Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Perusahaan industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidangpengolahan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. Biaya dalamperusahaan industri dapat dibagi menjadi biaya produksi, biaya pemasarandan biaya administrasi dan umum.Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatlaba yang maksimal. Jika perusahaan memperoleh laba yang maksimal makapertumbuhan positif akan terjadi. Jika pertumbuhan positif terjadi makaperusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimalmaka perusahaan memiliki dana untuk pengembangan aktivitas perusahaandan pada akhirnya akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Namunpada kenyataannya seringkali perusahaan mengalami penurunan laba bahkanmengalami kerugian.Salah satu unsur yang mempengaruhi laba perusahaan adalah biayaproduksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatuperusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Padaperusahaan industri terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerjalangsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah nilai uangdari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Biaya tenaga kerjalangsung adalah upah dari tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi. perusahaan industri biasanya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.Kemampuan perusahaan dalam menetapkan biaya produksi yang tepatakan mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh. Biaya produksi memilikihubungan yang negatif dengan laba. Jika terjadi peningkatan biaya produksisementara hasil penjualan tetap maka laba turun dan sebaliknya apabilaterjadi penurunan biaya produksi sementara hasil penjualan tetap maka labanaik. Penentuan harga jual atau produk merupakan salah satu pengambilan keputusan manajemen yang penting.Bagi manajemen, penentuan harga jual produk atau jasa bukan hanya merupakan kebijaksanaan dibidang pemasaran atau keuangan, melainkan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk atau jasa,selain mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan.
Tenaga Kerja langsung : adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi memiliki ciri-ciri sbb: besar kecilnya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. masuk biaya variabel kegiatan tenaga kerja langsung dihubungkan dengan produk akhir. penentu harga pokok produk.
Tenaga kerja tidak langsung, secara tidak langsung berperan dalam proses produksi, masuk ke dalam biaya overhead pabrik.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk periode yad. penyusunan anggaran tenaga kerja anggaran jam kerja langsung anggaran biaya tenaga kerja langsung
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran tenaga kerja anggaran unit yang harus diproduksi standar waktu yang digunakan sistem pembayaran upah atas dasar waktu, output, insentif
Manfaat :
1) penggunaan tenaga kerja lebih efisien 2) pengeluaran biaya tenaga kerja efisien 3) harga pokok dihitung tepat 4) alat pengawasan biaya tenaga kerja
PERUSAHAAN X MEMPERSIAPKAN PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA UNTUK TAHUN 2009 DATA YANG TERSEDIA. A) RENCANA PRODUKSI TRIWULAN 1 2 3 4 JUMLAH (unit) 5000 4000 6000 8000
B) RENCANA JAM T.K.L. PER UNIT PRODUK, DEPT. 1, STANDAR JAM : 2,4 DEPT. 2, STANDAR JAM : 1,5
DEPT 1 2
DITANYAKAN :
1. ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG DEPT. 1 TRI WULAN 1 2 3 4 JUMLAH PROD 5.000 4.000 6.000 8.000 23.000 STD 2,4 JML 12.000 9.600 14.400 19.200 55.200 DEPT. 2 STD 1,5 JML 7.500 6.000 9.000 12.000 34.500 19.500 15.600 23.400 31.200 89.700 TOTAL
TRI
DEPT. 1
DEPT. 2
JUMLAH (Rp)
1 2 3 4
Rp 500
700
Jumlah biaya tenaga kerja langsung (dari seluruh tenaga kerja langsung yang terlibat) untuk setiap unit produk perusahaan.
Memperkirakan standar jam tenaga kerja langusng yang dibutuhkan untuk setia unit dari tiap produk kemudian memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut department, pusat biaya, atau operasi. Kalikan waktu standar per unit dari produk dengan rata-rata tingkat upah per jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung per unit keluaran untuk setiap department, pusat biaya, atau operasi menurut tingkat biaya tenaga kerja langsung per unit untuk memperoleh total biaya tenaga kerja langsung menurut produk.
Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran dari keluaran yang dapat direncanakan secara realistik. Membuat daftar personel menurut kebutuhan jumlah personel (termasuk biaya) untuk tenaga kerja langsung di setiap pusat tanggung jawab.
Empat pendekatan yang bisa digunakan dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
Studi waktu dan gerakan, studi ini biasanya dibuat oleh insinyur perindustrian. Mereka menganalisis kebutuhan operasi dalam sebuah produk (menurut pusat biaya). Dengan pengamatan (dan dengan perhitungan waktu actual dengan stopwatch), suatu standar waktu untuk setiap operasi tertentu ditentukan.
Biaya standar, jika sistem akntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi
biayanya sudah dibuat. Seperti dalam beberapa hal, standar waktu tenaga kerja unit per produk yang digunakan dalam sistem biaya dapat digunaka untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
Perkiraan langsung oleh penyelia, beberapa perusahaan meminta manajer dari setiap operasi produktif untuk memperkirakan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan bagi keluaran yang direncanakan. Dalam membuat beberapa perkiraan manajer harus mendasarkan pada (1) pertimbangan, (2) kinerja departemen yang baru lalu, (3) bantuan dari tingkat manajemen di atasnya, (4) bantuan personel staf teknik.
Perkiraan secara statistik oleh kelompopk staf, catatan akuntansi biaya dari kinerja yang lalu biasanya memberikan informasi yang berguna bagi perubahan kebutuhan produksi ke jam kerja langsung. Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses beberapa prosuk secara simultan. Rasio jam tenaga kerja langsung historis untuk beberapa ukuran dari keluaran fisik dihitung dan kemudian disesuaikan untuk perubahan yang sudah direncanakan dalam pusat tenggung jawab.
Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh / tenaga kerja. Tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis. Tenaga Kerja yang bekerja di pabrik dikelompokkan menjadi dua yakni: tenaga kerja langsung dan,
tenaga kerja tak langsung, Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah: Kebutuhan tenaga kerja. Pencarian atau penarikan tenaga kerja. Latihan bagi tenaga kerja baru. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja. Pengawasan tenaga kerja.
dan waktu. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH /Direct Labor Hour. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan. Anggaran biaya tenaga kerja langsung: a) Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi. b) Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang. c) Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung. d) Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan. e) Waktu produksi barang (bulan atau kuartal).
dengan produk. Oleh karena itu anggaran biaya tenaga kerja langsung diperlukan dala penghargapokokan produk per unit. Penghargapokokaan produk per unit sangat penting dalam penentuan harga jual. Biaya tenga kerja langsung standar per unit produk terdiri dari jam tenga kerja langsung dan tariff upah standar tenaga kerja langsung. Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) adalah teksiran sejumlah jam tenaga kerja langsng yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Jam standar tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara : a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu. b. Mencoba jalan operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu. d. Mengadakan taksiran yang wajar.
e. Memperhitungksn pelanggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari, dan faktor kelelahan. Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) adalah taksiran tarif upah per jam tenaga kerja langsung. Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) dapat ditentukan atas dasar: (a) perjanjian dengan organisasi karyawan, (b) data upah masa lalu yang di hitung secara rata-rata, dan (c) perhitungan tarif upah dalam operasi normal.
Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) untuk membuat satu botol kecap diperlukan waktu 0,1 jam, Rumus yang dapat digunakan dalam menyusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) adalah sebagai berikut.
JKSt = P x JSTKL
JKST P JSTKL
= Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai = Unit ekuivalen produk = Jam standar tenaga kerja langsung
Bila tidak terdapat produk dalam proses, maka unit unit ekuivalen produk sama dengan produk jadi dihasilkan periode tersebut. Anggaran produk pada perusahaan kecap asli dalam contoh tersebut tidak terdapat sediaan produk dalam proses, sehingga unit ekuivalen produk sama denngan produk jadi. Dari data tersebut diatas dapat disusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) seperti table diatas.
Jam kerja standar tenga kerja langsung terpakai Tiap triwulan pada tahun 2016
Triwulan
kecap manis 2,2 jam 2,3 jam 2,4 jam 2,6 jam 1,3 jam 1,3 jam 1,4 jam 1,4 jam
kecap asin
total 0,9 jam 1,0 jam 0,9 jam 1,0 jam 4,4 4,6 4,7 5,0
Setahun
9,5 jam
5,4 jam
3,8 jam
18,7 jam
Pada tabel diatas tampak triwulan I produk jadi kecap sedang sebanyak 22 botol (P) x JSTKL (jam standar tenaga kerja langsung) 0,1 sehingga jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) sebanyak 2,2 jam.
Misalkan dari data tebel yang pertama dan data tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) per jam Rp 500, maka dapatlah disusun anggaran biaya tenaga kerja langsung seperti table diatas. Pada table diatas anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk kecap sedang sebesar Rp 1.100 dihitung dengan cara JKSt x TUSt yaitu 2,2 jam x Rp 500 = Rp 1.100 atau P x BTKLSP, yaitu 22 botol x Rp 50 = Rp 1.100 Anggaran biaya tenaga kerja langsung setahun untuk : Kecap sedang Kecap manis Kecap sedang = 9,5 jam x Rp 500 = 5,4 jam x Rp 500 = 3,8 jam x Rp 500 Total = Rp 4.750 = Rp 2.700 = Rp 1.900 = Rp 9.350
Perusahaan kecap asli Anggaran biaya tenaga kerja langsung Tiap triwulan pada tahun 2016
Triwulan
kecap sedang
kecap manis
kecap asin
total
Rp Rp Rp Rp
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk penggolongan biaya tenaga kerja yang ada di Indonesia telah dil laksanakan dengan baik dan sesuai dengan teori yang disebutkan. Dengan adanya penggolongan biaya tenaga kerja tersebut, maka dapat di ketahui
hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung yang mana biaya tersebut sekaligus membedakan antara biaya gaji pegawai tetap bulanan, gaji pegawai kontrak, dan gaji pegawai borongan, yang mana unsur-unsur yang termasuk dalam gaji dan upah akan ada sedikit perubahan anatara pegawai tetap bulanan, pegawai kontrak dan pegawai borongan. Dalamhal ini pegawai tetap bulanan tidak ada premi produksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://irinesetiawan.blogspot.com/2010/12/biaya-tenaga-kerjalangsung.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ppt%20anggaran %20biaya%20tenaga%20kerja %20langsung&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CB4QFjAA&url=ht tp%3A%2F%2Fdewahyudin.files.wordpress.com %2F2011%2F01%2Fanggaran-biaya-tenaga-kerjalangsung.ppt&ei=T6GST6LWKMjXrQe20I2bBQ&usg=AFQjCNEoOM9 6NwG6q-VaMRMEu_J38OrImg Nafarin.M, penganggaran perusahaan, edisi 3. Jakarta : salemba empat, 2009 Ahyari agus ,Drs, anggaran perusahaan,pendekatan kuantitatif, buku 1. Yogyakarta : BPFE, 1996 Welsh.glenn.A, Hiltong.Ronald.W, Gordon.paul.N, Anggaran (Budgeting : planning and profit control), Jakarta : Salemba empat, 2000 ,penerjemah Purwantiningsih, SE. , M.B.A. , MAUDY WAROUW, SE. ,AK.