain ditunjang dengan berbagai potensi alam, bisnis serta pariwisa-ta, Provinsi Sulawesi Utara juga berada pada posisi strategis dalam pengembangan ekonomi karena secara geoposfsi berada di bibir Pasifik Jpasific rim) yang merupakan jalur perdagangan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa. Letak Provinsi ini yang relatif dekat ke beberapa pusat pertumbuhan ekonomi dunia, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia Timur dan Amerika Serikat, sehingga sangat prospektif untuk perdagangan regional maupun internasional. Untuk itu dari perspektif pembangunan ke depan, Sulawesi Utara diarahkan menjadi pintu gerbang utama Indonesia di kawasan Asia Pasifik.

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

Posisi demikian menguntungkan Sulawesi Utara, karena secara geografis akan menjadi pintu gerbang perdagangan di kawasan timur Indonesia di wilayah Asia Pasifik. Predikat sebagai pintu gerbang tersebut ditopang dengan adanya Pelabuhan Samudra Bitung yang mampu menampung jenis kapal laut dalam ukuran besar, serta Bandara Internasional Sam Ratulangi. Untuk pelabuhan samudra Bitung sudah diperluas dengan dibangunnya fasilitas pelabuhan kontainer yang mampu bongkar muat komoditi ekspor dan impor bagi kapal-kapal yang menggunakan fasilitas pelabuhan tersebut. Selanjutnya dalam rencana makro Nasional di Sulawesi Utara (Bitung) akan dibangun International Hub Port (1HP). Dalam era globalisasi perdagangan, semua pihak (stakeholders) harus mengantisipasi perkembangan dan manfaat positif di era perdagangan bebas (free trade zone) seperti AFTA (Asean Free Trade Area), NAFTA, APEC serta pertumbuhan ekonomi global yang memanfaatkan fasilitas perdagangan yang ada di Sulawesi utara. Keunggulan komparatif yang ada dengan didukung sejumlah fasilitas penunjang yang ada harus dikelola secara optimal agar dapat memberikan kontribusi dalam memacu akselerasi pembangunan provinsi Sulawesi Utara. Keunggulan posisi strategis tersebut perlu dioptimalkan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, perdagangan, pariwisata, jasa, industri manufaktur, dan bidang lain di Sulawesi Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sulawesi Utara juga telah ditetapkan sebagai satu dari lima daerah tujuan wisata dan satu dari 10 daerah yang dapat menyelenggarakan A/eel-ing, Incentive, Conferences and Exhibition (MICE) memiliki objek-objek wisata yang cukup menarik di antaranya Wisata Bahari antara lain; Taman Laut Bunaken, Pulau Siladen, Mantehage dan hamparan Taman Laut di Sangihe Talaud, dan Bolaang Mongondow; Wisata Alam antara lain; Taman Nasional Dumoga Bone di Bolaang Mongondow, Cagar Alam Tangkoko Batu An-gus di Bitung, Danau Tondok, Gunung Ambang di Bolaang Mongondow dan Sumaru Endo di Danau Tondano; Wisata Peninggalan Sejarah Budaya berupa Kuburan Tua/ Waruga di Sawa-ngan, dan Gua Peninggalan Jepang di Kawangkoan; Wisata Pantai antara

10

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

lain; Pantai Tasik Ria, Pantai Kalasei, Pantai Hais, Pantai Kora-Kora dan Pantai Tanjung Merah di Minahasa, Pantai Molas di Manado, Pantai Molosing dan Labuan Uki di Bolaang Mongondow; Wisata pemandian air panas banyak tersebar di Minahasa bagian tengah seperti di Tondano, Remboken, Passo dan Laijgowan. Wisata Tirta, untuk jenis wisata ini dapat dinikmati pada hampir semua sungai dan danau yang ada di daerah ini, seperti Danau Tondano dan DAS Tondano serta Danau Moat di Minahasa. Untuk menunjang kinerja sektor pariwisata ini, terutama aktivitas turis yang berkunjung ke daerah ini baik wisatawan domestik maupun mancanegara, maka telah tersedia sarana dan prasarana seperti; Hotel (taraf Melati s/d berbintang empat), Restoran, dan Industri Wisata serta art shop. Pertanyaan tanaman pangan di Sulawesi Utara relatif baik, terbukti dari kemampuan provinsi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional (Maluku Utara, Kalimantan Timur dan Papua) serta pasar internasional (Singapura, Malaysia, Belanda dan negara. Eropa lainnya, AS, Cina, Korea, Jepang dan India). Untuk memenuhi target Sulawesi Utara sebagai sentral hortikultura, kini tengah dikembangkan produksi kentang, wartel dan nanas yang memang menjadi komoditas unggulan daerah itu. Berbagai usaha meningkatkan volume kentang telah dilakukan, misalnya dengan membangun pusat pembibitan ddan pembenihan kentang. Pengembangan SDM petugas melalui pelatihan, mengembangkan teknologi kultur jaringan, mengintroduksi benih baru kentang dan memperbanyak benih G2-G3 dan seterusnya sampai menghasilkan benih sebar. Proyek serupa ini juga telah berhasil dilakukan pada bibit anggrek, pisang dan rambutan. Khusus untuk rambutan digunakan bantuan luar negeri dengan Kecamatan Tenga dan Sinonsayang dijadikan pilot project. Luas hutan di provinsi ini mencapai 788.691,88 ha. Fungsi hutan dibagi menjadi hutan lindung seluas 175.958,33 ha, hutan produksi tetap seluas 67.423,55 ha, hutan produksi terbatas seluas 219.908,86 ha, hutan produk konversi seluas 14.643,40 ha serta hutan suaka alam seluas 310.759,74 ha. Jenis kayu yang dihasilkannya bervariasi dari kayu kelas satu sampai kelas empat, jenis kayu dimaksud adalah kayu besi, me-ranti, dan kayu lokal lainnya Di samping itu juga terdapat hasil hutan ikutan yang mempunyai

11

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

nilai ekonomi dan nilai rambah seperti rotan, damar, kayu manis, ijuk, daun woka dan lainnya. Sulawesi Utara juga merupakan pusat pengembangan industri perikanan. Sejak 2001, pemerintah setempat melaksanakan apa yang disebut Gerakan Pengembangan Komoditas Unggulan Berbasis Agri bisnis (Gerbang Kuba) meliputi industri ikan hina, cakalang dan layang. Hasil penangkapan ikan di laut merupakan produksi tertinggi di sektor perikanan. Para nelayan kini juga tengah mengembangkan teknik-teknik baru dalam budidaya perikanan laut, meliputi ikan untuk umpan, ikan kerapu, baronang, rumput laut dan kerang mutiara. Sedangkan untuk budidaya perikanan darat fokus diarahkan untuk ikan mas dan nila. Untuk ke depannya, Sulut harus mampu terus mengembangkan daerahnya agar dapat mewujudkan setiap pemikiran-pemikiran Dr. Sam Ratulangi yang adalah putra Sulut. Salah satunya dengan cara mempersiapkan Sumber Daya Manusianya. STRATEGI PENYIAPAN SDM Tidak dapat dipungkiri bahwa setelah enam Pelita pembangunan bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya --Sulawesi Utara telah menunjukkan kinerja dan kemajuan yang memadai. Indikator ke arah itu ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan ekonomi dan penurunan jumlah penduduk miskin. Penyiapan SDM bukanlah berdiri sendiri. Strategi pengembangan SDM sangat terkait dengan strategi pembangunan ekonomi (pertanian, industri dan jasa), yang pada saat ini perlu mengacu kepada upaya menarik investasi, penyiapan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dan upaya-upaya penyejahteraan masyarakat. 1. Tingkatkan efisiensi

Memasuki era globalisasi dan otonomi daerah yang menandai milenium ke tiga dan abad 21 terdapat tantangan yang perlu dicermati. Di bidang ekonomi, globalisasi yang berimplikasi borderless world kondisi pasar cenderung berubah

12

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

menjadi persaingan sempurna. Barang dan jasa dengan bebasnya berpindah dari satu negara ke negara lain. Maka dalam era ini kata kunci yang paling menentukan adalah efisiensi. Pihak yang paling efisienlah yang sukses memenangkan persaingan. Meningkatkan efisiensi menuntut profesionalisme yang tinggi dan penguasaan atas kiat-kiat manajemen. 2. SDM Agribisnis, perikanan, biotek, industry Inefisiensi antara lain bersumber dari kualitas SDM yang belum memadai. Hal ini juga terlihat dari masih dominannya SDM yang berada di sektor pertanian, walaupun sektor ini merupakan salah satu tumpuan perkembangan ekonomi daerah. Sifatnya yang memberikan value added yang relatif lebih rendah karena berlakunya kaidah diminishing dengan return hendaknya memacu kita untuk dan

meningkatkan

efisiensi

penguasaan

manajemen

agribisnis

bioteknologi; dan lebih berpaling ke sektor-sektor industri (termasuk perikanan dan jasa (terutama di sektor swasta) yang akan lebih berperan nanti karena pertumbuhan ekonomi akan berakibat terjadinya perubahan struktural yang semula didominasi sektor pertanian dalam produksi nasional (produk domestik bruto) beralih ke dominasi sektor industri dan kemudian ke sektor jasa. Pergeseran ini memerlukan dukungan SDM yang memadai. Kelambatan pembangunan infrastruktur dan penyiapan SDM yang trampil, terlatih, berpengetahuan dan professional akan memperlambat akselerasi perubahan struktural tersebut. 3. SDM pariwisata dan industri lainnya Keberlanjutan (sustainability) pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh adanya leading sector. Bagi daerah Sulawesi Utara, sektor jasa, khususnya pariwisata tampaknya berpotensi menjadi leading sector yang sangat promising. Pariwisata memerlukan penanganan yang serious agar nantinya pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung dalam tingkat yang tinggi. Bahkan mungkin dapat diharapkan Sulawesi Utara menjadi growth center bagi Kawasan Timur Indonesia. Globalisasi juga menimbulkan paradigma baru yaitu co-opetition (cooperation-competition) di mana kerjasama untuk bersaing mulai berkembang.

13

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

Dalam kaitan ini, kerjasama regional di bidang ekonomi semakin berkembang dengan intensitas yang tinggi, yang dapat kita lihat dari upaya percepatan AFTA dan APEC. Sulawesi Utara yang menempati lokasi geografis yang strategis (Asia Pasifik), dalam kerjasama ekonomi regional tersebut perlu mengintensifkan dialog-dialog regional guna mencari komoditi-komoditi yang memiliki

competitive advantage di kawasan-kawasan tersebut. Pembangunan pariwisata, seperti halnya industri mempersyaratkan adanya investasi, pembangunan infrastruktur, dan SDM pengelola yang profesional, yang perlu dipersiapkan. Dalam kaitan dengan investasi, salah satu hal yang perlu diperhitungkan sekarang adalah melemahnya ekonomi Amerika Serikat mulai tahun 2001 yang diperkirakan akan mempengaruhi negara-negara adidaya ekonomi dunia lainnya dan kemungkinan akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Lagi pula, situasi politik kita saat ini (keamanan yang melemah) cenderung menyebabkan divestasi (modal berpindah ke negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Kambodya dsb.). Peluang ini hendaknya dimanfaatkan Sulut (yang relatif lebih aman?) untuk menarik investasi. 4. SDM di sektor swasta Pembangunan ekonomi di sektor swasta semakin dominan dalam perekonomian nasional dan sudah tentu juga berlaku bagi pembangunan ekonomi regional. Sektor swasta merupakan asset daerah dalam ikut memberikan sumbangan besar bagi upaya ke arah kemandirian daerah khususnya sumber pendapatan asli daerah. Lebih jauh, sektor swasta perlu ditingkatkan dan diberi pembinaan serious karena peranannya sebagai agent of development, dengan memberikan peluang dan kemudahan berusaha, eliminasi hambatan birokrasi, merampingkan proses perijinan sehingga tercipta iklim berusaha yang kondusif. Pelaksana pemerintahan yang bersih (jujur dan bebas KKN) dan pelaku bisnis/pengusaha yang memegang teguh etika bisnis merupakan prasyarat untuk memajukan sektor swasta. 5. SDM middle managers yang berorientasi global

14

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

Pada milenium ketiga terdapat dua sumber daya utama yang intensitas pergerakannya sangat cepat dan sulit untuk dibendung. Kedua sumber daya yang dimaksudkan adalah modal dan tanaga kerja. Kita lihat kini bagaimana sektor keuangan negara kita tergoncang akibat mobilisasi pasar uang yang demikian tinggi dinamikanya sehingga dalam waktu relatif sangat singkat mengakibatkan gejolak nasional yang telah mengakibatkan berbagai kesulitan dalam investasi untuk pembangunan dan bahkan telah menggoncang tatanan ekonomi kita. Bukan modal saja akan bebas bergerak tetapi juga akan terjadi peningkatan dalam mobilisasi sumber daya manusia antar daerah dan negara. Tidak dapat dielakkan kebutuhan Sulut akan tenaga berkualitas akan berpaling ke daerah-daerah yang sanggup memasoknya bahkan dari luar negeri. Misalnya, tenaga kerja middle managers Asia yang terdidik (a.l. MBAs) dengan kemampuan plus dalam berbahasa Inggeris, Jepang atau Mandarin dan ketersediaan mereka untuk menerima gaji yang relatif lebih rendah dari tenaga kerja asing yang lain merupakan tantangan bagi tenaga kerja kita di di daerah SULUT. Untuk itu diperlukan langkah-langkah rekuperatif- untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya manusia agar tidak tertinggal dalam era otonomi ini. Sejak sekarang SULUT membutuhkan tenaga middle management yang mampu berkiprah global termasuk ahli hukum yang mampu menginterpretasikan konvensi-konvensi perdagangan global dan melakukan negosiasi, tenaga teknologi informasi (IT specialists), managers korporasi bisnis dan industri, tenaga middle management yang proaktif dan progresif dalam mengantisipasi perubahan yang berlangsung demikian cepat --serta teknokrat yang lebih berorientasi praksis dalam menciptakan produk-produk teknologi yang menunjang produksi, informasi, komunikasi, transportasi dll. 6. SDM IPTEK dan manajemen lingkungan hidup Upaya peningkatan pendapatan daerah memerlukan pertimbangan yang mendalam tentang daya dukung lingkungan, kelestarian sumber (resource sustainability), serta dampak-dampak pengurasan sumber daya alam (SDA). Kekeliruan dapat berdampak merusak rumah sendiri, bencana seperti punahnya sumber (tragedy of the common), bencana alam ulah manusia (banjir,

15

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

longsor), pencemaran yang berakibat fatal serta dampak-dampak lain yang dirasakan generasi sekarang dan mendatang. SDM yang menguasai IPTEK lingkungan hidup sangat diperlukan oleh perencana dan pelaksana pembangunan. Perlu diingat bahwa peraturan dan kebijaksanaan nasional yang berlaku sekarang mengacu kepada beberapa daerah saja, dan dibuat oleh perencana di pusat yang bukan tidak mungkin, kurang menguasai keadaan spesifik Sulut. Sifat daratan Sulut yang rawan bencana, tidak seluas daerah-daerah lain, mengisyaratkan perlunya penyiapan SDM lingkungan hidup yang tangguh.

7. SDM pemerintahan SDM pemerintahan telah banyak di singgung pada awal bahasan ini, terutama berkaitan dengan UU28/99. Perlunya perampingan kepegawaian kantorkantor pemerintah telah teridentifikasi jauh sebelum adanya undang-undang otonomi, di sini perlu diingatkan kembali dengan pertimbangan efektivitas dan efieiensi kerja mengingat anggaran yang terbatas pada awal era otonomi ini. Perampingan struktur dan kepegawaian kantor-kantor pemerintah yang memang akan berdampak negatif kepada situasi angkatan kerja, tapi jika tidak ditangani sejak awal akan merupakan pemborosan yang menghambat take off pembangunan otonomi daerah.

16

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Indonesia mempunyai kekuatan yang besar untuk bisa menjadi Negara yang memiliki pengaruh di Kawasan Asia Pasifik. Potensi-potensi yang ada tidak boleh diabaikan begitu saja. Tapi harus di berdayakan akan Indonesia mampu memimpin kawasan Asia Pasifik. Sangat disayangkan apabila nagara kita tetap diam tanpa melakukan daya dan upaya apapun. Pemikiran-pemikiran Dr. Sam Ratulangi yang futuris harus nya bisa menjadi pemicu bagi kita untuk meraih posisi puncak di kawasan pasifik. Beliau mampu memandang kekurangan bangsa senabagi suatu potensi besar asalkan dapat diatur sebaik mungkin. Terbukti salah satu daerah yang berkembang adalah Sulawesi Utara. Menyadari potensi yang dimiliki, Sulut sedang terus menerus mengembangkan diri sebagai pintu gerbang kawasan Asia Pasifik. Sulut menghargai pemikiran putra daerahnya. Dan kemajuan provinsi ini adalah salah satu keberhasilan yang dibangun oleh Dr. Sam Ratulangi dari semula.

17

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

DAFTAR PUSTAKA

Ratulangi, Dr. G. S. S. J, Indonesia di Pasifik, Sinar Harapan, Jakarta, 1982. www.wikipedia.com

18

Potensi Indonesia di Kawasan Pasifik

You might also like