You are on page 1of 18

MAKALAH PENGANGGARAN PERUSAHAAN

OLEH : NAMA : MIFTAH FARID NIM : C1B109238 JURUSAN : MANAJEMEN

BANJARMASIN FAKULTAS EKONOMI 2012-2013

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Perusahaan industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidangpengolahan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. Biaya dalamperusahaan industri dapat dibagi menjadi biaya produksi, biaya pemasarandan biaya administrasi dan umum.Pada umumnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mendapatlaba yang maksimal. Jika perusahaan memperoleh laba yang maksimal makapertumbuhan positif akan terjadi. Jika pertumbuhan positif terjadi makaperusahaan akan mengalami perkembangan. Adanya laba yang maksimalmaka perusahaan memiliki dana untuk pengembangan aktivitas perusahaandan pada akhirnya akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Namunpada kenyataannya seringkali perusahaan mengalami penurunan laba bahkanmengalami kerugian.Salah satu unsur yang mempengaruhi laba perusahaan adalah biayaproduksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan suatuperusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Padaperusahaan industri terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerjalangsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah nilai uangdari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Biaya tenaga kerjalangsung adalah upah dari tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi. perusahaan industri biasanya terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.Kemampuan perusahaan dalam menetapkan biaya produksi yang tepatakan mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh. Biaya produksi memilikihubungan yang negatif dengan laba. Jika terjadi peningkatan biaya produksisementara hasil penjualan tetap maka laba turun dan sebaliknya apabilaterjadi penurunan biaya produksi sementara hasil penjualan tetap maka labanaik. Penentuan harga jual atau produk merupakan salah satu pengambilan keputusan manajemen yang penting.Bagi manajemen, penentuan harga jual produk atau jasa bukan hanya merupakan kebijaksanaan dibidang pemasaran atau keuangan, melainkan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk atau jasa,selain mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan.

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Tenaga Kerja langsung : adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan dalam proses produksi memiliki ciri-ciri sbb: besar kecilnya berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. masuk biaya variabel kegiatan tenaga kerja langsung dihubungkan dengan produk akhir. penentu harga pokok produk.

Tenaga kerja tidak langsung, secara tidak langsung berperan dalam proses produksi, masuk ke dalam biaya overhead pabrik.

Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk periode yad. penyusunan anggaran tenaga kerja anggaran jam kerja langsung anggaran biaya tenaga kerja langsung

faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran tenaga kerja anggaran unit yang harus diproduksi standar waktu yang digunakan sistem pembayaran upah atas dasar waktu, output, insentif

Manfaat :

1) penggunaan tenaga kerja lebih efisien 2) pengeluaran biaya tenaga kerja efisien 3) harga pokok dihitung tepat 4) alat pengawasan biaya tenaga kerja

PERUSAHAAN X MEMPERSIAPKAN PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA UNTUK TAHUN 2009 DATA YANG TERSEDIA. A) RENCANA PRODUKSI TRIWULAN 1 2 3 4 JUMLAH (unit) 5000 4000 6000 8000

B) RENCANA JAM T.K.L. PER UNIT PRODUK, DEPT. 1, STANDAR JAM : 2,4 DEPT. 2, STANDAR JAM : 1,5

C) RENCANA TINGKAT UPAH/JAM

DEPT 1 2

TARIF/DLH Rp 500 Rp 700

DITANYAKAN :

1. ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG 2. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

1. ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG DEPT. 1 TRI WULAN 1 2 3 4 JUMLAH PROD 5.000 4.000 6.000 8.000 23.000 STD 2,4 JML 12.000 9.600 14.400 19.200 55.200 DEPT. 2 STD 1,5 JML 7.500 6.000 9.000 12.000 34.500 19.500 15.600 23.400 31.200 89.700 TOTAL

2. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

TRI

DEPT. 1

DEPT. 2

JUMLAH (Rp)

1 2 3 4

12.000 9.600 14.400 12.200

Rp 500

6.000 4.800 7.200 9.600

7.500 6.000 9.000 12.000

700

5.250 4.200 6.300 8.400

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG PER PRODUK


Di dalam anggaran tenaga kerja langsung per unit produk ini, terdapat beberapa variable yang harus di perhatikan. Beberapa variable tersebut adalah sebgai berikut ini. Biaya tenaga kerja langsung per jenis tenaga kerja langsung yang terlibat di dalam penyelesaian proses produksi. Data ini dapat dicari dengan jalan menegendalikan jam kerja karyawan langsung tersebut dengan tarif upah per jam yang berlaku di dalam perusahaan.

Jumlah biaya tenaga kerja langsung (dari seluruh tenaga kerja langsung yang terlibat) untuk setiap unit produk perusahaan.

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG PER JENIS TKL


Di dalam penyajian anggaran tenaga kerja langsung per jenis TKL ini, beberapa variable yang diperlihatkan adalah sebagai berikut. Jenis dari tenaga kerja langsung yang berpartisapasi di dalam penyelesaian produk perusahaan. Jumlah jam kerja yang diperlukan dari masing-masing tenaga kerja langsung yang ada tersebut. Besarnya tarif upah dari masing-masing jenis tenaga kerja langsung. Jumlah biaya yang diperlukan untuk tenaga kerja langsung dalam suatu produk anggaran.

PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PERENCANAAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Pendekatan yang digunakan untuk membuat anggaran tenaga kerja langsung tergantung terutama pada (1) metode pembayaran gaji, (2) jenis proses produksi, (3) tersediayanya standar waktu tenaga kerja, dan (4) kecukupan dari pencatatan akuntansi biaya yang berkaitan dengan biaya tenaga kerja langsung. Pada dasarnya, tiga pendekatan digunakan untuk membuat angaran tenaga kerja langsung,

Memperkirakan standar jam tenaga kerja langusng yang dibutuhkan untuk setia unit dari tiap produk kemudian memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut department, pusat biaya, atau operasi. Kalikan waktu standar per unit dari produk dengan rata-rata tingkat upah per jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung per unit keluaran untuk setiap department, pusat biaya, atau operasi menurut tingkat biaya tenaga kerja langsung per unit untuk memperoleh total biaya tenaga kerja langsung menurut produk.

Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran dari keluaran yang dapat direncanakan secara realistik. Membuat daftar personel menurut kebutuhan jumlah personel (termasuk biaya) untuk tenaga kerja langsung di setiap pusat tanggung jawab.

PERENCANAAN JAM TENAGA KERJA LANGSUNG


Kondisi internal akan menentukan apakah layak untuk menhubungkan roduksi yang direncanakan dalam suatu departemen produksi dengan jam tenaga kerja langsung (jam produktif). Fungsi penting dari insinyur perindustrian adalah membuat standar waktu tenaga kerja untuk berbagai operasi dan produk. Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang dapat diandalkan dapat dibuat.

Empat pendekatan yang bisa digunakan dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:

Studi waktu dan gerakan, studi ini biasanya dibuat oleh insinyur perindustrian. Mereka menganalisis kebutuhan operasi dalam sebuah produk (menurut pusat biaya). Dengan pengamatan (dan dengan perhitungan waktu actual dengan stopwatch), suatu standar waktu untuk setiap operasi tertentu ditentukan.

Biaya standar, jika sistem akntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi

biayanya sudah dibuat. Seperti dalam beberapa hal, standar waktu tenaga kerja unit per produk yang digunakan dalam sistem biaya dapat digunaka untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.

Perkiraan langsung oleh penyelia, beberapa perusahaan meminta manajer dari setiap operasi produktif untuk memperkirakan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan bagi keluaran yang direncanakan. Dalam membuat beberapa perkiraan manajer harus mendasarkan pada (1) pertimbangan, (2) kinerja departemen yang baru lalu, (3) bantuan dari tingkat manajemen di atasnya, (4) bantuan personel staf teknik.

Perkiraan secara statistik oleh kelompopk staf, catatan akuntansi biaya dari kinerja yang lalu biasanya memberikan informasi yang berguna bagi perubahan kebutuhan produksi ke jam kerja langsung. Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses beberapa prosuk secara simultan. Rasio jam tenaga kerja langsung historis untuk beberapa ukuran dari keluaran fisik dihitung dan kemudian disesuaikan untuk perubahan yang sudah direncanakan dalam pusat tenggung jawab.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh / tenaga kerja. Tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis. Tenaga Kerja yang bekerja di pabrik dikelompokkan menjadi dua yakni: tenaga kerja langsung dan,

tenaga kerja tak langsung, Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah: Kebutuhan tenaga kerja. Pencarian atau penarikan tenaga kerja. Latihan bagi tenaga kerja baru. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja. Pengawasan tenaga kerja.

PERSIAPAN-PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA


Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor Hour/DHL) dan biaya buruh langsung (Direct Labor Cost).Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian. Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, di antaranya dengan analisa gerak

dan waktu. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH /Direct Labor Hour. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan. Anggaran biaya tenaga kerja langsung: a) Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi. b) Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang. c) Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung. d) Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan. e) Waktu produksi barang (bulan atau kuartal).

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYATENAGA KERJA LANGSUNG


TENAGA kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk. Adapun tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut membantu menyelesaikan produk, seperti : mandor, manajer produksi, penyelia, dan lain-lain. Upah tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langung (BTKL), sedangkan upah untuk tenaga kerja tak langsung disebut biaya tenaga kerja tak langsung (BTKTL). Anggaran biaya tenaga langung meliputi taksiran keperluan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan kuantitass produk yang direncanakan dalam anggaran produk. Harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan

dengan produk. Oleh karena itu anggaran biaya tenaga kerja langsung diperlukan dala penghargapokokan produk per unit. Penghargapokokaan produk per unit sangat penting dalam penentuan harga jual. Biaya tenga kerja langsung standar per unit produk terdiri dari jam tenga kerja langsung dan tariff upah standar tenaga kerja langsung. Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) adalah teksiran sejumlah jam tenaga kerja langsng yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Jam standar tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara : a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu. b. Mencoba jalan operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu. d. Mengadakan taksiran yang wajar.

e. Memperhitungksn pelanggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari, dan faktor kelelahan. Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) adalah taksiran tarif upah per jam tenaga kerja langsung. Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) dapat ditentukan atas dasar: (a) perjanjian dengan organisasi karyawan, (b) data upah masa lalu yang di hitung secara rata-rata, dan (c) perhitungan tarif upah dalam operasi normal.

JAM KERJA STANDAR TENAGA KERJA LANGSUNG TERPAKAI


Untuk menyusun jam kerja standar tenaga kerja langsung (JKSt) diperlukan data anggaran produk dan jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL). Misalkan anggaran produk jadi dari Perusahaan Kecap Asli selama tahun 2016 sebagai berikut. Triwulan I. Kecap sedang 22 botol Kecap manis 13 botol Kecap asin 9 botol Total 44 botol

II. III. IV Setahun

23 botol 24 botol 26 botol 95 botol

23 botol 14 botol 14 botol 54 botol

10 botol 9 botol 10 botol 38 botol

46 botol 47 botol 50 botol 187 botol

Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) untuk membuat satu botol kecap diperlukan waktu 0,1 jam, Rumus yang dapat digunakan dalam menyusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) adalah sebagai berikut.

JKSt = P x JSTKL

JKST P JSTKL

= Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai = Unit ekuivalen produk = Jam standar tenaga kerja langsung

Bila tidak terdapat produk dalam proses, maka unit unit ekuivalen produk sama dengan produk jadi dihasilkan periode tersebut. Anggaran produk pada perusahaan kecap asli dalam contoh tersebut tidak terdapat sediaan produk dalam proses, sehingga unit ekuivalen produk sama denngan produk jadi. Dari data tersebut diatas dapat disusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) seperti table diatas.

Perusahaan kecap asli

Jam kerja standar tenga kerja langsung terpakai Tiap triwulan pada tahun 2016

Triwulan

kecap sedang I. jam II. jam III. jam IV. jam

kecap manis 2,2 jam 2,3 jam 2,4 jam 2,6 jam 1,3 jam 1,3 jam 1,4 jam 1,4 jam

kecap asin

total 0,9 jam 1,0 jam 0,9 jam 1,0 jam 4,4 4,6 4,7 5,0

Setahun

9,5 jam

5,4 jam

3,8 jam

18,7 jam

Pada tabel diatas tampak triwulan I produk jadi kecap sedang sebanyak 22 botol (P) x JSTKL (jam standar tenaga kerja langsung) 0,1 sehingga jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) sebanyak 2,2 jam.

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Rumus yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL) atau biaya tenaga kerja langsung standar (BTKLSt) sebagai berikut.
Anggaran BTKL = JKSt x TUSt atau P x BTKLSP

Misalkan dari data tebel yang pertama dan data tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) per jam Rp 500, maka dapatlah disusun anggaran biaya tenaga kerja langsung seperti table diatas. Pada table diatas anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk kecap sedang sebesar Rp 1.100 dihitung dengan cara JKSt x TUSt yaitu 2,2 jam x Rp 500 = Rp 1.100 atau P x BTKLSP, yaitu 22 botol x Rp 50 = Rp 1.100 Anggaran biaya tenaga kerja langsung setahun untuk : Kecap sedang Kecap manis Kecap sedang = 9,5 jam x Rp 500 = 5,4 jam x Rp 500 = 3,8 jam x Rp 500 Total = Rp 4.750 = Rp 2.700 = Rp 1.900 = Rp 9.350

Perusahaan kecap asli Anggaran biaya tenaga kerja langsung Tiap triwulan pada tahun 2016

Triwulan

kecap sedang

kecap manis

kecap asin

total

I. 2.200 II. 2.300 III. 2.350 IV. 2.500 Setahun Rp 4.750

Rp 1.100 Rp 1.150 Rp 1.200 Rp 1.300 Rp 2.700

Rp 650 Rp 650 Rp 700 Rp 700 Rp 1.900

Rp 450 Rp 500 Rp 450 Rp 500 Rp 9.350

Rp Rp Rp Rp

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk penggolongan biaya tenaga kerja yang ada di Indonesia telah dil laksanakan dengan baik dan sesuai dengan teori yang disebutkan. Dengan adanya penggolongan biaya tenaga kerja tersebut, maka dapat di ketahui

hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung yang mana biaya tersebut sekaligus membedakan antara biaya gaji pegawai tetap bulanan, gaji pegawai kontrak, dan gaji pegawai borongan, yang mana unsur-unsur yang termasuk dalam gaji dan upah akan ada sedikit perubahan anatara pegawai tetap bulanan, pegawai kontrak dan pegawai borongan. Dalamhal ini pegawai tetap bulanan tidak ada premi produksi.

DAFTAR PUSTAKA

http://irinesetiawan.blogspot.com/2010/12/biaya-tenaga-kerjalangsung.html

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ppt%20anggaran %20biaya%20tenaga%20kerja %20langsung&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CB4QFjAA&url=ht tp%3A%2F%2Fdewahyudin.files.wordpress.com %2F2011%2F01%2Fanggaran-biaya-tenaga-kerjalangsung.ppt&ei=T6GST6LWKMjXrQe20I2bBQ&usg=AFQjCNEoOM9 6NwG6q-VaMRMEu_J38OrImg Nafarin.M, penganggaran perusahaan, edisi 3. Jakarta : salemba empat, 2009 Ahyari agus ,Drs, anggaran perusahaan,pendekatan kuantitatif, buku 1. Yogyakarta : BPFE, 1996 Welsh.glenn.A, Hiltong.Ronald.W, Gordon.paul.N, Anggaran (Budgeting : planning and profit control), Jakarta : Salemba empat, 2000 ,penerjemah Purwantiningsih, SE. , M.B.A. , MAUDY WAROUW, SE. ,AK.

You might also like