Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 : Aldina Ayu Anggraini Fasli Ade Fikri zain Nissa Hilmi Ulli Nuha Amanda Nurqisthy Cilia Rutti Ani (1003000001) (1003000011) (1003000025) (1003000043) (1003000054)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM STUDI D-III JURUSAN GIZI MARET 2012
KASUS V
Ananda Tarom, usia 12 tahun, BB 32 kg, TB 120 cm tinggal di daerah pegunungan (daerah Endemis Gondok) mengalami pembesaran kelenjar gondok, dan mulai nampak dalam kondisi normal (tanpa tengadah maksimal). Sekolah kelas 4 SD dan pernah tinggal kelas 2 kali. Kondisi ekonomi keluarga kurang mampu. Tarom sering mengeluh kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Pertanyaan :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan kasus GAKY terjadi pada anak sekolah ? 2. Bagaimana saran Saudara dalam terapi diet Ananda Tarom ? 3. Susunlah penatalaksanaan diet yang menarik dengan menu kaya zat yodium !
Jawaban
dan ketersediaan garam beryodium di tingakat pasar mempunyai hubungan dengan ketersediaan garam beryodium pada tingkat rumah tangga (Gunanti, 2001).
c) Lama pemasakan berpengaruh terhadap kestabilan garam beryodium dalam
f) Kualitas pelayanan kesehatan g) Kualitas sumber daya manusia, tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi h) Bahan gaitrogenik, secara kompetitif akan menghambat pemanfaat yodium
oleh kelenjar gondok apa bila bahan gaitrogenik dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar gondok.
i) Bedasarkan konsep UNICEF tahun 1998, penyebab langsung GAKY adalah defisiensizat
gizi yodium. Ketidakcukupan asupan yodium disebabkan oleh kandungan yodium dalam bahan makanan yang rendah dan konsumsi garam beryodium yang rendah.Masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui manfaat dari garam beryodium sehingga mengakibatkan rendahnya konsumsi garam beryodium. Hal yang mendasardari penyebab GAKY adalah kandungan yodium dalam tanah yang rendah. Semuatumbuhan yang berasal dari daerah endemis GAKY akan mengandung yodium yangrendah sehingga sangat diperlukan adanya garam beryodium atau bahan makanan dariluar daerah yang non endemis (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007).
Tujuan Diet Memberikan makanan cukup energy untuk menghindari overweight dan tinggi protein Prinsip Diet 1. Tinggi energy untuk menyediakan energy untuk aktifitas yang tinggi 2. Lemak cukup
Yodium Selenium Vitamin B ( memaksimalkan penggunaan energy) Vitamin C ( meningkatkan daya tahan tubuh) Vitamin A ( mempngaruhi asupan yodium pada tiroid )
4. Tinggi serat untuk menghindari konstipasi 5. Minum 6 - 8 gelas air per hari Syarat Diet 1. Makanan mudah dicerna 2. Menu bervariasi dan dipilih yang disukai anak 3. Pilih bahan makanan yang mudah dijangkau oleh keluarga 4. Makanan yang harus dihindari/dikurangi : Makanan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah. 5. Iodium Konsumsi makanan yang mengandung yodium dan menggunakan garam beryodium dalam mengolah makanan. Saran Terhadap Terapi Diet
Terapi diet yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien. Jadi pasien harus mematuhi diet yang telah ditentukan. Kepada keluarga pasien harus diberikan edukasi berupa penyuluhan tentang bahan makanan tinggi akan yodium dan bahan makanan yang menjadi penghambat dalam absorbsi yodium (goitrogenik), agar dapat memberikan makanan yang adekuat bagi pasien. Sedangkan terhadap pasien harus diberikan edukasi berupa penyuluhan tentang pemilihan jajanan yang sehat.
3. Penatalaksanaan Diet a) Pemberian makanan atau bahan makanan yang tinggi akan yodium, seperti
hasil laut (sea food) dan hasil olahannya, dan lain lain.
b) Batasi atau hindari makanan atau bahan makanan yang tinggi zat goitrogenik,
seperti kol, sawi, ubi kayu (pohong), ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah, dan lain sebagainya. c) Pemberian makanan yang mengandung vitamin A, karena vitamin A dapat menghambat absorbsi yodium. Karena vitamin A bersifat larut lemak, maka pemberian vitamin A harus cukup. d) Pemberian cairan cukup.