You are on page 1of 2

Bahan makanan yang di uji selanjutnya adalah madu.

Warna awal dari madu yang digunakan ini kuning kecoklatan. Ada 3 uji yang kami lakukan yaitu uji protein, uji glukosa dan uji amilum. Yang pertama kami lakukan yaitu memasukkan madu tersebut ke dalam 3 tabung reaksi yang masing-masing berisi 3ml madu. Pada tabung pertama dilakukan uji protein yaitu satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Untuk menguji kandungan protein ini digunakan reagen berupa biuret. Dengan menambahkan 10 tetes biuret ke dalam tabung pertama yang berisi madu dan menggojoknya, ternyata warna yang terjadi pada madu ini tetap atau sama seperti warna semula ketika belum ditambahkan biuret yaitu berwarna kuning kecoklatan. Hal ini menunjukkan madu negatif terhadap uji protein, sekaligus menunjukkan bahwa madu tidak mengandung protein. Karena berdasarkan teori bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagai berikut : kompleks koordinasi antara Cu 2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung. Selanjutnya pada tabung kedua dilakukan uji glukosa atau uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula. Untuk menguji kandungan glukosa ini digunakan reagen berupa benedict. Dengan menambahkan 10 tetes reagen benedict ke dalam tabung reaksi kedua yang berisi madu dan kemudian memanaskan tabung reaksi ini sambil sedikit menggoyang-goyangkan. Setelah dipanaskan ternyata terjadi perubahan warna pada madu yang semula berwarna kuning kecoklatan menjadi kuning tua kehijauan. Hal ini menunjukkan madu positif terhadap uji glukosa, sekaligus menunjukkan bahwa madu mengandung glukosa. Sesuai dengan teori juga pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan, kuning, hijau ,orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Hal itu terjadi ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.

Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata. Untuk tabung yang ketiga dilakukan uji amilum yaitu uji kimia untuk mengetahui adanya kandungan amilum pada bahan makanan. Dengan

menambahkan 10 tetes reagen biuret ke dalam tabung ketiga yang berisi madu dan menggojoknya, ternyata terjadi perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi apa ya be?? Lupa ctttnya ilang. ., mau sms lagi keabisan pulsa. Walaupun tejadi perubahan warna namun hal ini menunjukkan madu negatif terhadap uji amilum, sekaligus menunjukkan bahwa madu tidak mengandung amilum karena, berdasarkan teori bila bahan makanan itu mengandung amilum maka setelah bereaksi dengan lugol akan menghasilkan warna biru-hitam, semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

*madu mengandung glukosa, tidak mengandung amilum dan protein.

You might also like