You are on page 1of 2

Imunisasi

Kekebalan tubuh terhadap suatu antigen atau benda asing dapat diperoleh secara pasif yaitu lewat immunoglobulin yang disuntikan ataupun antibodi yang ditransfer dari ibu ke bayi dan secara aktif yaitu dengan terpajan antigen tersebut langsung ataupun lewat vaksinasi. Kekebalan pasif tidak dibuat oleh sel tubuh dan tidak memiliki memori terhadap antigen tersebut sehingga tidak bertahan lama. Hal ini berbeda dengan kekebalan aktif dimana sel tubuh membuat kekebalan sendiri dari antigen tersebut dan memiliki memori terhadap antigen tersebut. Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif, sedangkan vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang imunitas (antibodi) dari sistem imun dalam tubuh. Imunisasi atau vaksinasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/ toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/ nontoksik. Vaksin dapat dibagi menjadi vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup dibuat dalam pejamu, dapat menimbulkan sakit ringan, dan menimbulkan respon imun seperti yang terjadi pada infeksi alamiah seperti vaksin virus campak, gondongan (parotitis), rubela, polio dan vaksin bakteri BCG dan demam tifoid oral. Vaksin mati merupakan bahan (seluruh sel atau kompinen spesifik) asal patogen seperti toksoid yang diinaktifkan tetapi tetap imunogen speri vaksin difteri, pertusis, tetanus, hepatitis A dan hepatitis B.

Berikut adalah jadwal imunisasi menurut IDAI untuk tahun 2012

Keberhasilan imunisasi tergantung dari: 1. status imun pejamu Harus dalam keadaan immunokompeten, dan tidak ada antibodi maternal yang masih ada. Keadaan gizi yang mempengaruhi sistem imun 2. Faktor genetik pejamu Interaksi antar sel imun yang dipengaruhi oleh genetik 3. Kualitas dan kuantitas vaksin Cara pemberian vaksin, dosis, frekuensi pemberian, ajuvan (meningkatkan respon imun), jenis vaksin (vaksin hidup atau mati)

You might also like