Professional Documents
Culture Documents
KP : B Oleh : Vicko Septhian Anthony Kevin Cindy Angeline Evelin Christin Felicia A.T Satrio Khristian 3092918 3094803 3102098 3103915 3112136 3112266
BAB I
PENDAHULUAN
Kloning sebenarnya sudah dikenal masyarakat sejak lama. Sejak abad 21, dimana sering disebut sebagai jaman kemajuan teknologi. Pada masa itu orang mulai menemukan ide untuk menciptakan manusia. Da ide itu direalisasikan dengan penemuan untuk mengkloning manusia. Pada 23 Februari 1997 ketika beberapa ilmuwan berhasil mengkloning biri-biri bernama Dolly. Kloning berasal dari kata Klon (Yunani) yang artinya Tunas. Dari bahasa Yunani kemudian masuk ke bahasa Inggris menjadi Clone (dari kata kerja : mengklon), cloner ( kata benda: orang yang mengklon). Dalam perkembangan sesudahnya kloning memiliki banyak sekali pengertian dalam masing-masing aspek penelitian biomendis. Ada dua kloning yang selama ini menjadi objek untuk eksperimen dalam ilmu-ilmu biomedis. Yang pertama kloning reproduktif, yang kedua kloning terapeutik. Kloning reproduktif adalah kloning yang memiliki tujuan lengkap sebagi perkembangan lengkap embrio melalui implantasi dalam rahim, bisa juga dikatakan sebagai penganti reproduksi alamiah. Kloning terapeutik menuntut pengunaan embrio tahap pra implantasi, biasanya untuk tujuan penyembuhan. Jika dipertegas tujuan dari keduanya adalah untuk memperoleh
keturunan manusia dan untuk merencanakan teknik yang lebih efektif untuk prokreasi dengan bantuan, dengan kemungkinan penerapan yang lebih besar dan lebih baik pada pasangan tertentu. Keberhasilan ilmiah tentang kloning diawali pada 23
biri bernama Dolly. Eksperimen pertama terjadi dan dilakukan pada hewan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi juga kloning manusia. Namun kloning pada manusia masih banyak menimbulkan kontroversi, karena kloning manusia tidak hanya menyangkut keberhasilan sebuah individu baru yang sama persis, tetapi lebih dari itu kloning manusia menyangkut banyak aspek yang harus ditinjau ulang secara lebih serius. Terlebih gereja telah mengutarakan penentangannya
terhadap cloning secara tegas dan jelas. Kemajuan teknologi mempengaruhi cara piker dan gaya hidup manusia modern yang mulai berpikir hal yang tidak mungin terjadi, sebenarnya mungkin saja terjadi, salah satunya yaitu cloning manusia. Menciptakan manusia yang sebenarnya hanya dapat dilakukan oleh Allah sendiri, dan merupakan hal yang mustahil dilakukan oleh manusia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KASUS Era manusia super mungkin bakal segera terwujud. Dunia tidak akan kekurangan stok manusia-manusia super genius sekelas Albert Einsten atau atlet handal sekelas Carl Lewis atau aktris sensual Jennifer Lopez. Manusia-manusia super itu bakalan tetap lestari di muka bumi. 100% sama persis, yang beda hanya generasinya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran telah menghilangkan ke tidak niscayaan itu. Melalui teknologi kloning, siapapun bisa diduplikasi. Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada impian tersebut. Walaupun ini masih sebuah awal. Clonaid adalah sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa genetika. Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, lima gagal. Empat bayi kloning lainnya akan dilahirkan tahun ini, bahkan bayi kloning kedua akan lahir minggu ini.
2.2 Pembahasan Kasus Berita akan keberhasilan penciptaan manusia cloning sebenarnya masih diragukan oleh banyak pihak hingga sekarang. Alasan yang pertama, karena informasi akan Eve, si manusia cloning tersebut hanya sebatas kelahirannya saja. Yang kedua, jika kita mencari informasi akan keberadaannya sekarang, kita tidak akan dapat menemukannya. Informasi apakah Eve masih hidup atau tidak sangat sulit untuk ditemukan. Sehingga banyak pihak yang meragukan informasi tersebut. Banyak yang menyatakan bahwa itu hanyalah kebohongan pihak Clonaid untuk menciptakan sesasi saja. Disamping itu, upaya pengklonan manusia yang dilakukan oleh Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama ini, juga telah ditentang oleh banyak orang. Alasannya karena Clonaid merupakan sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa genetika. Mereka tidak percaya dengan kuasa Tuhan Allah yang menciptakan manusia.
2.3 Pandangan Gereja terhadap Kloning Secara moral Gereja menolak dan melarang praktek kloning dalam riset ilmu pengetahuan. Gereja mengajarkan bahwa kita harus
menghormati anugrah hidup yang kita miliki dan martabat dari setiap manusia yang diciptakan oleh Allah. Kloning secara keras ditolak oleh Gereja kerena kloning memiliki tendensi pada pelanggaran akan martabat dan anugerah hidup manusia khususnya dalam hal prokreasi. Penolakan gereja akan cloning semakin tergambar dengan jelas seperti yang tercantum dalam Donum Vitae, antara lain : 1. Prosedur-prosedur yang dimaksudkan untuk intervensi pada warisan genetik seorang anak, yang tidak bersifat terapeutis, adalah salah secara moral. Upaya untuk memperbaiki suatu penyimpangan genetik, misalnya cystic fibrosis, secara moral diperkenankan, sementara memanipulasi struktur genetik untuk membuahkan manusia yang dipilih menurut jenis kelamin atau sifatsifat lain yang ditentukan sebelumnya adalah salah. Upaya untuk menghasilkan pembiakan di luar manusia konteks melalui kloning, pembelahan anak kembar (= fixio gemellaris) atau parthenogenesis perkawinan atau pasangan orangtua adalah amoral. Manipulasi-manipulasi ini melanggar martabat pribadi manusia dan menyerang integritas serta identitas manusia. (bdk. Donum Vitae, I,6.) 2. Segala pengadaan tubuh manusia adalah demi salah kepentingan moral. eksperimen, riset ilmiah, atau demi mendapatkan organ-organ secara Tindakan-tindakan yang demikian merendahkan derajat manusia ke sekedar material biologis yang dapat dibuang. (bdk. Donum Vitae, I,5.) 3. Riset atau penelitian medis macam apapun yang membahayakan kesehatan atau hidup seorang anak
yang belum dilahirkan adalah salah secara moral. (bdk. Donum Vitae, I,5.)
Gereja menegaskan bahwa manusia tercipta dan dilahirkan dari hubungan reproduktif antara suami dan istri. Dari situ dihasilkan embrio yang memiliki hak untuk hidup dan hak untuk dilahirkan. Dalam eksperimen cloning, berapa banyak embrio yang dikorbankan untuk percobaan? Manusia menjadi tidak lagi menghargai arti sebuah nyawa dari makhkluk tak berdaya itu. Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia. Karena diciptakan secitra dan serupa dengan Allah sendiri. Selain itu manusia juga dibekali dengan akalbudi, pikiran dan kebebasan. Diharapkan dengan 3 hal yang hanya dimiliki oleh manusia itu, manusia dapat mempertimbangkannya untuk tujuan yang paling benar. Bukan menyalahgunakannya. Kebebasan yang kita miliki, bukan untuk digunakan sesuai keinginan manusiawi kita, tapi untuk memenuhi keinginan Allah. Dengan akal budi yang kita miliki, hendaknya kita dapat menyadari keberadaan kita sebagai manusia yang sangat kecil dan tidak memiliki apapun jika dibandingkan dengan Allah. Sedangkan cloning lebih bersifat bahwa manusia ingin menyamakan dirinya dengan Allah yang mampu menciptakan suatu kehidupan. Manusia ingin menjadi allah allah yang mampu menyamai Allah yang Maha Kuasa. Manusia tidak lagi memandang kehidupan yang diberikan oleh Tuhan adalah suatu anugrah yang amat berharga.
Roh dalam zygote (peleburan sel telur dan sel sperma) adalah pekerjaan Allah. Allah yang memasukkan seorang (yaitu roh) ke dalam zygote yang terjadi itu. Kalau manusia membuat manusia sendiri menurut cara-cara yang melawan
hukum-hukum Allah (Maz 148:6), Allah tidak memberi roh dan mahluk itu adalah binatang. Perkembangbiakan tumbuh-tumbuhan dan binatang bisa berjalan otomatis tanpa allah. Dari hidup (tumbuh-(tumbuhan dan binatang) akan keluar kehidupan lagi. Vivo ex vivo. Tetapi perkembangbiakan manusia mutlak perlu
disertai Allah, sebab tanpa Allah mengisi zygote itu dengan roh, tidak akan timbul manusia. Kalau toh cloning manusia berhasil, itu akan menjadi monster atau hidup tanpa roh, yaitu tingkat binatang, bukan manusia. Jadi manusia berasal dari Allah dan kembali kepada Allah (1Sam 2:6/ Pkh 12:7). Hanya perkembangbiakan manusia yang tumbuh dalam hukum Allah yang menghasilkan manusia, sebab manusia atau roh yang masuk dalam zygote, adalah pemberian atau pekerjaan Allah. Homosex itu melawan Firman Tuhan sebab itu tidak mungkin melahirkan anak. Cloning manusia = homosex seluler, yaitu homosex tingkat seluler, sebab itu juga melanggar hukum Allah dan Allah juga tidak akan memberikan roh ke dalam hasilnya. Sebab itu kalau toh jadi, ini bukan manusia, ini mahluk hidup tanpa roh, yaitu binatang berdaging manusia atau monster daging manusia.
Kloning akan membawa dampak buruk bagi pandangan manusia terhadap perkawinan. Kesakralan tindakan kasih suamiisteri dalam perkawinan, akan dianggap tidak penting lagi. Kemungkinan manusia untuk menjalin hubungan sesame jenis juga memungkinkan terjadi. Karena mereka dapat dengan mudah mengkloning diri mereka atau gabungan dari diri mereka untuk membuat anak mereka. Manusia juga akan menjadi semakin egois. Manusia yang merasa dirinya begitu pandai ataupun rupawan akan mengkloning diri mereka sendiri. Melakukan pengkloningan juga dapat merenggut kesempatan seorang anak untuk memiliki keluarga yang utuh, yaitu memiliki ayah dan ibu yang mengandung dan melahirkannya secara normal. Cloning membawa dampak buruk sejak masa penelitiannya. Dalam masa eksperimennya, embrio embrio yang digunakan untuk percobaan dibiarkan mati begitu saja tanpa memperhatikan betapa berharganya embrio itu. Padahal, setiap embrio yang digunakan dalam eksperimen tersebut sebenarnya juga memiliki hak yang sama dengan embrio yang lain, yaitu hak untuk hidup dan dilahirkan dengan normal. Kloning juga menghasilkan manusia manusia tak berjiwa. Karena cloning hanya berlaku bagi hal yang sifatnya fisik, dan tidak dapat dilakukan pengkloningan jiwa. Selain itu, hinga kini masih belum dapat dipastikan apakah hasil cloning tersebut dapat bertahan dan hidup sempurna layaknya makhluk hidup ciptaan Allah yang mampu hidup normal. Kehidupan hasil cloning masih belum memiliki kepastian yang jelas.
Penolakan gereja akan cloning semakin tergambar dengan jelas seperti yang tercantum dalam Donum Vitae.
Allah adalah Allah yang Maha Kuasa dan satu-satunya sang Pencipta yang mampu menciptakan kehidupan bagi manusia. Hanya Allah lah yang mampu menciptakan manusia dan memberinya jiwa dan kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
www.tulang-elisa.org/cloning-dan-alkitab www.wikipedia.co.id